OLeH: Bunda Heradini Faizah, S.Psi
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
🌸 KETIKA KESETIAAN ISTRI DI UJI
السلام عليكم و رحمة الله وبركاتة
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Alloh Subhanahuwataala karena hidayah dan limpahan karunia-Nya kita semua dapat berkumpul di room yang kita cintai ini.
Tak lupa juga untuk memberikan sholawat beserta salam kepada Nabi dan Rasul kita, Muhammad sallallahu alaihi wasallam.
Tema kajian kita malam ini adalah Ketika Kesetiaan Istri Diuji
Akhwati fillah...
Banyak ujian dalam rumah tangga.
Ujian hati.
Ujian harta.
Ujian anak.
Ujian pekerjaan.
Yang semua itu menguji apakah kita sebagai seorang istri memilih untuk tetap setia atau menyerah.
Fokus kita malam ini adalah tentang ujian harta.
Apakah kita tetap setia mendampingi ketika suami di uji dengan kesempitan ekonomi?
Akhwati fillah yang dirahmati Alloh ﷻ...
Apa yang paling diharapkan dari seorang istri ketika tantangan dan cobaan berat menimpa suaminya? Ya, kesetiaan.
KESETIAAN adalah pondasi awal berumah tangga, karena kesetiaan merupakan janji yang sangat penting dalam mempertahankan hubungan rumah tangga agar tetap langgeng sampai maut memisahkan.
Kesetiaan itu sama halnya dengan kita berjanji pada diri sendiri dan pasangan, untuk saling melakukan keterbukaan, saling menaruh kepercayaan, dan saling menjaga satu sama lain. Namun, kesetiaan itu beragam ujiannya, tidak sedikit antara suami dan istri mengalami ujian tersebut.
Kesetiaan dalam arti bahasa adalah sebuah janji yang dibuat untuk diri sendiri atau pasangan untuk membatasi diri sendiri dan menjaga kehormatan, serta sebuah janji keterbukaan agar saling menaruh kepercayaan satu sama lainnya, tapi kesetiaan punya beragam ujian dan bila bisa melewatinya kebahagiaanlah hadiah terindahnya. Kesetiaan wanita teruji ketika sang suami terpuruk dan kehilangan segalanya dan bila si wanita sanggup mendampingi suami sampai bangkit kembali itulah kesetiaan seorang istri dan itu termasuk istri yang sholeha yang sangat langka saat ini. Maka bersyukur dan berbahagialah bila lelaki memiliki istri yang setia tanpa memandang dunia dan memilih setia sampai akhir, karena sesungguhnya kebahagiaan tidak bisa diukur dengan harta benda.
Kesetiaan seorang suami di uji saat berada di titik tertinggi dalam kehidupannya (puncak kesuksesannya) dan kesetiaan seorang istri di uji saat suaminya berada di titik terendah dalam kehidupannya.
Faktanya adalah kebanyakan istri merasa dirinya setia ketika suaminya berada di puncak kesuksesannya dan kebanyakan suami merasa dirinya setia saat berada di titik terendah dalam hidupnya.
Itu sebabnya ketika seorang istri yang memiliki suami sukses namun selingkuh akan menganggap suaminya tidak setia dan dirinya sangat setia. Begitu juga ketika istri yang meninggalkan suaminya saat berada di titik terendah dalam hidupnya, suami akan merasa dirinya begitu setia dan istrinya tidak setia.
Dan hal ini terjadi karena keduanya tidak mampu menjaga hati untuk terus mengingat Alloh ﷻ, karena jika hati dalam keadaan selalu mengingat Alloh ﷻ kejadian buruk tadi tidak akan menimpa. Maka sesukses apapun usaha yang kita capai dalam hidup, janganlah pernah bosan untuk melibatkan Alloh ﷻ dalam menjaganya agar semuanya terjaga dengan baik.
Menciptakan keluarga bahagia bukanlah hal yang mudah. Menjadi keluarga yang bisa menyenangkan satu sama lain tidaklah gampang. Namun dengan saling menghargai dan menghormati satu sama lain bisa menciptakan keluarga bahagia.
Seorang istri harus bisa menghargai apa yang diberikan suami dan suami juga harus bisa menerima pelayanan yang diberikan istri. Saling menghargai serta menerima kelebihan dan kekurangan pasangan merupakan kunci kebahagiaan suami istri.
Ujian ini hanya bisa dilalui pasangan yang sama-sama bisa saling menghargai dan menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Akhwati fillah.....
InsyaaAllah ini sedikit materi yang bisa saya sampaikan.
Selebihnya mari kita sharing pengalaman masing-masing semoga menjadi pembelajaran bagi yang lainnya.
Wallahu a’lam bishawab
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Cucu Cudliah ~ Tasikmalaya
Syukron Ustadzah, moderator and notulen.
Ujian harta dalam rumah tangga InsyaaAlloh bisa diatasi kalau keduanya nikah itu niat ibadah bukan niat dagang yang ada rugi dan untungnya.
Pertanyaannya:
1. Apakah faktor perbedaan usia yang sangat jauh misalnya di atas 15 tahun bisa mempengaruhi kesetiaan?
2. Bagaimana cara mengatasinya suami yang semaunya atau keras kepala?
3. Tindakan apa saja bila LDR, padahal sebelum terjadinya pernikahan ada perjanjian bahwa si istri tidak mau dibawa pindah ke manapun?
4. Apa cara terbaik bila suami sudah mengingkari janji dan lupa apa yang dikatakannya, padahal sudah diingatkan?
Maaf pertanyaannya banyak.
🌸 Jawab:
1. Tidak. Kesetiaan tidak berbatas umur.
2. Sabar, di ajak ngomong baik-baik. Doakan.
3. Sudah seharusnya istri nurut apa kata suami. Jalan terakhir ya LDR. Saling menjaga hati.
4. Ingatkan kesepakatan yang telah dibuat.
Wallahu a’lam bishawab
0️⃣2️⃣ Evi ~ Jakarta
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh
Karena tema tentang kesetiaan istri di uji. Ini tentang rumah tangga seorang teman, di sini yang berperan, bertanggung jawab mencari nafkah adalah istrinya dan semuanya menjadi tanggung jawab istri. Sudah 2 bulan ini hubungan mereka renggang, sempat suaminya kepergok "jajan" lewat aplikasi tapi sang istri sabar dan memaafkan dan suaminya tidak mau bicara apapun dengan istrinya sampai istrinya minta penjelasan atas kesalahan dia, sampai suaminya tidak mau menyentuh bicara dengannya.
Apa yang harus dilakukan sang istri untuk meluluhkan suaminya untuk mempertahankan hubungan rumah tangganya demi anak-anaknya?
Dan tadi saya baru dapat chat kalau suaminya chat istrinya dengan kata cerai.
Apa yang harus dilakukan istrinya saat ini?
🌸Jawab:
Ada 2 pilihan bertahan atau melepas.
Pilihan itu ada di istrinya, lakukan sholat istikharoh dan meminta pertimbangan saudara-saudaranya. Pertimbangkan juga kondisi anak-anak.
🔹Maaf, Bu ustadzah untuk yang chat cerai itu berarti talak untuk istrinya atau gimana ya?
🌸Sudah sah. Maka harus ditegaskan lagi.
Wallahu a’lam bishawab
0️⃣3️⃣ Sasi ~ Balam
Bismillah...
Bunda
Secara psikologi, mengapa laki-laki itu begitu erat dikaitkan tidak sanggup di uji dengan harta, tahta dan wanita ya, Bun?
Padahal wanita juga banyak yang tidak kuat jika di uji dengan harta yang melimpah.
Terima kasih.
🌸 Jawab:
Karena memang sunatullohnya seperti itu.
Lelaki suka pada hal-hal tersebut. Sama seperti wanita. Tapi wanita memang lebih cenderung pada harta. Dan seberapa kuat? Tergantung pada keimanan masing-masing.
Wallahu a’lam bishawab
0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek
Assalamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bunda, apakah benar di fase sulit pernikahan itu sebelum 10 tahun pernikahan?
Dan setelah kita melewatinya 10 tahun akan ada 10 tahun berikutnya.
Apakah itu termasuk dalam theory psychology juga, Nda?
🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh
Secara ilmu psikologi tidak ada, tapi dalam kajian-kajian pra nikah memang disebutkan bahwa ujian pernikahan itu ada di 5 tahun pertama. Ujian tersebut meliputi masalah finansial, kebiasaan, pola asuh anak, dan lain-lain.
Nanti ujian di 5 tahun kedua beda lagi. Baru setelah 10 tahun, rata-rata pasangan sudah mulai down to earth. Saling memahami pribadi masing-masing, meskipun ini bukan berarti kemudian rumah tangga berjalan adem ayem. Intinya adalah saling percaya dan menerima.
Wallahu a’lam bishawab
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Suami istri adalah ibarat satu tubuh. Keduanya harus saling menghargai, mencintai, dan setia satu sama lain. Tidak ada satu pihak lebih unggul dari yang lainnya. Keduanya memiliki kedudukan yang sama. Dan harus menghadapi berbagai macam ujian bersama-sama.
Wallahu a’lam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar