💎M a T e R i💎
Assalamu'alaikum sahabat-sahabat ku....
Tiba kembali saatnya kita sharing malam ini.
Segala puji hanya tertuju untuk Alloh ﷻ yang telah mengizinkan kita bersama di majlis ini.
Sholawat dan salam kita haturkan untuk Rasulullah ﷺ, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
💎 KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN ITU UJIAN
Sahabat-sahabat ku yang dicintai Alloh ﷻ...
“Apakah manusia mengira dia cukup mengatakan, “Kami telah beriman”, sedangkan mereka tidak diuji." (QS. Al Ankabut: 2).
Ujian iman sangat banyak macamnya tergantung dari kualitas orang tersebut, Ujian yang Alloh ﷻ berikan kepada orang yang tingkat ke-imanan-nya diatas rata-rata (para Nabi dan Rasul) jelas beda dengan ujian iman yang orang awam rasakan. Setiap yang ingin naik kelas pasti harus melewati yang namanya ujian, makin berat ujian yang diberikan makin tinggi kelas orang tersebut.
Sekarang Alloh ﷻ juga uji kita disetiap saat dan keadaan, tapi ujian yang Alloh ﷻ berikan tentu berbeda dengan yang para Nabi dan sahabat Nabi terima.
Tapi sayangnya banyak dari kita atau mungkin sebagian besar dari kita jatuh berguguran dalam menghadapi ujian yang menentukan sukses tidaknya kita di mata Alloh ﷻ dan Rasul-Nya.
Ujian untuk mengukur sejauh mana rasa cinta kita terhadap Islam dan semua ajarannya.
Kita pasti menginginkan agar cita-cita menjadi kenyataan. Hanya saja, tidak semua harapan selalu terpenuhi.
Kerap ada kekurangan dalam kehidupan, sebuah fakta bahwa kesempurnaan hanya milik Alloh ﷻ.
Ketika rencana dan harapan yang ditetapkan tidak tercapai, apakah itu kegagalan?
Dalam sudut pandang sebagai manusia yang memiliki keinginan, mungkin ya. Sesal, kecewa, sedih, dan marah bercampur aduk. Sadari dan tanamkan dalam hati dan pikiran,di balik sesuatu yang dinilai gagal itu sesungguhnya ada hikmah.
Bukankah yang terbaik selalu diminta kepada Alloh ﷻ Yang Maha Rahman dan Rahim?
Alloh ﷻ selalu memberikan yang terbaik, bukan yang selalu diinginkan.
Hanya saja, manusia dengan hawa nafsunya tidak dapat membedakan apakah yang dialaminya sebagai pelajaran, ujian, dan memberikan kebaikan.
Tugas kita sebagai manusia untuk menangkap hikmah di balik setiap yang dialami.
Teruslah berdoa meminta yang terbaik dalam kehidupan.
Percayalah, doa akan selalu dikabulkan. Disinilah maksud dari firman-Nya dalam QS. Al Mu'min: 60, "Berdoalah kepada-Ku maka akan Aku menerima doa kalian."
Alloh ﷻ pasti akan memenuhi doa, baik langsung atau tidak langsung dan memberikan yang terbaik bagi makhluk-Nya, bukan karena keinginan makhluk-Nya.
Karena keinginan itu belum tentu sesuai dengan kadar, kemampuan, atau kondisi terbaik makhluk-Nya.
Setelah seluruh daya upaya terbaik dilakukan, bertawakal dan memohonlah kepada Alloh ﷻ yang terbaik.
Terimalah dengan senyum apapun hasilnya, berusaha keraslah untuk meraihnya kembali jika dianggap masih belum maksimal.
Jangan-jangan karena strategi, situasi dan kondisi yang belum pas.
Bukankah dalam banyak hal kita tidak tahu dimana batas kemampuan?
Sedangkan, kemampuan itu tumbuh seiring dengan bertambahnya pengalaman, ilmu, dan kapasitas diri. Bila hari ini tidak mampu dilakukan, mungkin esok lusa bisa. Semuanya berproses, jadikan semuanya proses pembelajaran.
Bersabar, pantang menyerah, dan tawakal atas semua proses yang dijalani.
Inilah hidup maka berbuatlah yang terbaik dan bermanfaat bagi diri, manusia, dan lingkungan sekitar.
Yakinlah, dengan berbagi dan bermanfaat bagi seluruh makhluk, Alloh ﷻ Yang Maha Rahman dan Rahim memberi kita yang terbaik.
🌸🌷🌸
Sahabat-sahabat ku...
Dalam kehidupan ini kita selalu menemukan dua hal yang saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Ada yang sukses, ada pula yang gagal. Ada yang mudah mendapatkan harta, ada pula yang sulit memperolehnya. Ada yang selesai studinya, ada pula yang terhalanga studinya. Ada yang kaya, ada yang miskin. Ada meroket karirnya tapi ada juga yang tidak kunjung naik karirnya.
Namun diantara dua situasi itu mungkin saat ini kita sedang diberikan keluasan rizki, kelapangan, karir yang menanjak, harta yang berlimpah, jabatan yang strategis. Namun dibalik itu semua tersimpan sebuah jebakan yang mungkin akan melahirkan sikap-sikap yang tidak diridhoi Alloh ﷻ. Untuk itulah marilah menyimak perjalanan umat terdahulu agar bisa menjadi pelajaran bagi kita.
قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ ٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ
Katakanlah : “Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu”. (QS. Al An’am ayat 11).
Sahabat-sahabat ku, disaat sukses dunia sudah kita nikmati, maka hati-hati ditimpa istidraj, azab berbungkus nikmat.
Istidraj adalah semacam perangkap bagi manusia dimana mereka yang durhaka kepada Alloh ﷻ tampak semakin makmur, jaya, dan sejahtera. Tetapi sejatinya peningkatan kemakmuran yang terus beranjak naik bahkan melimpah itu sejatinya adalah uluran atau semacam penundaan untuk azab Alloh ﷻ yang pada gilirannya lebih dahsyat menimpa yang bersangkutan.
Tidak adanya rasa syukur atas segala nikmat diberikan Alloh ﷻ, merupakan bentuk dari istidraj yang membuat seseorang semakin jauh dari Alloh ﷻ dan melahirkan kesombongan dengan nikmat-nikmat yang diterima.
"Padahal dia adalah seorang yang banyak dosa, kok bisa kaya dan sukses ya?"
Jangan heran dulu, karena mungkin saja semua karunia yang ia terima adalah ‘Istidraj’ dari Alloh ﷻ. Secara bahasa Istidraj diambil dari kata ‘daraja’ yang artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Sementara istidraj dari Alloh ﷻ kepada hamba dipahami sebagai ‘hukuman’ yang diberikan sedikit demi sedikit dan tidak diberikan langsung.
Alloh ﷻ biarkan orang ini dan tidak disegerakan azabnya. Alloh ﷻ berfirman, “Nanti Kami akan menghukum mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.” (QS. Al-Qalam : 44).
Sederhananya, jika melihat orang yang secara agama ibadahnya buruk, sementara maksiat kepada Alloh ﷻ dan manusia jalan terus, lalu rezekinya Alloh ﷻ berikan melimpah, kesenangan hidup begitu mudah ia dapatkan, tidak pernah sakit dan celaka, panjang umur, bahkan Alloh ﷻ berikan kekuatan pada fisiknya. Maka, waspadalah sebab bisa jadi itu adalah istidraj baginya dan bukan kemuliaan.
Ataukah, kita yang sedang ditempa istidraj, naudzubillah.
Demikian saja dari saya malam ini. Mari kita baca lagi materinya, dan kita pahami bahwa gagal dan sukses adalah ujian dari Alloh ﷻ, meski yang satu adalah kesulitan, yang lain kesenangan, ternyata dua-duanya adalah ujian.
Wallahu a'lam
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0️⃣1️⃣ Safitri ~ Banten
Bun, ketika kita berhasil, keberhasilan itu kita raih atas jerih payah dan usaha kita sendiri. Nah apa selama dia berhasil dan menikmati hasilnya itu sama saja yah itu ujian yang dikasih Alloh ﷻ dan kenapa manusia itu cepat sekali lupanya dan khilaf ketika dikasih kenikmatan sama Alloh ﷻ, Bun?
🌸Jawab:
Iyaa.
Alloh ﷻ uji kita dengan keberhasilan, kesuksesan, mulai dari kemudahan jalan menuju sukses, sampai akhirnya kita menikmati hasil dari sukses tersebut.
Kenapa manusia cepat lupa? Karena manusia itu ada hawa nafsu yang ditunggangi oleh setan, dan akhirnya manusia digoda untuk lupa diri.
Wallahu a'lam.
0️⃣2️⃣ Hesti ~ Yogya
Assalamu'alaykum,
Bunda, bagaimana membedakan antara azab dan ujian?
🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam mba Hesti
Beda antara azab dan ujian, dengan muhasabah, apakah saat sesuatu menimpa kita, disaat itu kita sedang dekat dengan Alloh ﷻ, atau sebaliknya?
Jika sedang dekat dengan Alloh ﷻ, maka itu adalah ujian dari Alloh ﷻ, jika kita sedang berbuat zalim, maka itu adalah peringatan atau lebih tinggi lagi, merupakan azab dari Alloh ﷻ.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Hesti ~ Surabaya
Mohon tips agar selalu baik sangka pada apapun itu?
Terimakasih.
🌸Jawab:
Cara berbaik sangka, tentunya hal itu adalah dengan memahami takdir dari Alloh ﷻ, paham tentang keikhlasan dan tawakal.
Hanya saja didalam kehidupan, ada yang namanya kewaspadaan saat berhadapan dengan beberapa kondisi.
Wallahu a'lam
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Kegagalan, apa masih ada orang yang belum pernah mengalaminya? Tentunya kegagalan bukan lagi hal yang langka, semua orang pernah mengalaminya.
Namun, setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menanggapi hal tersebut. Ada yang menanggapinya dengan cara positif namun tidak sedikit juga yang menanggapinya dengan cara negatif.
Semua orang juga inginkan kesuksesan, sukses adalah tujuan dari sebuah kehidupan, terkadang sebagain orang lupa bahwa keberhasilan itulah sebenarnya ujian terberat bagi seorang manusia, karena dengan keberhasilan kebanyakan pada lupa asal usul.
Jadi setiap kondisi kita harus tetap waspada, dan tetap dalam koridor yang telah ditetapkan oleh agama kita. Jangan pernah melenceng dan lengah.
Demikian saja malam ini. Mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar