OLeH: Ustadzah Azizah, S.Pd
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
🌸TIPS MENGOPTIMALKAN WAKTU DI BULAN SUCI
بِسْمِ اللهِ الرَّحمنِ الرَّحِيْم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ؛
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa sama-sama berkumpul bersama dalam rangka thalabulilmi, mencari ilmu.
Serta kita bisa bersilaturahim, bertatap muka di majelis yang mulia ini dalam keadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat. Semoga setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan Alloh ﷻ.
Tidak lupa semoga shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, kepada keluarganya, sahabatnya, para tabi'in, tabiut tabiahum, kepada kita semua, serta kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman yang menjadikan sebagai uswatun hasanah, suri tauladan yang baik.
Sahabat solehah...
Mari kita luruskan niat dalam belajar semata mata karena Alloh ﷻ...
Agar Alloh ﷻ memberikan Nur dalam qolbu kita untuk mencerna ilmu ilmu-Nya
Kita buka dengan membaca Bismillaah dan do'a.
اللَّهُمَّ انْفَعْنِي بِمَا عَلَّمْتَنِي,
وَعَلِّمْنِيْ مَايَنْفَعُنِيْ, وَ زِدْنِيْ عِلْمًا
"Allahumman-fa’niy bimaa ‘allamtaniy wa 'allimiy maa yanfa’uniy, wa zidniy ‘ilman"
“Ya Allah, berilah manfaat kepadaku dengan apa-apa yang Engkau ajarkan kepadaku, dan ajarkanlah aku apa-apa yang bermanfaat bagiku, Dan tambahkan lah ilmu kepadaku.” (HR. at-Tirmidzi:3599, dan Ibnu Majah:251, 3833)
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’aa wa rizqan toyyibaa wa ‘amalan mutaqabbalaa
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang manfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu As-Sunni dan Ibnu Majah)
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله سيدنا محمد
Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang tidak sama dengan 11 bulan lainnya. Di dalamnya satu kebaikan akan dibalas 700 kali lipat pahalanya. Dimana sesuatu yang sunnah akan dibalas setara dengan amalan wajib.
Pada bulan Ramadhan sajalah, pintu-pintu rahmat dibuka, pintu-pintu jahannam ditutup dan setan-setan dibelenggu. Selain itu, Alloh ﷻ juga memberikan kemuliaan kepada Ramadhan sebagai bulan yang terdapat satu malam di dalamnya malam seribu bulan (Lailatul Qadar).
MasyaAllah...
Betapa hari-hari di keagungan Ramadhan teramat sayang jika harus terlewatkan dengan hal yang sia-sia. Karena kita tidak pernah tahu akankah tahun depan kita masih dipertemukan dengannya.
Nah, untuk itu kita perlu prepare waktu kita dengan baik di bulan Ramadhan ini. Tulisan kali ini mencoba memberikan beberapa tips untuk mengoptimalkan waktu di bulan suci Ramadhan.
Beberapa kiat yang bisa dilakukan agar waktu di bulan Ramadhan menjadi optimal :
1) Menyadari bahwa bisa sampai lagi di bulan Ramadhan ini adalah sebuah karunia dan anugerah yang sangat luar biasa dari Alloh ﷻ. Betapa banyak orang-orang terdekat kita yang tidak lagi bisa bertemu Ramadhan tersebab Alloh ﷻ telah memanggilnya pulang.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ ۚ فَاِذَا جَآءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَئۡخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ
"Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta mundur sesaat pun tidak pula meminta maju." (QS. Al-A'raf : 34)
كيف لا تجري للمؤمن على فراق رمضان دموع
وهو لا يدري هل بقي له في عمره إليه رجوع
"Bagaimana mungkin air mata seorang mukmin tidak menetes tatkala berpisah dengan Ramadhan, sedang ia tidak tahu apakah masih ada sisa umurnya untuk berjumpa lagi." [Lathaaiful Ma'aarif: 232]
2) Membagi waktu dengan sebaik-baiknya.
Jangan sampai kita lalai dan lengah. Sehingga waktu terbuang begitu saja, tanpa ada nilai pahala di sisi Alloh ﷻ. Karena hisabnya sangat besar.
“Manusia yang paling banyak hisabnya pada hari kiamat nanti adalah orang sehat yang banyak menganggur (tidak menggunakan waktunya untuk hal- hal yang bermanfaat di dunia atau di akhirat."
(Iqtidhaul ‘Ilmi ‘Amal hal 103)
3) Ketika pahala amalan sunnah setara dengan amalan wajib maka terus ikhtiar untuk maksimal melakukan amalan-amalan sunnah. Misalnya full 30 hari bisa tarawih, sholat malam, dzikir di setiap keadaan dan bersedekah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
“Ada dua kalimat yang ringan bagi lisan, berat dalam mizan (timbangan amal) dan dicintai ar-Rahmaan: ‘Subhanallahu wa bihamdih’ (Maha Suci Alloh ﷻ dan dengan pujian-Nya kami memuji) ‘Subhanallah al-Azhiim’ (Maha Suci Alloh ﷻ Dzat Yang Maha Agung).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,
لَأَنْ أَقُوْلَ: (سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر) أَحَبُّ إِلَيَّ مِمّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ
“Saya membaca: ‘Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar’, sungguh aku lebih cintai daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no 2695 dan at-Tirmidzi)
Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ عَمَلًا أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
“Tidaklah seorang manusia mengamalkan satu amalan yang dapat menyelamatkannya dari adzab Alloh ﷻ melainkan dzikir kepada Alloh ﷻ.” (HR ath-Thabrani dengan sanad yang hasan dan al-Allamah Ibnu Baz menjadikan nya hujjah dalam kitab Tuhfah al-Akhyaar)
4) Mengatur waktu agar bisa mengkhatamkan Al-Quran minimal sekali selama Ramadhan. Syukur-syukur bisa lebih. Jika khatam sekali dalam 30 hari maka setiap selesai sholat fardhu tilawah usahakan kontinyu 2 lembar.
5) Banyak berdoa semoga semua amal ibadah kita diterima Alloh ﷻ. Di bulan Ramadhan Alloh ﷻ akan mengijabah doa-doa hamba-Nya.
Beliau berdoa,
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺗَﻘَﺒَّﻞْ ﻣِﻨَّﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ ﺍﻟْﻌَﻠِﻴﻢُ
“Ya Allah, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 127).
Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
إن لله في كل يوم وليلة عتقاء من النار في شهر رمضان
"Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta'āla pada setiap hari dan malam (di bulan Ramadhān) akan membebaskan orang-orang dari neraka (yang sebelumnya sudah Alloh ﷻ tetapkan masuk neraka)."
وإن لكل مسلم دعوة يدعو بها فيستجاب له
"Dan setiap muslim pada bulan Ramadhān ada do'a yang kalau dia berdo'a, do'anya akan dikabulkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla."
"Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Doanya adalah doa yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan." (HR. Al- Baihaqi)
سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله الا انت استغفرك واتوب اليك
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
والله اعلم
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0⃣1⃣ Kiki ~ Dumai
Bunda, bagaimana disaat lagi haid ya nda, karena terkadang, godaan malas itu huadiirr nda?
🌸Jawab:
Bismillahirrahmanirrahim...
Bagaimana kalau misalnya di bulan ramadhan ya kemudian kita sedang tidak shalat begitu ya maka harusnya yang kita tanamkan dalam diri kita itu adalah ketika kita tidak bisa optimal untuk ibadah shalat ya kan karena misalnya Dhuha itu pahalanya menjadi wajib, kemudian shalat malam juga pahalanya menjadi wajib, tarawih juga begitu.
Justru jangan tanamkan rasa malas begitu loh bahwa kita sudah tidak ada kesempatan untuk mendapatkan pahala wajib itu jadi sekarang adalah mengubah mindset kita ketika kita itu kemudian tidak bisa optimal untuk hal yang urusannya dengan shalat yang memang itu terlarang maka harusnya kita mengambil peluang yang lain misalnya nya kita mengadakan ikut aktif di dalam kegiatan-kegiatan sosial ya. Misalnya pembagian ifthor kemudian masak untuk yang sedang berbuka yang akan berbuka begitu nah itu kan tabungan tabungan pahala.
Jangan justru kebalikannya oh lagi tidak shalat ya sudah. Santai saja begitu jangan seperti itu justru ketika kita tidak shalat bagaimana caranya kita bisa menghandle orang-orang yang sedang puasa itu kita ambil alih pahalanya. Dalam artian begini udah ibu jangan capek-capek saya saja yang kerjain saya kan sedang tidak salat jadi ketika kita capek kita bisa sembunyi-sembunyi minum begitu kan atau makan begitu jadi justru Ini yang harus diambil peluangnya kita kalau misalnya kita ikut dalam kepanitiaan misalnya kita ambil porsi yang terbesar yang di mana orang itu akan capek kalau mau lakukan itu, coba kita yang ambil alih sehingga pahalanya itu kan kita meringankan orang yang sedang berpuasa, sudah ibu tidak usah kerjain kan sudah dari tadi saya saja yang kerjain, kakak ibu tilawah saja insyaAllah pahala tilawahnya orang yang sedang puasa yang sedang kita gantiin itu kita juga dapat dia bisa tilawah kan karena kita gantiin kerjaannya.
Please tolong ganti mindset kita bahwa ketika kita tidak shalat itu kita justru punya peluang besar untuk bisa mendapatkan pahala dengan cara yang lain ketika kita tidak bisa shalat tidak bisa puasa maka kita gantikan tugas-tugas orang yang sedang berpuasa itu dengan meringankan mereka mereka begitu agar mereka juga punya kesempatan untuk menambah nilai pahala puasanya dengan melakukan kegiatan yang lain begitu ya yang tidak bisa kita lakukan kita kan jadi kalau misalnya diberikan kesempatan mereka untuk Tuhan ketika mereka Tuhan kita kerjain tugas mereka begitu.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣ Kiki ~ Dumai
Bunda, jika kita haid di hari hari akhir ramadhan, apakah masih ada kesempatan untuk mendapatkan lailatul qadar ya nda?
🌸Jawab:
AMALAN RAMADHAN BAGI WANITA YANG HALANGAN
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Kaum muslimah harus ingat, bahwa ketika dia tidak bisa shalat dan puasa karena sedang haidh, itu juga dalam rangka mematuhi perintah Allah ta'ala.
Sebagaimana melaksanakan perintah Alloh ﷻ adalah ibadah, demikian mematuhi perintah berupa larangan itu juga termasuk dari jenis ibadah.
Wanita haidh yang tidak shalat dan tidak bisa berpuasa, sedang menjalankan perintah agama dengan cara yang lebih ringan daripada berpuasa yang harus menahan lapar dan dahaga.
Memang dari sisi pahala tentu saja tidak sama, karena secara umum pahala itu berbanding dengan beratnya ibadah yang dilakukan.
Namun, berikut ini ada beberapa amalan yang bisa dilakukan oleh kaum wanita yang sedang haidh, untuk menambah besarnya ganjaran pahala di Ramadhan.
1) Memperbanyak membaca dzikir
2) Melayani keluarga dan orang-orang yang sedang berpuasa.
3) Menyemangati keluarga terutama suami dan anak-anak untuk memperbanyak ibadah.
4) Menyediakan hidangan makan sahur dan buka puasa.
5) Memperbanyak sedekah.
6) Merutinkan membaca doa, khususnya di waktu yang mustajab.
7) Menuntut ilmu agama.
😎 Mengajarkan ilmu yang dimiliki.
Semoga bermanfaat.
Bismillahirohmanirohim...
Jadi begini bagaimana jika hari hari hari ganjil ya malam Lailatul Qadar kemudian kita sedang tidak shalat, yang kita pahami adalah malam Lailatul Qadar itu pasti ada di setiap datangnya bulan Ramadan dan siapapun itu berkesempatan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar. Itu kenapa ketika seorang wanita kemudian terhalang untuk shalat ya terutama karena memang berhalangan kita pahami bahwa berhalangan atau haidh atau nifas itu karena karunia Alloh ﷻ ya kan bukan sebuah aib begitu kan nah terus pertanyaannya apakah masih bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar insyaallah bisa, yang penting lakukan hal-hal yang positif yang mengundang ridho dari Alloh ﷻ itu.
Kenapa Bunda posting dulu ya apa yang bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang tidak shalat ketika bulan Ramadhan itu salah satunya adalah banyak banyak berdzikir, kemudian ketika masa kita bisa mendengarkan murotal begitu ya mungkin ketika hari Jum'at kita setel nya Al Kahfi begitu jadi sambil masa itu kita apa bisa menirukan. Itu yang bisa kita lakukan atau memang kalau mau lebih khusuk, kita dengarkan saja jangan sambil ngapa-ngapain begitu, ketika kita santai kemudian kita sengaja menyalakan murottal kemudian kita dengarkan dengan saksama kemudian kita bisa membaca tafsir kemudian ikut kajian-kajian yang menambah tsaqofah itu insyaAllah karena yang Alloh ﷻ lihat itu adalah proses bagaimana kita mengisi malam-malam ganjil itu untuk lebih mendekat kepada Alloh ﷻ.
Dari Aisyah radhiyallahu anha berkata : “Katakan padaku wahai Rasulullah ﷺ, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam itu adalah malam lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau shalallahu alaihi wasallam menjawab : Katakanlah
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
”Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku)."
(HR. Tirmidzi 3513)
Untuk wanita haid yang ingin mendapatkan malam lailatul qadar.
Wanita haid bisa melakukan banyak ibadah selain shalat.
Juwaibir mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Adh-Dhahak, “Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari lailatul qadar?” Adh-Dhahak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Alloh ﷻ terima amalannya akan mendapatkan bagian lailatul qadar.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 341).
Keterangan ini menunjukkan bahwa wanita haid, nifas dan musafir tetap bisa mendapatkan bagian lailatul qadar. Hanya saja, wanita haid dan nifas tidak boleh melaksanakan shalat. Untuk bisa mendapatkan banyak pahala ketika lailatul qadar, wanita haid atau nifas masih memiliki banyak kesempatan ibadah. Di antara bentuk ibadah yang bisa dilakukan adalah:
✓ Membaca Al Quran tanpa menyentuh mushaf.
✓ Berdzikir dengan memperbanyak bacaan tasbih (subhanallah), tahlil (la ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan dzikir lainnya.
✓ Memperbanyak istighfar.
✓ Memperbanyak doa.
✓ Membaca dzikir ketika lailatul qadar, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat dari Aisyah radhiallahu ‘anha, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam yang itu merupakan lailatul qadar, apa yang aku ucapkan?’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ucapkanlah,
‘اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي’
"(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.)'” (Hadis sahih; diriwayatkan At-Turmudzi dan Ibnu majah)
Read more https://konsultasisyariah.com/6768-lailatul-qadar-untuk...
0⃣3⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,
Bunda bagaimana kalau disibukkan dengan membuat kue kering dan pesanan yang lainnya yang kadang itu memang pas ramadhan ini banyak orderan, dan juga banyak pula ibu-ibu ma anaknya malah nge-mall sibuk pilih baju lebaran.
Bagaimana toleransinya biar ibadah puasa di ramadhan dan amalan lainnya itu bermanfaat dan berpahala tidak sia-sia?
🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim...
Jadi begini memang sangat sangat dilematis ya ketika di akhir-akhir romadhon yang seharusnya kita mengoptimalkan segala daya upaya untuk bisa mendapatkan pahala yang terbaik itu kemudian terdistraksi dengan adanya hal-hal yang justru bisa jadi malah membuat pahala kita itu berkurang. Salah satunya adalah ketika kita malah lebih sibuk lebih mementingkan untuk mencari baju baru kemudian barang-barang yang untuk suguhan dan lain-lain yang bukan berarti itu salah bukan tetapi ketika waktu untuk itu jauh lebih diutamakan dibanding dengan ibadah begitu ya biasanya kalau sudah nge mall ke pasar kemudian bikin-bikin kue dan lain sebagainya itu waktu kita akan habis dan yang kedua badannya capek dan saya yakin ketika badan itu capek kemudian pikiran juga lelah gitu ibadah tidak akan optimal.
Sementara kalau kita berkaca kepada para ulama itu justru ibaratkan seorang pelari ketika mencapai garis finish itu harus dioptimalkan untuk bisa lebih cepat gitu sampai di finishnya itu bukan justru memperlambat diri begitu ya untuk bisa mencapai finish akan kalah kita nanti. Makanya kan kalau kita lihat lomba lari. Begitu mencapai finish maka sangat sangat dioptimalkan untuk menggenjot tenaga biar lebih cepat mencapai finish. Seharusnya di bulan Ramadan juga seperti itu, bukan sebaliknya ketika di akhir akhir ramadhan maka optimalkan untuk beribadah dan bagaimana kalau ketika pas orderan full? Maka di mana waktunya? misalnya mau bikin kuenya jam berapa sampai jam berapa maka kelarkan dulu misalnya 1/2 juz baru bikin kue kemudian off, kemudian kita tilawah lagi atau ibadah lain insyaAllah akan jauh lebih berkah kemudian akan lebih diringankan oleh Alloh ﷻ karena dia itu berjuang di jalan Alloh ﷻ, yang mengutamakan ibadahnya karena Alloh ﷻ maka hasilnya akan beda karena seperti apapun kita mengejar rezeki kalau Alloh ﷻ belum menentukan untuk kita maka tidak akan pernah menjadi milik kita.
Mungkin nanti bunda akan akan share salah satu tulisan yang sangat menyentuh yang mungkin sudah pernah dibaca juga oleh mbak-mbak atau ibu-ibu yang ada di grup ini tetapi itulah bagian dari matematikanya Alloh ﷻ begitu ya yang tidak sama dengan matematika logika manusia begitu bagaimana seseorang bisa mendapatkan rezeki yang awalnya dianggap sesuatu yang rugi justru Alloh ﷻ membalik semua itu menjadi sebuah keuntungan yang tidak pernah terbersit di dalam otaknya sebagai manusia biasa ya jadi intinya adalah ketika kita memang mengoptimalkan ikhtiar kita itu adalah untuk ibadah kepada Alloh ﷻ maka biarkan Alloh ﷻ yang kemudian membuka pundi-pundi rezeki untuk kita dengan caranya.
Merinding bacanya
Ada seorang ASN bernama Zie yang tidak pernah di ajak proyek. Karena dia tidak mau cincai soal Mark up anggaran. Dia santai saja asal tidak makan uang haram.
Tapi terus terang dia lagi kesulitan ekonomi. Sehingga dia berniat menjual 80 bungkus ta'jil buatan istrinya di kantor. Sampai kantor dengan membawa ta'jil dia semangat promosiin ke ruangan ruangan. Tapi tidak ada yang menanggapi. Sampai waktu pulang tidak ada yang beli ta'jilnya. Perlahan Zie menghela nafas dan menitikkan air mata. Merah lah matanya.
Tapi hanya beberapa menit. Kemudian dia langsung hapus air matanya. Dan melangkah keluar.
Di luar dia lhiat ada 5 satpam. Maka dikasihnyalah 5 ta'jil. Gratis. Bahkan ketika satpam tahu ta'jil nya tidak laku dan mau bayar. Dia menolak.
Kemudian dia mampir di masjid untuk ashar. Selesai ashar dia serahkan seluruh ta'jil ke pengurus masjid untuk buka puasa gratis.
Tindakan itu membuat pengurus masjid mencatat nama, nomor TELEPHON, alamat. Hanya satu pesannya bahwa dia tidak mau diumumkan namanya.
Sesampai di rumah. Dia disambut istri yang girang lihat dia tidak bawa pulang ta'jil. Tapi heran lihat suaminya Zie lesu.
"Kenapa bang. Kan ta'jilnya habis."
"Iya habis. Tapi tidak ada duitnya."
"Lho kok bisa? Pada ngutang?"
Istrinya mulai lesu juga.
"Bukan. Tidak ada yang beli di kantor. Jadi 5 ku kasih satpam 75 ku kasih masjid."
"Oh"
Muka kecewa istri buat Zie makin teriris. Tapi tak lama kemudian istrinya berwajah cerah lagi.
"Gak apa-apalah bang. Belum rezeki. Kita diminta menjamu tamu Alloh ﷻ. Yuk siap siap bentar lagi magrib."
Takjub Zie melihat keikhlasan istrinya.
----
Setelah selesai tarawih tiba tiba ada telepon masuk dari nomor yang tidak dikenal.
Diangkat Zie
"Assalamualaikum warahmatullahi wa"
"Waalaikumsalam warahmatullahi Wabarokatuh. Apa benar ini bapak yang tadi ngasih ta'jil ke masjid?"
"Benar pak ada yang bisa saya bantu?"
"Tadi kebetulan kami mampir masjid. Gak kekejar buka di rumah saya. Saya makan bubur sumsumnya. Istri makan bubur ketan hitamnya. Enaaaak banget."
"Alhamdulillah pak. Terimakasih".
"Nah mulai besok sampai tamat ramadhan saya pesen 1000 ta'jil tiap hari. Bisa?"
Zie terkejut. Dan berteriak Allahu Akbar dalam hati. Gemetar dirinya. Ta'jil yang dianggap tidak laku malah mendatang customer yang dahsyat.
"Bi...bisa pak. Tapi maaf keuangan saya lagi terpuruk. Modal untuk 1000 hari 1 saja tidak ada."
"Tenang. Kalkulasi semua. Minta rekening. Saya bayar cash untuk 28 hari."
"Ya Allah ini saya tidak mimpi kan pak."
Ketawa yang di seberang.
"Oya ta'jil akan dijemput supir dan pegawai saya. Kalian cuma buat saja."
"Terima kasih yang tak terhingga pak. Semoga Jannah untuk Bapak."
Telepon ditutup. Dan dia menghitung semua kebutuhan kemudian hitungan di foto dan dia kirim ke nomor bapak dermawan tadi berikut rekeningnya.
10 menit kemudian notifikasi dari e banking nya.
MasyaAllah sudah masuk uang puluhan juta yang tadi dia tulis.
MATEMATIKA ALLOH ﷻ MEMANG TAK PERNAH KITA TAHU
DAHSYATNYA SEDEKAH...
#NasehatDiri
★ Sumber : Komunitas bisa menulis ~ (Udin Fatkhurrahman)
DI SEPULUH HARI KEDUA RAMADHAN
Jika sepuluh hari kedua Ramadhan, hal yang paling sulit adalah ISTIQAMAH DALAM IBADAH, karena:
~ Malas melanda.
~ Merasa sudah banyak amal.
~ Semakin banyak godaan yang menjauhkan dari ibadah.
AGAR TETAP ISTIQAMAH
✓ Kiat Istiqamah Saat Pertengahan Ramadhan :
1) Selalu berdoa :
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ
“YAA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QULUUBANAA ‘ALAA DIINIK” (Wahai Dzat yang membulak-balikkan hati tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu)." [HR. Tirmidzi]
Dan doa ini :
(( اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ ))
“ALLOOHUMMA A’INNII ‘ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBAADATIK (Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir, bersyukur, dan beribadah yang baik kepada-Mu).’” [HR. Abu Daud]
2) Jangan Merasa Ujub;
~ Sudah merasa banyak amal ibadah dari orang lain.
~ Sudah merasa diterima amalnya.
3) Teruslah berusaha dan jangan patah semangat meski sudah ketinggalan beberapa target.
4) Selalu menghadirkan di dalam hati semoga mendapatkan ampunan di dalam Ramadhan dan jangan sampai terhina di dalamnya.
Wallahu a'lam
Banjarmasin, Ramadhan 1440H
@ahmadzainuddinalbanjary
http://ahmadzainuddinalbanjary.com
★ Sumber Artikel : http://ahmadzainuddinalbanjary.com
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Di bulan suci ini...
Setiap kita punya waktu yang sama. Setiap kita punya kesempatan yang tak jauh berbeda.
Namun tidak setiap kita bisa meraih pahala yang sama. Tersebab banyak hal yang men distruction fokus kita.
Jika bukan karena nikmat dan kemudahan dari Alloh ﷻ maka tidak mungkin rasanya kita bisa mendapatkan pahala terbaik kita.
Adalah patut kita renungkan betapa karunia Alloh ﷻ itu tidak pernah biasa-biasa saja.
Padahal terkadang rasa cinta dan rindu kita pada sang pemilik kehidupan demikian sederhana, atau bahkan ibadah kita pun hanya sekedar ala kadarnya.
Semoga di bulan Ramadhan kali ini bukanlah ramadhan terakhir yang harus kita jalani. Semoga pintu maghfirah-Nya senantiasa membersamai. Sampai tiba waktunya kita berpulang keharibaan ilahi Rabbi.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar