Coach Freddy Setya BS., MCE.,CT.
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Alhamdulillah, malam hari ini diberikan kesempatan bertemu kembali melalui online di *BS* Room.
Jazakallah kepada admin dan pengurus yang ada.
Sebelum kita mulai, saya mohon untuk tidak menyela saat sedang memberikan materi.
Ketika pemateri dalam penyampaiannya memerlukan partisipasi aktif ketika pemateri bertanya.
Bersedia?
Bersedia?

Pastinya ketika kalimat diatas dilontarkan, bagaimana kondisi seseorang tersebut...?
Iya pastinya dia sedang mengalami sesuatu hal masalah dalam hidupnya, yang terkait *Masa Lalu*, betul apa betul?
Nah, apa bedanya *Memaafkan* dan *Melupakan*...?
Iya, memaafkan terkadang mudah dilakukan tetapi susah untuk dijalani dan dilakukan, itulah faktanya yang banyak dialami oleh diri saya dulu dan sebagian orang diluar sana...
Nah, kadang kita bisa punya masa lalu yang pahit, dan kelam. Justru hampir tidak pernah ada masa lalu yang bagus, kecuali kenangan yang indah bukan...?
Nah, sempat beberapa bulan lalu banyak sekali klien yang konsultasi bahkan saya pribadi sempat geleng-geleng kepala.
Iya, berhubungan dengan Move on atau hijrah dari masa lalunya.
*Move on* bertujuan pindah *dari* kondisi tertentu *menjadi* kondisi yang diinginkan.
Nah, malam hari ini saya membahas terkait hal *Memaafkan bukan Melupakan*,


Melupakan masalah yang ada.

Melupakan menghilangkan dari ingatan


Melupakan yakni mendelet hal-hal yang kurang menyenangkan dalam memori,

Melupakan tidak mengingat kembali


Melupakan butuh waktu, kadang bisa cepat kadang tidak.

Melupakan menghilangkan memori terhadap kesalahan yang sudah dilakukan agar tidak timbul dendam.

Melupakan adalah menghilangkan ingatan tentang rasa sakit di hati dan belum tentu sudah memaafkan,

Melupakan adalah menghapus kesalahan dari pikiran kita


Melupakan semacam tidak mungkin selama nafas masih ada, memori masih waras. Lupa hanya tejadi kalau amnesia atau gila



Melupakan : sebagai penghapus suatu ingatan tertentu dari dalam pikiran sehingga dengan penghapusan tersebut suatu masalah terekam dalam ingatan seseorang akan hilang.

Fakta membuktikan, kita semakin melupakan semakin mengingat dan mengenang. Benar?



Tenang saya bukan paranormal atau dukun yang bisa baca pikiran...hehehe
Itulah mengapa Allah SWT memberikan kita manusia (akal) atau otak. Sistem kerja otak manusia tidak akan pernah menghapus memori apapun karena itulah nanti yang menjadi pertanggungjawaban kita.
Contoh seperti ini, kita pernah muncul pikiran negatif atau niat negatif tapi kita tidak menjalankan atau melakukannya maka tidak akan pernah dihukumi, betul apa betul?
Nah, itulah mengapa ketika ada orang yang ingin Move on, dia memberikan *Statement* yang menjadi program diri dalam *Pengambilan keputusan*, dengan kalimat seperti ini; "Saya ingin melupakannya mulai *Detik ini*, saya tidak mau bertemu dengannya lagi,...dan saya yang lain,..." (Lanjutkan sendiri)
Kalimat itulah yang menjadi penentu program kita, pada masa depan maka ada orang yang hidup pada trauma masa lalunya.

Mengapa?
Ada yang tahu?


Benar nggak ya








Seperti di status Facebook saya, *Kadang-kadang seseorang hadir dan dipertemukan karena sesuatu situasi atau memang ingin dimunculkan dan dihadirkan, bukan?*
Apa makna status saya, itu kadang orang yang dipertemukan ada pesan Allah SWT yang ingin disampaikan sebagai pembelajaran, bukan?
Jadi kalau dipertemukan lagi artinya kita belum bisa memaknai pesan yang dihadirkan, selama kita belum berdamai dengan diri akan masalah yang hadir maka kita akan hidup dalam trauma masa depan.
Nah, sekarang ketika sudah memahami tentang melupakan, sekarang kita akan terapi diri masing-masing (forgiveness Therapy)
Sudah siap?
Sudah siap?


Jadi, sekarang posisikan badan dengan nyaman dan Relax.
Bila ada pikiran atau apapun yang masih menganggu, saya persilahkan dihentikan terlebih dahulu.

Bila sudah masuk kondisi nyaman.
*Katakan kalimat ini*
*Memaafkan untuk melepaskan beban diri*
*Memaafkan bukan melupakan tapi mengikhlaskan*
*Memaafkan bukan menerima kesalahan untuk kedua kali*
*Memaafkan untuk kebaikan diri sendiri*
Tarik nafas panjang, tahan sejenak, keluarkan secara perlahan lewat mulut...

*Mantan bukan sebuah kesalahan, karena dia hadir untuk pembelajaran. Mantan tidak pernah salah, karena justru itu pemicu untuk semakin lebih baik lagi.*
Mantan itu asyik, karena saya dari *Mantan* siswa jadi *Mahasiswa*, *Mantan Pekerja jadi Pengusaha*, dan lain-lain, (lanjutkan sendiri)
Silahkan istighfar 3x setelah melakukan hal itu setiap apapun. Kondisi kalian.
Salam,
*Freddy Setya*
The Life Coach
*Freddy Setya*
The Life Coach
(Ikuti Facebook saya di Freddy Setya atau Freddy Setya II)
Selamat berdamai dengan masa lalu dan lanjutkan masa depan dengan gemilang lepas dari beban kehidupan.













1. How to manage that thing become more positif?
2. Sabar itu tidak berbatas, ikhlas itu keharusan. Bagaimana biar ikhlas...?
Biar bisa bilang sing wes yo wes lah... Move on!!!
Biar bisa bilang sing wes yo wes lah... Move on!!!

Munculkan kesadaran positif, kalau sudah ditanamkan positif mah gampang. Latihan dulu,
Latihan ikhlas, *Dipaksa* jadi *Terbiasa*
Contoh:
Ada pelatihan gratis dan berbayar.
Ada pelatihan gratis dan berbayar.
Berbayar ilmunya dan dapat diaplikasikan, tidak mau mengeluarkan.
Pertanyaannya katanya mau melatih ikhlas ya dengan itu...
Selamanya akan begitu.
Selamanya akan begitu.


Ustadz temen saya itu kayaknya pemaaf banget
apa saja kesalahan orang kalau yang kena efeknya temanku dia ikhlas dan memaafkan.
Tapi ustadz kalau saya dengar ceritanya itu saya malah jadi kasian dan malah sayanya sendiri yang emosi ustadz
😅
Ya tapi saya emosi karena itu berati apapun kesalahan orang yang berdampak ke temen saya itu seolah orang itu ngga bertanggung jawab gitu ustadz
😞
Jadi solusinya bagimana ya ustadz...?

Ya tapi saya emosi karena itu berati apapun kesalahan orang yang berdampak ke temen saya itu seolah orang itu ngga bertanggung jawab gitu ustadz

Jadi solusinya bagimana ya ustadz...?
Bingung saya ustadz,
lhaaa ikhlas banget...
Pemaaf banget tapi dianya jadi kasian gitu ustadz!!
lhaaa ikhlas banget...
Pemaaf banget tapi dianya jadi kasian gitu ustadz!!

Iya, tidak apa-apa dia kan karakternya memang begitu...
Yang perlu dirubah adalah yang marah-marah itu...
Kan ada type karakter,


Assalamualaikum coach...
Adakah kiatnya bisa mengikhlaskan kesalahan seseorang yang efeknya, dampaknya, rasanya masih berasa sampai sekarang...?. Berkali-kali berfikir untuk mengikhlaskan kok rasanya susah pakai banget.
Juga saya jadi sensitif kalau deketan sama seseorang itu coach, jadi tanpa sengaja kadang bicara keras, karena masih terbawa-bawa emosi kalau ingat masa lalu,
Syukron coach...
Juga saya jadi sensitif kalau deketan sama seseorang itu coach, jadi tanpa sengaja kadang bicara keras, karena masih terbawa-bawa emosi kalau ingat masa lalu,
Syukron coach...

Tidak perlu dipikirkan, beres bukan...?
Masih belum bisa, latihan mengelola pikiran...?
Bagaimana caranya sama dengan ikhlaskan karena kita ingin sesuatu *Ada harga mahal yang perlu dibayarkan*.
Contoh:
Ada yang punya hutang diperlukan mati-matian kerja keras untuk bisa melunasi bukan...?
Ada yang punya hutang diperlukan mati-matian kerja keras untuk bisa melunasi bukan...?
Sedangkan pas banyak uang kalap shoping-shoping sana sini...
Terus kalau diajak pelatihan mengelola pikiran dan diri berbayar...Ogah.
Karena itu investasi jangka panjang dimana kita berinvestasi waktu, tenaga, pikiran untuk ilmu yang aplikatif.
Bukan teoritis.
Bukan teoritis.


Ketika ada orang yang menyakiti kita di masa lalu (bukan mantan), kita berusaha untuk memaafkan dan melupakan kesalahannya pada kita, tetapi jika teringat kembali hati jadi sakit.
Tipsnya bagaimana untuk menenangkan hati?
Terima kasih coach

Perhatikan kalimatmu, *Melupakan*...kan sudah bilang melupakan itu tidak bisa, jadi memaafkan bukan hanya pikiran tapi hati.


Mengapa ya antara mulut, hati dan pikiran tidak kompak.
Mulut dan pikiran mengatakan ikhlas tapi ternyata hati berkata lain atau kebalikannya!!
Terimakasih

Tidak pernah mengenali dan memahami dirimu sendiri, mereka jalan sendiri tanpa kamu kendalikan tapi mengendalikanmu.











Salah satu teknik yang saya pelajari dari para motivator hebat Indonesia, *Acceptance* (Menerima apa yang terjadi, jadikan itu penempa diri jadi diri yang terlatih sekuat baja).
Salam
*Freddy Setya*
The Mind Activator
*Freddy Setya*
The Mind Activator
Tidak ada komentar:
Posting Komentar