OLeh : drg. Selly Priliana D.
💎M a T e R i💎
💘GINGIVITIS
🔹DEFINISI
Gingivitis adalah peradangan pada gusi (gingiva). Gingivitis sering terjadi dan bisa timbul kapan saja setelah tumbuhnya gigi.
🔹PENYEBAB
Gingivitis hampir selalu terjadi akibat penggosokan dan flosing (membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi) yang tidak benar, sehingga plak tetap ada di sepanjang garis gusi. Plak merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri dari bakteri. Plak lebih sering menempel pada tambalan yang salah atau di sekitar gigi yang terletak bersebelahan dengan gigi palsu yang jarang dibersihkan.
Jika plak tetap melekat pada gigi selama lebih dari 72 jam, maka akan mengeras dan membentuk karang gigi (kalkulusflosing (benang gigi). Plak merupakan penyebab utama dari gingivitis.
Faktor lainnya yang akan semakin memperburuk peradangan adalah:
~ Kehamilan
~ Pubertas
~ Pil KB.
Obat-obat tertentu bisa menyebabkan pertumbuhan gusi yang berlebihan sehingga plak sulit dibersihkan dan terjadilah gingivitis.
Obat-obatan tersebut adalah:
~ Fenitoin (obat anti kejang)
~ Siklosporin (diminum oleh penderita yang menjalani pencangkokan organ).
~ Calcium channel blockers (misalnya nifedipin, obat untuk mengendalikan tekanan darah dan kelainan irama jantung).
~ Pil atau suntikan KB.
Kekurangan vitamin C bisa menyebabkan gingivitis, dimana gusi meradang dan mudah berdarah. Kekurangan niasin (pellagra) juga bisa menyebabkan peradangan dan perdarahan gusi, serta mempermudah terjadinya infeksi mulut.
Pada kehamilan, gingivitis bisa semakin memburuk. Hal ini terutama disebabkan oleh perubahan hormonal. Keadaan ini didukung oleh kurangnya menjaga kebersihan mulut karena wanita hamil sering merasa mual di pagi hari. Selama kehamilan, iritasi ringan (yang paling sering adalah pembentukan karang gigi) bisa menyebabkan pertumbuhan berlebih dari jaringan gusi yang menyerupai benjolan. Keadaan ini disebut tumor kehamilan. Jika terluka atau pada saat makan, jaringan gusi yang membengkak ini mudah mengalami perdarahan.
Gingivitis deskuamativa merupakan suatu keadaan yang paling sering ditemukan pada wanita pasca menopause. Lapisan gusi yang paling luar terpisah dari jaringan dibawahnya. Gusi menjadi sangat longgar sehingga lapisan terluarnya bisa digerakkan dengan kapas lidi.
Pada perikoronitis, yang membengkak adalah gusi pada sebuah gigi yang belum keluar seluruhnya. Cairan, potongan makanan dan bakteri bisa terperangkap di dalam bagian gusi yang menutupi gigi ini. Bisa terjadi infeksi, yang selanjutnya bisa menyebar ke tenggorokan atau pipi.
🔹🌷🔹
🔹GEJALA
Pada gingivitis simplek, gusi tampak merah, bukan pink. Gusi membengkak dan mudah digerakkan. Jika penderita menggosok gigi atau makan, gusi seringkali berdarah. Jika gingivitisnya berat, maka pada saat bangun pagi bantal akan dipenuhi oleh bercak darah, terutama jika pada saat tidur penderita bernafas melalui mulutnya.
Gingivostomatitis herpetik akut merupakan infeksi virus pada gusi dan bagian mulut lainnya, yang menimbulkan nyeri. Gusi tampak berwarna merah terang dan terdapat banyak luka terbuka yang berwarna putih atau kuning di dalam mulut.
Gingivitis pada leukemia merupakan tanda awal dari leukemia pada sekitar 25% penderita anak-anak. Penyusupan (infiltrasi) sel-sel leukemia ke dalam gusi menyebabkan gingivitis dan berkurangnya kemampuan untuk melawan infeksi akan semakin memperburuk keadaan ini. Gusi tampak merah dan mudah berdarah. Perdarahan seringkali berlanjut sampai beberapa menit atau lebih karena pada penderita leukemia, darah tidak membeku secara norma.
🔹DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Gusi yang meradang tampak merah, membengkak dan mudah berdarah.
🔹PENGOBATAN
Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi. Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pertumbuhan gusi yang berlebihan harus diangkat melalui pembedahan. Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, maka diberikan tambahan vitamin.
🔹🌷🔹
🔹Pregnancy-associated gingivitis
Peradangan gusi pada saat hamil, bukan benar-benar disebabkan oleh kehamilannya. Namun tetap disebabkan oleh adanya plak gigi, sama seperti pada pasien wanita yang sedang tidak hamil.
Kehamilan akan mengakibatkan perubahan hormonal pada tubuh pasien, yaitu meningkatnya hormon steroid pada cairan gusi dan peningkatan bakteri Prevotella intermedia yang menggunakan steroid sebagai faktor pertumbuhannya. Hormon-hormon yang dihasilkan pada saat kehamilan juga mempengaruhi sirkulasi darah pada gusi. Sehingga kehamilan akan memodifikasi respons gusi terhadap plak gigi. Dengan kata lain gusi wanita hamil lebih rentan terhadap iritan yang diterima, dan akan menghasilkan penampakan gusi yang tidak normal.
Tingkat keparahan peradangan gusi akan meningkat pada awal trimester pertama, yaitu pada saat hormon gonadotropin diproduksi secara berlebihan atau pada trimester ketiga, yaitu pada saat hormon estrogen dan progesteron berada pada tingkat tertinggi.
Pasien yang sebelum kehamilan sudah memiliki peradangan gusi ringan, harus lebih berhati-hati karena pada saat kehamilan memasuki trimester pertama akan mengalami peningkatan peradangan gusi. Sedangkan pasien yang sebelum kehamilan tidak pernah mengalami perdarahan gusi, harus lebih memperhatikan kondisi kesehatan rongga mulutnya, karena jika tidak maka akan cepat mengalami perdarahan gusi.
Peradangan gusi akan terus meningkat keparahannya pada kehamilan minggu ke-8, dan akan mulai mereda pada kehamilan minggu ke-9. Namun, keadaan gusi belum bisa kembali normal meskipun sudah melahirkan, apabila faktor penyebab peradangan gusinya tidak dihilangkan.
🔹🌷🔹
✔Ciri-ciri kondisi gusi yang meradang pada pasien yang sedang hamil antara lain:
1. Gusi membengkak dengan warna merah terang atau merah kebiruan.
2. Pinggiran gusi dan gusi diantara gigi membengkak, kemerahan, halus, mengkilat, lunak, kadang-kadang tampak seperti raspberry.
3. Gusi terkadang berdarah spontan.
✔Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan perawatan gigi dan rongga mulut pada saat kehamilan, antara lain:
1. Kontrol plak.
Pembersihan plak dan karang gigi di Dokter Gigi dapat dilakukan selama kehamilan. Biasanya, obat kumur sebagai antibakteri yang diberikan oleh Dokter Gigi adalah yang tidak mengandung alkohol.
2. Pengaturan waktu berkunjung ke Dokter Gigi.
Akan lebih bijaksana jika kunjungan ke Dokter Gigi tidak dilakukan pada trimester pertama dan pertengahan akhir trimester ketiga, kecuali dalam keadaan yang darurat. Pada trimester pertama adalah waktunya pembentukan dan perkembangan organ pada janin anda. Pada saat ini, janin anda sangat rentan terhadap gangguan dari lingkungan luar. Pada pertengahan akhir trimester ketiga, rahim sangat rentan terhadap rangsangan dari luar, sehingga jika ada gangguan dapat menyebabkan bayi lahir prematur.
Waktu paling raman untuk melakukan perawatan ke Dokter Gigi adalah pada trimester kedua. Pentingnya perawatan gigi pada trimester kedua adalah untuk mengeliminasi penyakit aktif dan menghilangkan potensi masalah besar yang mungkin timbul di akhir kehamilan.
3. Pengaturan waktu untuk melakukan Röntgen gigi.
Sebaiknya hindari melakukan Röntgen gigi pada saat kehamilan, khususnya pada trimester pertama. Namun, jika kondisi mendesak boleh dilakukan. Tetapi pasien harus terlindungi dengan baik menggunakan apron.
4. Selektif memilih obat-obatan.
Penggunaan obat-obatan selama masa kehamilan harus sangat diperhatikan, karena obat akan mempengaruhi janin melalui plasenta. Konsultasikan terlebih dahulu seluruh obat-obatan yang diberikan oleh Dokter Gigi anda, kepada Dokter Spesialis Kandungan sebelum anda mengkonsumsinya. Konsumsi obat di trimester pertama sebaiknya dihindarkan.
Jika kondisi gusi yang membengkak didiamkan saja, keadaan yang mungkin timbul selanjutnya adalah peradangan pada jaringan pendukung gigi. Gejala yang akan timbul antara lain, semakin meningkatnya rasa sakit dan perdarahan pada gusi, kegoyangan gigi, dan bau mulut. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa peradangan pada jaringan pendukung gigi berkaitan erat dengan risiko kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu) dan berat badan bayi yang kurang (kurang dari 2500 g).
Saat ini anda telah memasuki trimester kedua kehamilan, maka sebaiknya anda segera pergi ke Dokter Gigi untuk melakukan pembersihan plak dan karang gigi. Sebelum keadaan bertambah parah dan mempengaruhi bayi anda. Lakukan juga perawatan gigi dan gusi di rumah. Rajinlah menyikat gigi dan berkumur dengan obat kumur yang tidak mengandung alkohol selama tidak lebih dari 2 minggu. Perbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah yang mengandung vitamin C untuk menjaga kesehatan gusi anda. Konsumsi obat-obatan saya rasa tidak perlu dilakukan, karena faktor penyebab gusi membengkaknya telah dihilangkan melalui pembersihan karang gigi.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Rachma
Asalamualaikum dokter, dok.
Tiap malam sebelum tidur kan saya gosok gigi. Nah tapi pas pagi-paginya di mulut sudah banyak darah yang sudah mengental dan agak banyak, apa itu termasuk gingivitis??
Lalu masalah karang gigi. Kan usia kandungan saya kan 22minggu, jika ingin kedokter untuk membersihkan karang gigi apakah masih aman?
🍓Jawab:
Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakaatuh.
Mungkin gingivitis.
Bisa dicek ke dokter. Ntar solusinya tergantung diagnosa dokternya.
0⃣2⃣ iNdah
Assalamu'alaikum.
Dokter, ada kerabat saya tidak pernah sakit gigi. Tapi ketika hamil sakit gigi terus. Setelah melahirkan sakit giginya sembuh. Apakah ada hubungannya gigi dan kandungan?
Terima kasih
🍓Jawab:
Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakaatuh.
Iya.
Selama hamil kalsium ditubuh ibu diserap janin terutama dari tulang dan gigi. Sehingga ibu mudah kekurangan kalsium. Dan ini terjadi setiap kehamilan. Gigi ibu jadi rapuh ketika hamil.
0⃣3⃣ Erika
Asalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Apakah cabut gigi diperbolehkan untuk ibu hamil, Dok? Karena gigi geraham teman saya sudah goyang dan hampir copot, UK 6 bulan.
Terima kasih.
🍓Jawab:
Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakaatuh.
Sebaiknya tidak.
Bahan suntik ataupun rasa sakit sekecil apapun bisa memicu kontraksi.
Tapi bisa dikonsultasikan dulu dengan dokter obgyn dan dokter giginya.
0⃣4⃣ Rhiny
Assalamualaikum Bu dokter Selly,,,
Waktu sebelum hamil gigi terakhir geraham saya bawah sebelah kiri berlubang sangat besar hanya tinggal akarnya saja dan tidak bisa ditambal karena tidak ada penyangganya lagi, akhirnya gigi saya patah dan gusinya ikut terbawa sedikit ke giginya dan masih menyangkut di gigi. Bagaimana solusinya Bu dokter?
Kalau buat mengunyah makanannya masuk sakitnya luar biasa.
🍓Jawab:
Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakaatuh
Sebelum hamil sebisa mungkin semua permasalahan gigi diselesaikan. Karena pas hamil sudah tidak bisa dilakukan apa-apa. Jaga kebersihan aaja. Kompres hangat jika sakit. Kumur air garam hangat sebagai antiseptik alami.
0⃣5⃣ Diana
Assalamualaikum Ibu dokter Selly.
Jika masih sering muntah terus dari trimester awal kehamilan dan mulut sering terasa pahit padahal sering menyikat gigi. Solusinya bagaimana ya bu dokter?
🍓Jawab:
Waalaikumussalam warrahmatullahi wabarakaatuh.
Ini masalah hormonal dan bawaan kehamilannya. Jadi akan hilang seiring bertambahnya usia janin dan pintar-pintarnya ibu trial dan error dengan gejala masing-masing. Jika terasa pahit bisa coba makan yang asam-asam. Tapi jika tidak membantu kontrol dulu ke bidan ada kemungkinan kurang vitamin.
0⃣6⃣ Lela
Dok saya bersihin karang gigi pas trimester kedua, sama dokter giginya di suruh beli obat kumur yang nggak ada alkoholnya, saya belinya obat kumur pepsodent Dok soalnya non alkohol, tapi pas gusinya sudah membaik lagi saya sudah nggak kumur lagi dok, kira-kira karang gigi biasanya cepat tumbuhnya pas kapan ya dok?
Alhamdulillah kalau sakit gigi tidak pernah selama hamil dok, cuman di trimester pertama gigi ngilu dikit, sekarang sudah tidak lagi.
Solusi untuk mencegah karang gigi cepat tumbuh dengan apa ya dok?
🍓Jawab:
Kontrol karang gigi minimal 6 bulan sekali.
Solusi karang gigi tidak banyak yang bisa dilakukan karena itu tergantung jenis air liur pasien, banyak mengandung kalsium atau tidak terus gigi yang berkurang sering dipakai mengunyah atau tidak. Kalau jarang dipakai mengunyah karang gigi lebih cepat muncul.
وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar