OLeH: Ummu Nadia Alifulia
💘M a T e R i💘
🌸JAGA LISANMU
Kita sedang membahas bab bersumpah dengan menyebut nama Alloh ﷻ. Tapi mengatasnamakan Alloh ﷻ dalam hal memvonis orang lain dengan vonis yang hanya menjadi hak Alloh ﷻ. Seperti vonis ke surga atau ke neraka. Itu hanya Alloh ﷻ yang tahu. Seperti juga vonis apakah Alloh ﷻ mengampuni seseorang ataukah tidak. Itu hak Alloh ﷻ.
Di dalam bab yang kita bahas ini, telah kita bahas sebuah hadits yang menceritakan dua orang sahabat. Satu ahli ibadah, dan satunya adalah ahli maksiat. Ketika ahli ibadah bertemu dengan ahli maksiat, dia sedang bermaksiat. Lalu ditegur, “Kurangi kemaksiatanmu, tahan dirimu.” Kawannya hanya menjawab, “Biar ini urusan aku dengan Alloh ﷻ.” Beberapa hari kemudian bertemu dan masih bermaksiat. Ditegur lagi, “Hentikan kemaksiatanmu, minimal kurangilah.” Dia hanya menjawab, “Biar ini urusan aku dengan Alloh ﷻ.”
Beberapa hari kemudian bertemu lagi, masih sedang bermaksiat lalu ditegur lagi. Lalu orang itu menyatakan, “Apa kamu diutus untuk mengawasi aku?” Ahli ibadah yang mendengar jawaban ahli maksiat tadi mengatakan, “Demi Allah, Alloh ﷻ tidak akan mengampuni dosa kamu.” Mengampuni dosa adalah hak Allah subhanahu wa ta’ala.
Ahli ibadah itu merampas apa yang menjadi hak Alloh ﷻ. Singkat cerita, di hari kiamat kedua orang ini dipanggil. Alloh ﷻ berkata kepada ahli ibadah yang menvonis sahabatnya tadi. Alloh ﷻ berkata, “Siapa yang dulu ketika di dunia berani bersumpah mengatasnamakan Aku bahwa aku tidak akan mengampuni dosa si fulan? Aku telah ampuni dosa si Fulan itu dan aku batalkan amal-amal kamu.” Akhirnya ahli maksiat tadi masuk ke surga lalu ahli ibadah tadi masuk kedalam neraka.
Adapun ahli maksiat yang dihapus dosa-dosanya dan dimasukkan ke dalam surga disebabkan karena mungkin setelah bermaksiat dia taubat. Atau melakukan amalan penghapus dosa. Ada harapan akan diampuni dengan mengatakan, “Biar ini urusan aku dengan Alloh ﷻ.” Oleh karena itu Alloh ﷻ anugerahi hidayah untuk bertaubat, dihapus dosanya lalu mati dalam keadaan sudah bertaubat. Sedangkan ahli ibadah yang memvonis dengan vonis “Alloh ﷻ tidak akan mengampuni dia” dihapus amal ibadahnya karena kesombongannya. Dia merasa sudah dekat kepada Alloh ﷻ dengan ibadah yang dilakukannya. Karena sudah merasa dekat, dia berani merampas hak atau wewenang Alloh ﷻ. Memvonis orang lain dengan vonis yang bukan haknya.
Arogansi seperti ini tidak mungkin lahir dari ibadah yang benar dan diterima. Ibadah yang benar dan diterima pasti melahirkan ketawadhuan, kemuliaan akhlak, sikap menjauhi semua yang Alloh ﷻ larang. Termasuk menjauhi kesombongan, ketakaburan atau arogansi tadi.
Maka jika ada orang yang ibadah, tapi ibadahnya melahirkan ketakaburan, kesombongan, perbuatan dan ucapannya menyakiti orang lain, ini menjadi tanda bahwa ibadah yang dilakukan oleh orang itu tertolak. Imam Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, “Telah berkata para ulama terdahulu, ‘siapa yang melakukan perbuatan baik, lalu perbuatan baik itu diikuti oleh perbuatan baik yang kedua, maka kebaikan kedua ini menjadi tanda bahwa kebaikan pertama diterima oleh Allah subahanahu wa ta’ala.‘”
Wallahu a'lam
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘TaNYa JaWaB💘
0️⃣1️⃣ iNdika ~ Semarang
Apabila ada seorang muslim mendoakan teman yang non muslim, "Semoga dia mendapatkan hidayah." Lalu ada seorang muslim yang lain berkata, "Sepertinya tidak mungkin dia mendapatkan hidayah." Apakah berkata muslim yang kedua itu termasuk mendahului ketetapan Alloh ﷻ?
🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarahkatuh shalihah
Na'am shalihah, karena kan kita tidak tahu hati manusia bisa dibolak balikan oleh Alloh ﷻ, buktinya banyak orang non muslim yang masuk Islam bukan? Dan mereka menjadi mualaf.
🌷Apakah seorang anak mendoakan orang tuanya yang sudah meninggal dunia namun dalam kondisi non muslim, mengampuni dosanya & diberikan hidayah, termasuk melanggar ketetapan Alloh ﷻ?
🔷Jika anaknya non muslim maka tidak akan diterima shalihah, jika orang tuanya non muslim maka tidak akan diterima doanya dan termasuk melanggar ketetapan Alloh ﷻ, dosa diampuni dan diberikan hidayah ketika ia seorang muslim dan bertaubat.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Titin ~ Jambi
Assalamualaikum,
Selain vonis Surga dan Neraka, ampunan Alloh ﷻ untuk hamba-Nya apa lagi yang tidak boleh ummu?
Mohon penjelasan ummu nadia.
Terima kasih.
🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarahkatuh shalihah
Syirik atau musyrik shalihah, maka tidak ada ampunan kepada orang-orang yang mati dalam keadaan tersebut dan juga terhapusnya seluruh amal ibadah dan perbuatannya, kecuali ia bertaubat.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum ustadzah,
Tadi disampaikan bahwa seseorang yang banyak ibadah tetapi tertolak karena menjudge dan merebut hak Alloh ﷻ terhadap amalan orang lain.
Jika itu terjadi karena begitu gemesnya terhadap kemaksiatan yang dilakukan orang itu, diingatkan terus juga ngeyel. Bagaimana dzah kalau begitu?
Apa yang harus dilakukan agar tidak sampai dianggap melampaui hak Alloh ﷻ?
🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarahkatuh shalihah
Berarti itu urusan ia dengan Alloh ﷻ shalihah, karena kita sudah mengingatkannya ingatlah secukupnya dan seperlunya shalihah, tidak perlu memaksa kehendaknya jika ia menolak ya.
Wallahu a'lam
0️⃣4️⃣ Yulya Syuhada ~ Jambi
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bagaimana cara kita menanggapi orang yang bersumpah mengatas nama Alloh ﷻ, seperti dia membuat janji kepada kita, namun janji itu tidak pernah dipenuhi?
🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarahkatuh shalihah
Kita boleh menagih janji ia shalihah, tapi masih saja tidak ditepati maka itu urusan dia dengan Alloh ﷻ ya shalihah.
Wallahu a'lam
🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘
Baiklah shalihah semuanya, jazakillah khair sudah diberikan kesempatan untuk berbagi dan sharing ilmu yang insyaaAllah bermanfaat dan bernilai kebaikan untuk kita semua jangan putus untuk selalu menuntut ilmu yaa, karena ilmu itu luas dan ada dimana saja.
Semoga bisa bertemu kembali, Aamiin allahumma aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar