OLeh : Ustadz Aziz Abu Hafshah
_Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh_
๐บDikehidupan ini cuman ada 2:
1⃣ Alloh, Rabbul 'Alamin
2⃣ Makhluk atau Alam semesta
2⃣ Makhluk atau Alam semesta
*Kemana kau labuhkan cintamu diantara keduanya❓*
๐น _“Cinta kepada dunia dan cinta kepada Allah tidak dapat menyatu di dalam hati selamanya.”_
(Tanbih Al-Khawatir hal. 362)
๐น Imam Ibnul Qayyim mengatakan;
_“Cinta dunia adalah sumber semua kejelekan dan pokok semua kesalahan.”_
๐ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ู
َْู َูุงَูุชِ ุงูุฏَُّْููุง َูู
َُّู َูุฑََّู ุงُููู ุนََِْููู ุฃَู
ْุฑَُู َูุฌَุนََู َْููุฑَُู ุจََْูู ุนََِْْูููู ََููู
ْ َูุฃْุชِِู ู
َِู ุงูุฏَُّْููุง ุฅِูุงَّ ู
َุง ُูุชِุจَ َُูู، َูู
َْู َูุงَูุชِ ุงูุขุฎِุฑَุฉُ َِّููุชَُู ุฌَู
َุนَ ุงُููู َُูู ุฃَู
ْุฑَُู َูุฌَุนََู ุบَِูุงُู ِْูู َْููุจِู ูุฃَุชَุชُْู ุงูุฏَُّْููุง ََِููู ุฑَุงุบِู
َุฉٌ
_“Barang siapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya._
_Dan barang siapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama) nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“_
(HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) dan lain-lain dengan sanad yang shahih, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, al-Bushiri dan syaikh al-Albani)
๐ Kebahagiaan hidup dan keberuntungan di dunia dan akhirat hanya untuk orang yang cinta kepada Allah dan hari akhirat.
Sifat yang mulia inilah yang menjadikan para sahabat menjadi lebih utama dan mulia di sisi Allah Ta’ala dibandingkan generasi yang datang setelah mereka.
๐ Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata :
_“Kalian lebih banyak berpuasa, (mengerjakan) shalat, dan lebih bersungguh-sungguh (dalam beribadah) dibandingkan para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tapi mereka lebih baik (lebih utama di sisi Allah Ta’ala) daripada kalian”._
Ada yang bertanya:
_Kenapa (bisa demikian), wahai Abu Abdirrahman?_
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:
_“Karena mereka lebih zuhud dalam (kehidupan) dunia dan lebih cinta kepada akhirat”._
Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, selama hidup di dunia harus selalu mengerjakan amal-amal kebaikan dan beribadah kepada Allรขh Ta’ala dalam rangka mempersiapkan diri-diri kita di kehidupan akhirat yang kekal. Mari!
๐บDemikian materi pada malam hari ini.
Semoga bermanfaat, silahkan kalau ada yang ditanyakan terkait materi❗
_Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh_
๐ท๐ท๐ท๐๐๐๐ท๐ท๐ท
๐TaNYa JaWaB๐
๐TaNYa JaWaB๐
0⃣1⃣ Erna
Ustadz izin bertanya,,
Ustadz izin bertanya,,
Di kehidupan ini cuma ada 2:
1. Alloh, Rabbul 'Alamin
2. Makhluk atau Alam semesta
1. Alloh, Rabbul 'Alamin
2. Makhluk atau Alam semesta
*Kemana kau labuhkan cintamu diantara keduanya❓*
Bagaimana dengan cinta kepada Rasululloh ustadz...?
๐บJawab:
๐นYang pertama adalah cinta kepada Allah. Kita wajib mencintai Allah SWT.
Bagaimana wujud cinta kita kepada Allah SWT, yaitu dengan mentaati/melaksanakan seluruh yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang. Inilah wujud cinta kepada Allah SWT dengan mencintai Allah SWT diatas segala sesuatu.
๐นYang pertama adalah cinta kepada Allah. Kita wajib mencintai Allah SWT.
Bagaimana wujud cinta kita kepada Allah SWT, yaitu dengan mentaati/melaksanakan seluruh yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang. Inilah wujud cinta kepada Allah SWT dengan mencintai Allah SWT diatas segala sesuatu.
Yang kedua adalah mencintai alam semesta.
Mencintai alam semesta bisa kita istilahkan sebagai hubbud dunya (cinta berlebihan terhadap dunia), yaitu dunia yang seharusnya hanya sebatas saku, dunia yang seharusnya hanya sebatas tangan oleh orang hubbud dunya, dunia tersebut dimasukkan kedalam hatinya. Sehingga posisi cinta kepada dunia itu diatas posisi cinta kepada Allah SWT, maka orang yang hubbud dunya akan takut mati.
_Maka benar kata Rasulullah SAW, yaitu ada penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati)_ .Ini satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, mengapa orang yg cinta dunia, takut mati...? karena dia tidak mau meninggalkan dunia.
Tapi ketika orang cinta kepada Allah SWT maka dirinya senantiasa berharap untuk kembali kepada Allah SWT, yang senantiasa dalam bayang-bayangnya adalah surga, sehingga bisa bertemu dengan Allah SWT. Sebagaimana ketika Rasulullah mau meninggal, ditawari oleh malaikat "wahai Muhammad; apakah engkau masih mau hidup ataukah engkau ingin kembali kepada Allah SWT...?
Rasulullah mengatakan saya ingin kembali kepada Allah SWT, maka kemudian dicabut nyawanya dan wafat.
Inilah perbedaan cinta kepada Allah dan cinta kepada dunia.
Mencintai alam semesta bisa kita istilahkan sebagai hubbud dunya (cinta berlebihan terhadap dunia), yaitu dunia yang seharusnya hanya sebatas saku, dunia yang seharusnya hanya sebatas tangan oleh orang hubbud dunya, dunia tersebut dimasukkan kedalam hatinya. Sehingga posisi cinta kepada dunia itu diatas posisi cinta kepada Allah SWT, maka orang yang hubbud dunya akan takut mati.
_Maka benar kata Rasulullah SAW, yaitu ada penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati)_ .Ini satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, mengapa orang yg cinta dunia, takut mati...? karena dia tidak mau meninggalkan dunia.
Tapi ketika orang cinta kepada Allah SWT maka dirinya senantiasa berharap untuk kembali kepada Allah SWT, yang senantiasa dalam bayang-bayangnya adalah surga, sehingga bisa bertemu dengan Allah SWT. Sebagaimana ketika Rasulullah mau meninggal, ditawari oleh malaikat "wahai Muhammad; apakah engkau masih mau hidup ataukah engkau ingin kembali kepada Allah SWT...?
Rasulullah mengatakan saya ingin kembali kepada Allah SWT, maka kemudian dicabut nyawanya dan wafat.
Inilah perbedaan cinta kepada Allah dan cinta kepada dunia.
๐นNah, kembali ke pertanyaan ```Bagaimana dengan cinta kepada Rasulullah...?```
diatas sudah dijelaskan, bahwa mencintai Allah SWT wujudnya adalah melaksanakan segala perintahNya menjauhi laranganNya, menikmati yang halal menjauhi yang haram.
Dan salah satu yang diperintahkan oleh Allah SWT adalah beriman kepada Rasulullah, beriman kepada kitab-kitabNya, beriman kepada hari akhir, beriman kepada surga neraka dan lain sebagainya. Itu semua perintah Allah, agar kita semua sebagai seorang muslim, sebagai orang beriman mentaati perintahNya.
Cinta kita kepada Rasulullah bukanlah termasuk cinta dunia, akan tetapi sebaliknya merupakan wujud cinta kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan/mentaati perintah Allah SWT untuk mengimani kitab-kitabNya, mengimani Rasulullah dan para nabi sebelum Rasulullah SAW.
diatas sudah dijelaskan, bahwa mencintai Allah SWT wujudnya adalah melaksanakan segala perintahNya menjauhi laranganNya, menikmati yang halal menjauhi yang haram.
Dan salah satu yang diperintahkan oleh Allah SWT adalah beriman kepada Rasulullah, beriman kepada kitab-kitabNya, beriman kepada hari akhir, beriman kepada surga neraka dan lain sebagainya. Itu semua perintah Allah, agar kita semua sebagai seorang muslim, sebagai orang beriman mentaati perintahNya.
Cinta kita kepada Rasulullah bukanlah termasuk cinta dunia, akan tetapi sebaliknya merupakan wujud cinta kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan/mentaati perintah Allah SWT untuk mengimani kitab-kitabNya, mengimani Rasulullah dan para nabi sebelum Rasulullah SAW.
0⃣2⃣ Sri
Ustadz...
Boleh tidak kita menaruh hati dan harap pada sesorang yang mendekatkan kita pada pemilik hati...?
Berdosakah...?
Mohon solusinya...
Baarokallahu fiik
Ustadz...
Boleh tidak kita menaruh hati dan harap pada sesorang yang mendekatkan kita pada pemilik hati...?
Berdosakah...?
Mohon solusinya...
Baarokallahu fiik
๐บJawab:
Boleh" saja, rasa cinta fitrah setiap manusia, dan Alloh ciptakan manusia saling berpasangan.
Boleh" saja, rasa cinta fitrah setiap manusia, dan Alloh ciptakan manusia saling berpasangan.
Kalau memang sudah dapat orang seperti itu, segera menikah, insyaa Alloh beruntung dan barokah.
0⃣3⃣ Widya
Ustadz, kalau kita berdoa kepada Alloh.
Misalnya; "ya Alloh berikanlah aku omset xxxx supaya bisa bersedekah xxxx".
Berdoa seperti itu boleh TIDAK...?
Termasuk yang tidak Zuhud kepada kehidupan duniakah?
Ustadz, kalau kita berdoa kepada Alloh.
Misalnya; "ya Alloh berikanlah aku omset xxxx supaya bisa bersedekah xxxx".
Berdoa seperti itu boleh TIDAK...?
Termasuk yang tidak Zuhud kepada kehidupan duniakah?
๐บJawab:
๐นYang jelas ini merupakan amal bersyarat. Jadi kalau ingin bersedekah tidak harus menunggu kaya, tidak harus menunggu omset.
Berdoa yang baik Itu; _Ya Allah, apabila memang itu yang terbaik bagi hambamu ini maka berikanlah, tapi kalau memang itu tidak baik maka jauhkanlah_. Artinya apa kalau memang dengan menjadi pengusaha besar, dengan omset besar itu baik untuk diri kita, baik untuk agama kita maka tidak mengapa minta sama Allah. Tapi jika itu menjadikan kita sombong, kikir, pelit, menjadi orang yang cinta dunia karena hanya Allah yang Maha Mengetahui tentang diri kita maka minta sama Allah dijauhkan.
Maka, doa yang paling bagus; _" Ya Allah, berikanlah yang terbaik. Apabila memang profesi ini yang terbaik mudahkanlah, apabila omset sekian yang terbaik berikanlah, tapi apabila tidak terbaik jauhkanlah dan ganti dengan sesuatu yang lebih baik "_. Itu termasuk dalam doa istikharah, doa ketika mungkin meminta jodoh, ketika memilih dari beberapa calon pasangan dan lain-lain.
๐นYang jelas ini merupakan amal bersyarat. Jadi kalau ingin bersedekah tidak harus menunggu kaya, tidak harus menunggu omset.
Berdoa yang baik Itu; _Ya Allah, apabila memang itu yang terbaik bagi hambamu ini maka berikanlah, tapi kalau memang itu tidak baik maka jauhkanlah_. Artinya apa kalau memang dengan menjadi pengusaha besar, dengan omset besar itu baik untuk diri kita, baik untuk agama kita maka tidak mengapa minta sama Allah. Tapi jika itu menjadikan kita sombong, kikir, pelit, menjadi orang yang cinta dunia karena hanya Allah yang Maha Mengetahui tentang diri kita maka minta sama Allah dijauhkan.
Maka, doa yang paling bagus; _" Ya Allah, berikanlah yang terbaik. Apabila memang profesi ini yang terbaik mudahkanlah, apabila omset sekian yang terbaik berikanlah, tapi apabila tidak terbaik jauhkanlah dan ganti dengan sesuatu yang lebih baik "_. Itu termasuk dalam doa istikharah, doa ketika mungkin meminta jodoh, ketika memilih dari beberapa calon pasangan dan lain-lain.
๐นZuhud tidak selalu dan harus miskin. Sahabat Rasulullah termasuk orang-orang yang kaya seperti Abdurrahman bin auf, Abu bakar as siddiq, Utsman bin affan, Umar bin khattab dan sebagainya. Artinya mereka pun juga kaya, tapi mereka juga zuhud. Sehingga zuhud jangan diartikan selalu miskin, zuhud tidak boleh kaya, zuhud harus miskin. Itu tidak ada kaitannya. Yang bagus itu adalah ketika dia kaya tapi tidak terlena dengan kekayaan yang dipunya, tidak terlena dengan dunia yang ada padanya itulah orang yang zuhud. Walaupun kaya tetap bersedekah, tetap beribadah, tetap menolong orang lain, tidak sombong, tidak kikir, tidak pelit dan lain sebagainya. Memanfaatkan kekayaannya itu dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
0⃣4⃣ Nji
Mau tanya ustadz...
Bagaimana wujud konkrit saat mencintai sahabat kita hingga kelak Allah mengumpulkan kita dengan sahabat-sahabat yang saling cinta karena Allah tersebut...?
Kadang rasanya sudah sahabatan dan saling mengingatkan di jalan Allah...
Tapi eh makin lama makin banyak sifat yang tidak sesuai misalnya orangnya sama-sama melankolis gitu jadi suka sama-sama sensi๐ฃ
Mau tanya ustadz...
Bagaimana wujud konkrit saat mencintai sahabat kita hingga kelak Allah mengumpulkan kita dengan sahabat-sahabat yang saling cinta karena Allah tersebut...?
Kadang rasanya sudah sahabatan dan saling mengingatkan di jalan Allah...
Tapi eh makin lama makin banyak sifat yang tidak sesuai misalnya orangnya sama-sama melankolis gitu jadi suka sama-sama sensi๐ฃ
๐บJawab:
Islam memandang sebuah persahabatan dalam Islam. Persahabatan yang di jalani dengan tulus karena Allah maka mereka akan menjadi saudara yang saling mengasihi dan saling membantu, dan persaudaraan itu tetap akan berlanjut hingga ke Akhirat kelak.
diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam hadits Abu Hurairah RA , diceritakan, “Dahulu ada seorang laki-laki yang berkunjung kepada saudara (temannya) di desa lain. Lalu ditanyakan kepadanya, ‘Ke mana anda hendak pergi?
Saya akan mengunjungi teman saya di desa ini’, jawabnya, ‘Adakah suatu kenikmatan yang anda harap darinya?’ ‘Tidak ada, selain bahwa saya mencintainya karena Allah Azza wa Jalla’, jawabnya. Maka orang yang bertanya ini mengaku, “Sesungguhnya saya ini adalah utusan Allah kepadamu (untuk menyampaikan) bahwasanya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai temanmu karena Dia.”
Imam syafi'i berkata
"Jika engkau punya teman - yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman baik itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali".
Beginilah Islam menata persahabatan, bersahabat karena Allaah dan saling menuntun kejalan Ilahi, diluar itu, adapun jika bertemu dengan karakter karakter yang suka membuat kita tidak nyaman, jika memang sudah bersahabat karena Allaah maka akan saling bisa menerima kekurangan masing-masing dan akan menghargai kelebihan masing-masing. Tapi jika persahabatannya karena selain Allaah, maka sedikit saja terjadi guncangan maka persahabatan itu akan luntur dan goyah yang akhirnya cinta itu dan kasih sayang itu pudar.
Islam memandang sebuah persahabatan dalam Islam. Persahabatan yang di jalani dengan tulus karena Allah maka mereka akan menjadi saudara yang saling mengasihi dan saling membantu, dan persaudaraan itu tetap akan berlanjut hingga ke Akhirat kelak.
diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam hadits Abu Hurairah RA , diceritakan, “Dahulu ada seorang laki-laki yang berkunjung kepada saudara (temannya) di desa lain. Lalu ditanyakan kepadanya, ‘Ke mana anda hendak pergi?
Saya akan mengunjungi teman saya di desa ini’, jawabnya, ‘Adakah suatu kenikmatan yang anda harap darinya?’ ‘Tidak ada, selain bahwa saya mencintainya karena Allah Azza wa Jalla’, jawabnya. Maka orang yang bertanya ini mengaku, “Sesungguhnya saya ini adalah utusan Allah kepadamu (untuk menyampaikan) bahwasanya Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai temanmu karena Dia.”
Imam syafi'i berkata
"Jika engkau punya teman - yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman baik itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali".
Beginilah Islam menata persahabatan, bersahabat karena Allaah dan saling menuntun kejalan Ilahi, diluar itu, adapun jika bertemu dengan karakter karakter yang suka membuat kita tidak nyaman, jika memang sudah bersahabat karena Allaah maka akan saling bisa menerima kekurangan masing-masing dan akan menghargai kelebihan masing-masing. Tapi jika persahabatannya karena selain Allaah, maka sedikit saja terjadi guncangan maka persahabatan itu akan luntur dan goyah yang akhirnya cinta itu dan kasih sayang itu pudar.
Wallahu a’lam
0⃣5⃣ Devi
_“Cinta kepada dunia dan cinta kepada Allah tidak dapat menyatu di dalam hati selamanya.”_
_“Cinta kepada dunia dan cinta kepada Allah tidak dapat menyatu di dalam hati selamanya.”_
(Tanbih Al-Khawatir hal. 362)
Bisa lebih dijelasakan dan contoh dari hadist tersebut ustadz...?
๐บJawab:
Yang Dimaksud dengan cinta dunia diatas adalah cinta dunia yang tercela , seseorang mempertaruhkan kedudukan ruhani yang tinggi hanya untuk kesenangan-kesenangan yang bersifat temporal. Dengan kata lain, dunia tidak dijadikan alat atau kendaraan untuk memperoleh kesempurnaan ruhani dan kedudukan spiritrual di sisi Allaah.
Cinta Terhadap Dunia yang tercela, adalah dunia manusia sendiri, yaitu tenggelamannya manusia di dunia hawa nafsu belaka. Cinta Dunia yang seperti inilah yang merupakan sumber segala macam kejahatan dan maksiat karena itu digambarkan seperti ungkapan diatas.
Hakikatnya, tidak ada dunia yang tercela atau pun dunia yang terpuji. Yang tercela dan yang terpuji dalam kaitannya dengan dunia adalah sikap kita, dan pandangan kita terhadap dunia itu sendiri. Bagaimana kita memperlakukan dunia itu, coba kita perhatikan dua hadits berikut ini : Rasulullah SAW bersabda, “Cinta dunia adalah sumber segala dosa dan cela!”, maka yang kita pahami tentang dunia di sini adalah dunia yang buruk dan tercela.
Dan dihadist lainnya, Rasulullah SAW bersabda, “Dunia itu ladang bagi akhirat”, maka dunia yang dimaksud di dalam hadist ini adalah dunia yang memiliki nilai yang positif.
Sekarang Tergantung kita, apakah dunia ini akan kita cintai untuk hal-hal tercela atau hal hal positif.
Yang Dimaksud dengan cinta dunia diatas adalah cinta dunia yang tercela , seseorang mempertaruhkan kedudukan ruhani yang tinggi hanya untuk kesenangan-kesenangan yang bersifat temporal. Dengan kata lain, dunia tidak dijadikan alat atau kendaraan untuk memperoleh kesempurnaan ruhani dan kedudukan spiritrual di sisi Allaah.
Cinta Terhadap Dunia yang tercela, adalah dunia manusia sendiri, yaitu tenggelamannya manusia di dunia hawa nafsu belaka. Cinta Dunia yang seperti inilah yang merupakan sumber segala macam kejahatan dan maksiat karena itu digambarkan seperti ungkapan diatas.
Hakikatnya, tidak ada dunia yang tercela atau pun dunia yang terpuji. Yang tercela dan yang terpuji dalam kaitannya dengan dunia adalah sikap kita, dan pandangan kita terhadap dunia itu sendiri. Bagaimana kita memperlakukan dunia itu, coba kita perhatikan dua hadits berikut ini : Rasulullah SAW bersabda, “Cinta dunia adalah sumber segala dosa dan cela!”, maka yang kita pahami tentang dunia di sini adalah dunia yang buruk dan tercela.
Dan dihadist lainnya, Rasulullah SAW bersabda, “Dunia itu ladang bagi akhirat”, maka dunia yang dimaksud di dalam hadist ini adalah dunia yang memiliki nilai yang positif.
Sekarang Tergantung kita, apakah dunia ini akan kita cintai untuk hal-hal tercela atau hal hal positif.
Wallahu a’lam
0⃣6⃣ Meivita
Ustadz bagaiimana cara kita agar bisa mencintai sesuatu/seseorang karena Allah...?
Dan bagaimana cara menjaga cinta tersebut (agar tetap karena Allah)...?
Ustadz bagaiimana cara kita agar bisa mencintai sesuatu/seseorang karena Allah...?
Dan bagaimana cara menjaga cinta tersebut (agar tetap karena Allah)...?
๐บJawab:
Menumbuhkan cinta karena Allaah adalah dengan tanpa melihat seseorang itu siapa dan bagaimana, tapi melihat kesholehannya dan keta’atannya kepada Allaah, serta tidak melihat apa yang bisa kita terima atau dapatkan dari seseorang tersebut, cukuplah Allaah yang akan memberikan Rahmat dan RidhoNya untuk kita. Kita berdekat dekat diri dengan seseorang itu murni hanya untuk meraih Ridho Allaah, bukan karena dia itu seorang pejabat, anak konglomerat, anak pintar, karena dia cantik , karena dia kaya atau karena karena yang lainnya. Jadi lihatlah Ke Ta’atannya kepada Allaah atau usahanya untuk mendekatkan diri pada Allaah.
Menumbuhkan cinta karena Allaah adalah dengan tanpa melihat seseorang itu siapa dan bagaimana, tapi melihat kesholehannya dan keta’atannya kepada Allaah, serta tidak melihat apa yang bisa kita terima atau dapatkan dari seseorang tersebut, cukuplah Allaah yang akan memberikan Rahmat dan RidhoNya untuk kita. Kita berdekat dekat diri dengan seseorang itu murni hanya untuk meraih Ridho Allaah, bukan karena dia itu seorang pejabat, anak konglomerat, anak pintar, karena dia cantik , karena dia kaya atau karena karena yang lainnya. Jadi lihatlah Ke Ta’atannya kepada Allaah atau usahanya untuk mendekatkan diri pada Allaah.
Jika telah diawali dengan Ikhlas karena Allaah jangan pernah berpaling dari pijakan tersebut, tetap berazzam bahwa semua itu karena Allaah bukan karena keduniawian. Perbaharui selalu niat tersebut agar kita selalu ingat tujuan kita.
Wallahu a’lam
0⃣7⃣ Wina
Zaman sekarang ini zuhud itu seperti apa ustadz seharusnya...?
Zaman sekarang ini zuhud itu seperti apa ustadz seharusnya...?
๐บJawab:
Syaikhul Islam rahimahullah mengatakan :
Syaikhul Islam rahimahullah mengatakan :
_Zuhud yang disyari’atkan ialah meninggalkan rasa gemar terhadap apa yang tidak bermanfaat bagi kehidupan akhirat. Yaitu terhadap perkara mubah yang berlebih dan tidak dapat digunakan untuk membantu berbuat ketaatan kepada Allah, disertai sikap percaya sepenuhnya terhadap apa yang ada di sisi Allah._
๐ท๐ท๐ท๐๐๐๐ท๐ท๐ท
Tidak ada komentar:
Posting Komentar