OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe, S.Mn.,S.ST.,M.Ak
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
🌸 PENGABDIAN
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Alloh ﷻ atas segala karunia dan kasih sayang-Nya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah pada baginda Rasulullah ﷺ.
InsyaAllah tema materi kajian kita sore ini adalah tentang kepada siapa kita mengabdi. Berikut materinya "PENGABDIAN".
Jika ditanya, kepada siapa seharusnya mengabdi?
Jawabannya mestinya kepada ALLOH ﷻ.
Hal ini sejalan dengan ayat fenomenal yang sering disampaikan oleh para ulama, bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk mengabdi atau beribadah kepada Alloh ﷻ.
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Namun realitanya tidaklah semua manusia menjadi pengabdi Alloh ﷻ. Banyak juga pengabdi sesama manusia, bahkan menyimpang dari ajaran agama, yaitu menjadi pengabdi setan.
Seorang muslim dalam ikrarnya telah berjanji bahwa sholatnya, ibadahnya, hidupnya dan matinya adalah wujud pengabdian kepada Alloh ﷻ.
قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya sholat ku, ibadah ku, hidup ku dan mati ku hanyalah untuk Alloh ﷻ, Tuhan seluruh alam." (QS. Al-An'am: 162)
Ikrar ini hakikatnya menyampaikan informasi tersirat bahwa pengabdian kepada Alloh ﷻ perlu pengorbanan. Berkorban untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Alloh ﷻ.
تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُجَٰهِدُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمۡوَٰلِكُمۡ وَأَنفُسِكُمۡۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ
"(Yaitu) kamu beriman kepada Alloh ﷻ dan rasul-Nya dan berjihad di jalan Alloh ﷻ dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui." (QS. Ash-Shaf: 11)
Maka, pengabdian kepada Alloh ﷻ sesungguhnya adalah pengorbanan dan perjuangan dengan harta dan jiwa. Dengan harta, seorang mukmin pastinya menggunakan hartanya di jalan Alloh ﷻ dalam bentuk zakat, infaq shadaqah untuk bekalnya di akhirat. Dengan jiwanya, seorang mukmin mempersembahkan lelah dan keringatnya untuk kebaikan, pun jika suatu saat panggilan jihad berkumandang, ia akan menyambutnya. Kematian yang terbaik adalah saat berjuang di jalan Alloh ﷻ untuk meraih syahid.
Karenanya, pengabdian kepada Alloh ﷻ adalah pengabdian hakiki, yang teraktualisasi dalam Iman, Islam dan Ihsan. Islam datang untuk membebaskan manusia dari mengabdi atau menghamba kepada sesama, juga untuk meluruskan manusia dari pengabdi dunia menjadi pengabdi Alloh ﷻ.
Yaa...
Dunia ini ternyata sebentar saja. Hiruk pikuk berita setiap saat mengabarkan kematian orang-orang, termasuk mungkin keluarga dan sahabat terdekat. Tidak abadi.
Pengabdian kepada Alloh ﷻ adalah untuk menuju keabadian, yang telah dijanjikan kepada mukmin, dan sungguh janji Alloh ﷻ pastilah benar.
Wallahu a’lam bishawab
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamu'alaikum Ustadz.
1. Dalam sebuah forum rapat, adzan terdengar. Dengan alasan tanggung, rapat tetap berlangsung sampai pukul 13.00. Setelah itu dilanjut diskusi kelompok kecil tanpa salat terlebih dahulu dengan alasan urgen untuk segera diselesaikan. Sebenarnya ada diantara mereka yang gelisah karena belum salat tetapi tidak berani bicara ijin sholat.
Apakah termasuk mengabdi kepada manusia? Karena yang memimpin rapat adalah kepala dinas.
2. Masalah infaq.
Apakah dianggap 'pelit' jika berinfak setelah menghitung-hitung kebutuhan. Karena tidak yakin bahwa Alloh ﷻ akan ganti yang sudah dikeluarkan. Apakah jihad harta artinya ketika diminta berinfak harus segera memberi padahal sedang banyak kebutuhan?
🌸Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
1. Kegiatan rapat hampir setiap hari ada di kantor, karena kegiatan rutin. Seharusnya bisa dibuat manajemen rapat, dengan menyiasati waktu-waktu sholat, misal mempercepat waktu rapat, yang biasanya mulai jam 10, bisa dipercepat jam 8 atau jam 9, sehingga pas dzuhur bisa sholat. Atau jika rapat mulai dzuhur, lalu disepakati bahwa saat adzan ashar break sebentar untuk sholat. Bagaimana jika ada pejabatnya? Baiknya izin saja dengan sopan, misal, "mohon izin pak atau bu direktur, kepala dinas, mau sholat dulu, nanti segera gabung lagi." Jika disampaikan secara sopan, semoga beliau-beliau berkenan dan tetap merasa dihormati.
Wallahu a’lam bishawab
2. Pelit itu artinya tidak mau bersedekah, tidak mau berbagi dengan orang lain. Jika dirasa uangnya tidak cukup karena banyak kebutuhan hidup, rasanya bukanlah dianggap pelit. Yang pelit itu adalah yang punya kelapangan harta, tapi tidak mau berinfaq atau sedekah.
Wallahu a’lam bishawab
0️⃣2️⃣ Cucu Cudliah ~ Tasikmalaya
Ustadz, pengabdian yang hakiki hanya kepada Allah Subhanahu Wata'ala.
Keteladan kita adalah Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam.
1. Masalahnya untuk meluruskan hati dan langkah kadangkala mengalami goncangan yang begitu hebat. Diantaranya suka ada perasaan bergantung pada manusia. Padahal kita sadar bahwa manusia sangat lemah.
Bagaimana cara mengatasinya?
2. Masalahnya suami atau istri atau anak atau siapapun bukan milik kita tetapi hanya sekedar titipan, yang suatu waktu akan diambil oleh pemilik-Nya yakni Allah Subhanahu Wata'ala. Tapi sering menemukan suami suka memaksakan kehendaknya supaya istri taat padanya, padahal dia tidak menyadari bahwa dirinya sudah lalai menafkahi lahir maupun batin.
Langkah apa yang terbaik yang harus dilakukan istri?
Masalahnya dalam berinfak atau bersedekah ingin yang terbaik yang diberikan. Khususnya untuk diri sendiri, orang tua dan orang-orang yang kita cintai.
3. Bagaimana akad bersedekah untuk orang tua kita yang sudah meninggal?
Syukron
🌸Jawab:
1. Perasaan itu lumrah saja, rasa untuk 'bergantung' pada manusia. Karena mungkin ada faktor ekonomi, sosial, jabatan dan sebagainya. Yang tidak boleh adalah ketika hal tersebut membuat dia lupa pada Alloh ﷻ, dan mengkultuskan manusia. Ini yang tidak boleh. Jika terus bergantung pada manusia, biasanya ketika ada masalah, dia akan kecewa, sakit hati, dengki, bahkan bisa dendam. Karena itulah, bergantung itu hanya pada Alloh ﷻ semata, sebab tempat mengadu dan meminta hanya pada-Nya.
2. Bagaimana sikap istri? Bisa menyampaikan kepada suami secara halus, misal disela-sela dialog berdua tentang hak atau kewajiban masing-masing. Sekadar untuk mengingatkan kembali untuk pribadi masing-masing sebab ada kalanya manusia lupa dan lalai. Dan benar bahwa istri harus taat pada suami, karena itu mutlak. Beda halnya jika suami menyuruh berbuat maksiat, maka istri boleh mengabaikan perintah suami.
3. Sedekah untuk orang tua yang susah wafat, cukup diniatkan saja atas nama almarhum atau almarhumah. Tidak perlu pakai akad.
Wallahu a’lam bishawab
0️⃣3️⃣ Ridha ~ Bekasi
Subhanallah...
Selalu tarik nafas panjang bila mengingat kematian.
Ustadz, bagaimana seorang istri, ibu rumahtangga bisa meraih syahid?
🌸Jawab:
Jihadnya istri hakikatnya di rumah. Berbakti pada suaminya, menjadi madrasah buat anak-anaknya. Bila, dalam salah satu momen, misal saat melahirkan istri meninggal, insyaAllah termasuk syahid.
Wallahu a’lam bishawab
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Selamat liburan dan berkah usianya. Aamiin
Wallahu a’lam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar