Minggu, 14 Juni 2020
DZIKIR SEBAGAI BENTENG HATI
OLeH : Bunda Endria Soediono
💎M a T e R i💎
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Alhamdulillah,
Mari kita bersyukur kepada Alloh ﷻ hingga hari ini masih diberi waktu untuk menuntut ilmu, yang kita harapkan dari ilmu ini nanti memberi manfaat dan menambah keimanan kita kepada Alloh ﷻ. Menguatkan ruhiyah kita hingga keadaan sulit yang sedang melanda dimana-mana tidak mengurangi kekhusyukan hati kita untuk menghamba kepada-Nya.
Allahumma sholi wa salim ‘alaa Nabiyina Muhammad
Laa haulaa wa Laa quwwata ilaa billaah
Hanya dzikir-dzikir yang kita lantunkan yang pastinya akan mampu menjadi benteng bagi diri kita benteng dari segala bahaya. Bukan saja benteng ruhiyah, tetapi juga benteng jasmaniah kita.
Karena jaminan Alloh ﷻ itu meliputi segala sisi kehidupan kita kita.
Betapa beruntunglah orang yang selalu mendapat jaminan perlindungan dan pertolongan Allah Ta’ala.
Yakni mereka yang beriman kepada-Nya dan mencintai amal dzikrullah, dzikir mengingat Alloh ﷻ, mengingat kebesaran-Nya.
Mengingat kemurahan-Nya. Dan mengingat keagungan-Nya.
MasyaAllah....
Ukhtifillah Jama’ah Majelis Bidadari Perindu Surga dan juga Jama’ah Majelis-majelis yang sedang mengikuti kajian ilmu malam ini....
Setelah kata pembuka ini saya insyaAllah akan bagikan materi yang sudah saya persiapkan beberapa menit yang lalu bi idzhnillah...
Agar bisa nantinya direnungkan dan juga ada bagian-bagian yang bisa disave atau jika ada yang kurang jelas maka silahkan ditanyakan.
Mengingat materi malam ini bahannya cukup panjang, karena saya sengaja menyertakan beberapa bagian lafadz-lafadz dzikir yang penting.
Sehingga bagi yang mungkin belum punya bisa menjadi tambahan catatannya. Dan bagi yang sudah juga insyaAllah akan bermanfaat sebagai bahan muroja’ahnya.
والله أعلم بالصواب
Amal dzikir adalah amal yang sangat sangat penting yang perlu kita akrabi, bahkan setiap saat dzikrullah.
Mari kita banyak berdzikir mengingat Alloh ﷻ dalam waktu yang bebas, kapan saja. Dan apalagi jika dzikir tersebut ditentukan waktunya oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.
Banyak hal yang akan kita dapatkan ketika kita sudah benar-benar jatuh cinta pada amalan dzikir.
Basahi bibir kita dengan dzikir, cerahkan hati kita dengan dzikir dan rasakan kebesaran Alloh ﷻ serta keagungan-Nya didalam setiap lantunan Dzikir-dzikir kita kepada-Nya.
Dengan dzikir jiwa kita akan tenang. Dengan dzikir hati kita tidak merasakan khawatir yang berlebihan. Apapun keadaan yang sedang terjadi di luar sana. Dan juga apa saja yang menimpa pada diri kita dan keluarga kita, maka hanya dzikir yang paling cepat membuat jiwa kita tenang.
MasyaAllah
Laa haulaa wa Laa quwwata ilaa billaah
Semoga dengan paparan materi ini nanti kita semua, diberi pemahaman yang mudah dan gamblang oleh Alloh ﷻ dan Alloh ﷻ beri Taufiq - pertolongan - hingga diri kita dimudahkan dan diringankan untuk mengamalkannya.
آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
🌸🌷🌸
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
💎MATERI BAGIAN PERTAMA:
🔹 Dzikir adalah pangkal dari rasa syukur kita kepada Alloh ﷻ. Seorang hamba yang tidak suka berdzikir dalam kesehariannya, bisa dikatakan ia tidak memiiki niat yang kuat untuk bersyukur kepada Alloh ﷻ.
Ketika seorang muslim jauh dari rasa syukur maka musibah akan sering menghampiri, dan dirinya jauh keberkahan. Masalah akan datang bertubi-tubi dan dia sendiri akan merasa kebingungan dan kelelahan menghadapi masalah tersebut.
Keadaan ini karena dirinya tidak membiasakan diri mendekat kepada Alloh ﷻ melalui dzikir-dzikirnya.
Adapun seorang yang cinta berdzikir kepada Alloh ﷻ. Hatinya akan selalu tenang dan damai. Setiap waktu pikirannya merasa dekat dengan Robb yang Maha Besar, yang Maha Agung, dan yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hingga ketika dirinya merasa ada kesulitan apapun tinggal mengadu, merengek kepada Allah memohon pertolongan-Nya.
Intinya bagi dirinya sudah tidak asing lagi berkomunikasi dengan Alloh ﷻ karena di waktu luang hatinya selalu mengingat-Nya, memuji-Nya dengan puji-pujian yang ada di dalam dzikir-dzikirnya.
🔹 Syukur juga merupakan inti kebaikan. Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda kepada Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu anhu yang artinya:
"Sungguh aku mencintaimu, janganlah engkau tinggalkan di akhir (setelah selesai) setiap shalat untuk mengucapkan ; ‘Ya Allâh, tolonglah aku untuk berdzikir (selalu ingat) kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta memperbaiki ibadah kepada-Mu’.”
(HR. Abu Dawud , an-Nasâ-i , Ahmad dan al-Hâkim).
🔹 Sungguh, beruntung orang-orang yang selalu bersyukur mengakui kelemahannya dalam mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Alloh ﷻ. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda yang artinya:
"… Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjungkan kepada diri-Mu sendiri.”
(HR. Abu Dawud , at-Tirmidzi , Ibnu Mâjah an-Nasâ-i dan Ahmad).
🔹 Seseorang yang selalu berdzikir akan selalu dekat dengan nikmat-nikmat yang Alloh ﷻ berikan setiap saat kepadanya. Kemudian hatinya selalu ingat bahwa setiap nikmat adalah pemberian Alloh ﷻ. Dan ingatan ini menambah rasa dekatnya kepada-Nya hingga ia semakin giat untuk berdzikir dan berdzikir lagi.
Ingatlah bahwa ...
Perintah yang paling besar adalah mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan Syukur yang paling besar adalah juga mentauhidkan Alloh ﷻ. Sedangkan larangan yang paling besar adalah syirik.
Dalam mentauhidkan Alloh ﷻ akan mudah dilaksakan ketika hati sering berdzikir melantunkan kalimat-kalimat Tauhid.
Semoga kita menjadi hamba yang banyak berdzikir kepada Alloh ﷻ dan selalu bersyukur kepada-Nya. Hingga Alloh ﷻ curahkan cinta dan kasih sayang-Nya yang semakin dalam kepada kita.
Dan kita termasuk orang yang Beruntung menjadi hamba yang mencintai Alloh ﷻ dengan dzikir-dzikir kita dan juga mendapat sambutan cinta dari-Nya.
آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
🌸🌷🌸
💎MATERI BAGIAN KEDUA:
Diantara ibadah dzikir dilihat dari jenis amalannya:
1. Pertama:
SHOLAT
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Lima shalat yang telah Allah Ta’ala wajibkan kepada para hamba-Nya. Siapa saja yang mendirikannya dan tidak menyia-nyiakan sedikit pun darinya karena meremehkan haknya, maka dia memiliki perjanjian dengan Allah Ta’ala untuk memasukkannya ke dalam surga. Sedangkan siapa saja yang tidak mendirikannya, dia tidak memiliki perjanjian dengan Allah Ta’ala. Jika Allah menghendaki, Dia akan Menyiksanya. Dan jika Allah Menghendaki, Allah akan memasukkan ke dalam surga.” (HR. Abu Dawud no. 1420, An-Nasa’i no. 426 dan Ibnu Majah no. 1401, shahih)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
وَالصَّلَاةُ نُورٌ
“Shalat adalah cahaya.” (HR. Muslim no. 223)
Yaitu cahaya dalam hati, wajah, cahaya di alam kubur dan cahaya pada hari kiamat.
“Siapa saja yang menjaga shalat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan siapa saja yang tidak menjaga shalat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR. Ahmad 2: 169 dengan sanad yang hasan).
2. Kedua:
Membaca Al Qur’an
√ Berkata Abdul Malbik bin Umair:
"Satu-satunya manusia yang tidak tua adalah orang yang selalu membaca Al-qur'an".
"Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca Al-qur'an".
√ Berkata Al-imam Qurtubi:
"Barang siapa yang membaca Al-qur'an, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun".
Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim rahimahullah:
"Perbanyaklah membaca Al-qur'an, jangan pernah kau tinggalkan, karena sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan dimudahkan setara dengan yang kamu baca".
√ Berkata Ibnu Solah:
"Bahwasanya para Malaikat tidak diberi keutama'an untuk membaca Al-qur'an, maka oleh karena itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja dari bacaan manusia".
√ Berkata Abu Zanad:
"Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan padanya ada yang membaca Al-qur'an".
√ Berkata Shaikhul Islam ibnu Taimiyyah:
"Tidak ada sesuatu yang lebih bisa memberikan nutrisi otak, kesegaran jiwa, dan kesehatan tubuh serta mencakup segala kebahagiaan melebihi dari orang yang selalu melihat Kitabullah Ta'ala".
Bergantunglah pada Al Qur'an niscaya kau akan mendapatkan keberkahan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْۤا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ
"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran". (QS. Sad: 29)
Berkata sebagian ahli tafsir:
"Manakala kita menyibukkan diri dengan Al-qur'an, maka kita akan di banjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia".
"Saya memohon kepada Allah agar memberikan taufiq-Nya kepada saya dan kalian semua untuk selalu membaca Al-qur'an dan mengamalkan kandungannya."
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَ
"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi". (QS. Fatir: 29)
3. Ketiga:
Dzikir yang disunnahkan dibaca pada waktu-waktu tertentu.
Seperti:
a). Dibaca setelah Sholat Fardhu.
b). Dibaca di Setiap Pagi & Petang.
c). Dibaca saat akan keluar rumah.
d). Dibaca saat akan tidur.
e). Dibaca saat memasuki Pasar.
f). Dibaca saat di Hari Jum’at.
g). Dibaca saat akan makan, saat mendengar azan, saat bangun tidur, saat memasuki kamar mandi dan saat keluar kamar mandi, saat setelah wudhu. Dan lain sebagainya.
Sekali lagi ....
Diatas adalah hanya sebagian kecil saja dari dzikir-dzikir yang - minimal -harus kita tahu dan kita amalkan dalam keseharian kita.
Masih banyak dzikir-dzikir yang sifatnya mutlak kapan saja kita kerjakan. Karena pada prinsipnya berdzikir itu adalah perintah Alloh ﷻ dan Alloh ﷻ memerintahkan kita untuk berdzikir sebanyak-banyaknya.
Akan tetapi ingat kaidah-kaidah dalam beribadah, harus ikhlas karena Alloh ﷻ dan sesuai dengan tuntunan Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam.
Perhatikan kaidah dalil berikut:
وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيرَاً لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan berdzikirlah pada Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10)
Jadi, jika kita ingin beruntung serta mendapat jaminan pertolongan Alloh ﷻ maka jangan ragu untuk berdzikir sebanyak-banyaknya.
Akan tetapi ingat ... Bagaimana dzikirnya maka ikuti apa saja yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam berikut dalilnya:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
“Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian.“ (QS. Alu Imron: 31).
#Catatan:
Jika kita melihat orang lain melakukan dzikir apapun itu yang tidak ada dalilnya yang jelas apalagi tidak dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam maka jangan diikuti. Ini adalah sikap kehati-hatian yang cerdas.
Jangan mengikuti apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang yang kita tidak yakin keshohihan dalilnya. Jika kita ingin berdzikir maka ambil saja dzikir-dzikir yang sudah jelas-jelas diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam. InsyaAllah kita akan selamat dan mendapat jaminan ibadah dzikir kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
والله أعلم بالصواب
🌸🌷🌸
💎MATERI BAGIAN KETIGA:
Tambahan Keterangan
Untuk point 3, Ketiga :
(a). SETELAH SALAM DARI SHOLAT, BAIK SHOLAT FARDHU MAUPUN SHOLAT SUNNAH:
1. Astaghfirullah (3x). Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikroom.
2. Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir - Allaahumma laa maani’a limaa a’thaita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu. (HR. Al-Bukhari & Muslim).
Keterangan:
“Barangsiapa yang membacanya setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk Surga selain kematian.”
(HR. An-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah’ no.100 dan Ibnus Sunni no.124 dari Abu Umamah rahimahullah, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani.)
3. Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.
Laa hawla wa laa quwwata illaa billah.
Laa ilaaha illallah wa laa na’budu illaa iyyaah. Lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaa ul hasan. Laa ilaaha illallaahu mukhlishiina lahud diina wa law karihal kaafiruun. (HR. Muslim)
4. Subhaanallah (33x) Alhamdulillaah (33x) Allaahu Akbar (33x), ditutup dengan : Laa ilaaha illallaah wahdahulaa syariikalah , lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.
@Subuh atau Magrib:
Astaghfirllaahalladzii laa illaah ilaa Huwal Hayyul Qoyyum wa atuubu ilaik (3x))
@Subuh atau Magrib:
Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiit wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir. (10x).
5. Ayat Kursi 1x.
6. Al-Ikhlash, Al-Falaq & An-Naas (jika Subuh dan Maghrib dibaca masing-masing sebanyak 3x).
7. Syayyidul Istighfar.
(b). INSYAALLAH AKAN DISHARE TERSENDIRI
(c). DZIKIR KELUAR RUMAH
Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah
(Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya).
Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya :
“Jika seseorang keluar rumah, lalu dia mengucapkan “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah” (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya), maka dikatakan ketika itu: “Engkau akan diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga”. Setan pun akan menyingkir darinya. Setan yang lain akan mengatakan: _“Bagaimana mungkin engkau bisa mengganggu seseorang yang telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan penjagaan?!” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
(d). DZIKIR SEBELUM TIDUR
Secara ringkas dapat dijabarkan sebagai berikut:
1). Ayat Kursi 1x
2). Al Ikhlas 3x
3). Al Falaq 3x
4). An Naas 3x
5). Al Kaafiruun 1x
6). 1 ayat terakhir dari Surat Al Baqoroh. (Aamanar Rosuulu...) 1x.
7). Membaca 1x :
Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir. - Laa haula wa laa quwwata ilaa billahil ‘aliiyil ‘adziim. - Subhanallah wal Hamdulillah. Wa laa ilaaha ilallahu Allahu Akbar.
8). Baru baca Doa Sebelum Tidur:
Bismikallahumma amuutu wa ahyaa.
9). Jika mau membaca dzikir berikut akan lebih baik lagi, yakni :
~ Subhanallah 33x
~ Alhamdulillah 33x
~ Allahu Akbar 34x
10). Adapun Surat panjang yang dianjurkan dibaca sebelum tidur diantaranya adalah:
√ Surat As Sajadah
√ Surat Al Isra’
√ Surat Az Zummar.
(e). DZIKIR MASUK PASAR
Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, yuhyii wa yumiit, wa huwa hayyun laa yamuut, biyadihil khoir, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir.
"Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(HR. Turmudzi 5/291, Hakim 1/538, dan dihasankan al-Albani dalam shahih Turmudzi 3/152).
(f). LAFADZ-LAFADZ DOA ATAU DZIKIR YANG TERIKAT PADA WAKTU DAN KEADAAN
◾️Dzikir Saat Sebelum Makan:
Cukup membaca BISMILLAH saja.
◾️Dzikir Tengah Adzan.
Asyahadu anlaa ilaaha ilaallah wahdahu laa syariikalah.
Wa anna Muhamaddan ‘abduhu wa Rasuuluhu.
Rodhii tubillaahi Robba.
Wa bi Muhammadin Rasuulaa.
Wa bil Islaami diennaa.
◾️Dzikir Setelah Adzan.
Allaahumma robba haadzihid da’watit taammati, wash sholaatil qooimati, aati sayyidina muhammadanil wasiilata wal fadhiilata wasy syarofa wad darajatal ‘aaliyatar raofii’ata, wab’atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtahu, innaka laa tukhliful mii’aad.
◾️Doa Setelah Makan.
Alhamdulillahiladzii ath’amani haadzaa tho’aam warozzaqoni min ghoiri haulin minni wa laa quwwah.
◾️Dzikir Saat Akan Memasuki Kamar Mandi:
Allahumma inni a’uudzubika minal qubutsi wal qobaa’its.
◾️Dzikir Saat Keluar Kamar Mandi:
GHUFRONAKA.
◾️Dzikir Saat Setelah Wudhu.
Asyhadu allaa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuuwa rosuuluhuu, alloohummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alni minal mutattohiriin.
◾️Dzikir Setelah Bangun Dari Tidur Di Pagi Hari.
Alhamdulillaahiladzii ahyaana ba’da maa amaatana wa ilaihin nusyuur.
◾️Dzikir Jika Terbangun Di Tengan Malam Hari.
La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qodiir, Alhamdulillah wa Subhanallah Wa la ilaha illallah wallahu akbar, Wa la hawla wa la quwwata illa billah.
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam; beliau bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari, kemudian dia mengucapkan, ‘La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qadri, alhamdulillah wa subhanallah wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la hawla wa la quwwata illa billah' kemudian dia berkata ‘Ya Allah, ampunilah aku’ atau dia memanjatkan doa, hal tersebut (istighfar maupun doa itu) akan dikabulkan. Kemudian jika dia berwudhu lalu mendirikan shalat, shalatnya tersebut akan diterima (di sisi Allah).”
(HR. Bukhari, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i & Ibnu Majah).
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
🌸🌷🌸
💎MATERI BAGIAN KEEMPAT:
:::::::::: Dzikir Pagi :::::::::
Bismillaah
(1) Baca: A’udzubillahi minasy syaithonir rojiim.
Lalu baca :
Ayat Kursi 1x
(2) Al-Ikhlas, A Falaq dan An Naas
(Masing-masing Dibaca Pagi 3x)
(3) Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri. (1x)
(4) Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur. (1x)
(5) Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta. (1x)
(6) Allahumma ‘aafini fii badani. Allahumma ‘aafini fii sam’i. Allahumma ‘aafini fii bashori. Laa ilaaha ilaa Anta. Allahumma inni a’uudzubika minal kufr wal fakr wa a’uudzubika min ‘azaabil qobr. Laa ilaaha ilaa Anta.
(3x)
(7) Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahumah fadni min bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii. (1x)
(8) Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim. (1x)
(9) Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim. (3x)
(10) Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyya. (3x)
(11) Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin Abadan. (1x)
(12) Ash-bahnaa ‘ala fithrotil islaam wa ‘alaa kalimatil ikhlaash, wa ‘alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallam, wa ‘alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin. (1x)
(13) Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih. (3x)
(14) Kalimat Tauhid (Dibaca 10x atau 1x)
"Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir."
(15) Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa. (1x)
(16) Istighfar & Taubat (100x).
"Astagh-firullah wa atuubu ilaih."
(17) Membaca (100x).
"Subhanallah wa bi-hamdih."
(18) Kalimat Tauhid (Dibaca setiap hari 100x)
"Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir."
🌸🌷🌸
💎MATERI BAGIAN KELIMA:
:::::::::::::: Dzikir Sore ::::::::::::
Silahkan disave & diamalkan.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
(1) AYAT KURSI.
Faedah: "Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang."
HR. Al Hakim (1: 562). Dihahihkan oleh Syaikh Al Albani.
(2) Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas (masing-masing dibaca 3x)
Faedah: "Siapa yang mengucapkannya masing-masing 3x ketika pagi dan petang, maka segala sesuatu akan dicukupkan untuknya."
(HR. Abu Daud & Tirmidzi)
(3) Doa Mohon Kebaikan & Perlindungan kepada Allah.
"Amsaynaa wa amsal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzihil lailah wa khoiro maa ba’dahaa, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzihil lailah wa syarri maa ba’dahaa. Robbi a’udzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.
Artinya:
“Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur.” (Dibaca 1 x)
Faedah: "Meminta pada Allah kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya, juga agar terhindar dari kejelekan di malam ini dan kejelekan sesudahnya. Di dalamnya berisi pula permintaan agar terhindar dari rasa malas padahal mampu untuk beramal, juga agar terhindar dari kejelekan di masa tua. Di dalamnya juga berisi permintaan agar terselamatkan dari siksa kubur dan siksa neraka yang merupakan siksa terberat di hari kiamat kelak." (HR. Muslim)
(4) Doa Memohon Pertolongan dan Rahmat Allah.
"Allahumma bika amsaynaa wa bika ash-bahnaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikal mashiir."
Artinya:
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali (bagi semua makhluk).” (Dibaca 1 x)
(HR. Tirmidzi dan Abu Daud)
(5) Membaca Sayyidul Istighfar.
"Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (Dibaca 1 x)
Faedah: "Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum petang hari, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga." (HR. Bukhari).
(6) Allahumma inni amsaytu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-ikatak wa jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa syariika lak, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu petang ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4x)
Faedah: "Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika pagi dan petang hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa neraka." (HR. Abu Daud)
(7) Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ugh-taala min tahtii.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (Dibaca 1x)
Faedah: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan do’a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan dan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah."
(HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
(8) Mohon Perlindungan dari Kejelekan diri sendiri dan mengajak kejelekan Saudara Muslim yang lain.
"Allahumma ‘aalimal ghoybi wasy-syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. Robba kulli syai-in wa maliikah. Asyhadu alla ilaha illa anta. A’udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy-syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa ‘alaa nafsii suu-an aw ajurruhu ilaa muslim."
Artinya:
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.” (Dibaca 1x)
Faedah: "Do’a ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Abu Bakr Ash Shiddiq untuk dibaca pada pagi, petang dan saat beranjak tidur."
(HR. Tirmidzi dan Abu Daud).
(9) Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.
Artinya:
“Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca 3 x)
Faedah: "Barangsiapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka tidak akan ada bahaya yang tiba-tiba yang memudaratkannya."
(HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
(10) Rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyyaa.
Artinya:
“Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi.” (Dibaca 3 x)
Faedah: "Barangsiapa yang mengucapkan hadits ini sebanyak tiga kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka pantas baginya mendapatkan ridha Allah."
(HR. Abu Daud & Tirmidzi)
(11) Yaa Hayyu Yaa Qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan.
Artinya:
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (Dibaca 1x)
Faedah: "Dzikir ini diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Fathimah supaya diamalkan pagi dan petang."
(HR. Ibnu As Sunni dan An Nasai, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
(12) Subhanallah wa bi-hamdih.
Artinya:
“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca 100x)
Faedah: "Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan petang hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu." (HR. Muslim).
(13) Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Artinya:
“Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10x)
Faedah: "Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut di pagi hari sebanyak sepuluh kali, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya dari gangguan setan hingg petang hari. Siapa yang mengucapkannya di petang hari, ia akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula." (HR. An Nasai).
(14) A’udzu bikalimaatillahit-taammaati min syarri maa kholaq.
Artinya:
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya.” (Dibaca 3 x pada waktu petang)
Faedah: "Siapa yang mengucapkannya di petang hari, niscaya tidak ada racun atau binatang (seperti: kalajengking) yang mencelakakannya di malam itu." (HR. Ahmad).
Silahkan disebarkan
Semoga Berkah ......
Baarokallahu fiikum.
Alhamdulillah.
Alhamdulillah paparan materi malam ini sudah saya sampaikan semoga bermanfaat.
Sekali lagi tentu masih banyak pemahaman tentang dzikir kepada Allah termasuk keutamaan-keutamaanya serta lafadz-lafadznya.
Jadi apa yang sudah saya susun diatas hanyalah sebagian kecil saya dari ilmu tentang Dzikrullah.
Oleh karena itu bersemangatlah terus menggali ilmu tentang keutamaan serta lafadz-lafadz dzikir yang sangat mengagumkan.
Dan setidaknya apa yang saya sampaikan diatas menjadi ilmu yang minimal kita fahami dan kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga kita akan mendapat keberkahan darinya.
وبالله التوفيق
وصلى الله على نبينا محمد
وآله وصحبه وسلم
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Ruri ~ Lumajang
Kapankah sebaiknya Dzikir pagi dibaca? Selesai sholat subuh atau selesai sholat Dhuha?
🌸Jawab:
Bismillaah,
Afdholnya pagi, setelah kita sholat subuh. Kan kita dzikir setelah sholat dulu. Kemudian jika ada waktu untuk duduk berdzikir maka lanjutkan dengan dzikir pagi.
Jika sudah disibukkan dengan pekerjaan rumah dan lain-lain. Maka boleh setelahnya. Atau minimal sampai waktu dhuha.
Jika kita kelupaan maka silahkan dibaca sebelum dzuhur.
Akan tetapi jangan dibiasakan kesiangan biar kita mendapat keutamaan yang penuh.
Jika berat melakukan dzikir pagi maka ingatlah bahwa segala nasib kita hari ini yang menentukan adalah Alloh ﷻ. Maka jika kita paksakan diri kita untuk menyempurnakan ibadah yang terbaik untuk-Nya di waktu yang paling afdhol maka jaminan pertolongan-Nya sudah kita genggam pada hari itu.
Dan jika kita menyepelekannya maka kita telah kehilangan keutamaannya.
Jadi intinya ibadah itu harus kita paksakan. Jangan terbiasa ikuti perkara yang menyebabkan diri kita meremehkan ibadah yang memiliki keutamaan yang besar karena itu adalah jelas merupakan tipu daya setan.
Jadi ingat jika kita mampu berdzikir pagi atau sore tetapi kita tidak melakukannya maka artinya kita telah terperdaya oleh setan.
والله أعلم بالصواب
0⃣2⃣ Wandira ~ Depok
Bolehkah kita membiasakan diri berdzikir selain di waktu-waktu yang bunda sebutkan?
Jika boleh, dzikir apakah yang baik?
🌸Jawab:
Bismillaah,
Jadi begini ya ukhti...
Setiap ibadah itu kita harus mengikuti Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.
Baik caranya dan detailnya terkait ibadah tersebut.
Semakin kita mencontohkan dan melakukannya dengan persis sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam maka nilai ibadah tersebut akan semakin tinggi disisi Alloh ﷻ.
Karena semakin persis maka semakin afdhol.
OK, sampai disini mohon difahami.
Dan kaidah ini tidak hanya dalam urusan dzikir saja ya.... Dalam ibadah sholat, haji, qurban dan lain-lain. Maka kita wajib mengikuti Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.
Jika tidak maka ibadah kita tertolak. Alias tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Baik sekarang terkait pertanyaan diatas.
Apa yang sudah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam ajarkan seperti yang tertulis pada paparan materi itu adalah dzikir-dzikir yang terikat oleh waktu dan keadaan.
Jadi kita seharusnya juga mengikuti sedemikian sama dengan ajaran Beliau shalallahu ‘alaihi wassalam.
Akan tetapi jika kita ingin memperbanyak dzikir di luar dzikir yang terikat oleh waktu dan keadaan tadi maka masih banyak say.
Itu namanya dzikir-dzikir mutlak.
Kapan saja kita boleh melantunkannya dan semakin sering maka semakin bagus insyaAllah.
Contoh dzikir-dzikir mutlak adalah:
~ Istighfar, Istighfar ini banyak sekali macam lafaznya.
Ada yang sederhana seperti:
Astaghfirllaah wa atuubu ilaiih.
Ada lafadz istighfar yang Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pernah lakukan saat setelah sholat dhuha. Yakni yang berbunyi:
Allahummaghfirli watub ‘alayya innaka Antat Tauwaabur Rohiim.
Dibaca 100x.
~ Tasbih (subhanallahil ‘adziim subhanallah wa bihamdih)... Ini termasuk dzikir yang bobotnya sangat berat disisi Alloh ﷻ dan kita boleh baca kapan saja.
~ Sholawat, ini bisa kita masukkan ke dalam dzikir juga yang kapan saja kita bisa baca dan terutama saat hari Jum’at. Atau saat kapan saja kita menghadapi suatu situasi sulit yang sangat mendesak.
~ Hasbunallah wa nikmal wakil nikmal maula wa nikman nashiir, ini juga lafadz dzikir bebas waktu kapan saja bisa kita ucapkan.
~ Kemudian masih banyak lafadz-lafadz dzikir yang sebaiknya kita pelajari dan satu demi satu kita hafalkan dan kita amalkan.
والله أعلم بالصواب
0⃣3⃣ Fida ~ Tangerang
Ustadzah QS. An-Naba apakah tidak termasuk surat yang dianjurkan dibaca sebelum tidur?
🌸Jawab:
Bismillaah,
Yang dianjurkan secara khusus adalah yang sudah saya tulis di materi tadi ya ukhti. Oh ya termasuk al Mulk. Afwan tadi lupa nulis.
Akan tetapi jika kita ingin membaca surat-surat yang lain dari Al Qur’an maka boleh sayang...
Silahkan.
Hanya jangan menetapkan. Sesekali waktu diselingi dengan surat-surat yang lain.
Dalam hal ini insyaAllah kita akan mendapatkan keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadist tentang keutamaan seorang yang membiasakan diri membaca 100 ayat dari Al Qur’an maka insyaAllah akan mendapatkan predikat seorang yang tidak lalai.
Sebab hadistnya:
مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ
“Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam." (Al Hadist).
والله أعلم بالصواب
0⃣4⃣ Ayu ~ Klaten
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh
Afwan bunda, dulu saya pernah baca di ig kalau sebelum tidur membaca Surah Al-Mulk. Apa ini ada hadist shahih nya bun? Soalnya saya mengamalkan itu.
Terimakasih bunda
🌸Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Bismillaah,
Silahkan diamalkan hanya saja sebaiknya tidak selalu al Mulk. Tetapi sekali waktu baca juga surat-surat yang lain yang disunnahkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam.
Seperti:
√ As Sajadah,
√ Az Zummar, atau
√ Al Isra’.
Agar varian amal sholih kita semakin banyak kelak dalam catatan amal sholih kita di akhirat.
والله أعلم بالصواب
0️⃣5️⃣ Tuti ~ Bengkulu
Assalamu'alaikum ustadzah,
Kalau dzikir sore itu dari jam berapa sampai jam berapa ya baiknya ustadzah?
Karena saya kan pedagang kalau sore itu saya masih di pasar tutup dagangan jam setengah enam.
Terima kasih ustadzah.
🌸Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
بِسْمِ اللّهِ
Usahakan setelah sholat ashar sudah mulai say.
Jika anti berusaha menghafal agar bisa membacanya tanpa melihat buku dzikirnya insyaAllah akan Alloh ﷻ mudahkan sayang.
Karena jika kita sudah hafal maka kita bisa melantunkannya sambil melakukan aktivitas yang lain.
Kalaupun kesorean boleh diqodho antara maghrib ke isya’ atau bahkan setelahnya.
Tetapi sayang jika terus menerus terlambat kita bisa berkurang mendapatkan keutamaannya.
InsyaAllah niat yang dibarengi usaha apalagi dalam urusan ibadah kepada Alloh ﷻ pasti akan dimudahkan say.
Selamat mencoba.
Wa Allahu Musta’aan.
0️⃣6⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Bunda,
Tadi disampaikan bahwa dzikir paling cepat membuat jiwa tenang.
Bagaimana jika sudah berdzikir tetapi selalu ada rasa gelisah dan khawatir tentang banyak hal?
🌸Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Bismillaah,
MasyaAllah ini pertanyaan yang sangat bagus.
Sering kita mengalami kondisi seperti ini.
Apa gerangan yang terjadi pada diri kita kala itu?
Dzikir kepada Alloh ﷻ merupakan amal ibadah yang utama dengan dalil-dalil yang shohih yang intinya terkandung jaminan keutamaan baik perlindungan, pahala, pertolongan, kedekatan serta ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jadi kalau kita sudah dzikir tapi masih gelisah maka bisa ada beberapa kemungkinan sebab, diantaranya adalah:
1). Kita Tidak Khusyuk Dalam Melantunkannya.
Hanya membaca dan tidak memahami maknanya, sehingga ucapan dzikir yang kita lantunkan tidak mencerahkan hati bahkan tidak mampu menyambungkan jiwa kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Karena itu belajarlah mulai memahami setiap lafadz dzikir yang sedang kita ucapkan.
Ketika lisan kita mengucapkannya maka hati kita membenarkannya. Hingga tidak ada pikiran yang lain selain makna-makna dari apa yang sedang kita ucapkan.
2). Bisa Jadi Diri Kita Sedang Dalam Kondisi Gangguan Jin Yang Akut.
Tetapi jikapun demikian maka jangan takut.
Teruslah berdzikir dan usahakan khusyuk dalam berdzikir.
Terutama jangan tinggalkan bacaan dzikir pagi petang yang ada kalimat tauhidnya, yakni:
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Artinya:
“Tidak ada Illah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10x)
Faedah: "Barangsiapa yang membaca dzikir tersebut di pagi hari sebanyak sepuluh kali, Allah akan mencatatkan baginya 10 kebaikan, menghapuskan baginya 10 kesalahan, ia juga mendapatkan kebaikan semisal memerdekakan 10 budak, Allah akan melindunginya dari gangguan setan hingg petang hari. Siapa yang mengucapkannya di petang hari, ia akan mendapatkan keutamaan semisal itu pula." (HR. An Nasai).
Lafaz ini jika kita merasa ada gangguan setan sebaiknya dibaca 100x pagi dan sore hari. Setiap hari sampai kita menemukan ketenangan dan kekhusyu’an dalam setiap sholat kita dan dzikir-dzikir kita serta ketenangan secara umum dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dan jika kita melazimkan setiap hari maka itu juga lebih baik.
3). Bisa Jadi Karena Kita Banyak Dosa.
Namun pun jika demikian adanya maka jangan khawatir ukhti. Selama kita mau terus-menerus beristighfar dan memohon ampun kepada Alloh ﷻ serta bertaubat kepada-Nya maka insyaAllah hati kita akan kembali bersih jernih dan bisa menikmati setiap dzikir-dzikir kita.
Ingat Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala beriku ukhti :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).
Dan juga sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam sebagai berikut:
“Setiap manusia pernah berbuat salah. Namun yang paling baik dari yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat.”
(HR. Tirmidzi no. 2499; Ibnu Majah, no. 4251; Ahmad, 3: 198. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Karena itu, juga seringlah dalam setiap keadaan untuk melantunkan istighfar.
Semoga Alloh ﷻ mengampuni kita dan memberikan kenikmatan dalam setiap dzikir-dzikir kita.
والله أعلم
0⃣7⃣ Popy ~ Bandung
Asalamualaikum bunda,
Bunda, lebih utama mana berdzikir atau berdoa jika setelah melaksanakan, sholat fardhu yang dilaksanakan disela-sela bekerja?
Afwan bunda.
🌸Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Bismillah,
Pertanyaan yang bagus ukhti.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam memerintahkan kita untuk banyak berdzikir saat setelah sholat.
Adapun doa itu sebaiknya kita panjatkan saat kita berada di dalam sholat. Kapan tepatnya?
Yakni saat kita sujud. Setiap sujud ya, bukan hanya sujud terakhir saja. Dan kedua adalah saat setelah kita membaca at tahiyat akhir yang sebelum kita salam.
Kalau dzikir-dzikir setelah sholat yang afdhol yang sesuai tuntunan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam adalah sebagaimana yang sudah saya tulis di dalam materi.
Adapun doa-doa yang bisa kita baca saat sujud maka kita boleh baca doa apa saja yang berbahasa arab. Jika kita ingin berdoa dengan bahasa kita maka cukup doanya diucapkan di dalam hati.
Sedangkan bacaan doa-doa yang disunnahkan dibaca sebelum salam diantaranya adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannama wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal.
Artinya:
“Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.”
=======
اللَّهُمَّ اغْفِرْ ﻟِﻲ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَﺳْﺮَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَﺳْﺮَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْـمُقَدِّمُ وَ أَنْتَ الْـمُؤَخِّرُ لَآ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Allaahummaghfirly maa qaddamtu wa maa akh-khartu wa maa as-rartu wa maa a’lantu wa maa asraftu wa maa anta a’lamu bihi minniy. Anta al-muqaddim wa anta al-muakhkhir, laa ilaaha illaa anta.
Artinya:
"Yaa Allâh, ampunilah dosaku yang telah aku lakukan dan (dosa akibat dari kewajiban) yang telah aku tinggalkan, (dosa) yang aku rahasiakan dan yang aku lakukan dengan terang-terangan, serta (segala hal) yang aku telah melakukan dengan berlebihan dan segala dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku. Engkau adalah al Muqaddim (Dzat Yang memajukan orang yang Engkau kehendaki dengan sebab mentaati-Mu atau sebab lainnya) dan Engkau adalah al Muakhkhir (Yang memundurkan orang yang Engkau kehendaki). Tidak ada yang berhak di ibadahi kecuali Engkau.'”
=======
Bahwasanya Rasulullaah صلى الله عليه و سلم masuk masjid, dan ada seorang lak-laki yang sedang shalat, dalam keadaan bertasyahud, ia berdoa (dalam tasyahudnya):
اللَّهمَّ إنِّي أسألُكَ يا اللَّهُ بأنَّكَ الواحدُ الأحدُ الصَّمدُ، الَّذي لم يَلِدْ ولم يولَدْ ولم يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ، أن تغفِرَ لي ذُنوبي، إنَّكَ أنتَ الغَفورُ الرَّحيمُ
Allaahumma inni as-aluka yaa Allaah, bi annakal waahidul ahadush shamad, alladziy lam yalid wa lam yuulad wa lam yakul-lahu kufuwan ahad, an taghfiraliy dzunuubiy innaka antal ghafuuur rahiim.
‘Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ya Allah, Yang Maha Esa lagi tempat bergantungnya seluruh makhluk, Yang tidak beranak, tidak pula diperanakkan, dan tidak ada yang setara dengan-Nya, agar engkau mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’
Maka Rasuulullaah bersabda: "Sungguh Allah telah mengampuninya, sungguh Allah telah mengampuninya, sungguh Allah telah mengampuninya.“ (HR. Ahmad, Abu Daud, an-Nasai, dan dishahihkan oleh syekh al-Albani).
=======
اللَّهمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا كَبِيْرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Allaahumma inni zhalamtu nafsiy zhulman katsiiraan kabiiran, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta, faghfirliy magfiratan min ‘indik, warhamniy innaka antal ghafuurur rahiim
Artinya :
"Yaa Allaah, sesungguhnya aku telah mendzhalimi diriku dengan kedzhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang mengampuni dosa melainkan Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku; sesungguhnya engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
=======
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Yaa muqollibal quluubits tsabbit qolbi ‘ala diinika
Artinya :
"Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu."
Dan masih banyak doa-doa yang lain baik dari hadist maupun dari Al Qur’an yang bisa kita panjatkan pada saat sebelum salam dari sholat-sholat kita baik sholat fardhu maupun sholat sunnah.
Akan tetapi ingat ya kalau kita sholat berjama’ah maka kita harus mengikuti gerakan imam, tidak boleh berlama-lama dalam doa kita. Silahkan berlama-lama dalam doa kita jika kita sedang sholat sendirian.
Demikian ya ukhti.
والله أعلم بالصواب
0⃣8⃣ Rahmi ~ Brunei
Assalamu'alaikum bunda
Apakah perempuan yang sedang udzur haid boleh berdo'a, misal sedang punya hajat ingin mendoakan anak atau keluarga tetapi pas datang haid, maksudnya do'a yang dari Al-Qur'an, contoh robbana aattina milladunka rohmatan wahayiklana min amrina rosyadaa...
🌸Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Tentu boleh sayang.
Justru kalau kita sedang haid maka jangan tinggalkan dzikir pagi petang dan juga doa-doa apapun itu.
Karena jika kita kosong dari dzikir maka setan kesenangan itu menjajah jiwa kita hingga kita akan tidak tenang dan hidup kita kacau.
√ Yang tidak diperbolehkan bagi wanita haid dan nifas adalah:
1). Sholat,
2). Puasa,
3). Thawaf,
4). Jima’ (berhubungan suami istri).
Itu saja...
Baca Qur’an bagaimana?
Boleh karena itu bagian dari amal dzikir yang utama, akan tetapi jika haid atau nifas maka sebaiknya memakai Qur’an yang ada terjemahannya.
والله أعلم بالصواب
0⃣9⃣ Ridha ~ Bekasi
1. Ustazah, bagaimana hukumnya menggunakan biji-bijian atau tasbih dalam menghitung zikir?
(Karena saya pernah ditegur).
2. Kebiasaan saya setiap berdoa sering menyapu kedua telapak tangan ke wajah, Bagaimana seharusnya?
🌸Jawab:
1. Jika kita bisa tidak memakainya maka itu lebih afdhol. Akan tetapi jika kita lebih mudah jika menggunakan maka insyaAllah tidak masalah.
2). Hal seperti ini tidak disunnahkan. Karena itu sebaiknya tidak dilakukan.
والله أعلم بالصواب
1⃣0⃣ Safitri ~ anten
Assalamualikum ustadzah,
Kalau sehabis shalat terus baca istighfar misal istighfar 10 kali terus lanjut baca sholawat Nabi itu bisa tidak seperti itu, dan dibolehin tidak yang seperti itu?
🌸Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Boleh sekali....
Pintar-pintarlah kita memvariasikan dzikir-dzikir kita.
Yang penting usahakan saat berdzikir hati kita mengikuti makna lisan yang sedang berdzikir sehingga terjadi connection antara jiwa kita dengan Alloh ﷻ dan kita merasakan kedekatan dengan-Nya. Kita merasakan kebesaran-Nya dan keagungan-Nya.
Itu yang penting.
Jangan lisan berdzikir tetapi hati kemana-mana ini yang tidak akan membuahkan ketenangan.
Kemudian variasi lafaz dzikir juga sangat penting. Agar kita semakin bisa menghayati dalam lantunan dzikir-dzikir kita kepada Alloh ﷻ.
Boleh juga kita sesuaikan dengan kondisi kita.
Jika kita dirundung rasa bersalah atau berdosa maka Perbanyak istighfar.
Jika kita merasa dalam kesulitan maka Perbanyak sholawat dan juga bertasbih.
Atau juga kita merasa gundah, sedih yang sangat maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam mengajarkan dzikir seperti ini:
لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ العَظِيمُ الحَلِيمُ، لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيمِ، لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ
"Tidak ada Rabb yang berhak disembah selain Allāh , Yang Maha Agung, Maha Penyantun, Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allāh , Penguasa ‘Arsy Yang Agung, Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allāh , Rabb langit dan bumi serta Rabb ‘Arsy Yang Mulia."
(Hadist diatas disebutkan dalam Shohih Bukhari).
Dan masih banyak dzikir-dzikir yang bisa kita sesuaikan dengan kondisi kita saat itu.
Dan secara umum dzikir-dzikir yang sangat ringan kita ucapkan jika dzikir tersebut diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam maka amalkan. InsyaAllah khoiyr.
والله أعلم بالصواب
1⃣1⃣ Bestiar ~ Pekanbaru
Assalamualaikum bunda,
Dzikir apa yang dibaca untuk kedua orang tua yang telah tiada jika ana teringat orang tua seketika, misalnya saya sedang dalam safar.
Syukron Maaf karena ana kalau teringat orang tua yang tiada sangat sedih bunda.
🌸Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Bismillaah,
Baca saja doa-doa yang intinya memohonkan ampunan untuk diri kita dan orang tua kita, seperti:
Robbighfirlii waali waalidayya warhamhuma kamaa Robbayaani shoghiiro.
Atau
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Robbanaghfirliy waliwaalidayya wa lil mukmniniina yauma yaquumul khisaab.
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41).
Kedua doa itu silahkan baik salah satu atau keduanya dibaca kapan saja.
Apakah saat sujud dalam sholat, saat sebelum salam. Atau saat kapan saja kita teringat kedua orang tua kita baik yang masih hidup ataupun yang sudah wafat.
Kedua doa tersebut merupakan doa yang sangat bagus baik untuk diri kita maupun bagi kedua orang tua kita.
Sedangkan doa yang kedua lebih luas lagi mencakup doa untuk diri kita, untuk kedua orang tua kita dan juga untuk saudara-saudara kita yang mukmin.
Jadi sebaiknya selalu kita baca kedua-duanya baik di saat sujud sholat, atau saat sebelum salam dan saat kapan saja kita sedang teringat. Tidak ada batasan waktunya.
Dan doa untuk orang tua juga masih ada yang lain yang dicontohkan dalam Al Qur’an.
والله أعلم بالصواب
1⃣2⃣ Fatimah ~ Bandung
Membaca jawaban ustadzah di soal no 7, berarti setelah sholat kita hanya berdzikir saja tidak harus berdoa?
Mohon penjelasan lebih lanjut ustadzah, afwan saya yang fakir ilmu.
🌸Jawab:
Bismillaah,
Afdholnya adalah memperbanyak dzikir. Adapun jika mau ditambah dengan berdoa maka tidak dilarang.
Dan afdholnya doa dipanjatkan pada saat kita sedang sholat, yakni saat sujud atau saat sebelum salam.
والله أعلم بالصواب
1️⃣3️⃣ Endang ~ Jakarta
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bunda, mohon penjelasan tentang MATERI BAGIAN KETIGA:
Keterangan:
“Barangsiapa yang membacanya setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk Surga selain kematian.”
(HR. An-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah’ no.100 dan Ibnus Sunni no.124 dari Abu Umamah rahimahullah, dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani.)
Bukankan kematian adalah awal perjalanan menuju surga.
Maksud saya, bukankan jika masuk surga ya harus mengalami kematian dulu.
Jazakillahu khoir.
🌸Jawab
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Kelak pada hari kiamat ada saatnya kematian di berupakan seekor kambing kemudian kambing tersebut dimatikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan disembelih-Nya.
Jadi kelak tidak ada lagi kematian. Pada saat seperti ini menambah gembira orang-orang mukmin dan menambah kesedihan orang-orang kafir.
Karena dengan disembelihnya kematian berarti pula dirinya yang di surga akan bakal kekal. Tidak akan dimatikan.
Sedangkan mereka yang ada di neraka juga akan bakal kekal di dalamnya. Kecuali Alloh ﷻ menghendaki yang lain.
Naah... kaitannya dengan istilah kematian di atas merupakan suatu ungkapan untuk meyakinkan adanya kepastian akan terjadi, yakni benar-benar dimasukkannya ke dalam surga tanpa terhalang dengan kematian.
Karena kematian pada saat itu sudah dimatikan oleh Alloh ﷻ sehingga tidak lagi mampu menghalanginya masuk surga.
Seperti ungkapan yang ada di dalam tengah ayat dari surat Al A’Raaf : 40
Disebutkan yang artinya bahwa:
“...... sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga onta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.”
Pada terjemahan ayat di atas merupakan perumpamaan yang digambarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengisyaratkan ketidak mungkinan sangat.
Demikian ya ukhti...
Semoga dapat difahami.
والله أعلم بالصواب
1️⃣4️⃣ iTa ~ Sumatera Utara
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Bunda, kalau selesai sholat sunat apakah ada dzikir seperti selesai melaksanakan sholat fardhu?
Dengan beraktivitas di pagi hari kadang baru sempat dzikirnya, apakah boleh dzikirnya dilanjutkan dan sebaiknya berdzikir itu apakah memerlukan tempat khusus atau bisa diambil sambil beraktivitas.
Apakah dzikir pagi bisa dilakukan selesai sholat subuh?
Sebelumnya saya mohon maaf dan mohon penjelasannya bun.
🌸Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Dzikir minimal setelah sholat ada 2 bacaan, yakni:
Astaghfirllaah 3x
Dan
Allahumma Antas Salam ... dan seterusnya.
Ketika sholat fardhu baca dzikir lengkap seperti yang sudah dijelaskan dalam materi. Adapun saat sholat sunnah cukup dzikir minimal diatas itu minimal yaa... Artinya setelah itu boleh dilanjut dzikir-dzikir bebas dan doa apa saja.
Bacaan dzikir selain dzikir minimal diatas boleh dibaca dengan menyambi aktivitas apa saja ukhti.
Baik dzikir setelah sholat (kecuali dzikir minimal seperti di atas). Apalagi dzikir-dzikir pagi dan petang.
Maka dari itu jika kita mau menghafalkan maka insyaAllah kita akan bisa meminimalisir terlewat dari baca dzikir pagi petang.
Karena tidak harus baca buku kan.
Dan ingat bacaan dzikir pagi petang tersebut tidak harus dibaca secara berurutan yaaa ...
Silahkan baca darimana saja yang kita hafal. Jadi lebih mudah kita melatih diri untuk membiasakan membacanya dengan disambil beraktivitas.
Demikian ya ukhti.
Smg bisa difahami dengan baik dan diamalkan secara istiqomah.
آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
والله أعلم بالصواب
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Betapa rugi seorang muslim yang tidak pandai membangun kedekatan dengan Alloh ﷻ. Ia disibukkan menghadapi problema hidup sendirian.
Mulailah belajar membangun kedekatan itu dengan menjaga kesucian jiwa dan banyak dzikir. Niscaya Alloh ﷻ tidak saja akan mengingatkan kita, tapi Dia akan memberikan penjagaan yang khusus di sepanjang hidup kita.
Sungguh keberuntungan besar seorang hamba ketika ia memiliki jalinan yang akrab dengan Robbnya. Karena hidup dan matinya akan selalu berada dalam jaminan-Nya.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar