OLeH: Ustadzah Hj. apt. Wahyu Tusy Wardhani, S.Si, M.Farm
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
💎PANDUAN PEMAKAIAN OBAT HERBAL ATAU OBAT TRADISIONAL YANG AMAN
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sahabat yang dirahmati oleh Alloh ﷻ...
Pada malam ini, kita akan belajar bersama tentang Panduan Pemakaian Obat Herbal atau Obat Tradisional Yang Aman.
Jadi, memang obat tradisional itu bisa dianggap aman, memiliki efek samping yang relatif kecil tapi dengan syarat jika digunakan dengan tepat. Maka bagaimana atau apa panduannya supaya kita bisa menggunakan obat herbal secara aman, nah insyaAllah akan Saya terangkan pada materi pada malam ini.
🔹Pedoman Keamanan Penggunaan Obat Tradisional
1. Ketepatan Bahan.
2. Ketepatan Takaran Atau Dosis.
3. Ketepatan Tujuan Pengobatan.
4. Ketepatan Waktu Penggunaan.
5. Ketepatan Cara Penggunaan.
◼️1. KETEPATAN BAHAN
Sahabat yang dirahmati Alloh ﷻ...
Syarat yang pertama, pedoman yang pertama adalah kebenaran bahan, ketepatan bahan. Jadi, tanaman obat di Indonesia itu terdiri dari berbagai spesies yang kadangkala, kita itu sulit untuk membedakan satu dengan yang lainnya. Padahal kebenaran bahan, ketepatan bahan itu menentukan tercapainya atau tidak tercapainya efek terapi yang kita inginkan. Di bawah ini akan Saya berikan beberapa contoh begitu ya kesalahan dari bahan baku yang biasa dipakai dalam pengobatan.
★ Daun Dewa
~ Gymura pseudocina
~ Tumbuh tegak, daun berbulu tapi berombak.
~ Untuk berbagai penyakit.
★ Daun Sambung Nyawa
~ Gymura procumbens
~ Merambat, daun tak berbulu tapi bergerigi.
~ Untuk anti kanker.
Maaf, sengaja Saya tampilkan gambar-gambarnya. Jadi, di masyarakat itu terkadang keliru antara daun dewa dengan daun sambung nyawa, termasuk di dalam internet gitu ya, silahkan nanti googling daun dewa, nanti kan yang muncul itu bisa gambar daun sambung nyawa dan sebagainya. Jadi, terjadi kekeliruan antara daun dewa dengan daun sambung nyawa. Padahal khasiatnya berbeda, jadi yang biasa untuk obat anti kanker itu yang daun sambung nyawa.
★ Kunyit Putih
Berkhasiat sebagai anti Diare dan Disentri. Tidak dapat mengobati kanker.
~ Anti bakteri.
~ Membantu masalah yang berhubungan dengan pencernaan.
~ Membantu proses penyembuhan rahim setelah melahirkan.
~ Menyembuhkan penyakit kanker terutama kanker payudara.
★ Lempuyang
A. L Emprit
Zingiber amaricans
° Kecil
° Kuning
° Pahit
(Pemacu nafsu makan)
B. L Gajah
Zingiber zerumbet
° Besar
° Kuning
° Pahit
(Pemacu nafsu makan)
C. L Wangi
Zingiber aromaticum
° Sedang
° Agak putih
° Tidak pahit
° Harum
(Pelangsing)
Kemudian yang berikutnya kunyit putih, jadi kalau di Yogja kan ada pasar Beringharjo, tempat untuk kita membeli bahan baku obat tradisional. Nah, di pasar itu kedua bahan ini ada di gambar itu sama-sama namanya kunyit putih, yang satu kunyit putihnya itu kecil-kecil seperti printilan kacang tanah, yang satunya kunyit putih curcuma mangga, biasanya kalau masih segar dipatahkan ada aroma mangganya. Ya yang berfungsi sebagai anti kanker itu yang kunyit putih bentuknya besar seperti jahe, temulawak, kalau dipatahkan ada aroma mangganya. Nah, kadangkala ini di pasar-pasar itu namanya sama-sama kunyit putih. Tapi kunyit putih yang printil-printil seperti kacang tanah itu sebagai obat diare dan disentri, sementara yang berfungsi berkhasiat untuk obat kanker, anti kanker itu adalah yang curcuma mangga, kunyit putih mangga. Jadi, kalau dipatahkan beraroma mangga.
Dan, terakhir saya contohkan ya, lempuyang. Di pasar itu ada lempuyang emprit, lempuyang gajah, lempuyang wangi. Ini sama-sama lempyungnya. Lempuyang emprit dan lempuyang gajah ini memiliki khasiat sebagai pemacu nafsu makan sedangkan lempuyang wangi memiliki khasiat sebagai pelangsing. Jadi, kalau sahabat ingin langsing tapi ternyata menggunakannya malah menggunakan lempuyang emprit atau lempuyang gajah yang terjadi adalah malah lapar, lapar dan lapar terus. Jadi, sama-sama lempuyangnya, tapi lempuyang emprit dan lempuyang gajah itu memiliki khasiat sebagai pemacu nafsu makan dan lempuyang wangi itu mempunyai khasiat sebagai pelangsing.
Pastikan bahan baku yang kita gunakan adalah tepat sesuai indikasi atau tujuan pengobatan.
◼️2. KETEPATAN TAKARAN ATAU DOSIS
✓ Seperti halnya obat buatan pabrik memang tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Tetap ada dosis yang harus dipatuhi, seperti halnya resep dokter.
✓ Dosis yang terlalu sedikit, tidak akan menimbulkan efek terapi. Dosis yang tepat membuat tanaman obat bisa menjadi obat, sedangkan jika berlebih bisa menjadi racun.
> Seledri > 400 gram --> Tekanan darah drop, pingsan.
> Timun 2 buah besar --> Tekanan darah drop, pingsan.
> Gambir > 1 ibu jari --> Diare berhenti tapi bisa sulit BAB atau konstipasi.
> Kejibeling > 8 lembar --> Iritasi ginjal.
> Telur-Madu-Susu berlebihan --> Diabetes.
> Minuman penyegar yang mengandung mineral berlebihan --> gagal ginjal.
Yang kedua Ketepatan Takaran atau Dosis ini juga menentukan keamanan dari penggunaan obat tradisional, kenapa, begitu ya? Karena ketika dosis itu terlalu besar itu juga bisa menjadi racun juga. Yang, saya beri contoh misalnya, seledri sudah dikenal, seledri itu bisa memberi kemampuan untuk menurunkan tekanan darah, tapi kalau dosis seledrinya sekali minum di atas 400 gram itu tensi bisa drop, bisa sampai pingsan, itu seledri. Timun demikian juga, timun itu bisa untuk menurunkan tekanan darah, lagi tinggi ya, tapi ketika diminum 2 timun besar sekali minum, itu tekanan darah juga bisa drop dan juga bisa sampai pingsan.
Kemudian Saya contohkan gambir, gambir itu untuk menghentikan diare, tapi ketika gambirnya berlebihan, lebih dari satu ibu jari, maka diarenya memang berhenti tetapi karena over dosis bisa menjadi kesulitan BAB atau konstipasi atau sembelit.
Nah, kemudian, Saya contohkan juga keji beling. Keji beling itu memang bisa untuk meluruhkan batu ginjal begitu ya tapi kalau keji beling nya itu terlalu besar dosisnya, lebih dari 8 lembar begitu ya, maka akan terjadi iritasi ginjal, jadi nanti di kencingnya itu akan ditemukan butir-butir sel-sel darah merah. Sel darah merah itu berasal darimana, berasal dari iritasi saluran kencing itu, iritasi ginjal. Jadi ini kasusnya di RS Karyadi, Semarang, pada pasien batu ginjal yang mengkonsumsi keji beling itu di urinnya ditemukan butiran-butiran sel darah merah karena ternyata keji beling itu ketika digunakan dalam dosis tinggi akan melukai saluran kencing dan iritasi ginjalnya.
Nah, kemudian untuk suplemen biasanya, supir-supir, menggunakan telur madu susu, kalau secara berlebihan bisa mengakibatkan diabetes. Jadi, dia tidak punya keturunan diabetes, di keluarganya tidak ada yang diabetes, tapi ketika dia terus menerus dia mengkonsumsi susu telur madu mungkin setiap hari secara berlebihan bisa menyebabkan diabetes.
Dan untuk biasanya minuman penyegar yang mengandung mineral berlebihan, itu bisa menyebabkan gagal ginjal karena memang itu minuman penyegar menggunakan bahan-bahan kimia itu memperberat kerja ginjal. Ketika diminum secara berlebihan maka menyebabkan gagal ginjal.
Jadi, waspadai bahwa dosis yang terlalu sedikit itu kadangkala tidak memunculkan efek terapi. Contohnya, Saya tuh batuk, setiap hari saya sudah meminum beras kencur, tapi kok batuknya tidak hilang-hilang. Beras kencur itu kan cuma semacam minuman, kencurnya sedikit sekali. Kencur yang ada pada minuman beras kencur itu belum bisa untuk menyembuhkan batuk, dosisnya sangat rendah sekali, sangat kecil. Jadi, dosis yang rendah kadangkala tidak akan menimbulkan efek begitu ya dan dosis yang berlebihan itu pun bisa menjadi racun, bahaya, membahayakan tubuh.
Jadi, pastikan ketepatan dosis.
◼️3. KETEPATAN TUJUAN PENGOBATAN
★ Daun Tapak Dara
~ Dapat menurunkan kadar sel darah putih.
~ Fungsi sel darah putih sebagai pertahanan tubuh terganggu, rentan terhadap penyakit.
~ Daun tapak dara hanya untuk ramuan leukimia, tidak tepat untuk antidiabetes, antihepatitis, dan lain-lain.
✓ Perkembangan teknologi informasi saat ini mendorong derasnya arus informasi yang mudah untuk diakses. Informasi yang tidak didukung oleh pengetahuan dasar yang memadai dan telaah atau kajian yang cukup seringkali mendatangkan hal yang menyesatkan. Ketidaktahuan bisa menyebabkan obat tradisional berbalik menjadi bahan membahayakan.
◼️4. KETEPATAN WAKTU PENGGUNAAN
★ Jamu Cabe Puyang
~ Tahun 80-an di RS Dr. Sardjito Yogyakarta.
~ Ibu-ibu hamil peminum jamu cabe puyang mengalami kesulitan persalinan.
~ Diteliti di laboratorium memang menghambat kontraksi.
~ Jika diminum di awal masa kehamilan, otot uterus kokoh, resiko keguguran kecil.
~ Jika diminum terus sampai akhir masa kehamilan, otot uterus sulit kontraksi, kesulitan persalinan.
✓ Kunyit diketahui bermanfaat untuk mengurangi nyeri haid dan sudah turun-temurun dikonsumsi dalam ramuan jamu kunir asam yang sangat baik dikonsumsi saat datang bulan (Sastroamidjojo S, 2001). Akan tetapi jika diminum pada awal masa kehamilan beresiko menyebabkan keguguran.
✓ Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu penggunaan obat tradisional menentukan tercapai atau tidaknya efek yang diharapkan.
◼️5. KETEPATAN CARA PENGGUNAAN
Satu tanaman obat dapat memiliki banyak zat aktif yang berkhasiat di dalamnya. Masing-masing zat berkhasiat kemungkinan membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam penggunaannya.
★ Daun Kecubung
~ Berkhasiat antiasma atau melonggarkan pernafasan.
~ Cara penggunaan tradisional dengan dikeringkan dan diserbuk untuk bumbu rokok, dihisap.
~ Daun segar dilumatkan dan ditempelkan di pipi untuk mengurangi sakit gigi.
~ Jika diseduh dan diminum akan keracunan dengan gejala mata membelalak atau midriasis.
Ini sebagai contoh adalah daun kecubung, jika dihisap seperti rokok itu bisa bersifat bronkodilator dan digunakan sebagai obat asma. Jadi, daun kecubung itu memang berkhasiat sebagai obat antiasma. Tapi cara penggunaannya dengan dikeringkan, diserbuk untuk dibuat bumbu rokok kemudian dihisap. Ketika daun kecubung segar dilumatkan ditempelkan di pipi bisa untuk mengurangi rasa gigi tapi jika daun kecubung tadi diseduh kemudian diminum itu akan membikin keracunan dengan gejala mata mbelalak atau midriasis atau dalam bahasa Jawanya istilahnya mendem kecubung.
Itu mungkin sedikit dari saya tentang pedoman keamanan penggunaan obat tradisional yang pertama adalah pastikan ketepatan bahannya, bahannya benar begitu ya. Yang kedua, tanyakan dosis atau takarannya berapa, yang ketiga pastikan tujuan pengobatannya untuk apa. Yang keempat adalah ketepatan waktu penggunaan dan yang kelima adalah ketepatan cara penggunaan.
Saya, kalau ada salah serta khilaf.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Kiki ~ Dumai
Bunda, apakah tiap-tiap herbal itu punya reaksi yang sama di masing-masing tubuh kita ya, Bun?
Atau tiap orang berbeda, Bun?
Nah, misalkan berbeda, itu apa yang menyebabkan beda, Bun?
Terima kasih, Bunda.
🌸Jawab:
Mba Kiki yang dirahmati oleh Alloh ﷻ.
Pada dasarnya efek masing-masing obat tradisional itu pada tubuh manusia pada umumnya itu sama. Bisa berbeda tergantung dari, misalnya orang tersebut punya penyakit-penyakit metabolisme misalnya dia kolesterol tinggi, dia punya gula darah tinggi, dan sebagainya, itu bisa mempengaruhi. Atau mungkin juga ada interaksi obat dengan makanan. Jadi, ada interaksi antara obat herbal dengan makanan yang dia konsumsi.
Contohnya ya, mba Kiki, jadi kita minum obat herbal bersamaan dengan agar-agar atau jeli, begitu ya.
Nah, agar-agar atau jeli itu merupakan serat larut dalam air. Jika kita minum obat herbal bersamaan dengan agar-agar atau jeli itu ya maka tanaman tadi, obat herbal yang kita konsumsi itu transit di ususnya hanya sebentar, tiba-tiba sudah sampai ke usus besar, kemudian sampai ke feses dikeluarkan. Jadi, kesempatan absorpsi zat aktif dari obat herbal yang kita konsumsi itu bisa berkurang efek hermakologinya.
Nah, jadi bisa tergantung dari penyakit metabolisme yang dia derita, atau tergantung dari juga interaksi dengan makanan yang dia konsumsi.
Nah, semoga pada kesempatan lain kita bisa belajar tentang kenali efek reaksi obat dan makanan, karena jelas begitu ya.
Saya dulu minum obat ini berkhasiat tapi kok sekarang tidak berkhasiat begitu ya, sangat mungkin begitu ya, karena ada interaksi antara obat yang kita makan bersamaan dengan makanan yang kita konsumsi.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Wiwit ~ Pemalang
Ummi, bagaimana penggunaan teh nampu dengan tepat?
Beberapa hari yang lalu saya dapat teh nampu.
Apakah boleh diminum setiap hari? Bagaimana ukuran pemakaiannya?
Karena di bungkusnya belum ada tata cara penggunaannya?
Terima kasih, Ummi.
🌸Jawab:
Mba Wiwit yang dirahmati oleh Alloh ﷻ.
Teh nampu begitu ya, kalau dalam bahasa asingnya itu adalah homalomena okulta begitu ya. Itu terbuat dari rimpang nampunya. Jadi teh nampu itu tidak terbuat dari daunnya tapi terbuat dari rimpang nampunya.
Nah, rimpang nampu itu berkhasiat untuk menghambat pembentukan batu ginjal begitu ya. Nah, dosis pada umumnya adalah sehari 3 kali dan sekali minum maksimal 7 gram begitu ya. Itu dosis pada umumnya, sehari 3x maksimal 7 gram masing-masingnya.
🍓Jazakillah Ummi.
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
🔹Ciri Obat Herbal Yang Rasional
1. Memiliki khasiat yang jelas.
2. Mengandung komponen bahan yang sudah jelas khasiat dan jumlah sudah rasional.
3. Tidak menghasilkan efek samping yang berbahaya.
4. Tidak terkontaminasi oleh jamur atau kotoran lain.
5. Takaran penggunaan yang tepat, tidak berdasar lembar atau genggam.
6. Memberi rasa dan bau yang enak.
7. Terjamin kebersihannya.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar