Jumat, 14 Desember 2018
INGIN DITANGISI BUMI DAN LANGIT
OLeH: Ustadz Syahrrawi Munthe
💘M a T e R i💘
Assalamu'alaykum wr.wb.
Segala puji bagi Allah atas semua karunia-Nya. Sholawat dan salam, semoga tercurah kepada junjungan alam Rasulullah SAW.
InsyaAllah tema materi kita sore ini adalah Ingin Ditangisi Bumi dan Langit.
Saat takdir Allah kelak tiba, ajal menjemput, pisahlah ruh dari jasad, maka ingin rasanya yang menangisinya bumi dan langit. Itu pertanda bahwa kematian tersebut seolah tak direlakan oleh keduanya, karena berkurangnya hamba Allah yang shalih ruku' dan bersujud di bumi, dan suara takbir dan tasbih yang bergema di langit.
Allah mengisahkan dalam Al Qur'an bahwa Fir'aun dan pengikutnya mati sia-sia. Diazab karena pembangkangan dan penantangannya kepada Allah. Mereka dimusnahkan dan disiksa yang menghinakan. Karena itu bumi dan langit tidak menangisi kematian mereka.
فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ وَمَا كَانُوا مُنْظَرِينَ
"Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh." (QS. 44 : 29)
Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dari riwayat Ibnu Abu Hatim bahwa pernah ada seorang lelaki bertanya kepada sahabat Ali r.a, "Apakah langit dan bumi menangisi seseorang?" maka Ali r.a. menjawab, "Sesungguhnya engkau menanyakan kepadaku sesuatu hal yang belum pernah ditanyakan oleh seorang pun sebelummu. Sesungguhnya tiada seorang hamba pun melainkan mempunyai tempat salat di bumi dan tempat naik amalnya di langit. Dan sesungguhnya Fir'aun dan kaumnya tidak mempunyai suatu amal saleh pun di bumi ini dan tidak pula mereka memiliki suatu amal pun yang dinaikkan ke langit.
Tangisan langit dan bumi tidaklah seperti tangisan keluarga, sahabat dan teman-teman akrab karena pilu dan sedih dengan perpisahan selamanya di kematian itu. Tangisan langit dan bumi bukanlah tangisan rasa duka dan ratapan kehilangan orang yang dicintai.
Tetapi langit menangis karena gema takbir, tahmid dan tasbih, serta lantunan ayat suci tidak lagi terdengar dari hamba Allah tersebut. Langit seolah khawatir suara yang menggema kemudian adalah suara-suara tak berguna yang memuja-muja syetan. Suara dari orang-orang yang suka meng-ghibah, mencaci, atau menyebar umpatan dan kebohongan. Juga suara-suara dari nyanyian yang penuh kemaksyiatan dan melalaikan.
Demikian juga bumi menangis karena orang yang bersujud di tanahnya semakin berkurang. Bumi seolah khawatir bahwa orang-orang yang tersisa di permukaannya hanya orang-orang yang membangkang dan menentang Allah, hingga menyebabkan ia sering berguncang, lalu menghancurkan apa saja dipermukaannya.
Yaa Robb, sungguh diri ini ingin jadi hamba-Mu yang shalih, yang mengabdi kepadaMu seutuhnya. Perjumpaan denganMu begitu sangat dinantikan. Kiranya kematian hamba kelak menjadi kematian yang Engkau ridhai, yang Engkau ampuni.
Ya Robb, ingin rasanya saat hamba meninggalkan dunia ini, membuat langit dan bumi ikut menangis. Semoga bumi dan langit tidak sampai mengutuki saat ruh terpisah dari jasad karena banyaknya dosa.
Aamiin.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Setyaningsih
Assalamualaikum ustadz,
Ketika putra Nabi Muhammad SAW yang bernama Ibrahim meninggal dunia, konon bersamaan dengan peristiwa gerhana. Apakah ini merupakan salah satu bentuk tangisan langit? Syukron.
🌴Jawab:
Wa'alaykumussalam wr.wb.
Sebenarya tidak ada pertanda jelas bagaimana langit menangis, demikian juga tanda-tandanya. Namun dalam tafsir ibnu katsir, ada penjelasan sedikit pertanda langit itu menangis. Dari Ibnu Abi Hatim diberitakan demikian, : Aku bertanya kepada Ubaid, "Bukankah langit dan bumi menangisi kematian orang mukmin?" Ubaid menjawab, "Yang menangisinya adalah tempat naik amalnya saja". Ubaid bertanya, "Tahukah kamu, apakah pertanda langit menangis?" Aku menjawab "Tidak tahu". Ubaid mengatakan, "Pertanda langit menangis ialah kelihatan memerah bagaikan bunga mawar seperti kilapan minyak. Sesungguhnya ketika Nabi Yahya ibnu Zakaria dibunuh, langit tampak memerah dan meneteskan darah. Dan sesungguhnya ketika Al-Husain ibnu Ali r.a. dibunuh langit tampak memerah.
Apakah peristiwa gerhana termasuk pertanda langit menangis, wallahu'alam.
0⃣2⃣ Bund Lisa
Apakah seorang hamba yang Hina, jika mudah cengeng dengar kajian kesentuh nangis, baca kajian mak jleb cengeng, lagi doa cengeng, sholat baca Al Qur'an mudah cengeng, tersentuh, tuh kenapa ya ustadz? Apakah benar jika dosa diampuni tanda hati mudah sekali tersentuh ayat-ayat Al Qur'an?
Jazaakallahu khoiran atas penjelasannya.
🌴Jawab:
Cengeng kepada Allah tidak apa-apa, karena ia menangis (semoga) karena Allah. Justru mata yang sering menangis karena Allah tidak akan disentuk api neraka. Yang masalah adalah, jika mata tidak lagi mampu menangis karena terlalu banyak maksyiat melalui matanya.
Wallahu'alam.
0⃣3⃣ Bund Sasi
Assalamualaikum ustadz.
Sebagai muslimah yang fakir ilmu dan sangat awam, bagaimanakah tips amalan sehari-hari yang kelak ketika kematian menjemput dan dalam keadaan husnul khotimah menjadikan kami orang-orang yang ditangisi langit dan bumi..
Aamiin
Syukron
🌴Jawab:
Wa'alaykumussalam wr.wb.
Tipsnya, bercontohlah kepada sahabat dan shahabiyah, karena merekalah generasi terbaik umat ini, setelah para Nabi. Meneladani mereka dalam segala hal. Amalnya, ibadahnya dan muamalahnya. Jika kita sampai pada kualitas mereka, insyaAllah kita termasuk generasi terbaik di zaman ini. Karena saat ini, menjalankan sunnah itu ibarat memegang bara api, sungguh sangat berat. Kematian yang ditangi langit dan bumi, hanya kematian orang-orang yang shalih, yang baktinya pada Allah, totalitas.
Wallahu'alam
0⃣4⃣ Mala Hasan
Assalamualaikum ustadz
Seperti apakah ciri orang yang kematiannya ditangisi langit dan bumi? Apakah orang-orang tertentu saja yang mengetahui hal tersebut? Bagaimana kita melihat peristiwa tersebut?
🌴Jawab:
Wa'alaykumussalam,
Rasanya hampir mirip ini dengan pertanyaan sebelumnya, semoga sudah bisa menjawab. Jadi seperti asiyah atau maryam di abad ini, yang kualitas imannya luar biasa. InsyaAllah ketika meninggal kelak, bumi dan langit akan menangis.
Wallahu'alam
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Semoga Allah menuntun setiap langkah kita dalam meniti perjalanan dunia ini. Karena sesungguhnya setiap langkah adalah perjalanan menujuNya. Langkah itu terhenti saat kematian tiba, karena setelahnya adalah perjalanan akhirat, bukan lagi langkah kaki tapi langkah amal. Semoga pada titik langkah berhenti di dunia, saat kematian menjelang, langit dan bumi ikut menangisi jasad kita. Karena ketaatan dan keshalihan. Aamiin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar