Senin, 10 Februari 2020
DAHSYATNYA UJIAN
OLeH : Ustadz Mukhtar Azizi
💘M a T e R i💘
Selama hidup, manusia tidak akan terlepas dari cobaan dan ujian, karena dalam kehidupannya tersebut manusia memang akan diuji baik dengan perkara yang menyakitkan maupun lewat perkara yang menyenangkan, suka maupun tidak suka, mau ataupun tidak mau. Hal ini telah dijelaskan dalam Q.S Al-anbiyaa ayat 35, yang mana Allah SWT berfirman,
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikkan.”
Oleh seseorang yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir Al-Quran yaitu Sahabat Ibnu ‘Abbas, ayat ini ditafsirkan:
“Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan.” (Tafsir Ibnu Jarir)
Salah satu ujian yang disebutkan dalam ayat ini menurut penafsiran tersebut adalah penyakit, yang ternyata merupakan bagian dari cobaan yang Allah berikan kepada hamba-Nya.
Namun perlu selalu diingat, bahwa akan selalu ada hikmah yang dapat diambil dari seburuk-buruknya kejadian yang menimpa kita meskipun terkadang itu di luar nalar manusia.
Teman, ada beberapa hikmah yang dapat kita ambil tatkala nikmat sehat kita sedang di uji, beberapa diantaranya yaitu:
Sakit menjadi kebaikan bagi seorang muslim jika ia bersabar.
Seperti yang sudah Rasulullah SAW sabdakan:
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusan merupakan kebaikan, dua hal ini tidak terjadi kecuali bagi seorang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika ia mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Sungguh, Allah baik sekali bukan?
Sakit akan menghapus dosa.
Dalam Al-Quran surat asy-Syuura ayat 30 Allah SWT berfirman:
“Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian (dari kesalahan-kesalahanmu).”
Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan yang pernah kita lakukan, baik itu dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan, dan seluruh anggota tubuh, dan dalam hal ini bisa jadi penyakit itu merupakan hukuman dari perbuatan yang pernah kita lakukan.
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0⃣1⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum Ustadz,
Bagaimana tips agar diri ini lebih ikhlas dan sabar dalam menghadapi ujian yang datang silih berganti seakan tiada henti menghampiri diri?
🔷Jawab:
Wa'alaikum salam,
Cara jadi orang sabar dan ikhlas
▪Selalu berfikir positif kepada Allah.
Ketika mendapat ujian dari Allah, jangan berprasangka buruk kepada Allah karena Allah pasti memiliki rencana yang sangat baik untuk kita. Sebagai contoh ketika kamu gagal pergi ke suatu tempat karena hujan, janganlah kamu menyalahkan hujan apalagi sampai menyalahkan Allah. Bisa saja ketika kamu jadi pergi akan terjadi musibah. Selalu khusduzon kepada Allah ya.
▪Melupakan kebaikan diri kepada orang lain
Janganlah mengungkit-ungkit apa yang pernah kamu berikan kepada orang lain. Lupakan kebaikanmu kepada orang lain agar bisa menjadi manusia yang ikhlas. Sebaliknya, ingatlah keburukanmu kepada orang lain agar kamu tidak mengulangnya lagi.
▪Selalu mengingat Allah
Dalam hidup pastinya akan selalu ada ujian kesabaran. Terkadang emosi mudah muncul dan saat itulah ingat Allah dengan mengucap istighfar, tasbih dan ucapan yang bisa mengingatkan Allah. Selalu mengingat Allah akan membuat kita senantiasa bersabar dan bisa dijauhkan dari keburukan.
0⃣2⃣ Atin ~ Pekalongan
Di bagian akhir disampaikan bahwa penyakit merupakan hukuman dari perbuatan yang pernah dilakukan.
Mengapa begitu Tadz? Bukankah penyakit itu karena kesalahan pola makan atau kesalahan pola hidup?
🔷Jawab :
Penyakit bukan terbatas pada pola makan dan minum.
Melainkan penyakit hati yang jauh dari amal shalih.
0⃣3⃣ Setyaning ~ Karanganyar
Assalamu'alaikum Ustadz,
Pada saat kita kena musibah, misalnya terjatuh, kaki sakit.
Sebenarnya kita sabar, tapi gara-gara sakit tersebut ibadah sholat jadi terganggu, jadi repot saat wudhu, dan gerakan-gerakan dalam sholat lainnya.
Bagaimana resepnya agar kita bisa ikhlas sepenuhnya ketika menghadapi kejadian seperti ini Ustadz?
Syukron.
🔷Jawab:
Wa'alaikum salam,
Senantiasa berfikir positive dan isilah dengan zikrullah.
0⃣4⃣ iNdika ~ Kartasura
Bagaimana kalau kita terkena musibah, bukan cacian yang keluar dari kita, tapi menyebut nama Allah?
🔷Jawab :
Ini bagian dari iman yang kokoh bersabar dan meraih ridho-Nya.
0⃣5⃣ Wandira ~ Depok.
Ustadz apakah ujian yang tak henti-hentinya menjadi salah satu faktor dari dosa yang tak sengaja kita perbuat dimasa lalu?
Bagaimana kita tahu dosa apa itu?
Syukron.
🔷Jawab:
Setiap ujian yang di alami kembali kepada hal-hal yang di alami sebelumnya. Bila bersabar dan ikhlas menghadapinya, berguguran dosanya.
0⃣6⃣ Safitri ~ Banten
Assalamuaikum,
Ustadz, kan sakit itu sama saja ujian yang dikasih sama allah sebagai penggugur dosa kita. Trus kalau orang yang tidak sakit-sakit bagaimana seperti sakitnya cuma pilek, pusing. Ookoknya sakit ringan begitu saja, berarti dosanya masih banyak saja yah tidak gugur-gugur. Soalnya fitri sendiri begitu, kapan yah fitri terakhir kali sakit sampai satu minggu bahkan dua minggu lah lebih. Parahkan pas SMK terakhir kali fitri ingat-ingan sampai sekarang belum sakit-sakit lagi itu bagaiimana ustadz, boleh berdoa sama Allah minta sakit?
🔷Jawab :
Wa'alaikum salam
Sakit fisik ataupun sehat fisik bukan ini. Melainkan ujian datang ada pada amalnya baik dan buruknya. Bila minta sakit pun tidak di bolehkan.
Maka gunakan masa sehatnya dengan sebaik-baiknya.
0⃣7⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum Ustadz.
Bagaimana caranya agar bisa ikhlas menerima sakit yang diderita, kemudian berikhtiar mencari sembuh?
Bagaimana bisa dengan tawakal menerima sakit ketika tahu sakitya karena guna-guna kemudian di ikhtiari?
Mohon pencerahannya
🔷Jawab:
Wa'alaikum salam,
Adanya pada iman dan zikrullah. Dengan berfikir positive akan mendatangkan kebaikan.
0⃣8⃣ Nenock ~ Surabaya
Assalaamu'alaikuum ustadz,
Bagaimana menyikapi jika ada keluarga, rekan, teman, sahabat yang sedang diuji kesehatan dan jodoh juga kesedihan karena kehilangan.
Qadarullah kami pernah mengalami kehilangan putra kedua kami.
Alhamdulillah Allah beri kekuatan hingga kami masih bisa lebih baik dari sebelumnya.
Mohon support agar iman kami lebih baik.
🔷Jawab:
Wa'alaikum salam
Cara meningkatkan iman sebagai berikut:
▪Pertama, membaca dan tadabbur (merenungkan atau memikirkan isi kandungan) Al Quranul Karim. Orang yang membaca, mentadabburi dan memperhatikan isi kandungan Al Quran akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang menjadikan imannya kuat dan bertambah.
▪Kedua, mengenal Al Asmaul Husna dan sifat-sifat Allah yang terdapat dalam Al Quran dan As Sunnah uang menunjukkan kesempurnaan Allah secara mutlak dari berbagai segi.
▪Ketiga, memperhatikan sirah dan memahami isinya serta mengamalkannya.
▪Keempat, mempraktikkan (mengamalkan) kebaikan-kebaikan agama Islam.
▪Kelima, membaca sirah atau perjalanan hidup Salafush Shalih. Yang dimaksud Salafush Shalih di sini adalah para shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik (lihat QS. at Taubah: 100).
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Ujian datang menjadikan iman dan taqwa semakin kokoh.
Ridho Illahi datang kepadanya...
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar