OLeH: Ustadzah Hj. apt. Wahyu Tusy Wardhani, S.Si, M.Farm
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
🌸MENELADANI AKHLAK GENERASI TERBAIK
Puncak perhatian seorang Shalih adalah upaya untuk bisa berakhlak dengan akhlak Rasulullah ﷺ.
Orang yang berusaha meneladani Rasulullah ﷺ maka pasti akan sampai kepada kesempurnaan tanpa mengalami kemusyrikan. Dan barangsiapa yang berusaha meningkatkan diri, tidak melalui jalan tersebut maka pasti akan terjerumus dalam kemusyrikan.
️"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah ﷺ suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Alloh ﷻ dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut asma Alloh ﷻ." (QS. Al Ahzab: 21).
🔷AKHLAK RASULULLAH ﷺ DI DALAM AL QURAN :
1) "Jadilah engkau pemaaf, suruhlah orang mengerjakan yang baik dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh." (QS. Al A'raf: 199)
2) "Sesungguhnya Alloh ﷻ menyuruh kamu berbuat adil, berbuat kebajikan dan memberi kepada kaum kerabat dan melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan." (QS. An-Nahl: 16 )
3) "dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Alloh ﷻ." (QS. Luqman: 13)
4) "Maka Maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka. Sesungguhnya Alloh ﷻ mencintai orang-orang yang berbuat baik." (QS. Almaidah: 13)
5) "Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Alloh ﷻ mengampuni mu." (QS. An Nur: 22)
6) "Tolaklah kejahatan dengan cara yang baik maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia." (QS. Fushshilat: 34)
7) "Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Alloh ﷻ mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran: 134)
8) "Jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain." (QS. Al Hujurat: 13)
🔷AKHLAK RASULULLAH ﷺ YANG DIKUMPULKAN SEBAGIAN ULAMA DAN DIKUTIP DARI BERBAGAI HADIST
◾Rasulullah ﷺ Adalah Orang Yang Paling Dermawan
Tidak pernah bermalam di sisinya satu dinar atau satu dirham pun.
Jika ada kelebihan sesuatu dan beliau tidak menemukan orang yang akan diberinya, Beliau tidak memasuki rumahnya sebelum kelebihan itu lepas dari dirinya, berpindah kepada orang yang memerlukannya.
◾Adab Rasulullah ﷺ Dalam Makan
Rasulullah ﷺ pernah mengikatkan batu di perutnya karena menahan rasa lapar dan terkadang beliau makan apa yang ada.
Beliau tidak menolak apa yang ada dan tidak menolak makanan yang halal.
Jika mendapatkan kurma tanpa roti, beliau memakannya.
Jika mendapatkan roti yang terbuat dari gandum, Beliau memakannya.
Jika mendapatkan manisan atau madu, beliau memakannya.
Jika mendapatkan susu tanpa roti, beliau merasa cukup dengannya.
Jika mendapatkan semangka atau kurma mengkal, beliau memakannya.
Beliau tidak pernah makan sambil bersandar.
Beliau tidak pernah kenyang memakan roti gandum selama 3 hari berturut-turut hingga menghadap Alloh ﷻ, karena mengutamakan orang lain atas dirinya dan bukan karena miskin atau bakhil.
◾Pakaian Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ memakai apa yang ada, terkadang memakai baju yang longgar dan terkadang memakai pakaian yang bercorak sejenis baju Yaman dan kadang-kadang memakai jubah bulu.
Beliau memakai cincin perak pada jari manis tangannya sebelah kanan dan terkadang memakainya pada jari manis tangannya sebelah kiri.
◾Adab Dan Akhlak Rasulullah ﷺ Yang Lainnya
Rasulullah ﷺ memenuhi undangan walimah, menjenguk orang sakit dan mengantarkan jenazah ke kuburan.
Beliau adalah orang yang paling tawadhu, paling tenang tanpa sombong, paling tepat dalam berbicara tanpa terlalu panjang, dan paling baik diantara manusia.
Hamba sahayanya atau orang lain terkadang memboncengnya dibelakangnya. Beliau menaiki kendaraan, bila memungkinkan. Terkadang beliau menunggang kuda, terkadang menunggang beda berwarna kelabu, terkadang berjalan kaki tanpa alas kaki, tanpa selendang, tanpa serban dan tanpa penutup kepala.
Rasulullah ﷺ menjenguk orang sakit sampai ke bagian kota Madinah yang jauh.
Beliau menyukai wewangian dan membenci bau yang tidak sedap.
Beliau duduk menemani orang-orang fakir dan makan bersama orang-orang miskin.
Beliau memuliakan orang yang memiliki keutamaan akhlak, mengasihi orang-orang mulia dengan berbuat baik kepada mereka.
Beliau menyambungkan tali kekerabatan tanpa membedakan mereka dari orang yang lebih utama.
Beliau menerima permintaan maaf dari orang yang meminta maaf kepadanya.
Beliau bersenda gurau dan tidak berkata kecuali yang benar.
Beliau suka tertawa tetapi tidak sampai terbahak-bahak.
Beliau pernah melihat permainan yang mubah dan beliau tidak membencinya.
Beliau pernah lomba lari dengan salah seorang istrinya, kemudian istrinya mengeraskan suara kepadanya tetapi beliau bersabar.
Tidak pernah waktu berlalu tanpa amal perbuatan karena Alloh ﷻ.
Beliau keluar ke kebun-kebun para sahabatnya.
Beliau tidak pernah merendahkan orang miskin karena kemiskinannya, juga tidak pernah takut kepada orang kaya karena kekayaannya. Beliau mengajak mereka secara bersama-sama kepada Alloh ﷻ.
Beliau mendahului mengucapkan salam kepada orang yang ditemuinya.
Siapa yang berbicara dengannya untuk suatu keperluan, maka beliau bersabar menunggu hingga orang itu kembali.
Apabila bertemu dengan salah seorang sahabatnya, beliau mendahului menjabat tangannya, kemudian memegang tangannya, seraya menjalinnya dan menggenggamnya erat-erat.
Beliau tidak berdiri dan tidak duduk kecuali dalam keadaan Dzikrullah. Para sahabatnya tidak mengetahui tempat duduknya karena beliau duduk di tempat duduk mana saja yang didapatinya.
Beliau memuliakan orang yang datang kepadanya, sampai kadang-kadang membentangkan kain yang sedang didudukinya. Jika orang itu menolak menerimanya, beliau memaksanya hingga orang itu mau menerimanya.
Tidaklah seseorang memintanya untuk mendengar kecuali orang itu pasti mengira beliau sebagai orang yang paling memuliakannya, sehingga beliau memberikan hak kepada setiap orang yang duduk bersamanya. Sekalipun demikian majelis beliau adalah majelis yang penuh rasa malu, tawadhu' dan amanah.
◾Panggilan Rasulullah ﷺ Kepada Para Sahabatnya
Rasulullah ﷺ memanggil para sahabatnya dengan nama julukan mereka, untuk menghormati mereka dan menarik simpati hati mereka, dan memberikan nama julukan kepada orang yang tidak memilikinya sehingga orang tersebut dikenal dengan nama yang diberikan beliau tersebut.
Masih banyak sekali akhlak Rasulullah ﷺ yang bisa kita teladani. Pada kesempatan ini, mungkin ini dulu yang bisa saya sampaikan.
Tidak akan habis-habisnya kita menggali kepribadian beliau.
Semoga ini menjadi pemicu kita untuk terus belajar meneladani akhlak Rasulullah ﷺ.
Wallahu a'lam
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Fildzah ~ Tangerang
Assalamualaikum umi,
Bagaimana mengajarkan adik atau anak-anak untuk menteladani akhlak Rasulullah ﷺ?
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
METODE MENDIDIK AKHLAK PADA ANAK-ANAK:
★ 1) Pendidikan dengan keteladanan, atau memberi teladan yang baik
Menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai teladan utama, maka anak akan mendapat sifat-sifat yang utama dan akhlak yang sempurna.
★ 2) Pendidikan dengan adat kebiasaan
Kebiasaan orang tua dalam melaksanakan akhlak Rasulullah ﷺ menjadi faktor utama yang ditiru anak, jika dilakukan dengan baik maka anak berada dalam pembentukan edukatif sampai pada hasil-hasil yang memuaskan.
★ 3) Pendidikan dengan nasihat
Dengan memberi nasihat, bimbingan secara berangsur dan motivasi mengikuti akhlak kenabian, maka anak akan terpengaruh oleh kata-kata yang memberi petunjuk, nasihat memberi bimbingan, kisah Nabi yang efektif, dialog yang menarik hati, metode yang bijaksana. Tanpa ini, tidak akan tergerak perasaan anak, tidak akan bergerak hati dan emosinya untuk mengikuti akhlak Rasulullah ﷺ. Sehingga pendidikan anak menjadi kering.
★ 4) Pendidikan dengan perhatian atau pengawasan
Dengan perhatian dan pengawasan dalam segala aspek jasmani dan rohani, maka anak akan menjadi baik, jiwanya akan luhur, budi pekertinya akan mulia akan menjadi masyarakat yang berguna. Tanpa ini, anak akan terjebak pada kebiasaan yang hina dan di masyarakat ia akan menjadi belenggu bagi masyarakat terkhusus orang tuanya.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Kiki ~ Dumai
Bunda, bagaimana agar diri ini minimal bisa terus istiqomah berusaha untuk meniru akhlaknya Rasulullah ﷺ?
🌸Jawab:
Mbak kiki yang dirahmati Alloh ﷻ
Benar sekali bahwa kita harus terus berusaha istiqomah meneladani akhlak Rasulullah ﷺ. Karena itu juga berhubungan langsung dengan Alloh ﷻ.
Dengan akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan kita nanti pada hari kiamat.
Dan juga orang yang banyak masuk surga dan paling dicintai serta paling dekat dengan Rasulullah ﷺ nanti pada hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda :
إِنَّ مِنْ أَحِبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi).
Dengan demikian, meneladani akhlak Nabi Muhammad ﷺ membuat kita terhindar dan menjauhi larangan Alloh ﷻ.
★ Agar istiqomah meneladani Rasulullah ﷺ:
1. Pembiasaan.
Pada awalnya cukup berat untuk dilakukan bagi kita yang tidak terbiasa, tapi jika dibiasakan terus-menerus dan diringi dengan usaha maka akan membuat ringan bila dikerjakan.
2. Doa.
Sertakan Alloh ﷻ dalam setiap keinginan kita dalam doa.
Allahumma ahyini 'ala sunnati nabiyyika shallallahu 'alaihi wa salama wa tawaffanii 'ala millatihi wa a'idzni min mudlillatil fitan.
"Ya Alloh ﷻ, hidupkan aku dengan senantiasa mengikuti sunah nabi-Mu, Muhammad ﷺ, matikan aku di atas agamanya, dan lindungi aku dari fitnah-fitnah yang menyesatkan."
Wallahu a'lam
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Tidak ada peneladanan kepada Rasulullah ﷺ dalam mencapai kesempurnaan dan dengan dan kelengkapan kecuali dengan memperbanyak dzikir.
Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah ﷺ suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Alloh ﷻ dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut asma Alloh ﷻ. (QS. Al Ahzab: 21)
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar