OLeH: Rifa'tul Amini, S.Gz
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
💎 PENYESUAIAN POLA MAKAN SETELAH PUASA RAMADHAN
Pola makan saat di bulan Ramadhan tentu berbeda dengan hari kita biasa terlebih kita sudah melewati fase adaptasi dan tubuh sudah terbiasa dengan pola makan 2 kali sehari saat sahur dan berbuka.
Sebentar lagi kita akan kembali ke kebiasaan makan seperti semula, yakni 3 kali sehari beserta dengan kudapan atau camilan. Artinya selain waktu makan akan terdapat perbedaan lagi pada jenis, jumlah makanan yang akan berpengaruh pada metabolisme tubuh saat kita berpuasa.
Sebelumnya saya mau tanya, siapa di sini yang sejauh ini Berat Badannya mengalami penurunan? Atau malah semakin naik? Nah, jika BB kita cenderung naik indikasinya salah satu manfaat berpuasa yakni menurunkan BB kita belum berhasil. Padahal biasanya jika berpuasa dan pola makan yang kita terapkan sehat dan bergizi seimbang, maka idealnya kita akan mengalami penurunan sekitar 0.5-1 kg per minggunya. Lumayan sekali ya kalau bisa turun 4 kg sebulan.
Tentunya, untuk kita yang sudah berhasil menurunkan BB selama berpuasa ramadhan tidak mau BB nya kembali naik lagi atau untuk yang masih belum berhasil menurunkan juga penting agar BB tidak semakin bertambah drastis, karena itulah penting untuk menyesuaikan dan mengatur pola makannya kembali.
Kira-kira apa saja yang perlu kita sesuaikan ya? Cekidottt...
1) Agar perut tidak bermasalah dan masalah kesehatan lainnya tidak muncul, saat sarapan kita bisa mengonsumsi nasi dan sumber karbohidrat lainnya dengan cukup satu lauk. Kemudian, saat makan siang perbanyak asupan daripada sarapan dan makan malam.
Makan siang di porsi lebih banyak dari makan malam, makan malam di porsi lebih sedikit, (agar) saat langsung tidur lambung tidak terlalu penuh lagi.
Idealnya, kita membutuhkan waktu sekitar dua jam jeda setelah makan malam sebelum tidur. Namun, jika makanan yang disantap saat malam mengandung lemak tinggi sebaiknya persiapkan waktu jeda lebih lama agar tidak terjadi refluks asam lambung.
Untuk para penderita gastritis, GERD, sebaiknya kontrol asupan makanan berlemak, terlalu asam, pedas, cokelat dan keju karena berisiko membuat penyakit kambuh akibat lebih melambatnya pengosongan lambung.
2) Saat berbuka kita cenderung setiap hari mengonsumsi makanan manis dan berminyak, sehingga jika kebiasaan ini tidak tepat jika tetap dilakukan pada hari biasa. Kita perlu membatasi konsumsi makanan dan minuman yang manis, asin, dan berminyak.
Konsumsi gula yang berlebihan yang tidak diatur dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Konsumsi gula berlebih meningkatkan risiko penyakit di antaranya obesitas dan penyakit jantung. Asupan gula berlebih juga memicu pertumbuhan sel kanker dan menurunkan daya tahan tubuh.
Karenanya disarankan cukupi kebutuhan gula dengan memilih alternatif makanan atau minuman yang mengandung gula alami seperti buah-buahan. Tips menghentikan keinginan makan makanan manis yaitu mencukupi kebutuhan serat. Serat dari buah, sayur, kacang-kacangan serta biji-bijian akan membuat kenyang lebih lama. Dengan demikian, nafsu makan kita dapat ditekan. Serat pangan juga membantu agar dapat mempertahankan berat badan yang normal dan tetap sehat setelah berpuasa.
3) Menghindari makan makanan berat 2 jam sebelum tidur.
Kebiasaan yang bisa muncul saat puasa ini karena biasa kita tetap mencari camilan setelah tarawih sebelum tidur. Hal ini perlu dihindari karena karena dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti penyakit asam lambung dan sakit perut yang bisa menyebabkan seseorang merasa mulas, dada atau perut bagian atas nyeri, mual, sampai sakit tenggorokan.
4) Kebiasaan baik selama puasa dapat dipertahankan salah satunya dengan melaksanakan anjuran puasa syawal atau puasa berselang atau intermittent fasting. Hal ini dapat menunjang penyesuaian atau transisi pola makan secara perlahan dari puasa Ramadhan ke pola makan rutin pasca puasa Ramadhan.
5) Tidak lupa juga penting untuk memperhatikan konsumsi air putih minimal 8 gelas atau 2 liter dalam sehari dan istirahat yang cukup yaitu minimal 8 jam sehari. Menjadwalkan tidur secara teratur penting dilakukan pasca puasa Ramadhan karena biasanya jadwal tidur selama puasa berubah drastis.
Intinya, pola makan yang baik dalam keadaan normal sesudah tidak berpuasa sebaiknya tetap menjaga pola makan yang sehat dan sesuai pedoman gizi seimbang yaitu memperhatikan jumlah dan jenis bahan makanan, serta jadwal makan teratur yang tidak melewatkan waktu makan utama. Jenis bahan makanan juga perlu diperhatikan keanekaragamannya dan kelengkapan kandungan zat gizinya termasuk asupan zat gizi mikro sehari-hari seperti vitamin A, C, D, E, mineral besi, dan zink berperan dalam meningkatkan fungsi imun.
Antioksidan dapat diperoleh dari apel, jeruk, ubi jalar, asparagus, bawang merah, bawang putih, brokoli, pepaya, dan wortel.
Wallahu a’lam bishawab
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Sasi ~ Balam
Bismillah...
Mba Rifa, kalau kacang-kacangan yang kita konsumsi itu di goreng, berkurangkah efektifitas seratnya?
Terima kasih
🍓 Jawab:
Serat di kacang-kacangan itu banyak di bagian kulit sebenarnya. penggorengan tidak mengurangi kandungan serat. Akan tetapi memang kacang-kacangan adalah sumber protein bukan sumber utama dari serat.
🔹Mba, seperti kacang koro, kan ada yang dijual sudah digoreng tapi tidak dikupas, itu kulitnya dimakan saja ya?
Saya suka makan sama kulitnya, ribet ngupasnya.
🍓 Ya selagi bisa saja dimakan tidak apa-apa, Bund.
Wallahu a’lam bishawab
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Kebiasaan baik selama puasa diharapkan tetap dapat dipertahankan setelah lebaran. Salah satunya yaitu dalam pengendalian jumlah, jenis, dan waktu makan. Intermittent fasting seperti puasa senin kamis atau puasa daud dapat diterapkan untuk mensupport pengelolaan pola makan yang terjaga setelah fase puasa ramadhan terutama bagi yang mau mempertahankan atau menurunkan BB nya.
Wallahu a’lam bishawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar