Minggu, 16 Desember 2018
MENANGIS, LEMAH ATAU KUAT?
OLeH: Ibu Irnawati Syamsuir Koto
💎M a T e R i💎
Assalamu' alaikum para Bidadari calon penghuni surga.
Puji syukur atas Rahmat dan nikmat Allah, yang hanya karna Rahmat dan nikmatNyalah kita bisa bertemu malam ini.
Sholawat dan salam kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan sahabat serta seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Ada tidak sih disini yang sering dipanggil cengeng sama teman hanya karena mudah menangis, melihat hal yang sedih sedikit saja sudah menangis, menonton hal-hal sedih dikit saja airmata sudah tidak terbendung?
Banyak yang berpikir mudah menangis menandakan bahwa orang tersebut lemah. Apalagi bagi laki-laki yang dikenal sebagai makhluk kuat dan jarang menangis.
Padahal, anggapan tersebut gak selalu benar. Justru menangis dapat mendatangkan efek positif, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Menangis adalah cara alami manusia untuk mengurangi perasaan sedih dan frustasi.
Pernahkah Anda bertanya mengapa menagis lebih sering disangkut pautkan dengan sifat yang kewanitaan? Perempuan memang lebih mudah menangis daripada pria, namun bukan dengan alasan cengeng atau lemah.
Alasannya adalah karena perempuan memiliki hormon prolaktin lebih banyak dibandingkan pria. Prolaktin adalah hormon yang terlibat dalam stres dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan fungsi tubuh lainnya.
Menangis bukan sekadar 'produk' yang dihasilkan dari rasa kecewa. Menangis juga ekspresi dari pengalaman. Mungkin merasakan emosi seperti kesedihan, sakit hati, frustrasi, marah atau kesepian.
Banyak orang memilih menangis saat merasa sedih ataupun bahagia. Mereka menganggap bahwa dengan menangis maka perasaan menjadi lega. Dan kita semua disini pun beranggapan demikian bukan?
Tidak hanya disebabkan oleh perasaan kecewa, menangis juga sering disebabkan oleh perasaan bahagia dan pengharapan. Saat menangis, perasaan akan terasa campur aduk. Disadari atau tidak, saat menangis ini kamu akan tahu seperti apa dirimu, apa yang kamu inginkan, apa yang telah membuat hatimu tersakiti.
Menangis merupakan salah satu respon tubuh terhadap keadaan emosional.
Menangis seringkali dilihat sebagai tanda kelemahan tapi ada juga yang menganggap, hanya mereka yang pemberani yang menunjukkan air mata mereka. Tidak diketahui banyak orang, menangis memiliki banyak efek positif terhadap kesehatan.
Ada kalanya kita berada di titik yang begitu lemah dan putus asa di mana kita cenderung bersembunyi. Kita bersembunyi untuk menyembunyikan rasa sakit dan sedih. Kita mencoba berpura-pura selalu terlihat kuat yang justru menyakiti diri sendiri.
Orang-orang yang membiarkan air mata mereka jatuh dengan mudah justru merupakan orang yang kuat. Menangis justru menandakan mereka memiliki kendali atas emosi mereka. Sangat tidak sehat untuk menahan air mata dan tidak menangis sama sekali.
Orang yang gampang menagis itu mempunyai empati yang sangat besar, mereka jadi mudah untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain. Misalkan saja waktu mereka mendengar kisah orang yang sedang dalam keadaan terjepit dan benar-benar membutuhkan bantuan. Mereka yang memiliki empati besar rasanya ingin langsung menemui orang tersebut dan membantunya. Kalau mereka tidak bisa membantu, mereka jadi merasa kasihan dan harus nangis melihat keadaan orang tersebut.
Sebenarnya orang menagis bukan cuma sedih saja, tapi orang yang mudah menangis biasanya juga meneteskan air mata ketika merasakan kebahagiaan. Bahkan melihat orang lain bahagia, mereka juga bisa meneteskan air mata. Apalagi kalau melihat orang yang dicintainya bahagia.
Menurut pengakuan beberapa orang, ketika mereka berada dalam suatu euphoria dan mereka kagum atau takjub dengan euphoria tersebut, ada perasaan membuncah dari dalam hati mereka yang seakan-akan mendorong air mata menggenang dan mengalir turun.
Bagaimana Islam memandang Air Mata?
🌷🌸🌷
Sahabat Sholehah BS yang dicintai Allah.
Kita sebagai orang islam diberi contoh oleh rasul kita, untuk selalu mengeluarkan air mata. Dan Rasulullah SAW mengajak kita ke bagian yang paling mudah untuk menjaga kesehatan mata kita. Kalau tadi air mata harus keluar secara fisiologis dan patologis. Ada yang lebih menguras yaitu mengeluarkan air mata degan cara psikologis. Inilah yang menjaga mata kita semakin sehat. Konsekuensi dari mengeluarkan mata ini yang biasa kita sebut dengan “MENANGIS”. Namun, menangis biasanya stereotip dengan kesedihan, stereotip dengan kelemahan, stereotip dengan ketidakjantanan, ketidakberanian, yang merupakan konotasi negatif.
Padahal di dalam Al Quran, menangis itu disebutkan cukup banyak, bahkan bila dibandingkan dengan mata sendiri, menangis itu lebih banyak disebutkan. Kata-katanya dituliskan dengan gamblang, menangis karena mengingat Allah, karena bahwa kita di dunia ini sedang diberikan ujian, ujian untuk bisa pulang ke kampung halaman kita dengan selamat.
Pulang kampung adalah sesuatu yang sangat dirindukan, maka perlu kita persiapkan dengan baik.
Rasulullah SAW mengatakan, jika kita dibukakan lembaran layar kita di masa lalu kita, maka kita akan menangis tanpa disuruh dan tanpa dipaksa.
Kita diperintahkan untuk menangis, secara halus melalui Rasulullah SAW, melalui nabi-nabinya.
(QS. Al Maidah : 83)
“Dan apabila mereka mendengarkan apa (Al Quran) yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri), seraya berkata, “Ya Tuhan, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran an kenabian Muhammad).”
Hadist riwayat Ibnu abbas ra : “Ada dua mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka. Yaitu mata yang menangis di pertengahan malam karena takut kepada Allah dan mata yang terjaga di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi)
Jadi ada syarat dan ketentuannya mata yang tidak akan tersentuh api neraka ini : yang pertama menangis di pertengahan malam, dan kenapa menangis? Karena takut kepada Allah SWT, bukan karena banyak tunggakan hutang atau karena alasana lain, tapi karena takut kepada Allah.
Hadist riwayat abu hurairah ra : “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut pada Allah, sampai air susu kembali ke putingnya dan tidak akan bisa berkumpul debu dijalan Allah dengan asapnya neraka jahanam.”
Hadist ini menyatakan jaminan Allah, bahwa ketika sudah ada tangisan kita, karena konsekuensi-konsekuensi ataupun komitmen-komitmen yang tidak bisa kita lakukan. Ini adalah gambaran definisi menangis karena untuk mendekatkan diri kepada Allah bukan definisi menangis karena lemah ataupun cengeng.
Sehingga menangis adalah sebagai sarana komunikasi, semua yang ada didalam tubuh kita merupakan hasil komunikasi. Jasmani kita dilengkapi dengan alat komunikasi : mulut.
Ketika tubuh kita digigit serangga, maka tubuh kita akan bentol, ini merupakan hasil komunikasi tubuh kita merespon terhadap racun serangga. Tubuh kita diciptakan berupa jasadiyah dan ruhiyah, lalu bagaimana ruhiyyah kita berkomunikasi melalui jasaddiyah kita?
Jawabnya adalah melalui Air Mata.
🌷🌸🌷
Tekanan psikologis yang kuat, akan mendesak kelenjar air mata membengkak dan mendesak untuk mengeluarkan air mata, sehingga keluarlah air mata.
Dan tidak tahu air mata ini keluar untuk siapa?
Supaya air mata ini punya arah, kita tujukan agar air mata ini keluar sebagai sarana komunikasi untuk mendekatkan hati pada Allah pada malam hari saat Qiyamul lail. Kenapa harus malam hari? Karena air mata secara fisiologis keluar pada malam hari, kalau siang hari keluar air mata itu karena efek patologis, karena efek kita kurang tidur. Jadi ini sejalan dengan konsep kesehatan. Menangis adalah menyehatkan, merupakan ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nabi Adam a.s: Selalu mengenang kesedihan selama hidupnya.
Nabi Nuh a.s : Tangisannya berubah menjadi topan yang menenggelamkan bumi.
Rasulullah SAW: Lebih banyak menangis, sedikit tertawa. Ketika seseorang menangis karena melihat mayat yang terbujur kaku.
Rasulullah SAW berkata:
“Kalau kita lebih tau atau melihat diri kita sendiri maka kita akan jauh lebih menangis daripada ketika kita menangis karena melihat mayat yang terbujur tersebut.“
Rasulullulah SAW juga menangis, karena sedih melihat kondisi umatnya.
(QS. Al Maidah : 118)
“Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hambaMu dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa Maha Bijaksana.”
(QS. Ibrahim : 36)
“Ya Tuhan, berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari manusia. Barang siapa mengikutiku, maka orang itu termasuk golonganku dan barangsiapa mendurhakaiku, maka Engkau Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Hadis :
“Wahai jibril, pergilah kepada Muhammad dan katakanlah kepadanya sesunguhnya kami akan meridhai umatmu dan kami tidaklah akan berbuat buruk.“ (HR. Shahih Muslim).
Rasul berpesan:
“Mata yang beku yang tidak mampu menangis, adalah karena hati orang itu keras, dan hati yang keras adalah karena menumpuknya dosa yang telah diperbuat. Banyaknya dosa yang dibuat seseorang karena orang tersebut lupa mati, sedangkan lupa mati datang akibat panjangnya angan-angan, panjang angan-angan muncul karena terlalu cinta pada dunia, sedangkan mencintai dunia adalah pangkal segala perbuatan dosa."
Mencucurkan air mata bermanfaat untuk kesehatan kita, fisik kita sehat karena psikis kita yang sehat.
Paksakan agar kita bisa ingat dengan Allah, ingat degan dosa-dosa kita, bukan paksa agar air mata keluar, tapi paksa agar diri kita mengingat dosa-dosa kita. Paksakan bahwa kita benar-benar rindu kepada Rasulullah SAW, paksakan bahwa kita punya keinginan yang kuat untuk bertemu dengan Rasul, dengan paksaan-paksaan itu maka air mata kita akan keluar.
AIR Mata memang ibarat hujan yang jatuh dari langit pada lahan hati yang tandus, gersang dan kering.
Sampai disini jelas terlihat bahwa menangis ternyata bukan karena lemah, tapi menangis menjadikan kita pribadi yang kuat.
Demikian dulu dari saya... Majlis saya kembalikan ke mba kiki selaku momod malam ini.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Rizka
Bagaimana menghadapi teman yang lagi sedih atau menangis dalam masalahnya, apa kita juga ikut menangis dalam masalah yang di hadapi?
🌸Jawab:
Berempati bukan berarti kita juga ikut menangis, jadilah teman yang mampu memberikan ketenangan, jika dia sedang dalam masalah dan butuh teman bicara, maka jadilah pendengar yang baik, karena disaat seperti itu yang dibutuhkan adalah pendengar bukan hakim yang menghakiminya dengan segala masalah yang dia hadapi, dan juga jangan suka memotong saat dia lagi curhat.
Kuatkan dia dengan motivasi yang baik, bukan ikut menangis yang akan semakin membuat dia terpuruk karena akan semakin merasakan masalahnya amat berat.
Jika bisa memberi solusi maka berilah dia solusi terhadap masalahnya, jika tidak maka jadilah motivator hidupnya.
Wallahu a'lam.
0⃣2⃣ Sarah Assalamualaikum dzah...
Bagaimana memberi pengajaran kepada anak 5 th agar tidak sering menangis. Karena diledek sedikit saja pasti nangisnya tersedu-sedu. Saya ingin mengajarkan biar si anak jangan cengeng, begitu saja ustdazh.
Terima kasih.
🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam mba sarah...
Seringlah ajak dia berkunjung kepanti asuhan, perkenalkan anak dengan teman-teman yang nasibnya tidak sebaik ananda. Tunjukkan padanya anak-anak pengamen atau penjual asongan yang begitu sangat tabah dan sabar menghadapi hardikan, cibiran orang-orang sekeliling.
Dan ajarkan anak mandiri, anak yang mandiri akan mempunyai mental yang kuat.
Wallahu a'lam
0⃣3⃣ Andriani
Assalamualaikum Ustadzah,
Kalau keseringan menangis sehat tidak?
Biar tidak sedikit-sedikit nangis bagaimana?
Ingat sedih punya masalah nangis.
Disakiti nangis.
Selesai sholat nangis.
Lihat orang susah nangis.
Sering dijuluki moto yuyu.
🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam,
Keseringan nangis sehat atau tidak, yaa sehat-sehat saja, tidak ada masalah.
Sebenarnya menangis itu bagus, apalagi jika itu berhubungan dengan hubungan makhluk dan khaliknya. Ini akan membuat kita peka terhadap kesalahan kita.
Jika sedang dalam masalah dikit-dikit nangis, ini yang perlu dilatih untuk dikurangi. Jangan terlalu larut dengan masalah tersebut. Belajar untuk mengalihkan pikiran kepada hal yang positif. Jika terkena masalah maka ambil pikiran positifnya. Jangan ambil yang negatifnya.
Dan hal ini perlu belajar terus yaa... Tidak bisa tiba-tiba langsung berubah.
Wallahu a'lam.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Baiklah Sholehah kita tutup pertemuan malam ini dengan sebuah tulisan yang indah yang pantas untuk kita renungkan :
Menangislah ketika kau ingin menangis…
Namun jangan kau ratapi setiap keluh, rintih, sakit yang dirasa…
Karena semua itu tak sebanding…
Semua tak sebanding dengan karunia besar yang sudah Allah percayakan padamu…
Menangislah ketika kau ingin menangis….
Namun jangan jadikan dirimu putus harapan…
Karena Allah telah janjikan dengan pasti ketika kau bersabar…
Selama kau tetap terus berikhtiar lurus di jalan-Nya…
Menangislah ketika kau ingin menangis…
Namun jangan pernah kau merasa sendiri…
Karena Allah selalu ada dan tetap setia berada di sampingmu...
Ketika kau berjuang untuk meraih ridho-Nya…
Menangislah ketika kau ingin menangis…
Namun jangan pernah kau lupakan makna ikhlas di hatimu...
Hari ini dan seterusnya kau adalah insan yang senantiasa belajar...
Tentang kesabaran dan keikhlasan…
Bersyukurlah ketika orang tak melihatmu…
Bersyukurlah saat orang mengacuhkanmu…
Percayalah bahwa Allah sedang memberikanmu sinyal cinta-Nya…
Bahwa Allah tetap ada di sampingMu dalam kondisimu yang terpuruk…
Percayalah, bahwa Allah-lah yang mampu menguatkanmu...
Ketika tak ada yang mau disampingmu…
Percayalah hanya Allah yang mampu bersedia hadir mendampingimu...
Walau kesibukanNya tak pernah kenal henti walau hanya sedetik…
Menangislah namun kau harus kembali tersenyum…
Percayalah…
Bahwa ini bukti, Allah begitu sayang padamu…
@Destiana DP
Terimakasih untuk kebersamaannya. Mohon maaf jika ada salah salah kata.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar