Jumat, 18 Oktober 2019
BERHIJAB TAPI...
OLeH: Ibu Irnawati Syamsyuir Koto
💎M a T e R i💎
🌷BERHIJAB, TAPI...
Dalam islam menyuruh kaum wanita menutup aurat dengan memakai jilbab hukumnya wajib, tapi masih ada juga dijaman sekarang, wanita yang belum menjalankan kewajibannya, namun banyak juga wanita memakai hijab hanya untuk fashion saja dan sebagian orang lagi mengenakan jilbab yang dalam.
Tapi ada juga sebagian orang yang menggunakan jilbab hanya formalitas atau mengikut-ikut teman biar dibilang atau kelihatan alim atau wanita sholehah.
Tetapi tidak semua wanita yang berjilbab dalam seperti itu, kita hanya melihat dari luarnya saja, tapi jika kita ingin mengetahui apakah dibalik jilbab dalamnya itu karena ALLAH TA”ALA atau hanya fashion. Jika ingin mengetahui lihatlah pada keseharian wanita itu.
Naah yang jadi permasalahannya adalah...
Ketika ada seseorang berkata: Berhijab tapi munafik? Tertawa masih keras, emosi tidak terkontrol, bercanda sering kali kelewatan dan tidak menjaga ucapan, serta masih sangat sering membantah perkataan orang tua. “Kok bisa berkerudung tapi kelakuannya seperti itu?”
Sahabat-sahabatku....
Berkerudung bukan berarti ia berubah jadi malaikat.
Bukan berarti ia baik keseluruhannya melainkan ia hanya untuk memenuhi kewajiban seorang hamba (wanita), meskipun belum sepenuhnya memenuhi syari’at.
“Jika engkau berjilbab kemudian ada orang yang mempermasalahkan Ahklak, katakan kepada mereka “bahwa antara jilbab dan ahklak adalah 2 hal yang berbeda…”
Berjilbab adalah MURNI Perintah ALLOH ﷻ!
WAJIB Bagi Wanita yang telah baligh, sedangkan Ahklak adalah budi pekerti yang bergantung pada pribadi masing-masing.
Berjilbab belum tentu baik imannya.
Akan tetapi wanita yang baik iman sudah pasti berjilbab.
Benar, menutup aurat bukan jaminan gak pernah berbuat dosa. Akan tetapi menutup aurat sudah pasti mengurangi dosa, minimal telah menggugurkan dosa kewajiban menutup aurat.
Berjilbab bukan jaminan selalu dekat dengan Alloh ﷻ. Akan tetapi yang pasti ia ingin mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ.
Mungkin sering kita mendengar perkataan seperti ini “MENDING GAK BERJILBAB KALAU KELAKUAN MASIH PENUH MAKSIAT”
Nah… ini kalimat yang menyesatkan, serupa dengan ajakan setan. Yang baik diperlihatkan jelek, yang jelek diperlihatkan baik. Maka dari itu berhati-hatilah
Berjilbab itu adalah memperjelas jati diri.
Melindungi kehormatan dan kemuliaan yang tak akan terganti kelak.
Jilbab menentukan pasangan hidupmu. Sebab jodoh adalah cerminan diri sendiri. Karena wanita yang taat sangat berhak punya pendamping yang taat.
Itu janji Alloh ﷻ.
Bukan hanya pemanis kata-kata tanpa makna.
Jilbab itu adalah penjaga diri bagi lelaki yang jahat. Dan jilbab adalah perhiasan terindah bagi lelaki yang taat.
KENAPA MESTI BERJILBAB?
Karena itu adalah perintah-Nya. Karena itu akan melindungi wanita dari lelaki yang suka maksiat.
Memang dengan berhijab bukan sepenuhnya kita akan menjadi orang baik sebab menjadi baik bukanlah hal yang mudah, kita akan membutuhkan waktu yang lama bahkan seumur hidup kita tetapi dengan berhijab itu dapat membentengi diri kita dari hal-hal yang buruk dan sedikit demi sedikit akan merubah kita kepada pribadi yang lebih baik. IN SYA ALLAH
BERHIJAB. ADALAH KEWAJIBAN TANPA TAPI... TANPA NANTI...
Tapi kenapa banyak muslimah berhijab namun belum mampu mengendalikan diri???
Jawabannya karena manusia itu butuh waktu dan pemahaman untuk berubah.
Marilah kita saling mendukung dan mensupport agar menjadi pribadi muslimah yang taat dan sholehah. Jangan saling menyalahkan dan saling merendahkan.
Jika seorang muslimah berhijab berbuat salah, jangan salahkan hijabnya, tapi kenalkan dia pada kebenaran dan akhlak Islam yang benar.
Jangan berbangga diri karena tak tertutup kemungkinan satu saat kita juga terkhilaf menjalani kehidupan dan butuh orang lain mengingatkan.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum bu,
1. Mengapa berhijab itu mereka lakukan karena ada yang terpaksa dan juga ada yang dengan kesadaran diri. Apakah pahala yang mereka dapat sama?
2. Dan apakah yang dengan kesadaran diri berhijab menjamin akan baik (perbuatan, sikap dan lain-lain)?
Ataukah yang dengan terpaksa atau paksaan juga setelah berhijab juga tidak akan menjadi baik atau bahkan bisa menjadi lebih baik (perbiatan, sikap dan lain-lain) karena berhijab tersebut?
3. Mengapa Berhijab tapi masih saja mengenakan pakaian yang sexy? Dengan alasan yang penting khan sudah berhijab!!!
🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,
1. Soal pahala memang itu haknya Alloh ﷻ didalam memberikan, tapi disetiap amal, Alloh ﷻ juga melihat keikhlasan, amal orang yang ikhlas akan lebih besar dihadapan Alloh ﷻ daripada yang tidak.
2. Keduanya bisa saja terjadi, yang ikhlas bisa menjadi baik dan juga tidak, dan sebaliknya yang terpaksa bisa saja menjadi baik karena akhirnya hidayah Alloh ﷻ menyapanya, tergantung Alloh ﷻ membolak balik kan hati hamba-Nya.
3. Inilah yang telah diceritakan Rasulullah ﷺ wanita-wanita yang menghuni surga “Ada dua golongan dari penduduk Neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim ).
Kita tidak bisa bicara seenaknya saja, karena aturannya sudah jelas didalam Islam
Ancaman ini sudah jelas jelas ditujukan bagi mereka.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣ Olif ~ Surabaya
Saat kita sudah berniat tidak mengenakan baju yang memperlihatkan bentuk tubuh, tapi di tempat kerja kita dituntut mengenakan seragam yang memperlihatkannya. Bahkan pernah ditegur karena memakai baju yang longgar-longar.
Lalu, apa yang harus saya lakukan bunda?
🌷Jawab:
Jika ada pekerjaan yang lebih baik, maka sebaiknya mengundurkan diri dari sana, mohon kepada Alloh ﷻ agar dimudahkan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan syar'i.
Wallahu a'lam
0⃣3⃣ Vina ~ Cianjur
Saya tinggal di cianjur, kalau ibu di sukabumi. Saya sudah berusaha mengajak ibu saya tinggal bersama, tapi ajakan saya selalu di tolak dengan banyak alasannya. Panaslah, susah airlah, susah ngajilah, tidak ada yang kenallah, harus nyari teman lagi susah bilang nya. Sedangkan menurut ibu saya di sukabumi, ngaji dekat, kawan banyak, segala mudah mau apa-apa, tapi dia tidak mampu biayain hidup sendiri juga dari penghasilan jualannya. Saya hanya mampu ngasih semampu keuangan saya, di bagi-bagi ada anak kuliah, yang smk.
Nah makanya saya ajak untuk ngumpul bersama, biar hidupnya tidak nyusahin orang lain, kalau ngumpul sama anak, kan otomatis makan masih bisa. Kan saya tidak bisa, tidak mungkin nenggokin tiap hari karena jarak dan punya kewajiban ngurus anak, suami, apalagi saya sekarang di kasih rezeki lagi ngisi lagi harus bagai mana bun?
Menghadapi ujian dari ibu, saya tidak mau jadi anak durhaka, dan saya ingin menyelamatkan ibu saya, dari jeratan bank keliling yang suka pinjam-pinjam uang tiap hari. Makanya hasil dari jualannya tidak ada, sudah saya tutupin hutang-hutangnya ke bank keliling, bilang tidak pernah pinjam lagi. Giliran anak saya jenguk ternyata masih suka pinjem, masih ngumpul-ngumpul sesama yang suka pinjem!
Jazakillah khayran bun
🌷Jawab:
Yaa seperti inilah berhadapan dengan orang tua, harus banyak sabarnya. Sebaiknya, rata-rata orang tua lebih nyaman tinggal dirumahnya ketimbang tinggal sama anak. Ini menjadi dilema bagi kita anak-anak, kalau bisa yaa dibujuklah seberapa sanggupnya beliau untuk tinggal bersama kita.
Berikan pemahaman tentang manfaat dan mudharatnya. Jangan bosan untuk terus menjalin komunikasi menjelaskan hal itu. Memelaslah kepada beliau, bicara dengan menjamah hatinya. Mudah-mudahan akan terbuka hatinya untuk bisa ikut tinggal dirumah dan bisa menjauhkan beliau dari riba.
Wallahu a'lam
0⃣4⃣ Hanna ~ Ngawi
Bagaimana jika kasusnya memakai hijab menunggu kesiapan dari hati?
Kan hidayah itu tidak bisa ditunggu melainkan dijemput, lalu penyelesainnya bagaimana?
🌷Jawab:
Penyelesaiannya yaa bagaimana yaa...
Sebenarnya jika kita siap bersyahadat maka kita juga harus siap dengan segala konsekuensinya termasuk menutup aurat.
Hukum Islam tak memandang hati siap atau tidak. Jika kita Islam, baligh dan berakal maka segala hukum Islam berlaku untuk kita.
Bagaimana mungkin kita memilih dan memilah sesuatu untuk kita amalkan!
Wallahu a'lam
0⃣5⃣ iNdah ~ Lampung
"Kamu berjilbab, sok alim, kelakuan kamu tidak benar". Saat ditanya kelakuan yang tidak benar seperti apa yang memaki itu tidak jawab. Jika mendapat makian seperti itu bagaimana?
Sedangkan wanita muslim berjilbab karena perintah-Nya dan demi ayah juga suami, berusaha untuk introspeksi diri dan memaafkan yang memaki tetapi masih sulit karena belum tahu anggapan mereka tentang kelakuan yang dianggap tidak benar.
🌷Jawab:
Kita peduli kepada siapa?
Kepada orang yang tidak jelas atau kepada hukum Islam?
Jika kita berbuat karena yang kita tuju adalah Alloh ﷻ, maka abaikan perkataan manusia apalagi itu manusia tidak jelas.
Dianggap sok alim?
Iyaa in aja.
Lebih baik sok alim dimata manusia dibanding sombong dimata Alloh ﷻ.
Teruslah memperbaiki diri karena setiap kita amat sangat banyak kekurangan.
Wallahu a'lam
0⃣6⃣ Evi ~ Jakarta
1. Bagaimana sikap kita sebagai muslimah memberitahukan teman kita yang sudah mantap berhijab tapi masih suka gibah?
2. Saya punya anak perempuan usia 5 tahun. Alhamdulillah bila pergi-pergi suka pakai kerudung. Saya memang menerapkan dari kecil memakai kerudung tapi tidak saya paksa karena belum baligh. Ada teman yang berkata bu itu anaknya dipakain kerudung memang anaknya mau tidak kasian gerah. Saya cuma jawab anaknya mau kok.
Langkah apa lagi supaya bisa istiqomah?
Terimakasih jawabannya
🌷Jawab:
1. Alhamdulillah sudah mantap untuk berhijab, semoga Alloh ﷻ tetapkan hatinya untuk terus berhijab.
Ghibah adalah persoalan akhlak, terus bagaimana caranya mengingatkan dia agar tak lagi berghibah?
Caranya bisa dengan sharing-sharing ilmu tentang ghibah, bahaya ghibah, hukum ghibah, orang-orang yang sudah punya satu kebiasaan akan sulit diingatkan kalau langsung dikatakan jangan lakukan itu lagi, itu dosa, tapi akan lebih menerima jika kita diskusi, serta sering ajak untuk ikut kajian-kajian.
2. Langkah awalnya sudah benar, membiasakan diri, dan langkah berikutnya tanamkan rasa malu pada anak, dan kenalkan apa itu aurat dan bagaimana kita harus memperlakukan aurat.
Wallahu a'lam
0⃣7⃣ Rani ~ Aceh
Saya punya teman, Alhamdulillah untuk pakaian dan hijab udah syar'i kebetulan kami sudah bersahabat sangat lama.
Cuma ya gitu bund, ada hal yang mengganggu.
Bagaimana ya bunda cara kita bilang keteman yang sering chat-chatan sama lawan jenis karena sudah berulang kali di nasehatii paling bertahan 1 minggu terus nanti terulang lagi. Nah saya tahu kalau mereka chat lagi itu. Ketika teman saya ini sudah galau tidak jelas dan curhat begitu kalau sii lawan jenisnya selalu buat baper dia.
Mohon nasehatnya bunda mungkin nantii jawaban bunda bisa saya SC untuk kirim ke dia.
🌷Jawab:
Larangan untuk chat berdua itu udah jelas “Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita karena sesungguhnya syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.”
Berkhalwat bukan hanya berdua dialam nyata, tapi sekarang berkhalwat itu bisa juga melalui chat berdua.
Sungguh sangat terlarang bagi umat Islam melakukannya, karena itu akan menggiring kepada hal-hal yang disenangi oleh setan.
Kita akan merasa bebas ngomong apa saja, walau awalnya hanya percakapan biasa, setan akan lebih pintar dari kita, dia akan cari mangsa terus untuk menjerat kita. Na'udzubillah...
Hindarilah berbincang berdua dengan yang bukan mahram.
Jangan bosan menasehati, karena memang hati manusia itu selalu terbolak balik, Alhamdulillah dia mau mendengar meski sulit untuk meninggalkan.
Wallahu a'lam
0⃣8⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum
1. Bu, bagaimana tuch banyak wanita-wanita yang enggan berhijab karena masalah yang ditakutinya (takut kepanasan atau gerah, ntar berketombelah, lembab, keringatan dan lain-lainnya). Bukannya panasnya jika tidak berhijab lebih panas nanti jika di neraka!
Adakah solusi dari masalah-masalah di atas bu biar mereka tidak beranggapan seperti itu. Bahwa berhijab sebenarnya juga nyaman dan sebagainya!
Bahkan Surga balasannya.
2. Bagaimana bu dengan wanita-wanita berhijab karena mengikuti tren saja?
🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,
1. Orang-orang yang enggan berhijab berarti juga enggan masuk kesurga. Solusinya adalah dengan mengenal agama lebih dalam, IMAN DAN ILMU agama itu saling berkaitan, orang yang beriman tanpa ilmu agama Imannya akan lemah, orang yang berilmu agama tanpa Iman ilmunya akan sia-sia. Solusinya dua itu, IMAN DAN ILMU.
2. Mudah-mudahan yang awalnya ikut tren nantinya akan benar-benar sadar akan kewajibannya sebagai seorang muslimah.
Wallahu a'lam
0⃣9⃣ Hesti ~ Jogya.
Saya kerja, boss seorang kafir dan, saya masih buka tutup hijab. Apakah gaji dari hasil kerja saya haram bunda?
🌷Jawab:
Soal bekerja, In syaa Allah gajinya halal, gaji dan kewajiban berhijab itu hal yang berbeda. Berhijab adalah perintah Alloh ﷻ yang tak bisa ditawar-tawar, jika membuka hijab maka berdosalah kita, bapak kita dan saudara lelaki kita akan ikut menanggung dosanya.
Rezki datang dari Alloh ﷻ, jika kita taat dan patuh kepada Alloh ﷻ, tentunya Alloh ﷻ tak akan menyia-nyiakan hamba-Nya .
Wallahu a'lam
1⃣0⃣ iDha ~Jakarta
Bagaimana jawaban saya bila ada teman yang berkomentar tentang wanita berhijab tapi perbuatannya tak sesuai, teman saya tidak berhijab. Alasannya yang penting dia berbuat baik.
🌷Jawab:
Berbuat baik saja tidak cukup, orang-orang kafir juga banyak berbuat baik, tapi kebaikkan mereka tak diterima oleh Alloh ﷻ karena keingkaran mereka.
Islam memerintahkan kita menutup aurat maka lakukanlah tanpa berdalih lagi. Soal baik atau tidak itu tergantung bagaimana dia membentuk jiwanya, bagaimana dia menempa jiwanya. Berislam itu tidak memilah-milah apa yang menurut selera kita, tapi hidup dengan aturan Alloh ﷻ.
Wallahu a'lam
1⃣1⃣ Faiza ~ Jambi
Bunda, dalam kehidupan bertetangga perlu bersosialiasi tentunya.
Namun kadang kita terjebak disuatu posisi saat berkumpul mereka (termasku saya) berghibah. Kadang saya ingin langsung pulang atau keluar dari zona ini tapi kadang mengatas namakan silaturrahim terus saya saling ghibah dan ujungnya ada saja suara-suara yang berkata "Sudah Pakai Hijab Dalam Tapi Ngatain Orang". Apa saya harus dirumah saja biar tidak ghibah dan pergi saat mereka mulai menghibah?
🌷Jawab:
Berukhuwah itu didalam ha-hal yang baik dan positif, jika suatu perkumpulan sudah mulai tidak baik, maka jalan terbaik adalah menjauh, carilah alasan alasan yang tidak akan menyinggung perasaan orang sekitar kita.
Jika memang kita tidak bisa keluar, maka tetap disana tapi jangan sekali kali ikut menimpalinya meski kita tahu persoalannya. Dan istighfarlah serta ingkari didalam hati semua perbuatan itu.
Tidak ada dalih jika itu keburukan.
Wallahu a'lam
1⃣2⃣ Umminya AzFiArry ~ Bandung
Assalamualaikum ndaa,
1. Kadang saya suka risih kalau lihat akhwat yang sudah berhijab tapi tetep pakai baju ketat dan nampak lekuk tubuh, Ini terjadi pada sahabat saya. Bagaimana cara mengingatkannya bahwa itu tidak boleh, memang sih ini mungkin proses, saya suka share rekap kajian soal hijab dan lain-lain, tapi kok tidak berubah-berubah ya. Enaknnya bagaimana ya bun?
2. Ini soal akhwat yang sudah berhijab panjang tapi subhanallah badannya semerbak alasanya tidak mau pakaI parfum. Tapi semerbaknya itu bikin tidak nyaman buat saya yang deket dia, pernah saya belikan deodorant yang plain tapi ditolak. Untuk menyadarkan bagaimana ya?
Dia cuek, orang lain mual sama semerbaknya.
Menurut saya ini dzolim pada orang lain sih.
Saya pribadi alhamdulillah tidak bermasalah dengan bau badan tapi saya di tas saya selalu ada parfumnya.
Mohon pencerahannya ndaa.
Syukron
🌷Jawab:
1. Yaa ini golongan orang-orang yang berhijab tapi telanjang, jangan hanya share, tapi ajak bicara juga. Namun yang bisa kita lakuin itu adalah mengajak, mengingatkan, mendakwahi, sementara untuk hidayah itu haknya Alloh ﷻ, untuk meraih itu, marilah kita doakan saudari-saudari kita serta kita sendiri Alloh ﷻ berikan hidayah. Jangan lelah untuk mengingatkan.
2. He he he...
Yaa memang ada golongan yang mengharamkan wewangian secara menyeluruh, dan orang yang seperti ini sulit untuk dimasuki, padahal Islam juga tak se "garang" itu, kita masih boleh memakai wewangian dengan memperhatikan kadar dan jenisnya.
Kalau ketemu sama orang itu, siapin aja wewangian untuk pribadi untuk mengurangi semerbak yang menimpa hidung kita, atau siapin minyak kayu putih biar tidak terlalu kentara kalau kita eneg. Kita hanya bisa menyiasati kalau sudah berhadapan dengan orang-orang seperti itu.
Wallahu a'lam
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Sahabat sahabatku...
Berhijab itu sebuah kewajiban, simbol dari kepatuhan dan ketaatan kepada Illahi Rabbi...
Dengan berhijab kita berharap bisa memperbaiki diri, bisa berakhlak dengan akhlak muslimah sejati.
Berhijab adalah lambang ketundukan kepada Alloh ﷻ, dimana dari hijab tergambar bahwa muslimah itu menjaga diri dari hal-hal yang dilarang oleh Alloh ﷻ.
Memang tak gampang tapi setidaknya satu kewajiban telah kita lakukan. Satu ketaatan telah kita laksanakan.
Jika didalamnya terdapat banyak kekurangan maka teruslah memperbaiki diri.
Demikianlah dari saya malam ini, mohon maaf atas salah dan khilaf.
Wallahu a'lam bishowab
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar