OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
💎PERJALANAN DI AKHIRAT
Assalamu'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuuh
Segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah memberikan rahmat dan karunia--Nya untuk kita semua yang berada di majlis ini, kita syukuri rahmat dan nikmat terbesar yang kita terima, yaitu iman Islam yang tidak semua manusia menerimanya, dan juga tidak semua yang telah menerima diberi ketetapan hidayah untuknya.
Alhamdulillah kita yang berada disini saat ini masih diizinkan dan diridhoi Alloh ﷻ untuk bersyahadat kepada-Nya.
Sholawat dan salam kita persembahkan kepada Rasulullah ﷺ yang telah membawa kita kepada jalan yang lurus jalan yang terang, salam juga kita persembahkan kepada keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir masa.
Sejatinya kematian bukan menjadi akhir dari segalanya, tetapi kematian adalah awal dari mulainya tahapan di dalam kehidupan akhirat. Kematian merupakan sesuatu yang pasti untuk setiap makhluk yang bernyawa, seperti itulah firman Alloh ﷻ. Kematian bukanlah menjadi kemusnahan, melainkan suatu pembaharuan serta perpindahan awal hidup yang sebenarnya.
Dalam dunia Islam, kita mempercayai adanya kehidupan setelah mati. Kehidupan yang dijalani di dunia ini hanyalah sebuah permainan dan tempat singgah untuk sementara saja.
🔷Ada 8 (delapan) Tahap Kehidupan Setelah Mati Menurut Islam:
◼️1. Alam Barzakh (Alam Kubur)
Alam barzakh yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat. Di alam kubur manusia akan bertemu, ditanyai, dan diperiksa oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amal perbuatannya ketika menjalani kehidupan di dunia.
Dari segi bahasa, “barzakh” yang berarti “pemisah.” Para ulama mengartikan alam barzakh sebagai “Periode antara kehidupan dunia dan akhirat.” Keberadaan di sana memungkinkan seseorang untuk melihat kehidupan dunia dan akhirat. Kehidupan di sana bagaikan keberadaan dalam suatu ruangan terpisah yang terbuat dari kaca. Ke depan penghuninya dapat melihat hari kemudian, sedangkan ke belakang mereka melihat kita yang hidup di bumi ini.
Dalam sebuah riwayat dinyatakan, bahwa “Siapa yang meninggal, maka kiamat nya telah bangkit.” Kiamat ini dinamai “kiamat kecil.” Saat itu yang bersangkutan dan semua yang meninggal sebelumnya hidup dalam satu alam yang dinamai “alam barzakh.” Mereka semua menanti kedatangan kiamat besar, yang ditandai dengan peniupan sangkakala pertama.
Sebagaimana firman Alloh ﷻ dalam QS. Al-Mu’minun ayat 99-100 yang artinya:
“Sehingga apabila datang kematian kepada seorang di antara mereka (yang kafir) ia berkata: “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku, agar aku berbuat amal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan” (Alloh ﷻ berfirman), “sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu hanyalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada barzakh (pemisah) sampai hari mereka dibangkitkan.”
◼️2. Yaumul Ba’ats
Yaumul ba’ats dapat diartikan sebagai hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah kehidupan setelah mati menurut Islam (kehidupan selanjutnya) yang akan dijalani setelah malaikat Israfil meniupkan sangkakala yang pertama, maka semua makhluk akan binasa. Kemudian ia meniupkan untuk yang kedua kalinya, sehingga semua makhluk akan hidup kembali tanpa terkecuali.
Pada saat itu, manusia dibangkitkan dari alam kubur. Beberapa pendapat mengatakan bahwa ketika itu ruh manusia disatukan kembali dengan tubuhnya. Meski demikian, keadaan tubuh manusia tersebut tergantung pada amal dan perbuatan masing-masing. Mereka akan dibangkitkan dan dikumpulkan di padang mahsyar dan ditimbang amal-amalnya.
Menurut sabda Nabi ﷺ, manusia akan menuju ke tempat tersebut dengan 3 (tiga) cara, yaitu berkendara, berjalan kaki, dan berjalan dengan wajahnya. Semua itu tergantung pada amal masing-masing.
Salah satu dalil yang menceritakan tentang yaumul ba’ats adalah QS. Az-Zumar : 68, yang artinya:
“Dan tiup lah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Alloh ﷻ. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (keputusannya masing-masing).”
Dari ayat tersebut diketahui bahwa malaikat Israfil akan meniup sangkakala dua kali. Tiupan pertama dilakukan sebelum kiamat dan tiupan yang kedua dilakukan sebelum manusia dibangkitkan dari alam kubur.
◼️3. Yaumul Mahsyar (Padang Mahsyar)
Setelah semua makhluk dibangkitkan tanpa terkecuali, termasuk golongan jin, manusia, dan hewan di tempat ini semua makhluk dari bumi dan langit lapisan ketujuh dikumpulkan untuk diadili dan semuanya berkumpul dalam keadaan berdesak-desakan. Setiap manusia pada hari itu akan di adili dengan diiringi oleh 2 malaikat. Yang satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas semua perbuatannya di dunia.
Secara bahasa, yaumul berarti hari, sedangkan mahsyar adalah nama sebuah tempat yang juga dikenal sebagai tanah atau padang mahsyar. Sehingga, jika kedua kata tersebut digabungkan dan diartikan menjadi hari di padang mahsyar.
Peristiwa ini disebutkan dalam QS. Al-Kahfi : 47, yang artinya:
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.”
Waktu penantian tersebut akan terasa singkat bagi mereka yang beriman dan bertakwa. Namun, mereka yang memiliki banyak dosa akan merasa menunggu sangat lama.
◼️4. Yaumul Mizan
Setelah semua makhluk terkumpul pada padang mahsyar, tibalah saatnya untuk memperlihatkan buku catatan amal dari jin dan manusia. Amal mereka akan ditimbang dan dihitung, mana yang lebih banyak, amal baik atau amal buruk.
Secara bahasa, yaumul mizan diartikan sebagai hari penimbangan. Hari tersebut benar-benar akan datang setelah hari kiamat. Pada hari itu, manusia akan ditimbang amalnya untuk menentukan apakah mereka akan masuk surga atau neraka.
Dalil tentang yaumul mizan disebutkan dalam QS. Al-Anbiya : 47, yang artinya:
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiada lah dirugikan seseorang barang sedikitpun dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti kami akan mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan.”
Sehingga, setiap orang akan memperoleh balasan yang sesuai dengan amalannya. Jika ia memiliki amalan baik, maka ia akan memperoleh balasan berupa surga. Sebaliknya, jika ia memiliki amalan buruk maka ia akan memperoleh balasan berupa neraka.
◼️5. Yaumul Hisab
Hisab atau hari perhitungan amal akan terjadi setelah kiamat tiba. Pada saat itu, manusia satu per satu akan dipanggil dan diperlihatkan segala amal perbuatan mereka selama di dunia.
Hisab menurut istilah akidah memiliki dua pengertian, pertama al-‘aradh (penampakan dosa dan pengakuan) dan munaqasyah (di periksa secara sungguh-sungguh).
Dalam QS. Al-Ghashiyah ayat 25-26 dijelaskan yang artinya: “Sesungguhnya kepada kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban kami-lah menghisab mereka.”
◼️6. Shirath (Jembatan shiratal mustaqim)
Setelah melalui proses hisab, semua manusia akan melewati jembatan yang lurus atau yang biasa disebut dengan shiratal mustaqim.
Dalam melintasi jembatan ini proses hisab yang sebelumnya dijalani sangat menentukan nasib manusia, untuk orang dengan kondisi yang sangat buruk, jembatan ini akan menjadi sangat kecil, hingga disebutkan ukurannya sekecil rambut dibagi tujuh dan tajamnya melebihi samurai. Sedangkan, untuk orang dengan amalan baik yang banyak, ia akan melewatinya dengan tenang, ada yang secepat kilat, ada yang menunggang unta, kambing atau sapi dari sapi dari hasil kurbannya ketika di dunia.
◼️7. Surga
Orang-orang soleh yang berhasil melewati shiratal mustaqim, ia akan ditempatkan di surga atas rahmat Alloh ﷻ. Semua orang muslim kelak akan ditempatkan di surga meskipun ia memiliki dosa, hanya saja sebelum ia ditempatkan di surga akan ditempatkan lebih dulu di neraka untuk membersihkan dosa-dosanya.
◼️8. Neraka
Neraka adalah tempat bagi semua orang yang memiliki dosa, baik itu muslim atau kafir, sebagaimana firman Alloh ﷻ dalam QS. Al-Hijr ayat 44 yang artinya:
“Tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan yang tertentu bagi mereka.”
Golongan yang dimaksud adalah orang-orang kafir, munafiq, dan setan. Jarak antara satu pintu dengan pintu dengan pintu yang lainnya adalah lima ratus tahun, dan tujuh ratus tahun perjalanan. Dan di setiap pintu, ada azab berlipat ganda.
Demikian dari saya, semoga bermanfaat, majlis saya kembalikan ke Ofie sebagai momod yang sudah temani saya malam ini.
Wallahu a'lam
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Ofie ~ Bukittinggi
Bun, bagaimana menguatkan mental bahwa kematian itu nyata?
🌀Jawab:
Mungkin maksudnya bagaimana menguatkan mental menghadapi kematian ya fi?
Kematian itu, kita inginkan ataupun tidak ingin, dia pasti datang, kita siap atau tidak siap, dia pasti tiba, kita sudah bertaubat atau belum, dia pasti datang tanpa melihat kondisi kita.
Nah, bagaimana cara menguatkan mental? Menguatkan akidah pastinya. Karena akidah adalah kunci dari keimanan. Semakin bagus akidah maka kita akan semakin kuat untuk beribadah mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian.
Wallahu a'lam
🌷Akidah, akidah seperti apa sebagusnya bun?
🌀Akidah kita adalah berdasarkan Al Quran dan hadist, meng ESA kan Alloh ﷻ. Tapi mempelajarinya harus diiringi dengan keyakinan dan mengimplementasikan dalam kehidupan.
Semakin kita paham dengan akidah maka akan semakin kuat keyakinan dan keimanan kepada Allah Azza Wajalla.
Wallahu a'lam
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Sahabat-sahabatku...
Dalam kitab Nashaihul Ibad juga diterangkan tentang 2 perumpamaan manusia yang tiada bekal menuju alam kubur:
1. Abu Bakar As-Shiddiq pernah berkata: “Barangsiapa masuk kubur tanpa membawa bekal, maka seakan-akan dia mengarungi lautan tanpa perahu.”
2. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Keadaan mayat di dalam kubur itu tak ubahnya seperti orang yang tenggelam yang meminta pertolongan.”
Semoga kita semua mampu mempersiapkan bekal ke akhirat dengan sebaik-baiknya dan mendapat ridha Alloh ﷻ serta tempat yang baik di akhirat kelak, dengan bertakwa kepada Alloh ﷻ, menjalankan perintah-Nya dan Rasul-Nya, menjauhi segala larangan-Nya, dimudahkan dalam melakukan ibadah dan segala kebaikan.
Mohon maaf lahir batin.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar