OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
🌀PERJALANAN HIDUP MANUSIA
Assalamu'alaikum Sholehah Perindu Surga...
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang dengan kehendak-Nya telah mengingatkan orang-orang dari kelengahan, mengangkat orang-orang yang rindu bertemu dengan-Nya ke derajat yang tinggi, serta meringankan beban dan dosa-dosa yang ada di pundak hamba-Nya yang berserah diri pada-Nya. Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Alloh ﷻ yang tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad itu adalah hamba sekaligus Rasul-Nya, yang diutus untuk membawa agama yang agung dan istimewa dengan urusan yang mulia. Semoga Alloh ﷻ melimpahkan shalawat dan salam kepadanya, serta kepada keluarga dan para sahabat sahabatnya.
Akhwatifillah malam ini kita berkumpul di majlis ilmu yang mengeratkan ukhuwah satu dengan yang lainnya, dengan izin Alloh ﷻ tentunya, karena tiada daya dan upaya bagi kita kecuali atas pertolongan Alloh ﷻ semata.
Agar pertemuan kita semakin berkah kita awali pertemuan dengan Basmallah dan Alfatihah, serta beristighfar dan berdoa semoga kita dibukakan hijab agar hati kita mampu menerima kebenaran dan dan ilmu-ilmu agama yang dengan ilmu tersebut kita akan semakin bertaqarup kepada-Nya.
Sahabat-sahabatku...
Perjalanan hidup itu pasti ada awal dan ada akhirnya. Mungkin akan timbul pertanyaan di benak kita...
Dimanakah kita sebelum dilahirkan?
Apa dan bagaimana kita selama di alam kandungan yang gulita itu?
Bagaimanakah proses perjalanan yang melelahkan itu sehingga kita sampai ke dunia ini?
Lantas apa tujuan kita hidup di dunia?
Apa yang terjadi dengan umur kita yang semakin bertambah dan kian hari usia kita semakin berkurang?
Setelah tutup usia, kemanakah kaki kita melangkah?
Sekilas pertanyaan-pertanyaan tersebut terlihat biasa, namun pada hakikatnya sungguh luar biasa.
Sebab semua pertanyaan tersebut menyangkut proses perjalanan manusia, dari alam roh hingga alam yang kekal nan abadi yakni akhirat. Saat ini kita berada di alam Dunia, namun pernahkah kita sejenak merenungkan ini?
Malam ini kita bahas tentang tahap-tahap kehidupan manusia sesuai yang diberitakan dalam Al Qur’an. Dapat disimpulkan bahwa ada 5 tahapan kehidupan manusia.
◾1. ALAM RUH
Dikisahkan bahwa Alloh ﷻ menciptakan ruh (QS. Shaad : 71-72) sebelum manusia terbentuk jasadnya. Bisa dibayangkan betapa banyak ruh yang diciptakan Alloh ﷻ sebelum ditiupkan ke dalam jasad manusia. Sesungguhnya kita, manusia, tidak memiliki pengetahuan tentang ruh (QS. Al Israa’ : 85), sedikit sekali yang kita ketahui tentang ruh ini. Setelah penciptaan ruh, maka manusia mengalami suatu masa di mana ia merupakan sesuatu yang tidak dapat disebut. (QS. Al Insaan : 1).
◾2. ALAM JANIN
Manusia mulai terbentuk secara fisik dalam rahim seorang ibu yang dikatakan berasal dari air mani dan disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim) (QS. As Sajdah : 7-8, QS. Al Mu’minuun : 12-13). Janin mengalami proses perkembangan dalam rahim (QS. Al Mu’minuun : 14) dan dibentuk sesuai dengan kehendak Alloh ﷻ (QS. Ali ‘Imran : 6) dan disempurnakan-Nya tubuh manusia ini (QS. Al Infithaar : 7-8). Setelah terbentuk, barulah Allah meniupkan ruh kedalam janin. (QS. As Sajdah : 9)
◾3. ALAM DUNIA
Setelah sekitar 9 bulan berada dalam rahim seorang ibu, maka lahirlah manusia ke alam dunia dalam keadaan polos dan suci tanpa membawa apapun. Setelah lahir manusia akan lebih mengenal fenomena kehidupan dunia, dan lalai tentang pengetahuan tentang kehidupan akhirat (QS. Ar Ruum : 6-7)
Kehidupan manusia di alam dunia pada hakikatnya merupakan ujian-ujian seumur hidupnya untuk menentukan tempatnya di akhirat kelak (QS. Al An’aam : 165). Manusia ditugaskan Alloh ﷻ untuk menjadi khalifah di muka bumi (QS. Al Baqarah : 30, QS. Faathir :39, QS. Shaad : 26). Dan ia diperintahkan untuk beriman dan menyembah kepada Alloh ﷻ dan melakukan amal ma’ruf dan mencegah kemunkaran (QS. Ali Imran : 110, QS. Adz Dzariyaat : 56). Penciptaan manusia untuk hidup di dunia bukanlah suatu yang main-main, melainkan setiap manusia akan dimintakan pertanggunganjawabnya bagaimana ia menjalani ujian-ujian tentang apa yang telah dilakukannya selama hidup. (QS. Al Mu’minuun : 115)
Seburuk-buruknya manusia ialah mereka yang kafir dan akan mendapat tempat di neraka jahanam, sedangkan orang-orang yang beriman kepada Alloh ﷻ dan melakukan perbuatan-perbuatan baik di dunia sesuai Al Qur’an merupakan sebaik-baiknya manusia dan in syaa Allah mendapat tempat di surga kelak. (QS. Al Bayyinah : 6-8)
Kehidupan manusia di dunia amatlah singkat, 1 hari di sisi Alloh ﷻ sama dengan 1.000 tahun di bumi: “Allah bertanya: “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab :”Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-prang yang menghitung” Alloh ﷻ berfirman: “Kamu tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.” (QS. Al Mu’minuun : 112-114)
Kebanyakan manusia tidak menyadari bahwa waktu yang diberikan Alloh ﷻ untuk hidup di dunia hanyalah sebentar. Dan celakanya, waktu yang sedikit digunakan untuk ingkar kepada Alloh ﷻ dengan berfoya-foya menikmati dunia dan melakukan berbagai kemaksiatan. "Sungguhlah mereka berada dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman kepada Alloh ﷻ, melakukan amal saleh dan saling menasihati tentang kebenaran dan menetapkan kesabaran." (QS. Al ‘Ashr : 1-3).
◾4. ALAM KUBUR ATAU BARZAH
Barzah berarti sesuatu yang terletak di antara dua kondisi atau barang. Dalam konteks kehidupan manusia, maka alam barzah adalah antara alam dunia dan alam akhirat. Ini adalah suatu alam yang dialami manusia mulai dari saat ia menemui ajal sampai datangnya hari kiamat atau hari akhir (yaumil qiyamah atau yaumil akhir). (QS. Ar Ruum : 55-57, QS. Thaahaa : 100-104)
Alam barzah ini digambarkan sebagai suatu kehidupan baru yang merupakan dinding pemisah antara alam dunia dan alam akhirat. (QS. Al Mu’minuun : 99-100)
Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Alloh ﷻ, berbuat dusta terhadap Alloh ﷻ dan sombong akan langsung dihukum pada waktu sakratul maut, tidak lagi menunggu azab kubur atau peradilan akhirat. Malaikat maut akan mengambil nyawa mereka dengan kasar sambil memukul-mukul muka dan punggung para pendusta ayat Alloh ﷻ itu. (QS. Muhammad : 27 – 28, QS. Al An’aam : 93)
◾5. ALAM AKHIRAT
Kehidupan di alam akhirat didahului dengan peristiwa kiamat, di mana malaikat meniup sangkakala membangunkan para arwah yang sedang tidur dalam alam khubur diikuti satu kali teriakan. Semua terbangun dan bergegas ke padang masyhar untuk dihisab keimanan, perbuatan baik dan buruk yang dilakukan selama berada di alam dunia. Semua manusia yang dibangkitkan kembali dikumpulkan di padang mahsyar. Pada saat itu sudah ada yang celaka dan ada pula yang berbahagia. (QS. Yaasiin : 51-54, QS. Huud : 103-105)
Orang-orang yang mulia telah diberikan ketetapan yang baik dari Alloh ﷻ, mereka itu dijauhkan dari neraka dan tidak mendengar sedikitpun suara api neraka. Mereka juga tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar yang terjadi pada hari kiamat, dan mereka disambut oleh para malaikat dengan ucapan: “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu”
(QS. Al Anbiyaa’ : 101-104)
"Suasana dan keadaan golongan manusia di hari akhirat pada umumnya berada dalam kepanikan yang amat sangat, tidak ada yang bisa saling tolong menolong. Ada yang bergembira dan ada yang bermuka masam, tergantung dari amalannya di dunia." (QS. ‘Abasa : 33-42)
"Orang-orang yang selama di alam dunia mengingkari adanya hari kebangkitan dan pertemuannya dengan Alloh ﷻ di hari kiamat akan menyesal dan akan menerima azab dengan memikul dosa-dosa yang telah dilakukannya." (QS. Al An’aam : 30-31)
Setiap manusia akan diadili dalam pengadilan akhirat di mana kita akan membela diri sendiri saat diminta pertanggung-jawaban atas perbuatan kita di dunia, tidak ada orang lain yang bisa menggantikan kita atau membela kita dalam peradilan akhirat yang Maha Adil. (QS. An Nahl : 111, QS. Maryam : 80, QS. Al Baqarah : 123)
Dipastikan manusia diminta pertanggungjawabannya berdasarkan apa yang dikerjakannya dan dengan segala argumentasi dan alasan-alasan pembenaran perbuatannya. Tangan dan kaki ikut menjadi saksi atas perbuatan-perbuatan kita di dunia, sedangkan mulut mereka ditutup. Bahkan semua anggota tubuh termasuk kulit ikut menjadi saksi atas perbuatan-perbuatan manusia di dunia. (QS. Al Qiyaamah : 13-15, QS. An Nuur : 24, QS. Yaasiin : 65, QS. Fushshilat : 19-22)
Nasib manusia setelah dijatuhkan vonis bermacam-macam. Orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab: “Benar (telah datang)”. Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang kafir.
Lalu dikatakan (kepada orang-orang kafir itu): “Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya”. Maka neraka jahannam inilah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.
Saudari-saudariku...
Peta perjalanan manusia yang harus ditempuh mulai dari alam roh, alam Rahim, alam dunia, alam barzakh dan alam akhirat. Maka sekali lagi mari kita camkan, evaluasi diri dengan menengok peta hidup kita dari zaman roh hingga zaman now untuk mempersiapkan perjalanan. Dan bekal paling utama adalah TAKWA.
Wallahu a'lam
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0⃣1⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum...
1. Bu, apa saja tahapan kehidupan di akhirat? Apakah hampir sama seperti di dunia?
2. Apa semua umat Muslim nanti pasti masuk Surga semua bu walau nantinya ke neraka dulu?
🌀Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
1. Tahapan di akhirat nanti juga ada, panjang juga tahapannya, bisa menjadi satu bahasan, perjalanan di akhirat bagaimana hingga sampai ke surga atau neraka.
2. InsyaaAllah, selama dia mengimani Alloh ﷻ dan tidak syirik maka dia akan masuk ke surga. Tapi di dahinya ada tanda, tanda ini membuat dia malu dengan penduduk surga.
Kita tidak akan sanggup di neraka meski hanya 1 detik saja.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣ Frin ~ Surabaya
Assalamu'alaikum...
1. Bu, bagaimana pertanggungjawaban orang tua kepada Alloh ﷻ, bila punya anak yang kurang taat dalam menjalankan perintah Alloh ﷻ misalnya sholat tidak teratur dan masih melakukan dosa sampai tua?
2. Dan bila putranya ini wafatnya lebih dahulu, apakah ibu bisa memintakan ampunan untuk putranya sampai semua dosa-dosa terampuni?
3. Bagaimana ya bu untuk menyikapi orang tua yang terus merasa bersalah karena gagal mendidik putranya?
Jazakillah ibu
🌀Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh Mba Frin.
1. Jika orang tua sudah mengenalkan kepada anak tentang agama, sudah mendidik dia mengenal Alloh ﷻ, mengenal kewajibannya kepada Alloh ﷻ, tanpa putus, sekuat kemampuannya. Jika itu telah dilakukan, maka sudah gugurlah tanggungjawab di hadapan Alloh ﷻ.
2. Di kondisi ini, memang hanya doa yang bisa dikirimkan kepadanya. Soal Alloh ﷻ akan mengampuni atau tidak, wallahu a'lam, itu bukan ranah manusia untuk mengetahuinya. Kewajiban kita hanyalah berdoa.
3. Penyesalan tidak lagi ada gunanya saat semua sudah berlalu. Hanya berdoa agar Alloh ﷻ mengampuninya atas ketidak mengertiannya dan orang tua mohon ampun atas kelalaiannya mendidik anak-anak.
Wallahu a'lam
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Alloh ﷻ menetapkan keberadaan manusia melalui tahap-tahap kehidupan.
Mulai dari penciptaan ruh, di ikuti penciptaan jasad dalam janin sehingga ditiupkan ruh ke dalamnya dan dilahirkan ke dunia.
Keberadaan manusia di atas bumi merupakan ketetapan Alloh ﷻ.
Manusia mempunyai misi untuk menjadi khalifah di muka bumi, menjaga ciptaan Alloh ﷻ, berbuat kebaikan dan menjauhi kemungkaran, mengikuti perintah Alloh ﷻ dan menjauhi larangan-Nya.
Kehidupan manusia di bumi sangat singkat dan merupakan gelanggang ujian untuk menentukan tempatnya di akhirat.
Akhirat merupakan kehidupan manusia yang final dan abadi, bahagia di surga atau sengsara di neraka.
Mohon maaf lahir dan batin.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar