OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
💎 JERITAN PENYESALAN
Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.
Sahabat-sahabat yang dirahmati oleh Alloh ﷻ, puji syukur kita panjatkan yang telah memberikan hidayah dan kesempatan sehingga pada kali ini kita semua dapat berkumpul disini. Alhamdulillah.
Sholawat teriring salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, dengan bersama-sama kita lafalkan “Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa alaa alihi sayyidina Muhammad.”
Teman-temanku...
Saat ini kita belum merasakan mati.
Tapi kedatangannya adalah pasti.
Meskipun tidak seorangpun tahu, kapan maut menghampiri.
Saat ini, belum ada yang kita sesali.
Namun, boleh jadi ia datang esok hari.
Saat penyesalan tidak berguna lagi.
Penyesalan, datangnya selalu belakangan. Masih beruntung jika masih ada kesempatan untuk perbaiki diri.
Bagaimana jika penyesalan setelah kita mati, disaat mustahil kesempatan terulang kembali...!?
Andai saja mereka yang telah mati bisa bicara.
Andai kita mendengar rintihan mereka.
Mungkin semua orang akan beriman.
Beruntunglah yang beriman pada ALLOH ﷻ dan Rasul-Nya yang telah memberikan kabar penyesalan mereka orang-orang KAFIR dan Lalai.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh (obat) bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Yunus : 57)
Al-Qur'an adalah petunjuk, obat untuk melembutkan hati bagi yang membaca dan merenungkan makna atau hikmah didalamnya. Semoga kita bisa mengambil banyak pelajaran yang sudah Allah Ta'ala berikan kepada kita dalam kitab suci-Nya, Al-Qur'anul karim.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al Mu'minuun : 99-100)
"Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" Dan Alloh ﷻ sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Alloh ﷻ Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Munaafiquun : 10-11)
"Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "YaTuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul." (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?" (QS. Ibrahim : 44)
"Pada hari datangnya kebenaran pemberitaan Al Qur'an itu, berkatalah orang-orang yang melupakannya sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa'at yang akan memberi syafa'at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?" (QS. Al A'raaf : 53)
"Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya dihadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin." (QS. As Sajdah : 12)
"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka." (QS. Al An'aam : 27-28)
"Dan siapa yang disesatkan Alloh ﷻ maka tidak ada baginya seorang pemimpinpun sesudah itu. Dan kamu akan melihat orang-orang yang zalim ketika mereka melihat azab berkata: "Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?" (QS. Asy Syuura :44)
"Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?" Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Alloh ﷻ saja disembah. Dan kamu percaya apabila Alloh ﷻ dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Alloh ﷻ Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al Mu'min: 11-12)
"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun." (QS. Faathir : 37)
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul." Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulanitu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia." (QS. Al Furqaan : 27-29)
Saudari-saudariku -semoga kita bukan termasuk yang disebutkan diatas dan semoga Allah Ta'ala menyelamatkan kita-, pada ayat-ayat diatas Allah 'Azza Wa Jalla menceritakan tentang keadaan orang-orang kafir dan orang-orang yang lalai terhadap perintah Alloh ﷻ saat kematian mendatangi mereka. Juga mengabarkan tentang ucapan dan permohonan mereka agar dipulangkan kembali kedunia supaya bisa memperbaiki kerusakan yang selama ini mereka tempuh dalam kehidupan dunia.
Saudari-saudariku seiman, ingatlah kehidupan ini hanyalah sementara, sebentar saja, maka bersabarlah.
Allah Ta’ala berfirman : “Alloh ﷻ bertanya: “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab: “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.” Alloh ﷻ berfirman: “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.” Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS. Al Mu'minuun : 112-115).
Masih ada waktu untuk memperbaiki diri, maka raihlah kemenangan, belum terlambat dengan (sebenar-benarnya) taubat dan beramal shaleh, mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah 'Azza Wa Jalla.
"Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa. "Maka Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." (QS. Al Kahfi: 110).
Sebelum Terlambat, BerImanlah dan BerAmal Shalih.!!!
Angan-angan mereka yang telah mati ialah kembali ke dunia meski sejenak untuk menjadi orang shalih. Mereka ingin taat kepada Alloh ﷻ, dan memperbaiki segala kerusakan yang dahulu mereka perbuat. Mereka ingin berdzikir kepada Alloh ﷻ, bertasbih, atau bertahlil walau sekali saja. Namun mereka tidak lagi diijinkan untuk itu. Kematian serta-merta memupuskan segala angan-angan tersebut. Allah ta’ala berfirman mengenai mereka,
>حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (٩٩)لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (١٠٠)
“Hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata, “Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku beramal shalih terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan dihadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al Mukminun: 99-100)
Begitulah kondisi orang mati, mereka telah melihat akhirat dengan mata kepala mereka. Mereka tahu pasti apa yang telah mereka perbuat dan apa yang mereka terima. Dahulu mereka demikian mudah menyia-nyiakan waktu yang amat berharga untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi akhirat mereka. Kini mereka sadar bahwa detik-detik dan menit-menit yang hilang tersebut sungguh tidak ternilai harganya.
Dahulu, kesempatan itu ada di depan mata, namun tidak mereka manfaatkan. Sekarang, mereka siap menebus kesempatan itu berapapun harganya! Sungguh tidak terbayang alangkah ruginya dan alangkah besarnya penyesalan mereka.
Memang, saat manusia paling lalai terhadap nikmat Alloh ﷻ ialah ketika ia bergelimang di dalamnya. Ia tidak menyadari betapa besarnya kenikmatan tersebut, kecuali setelah kenikmatan itu tercabut darinya. Sebab itu, kita yang masih hidup sungguh berada dalam kenikmatan yang besar. Karenanya, jangan kita biarkan semenit pun berlalu tanpa ibadah walau sekedar mengucapkan tasbih, tahmid, takbir dan tahlil.
Sahabat-sahabatku....
Sekarang kita masih mengenyam nikmatnya hidup, kita masih bisa menambah pahala dan menghapus dosa. Ingatlah bahwa suatu saat Anda akan tutup usia, dan semuanya menjadi angan-angan. Oleh karena itu, marilah kita wujudkan angan-angan itu mulai sekarang!
Ibrahim bin Yazid al-Abdi mengatakan, “Suatu ketika Riyah al Qaisy mendatangiku seraya berkata, ‘Hai Abu Ishaq –julukan Ibrahim-, ayo ikut bersamaku menemui penghuni akhirat dan marilah kita mengikat janji setia di samping mereka.” Lalu aku pun pergi bersamanya ke sebuah pemakaman. Kami duduk di samping salah satu kuburan di sama, kemudian Riyah berkata,
“Hai Abu Ishaq, kira-kira apakah yang diangankan oleh mayit ini jika ia diminta berangan-angan?”
“Demi Alloh ﷻ, ia pasti ingin dikembalikan ke dunia agar bisa taat kepada Alloh ﷻ dan memperbaiki amalnya,” jawabku.
“Nah, kita sekarang berada di dunia. Karenanya, marilah kita taat kepada Alloh ﷻ dan memperbaiki amal kita,” sahut Riyah.
Maka Riyah bangkit meninggalkan kuburan tersebut dan mulai bersungguh-sungguh dalam beribadah. Ternyata tak lama berselang, ia dipanggil menghadap Alloh ﷻ, semoga Alloh ﷻ merahmatinya.
Saudaraku, jika Anda menziarahi pemakaman, carilah kuburan kosong dan duduklah di sampingnya. Perhatikan liang kubur yang sempit itu, dan bayangkan kalau Anda berada di sana ketika papan-papan kayu menutup tubuh Anda, lalu bongkahan tanah menimbun, kemudian sanak keluarga dan handai taulan pergi satu persatu. Anda terbaring sendirian dalam keheningan dan kegelapannya, tidak ada teman di sana, dan tak ada yang Anda lihat selain amal Anda. Kiranya apa yang Anda damba-dambakan di saat menegangkan tersebut?
Bukankan Anda ingin kembali ke dunia supaya beramal shalih? Supaya shalat walau satu raka'at? Atau bertasbih dan berdzikir meski sekali?
Nah, sekaranglah waktunya…!!
Wallahu a’lam bishawab
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Aisya ~ Cikampek
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu
Ustadzah, dunia itu sementara akhirat selamanya, selain kita mengejar akhirat nda, bolehkah kita memikirkan bekal dunia juga mungkin, qadarullah jika Alloh ﷻ kasih usia kita sebentar setidaknya saya ada warisan untuk anak-anak dan lain-lain.
Selain ilmu agama bekal dia di akhirat juga nda,.
Mohon pencerahanya
🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Memikirkan bekal dunia, tentu saja boleh, bagaimana kita bisa membantu perjuangan dakwah kalau kita tidak punya materi? Bagaimana kita bisa sedekah, infaq dan lain-lain kalau tidak ada materi? Soal warisan, tidak perlu terlalu dipikirkan, karena belum tentu warisan membawa kebaikan, bisa malah menjadi penyebab kehancuran, jadi pikirkanlah apa yang bisa dibawa, didik anak-anak menjadi pejuang, bukan menjadi anak yang terbiasa dengan uang. ajarkan anak mandiri, bukan anak yang tidak tahu diri. Siapkan anak yang dipenuhi Iman.
Wallahu a’lam bishawab
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Sahabat-sahabatku....
Kehidupan yang diberikan Alloh ﷻ kepada manusia selama masih berada di dunia ini ternyata merupakan anugerah terbesar yang jarang disyukuri. Karena itu, harus memanfaatkan selagi masih hidup dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta beramal baik sebagai bekal menuju keabadian agar tidak timbul penyesalan.
Mohon maaf lahir batin.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar