OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
💎BUCIN DALAM PANDANGAN ISLAM
Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah mempertemukan kita malam ini, semoga pertemuan ini dirahmati-Nya. Sholawat dan salam kita hadiahkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad ﷺ beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Malam ini kita akan sharing tentang BUCIN DALAM PANDANGAN ISLAM.
Sahabatku...
Rasa cinta itu wajar. Naluriah. Anugerah yang indah. Sudah dikasih sama Allah Ta’ala.
Hidup di dunia tanpa cinta apa jadinya?
Hampa dong!
Bakal hancur dan kacau kehidupan ini.
Allah Ta’ala sudah kasih sepaket: ada benci dan cinta. Tentu saja rasa cinta ini harus sesuai dengan aturan dari Sang Maha Pemberi Cinta.
Istilah Butjin (baca=bucin) yang merupakan singkatan dari "budak cinta" tengah banyak dipakai netizen negeri +62.
Fenomena kebucinan menggambarkan tentang betapa seorang budak cinta itu mencintai idolanya, ingin mendukung sepenuh hati apapun yang dilakukan idolanya, berharap bisa berada dekat dengan idolanya, dan selalu menghayal bahwa idolanya adalah miliknya. Ada juga yang sudah terkategori ekstrim, yakni: menganggap bahwa idolanya adalah dewa yang tidak pernah salah.
Perilaku yang biasanya timbul dari sifat bucin adalah: seseorang jadi candu terhadap hal-hal apapun yang berkaitan dengan idolanya. Pagi, siang, malam, ia harus mencari kabar tentang sang idola. Ia pun jadi lebih agresif ketika mendapati idolanya dihujat atau direndahkan oleh orang lain. Baginya, kebahagiaan sang idola adalah prioritas utamanya.
Untuk membahagiakan sang idola, seorang bucin rela melakukan apa saja. Jika idolanya adalah seorang pemain film, maka ia akan aktif mempromosikan sang idola dan menonton setiap filmnya. Jika idolanya adalah penyanyi, maka bucin nya akan membeli banyak album walaupun harga per pcs-nya ratusan ribu, rela datang ke konser dan fansign nya, serta membeli aneka merchandise yang berkaitan dengan sang idola.
Jika idolanya adalah seorang penguasa atau politikus, maka seorang bucin biasanya akan sangat aktif menyebarkan berita-berita baik tentang sang idola, dan menampik secara tegas berita-berita negatif tentang idolanya. Apalagi di masa-masa pemilu, bucin politikus lebih masif lagi dalam membela idolanya, tidak peduli walaupun caranya harus dengan melakukan Black Champaign dan menyebarkan fitnah-fitnah tidak berdasar pada kompetitor idolanya.
Sejatinya kita semua paham bahwa kata budak identik dengan seseorang yang strata nya rendah, sebab budak adalah seseorang yang harus tunduk dan patuh pada apapun yang diperintahkan tuannya.
Perbudakan yang sewenang-wenang diharamkan dalam Islam.
Justru dengan turunnya Islam yang dibawa oleh sayyidina Muhammad ﷺ, praktik perbudakan jahiliyah ala kafir Quraisy yang tidak manusiawi dihapuskan.
Islam datang untuk mengangkat derajat manusia dan untuk menjadi rahmatan lil 'alamin.
Setelah datangnya Islam, Bilal bin Rabbah yang dulunya seorang budak milik Umayyah sang pemimpin Quraisy kemudian menjadi seseorang yang merdeka. Zaid bin Haritsah yang dulunya dibeli di pasar budak, oleh Rasulullah ﷺ kemudian diangkat menjadi anak angkat. Inilah bukti bahwa Islam telah memuliakan manusia.
Lalu saat ini ketika Islam telah menjadi agama kita sejak lahir, kenapa kita malah merendahkan diri dengan menjadi budak cinta dari orang lain?
Sebagai muslim, kita hanya boleh menghambakan diri pada Alloh ﷻ. Sebab Alloh ﷻ adalah pencipta kita yang tahu betul apa yang kita butuhkan. Alloh ﷻ pun telah berfirman di dalam Al Qur'an: "Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56).
Ayat ini adalah seruan bagi manusia agar tidak menghambakan diri pada yang lain karena tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah kepada Alloh ﷻ saja.
Oleh karena itu, berhentilah menjadi bucin. Manusia bukanlah sosok yang bisa kita agungkan, hanya Alloh ﷻ Yang Maha Sempurna.
Mengidolakan seseorang boleh-boleh saja, seperti kita mengidolakan guru-guru kita, para alim ulama, para pengusaha yang sukses dengan cara-cara Islami, para pemimpin yang amanah, dan lain-lain, hukumnya boleh. Tapi ada batasannya.
Ikutilah mereka selama mereka mengajak kita untuk taat pada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya.
Tinggalkan mereka saat mereka mengajak kita berma'shiyat pada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya ketika kita mengidolakan manusia, kita harus sadar bahwa mereka hanya makhluk yang bersifat lemah dan terbatas. Jadi tidak boleh kita menghambakan diri pada mereka.
Sekali lagi. Cinta itu anugerah dari Sang Maha Cinta. Cinta cuma soal rasa. Bisa benar dan salah. Tergantung bagaimana cara kita mengekspresikannya.
Jika diekspresikan untuk kebaikan yaitu sesuai tuntunan Alloh ﷻ dan Rasul-Nya, maka akan jadi baik. Membawa keberkahan bagi kita.
Sebaliknya, jika justru diarahkan untuk keburukan ya bisa membawa petaka dan dosa. Tinggal pilih.
Simpel sebenarnya, kan?
Nah, supaya setan tidak ikut campur, maka dekatkan diri pada Allah Ta’ala. Mohon perlindungan pada-Nya. Cari perhatian Allah Ta’ala dengan getol ibadah dan semangat mengkaji Islam. InsyaAllah, tidak bakal deh terjerumus ke dalam dunia para budak cinta.
So, don’t be Bucin ya! Say no to Bucin!
Wallahu a'lam
Demikian dari saya, majlis saya kembalikan ke Uni Ofie sebagai momod.
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Setyaningsih ~ Solo
Assalamu'alaykum Ustadzah Irna.
Pada sekitar tahun 2000 an, saya sangat mengidolakan tokoh ilmuwan Harun Yahya, saat itu saya selalu membeli casset DVD karya beliau dan mengoleksinya sampai banyak sekali.
Akhir-akhir ini saya mendengar kabar bahwa beliau (Harun Yahya), ternyata seorang pengikut sekte yang sesat.
Bagaimana dengan cassete DVD yang terlanjur saya koleksi, yang sifatnya memang ilmiah tersebut,
Bolehkah tetap diputar?
Mohon pencerahannya Ustadzah.
Syukron
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh.
Kita harus bisa membedakan tentang ilmu dan kepercayaan yang menyampaikan.
Jika didalam ke ilmuan itu apa yang disampaikan adalah hal-hal ilmiah, silakan didengarkan.
Tapi jika sudah menarik kepada kepercayaannya, maka hindarilah. Kecuali kita memang seorang yang mendalami ilmu perbandingan antar agama, maka itu akan menjadi pengayaan ilmu.
Jika orang awam, maka jauhilah.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum...
Bu, bagaimana kalau Bucin banget ma pasangan? Apa itu kedudukannya juga rendah?
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh.
Namanya juga budak, bagaimana posisinya sudah jelas kan? Yaa seperti itulah.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Tia ~ Bandung
Assalamualaikum...
Ibu bagaimana dengan akhwat yang suka bucin dengan banyak laki-laki?
🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Waduuuh...
Ini harus diredam, tidak boleh liar begitu. Kalau sudah keterlaluan maka butuh psikolog.
🌷Ibu, bahkan hampir semua anak perempuan zaman sekarang pada bucin. Bagaimana cara menanganinya?
🔷Ke satu orang saja tidak boleh, apalagi kebanyak orang, kasihan dia sebenarnya. Harus belajar meredam gejolak hati. Tidak boleh melepaskan begitu saja.
🌷Menunggu 1 orang malah PHp bu, mungkin bisa dipilih begitu mana yang serius.
Dan syarat menikah apa harus cinta dulu bu?
🔷Islam sudah mengatur bagaimana kita mengenal seseorang untuk dijadikan pendamping. Ta'aruf. Dan semua ada aturannya, jangan sampai menabrak sesuka hati.
Syarat menikah tidak harus cinta dulu, tapi sama visi dan misi cukup. Bahkan orang-orang dulu malah tidak mengerti dengan visi misi malah awet sampai maut memisahkan.
🌷Iya ya bu. Kadang emak-emak itu bingung anak sudah umur sekian-sekian belum ketemu-ketemu jodohnya, dijodohin dengan yang ini tidak cocok yang itu tidak mau.
🔷Mohon kepada Alloh ﷻ untuk membukakan hati menerima seseorang.
Wallahu a'lam
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Sahabat-sahabatku...
Salah satu penyebab cinta buta adalah kekosongan waktu, maka cara mengatasinya adalah menyibukkan diri. Tentu dengan kesibukan yang positif.
Karena cinta buta adalah kesibukan orang yang mengkosongkan waktunya.
Oleh karena itu, tenggelam dalam kesibukan positif seperti membaca buku, mengikuti kajian, melakukan hobby, mengikuti pelatihan, berdzikir, atau membaca Al-Qur’an.
Semoga bermanfaat. Mohon maaf lahir batin.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar