Selasa, 25 Agustus 2020
NIAT
OLeH : Ustadz Asnal Hadi
💘M a T e R i💘
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Menghadirkan NIAT baik secara Zohir maupun Batin.
Dalilnya : وما امروا الا ليعبد الله مخلصين له الدين
Makna dari ayat ini adalah jalan yg lurus. الملة المستقيمة
Niat itu lebih afdhol daripada ketaatan dan ibadah karena niat itu adalah dasar atau asal muasal dari ketaatan dan ibadah, karena niat itu berhubungan dengan hati dan ini didukung oleh hadits shohih dari Nabi Muhammad, yang bunyinya adalah:
"Niat orang beriman itu lebih baik daripada amalnya."
Dan ini juga didukung oleh hadits lain, seperti haditsnya umar bin khotob rodiyallahu anhu:
"انما الأعمل بالنيات"
Hadits ini juga shohih sebagaimana yang di sepakati oleh ulama, karena dia adalah salah satu kaidah dari imannya seseorang.
Adapun makna niat itu sendiri adalah "القصد "(maksud).. "العزم القلب" (ketekadan hati).
Maksud dari hadit's Ummar bin khottob rodiyallahu anhu, tidak sah nya amal ibadah seseorang tanpa adanya NIAT.
Dan didalam ini disyaratkan NIAT didalam berwudhu, mandi wajib, tayamum, sholat, zakat, puasa, haji, itikaf, dan lain-lain.
Dan adapun lafaz pada niat itu sendiri hukumnya sunnah.
◼️Apa Itu Hakikat Ikhlas Dan Kejujuran?
Diriwayatkan oleh Al imam abil qosim al qusairi rahmatullah alaih, Ikhlas adalah menyatukan kebenaran didalam ketaatan dengan maksud tertentu atau tujuan, dimana seorang hamba itu mendekatkan diri kepada Allah ﷻ untuk taat tanpa adanya kesyirikan.
Atau pendapat ulama lain mengatakan menghindari dari pandangan makhluk. Dan Yusuf bin husain rahmatullah alaihi mengatakan yang paling mulia didunia ini adalah IKHLAS.
Dan berkata al imam fudhoil bin 'Iyat rohmatullah alaih meninggalkan amalan karena manusia adalah riya' dan melakukan amalan karena manusia adalah syirik.
Dan ikhlas adalah ketika Alloh ﷻ ada didalam hatimu untuk menghindari keduanya (riya' dan syirik).
◼️Bagaimana Menghadirkan Niat Didalam Melakukan Ketaatan?
Yang perlu kita ketahui adalah dianjurkan bagi siapapun bagi yang melakukan ketaatan untuk mendatangkan niat didalam hatinya meskipun itu sedikit.
Yaitu dengan maksud mengharapkan ridho Allohﷻ didalam amalannya, Maka itu sudah menjadi niat didalam amalnya.
Begitu juga sama seperti halnya seperti orang itu hendak makan, minum, atau tidur, dia itu berniat untuk semuanya taat kepada Allohﷻ atau mengistirahatkan badan untuk bisa lebih giat.
Dan begitu juga sama halnya orang yang ingin berhubungan suami istri, dia bermaksud untuk memberikan hak-haknya dan untuk mendapatkan anak yang sholih yang beribadah kepada Allohﷻ dan menjaga kemuliaan diri.
Jadi barang siapa yang tidak menghadirkan niat didalam amalnya maka dia sama saja tidak menghadirkan kebaikan didalam hidupnya.
Dan barangsiapa yang menghadirkan niat didalam amalannya maka dia akan mendapatkan keutamaan yang banyak.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0️⃣1️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadz,
Ustadz, berarti kan apapun yang mau kita lakukan harus didasari dengan niat dulu ya kan ustadz. Niat baik bakal langsung dicatat sama malaikat kalau niat jahat tidak bakal dicatat sama malaikat kecuali kalau sudah direalisasikan. Benar tidak sih ustadz? Terus ustadz niat sama nadzar tuh sama apa beda?
Terimakasih penjelsanya ustadz.
💎Jawab:
Waalaikum salam,
Benar. Niat itu umum, nadzar itu khusus.
dan nadzar itu bagian dari niat.
🌸Berarti kalau kita sudah berucap ingin nadzar yah harus direlisasikan yah ustadz?
💎Yes, WAJIB. Wajib dilakukan.
🌸Fitri pernah berucap begini ustadz "Fitri kangen ingin kerja lagi ya allah insya allah kalau fitri dapat kerja dan kerjaan fitri nyaman fitri bernadzar gaji pertama fitri ingin berbagi sama anak yatim" kalau seperti ini nunggu fitri kerja dulu kan beru direalisasikan?
💎Kalau tidak berhasilpun wajib di tunaikan.
🌸Maksudnya bagaimana ustadz?
Walaupun fitri belum kerja begitu?
💎Iya
🌸Dengan cara seperti apa ustadz?
💎Dengan memberikan uang. Takarannya berapa. Tapi setelah ikhtiar. Dan memang kalau tidak berhasil.
🌸Atuh iya dengan uang ya...
💎Iya, seperti nadzarnya.
🌸Oke baiklah.
Terimakasih ustadz.
0️⃣2️⃣ Adhry ~ Makassar
Assalamu alaikum ustadz,
Bagaimana seseorang itu harus ikhlas dan tetap teguh dengan niatnya lillahi ta'ala. Tapi karena niatnya selama ini sikapnya dianggap riya'. Sehingga orang itu berhenti melakukan kebaikan dan malah cuek.
(1) Contoh: men share kata-kata mutiara motivasi tentang islam atau mengingatkan keburukan yang dilakukan sesama muslim. Tadinya niatnya lillahi tetapi akhirnya dia berhenti melakukannya karena sudah bosan dianggap tidak ikhlas.
(2) Contoh juga dia melakukan suatu kebaikan agar orang lain mengikutinya. Dengan niat orang itu juga nantinya dapat pahala dan sama-sama dia masuk surga? Apa itu bisa dikatakan ikhlas ustadz?
💎Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Iya. Kalau saya lihat dari pernyataann 1 dan 2 dia bisa di katakan ikhlas.
Kalau seandainya dia bosan atau berhenti, amalannya tadi tercatat.
Yang penting melakukan tidak karena manusia dan meninggalkan tidak karena manusia.
Silahkan baca lagi kajian kita. Ada di situ.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣3️⃣ Rustia - Bekasi
Assalamu'alaikum ustadz,
Begini ustadz, di +62 sedang viral "lathi challenge", yaitu ber make up menyerupai setan. Dan banyak muslimah yang mengikutinya.
Menurut saya, itu aneh, karena seperti (maaf lebay) "berteman dengan setan", padahal setan adalah musuh yang nyata. Tetapi mereka tidak berniat mengikuti setan.
Bagaimana dengan yang demikian ustadz? Jazakallah atas penjelasannya.
💎Jawab:
Wa'alaikumsalam,
Kalau kejahatan dilihat dari pekerjaannya atau hasilnya.
Nah...
Nge-share seperti itukan dilarang. Itu tidak ada manfaatnya terus menyerupai setan.
Nah, itu tetap di larang. Berarti saudara kita banyak yang tidak tahu.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
0️⃣4️⃣ Sasi ~ Bandar Lampung
Ustadz, jika banyak janji itu tidak ada yang kita tepati kepada seseorang, apakah itu bentuk kedzaliman ya?
💎Jawab:
Bentuk kemunafikan. Salah satu tandanya.
🌷Innalillahi...
Tapi jadi dzalim kan, ustadz? Mungkin saja orang tersebut benar-benar berharap atas semua janji-janji itu?
💎Segera minta maaf.
🌸Naah itu...hehe...
Itu pemisalan ustadz.
Menurut sumber, orang yang menjanjikan itu tidak merasa dan hilang begitu saja.
Makanya saya tanya, apakah itu dzalim?
💎Kalau dia lupa, maka urusan dia sama Alloh ﷻ.
Alloh ﷻ akan memaafkan dia, kalau tidak ya begitu...
Kita sebagai manusia hanya tahu apa yang lahir dan tidak tahu apa yang di batin.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
🌸Baik ustadz...
Jazakallah khoir.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Syariat Islam ini tidak terlepas dari niat, karena niatlah yang menentukan kita dapat pahala atau tidak.
Dan dengan niat, kita bisa membedakan mana yang wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah (boleh).
Kalau sesuatu yang hukumnya boleh sperti makan, minum, tidur dan lain-lain. Semua yang awalnya boleh bisa menjadi sunnah dan mendapat pahala kalau niatnya untuk ibadah karena Allah Ta'ala.
Dan meniggalkan sesuatu yang di larang Alloh ﷻ bukan karena itu merusak atau tidak ada gunannya, tapi karena TAKUT sama Alloh ﷻ dan di larang Alloh ﷻ.
Nah, jadi NIAT itu adalah sebuah pembeda dari Amalan kita dan NIAT itu tempatnya di dalam HATI. Dan Alloh ﷻ yang tahu apa yang ada di hati manusia.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar