Rabu, 21 Februari 2018
10 Pembatal Keislaman
OLeh : Ustadz Dodi Abu El Jundi
10 Pembatal Keislaman
Kajian On-Line
Dodi Abu El Jundi
Penjelasan An Nawaqidhul Islam karangan Syaikh Muhammad Ibnu Wahab at Tamimi rohimahulloh
Beliau adalah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Ibn Sulaiman at Tamimi yang lahir pada tahun 1115 H, disebuah daerah di jazirah Arab yaitu di Al Uyainah & beliau lahir ditengah-tengah keluarga yang sangat memperhatikan tentang ilmu Agama & beliau menghafal Al-Qur’an dan memulai menghafal Al-Qur’an sejak kecil sehingga beliau menyelesaikan menghafal Al-Qur’an sebelum berumur 10 tahun.
Kemudian memulai menuntut ilmu agama mempelajari tafsir, mempelajari fiqh & Diantara gurunya adalah bapak beliau sendiri Syaikh Abdul Wahab Ibn Sulaiman kemudian setelah itu beliau rohimahulloh mempelajari ilmu Agama dari beberapa guru yang lain & melakukan rihlah ilmiah, melakukan perjalanan dalam menuntut ilmu pergi ke kota Mekkah, ke kota Madinah, pergi ke Baghdad dan juga kota- kota lain dengan bertujuan untuk menuntut ilmu agama.
Beliau belajar di kota Madinah dan menuntut ilmu dari seorang syaikh al Muhadits yang terkenal yaitu syaikh Muhammad Hayah As Sindy dan hampir beliau melakukan perjalanan ke Syam, akan tetapi karena satu sebab akhirnya beliau tidak bisa pergi kesana & beliau menghabiskan waktunya untuk mempelajari ilmu agama dan juga mengajarkan kepada orang lain & telah mengarang kitab-kitab yang banyak yang bermanfaat bagi kaum muslimin, diantaranya adalah:
- Kitabut Tauhid
- Kasyfu asy Syubhaat
- Ushulul Sithah
- Al Ushulul tsalasah
- Mukhtashor Zaadul maad
Dan diantaranya adalah kitab yang sangat ringkas yang insyaallah akan kita pelajari yang dinamakan An Nawaqidhul Islam & kitab ini hanya dua halaman tetapi mengandung faedah faedah yang besar yang hendaknya dipelajari oleh seorang muslim.
Beliau meninggal dunia pada tahun 1206 H, umur beliau saat itu sekitar 91 tahun. Setelah menghabiskan waktunya & hidupnya didalam mencari ilmu agama & juga mengajarkan kepada orang lain.
Kemudian setelah itu tentang kitab beliau yaitu An Nawaqidhul Islam.
“An Nawaqidh“ artinya adalah pembatal
Nawaqidh adalah jamak dari naqidhun & dalam bahasa Arab adalah perusak atau pembatal.
Inilah yang dinamakan naqidhun.
Allah ﷻ berfirman :
وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا
“Janganlah kalian seperti seorang wanita yang merusak pintalannya (yang mencerai beraikan) pintalannya setelah dia kuat ” [QS. An-Nahl: 92]
Dan Allah ﷻ berfirman :
الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ
[QS. Al-Baqarah: 27]
Menceritakan tentang sifat orang orang yang merusak perjanjian mereka dengan Allah. Berjanji kepada Allah dengan sebuah janji kemudian membatalkannya & merusak nya.
Allah mengatakan :
الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ
”orang-orang yang mereka – ينـقضـون – merusak & membatalkan perjanjian mereka dengan Allah”
Artinya merusak
Inilah makna Nawaqidh adalah pembatal – pembatal atau perusak – perusak.
“Al Nawaqidhul Islam“
Yang dimaksud dengan Al Islam adalah
الاسْتِسْلامُ للهِ بِالتَّوْحِيدِ وَالانْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةِ وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَأَهْلِهِ
“Menyerahkan diri kepada Allah Ta’ala dengan tauhid & menyerahkan dengan ketaatan & berlepas diri dari kesyirikan & juga para pelaku syirik ”
Inilah yang dinamakan Al Islam.
Al Islam dari kata aslama yuslimu
الإسلام – أسلم – يسلم
Artinya didalam bahasa Arab adalah menyerahkan diri. Aslam Ali fulan adalah menyerahkan diri kepada si fulan.
Aslama (ألسلام) – yuslimu (يسلم) – islaman (إسلاما) artinya adalah penyerahan diri.
Kenapa islam atau agama islam dinamakan dengan islam, karena orang yang masuk ke dalam agama islam & mengaku bahwasanya dirinya adalah seorang yang memeluk agama islam dia telah menyerahkan dirinya hanya kepada Allah, menyerahkan dirinya dan juga ibadahnya kepada Allah, oleh karena itu dinamakan dengan Islam.
Seorang Nashrani yang dahulunya dia menyembah kepada Allah yang mereka namakan dengan Tuhan bapa & menyembah Nabi Isa yang mereka namakan Tuhan anak & menyembah kepada Maryam ketika dia masuk Islam dia harus menyerahkan ibadahnya hanya kepada Allah.
Meninggalkan peribadatan kepada Nabi Isa alaihi salam, meninggalkan peribadatan kepada ibunya Maryam & hanya menyerahkan ibadah nya kepada Allah maka dia dinamakan sebagai seorang Muslim, kenapa?
Karena dia menyerahkan dirinya & juga ibadah nya hanya kepada Allah ﷻ
Oleh karena itu yang dinamakan islam adalah :
الاسْتِسْلامُ للهِ بِالتَّوْحِيدِ
“penyerahan diri kepada Allāh dengan TAUHID ”
Yaitu meng Esa kan Allah dengan ibadah & Ini adalah inti ajaran Islam
وَالانْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَة
"Dan melaksanakan ketaatan kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla”
Bukan hanya meng-Esa-kan Allah didalam ibadah tetapi juga melaksanakan perintah meninggalkan larangan. Apabila diperintah oleh Allah & juga RasulNya melaksanakan, apabila dilarang dengan sesuatu maka dia meninggalkan maka ini juga bagian dari Islam
ِ وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ
“dan berlepas diri dari kesyirikan"
Yaitu menyekutukan Allah ﷻ
وَأَهْلِهِ
"demikian pula berlepas diri dari orang-orang yang melakukan kesyirikan ”
Sebagaimana dahulu Nabi Ibrahim alaihi salam beliau & juga orang² yang beriman bersama beliau berkata kepada kaum nya
إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ
Mereka berkata kepada kaumnya “Sesungguhnya Kami berlepas diri daripada kalian (wahai orang orang musyrikin)
كَفَرْنَا بِكُمْ
dan kami mengkufuri kalian
وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ
Dan akan terus ada permusuhan antara kami dengan kalian selama lamanya
حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللهِ وَحْدَهُ
Sampai kalian beriman hanya kepada Allah Subhānahu wa Ta’āla
[QS. Al Mumtahanah: 4]
Inilah yang dinamakan dengan – وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَأَهْلِهِ.
Seorang Muslim menyembah kepada Allah semata & melaksanakan perintah Allah menjauhi larangan Allah & dia harus berlepas diri dari apa yang dinamakan kesyirikan & juga orang² yang melakukan kesyirikan tersebut
“Nawaqidhul Islam artinya adalah pembatal – pembatal ke-Islam-an“
Kemudian beliau mengatakan :
وَكُلُّهَا مِنْ أَعْظَمِ مَا يَكُونُ خَطَرًا،
“dan semuanya ini ada termasuk yang paling berbahaya
وَ مِنْ أَكْثَرِ مَا يَكُونُ وُقُوعًا
Sepuluh perkara yang membatalkan keIslaman (yang disebut oleh Syaikh disini) beliau katakan ini adalah yang berbahaya.
Menunjukkan bahwasanya disana ada perkara-perkara yang lain yang beliau tidak sebutkan disini, yang beliau sebutkan disini adalah sepuluh perkara yang paling membahayakan.
Kemudian yang kedua & paling sering terjadi di masyarakat dan ini adalah yang paling berbahaya yaitu sepuluh perkara yang kita sebutkan secara ringkas :
① Syirik (didalam beribadah kepada Allah).
② Menjadikan adanya perantara (antara seseorang dengan Allah ﷻ, berdoa kepadanya, meminta syafaat dan bertawakal kepada mereka).
③ Orang yang tidak mengkafirkan orang musyrik atau meragukan kekufuran mereka atau membenarkan mazhab mereka.
④ Orang yang meyakini bahwasanya petunjuk SELAIN Rasulullãh ﷺ lebih sempurna dari pada petunjuk beliau ﷺ.
⑤ Orang yang membenci apa yang datang dari Rasulullãh ﷺ, membenci syariat beliau ﷺ.
⑥ Mengejek apa yang ada didalam agama Allah.
⑦ Sihir dengan berbagai macamnya.
⑧ Membantu orang-orang musyrikin atau kafir didalam memerangi orang-orang Islām .
⑨ Meyakini bahwasanya ada sebagian manusia yang boleh tidak mengamalkan agama Islam atau boleh untuk tidak mengikuti Nabi ﷺ.
⑩ Berpaling dari agama Allah. Tidak mau Mempelajari nya & tidak mau mengamalkannya.
Beliau mengatakan sepuluh perkara ini adalah perkara yang paling berbahaya & paling banyak terjadi di masyarakat.
Apabila ini adalah yang paling berbahaya & paling banyak terjadi, kemudian beliau mengatakan
فَيَنْبَغِي لِلْمُسْلِمِ أَنْ يَحْذَرَهَا وَيَخَافَمِنْهَا عَلَى نَفْسِهِ.
Maka wajib seorang muslim untuk waspada dengan sepuluh perkara ini & hendaklah dia takut terjatuh didalam sepuluh perkara ini.
Seorang Muslim takut apabila murtad dari agama Islam, takut apabila melakukan salah satu diantara perkara² yang membatalkan keIslaman, jangan kita Nabi Ibrahim alaihi salam yang beliau bagaimana Allah Subhānahu wa Ta’āla menceritakan didalam Al-Qur’an perjuangan beliau didalam menegakkan agama Allah, didalam menegakkan Tauhid, beliau memerangi kesyirikan yang ada didalam kaumnya dan beliau lah yang memecah dan menghancurkan berhala dan beliau dilemparkan kedalam api karena sebab berpegang teguh dengan Tauhid, berpegang teguh dengan agama Allah, meskipun keadaan beliau demikian & beliau adalah kholilullah (kekasih Allah Subhānahu wa Ta’ala) beliau berdoa kepada Allah supaya dijatuhkan & dihindarkan dari kesyirikan.
Beliau mengatakan
(… وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ)
[QS. Ibrahim 35]
“Ya Allah jauhkanlah aku & juga anak-anak keturunanku dari menyembah berhala"
Berdoa kepada Allamah, karena setiap manusia tidak merasa aman bahwasanya dia akan melenceng dan akan menyimpang dari jalan yang lurus.
Sampai Nabi Ibrahim alaihi salam beliau berdoa kepada Allāh atau meminta kepada Allah ﷻ supaya dijauhkan dari kesyirikan, padahal beliau adalah Imamuwahidin (imamnya orang-orang yang mentauhidkan Allah ﷻ ) yang kita diperintahkan untuk mengikuti milah Beliau alaihi salam tapi beliau mengatakan:
(… وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ)
[QS. Ibrahim 35]
“Ya Allah jauhkanlah aku & juga anak-anak keturunanku dari menyembah berhala ”
Menunjukkan tentang bahayanya kesyirikan.
Demikianlah materi ini, kiranya dapat membuka mata kita pentingnya pengetahuan yang bisa membatasi kita keluar dari Islam tanpa sadar
والله أعلم بالصواب
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Sera
Bagaimana mempertahankannya karena terkadang kita ada pemakluman karena orang sekitar lebih tua yang belum paham agama islam?
🌷Jawab:
Jangan terpengaruh. Justru rebut hatinya kemudian dakwahi
0⃣2⃣Dewi
Melakukan hal-hal yang berbau mistis seperti membuat sesajian membatalkan syahadat?
Bagaimana cara menasehatinya agar tidak melakukan itu?
🌷Jawab:
Cara mau menasehati seseorang → Rebut dulu hatinya, berikan hadiah, bersilatirahmi, lalu dakwahi
Jangan tiba-tiba mendakwahi yaaa. Ada adab nya juga.
0⃣3⃣ iNka
Apakah menunda sholat juga termasuk perbuatan syirik?
🌷Jawab:
Jika dihati terniat bahwa yang bikin menunda itu lebih baik dan lebih penting dari اللّهُ
0⃣4⃣ Rini
Assalamualaikum pak ustadz apakah termasuk membaca ramalan bintang atau zodiak termasuk syirik (hanya sekedar ingin tahu tidak mempercayainya)?
🌷Jawab:
Iya. Indikasi ke arah sana lebih besar
💎Astaghfirullah kalau saya baru tau sekarang...apa masih bisa diampuni pak ustadz.
🌷Bisa in sha اللّهُ
0⃣5⃣ Maryam
Merujuk jawaban atas pertanyaan nomor 3
Mau minta kejelasan lebih untuk jawaban ini "terniat" it bagaimana...maaf sebelumnya saya pernah menunda sholat pas kerjaan numpuk jadi nanggung kalau nyelesain atau lagi dijalan jadi nunggu sampai dulu atau pas lagi nonton film pas seru-serunya. Apakah menunda ini termasuk sirik?
🌷Jawab:
Jika menganggap bahwa nonton film itu lebih penting dari sholat. Ini terniat
0⃣6⃣ iNka
Apakah berqurban untuk seseorang yang telah meninggal juga termasuk syirik?
Dan apakah yang harus kita lakukan jika kita tinggal di tengah-tengah masyarakat yang masih memegang teguh tahayul, bid'ah dan khurafat?
🌷Jawab:
Jika sudah ada nazar kerjakan saja.
Dan sebisa mungkin HIJRAH atau pindah
💎Hijrah? Afwan ustadz, berarti kita membiarkan mereka hidup dalam keadaan salah?
🌷Jika mampu dakwahi. Jika tidak mampu dan takut terwarnai ya mau tidak mau hijrah
0⃣7⃣ Fitri F.
Mohon pencerahannya, meminta diruqyah kepada orang lain hukumnya makruh, apakah benar ustadz? Dan apakah hal tersebut termasuk syirik?
Mengingat bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan untuk bisa melakukan ruqyah terhadap dirinya sendiri, sehingga yang bersangkutan meminta bantuan orang lain untuk melakukannya untuk keperluan penyembuhan sakit di dirinya?
Dalam hal ini ruqyah syar'i
Terima kasih
🌷Jawab:
Tidak apa apa selama ruqyah syariyah tapi jika tidak maka ini sirkiyah.
💎Halal ya ustadz? Bukan makruh?
🌷In sha اللّهُ halal
0⃣8⃣ Rini
Terkadang adat dari turun temurun apa bisa dikatakan syirik...contoh misalnya mempuasakan dihari lahir anak (weton) agar anak Sholehah dan membagikan nasi urap kepada para tetangganya dan masih banyak lagi adat-adat yang beredar dimasyarakat.
Tolong pencerahannya pak ustadz.
🌷Jawab :
Iya.
Jika adat bertujuan untuk ibadah dan mengharapkan pahala TANPA ADANYA DALIL PERINTAHNYA maka sama saja mengada-ngada dalam beribadah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar