OLeh : Ustadz Cecep H.
Alhamdulillah segala puji hanya milik Alloh SWT Rabb semesta alam, sholawat dan salam semoga tercurah kepada Baginda alam Rasulullah Muhammad Saw, kepada keluarganya para sahabatnya dan semoga sampai kepada kita semua sebagai umatnya yang senantiasa mengikuti ajarannya. Aamiin
Bagaimana kabar Sahabat Sholihah pada malam ini?
Semoga Alloh SWT memberikan kesehatan dan keistiqomahan dalam mensyukuri nikmat kesehatan tersebut dengan menghadirkan kualitas amal yang terbaik di hadapan-Nya.
Aamiin
Alhamdulillah pada malam hari ini kita akan melanjutkan tema yang sudah kita bahas sebelumnya yaitu "Agar Al Qur'an Selalu Memanggilmu"
Bagaimana supaya Al Qur'an senantiasa selalu memanggil kita?
Tentu prosesnya sangat panjang, namun setiap proses yang panjang tersebut tidak akan mampu kita realisasikan tanpa mengawalinya.
Artinya kita harus memulainya dari sekarang, iyaa dari sekarang.
Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang menunda-nunda dalam menunaikan kebaikan sekecil apapun kesempatan itu hadir.
Pekan sebelumnya kita sudah membahas mengenai definisi "membaca" dalam Al Qur'an, mulai dari "Iqra" yaitu membaca secara umum sampai "Utlu yaitu membaca dengan berupaya mengikuti apa yang kita baca.
Semoga kemampuan kita dalam membaca semakin hari semakin meningkat kemampuannya, mulai dari membaca Al Qur'an secara umum, membacanya dengan Tajwid sampai mampu memahami dan mengamalkan Al Qur'an secara keseluruhan. Aamiin.
Lantas sebenarnya mengapa saat ini seolah kemampuan kita masih tetap tidak ada peningkatan sama sekali?
Tentu pertanyaan tersebut hanya bisa Sahabat Sholihah sendiri yang mampu menjawabnya. Sebagai contoh seberapa lama waktu kita gunakan untuk berinteraksi dengan Al Qur'an?
1 Jam?
2 Jam?
3 Jam?
Atau hanya beberapa menit saja?
Sebelumnya sudah disampaikan bahwa tahapan yang perlu kita kuatkan adalah kemampuan kita untuk memahami Bahasanya, yaitu Bahasa Arab Al Qur'an.
Bagaimana kita bisa memahami Apakah Al Qur'an sedang memanggil kita atau tidak?
Padahal ketika kita membacanya Al Qur'an sedang memanggil kita, dengan panggilan yang sangat Indah, mulai dari
ياأيهاالناس...
"Wahai manusia,...."
Sampai dengan panggilan kemuliaan,
ياأيها الذين آمنوا....
"Wahai orang-orang yang beriman...."
Panggilan tersebut akan dipahami ketika kita benar-benar memahami panggilannya, umpamanya ada seorang ibu memanggil-manggil anaknya dengan nama atau panggilan yang lain atau yang tidak biasanya, tentu anaknya akan mengacuhkan nya, karena merasa tidak dipanggil.
Begitu dengan kita ketika Al Qur'an memanggil kita semua apakah kita memahami bahwa Al Qur'an memanggil kita semua?
Tahapan yang bisa kita tempuh adalah dengan mengamalkan 4 hal yang sudah kita bahas di pekan sebelumnya yang disingkat BISA...
Masih ada yang ingat singkatan dari apa BISA itu?
1. B
2. I
3. S
4. A
1. Beriman kepada Al Qur'an
Adalah hal yang utama untuk mewujudkan Al Qur'an senantiasa memanggil kita semua. Tanpa keimanan rasanya sangat tidak mungkin kita merasa Ridha meluangkan waktu untuk menikmati indahnya bersama Al Qur'an.
Indahnya kebersamaan kita dengan siapapun tentu yang mewujudkan nya adalah karena kepercayaan yang sudah terbangun satu sama lainnya.
Mungkinkah kebersamaan kita dengan siapapun akan terasa indah seandainya tidak terbangun kepercayaan satu sama lainnya?
Tentu yang sudah memiliki pasangan akan lebih memahaminya dengan baik ketika keperyacaan kita kepada pasangan kita atau sebaliknya akan menumbuhkan kebersamaan yang indah!!!
Betul apa benar???
Begitupun yang masih sendiri, ketika ada seseorang yang menaruh kepercayaan kepada kita, maka bunga-bunga indah pun terasa bermekaran...!!!
Bagaimana???
Begitupun terhadap Al Qur'an, kebersamaan yang begitu indah akan terasa ketika keyakinan atau keimanan kita terhadap Al Qur'an sudah benar-benar terwujud dengan baik, kita akan merasa senang berlama-lama dalam kebersamaan kita dengan Al Qur'an.
Siapa diantara kita yang dulu pernah merasakan jatuh hati kepada seseorang?
Tentu sahabat Sholihah pernah merasakannya bukan? atau saat ini ada juga diantara Sahabat Sholihah yang sedang merasakannya.
Apa yang Sahabat Sholihah rasakan ketika nama seseorang yang kita terpikat dengannya disebutkan, atau ada yang menyebutnya?
Tentu jawabannya beragam, namun secara fitrah tentu Alloh berikan berbagai perasaan.
Nah, begitupun ketika hati kita terpaut kepada Al Qur'an, ketika keimanan kepada Al Qur'an sudah melekat dan mendarah daging pada diri kita, seharusnya muncul perasaan, sebagai mana Alloh SWT berfirman dalam Al Qur'an Surat Al-Anfal, Ayat 2.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal".
Hati kita akan bergetar ketika nama Alloh disebut, keimanan kita bertambah ketika Ayat-ayatNya dibacakan.
Inilah PR kita semua.
Alloh yang Maha Mencintai kita kadang kita abaikan Cinta-Nya karena kita terlalu sibuk mengharapkan cinta yang sangat terbatas dari Makhluk-Nya.
Apa buktinya?
Ketika Alloh memanggil kita melalui ayat Al Qur'an, ternyata kita lebih memilih panggilan yang lain, dari gadget, medsos dan lain-lain. Disinilah letak pentingnya mewujudkan keimanan kepada Al Qur'an.
Keimanan yang tidak tergantikan oleh yang lain...
Keimanan yang tidak pernah terhalang oleh waktu...
Mungkin itu, materi pada malam hari ini yang bisa disampaikan, semoga kita termasuk orang-orang yang memiliki keimanan yang kokoh kepada Al Qur'an yang tak bisa tergantikan oleh silaunya kehidupan dunia yang menawan namun hanya sesaat saja kita menikmatinya.
Wallahu a'lamu bish showwaab
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Dian
Bagaimana supaya bisa selalu istiqomah dalam berinteraksi dengan Al Qur'an?
🌷Jawab:
Syukron Ukht Dian,
Pertanyaan ini kalau tidak salah pekan kemarin sudah pernah ditanyakan.
Sekedar menguatkan saja, definisi istiqamah dalam terminologi Islam banyak sekali, namun secara umum istiqamah biasanya diartikan konsisten dalam mengamalkan suatu kebaikan.
Istiqamah atau konsistennya kita dalam melakukan kebaikan apapun tentu ada yang melatarbelakanginya, yang paling penting dan mendasar adalah karena faktor keimanan yang sedang kita bahas pada malam hari ini.
Namun sebagai manusia secara umum yang memiliki keterbatasan maka Alloh SWT senantiasa mengiming-imingi keutamaan atau Fadhilah dalam setiap amal, maka ini bisa kita jadikan motivasi sebagai langkah awal dalam menjalani keistiqomahan dalam berinteraksi dengan Al Qur'an, seperti Fadhilah membaca satu huruf dengan nilai pahala 10 kebaikan dan lain-lain.
Yang kedua, diperlukan komunitas, jama'ah yang akan senantiasa mengingatkan dan memotivasi kita dalam menjalaninya, namun hal ini hanya sebatas pendukung dengan mengikuti Halqah-halqah Qur'an dan lain-lain.
Wallahu a'lamu bish showwaab
0⃣2⃣ Evi
Apa hukumnya membaca surah tertentu seperti surah Al Mulk, Ar Rahman dan Al waqiah tapi dengan tidak menentukan hari seperti kebanyakan orang yang membaca Yasin di malam Jum'at?
Terimakasih.
🌷Jawab:
Syukron Ukht Evi,
Hukum membaca Al Qur'an adalah Sunnah, yang akan mendapatkan pahala bagi yang mengerjakannya dan mendapatkan kerugian bagi yang tidak mengerjakannya, rugi yang dimaksud karena ia tidak mendapatkan kebaikan ketika tidak membaca Al Qur'an.
Sementara perintah membaca Al Qur'an kapan dan dimana dilakukannya, ayat Al Qur'an hanya memerintahkan Bagaimana saja dalam membaca Al Qur'an, sebagaimana dalam surat Al Muzammil ayat 4 :
ورتل القرآن ترتيلا
Bacalah Al Qur'an dengan Tartil (perlahan-lahan disertai tajwidnya),
Sementara kapan dan di mana tidak disebutkan,
Artinya bahwa membaca semua ayat dari Al Qur'an, dimana dan kapan saja In syaa Alloh bernilai pahala di sisi Alloh.
Namun dalam penjelasan hadits ada beberapa keutamaan ketika kita membaca surat tertentu di hari tertentu, misal membaca surat Al Kahfi, Rasulullah Saw. bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.”
(HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471)
Begitupun dengan surat yang lain, namun kadang kala derajat haditsnya tidak sampai shohih.
Namun Para ulama berbeda pendapat dalam kebolehan mengamalkan hadits dhaif ketika berkaitan dengan fadho'ilul amal atau keutamaan amal.
Wallahu a'lamu bish showwaab
0⃣3⃣ Novie
Bagaiman jika saya terus mengaji lalu pada bacaan tertentu saya membacanya dengan tiba-tiba menangis padahal saya belum tahu makna ayat dari bacaan saya tersebut?
🌷Jawab:
Syukron Ukhti Novie,
Wallahu a'lamu, apa yang menyebabkan Ukht Novie mengalami hal tersebut!
Kebanyakan ketika seseorang membaca atau mendengar ayat-ayat yang dibaca dengan suara yang sedih, biasanya akan terbawa sedih.
Namun secara fitrah ketika seseorang membaca atau dibacakan ayat Al Qur'an kepadanya, maka Alloh SWT akan memberikan sentuhan tertentu kepadanya.
Kalau dalam bahasa ayat Al Qur'an,
زادتهم إيمانا،
Ayat-ayat (yang dibacakan) akan menambahkan keimanan kepadanya.
Namun tidak semua orang akan merasakannya tergantung beberapa kondisi.
Wallahu a'lamu bish showwaab
💎 Tidak dalam kondisi sedih ustadz saya biasa saja.
🌷Oh begitu, sering atau hanya sekali saja?biasanya dalam kondisi yang seperti apa?
Wallahu a'lamu,
Kalau hanya sekali saja, mungkin kebetulan kita sedang teringat sesuatu maka ketika membaca Al Qur'an terbawa suasana apa yang sedang kita pikirkan.
Kalau sering tanpa ada sebab, wallohu a'lamu.
Pada dasarnya ketika membaca Al Qur'an sebenarnya itu sedang meruqyah diri kita sendiri, kalau seandainya dalam diri kita ada syaitan dalam bentuk jin yang sedang menggoda kita, maka mereka akan lemah tandanya biasanya perut kita terasa mual, atau ada yang menyatakan kita tidak sadar akan meneteskan air mata (wallohu a'lamu).
Indikasinya biasanya sering ada bisikan atau perasaan was-was atau bahkan pernah melihat "penampakan".
Sekali lagi ini hanya dugaan saja, yang kebenarannya tidak bisa dipastikan.
wallohu a'lamu
💎 Seperti ada jin nya, kan bisa efek nya begitu yaa tadz?
🌷Iya betul Ukht,
Kebanyakan menimpa kaum Hawa.
Karena disamping kaum Hawa lemah, dalam kondisi tertentu jin lebih mudah mengganggunya, dikarenakan banyak waktu yang tidak sucinya, seperti sedang Haidh.
Maka, dalam beberapa riwayat, bagi kaum hawa yang sedang Haidh dan hendak tidur maka disunahkan untuk mengambil air wudlu. Sebenarnya ini berlaku umum untuk siapapun, namun ada hadits khusus yang berkaitan dengan Haidh atau dalam keadaan Junub kemudian dia tidak sempat Mandi Janabaat, maka disunnahkan untuk mengambil air wudlu ketika hendak tidur.
Wallohu a'lamu.
Silahkan untuk meruqyah secara fardiyyah atau sendiri, bisa membacakan surat Al Fatihah, 10 ayat surat Al Baqarah (1-5, 255, 256, 257, 285, 286),
Surat Al Ikhlash, Al Falaq dan Annas, kemudian ba'da membaca setiap surat tiupkan ke tangan kita dan usap ke seluruh tubuh yang bisa kita jangkau. Sambil kita berniat berlindung kepada Alloh dari berbagai gangguan Makhluk-Nya.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSiNG STaTeMeNT💎
Thoyyib, alhamdulillah Sahabat Sholihah malam ini kita sudah menuntaskan tentang point 1, Beriman kepada Al Qur'an , terimakasih atas perhatian dan partisipasinya, semoga Alloh membalasnya dengan balasan pahala yang terbaik di sisi-Nya. Aamiin
Akhirul Kalam wassalamu'alaykum warohmatullah wabarokaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar