Sabtu, 26 Januari 2019
JANGAN MERASA NYAMAN DALAM KELALAIAN
OLeH: Bunda Endria Soediono
💘M a T e R i💘
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Alhamdulillah
Puji syukur kepada Allah ta’ala atas segala nikmat yang telah terlimpah wa bil khusus nikmat hidayah iman dan islam kita serta segala nikmat yang kita rasakan hingga kita saat ini masih dapat bersua walaupun dalam kondisi penuh keterbatasan akan tetapi niat dan semangat kita dalam menjalin ukhuwah islamiyah dan terus menerus mengingatkan dalam ketaqwaan kepada Allah tetap menyala.
Sholawat dan Salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam yang begitu besar jasanya menuntun kita hingga berada di atas jalan hidayah islam yang mulia ini.
وصلى الله على سيدنامحمد وعلى آله وصحبه وسلم
Ukhtifillah yang semoga dirahmati Allah.
Di kesempatan sore ini, mari kita merenung sejenak mengingat diri dan keadaan kita.
Apakah kita saat ini sudah terus berada dalam keadaan yang lebih baik daripada waktu-waktu yang telah berlalu?
Sebagaimana kita ketahui bahwa waktu itu berjalan begitu cepat, waktu berlalu tanpa memperdulikan apakah kita sempat memperbaiki diri atau tidak.
Waktu tidak bisa kembali dan bermurah hati. Waktu tidak perduli sampai dimanakah kita. Ia sibuk terus melaju hingga sampai tiba akhir kehidupan dunia ini.
Dan diri kitapun sesungguhnya tidak akan sampai pada akhir dari muara waktu itu sendiri.
Kita akan terhempas dalam fase kematian dan penantian yang kita tidak bisa menebak apa yang akan kita alami saat itu.
Oleh karena itu ...
Kita yang lemah ini, janganlah terus membiarkan diri dalam kelengahan.
Banyak teman dan sahabat di sekitar kita yang telah menyibukkan diri mengisi hidupnya dengan segala amal yang ia yakini mampu menghasilkan kebaikan dan pahala. Namun sayang sekali jika kita hanya merasa nyaman ketika berada ditengah mereka dan naifnya ikut merasa sholih juga ketika bersama mereka.
Padahal dalam faktanya masih banyak waktu yang kita buang dengan sia-sia. Sedikit sekali amal ibadah yang kita lakukan tetapi kita sudah merasa puas.
Tidak ada rasa bersalah ketika kita saat dahulu pernah istiqomah dalam suatu aktivitas ibadah yang utama namun saat ini amal itu tinggal nama saja tanpa kita lakukan seperti dahulu rajinnya kita dalam melaksanakannya.
Hal sia-sia harus segera kita sudahi. Kepuasan semu yang bersifat mengibur diri namun hanya kenangan harus kita gali ulang.
Bangkitnya hati dari kebodohan karena terlalu mudah terbawa arus dunia dan kesibukan yang tiada bermakna harus segera kita ganti haluan.
Mari kita kembali mengingat betapa sebentarnya kita itu hidup di dunia ini.
Dunia ini ibarat playground yang didalamnya penuh dengan aktivitas yang melalaikan dan pada saatnya kita harus meninggalkannya untuk pulang kembali ke rumah kita.
Jangan kita seperti anak kecil yang belum sempurna akalnya. Tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menyelamatkan diri dari jebakan dunia yang menggiurkan.
Bahkan saya tidak hanya mengarah pada pembicaraan urusan duniawi dalam konteks materi. Akan tetapi lebih pada essensi waktu.
Waktu dan akal sehat kita.
Waktu dan kecerdasan spiritual kita...
Mari kita cerdaskan diri dengan tidak merasa nyaman dalam kelalaian.
Artinya mari kita tata mindset kita agar lebih fokus pada akhir tujuan hidup ini.
Yang mana semua itu tidak terlepas dari 4 hal :
1). WAKTU
2). ILMU
3). IMAN
4). AMAL
Berfikir dan berfikirlah dengan dasar 4 hal terpenting di atas. Agar kita dalam menjalani kehidupan dunia ini tidak lepas dari kesadaran diri bahwa kita akan kembali kepada Allah dan setiap saat baik tingkah laku dan pikir kita selalu dalam pengawasan Allah. Dan Dia tidak hanya mengawasi tetapi Dia menilai serta mencatat apa saja yang menjadi perilaku fisik dan juga hati kita.
Mulailah menata jadwal harian kita dgn agenda yang berkualitas. Hapus kebiasaan yang sia-sia dan tidak bermakna. Ganti dengan apa saja amal yang dapat menghasilkan pahala.
Jangan remehkan setiap amal. Sesungguhnya setiap amal itu berpotensi menghasilkan pahala. Kuncinya adalah pada Niat. Ketika semua perkara kita iringi dengan niat karena mengharap pahala dari Allah, kita ikuti dengan sabar apa saja sunnah-sunnah Nabi صلى الله عليه وآله وسلم dan juga kita jalani apa yang diperintahkan Al Qur’an maka ان شاء الٌله kita tidak termasuk orang yang lalai dan menikmati kelalaian itu.
🔷🌷🔷
Sebelum saya akhiri materi pokok ini ...
Ada beberapa amal yang insyaAllah bisa kita mulai lazimkan kembali. Bagi yang sudah melaksanakan dengan rutin semoga istiqomah. Yang belum mengetahui silahkan dicoba. Semoga dengan istiqomah melakukannya kita menjadi orang yang siaga dalam berfikir, tidak terlena pada eforia duniawi yang sudah terlalu meriah dihiasi oleh syetan.
Uzlahkan hati kita menuju amal-amal sunnah yang jelas-jelas pasti akan membawa kita pada keselamatan dunia dan akhirat.
Suatu Amal yang ingin saya ingatkan kembali bagi diri saya khususnya dan juga teman-teman dari grup ini adalah:
Tekunilah ibadah dzikir.
Dzikir itu benar-benar akan menghidupkan hati dan membuat jiwa lapang. Dan juga merupakan amal yang menghadirkan peluang besar turunnya ampunan dan ridho Allah سبحانه وتعالى.
Dzikir tidak memerlukan materi untuk melakukannya. Ibadah yang sangat murah ongkosnya tetapi memerlukan kekusyu’an dan keikhlasan yang mendalam.
Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم banyak sekali mengajarkan dzikir-dzikir baik dalam pembagian waktunya, dzikir pagi sore, dzikir mutlak yakni yang tidak terikat waktu dan tempat seperti membaca Al Qur’an dan lain-lain..
Dan juga yang perlu kita lazimkan adalah saat kita berada di dalam perjalanan. Manfaatkan saat itu untuk membasahi lisan kita dengan amalan dzikir.
Kemudian juga dzikir-dzikir yang Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم ajarkan saat kita akan beranjak tidur.
Ini adalah amal-amal yang tidak bisa kita sepelekan.
Banyak dzikir sebelum tidur yang sangat besar keutamaannya.
Bahkan ada disebut dalam suatu hadist bahwa ketika kita membaca 100 ayat Al Qur’an semalaman (atau sebelum tidur) maka kita dikatakan tidak termasuk orang-orang yang lalai.
Dzikir dan bacaan surat-surat menjelang tidur juga menjanjikan keutamaan yang luar biasa.
Mengapa kita perlu berawal dari amal dzikir?
Karena dzikir merupakan salah satu pintu hidayah. Siapa yang banyak berdzikir maka ia akan sering mengingat dan beraudience dengan Allah sehingga darinya Allah mencintai kita dan pastinya akan menambahkan hidayah dan segala kebajikan yang membawa kita pada keselamatan.
Demikian insyaAllah.
والله أعلم
Billahi taufiq wal hidayah.
Silahkan amalkan salah satu dzikir sebelum tidur berikut ya.
Bertakbir dan Bertasbih ketika hendak tidur
Dari Ali: Bahwa Rasululloh sholallahu 'alaihi wassalam bersabda ketika Fatimah radhiyallahu' anha meminta pembantu kepada Beliau:
"Maukah kamu berdua aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik bagi kamu daripada pembantu; jika kamu menuju tempat tidur atau kamu berada di tempat tidur maka;
Bertakbirlah sebanyak 34 kali,
Bertasbihlah sebanyak 33 kali,
Bertahmidlah sebanyak 33 kali.
(Muttafaq 'alaih 6318-6915)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Bund Lisa ~ Malang
Apakah bisa dzikir yang kita lakukan sebelum tidur ditambah dengan ayat 3 Qul bunda? Seumuran Saya yang sudah 'matang' ini banyak lupanya jika membaca doa sebelum tidur dan sesudah bangun tidur.
🌸Jawab:
Bismillaah.
Doa saat kita bangun tidur pagi itu vital sekali ukhti. Itu suatu awalan penyerahan kita kepada Allah untuk menyambut hari itu yang penuh dengan ujian hidup.
Jadi jangan lupakan baca doa bangun tidur mulai saat ini.
Adapun dzikir dan doa sebelum tidur banyak sebetulnya.
Diantara (selain yang sudah saya share tadi) - baca surat Al Mulk, surat Al Isra’, surat Az Zumar, surat As Sajdah dan juga 3 Qul yang sudah kita lazimkan serta surat Al Kafiruun dan Ayat Kursiy.
Itu semua bacaan dzikir yang disunnah dibaca sebelum tidur.
Ada lagi sunnah dzikir yang bunyinya sebagai berikut:
Laa ilaaha ilaallahu wahdahu laa syariikalah. Laa haulaa wa laa quwwata ilaa billahil ‘aliyil ‘adziim. Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha ilallah huwallahu akbar.
Cukup dibaca 1 kali saja.
والله أعلم بالصواب
🌴 Oww seperti doa setelah shalat fardlu ya bunda.
In shaa Allah fahim.
Jazakillah khayir bunda sudah diingatkan.
0⃣2⃣ Setya ~ Karanganyar
Assalamualaikum Bunda,
Kalau lagi kurang enak badan saya sering mengganti membaca al qur'an dengan mendengarkan murottal, apakah ini berarti suatu kemunduran, Bunda?
Syukron.
🌸Jawab:
Bismillaah
Wa'alaikumsalam,
Kalau dikatakan sebagai kemunduran tidak juga ya.
Karena اللهِ itu tidak pernah menuntut kita melaksanakan suatu ibadah di luar kemampuan kita.
Bahkan Allahu rahmaanur rahiim banyak memberi dispensasi kepada kita dalam urusan ibadah, seperti saat kita safar maka Allah syariatkan sholat dengan di jama’ atau jama' qoshor.
Bahkan bagi seorang yang sudah mendawamkan atau melazimkan suatu ibadah dengan istiqomah maka saat sakitpun jika ia tidak mampu melakukannya, Allah tetap catat dan beri ganjaran sebagaimana saat ia sehat dan tekun melaksanakan ibadah tersebut.
Mendengarkan murrottal ان شاء الٌله tetap berpahala akan tetapi tentu beda besar pahalanya jika dengan bandingan kita membaca Al Qur’an langsung.
Adapun jika kita ingin mengisi waktu-waktu kit, maka banyak juga kalimat dzikir yang mudah kita ucapkan tetapi berpahala besar.
Ini merupakan peluang juga bukan.
Akan tetapi setidaknya saat kita futur ibadah memang sebaiknya tilawah Qur’an tidak kita tinggalkan sama sekali. Walaupun hanya kita baca pada saat-saat tertentu seperti saat kita akan tidur apa yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk kita baca dan juga saat memasuki hari Jum’at maka apa yang disunnahkan untuk baca dan seterusnya.
والله أعلم بالصواب
🌴 Syukron
Jazaakillah khoiron Bunda.
0⃣3⃣ Phity ~ Jogja
Assalamu'alaikum bunda,
Saya merasa istiqomah itu sangaaaat susah.
Kadang kita sudah mempunyai rencana untuk menjalankan ibadah kita agar lebih baik dari waktu ke waktu namun ternyata tidak semudah yang direncanakan.
Bagaimana kita agar dapat mengalahkan ketidakmampuan kita tersebut?
Jazzakillah bunda.
🌸Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Bismillaah,
Ketika kita sudah mulai memiliki kesadaran ingin istiqomah dalam suatu ibadah maka cobalah tips berikut:
1). Teguhkan niat hanya untuk mengharap ridho Allah سبحانه وتعالى
Ini kunci utama.
Karena jika sesuatu perkara diawali dengan niat yang benar dan kuat, maka seseorang akan lebih mudah melaksanakan niat itu. Karena dia punya pegangan atau motivasi untuk apa dan untuk siapa dia melakukannya.
2). Berdoa kepada Allah agar kita diberi kemudahan dalam melaksanakan niat kita dalam ibadah kepada Allah.
Karena seseorang melakukan ibadah itu semata-mata bisa karena Allah yang telah memberi hidayah dan kekuatan untuk melaksanakan.
Oleh karena itu sebenarnya manusia ini hanya modal niat yang ikhlas dan kemauan yang tulus, maka Allah lah yang akan memampukannya.
Demikianlah para salafus sholih memahami bahwa setiap kebaikan yang ada pada diri manusia adalah atas karunia hidayah yang Allah limpahkan kedalam jiwanya.
Pantaslah kalau kita tidak layak untuk merasa sholih dan suci. Karena segala kebaikan dan kesholihan yang ada pada diri kita semuanya itu adalah atas pemberian Allah.
Oleh karena itulah di antara kita yang ingin sholih atau ingin istiqomah dalam suatu ibadah maka berdoalah kepada Allah. Mintalah kepada Allah agar Allah memudahkan kita melaksanakannya.
3). Mulailah perbanyak istighfar.
Karena beratnya seseorang istiqomah dalam kesholihan bisa jadi karena sebab dosa-dosa yang menempel pada dirinya.
Dosa-dosa itu harus kita bersihkan dengan bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepadaNya.
Kita bisa ucapkan sesering mungkin kalimat taubat seperti:
- Astaghfirlloh wa atuubu ilaiih.
- Laa ilaaha ilaa Anta subhanaka inni kun’tu minadzoolimiin.
- Syayyidul istighfar.
- dan kalimat-kalimat taubat lainnya.
4). Tips ke empat adalah usahalah dengan mencari referensi tentang amal ibadah yang ingin kita lazimkan tersebut.
Baca dan fahami serta resapi keutamaannya, sehingga dengannya kita akan lebih termotivasi dan bersemangat melaksanakannya.
Demikian jawaban ini, semoga bisa difahami dengan baik.
والله أعلم بالصواب
🌴 Syukron bunda
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Jaga hati agar tetap hidup dan sadar bahwa dunia ini sementara.
Jangan biarkan kelalaian terus meninabobokan kita. Karena waktu akan terus melaju merampas setiap kesempatan yang kita miliki tanpa izin pada kita. Bangkitkan jiwa dengan selalu ingat dan dekat dengan keadaan kita saat sanak saudara kita melewati hingga tujuh langkah dari kuburan kita. Saat itu bayangkan keadaan kita.
Apa yang akan terjadi disana. Selamat atau hancurkah diri kita. Saudaraku, mari pergunakan waktu dengan baik. Isilah setiap detik waktu kita dengan amal yang bermakna dan bernilai pahala. Agar kita tidak termasuk orang yang menyesal saat dunia sudah menjadi kenangan, kubur menjadi tempat bermalam dan akhirat tiba sebagai alam yang tiada memiliki tepi waktu.
والله أعلم
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar