Rabu, 21 Februari 2018
Meraih Kesempurnaan Rezeki Dengan Taqwa
OLeh : Ustadz Cecep H.
Bismillaahirrohmaanirrahiim,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh
الحمد لله الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملا،
أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول الله، اللهم صلي وسلم على نبينا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين، أما بعد
Alhamdulillah Sahabat Sholihah yang Alloh muliakan, senang sekali Ana bisa hadir di Room Akhwat Keche, semoga Alloh SWT menjadikan pertemuan dalam kajian malam ini diberikan keberkahan yang melimpah kepada kita semua. Aamiin
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah Muhammad Saw, kepada keluarganya para sahabatnya dan semoga sampai kepada kita semua selalu ummatnya yang senantiasa mengikuti ajarannya. Aamiin
In syaa Alloh tema pada malam ini yaitu seputar Rezeki, lebih khususnya "Meraih Kesempurnaan Rezeki Dengan Taqwa"
Pembahasan seputar Rezeki tentu menjadi pembahasan yang sudah tidak asing lagi bagi kita, namun permasalahan yang muncul adalah masih banyak orang yang berputus asa dengan datangnya Rezeki atau menganggap bahwa Rezeki adalah datangnya atas usahanya sehingga mengenyampingkan Hak Alloh dalam memberikannya.
Makna Rezeki secara bahasa adalah Al a'tho atau pemberian.
Pertanyaannya siapa yang memberikan rezeki
Banyak ayat secara Qath'i menyebutkan bahwa Ashbab atau sebab-sebabnya datangnya rezeki karena pemberian dari Alloh semata.
Misalkan dalam Al Quran surat Surat Ar-Rum, Ayat 40
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۖ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَفْعَلُ مِنْ ذَٰلِكُمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ
"Allah yang menciptakan kalian, kemudian memberi kalian rezeki, lalu mematikan kalian, kemudian menghidupkan kalian (kembali). Adakah di antara mereka yang kalian sekutukan dengan Alloh itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu? Mahasuci Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan."
Dalam Surat Al Baqarah ayat 3
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
"(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka",
Dan masih banyak lagi ayat yang lainnya.
Namun pertanyaannya bagaimana caranya kita meraih "kesempurnaan" Rezeki?
🔷🌷🔷
Ada setidaknya 3 Level Rezeki yang akan dibahas pada malam ini,
🔷 Level Pertama
Bahwasanya Alloh SWT telah memberikan Rezeki kepada seluruh makhluk Nya tanpa terkecuali termasuk binatang melata pun Alloh memberikan rezekinya,
Sebagaima dalam Al Quran Alloh berfirman
Dalam Surat Hud, Ayat 6
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
"Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."
Di level Pertama ini Alloh SWT tidak membeda-bedakan diantara Makhluk yang diciptakan-Nya, apakah manusia atau binatang, apakah beriman atau kafir, apakah berusaha atau tidak, semuanya Alloh berikan Rezekinya.
Dengan mengandalkan level pertama ini, In syaa Alloh kita tetap akan menikmati kehidupan ini.
Namun bagaimana kita bisa meningkatkan ke level berikutnya?
Kalau kita melihat antara yang satu dengan yang lainnya ternyata "kadar" rezeki yang yang didapatkan berbeda-beda.
Apa yang menyebabkan perbedaan itu terjadi?
Marilah kita pahami Level berikutnya
🔷 Level ke-dua
Di level ini Alloh SWT akan memberikan ujian dengan diberikannya kelebihan rezeki, dikarenakan kemampuan manusia untuk meningkatkan Uslub atau cara dalam mengkondisikan supaya Rezeki Alloh bisa didapatkannya lebih baik lagi,
Level kedua ini adalah level dimana manusia melakukan ikhtiar atau usaha atas kesempatan yang telah Alloh berikan, baik berupa ilmu atau kemampuan atau keahlian seseorang dalam bidangnya masing-masing.
Sebagaimana Alloh SWT berfirman, dalam Surat An-Najm, Ayat 39.
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
"dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,"
Karenanya setiap orang yang bersungguh-sungguh dalam berikhtiar tentu Alloh akan memberikan nilai atau hasil yang berbeda.
Namun ummat Islam jangan tersilaukan atau terhabiskan waktu di level yang ke-dua ini.
Karena kita ingin meraih sebanyak-banyaknya rezeki berarti kita melakukan ikhtiar atau usaha yang banyak juga,
Memang hitungan matematiknya bisa seperti itu semakin banyak usaha maka semakin banyak hasil yang akan didapatkan.
Kalau demikian adanya kita akan tersibuk kan waktu hanya untuk mengejar materi atau rezeki. Sehingga waktu 24 jam yang Alloh berikan hanya semata-mata kita habiskan karena kekhawatiran kita tidak dapat memperoleh rezeki yang maksimal.
Karenanya kita harus memahami dengan baik, bahwa Alloh SWT masih menyediakan level rezeki yang ke-tiga
Level Rezeki yang akan kita dapatkan melebihi apa yang kita bayangkan, melebihi hitungan matematik yang kadang membingungkan.
🔷 Level ke-tiga inilah Level yang harus kita raih, yakni Rezeki yang akan diberikan kepada orang yang bertaqwa.
Alloh menyediakan Rezeki yang begitu melimpahnya kepada orang-orang yang bertaqwa.
Alloh SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al-A'raf, Ayat 128
قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا بِاللَّهِ وَاصْبِرُوا ۖ إِنَّ الْأَرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۖ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
"Musa berkata kepada kaumnya, “Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya bumi (ini) milik Allah; diwariskan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan (yang baik) adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”
Dalam surat lain,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
..... "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,
-Surat Ath-Thalaq, Ayat 2
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.
-Surat Ath-Thalaq, Ayat 3
Di level ke-tiga inilah Alloh SWT akan menjamin kita semua dengan keluasan Rezekinya, dan sebaliknya ketika kita tidak bertaqwa maka Alloh akan memberikan kesempitan kepadanya, na'uudzu billaah
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”
-Surat Tha-Ha, Ayat 124
Demikianlah pemaparan materi pada malam hari ini, semoga kita semua bisa diberikan kesempatan untuk mendapatkan Level Rezeki yang ke-tiga. Aamiin
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Sinda
Jazakallah materinya ustadz.
Ikhtiar untuk mendapatkan rezeki level 3 itu apa contohnya dengan memperbanyak puasa sunnah, sholat lail, baca waqiah & sedekah yang luar biasa, dan lain-lain.
Maksudnya saya pernah dengar ceramah ustadz bahwa saat rezeki lagi rendah bahkan di titik nol, justru hanya dibanyakin ikhtiar-ikhtiar ibadah seperti di atas.
🌷Jawab:
Aamiin wa Jazaakillaahu khayraa Ukht Sinda,
Rezeki Level ke-tiga adalah Rezeki yang Alloh berikan bagi orang yang bertaqwa
Contohnya tidak hanya rajin beribadah Nafilah seperti Shalat, Shaum dan lain-lain, tetapi orang yang senantiasa istiqamah dalam ketaatan nya kepada Alloh SWT. Berbicara Taat, berarti dalam seluruh aspek kehidupannya, baik menyangkut masalah Ubudiyah, muamalah, Akhlak dan lain-lain.
Karenanya kita harus pahami bahwa Rezeki tidak ada kaitannya dengan amalan tertentu atau aktivitas tertentu semisal shalat Dhuha dan lain-lain.
Sebab Rezeki hanya satu yaitu Pemberian dari Alloh, adapun Haal atau keadaannya bisa beragam, bisa dalam keadaan bekerja atau tidak bekerja, beribadah atau tidak beribadah.
Wallohu a'lamu bish showwaab
0⃣2⃣ Serra
Assaalamualaikum...
Saya kebetulan kemarin berjualan buku. Meskipun menurut orang sekitar saya tidak seberapa tapi saya senang sekali. Ketika seperti sekarang sepi dan ada rezeki lain seperti menikah. Baiknya bagaimana kita menjaga rezeki kita bagaimana juga bagaimana kita istiqomah dengan rezeki yang buat kita bahagia walau tidak seberapa bagi orang lain. Terima kasih
🌷Jawab:
Wa'alaykumussalaam warohmatullah wabarokaatuh Ukht Serra,
Alhamdulillah Baarokallohu fiik,
Ciri-ciri orang yang bertaqwa ialah orang yang senantiasa bersyukur terhadap apapun yang sudah kita dapatkan,
Sebagaimana Alloh berfirman dalam Surat Ibrahim, Ayat 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Wallohu a'lamu bish showwaab
0⃣3⃣ Serra
Assalamualaikum ustadz.
Yang benar rezeki kita, Kita sedekahkan dulu atau kita pakai untuk kebutuhan atau bagaimana?
Terima kasih
🌷Jawab
Wa'alaykumussalaam warohmatullah wabarokaatuh Ukht Serra,
Kalau berbicara bab sedekah atau infaq dan lain-lain maka Alloh berfirman dalam Surat Al Baqarah ayat 3
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
"(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka",
Perintah Sedekah atau Infaq adalah hanya sebagian saja tanpa mengurangi yang pokok atau yang utama yang harus kita penuhi.
Sehingga tidak akan saling bertentangan satu sama lainnya, kecuali sesuatu yang wajib seperti Zakat, maka harus ditunaikan sesuai Ukurannya, baik Zakat Fitrah atau Zakat Mal,
Sehingga kalau Sedekah jangan hitungan tapi kalau Zakat harus dihitung.
Wallohu a'lamu bish showwaab
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSiNG STaTeMeNT💘
Untuk sementara pemaparan materi pada pertemuan malam ini dicukupkan, mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penyampaian, In syaa Alloh di waktu yang lebih baik kita bahas tentang Pribadi-pribadi Taqwa. Terimakasih atas perhatiannya
Wassalamu'alaykum warohmatullah wabarokaatuh
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar