OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto
💎M a T e R i💎
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat sahabatku
Bismilllah, segala puji hanya untuk Allah Azza wa jalla yang telah memberikan rahmat-Nya untuk kita semua, sholawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam keluarga dan sahabat serta seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman.
Sahabat sahabatku...
Islam dibangun di atas 5 perkara: "Bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang haq kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji ke Baitullah dan puasa Ramadhan.” (HR. Bukhari no.8, Muslim no. 16).
Shalat adalah ibadah yang agung. Ia juga merupakan ibadah yang urgen dan penting untuk senantiasa di jaga. Disisi lain, banyak pula keutamaan-keutamaan dari ibadah shalat. Maka dengan begitu tingginya kedudukan shalat dalam Islam, meninggalkan ibadah inipun berat konsekuensinya.
Jika di dunia ini ada emas dan uang sebagai investasi, maka shalat adalah investasi dari dunia hingga akhirat. Ya, shalat itu investasi bagi siapa saja yang ingin mengerjakan dan menegakkannya dengan iman dan kesungguhan. Bayangkan, shalat itu dengan izin Alloh ﷻ mampu mengubah dan mendatangkan segalanya. Shalat yang dikerjakan dengan kekhusyu’an, maka akan mendatangkan ketenangan, kedamaian, kebahagiaan, dan kesuksesan bagi yang melaksanakannya.
Coba tadabburi Quran surat Al Mukminun ayat 1 dan 2 yang artinya, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, 2. (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.” (QS. Al Mukminun: 1-2).
Shalat, menjadi bukti keberuntungan bagi siapa saja yang mengerjakannya dengan khusyu’. Siapapun yang ingin sukses dalam hidupnya, maka dalam surat Al Mukminun ini yang menjadi syarat utamanya adalah kerjakan shalat dengan khusyu’.
Siapa saja yang shalatnya benar sesuai aturan Alloh ﷻ dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, maka bangkit dan kerjakanlah shalat dengan khusyu’. Shalat adalah syarat untuk mendapatkan keberkahan, ketenangan dan kesuksesan dalam hidup. Shalat menjadi penentu suksesnya seseorang di dunia hingga akhirat.
Mari merenung sejenak. Mengapa di dunia ini, di negeri tercinta ini khususnya, begitu banyak kriminalitas terjadi dimana-mana? Tidak jarang, para pelaku kejahatan itu adalah orang-orang yang ber-KTP Islam. Mengapa justru umat Islam diantaranya nekad menjadi pelaku berbagai aneka kriminal itu? Bisa ditebak karena shalat sudah ditinggalkan sehingga fitrah sucinya jauh dari Alloh ﷻ dan cenderung mengikuti hawa nafsu.
Jika shalat sudah ditinggalkan, maka yang akan menjadi penuntun dalam diri seorang hamba itu bukan lagi Allah Ta’ala melainkan hawa nafsunya. Jika nafsu sudah menjadi penuntun, maka segala perbuatan buruk dianggap baik. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya:
“59. Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan, 60. kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, Maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun.” (QS. Maryam: 59-60).
Sahabat-sahabatku yang dicintai Alloh ﷻ...
💎MENIGGALKAN SHALAT ADALAH MAKSIAT TERBESAR
Salah satu tanda syukur seorang hamba kepada Allah Ta’ala adalah dengan menegakkan shalat fardhu yang lima. Shalat mempunyai kedudukan yang sangat penting di hadapan Allah Ta’ala. Shalat juga menjadi pemisah antara orang mukmin dan orang kafir. Selain itu, shalat menjadi kunci utama diterimanya segala amal ibadah. Bahkan, shalat adalah amalan pertama kali yang kelak akan dihisab oleh Allah Ta’ala. Siapa yang shalatnya baik, maka dijamin oleh Alloh ﷻ baik semua amal ibadahnya yang lain. Pun sebaliknya, jika shalatnya tidak baik, maka akan tertolaklah segala amal ibadahnya yang lain.
Shalat adalah cara bagi seorang hamba untuk membangun komunikasi dan kedekatan dengan Rabb, Sang Maha Pencipta. Dialah Rabb yang Maha Mencukupi segala keperluan semua makhluk yang bernyawa. Artinya, betapa sombong seorang hamba bila ia mengaku beriman hanya kepada Alloh ﷻ semata, tapi berani-beraninya meninggalkan shalat lima waktu.
Meninggalkan shalat fardhu adalah suatu kemaksiatan terbesar (jika tanpa alasan syar’i) yang dilakukan seorang hamba kepada ‘Majikannya’ yakni Allah Ta’ala. Karena itu jika seorang hamba hendak meninggalkan shalat fardu, maka ingatlah nasihat Ibrahim bin Adham berikut ini.
Suatu ketika ada seorang pemuda yang datang kepada Ibrahim Ibn Adham Rahimahullah, dia curhat dan berkata, “Ya syaikh, sesungguhnya nafsuku mendorongku untuk melakukan kemaksiatan, tolong berikan kepadaku nasihat, mudah-mudahan dengan nasihat itu aku bisa menahan diri dari kemaksiatan.”
Ibrahim Ibn Adham Rahimahullah berkata, “Jika nafsumu mengajak untuk bermaksiat kepada Alloh ﷻ maka silakan, tidak mengapa tetapi ada 5 syarat.”
√ Pertama, “Jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala lakukanlah ditempat yang engkau tidak dilihat oleh Alloh ﷻ."
√ Kedua, “Jika engkau bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka jangan engkau bermaksiat di buminya Alloh ﷻ.”
√ Ketiga, “Jika engkau hendak bermaksiat kepada Alloh ﷻ silakan saja, tetapi jangan engkau makan rezeki yang Allah Subhanahu wata’ala berikan kepadamu.”
√ Keempat, “Jika engkau bermaksiat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala kemudian datang Izrail (Malaikat Maut) hendak mencabut nyawamu, maka katakan kepadanya bahwa engkau belum mau mati.”
√ Kelima, “Jika engkau bermaksiat kepada Alloh ﷻ, dan kelak di hari kiamat saat Malaikat Zabaniyah mau menyeretmu dan memasukkanmu ke dalam neraka, maka bisakah engkau mengatakan, ‘Saya tidak mau masuk neraka… saya mau masuk surga.”
Ibrahim bin Adham melanjutkan kata-katanya, “Jika engkau tidak mampu bersembunyi dari pandangan Alloh ﷻ, engkau tinggal di buminya Alloh ﷻ, engkau makan rezekinya Alloh ﷻ, engkau tidak mampu menolak datangnya malaikat maut dan engkau tidak mampu menolak dirimu ketika diseret ke dalam neraka, maka masihkah engkau akan bermaksiat kepada Alloh ﷻ saudaraku?” Akhirnya pemuda ini mengatakan: ”Astagfirullah Al adzhim”, dia beristighfar dan bertobat akhirnya ia kemudian tidak jadi melakukan kemaksiatan tersebut.
Pemuda itupun menangis tersedu-sedu dan bertekad untuk tidak pernah bermaksiat lagi selamanya kepada Allah Ta’ala.
🌸🌷🌸
Sahabat, jangan pernah lagi tinggalkan shalat fardhu.
Sesibuk apapun kita, mari luangkan waktu untuk ‘berkomunikasi’ dengan Alloh ﷻ.
Dengan shalat, hidup kita menjadi berkah. Harta kita menjadi berkah. Keluarga kita menjadi berkah. Anak-anak dan istri kita menjadi berkah. Ilmu dan harta kita menjadi berkah.
Bahkan, dunia dan akhirat kita akan bahagia. Wallahi, tidak akan pernah bahagia seseorang yang berani meninggalkan shalat.
Tidak akan pernah sakinah, mawaddah warohmah sebuah keluarga bila suami istri dan anak-anaknya terbiasa meninggalkan shalat.
Sahabat, banggakah kita akan kegagahan?
Banggakah kita dengan wajah yang tampan dan cantik?
Banggakah kita dengan harta kekayaan yang kita miliki?
Banggakah kita dengan pengaruh yang besar karena kekuasaan yang dimiliki?
Banggakah kita dengan luasnya ilmu dan pengalaman yang kita punya?
Banggakah kita dengan gelar berderet yang kita raih dari lembaga-lembaga pendidikan?
Apa arti semua kebanggaan itu jika kita jauh dari Alloh ﷻ.
Semua itu sama sekali tidak bernilai di sisi Alloh ﷻ jika kita masih senang meninggalkan shalat.
Mari berlelah-lelah dalam menegakkan shalat, daripada kita berlelah-lelah selamanya di dalam neraka karena menanggung dosa akibat meninggalkan shalat. Selagi masih ada waktu dan usia, mari perbarui komitmen kita kepada Alloh ﷻ untuk menjaga shalat fardhu kita dan meningkatkan kualitasnya semata-mata karena rasa takut dan harap kepada Alloh ﷻ, wallahua’lam.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0️⃣1️⃣ Han ~ Jatim
Assalamu'alaikum,
Bu, bagaimana cara dan kiat menasihati saudara atau keluarga sendiri yang sholatnya itu kadang ingat kadang tidak atau bahkan tidak sama sekali mengerjakannya.
Kalau sama keluarga atau saudara sendiri itu biasanya luar bisa sulit untuk di dengarkan nasihat-nasIhat kita. Apalagi kalau yang menasihati lebih muda.
Bagaimana bu?
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Benar sekali, menasihati orang terdekat itu lebih sulit daripada orang lain.
Jadi kembali lagi, tugas kita adalah terus mengajak dan mendakwahkan betapa pentingnya sholat bagi seorang muslim. Dan terus mendoakan agar Alloh ﷻ memberikan hidayah.
Jalankan saja tugas kita, seraya terus berharap kepada Alloh ﷻ.
Jangan pernah lelah untuk berdakwah dan mengajak kepada kebenaran meski kita diabaikan.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Frin ~ Surabaya
Bunda Irna,
1. Saya lihat ada keluarga saya itu sering menjama' sholatnya padahal tidak pergi kemana-mana. Pernah saya tanya katanya takut lupa. Bagaimana ya bunda sholatnya?
(Biasanya sholat dhuhur sekalian ashar dan sholat maghrib sekalian sholat isya').
Bagaimana caranya saya harus mengingatkannya?
2. Saya dulu masih zaman jahiliyah (awal-awal kerja) sering mengqodho' sholat.
Misal pulang kerja jam 4 begitu tidak sholat ashar dulu di kantor langsung pulang bila macet begitu bisa-bisa sampai rumah maghrib.
Bagaimana bun sholat saya atau harus bagaimana sekarang?
Jazakillah khoir untuk pencerahannya.
🌸Jawab:
1. Ajak kembali mempelajari syarat dan rukun sholat. Pelajari kembali apa syarat boleh menjamak sholat. Karena tidak semua kondisi boleh menjamak. Hal ini penting untuk dipelajari. Memang harus diingatkan. Islam itu memang memberi keringanan, tapi jangan meringan-ringankan.
2. Seharusnya jam 4 itu sebelum pulang sholat dulu ya, karena itu udah masuk waktu sholat. Ini sudah sama dengan melalaikan sholat.
Karena semua sudah terjadi, maka jalannya adalah bertaubat, tidak ada jalan yang bisa kita tempuh untuk mengharap ridho Alloh ﷻ selain bertaubat atas kesalahan dan kelalaian kita.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Han ~ Jatim
1. Bu, bagaimana dengan makmum yang sholat berjamaah tapi mendahului imam atau bersamaan dengan imam gerakannya? Berdosakah atau batal sholatnya?
2. Bagaimana dengan hukum orang yang bertato dalam melaksanakan sholat, sah atau tidak bu?
🌸Jawab:
1. Makmum yang mendahului imam dan dia sadar telah mendahului imam, jika bukan dalam kondisi darurat, maka sholatnya tidak sah.
Jika bersamaan dengan Imam, maka hukumnya makruh, dia tidak mendapatkan keutamaan sholat berjama'ah.
2. Sholatnya sah, karena syarat sah sholat adalah wudhu, dan tato tidak menghalangi air wudhu sampai ke kulit. Karena tato itu berada dibawah kulit.
Akan tetapi perlu dicermati bahwa tato itu haram di dalam Islam, apalagi jika unsur-unsur tato sendiri ada barang yang haram untuk dibawa sholat. Karenanya para ulama dengan tegas menyatakan tato harus dihapus, meski itu menyakiti, tapi jika tidak bisa dihapus dan kalau dipaksakan menghapus akan membawa kemudharatan, maka taubat adalah jalan satu-satunya.
Wallahu a'lam
0️⃣4️⃣ Frin ~ Surabaya
Bunda Irna, di mushollah dekat rumah itu ada beberapa jama'ah bila selesai sholat wajib, begitu imam masih baca-baca wiridan tapi ada beberapa yang langsung sholat sunnah ba'diyah, begitu itu bagamana nggeh?
🌸Jawab:
Nggak masalah Mba Frind, yang wajib adalah sholatnya, wirid itu sunnah. Tidak harus ikut imam.
Wallahu a'lam
0️⃣5️⃣ Frin ~ Surabaya
Awal-awal fokus, lama-lama lupa.
Kiat-kiatnya bagaimana ya sampai akhir bisa tumu'nina?
🌸Jawab:
Manusiawi mbak, disaat kita ingat bahwa kita sedang sholat, maka kembalilah untuk khusyuk. Dan itulah kadar khusyuknya manusia.
Wallahu a'lam
0️⃣6️⃣ Frin ~ Surabaya
Masalah wudhu bunda irna,
Kalau pas sholat begitu, kadang ingin (maaf mau buang angin) padahal kalau tidak sholat begitu biasa-biasa tidak terasa apa-apa begitu sebaiknya bagaimana nggeh.
Ditahan apa dibatalin karena kadang pas jama'ah sama ibu.
🌸Jawab:
Hukum menahan buang angin itu makruh, ini juga kadang adalah godaan dari setan, ini perlu dipelajari juga, benar-benar buang angin atau rasa was-was saja.
Wallahu a'lam
0️⃣7️⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum,
Ketika kita sudah sholat 5 waktu tapi gagal terus tepat waktu baiknya bagaimana ya?
Terima kasih
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Dipelajari gagalnya disebabkan oleh apa?
Manajemen waktu harus kembali diperhatikan.
Semua terjadi karena malas dan diundur-undur tanpa sebab, atau karena bertabrakan dengan pekerjaan yang memang benar-benar tidak bisa ditinggalkan.
Atur kembali manajemen waktunya.
Wallahu a'lam
0️⃣8️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum bun,
1. Kalau dia rajin ibadahnya cuma di bulan puasa saja bagaimana itu? Jadi setelah bulan puasa selesai ibadahnya pun malas-malasan lagi?
2. Jika dalam satu rumah hanya ada beberapa orang yang rajin dalam ibadah tapi yang lain masih malas-malasan disuruh dan di bilangin juga tetap masih belum berubah, jika seperti ini bagaimana bun apa yang rajin ibadah ini dia gagal dalam mengajak saudaranya dan dia belum bisa disebut muslim yang baik apa dia ikut-ikut dapat dosa karena tinggal satu rumah?
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
1. Ini memang rata-rata terjadi pada kita, saat ramadhan rajin sekali ibadah, ini dan itu, setelah ramadhan semua jadi ambyar lagi, berarti ibadahnya karena ramadhan bukan karena Alloh ﷻ, dia kejar fadhilah ramadhan, tapi 11 bulan kemudian dia lupa fadillah dahsyat amal ibadah yang lain. Semoga Alloh ﷻ kuatkan kita untuk terus beribadah, baik dibulan ramadhan maupun diluar ramadhan. Aamiin.
2. Bukan gagal, tapi Alloh ﷻ belum memberikan hidayah, terus saja mengajak dan mengingatkan. Jangan bosan. InsyaaAllah jika tidak ada pembiaran, maka anggota keluarga lain sudah lepas tanggungjawabnya. Tidak lagi dimintai pertanggungjawaban atas pembiaran orang yang tidak taat.
Wallahu a'lam
0️⃣9️⃣ Han ~ Jatim
Assalamu'alaikum,
Bu, bagaimana riwayat awal sholat wajib ini? Apakah sudah ada sejak Nabi Adam atau setelah turunnya wahyu Al Qur'an?
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Sebetulnya kewajiban shalat sudah ada sebelum peristiwa tersebut. Shalat diwajibkan kepada Nabi Muhammad ﷺ sedari awal ia diangkat sebagai Nabi dan menerima wahyu pertama.
Hal ini ditegaskan dalam hadis riwayat Ahmad dan Ad-Daraquthni;
أن جبريل أتاه في أول ما أوحي إليه فعلمه الوضوء والصلاة
Artinya, “Jibril datang kepada Rasul ketika menyampaikan wahyu pertama dan mengajarkan Rasul wudhu’ dan shalat.” (HR. Ahmad dan Ad-Daraquthni).
Hanya saja sholat 5 waktu diwajibkan setelah isra' mi'raj.
Wallahu a'lam
🔹Jadi sebelum Nabi Muhammad baginda kita Rasulullah ﷺ sholat belum menjadi Kewajiban ya bu?
🌸Kalau kita dalami dari Al Quran, maka kita akan menemukan bahwa Rasul rasul sebelum Rasulullah ﷺ juga sholat. Mereka berdoa dalam sholatnya.
Wallahu a'lam
1️⃣0️⃣ Bunda khansa ~ Bekasi
Assalamualaikum bun,
Bagaimana cara memberi pengertian kepada anak umur 9 tahun kalau sholat itu wajib dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Karena anak saya masih sering bohong kalau disuruh sholat, bukannya sholat malah mainan, giliran mau, sholatnya tidak sesuai raka'atnya dan asal-asalan.
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
Kalau anak-anak memang harus berulang-ulang Bund, dan beri anak reward jika dia sholat dengan tepat waktu dan rutin, anak-anak itu suka dihargai atas usahanya. Karena itulah beri dia reward jika dia melakukan kebaikkan. Minimal pujian.
Dan juga ajak sholat bareng kita.
Perlahan-lahan ananda akan suka sholat. InsyaaAllah.
Wallahu a'lam
1️⃣1️⃣ Lina ~ Bekasi
Bismillah...
Afwan ustadzah,
"Bagaimana agar sholat kita itu bisa benar- benar khusyu'?"
Jazakillah Khair atas kesempatan dan jawaban dari ustadzah.
🌸Jawab:
Berikut ada beberapa tips agar sholat bisa khusyuk.
(1) Mengikuti Tata Cara Dengan Benar.
Dalam melaksanakan cara agar shalat khusyuk, shalat shalat wajib diharuskan untuk mengikuti tata cara shalat wajib yang baik mulai dari bagian wudhu, niat, gerakan, tuma’ninah, kekhusyu’an, dan lain-lain. Shalat wajib yang asal-asalan akan memperbesar resiko shalat sobat pembaca tidak diterima oleh Alloh ﷻ.
Diharapkan seluruh umat muslim laki-laki dan perempuan untuk selalu memperbaiki shalat wajibnya dari waktu ke waktu dengan mempelajari ilmu cara agar shalat khusyuk shalat dari sumber yang bisa dipercaya dan dijadikan panutan dengan dasar Hadits Nabi Muhammad ﷺ dan tuntunan para imam besar.
(2) Niat Tulus Ada.
Banyak orang melalui banyak media pula yang mengajarkan tentang selama menjalankan shalat, namun yang perlu dipahami bahwa cara untuk mendapatkan shalat wajib yang khusyuk yang terpenting itu terletak pada diri sendiri, hanya perlu memahami kiat agar shalat wajib khusyuk dan pelaksanaannya sendiri yang menentukan, maka niat tulus dari dalam hati menjadi kunci utama.
(3) Hati.
Dalam melakukan cara agar shalat khusyuk shalat shalat wajib, sehingga mendapatkan hikmah shalat yang sebenarnya seharusnya bukan hanya anggota tubuh yang mengikuti gerakan demi gerakan shalat wajib. Ini yang seringkali terjadi sehingga seseorang tidak meraih shalat wajib yang khusyuk. Namun, perlu untuk mengikutkan hati dalam setiap shalat wajib, dalam setiap gerakan dan bacaan dalam shalat wajib, menjadikan hati ikut melaksanakan shalat wajib bersama seluruh anggota tubuh .
(4) Memahami Arti Shalat Wajib.
Dalam setiap gerakan dalam shalat wajib itu tidak lepas dari bacaannya, mulai dari lafadz takbiratul ihram hingga mengucapkan salam setelah tahiyyatul akhir dipenuhi dengan bacaan-bacaan suci yang berasal dari ayat-ayat Al-Qur’an hingga do’a-do’a dalam shalat wajib itu sendiri.
(5) Mendalami Makna Bacaan Shalat.
Salah satu penyebab seseorang menjadi sulit mendapatkan shalat wajib yang khusyuk adalah tidak tahu apa arti dan makna lafadz yang dibacanya dalam shalat wajib yang akhirnya membuat shalat wajibnya berjalan begitu saja tanpa bisa dia hayati. Maka mulailah mempelajari dan memahami satu per satu bacaan shalat wajib begitu juga arti. Dan mencoba untuk terus menghayatinya dalam setiap shalat wajib yang lakukan.
(6) Fokus.
Saat melakukan shalat wajib itu ditujukan di tempat sujud, tidak melirik apalagi menengok kiri dan kanan. Itu agar fokus dalam shalat wajib. Namun, yang lebih penting lagi pikiran juga harus fokus bahwa sementara melakukan shalat wajib, sedang menghadap kepada Alloh ﷻ.
(7) Pusatkan Pikiran Hanya Kepada Alloh ﷻ.
Netralkan pikiran dari berbagai hal-hal yang berbau dunia mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, sekolah, kampus, harta, tahta, wanita, pria, dan lain sebagainya. Serahkan diri sepenuhnya hanya kepada-Nya untuk menjalankan kewajiban yang diperintahkan kepada.
(8) Menyadari Bahwa Sedang Menghadap Tuhan.
Ciptakan suatu alam pikiran dimana sedang berhadapan dengan sesuatu yang luar biasa dahsyat dan tiada tandingannya di dunia maupun di akhirat.
(9) Munculkan Makna Bacaan Shalat dalam Hati.
Mempelajari dan Memahami Arti dan Makna Bacaan Shalat wajib. Pelajarilah arti dan makna di balik ucapan-ucapan saat sedang shalat wajib, lalu pahami dan hafalkan. Munculkan arti dan makna bacaan shalat wajib sobat pembaca saat sedang shalat wajib.
(10) Menganggap Shalat Terakhir.
Menganggap Shalat wajib Yang Sedang Dilakukan adalah Shalat wajib Terakhir. Setiap manusia maupun jin tidak ada yang mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi di masa yang akan datang termasuk hari kematian.
(11) Mengingat Kematian.
Anggap saja akan meninggal dunia saat shalat wajib berlangsung maupun setelah shalat wajib. Orang mukmin yang tahu dia mau wafat maupun mau kiamat besar, maka orang itu akan segera meningkatkan cara agar shalat khusyuk shalatnya serta menjalankan cara agar shalat khusyuk shalat dengan sebaik-baiknya.
(12) Konsentrasi.
Jika pikiran terganggu segera kembali konsentrasi apabila tiba-tiba tersadar bahwa sedang terlena dengan buaian alam pikiran dunia, maka bersegeralah kembali kepada arti dan makna bacaan shalat wajib atau kembali mengingat Alloh ﷻ.
(13) Memperhatikan Kondisi Tubuh Sebelum Shalat Wajib.
Pastikan bahwa sudah merasa nyaman dan siap untuk melaksanakan cara agar shalat khusyuk shalat-shalat wajib dengan baik, seperti sudah buang air, sudah makan yang cukup, pikiran sudah netral, bersih dari najis dan hadas dan lain sebagainya.
(14) Memperhatikan Kondisi Lingkungan Sebelum Shalat wajib.
Usahakan cari tempat shalat wajib yang terbaik bagi dilihat dari aspek kebersihan, kenyamanan, kebisingan, gangguan orang lain, gangguan anak-anak, keamanan, perizinan, dan lain-lain.
(15) Shalat Tepat Waktu dan Tidak Terburu-Buru.
Agar bisa shalat wajib dengan khusyuk harus sholat pada waktu yang paling utama, yaitu shalat wajib tepat waktu di awal waktunya. Untuk laki-laki shalat wajib berjamaah di masjid atau mushola setelah panggilan adzan dan komat, sedangkan untuk yang perempuan boleh dilaksanakan di rumah.
Shalat wajiblah dengan santai dengan menikmati setiap detiknya menghadap langsung kepada sang khalik walaupun sebenarnya sedang diburu waktu. Ikhlas semata-mata untuk mendapatkan ridho Alloh ﷻ buang jauh-jauh tujuan shalat wajib selain untuk mendapatkan ridho dari Alloh ﷻ seperti untuk pamer atau riya, ingin dilihat atasan, ingin dianggap orang sebagai orang alim, sekedar ikut-ikutan orang lain, dan lain sebagainya.
Berusaha untuk selalu memperbaiki shalat wajib, muslim laki-laki dan perempuan yang baik akan terpacu terus-menerus melakukan perbaikan cara agar shalat khusyuk shalat maupun hal-hal yang lain untuk menyempurnakan dirinya sesuai dengan Al-Qur’an dan tuntunan hadist Nabi Muhammad ﷺ.
Dan yang lebih penting lagi khusyu setelah sholat baik dalam perilaku maupun yang lainya dalam kehidupan sehari- hari.
Wallahu a'lam
1️⃣2️⃣ Han ~ Jatim
Assalamu'alaikum,
Bu, bagaimana dengan orang yang rajin ibadah sholat tapi kelakuan masih saja menyakiti orang sekitarnya? (Suka menggunjing, memfitnah, sombong dan lainnya).
1. Apakah amal ibadah sholatnya masih dan tetap di terima?
2. Bagaimana dengan mereka yang tidak sholat tapi amalan yang lainnya bagus?
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
1. Amalan akan diterima sesuai dengan yang diniatkannya. Kalau niatnya ikhlas karena Alloh ﷻ tentu akan diterima. Hanya saja, pas pada penimbangan amalan baik dan buruk nanti akan dilihat mana yang lebih berat.
🔹Kalau misal berat yang buruk amalannya apakah akan menggugurkan pahala sholatnya bu walau niat sholatnya tulus ikhlas?
🌸Tidak gugur, tetap diterima. Hanya saja, timbangan amal keburukannya lebih berat, dan tentu hukuman yang dia terima sesuai dengan timbangan amalannya.
Wallahu a'lam
2. Kita lihat dan simak hadist berikut ini yang diriwayatkan oleh Bukhari sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ تَرَكَ صَلاةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ (رواه البخاري، رقم 553)
"Barangsiapa yang meninggalkan shalat asar, maka amalannya akan terhapus." (HR. Bukhari, no. 553)
Makna ‘Terhapus amalannya’ yakni batal dan tidak bermanfaat baginya. Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan shalat, Alloh ﷻ tidak menerima amalan darinya. Maka orang yang meninggalkan shalat tidak bermanfaat sedikitpun amalannya. Tidak akan dinaikkan amalannya kepada Alloh ﷻ.
Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata terkait makna hadits ini, "Yang tampak dari hadits ini, bahwa meninggalkan ada dua macam; Meninggalkan semuanya, tidak pernah melakukan sama sekali, maka ini akan menghilangkan semua amalannya. Meninggalkan sebagian pada hari tertentu, maka ini menghilangkan amalan pada hari itu. Gugurnya amal secara umum seimbang dengan meninggalkan secara umum, dan gugurnya sebagian seimbang dengan meninggalkan secara tertentu." (As-Shalat, hal. 65)
Wallahu a'lam
1️⃣3️⃣ Han ~ Jatim
1. Batalkah wudhu jika bersentuhan dengan wanita (istri atau bukan istri) dan sebaliknya?
2. Tapi kalau dulu pas di Mekah dan Madinah tidak masalah bu bercampur pas tawaf itu tidak batal? Atau batal juga bu bersentuhan bukan muhrimnya?
3. Apa hukumnya membaca al fatihah bagi makmum bu?
🌸Jawab:
1. Ada perbedaan pendapat para ulama delam hal ini, ada yang menyatakan batal, ada yang tidak.
2. Waktu kita haji atau umrah, biasanya para pembimbing akan menjelaskan hal ini, akan dianjurkan mengikuti mazhab yang berpendapat bahwa bersentuhan tidak membatalkan wudhu, dan akan diajari tata cara wudhunya.
3. Ini juga ada perbedaan pendapat para ulama. Ada yang mewajibkan makmum untuk membaca dan ada yang tidak. Dan ada yang juga yang memberi ketentuan bagi makmum membaca atau tidak.
Wallahu a'lam
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Sahabat-sahabatku, mari kita lebih serius lagi memperhatikan dan menjaga shalat kita dan juga orang-orang yang terdekat dengan kita.
Jangan sampai kita dan orang-orang terdekat kita meninggalkan shalat yang diwajibkan Alloh ﷻ. Karena beratnya konsekuensi bagi orang yang meninggalkan shalat.
Demikian dari saya, mudah-mudahan nanti kita bisa belajar tentang keutamaan sholat.
Mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan malam ini.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuuh.