OLeH: Ustadzah apt. Wahyu Tusy Wardhani, S.Si, M.Farm
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
🌸FADHLUL ISLAM (KESEMPURNAAN AGAMA ISLAM)
◾PENGANTAR :
Sebagai agama atau sistem hidup yang Alloh ﷻ turunkan kepada manusia melalui para Nabi dan Rasul, Islam memiliki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki agama dan sistem manapun.
Tidak ada ajaran di muka bumi ini yang mengatur urusan kecil, selain Islam. Mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, semua ada aturannya.
Ketika kita mau tidur ada doanya, begitu pun setelah bangun tidur disunahkan membaca doa. Mau masuk dan keluar dari toilet, Mau melepas dan memakai pakaian dan lain-lain juga ada aturannya. Dalam urusan berniaga, ada etika yang harus dipatuhi, misalnya dilarang mengurangi timbangan dan lain sebagainya.
Islam adalah agama yang mengatur urusan dunia dan akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda: "Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya."
Apakah ada ajaran atau paham atau ideologi lain yang sedetail dan sekomplit ini dalam mengatur kehidupan?
◾1. ISLAM AGAMA YANG SEMPURNA
Islam adalah agama yang sempurna, yang mengatur segala aspek dalam kehidupan manusia, baik aspek ibadah (hubungan manusia dengan Alloh ﷻ atau habluminallah) maupun aspek muamalah (hubungan manusia dengan sesama manusia atau habluminannaas ).
QS. Al Maidah: 3 :
Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.
Islam adalah agama terakhir yang dimaksudkan untuk menyempurnakan agama-agama sebelumnya.
◾2. ISLAM AGAMA YANG SESUAI FITRAH
QS. Ar-Rum: 30
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًاۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَاۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Alloh ﷻ disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Alloh ﷻ. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Islam merupakan agama fitrah karena sesuai dengan kebutuhan manusia untuk tunduk kepada Tuhan, dan dapat membimbing manusia kepada cara beribadah yang benar.
◾3. ISLAM AGAMA YANG DIRIDHAI ALLOH ﷻ
Hal ini Alloh ﷻ utarakan berkali-kali dalam kitab suci-Nya. pernyataan ini sekaligus memberikan ketegasan bahwa agama dan sistem selainnya adalah sistem jahiliyah, batil dan tidak diridlai.
Syariat samawi yang diturunkan sebelumnya adalah syariat yang diridlai pada masanya. Setelah masa berlakunya habis, logika akal dan dalil syari’i menentukan bahwa syariat terakhirlah yang berlaku.
Pada kesempatan haji wada’, haji terakhir yang dilakukan Rasulullah ﷺ Alloh ﷻ menurunkan ayat:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu, dan Aku ridhla Islam sebagai agama bagimu.” (QS. al-Maidah: 3)
◾4. ISLAM MERUPAKAN NIKMAT YANG SEMPURNA
Di samping nikmat-nikmat yang lainnya, Islam merupakan nikmat yang paling sempurna. Mendapatkan hidayah merupakan sebuah nikmat, hidayah yang hanya diberikan kepada umat Muhammad ﷺ karena itu kemudian mereka diangkat menjadi ummatan wasathan, sebagai saksi atas umat manusia di dunia dan di akhirat.
Dengan nikmat itu pula kaum mukminin menjadi umat terbaik yang pernah dilahirkan untuk seluruh umat manusia.
Wallahu a'lam
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ iNdika ~ Semarang
Bunda, kenapa banyak orang "merasa" keberatan terhadap Islam, bahkan yang keberatan umat Islam sendiri?
🌸Jawab:
Umat Islam keberatan melaksanakan Islam:
~ Tidak Faham tentang kenapa Alloh ﷻ menurunkan dienul Islam.
~ Tidak Pernah Paham Tentang Urgensi Ibadah dalam Islam.
~ Bergelimang dengan kenikmatan dunia, dosa dan maksiat.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum bun,
Kenapa ya orang muslim sama orang yang mualaf itu berbeda, orang mualaf lebih-lebih dalam mempelajari Islam dan benar-benar sekali dalam merasakan kenikmatan Islamnya, ketimbang orang muslim sendiri yang dari lahir?
🌸Jawab :
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Para mualaf yang paling awal adalah beberapa orang terbaik dalam sejarah Islam (zaman sahabat).
Mereka tidak dipandang rendah oleh Alloh ﷻ atau Nabi Muhammad.
Takwa adalah faktor penentu siapa yang menjadi Muslim yang lebih baik di sisi Alloh ﷻ. Apakah Muslim yang sejak lahir atau yang pindah agama (mualaf).
Masih banyak orang-orang yang mengaku muslim namun belum benar-benar penuh memahami tentang apa yang mereka labelkan pada diri mereka, bahkan tidak mengerti tentang apa itu Islam, dan mengapa mereka melakukannya, yang mereka tahu hanya, orang tua mereka menganut nya, dan mereka pun harus ikut.
Miris sekali memang, Indonesia adalah negara dengan jumlah orang beragama Islam terbesar di dunia, hanya saja, itu hanya sekedar KTP saja, hanya sekedar identitas saja, sangat sedikit sekali ada orang-orang yang benar-benar menyadari makna islam sesungguhnya, dan memeluknya benar-benar dari hati. Bahkan, seorang mualaf bisa jadi lebih baik dari orang yang Islam sejak lahir. Mengapa demikian?
Sejatinya, seorang muallaf sebelum menjadi muallaf telah menghadapi dan mengalami berbagai hal yang menguatkan hatinya untuk memeluk agama Islam, mereka sebelumnya telah mendalami tentang agama Islam sebelum memantapkan hatinya memeluk agama tersebut. Masuknya mereka ke dalam agama Islam bukanlah tekanan dari orang luar, dan sudah merupakan ketetapan hati mereka.
Sebagian muslim yang memang beragama islam sejak lahir, bahkan untuk urusan sholat pun merasa bahwa sholat merupakan suatu kewajiban, bukan kebutuhan, mereka sholat seperti robot, 5 kali sehari bahkan tanpa memahami makna dari melaksanakan sholat tersebut. Bahkan ada juga yang mengganggap sholat tidak begitu penting. Namun kebanyakan untuk orang yang memang memeluk agama Islam benar-benar dari hatinya, menganggap sholat bukan sebagai suatu kewajiban yang memberatkan, mereka menganggap sholat sebagai kebutuhan spiritual, serta penyerahan diri secara utuh kepada Maha Penciptanya.
Maaf, bukan bermaksud menyinggung atau membanding-bandingkan orang Islam sejak lahir dengan seorang muallaf, hanya saja mulai sekarang, kita harus bisa membenahi niat diri kita dari awal, mengenal dengan baik tentang agama yang kita anut, serta memahami benar tentang segala sesuatu yang kita yakini dan imani. Semoga kita termasuk orang-orang Islam yang sejati dan benar-benar diridhoi oleh Alloh ﷻ, karena beragama itu bukan dinilai dari berapa lama kita memeluk agama tersebut, tapi dari bagaimana niat kita dari awal sampai akhir.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Afni ~ Garut
Assalamualaikum,
Manusia terlahir fitrahnya islam, tapi orang tuanya bisa menjadikan dia keluar dari fitrahnya. Yang saya ingin tanyakan apakah itu termasuk takdir?
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanya lah yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani atau Majusi.”
Jadi, pihak yang paling berperan penting dalam membentuk karakter si anak, apakah dia akan menjadi anak yang shalih atau tidak adalah kedua orang tuanya.
Dan ini juga merupakan takdir.
Wallahu a'lam
0️⃣4️⃣ Aisya ~ Riyadh,
Assalamualaikum ustadzah.
1. Apa arti dan tujuan hidup ini?
2. Bagaimana cara kita untuk bisa menemukan tujuan hidup?
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
1. Allahu Ghayatuna, Alloh ﷻ tujuan saya.
Islam menjelaskan bahwa tujuan hidup manusia di dunia ini, tiada lain adalah “mardhaatillah” (ridha Alloh ﷻ, dicintai Alloh ﷻ). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tujuan hidup dalam Islam bagi manusia adalah menunaikan penghambaan dan pengabdian (dalam makna yang luas) kepada Allah Ta'ala.
2. Untuk mencapai tujuan hidup dalam Islam:
a) Bertakwa,
b) Beriman,
c) Beramal shalih, (beribadah kepada Alloh ﷻ).
Seperti tercantum dalam firman Alloh ﷻ dalam al-Quran surat Al Bayyinah: 7-8 yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
Wallahu a'lam
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Dienul Islam itu sempurna. Tapi tidak dengan saya. Jika saya melakukan kesalahan, salahkan saya, bukan agama saya.
Agama Islam ini sudah sempurna, ketika beribadah cukup copy paste, jangan di edit, cut atau delete.
"(Wahai Rabb), sungguh mereka bagian dari pengikutku. Lalu Alloh ﷻ berfirman, 'sungguh engkau tidak tahu bahwa sepeninggalmu mereka telah mengganti ajaranmu.' Kemudian Rosulullah Shalallahu'alaihi Wa sallam mengatakan, ' Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku'." (HR. Bukhari no. 7050)
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar