Rabu, 21 Februari 2018
Damai BersamaMu
OLeh : Irnawati Syamsuir Koto
Assalamu'alaikum
Saudari ku yang ku cintai karena Allaah....
Puji bagi Allaah yang telah mempertemukan kita malam ini, dan sholawat serta salam tertuju kepada Rasulullah SAW.
Temen temen... malam ini menjadi malam special bagi saya karna diizinkan kembali untuk membersamai temen temen di RAK oleh trio BS.
Malam ini kita bahas Damai BersamaMU
Damai.... semua kita pasti inginkan itu
Tapi bisakah semua kita merasakannya?
Saya yakin tak semua kita bisa merasakan damai itu
Suatu masalah yang cukup besar kita hadapi setiap harinya adalah tak adanya ketenangan dalam hati, resah , gelisah, galau dan sejenisnya yang terus saja menyerang jiwa kita.
Fenomena yang sering terjadi adalah banyak orang yang mengeluhkan problemnya kepada orang lain…bahkan terkadang keluhan tersebut dicantumkan dalam status facebook, atau Blackberry atau Twitter, terkadang melakukan demikian karena mengharapkan belas kasih dari sahabat-sahabat yang membaca status tersebut,mengeluhkan kondisi, kemiskinan, kesulitan yang dihadapi kepada orang lain. Bahkan tidak jarang mengeluh sambil menunjukkan “nada protes” dengan keputusan Allah yang Allah taqdirkan.
Boleh saja sich berkeluh kesah lewat Facebook, tapi akan lebih efektif kalau kita berkeluh kesah lewat kesungguhan dalam beribadah kepada-Nya.
Setiap manusia memiliki masalah, ujian, cobaan bahkan mungkin musibah. Siapapun, kapan dan di zaman apapun, semuanya pasti menghadapi masalah. Dengan kata lain, satu hal yang pasti dalam kehidupan ini adalah menghadapi masalah. Bukan saja mereka yang berstatus sebagai orang biasa, para nabi, ulama, dan umara pun menghadapi yang namanya masalah.
Demikian pula halnya di zaman modern ini, zaman yang serba canggih dan serba instan. Manusia juga diperhadapkan dengan masalah. Bahkan mungkin kuantitas dan bobot masalah di zaman ini jauh lebih serius dan kompleks. Terutama masalah di bidang akhlak dan ekonomi yang merambat pada masalah sosial, politik, hukum dan keamanan.
Setiap ada masalah apalagi yang dianggap serius dan besar, manusia umumnya berkeluh kesah kepada sesama manusia. Beberapa di antaranya bahkan mencaci-maki diri sendiri, bahkan ada yang menuduh orang lain atas masalah yang dihadapi. Sikap seperti itu jelas tidak patut bagi seorang Muslim.
Al-Quran sendiri telah menyebutkan bahwa manusia itu diciptakan dalam keadaan keluh kesah kecuali bagi mereka yang selalu mendawamkan shalat, yang menyedekahkan sebagian hartanya, yang mempercayai hari pembalasan, yang takut akan Rabbnya, yang menjaga kemaluannya dari yang haram, yang bisa menjaga amanah dan yang tetap kesaksiannya.
🔷🌷🔷
Saudariku yang dirahmati Allaah
Dikala kita berkeluh kesah tentang hidup ini , Allah menjawab secara langsung didalam kalamNya
Kita mengeluh : "Mana mungkin aku bisa...?"
Allah Menjawab : "Aku tidak akan membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya" (QS. Al-Baqarah : 286)
Pembebanan adalah perkara yang menyulitkan. Karena itu harus berbanding lurus dengan kemampuan. Pada dasarnya, manusia hidup akan selalu ada cobaan dan ujian. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa ujian dari Allah bisa berupa kesenangan dan kesulitan. Seperti firmanNya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS. Al Anbiya : 35).
Banyak diantara kita mengeluh ketika diuji dengan kesulitan. Mengeluh karena merasa beratnya kesulitan yang dihadapi, mengeluh karena sulitnya mencari jalan keluar, mengeluh karena besarnya beban yang harus ditanggung, mengeluh karena kesulitan yang terlalu menyakitkan, mengeluh karena sudah lelah menghadapi kesulitan yang tak kunjung selesai, bahkan sampai ada yang mengeluh dan berpikir bahwa Allah sudah tidak sayang lagi kepadanya, naudzubillahi min dzalik.
Padahal Allah berkali-kali menyebutkan dalam Al Qur’an bahwa Dia tidak akan menguji hambanya melebihi kemampuan hambanya.
“…seseorang tidak akan dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya…” (QS. Al Baqarah : 233)
”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (QS. Al Baqarah : 286)
“…Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar kemampuannya…” (QS. Al An’aam : 152)
“…Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya…” (QS. Al Mu’minuun : 62)
“…Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya…” (QS. Ath Thalaaq : 7)
Temen temen ada berapa kali Allah tekankan kepada kita bahwa kita tak akan diuji melewati batas mampu kita?
Coba dihitung diatas!!!
Lihatlah, Allah telah berjanji dalam Al Qur’an sebanyak 5x kepada kita bahwa Dia tidak akan membebani kita dengan ujian dan cobaan diluar kemampuan dan kesanggupan kita.
Dalam hal ini, Allah menunjukkan bahwa Dia Maha Tahu, Maha Pengasih juga Maha Penyayang. Dengan segala PengetahuanNya dan kasih sayangNya, Allah menguji kita tanpa melebihi kemampuan kita. Juga ujian tersebut sebagai bentuk kasih sayangNya dalam rangka menghapus dosa dan menambah keimanan kita.
Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa Allah percaya kepada kita bahwa kita mampu menghadapi ujian dan cobaan.
Dengan segala rizki dan kekuatan yang telah Allah berikan, Dia percaya bahwa kita mampu menyelesaikan kesulitan dan melewati ujian dalam keadaan beriman.
Sekarang, semua tergantung pada kita.
Apakah kita tidak percaya pada janji Allah?
Apakah kita mau mengabaikan kasih sayang Allah yg diberikan lewat sebuah kesulitan?
Dan apakah kita mau merendahkan diri kita dengan mengeluh dan merasa tak mampu mengahadapi kesulitan padahal Allah percaya bahwa kita mampu melewatinya?
🔷🌷🔷
Adakah kita disini yang ragu akan janji Allaah?
Syukurlah kalau tidak ragu, tapi yakin kita kadang masih beralaskan kata kenapa berat sekali cobaan ini yaa Allaah?
Kita mengeluh : "Aduuh. Kepalaku sakit dan pusing"
Allah Menjawab : "dan apabila aku sakit, Dialah Allah Yang menyembuhkan aku," (QS. Asy-Syu'ara : 80)
Di antara nama-nama Allah adalah Asy Syaafii (الشَّافِي )
Makna dari Asy Syaafii adalah Zat yang mampu memberikan kesembuhan, baik kesembuhan penyakit hati maupun penyakit jasmani. Kesembuhan hati dari penyakit syubhat, keragu-raguan, hasad, serta penyakit-penyakit hati lainnya, dan juga kesembuhan jasmani dari penyakit-penyakit badan. Tidak ada yang mampu memberikan kesembuhan dari penyaki-penyakit tersebut selain Allah Ta’ala. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan yang berasal dari-Nya. Tidak ada yang mampu menyembuhkan kecuali Dia. Hal ini seperti dikatakan Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam dalam Al Qur’an :
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (QS. As-Syu’araa: 80).
Maksudnya, Allah semata yang memberikan kesembuhan, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam memberikan kesembuhan. Oleh karena itu wajib bagi hamba memiliki keyakinan yang mantap bahwasanya tidak ada yang mampu menyembuhkan kecuali Allah.
Keimanan dan keyakinan bahwasannya yang mampu menyembuhkan hanyalah Allah semata bukan berarti menjadi penghalang seorang hamba untuk mengambil sebab kesembuhan dengan melakukan pengobatan. Terdapat banyak hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang perintah untuk berobat dan penyebutan tentang obat-obat yang bermanfaat. Hal tersebut tidaklah bertentangan dengan tawakal seseorang kepada Allah dan keyakinan bahwasanya kesembuhan berasal dari Allah Ta’ala.
Dari sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"Semua penyakit ada obatnya. Jika sesuai antara penyakit dan obatnya, maka akan sembuh dengan izin Allah” (HR. Muslim: 2204)
Dalam hadits yang lain dari sahabat Abu Hurairah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Tidaklah Allah menurukan suatu penyakit, kecuali Allah juga menurunkan obatnya” (HR. Bukhari: 5354).
Disebutkan pula dalam Musnad Imam Ahmad dan yang lainnya, dari Usamah bin Syariik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan : “Aku berada di samping Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian datang seseorang dan berkata : “ Ya Rasulullah, apakah aku perlu berobat?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdabda :
“ Ya. Wahai hamba Allah, berobatlah ! Sesungguhnya Allah tidak memberikan penyakit, kecuali Allah juga memberikan obatnya, kecuali untuk satu penyakit. Orang tersebut bertanya : “Ya Rasulullah, penyakit apa itu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Penyakit tua”
Dalam riwayat lain disebutkan :
“Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit, kecuali Allah juga menurunkan obatnya. Ada orang yang mengetahui ada pula yang tidak mengetahuinya.” (HR Ahmad 4/278 dan yang lainnya, shahih)
Hadits-hadits di atas mengandung penetapan antara sebab dan pemberi sebab, serta terdapat perintah untuk berobat, dan hal tersebut tidaklah meniadakan tawakal seseorang kepada Allah.
Jadiii kalau sakit ada ikhtiar untuk berobat agar Allah beri kesembuhan.
Kita mengeluh : "Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan ?"
Allah Menjawab : "...Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS. At-Thalaq : 2-3)
Suatu masalah itu jika menyempit, maka tabiatnya ia menjadi meluas. Jika tali ditarik keras-keras, ia akan terputus. Jika malam semakin gelap, pertanda akan muncul fajar. Itulah sunnah kehidupan yang sudah dan terus berlaku. Itulah hikmah yang pasti terjadi. Maka, relakanlah jiwamu untuk meridhoi kondisinya. Karena, setelah kehausan pasti akan ada air. Setelah musim semi akan datang musim penghujan.
Mungkin saja betapa banyak kesedihan yang engkau keluhkan. Tapi permudahlah urusanmu. Lapangkanlah pikiranmu. Tidakkah engkau membaca firman Allah SWT " Alam nasyrah laka sadrak...." ( Bukankah kami lapangkan dadamu ). Tidakkah engkau berbahagia karena di dunia ini masih terhampar banyak harapan.
🔷🌷🔷
Di dunia ini masih banyak kemudahan.
Wahai yang berkeluh tentang banyak urusan. Lalu menjalani hidup serasa dalam kurungan. Sementara air matanya terus mengalir karena sedih. Sesungguhnya dalam pakaian Yusuf AS terdapat obat yang menyembuhkan kebutaan dua mata Ya'kub AS. Sesungguhnya dalam air dingin yang diguyur kesekujur tubuh, adalah kesembuhan bagi penyakit yang di derita Ya'kub AS. ( Dr. Aid Al Qarni )
Kita mengeluh : "Aku sangat sedih."
Allah Menjawab : "...Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita" (QS. At-Taubah : 40)
Kita mengeluh : "Susah sekali pekerjaan ini !"
Allah Menjawab : "Maka sesungguhnya sesudah kesusahan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah : 5)
Kita mengeluh : "Aku sangat lelah dengan semua ini !"
Allah Menjawab : "Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat." (QS. An-Naba : 9)
Keluhan : “Saya stress”.
Allah menjawab dalam surat Ar-Ra’d ayat 28 : “Hanya dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenang."
Keluhan : “Sia-sia sudah usaha yang telah saya lakukan”.
Allah menjawab dalam surat Al-Zalzalah ayat 7 : “Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji ‘dzarah’, niscaya ia akan melihat balasannya."
Keluhan : “Saya sedih rasanya”.
Allah menjawab dalam surat At-Taubah ayat 40 : “Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita."
Keluhan : “Tidak ada orang yang mau membantu masalah saya”.
Allah menjawab dalam surat Al-Mu’min ayat 60 : “Dan Tuhanmu berkata, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untukmu'."
🔷🌷🔷
Pesan dari Syech Aidh Al Qarni berikut akan menjadi penawar bagi keluh kesah kita
Katakanlah kepada orang yang tenggelam dalam putus asa dan telah terjatuh. Kepada orang yang telah patah arang dan terpuruk. Kepada orang yang ternodai pemahamannya dalam masalah taqdir.
Bekerjalah dan beramallah, sesungguhnya Allah SWT justru menurunkan hujan setelah manusia putus ada terhadap hujan.
Adalah Bilal pernah terkapar di atas tanah tandus, tapi dialah yang kemudian menaiki Ka'bah Baitullah untuk mengumandangkan seruan adzan. Dialah yang memperdengarkan bumi dengan suara langit.
Adalah Yusuf AS pernah lama terpenjara di balik jeruji besi. Tapi kemudian ia bisa menjadi seorang Raja Mesir setelah Al Aziz. Adalah Umar Bin Khattab ra seorang penggembala kambing di Mekkah. Lalu dialah orang yang bisa menebarkan keadilan dalam masa kekuasaannya. Lalu namanya terpahat di baju besi. Lalu dia yang memotong tali pelanggaran. Lalu dia yang suaranya menggelegar menghentak penguasa tiran.
Allah SWT pasti akan menciptakan kemudahan setelah kesulitan.
Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya pasti ada keadaan lain yang Allah berikan setelah kesulitan?
Allah SWT yang mematahkan tali pengikat orang-orang yang terpenjara di jeruji para penguasa otoriter. Allah SWT yang akan menghapus air mata anak-anak yatim.
Apakah engkau pernah melihat orang faqir yang selamanya tidak mempunyai uang dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya? Apakah engkau mendapati seorang tahanan selamanya berada di dalam penjara yang gelap?
Tidak ada bencana yang terus menerus terjadi. Karena di sana ada Allah SWT Yang Maha Sendiri dan satu-satunya Tempat Meminta.
Siapapun yang melazimkan istighfar, maka Allah SWT akan menjadikan jalan keluar dari setiap kesulitannya. Allah SWT yang akan memberinya jalan penyesalan terhadap setiap kegundahannya. Laa HAULA Wa Laa Quwwata Illa Billah, tidak ada daya dan upaya kecuali Allah SWT.
Dengan kalimat itu, segala beban mampu terpikul, semua kengerian bisa terlewati,
seluruh keadaan bisa lebih baik, lebih melapangkan pikiran dan menambahkan rasa ridho kepada Allah Al Jalal.
Beritakanlah kegembiraan kepada malam, dengan datangnya waktu subuh yang menyapu gelap dari puncak gunung-gunung. Beritakanlah kegembiraan kepada musim semi dengan turunnya limpahan air hujan hingga air itu masuk ke sela-sela pasir. Beritakanlah kegembiraan kepada orang faqir dengan harta yang bisa mengusir kematian.
Ketahuilah, di setiap kesulitan itu ada jeda. Di setiap kebutuhan itu ada pertolongan. Sesungguhnya Allah SWT menghilangkan bencana dengan ketulusan do'a dan kebersihan harapan. Ketahuilah, himpitan dan kesulitan itu menghilangkan kesombongan dan terus menerus mendorong kepada dzikir, syukur dan kewaspadaan berpikir. Maka tenangkanlah hatimu jika kegalauan menerpamu. Lapangkanlah dadamu jika kesulitan menyerangmu. Jangan
putus asa terhadap apa yang telah terjadi dan telah hancur. Ketahuilah, karena tidak ada sesuatu yang abadi selama alam semesta ini berputar.
Semoga kesulitan menjadi lebih ringan bagimu, dan musibah bisa memberikan kebaikan untukmu. Jika hidupmu telah terhimpit dan tak ada lagi alas an yang bisa engkau angkat. Kembalilah kepada Allah SWT. Ketahuilah bahwa kesulitan tak pernah berlangsung terus menerus. Allah SWT pasti memandangmu dengan pandangan kasih dan sayang. Karena dunia ini tidak berada dalam satu keadaan. Karena dunia ini berwarna-warni dan beragam bentuknya. Tidak ada kengerian yang tak pernah selesai. Belenggu akan terbuka dan ikatan akan terlepas. Bersabarlah, berdo'alah dan nantikanlah jalan keluar dari Allah SWT. Ketahuilah, sesungguhnya kesulitan itu akan mampu membuka kejernihan telinga dan mata, serta menajamkan pikiran.
Kesulitan bisa memberi hikmah dan pelajaran. Kesulitan mengajarkan kemampuan untuk memikul beban dan bertahan. Kesulitan menghapuskan dosa. Kesulitan memperbanyak pahala.
Maka, mintalah perlindungan dan pertolongan Allah SWT. Setiap musibah itu mempunyai tujuan. Berapa kali kita merasa takut, lalu kita berdo'a dan meminta kepada Allah SWT. Kemudian Allah SWT menyelamatkan dan melindungi kita. Berapa kali kita di lilit lapar, lalu Allah memberi makan dan minum untuk kita. Berapa kali kita diterpa kebimbangan dan
keresahan, lalu Allah memberikan kebahagiaan dan kesenangan. Berapa kali kita terjerat dan kita hampir terjatuh dalam kehancuran. Kemudian Allah SWT memberikan jalan untuk bangkit dan berjalan.
Ketahuilah, engkau berhubungan dengan Yang Maha Lembut terhadap hamba-Nya. Yang Terkenal dengan Pemberiannya. Yang Maha Meberi untuk kebahagiaan hamba-Nya.Yang Maha Kuasa atas segala keinginan-Nya. “ Syech Aidh Al Qarni “
🔷🌷🔷
Sahabat sahabatku yang dicintai Allaah
Para alim-ulama sering mengartikan bahwa salah satu penyebab keluh-kesah yang teramat besar adalah karena kurangnya tingkat keimanan kepada Allah.
Karena biasanya, pada saat ketika kesulitan
tersebut tidak bisa diselesaikan dan tidak kunjung selesai, maka keyakinan atas doa yang dipanjatkan menjadi berkurang, dan ketika itulah iblis akan masuk dengan mudahnya untuk menggoyang keimanan kita.
Hati yang tenang dan damai dirasakan oleh kita sebagai akibat dari jiwa yang tulus. Rasa ini hanya di nikmati oleh orang yang mengiklaskan diri untuk benar-benar menjadi hamba Tuhan yang sesungguhnya. Diri yang terlalu kecil dibanding dengan Kebesaran dan Kemegahan Tuhan. yang merasa yakin bahwa semua yang terjadi adalah bentuk dari kasih sayang Tuhan. Diri yang memasrahkan seutuhnya segala hidup dan mati yang dipersembahkan hanya untuk Tuhan. Itulah damai yang sesungguhnya.
Hidup yang tenang dan damai adalah hadiah bagi hati yang ikhlas. Hati yang tenang adalah pribadi yang siap menerima nikmat Tuhan dengan rasa syukur yang dalam.
Hamba yang selalu bersyukur maka pantaslah untuk menerima limpahan nikmat yang lebih.Hati tenang dan damai adalah hati yang penuh syukur sehingga siap menerima dan pantas menerima keajaiban Tuhan.
Hidup yang damai merupakan cerminan hati yang luas, sehingga bolehlah Tuhan menganugerahkan limpahan Kasih dan Sayang_Nya yang tiada batas.
Rasa syukur yang dalam adalah keadaan hati dan jiwa selalu pada titik 0 (nol) atau tak terhingga. Sebuah keadaan dan rasa positif yang menjadi magnet yang mampu menarik semua hal positif di luar dirinya dalam jumlah tak terhingga pula. Seberapa besarpun energi positif yang tertarik kepada dirinya, maka orang yang selalu bersyukur akan selalu ada pada titik 0 (nol) atau tak terhingga.
Hati akan selalu damai bila kita dapat mengelolanya dengan baik. Dan mengelola yang baik adalah dengan mengikuti petunjukan Sang Pembuat hati tersebut yakni Allah SWT yang dalam firmanNya menyatakan "Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra’d (13) ayat 28).
Lalu bagaimana cara mengingat Allah? Lakukan dengan POWER.
Power yang berati menguatkan diri untuk selalu dekat dengan Allah dan juga sebagai rumus sebagai berikut: Pelajari sejarah orang-orang besar (shaleh). Obati hati dengan Al-Qur’an, Waspada dengan kemaksiatan. Enyahkan kemalasan dan Rendah hati jangan dilupa.
Wallahu'alam
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Serra
Assalamualaikum ustadzah ijin bertanya.
Bagaiamana agar tidak baper berlebih dengan masalah yang di timpa?
🌷Jawab:
'Alaikumussalam mba serra
Agar ndak baper yang berlebihan, pandanglah masalah itu sebagai pemacu semangat, sebagai cambuk utk lebih kuat dan tegar dimasa mendatang, syukuri setiap masalah yang ada, karna melaluinyalah kita bisa menjadi lebih kuat, lebih dewasa dan lebih pintar dalam mengawal emosi dan dalam mencari solusi.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣ iNdika
Bagaimana supaya kita tidak mengeluh ke semua orang pada waktu kena musibah atau masalah?
Baru bisa fokus curhat ke Allah
🌷Jawab:
Pikirkan manfaat dan mudhorat dari berkeluh kesah kepada orang lain, yakinlah bahwa tidak semua orang bisa menerima dengan baik curhatan kita, tidak semua orang mampu merahasiakan curhatan kita, dan tidak semua orang bisa memberi solusi terhadap masalah kita, dan yang paling penting diketahui bahwa tidak semua orang itu baik, bisa jadi seseorang itu menjadi musuh dalam selimut.
Wallahu a'lam
0⃣3⃣ Marhamah
1. Bagaimana cara untuk menahan diri segala sesuatu untuk tidak di umbar ke medsos, baik agenda ataupun foto-foto?
2. Bagaimana cara memperbaiki komunikasi dengan keluarga?
🌷Jawab:
1. Jawaban pertama hampir sama dengan jawaban pertanyaan nomor dua, pikirkan dampak negatif dari semua itu.
2. Caranya adalah menghilangkan ego, disaat komunikasi kurang bagus didalam suatu hubungan, maka yang dibutuhkan adalah menghilangkan masa siih aku yang harus baik baikkin, jika masih menahan ego dan mengemukakan emosi, sampai kapan pun tidak akan bisa memperbaiki masalah.
Jadi turunkan standar egonya, turunkan emosi bahwa tidak pantas aku duluan memperbaiki
Wallahu a'lam
0⃣4⃣ Dian
Bagaimana ya ustadzah agar rasa pengin curhat ke orang itu hilang dan hanya ke Allah saja dan bagiamana membuat orang itu tahu tanpa kita bicara kalau kita tersakiti dengan sikapnya ?
Yang misal merendahkan kita dan curhatnya cuma ke Allah saja tanpa mediasi, karena yang sudah-sudah semakin di ajak bicara semakin ribet!
🌷Jawab:
Kita tidak dilarang juga curhat mba, tapi lihat kepada siapa, curhatlah kepada orang yang memang mampu untuk itu dan bisa dipercaya, misal ke murabbyah, ustadzah.
Jangan asal curhat saja.
Meski itu ke temen dekat. Karna bisa jadi yang deket itu nanti akan jadi musuh kita.
Untuk masalah orang yang telah menyakiti, ini perlu dibicarakan, karena orang itu tidak akan bisa mengetahui apa yang kita pikirkan, karena mereka bukan peramal, bicarakan saja jika memang ada yang tidak disukai dan telah menyakiti kita daripada dipendam yang akan menjadi bara api dalam sekam.
Wallahu a'lam
0⃣5⃣ Nita
Bagaimana ya ustadzah agar kita dapat berkomunikasi kembali dengan orang yang pernah berselisih paham dengan kita??
Padahal kita sudah mencoba untuk bertegur sapa dengan beliau, namun sepertinya sikap kita selalu salah dimatanya??
🌷Jawab:
Kalau ini sudah biasa yaa...
Wajar saja terjadi hal seperti itu, apalagi jika beliau merasa jadi korban, jadi jangan diambil pusing meski dicuekin, lanjutkan saja komunikasi nya walau itu akan menjadi komunikasi sepihak, dan doa kan semoga Allah buka kan pintu hatinya untuk memperbaiki kembali ukhuwah yang terputus.
Wallahu a'lam
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSiNG STaTeMeNT💘
Teman-teman ku yang kucintai karena Allah, kita tutup majlis ini dengan sebuah renungan:
ALLAH TIDAK PERNAH MENINGGALKANMU
~Ketika orang lain melihat kekuranganmu boleh jadi orang lain akan menjauhimu..
~Dan Ketika oranglain tahu aibmu maka boleh jadi orang lain akan meninggalkanmu..
~Tapi tidak dengan Allah, selama kau mau datang dan tetap berharap pada NYA, maka ALLAH akan selalu ada dekat denganmu dengan Kasih sayang NYA..
~Dan Allah tidak akan meninggalkanmu sebagaimana manusia dapat meninggalkanmu..
~Maka tetaplah berharap hanya pada ALLAH dengan segala Rahmat NYA,dan janganlah menjauh dari NYA..
~Karena tiada sahabat yang paling baik dan yang lebih memahamimu serta mampu menenangkan dan memberikan yang terbaik untukmu kecuali ALLAH Tuhanmu..
~Tempat berserah dan bergantung semua makhluk..
Dan juga sebuah lirik dari Crisye
Aku Termenung Di Bawah Mentari
Di Antara Megahnya Alam Ini
Menikmati Indahnya Kasih-Mu
Kurasakan Damainya Hatiku
Sabda-Mu Bagai Air Yang Mengalir
Basahi Panas Terik Di Hatiku
Menerangi Semua Jalanku
Kurasakan Tenteramnya Hatiku
Jangan Biarkan Damai Ini Pergi
Jangan Biarkan Semuanya Berlalu
Hanya Pada-Mu Tuhan
Tempatku Berteduh
Dari Semua Kepalsuan Dunia
Bila Ku Jauh Dari Diri-Mu
Akan Kutempuh Semua Perjalanan
Agar Selalu Ada Dekat-Mu
Biar Kurasakan Lembutnya Kasih_MU
Demikian dari saya mohon maaf jika ada salah salah kata.
Semoga bermanfaat untuk saya khususnya dan untuk kita umumnya, karena saya juga tidak lebih baik dari teman-teman semua.
Wassalamu'alaikum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar