OLeH : Bunda Heradini Faizah, S.Psi
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Alhamdulillah kita bisa berkumpul lagi di room Perindu Surga.
Malam ini tema kita adalah tentang fenomena gaslighting.
Akhwati fillah yang dirahmati Alloh ﷻ.....
Pernah mendengar istilah “GASLIGHTING”?
Masih asing ditelinga kita ya.....
Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang biasanya terjadi dalam hubungan yang tidak sehat Atau toxic relationship.
Bentuk manipulasi ini dilakukan oleh seseorang untuk terlihat berkuasa dan dapat mengontrol orang lain dengan cara membuat korbannya tidak yakin dengan dirinya sendiri.
Gaslighting merujuk kepada salah satu bentuk penyiksaan secara psikologi (psikologis) yang terjadi dalam hubungan interpersonal, di mana penyiksa melemahkan rasa percaya diri korban dengan membuat mereka mempertanyakan ingatan, sudut pandang, atau kewarasan mereka. Dengan menggunakan penyangkalan yang berulang-ulang, manipulasi, contradiksi, dan kebohongan, sang penyiksa berusaha untuk menggoyahkan kondisi psikologis korban dan melemahkan rasa percaya dirinya
Jadi disini ada pelaku dan ada korban.
Pernah kah kita berada diposisi tersebut? Jadi pelaku? Atau jadi korban?
Pelaku bisa jadi teman atau pimpinan atau sahabat, bahkan pasangan. Korban pun bisa siapa saja.
Akhwati fillah....
🔸Mari kita bicara dari sudut pandang pelaku
Mengapa seseorang melakukan gaslighting?
Menurut ilmuwan psikolog dari SHINE Consulting Lina Karlina S.Psi, orang yang melakukan gaslighting biasanya memiliki kepribadian narsistik, yakni diktator dan sosiopat.
“Biasanya punya kepribadian narsistik, yaitu bersifat diktator bahkan sosiopat. Makanya dia cenderung pintar memanipulasi sebuah kebohongan seolah menjadi suatu pembenaran yang nyata,” ungkapnya.
Seseorang dengan kepribadian narsistik cenderung menganggap dirinya paling benar, meski ia melakukan kesalahan. Bahkan ia juga kerap menutupi kesalahannya dengan cara berbohong.
“Jadi karena dia punya sifat narsistik, dia cenderung ingin selalu dianggap benar, sekalipun ia melakukan kesalahan. Nah, untuk menutupi kesalahannya itu, ia harus berbohong berkali-kali sampai akhirnya mampu memanipulasi lawan bicaranya,” paparnya.
Jadi sang pelaku pada dasarnya memiliki gangguan kepribadian. Seberapa parah dia akan melakukan gaslighting tergantung pada seberapa besar tingkat gangguan kepribadian yang dia derita.
🔸Berikut ini gejala seseorang yang memiliki sifat gaslighting:
✓1. Berbohong
Seorang gaslighter akan berbohong secara terang-terang dan kita akan bertanya-tanya apakah yang dikatakannya benar atau tidak. Tujuan utama dari gaslighter adalah untuk membuat korbannya tidak stabil dan tidak bersemangat sehingga mereka bisa melancarkan taktik selanjutnya.
✓2. Menyangkal
Orang dengan gaslighting akan menyangkal apapun yang kita katakan atau pikirkan walaupun kita memiliki bukti yang jelas. Mereka akan terus menyangkal hingga kita merasa bahwa dia benar dan kita akan mempertanyakan realitas diri kita sendiri. Semakin kita menanyakan kebenaran diri kita sendiri, maka secara tidak langsung kita sudah menerima penyangkalan yang mereka buat.
✓3. Mengancam kita dengan Benda atau Orang yang kita Sayangi
Sebagai contoh gaslighting dalam rumah tangga, pasangan kita akan menggunakan anak sebagai amunisi untuk menyatakan bahwa dirinya benar. Hal ini dilakukan karena pasangan kita tahu bahwa anak kita adalah segalanya untuk kita sehingga dia menggunakannya untuk menyerang kita.
Pasangan yang seorang gaslighter akan menyalahkan kita bahwa kita akan menjadi orang yang pantas atau orang yang baik bila kita tidak memiliki segala sifat buruk. Seorang gaslighter akan mengancam kita dengan pondasi sifat dan perilaku kita sendiri.
✓4. Menjatuhkan
Hal paling berbahaya dari gaslighting adalah orang tersebut akan menjatuhkan kita setiap waktu dengan kebohongan, komentar sinis, atau pernyataan jahat yang tidak kita sadari.
Perilaku ini dilakukan sedikit demi sedikit dari hal-hal kecil hingga kita tidak menyadari jika orang tersebut sedang menjatuhkan kita pelan-pelan.
🔸Sekarang kita berbicara dari sudut pandang korban ya...
Apa yang harus kita lakukan ketika berada diposisi korban gaslighting?
★1. Ambil Jarak Sejenak
Ambil jarak itu perlu.
Setelah tahu mereka menunjukkan perilaku gaslighting, cobalah menjauh dari situasi yang terjadi. Ketika mengalami gaslighting mungkin kita akan kesulitan untuk mengontrol kondisi emosional. Marah, frustasi, khawatir, sedih, takut, dan perasaan lainnya bisa kita rasakan dalam waktu bersamaan. Maka dari itu, penting untuk ambil jarak sementara waktu agar tetap tenang. Hal ini bisa membantu kita untuk mengontrol emosi dan fokus untuk mencari jalan keluar.
★2. Cintai Diri Sendiri
Jangan lupakan kesehatan dan kebahagiaan kita. Memenuhi kebutuhan fisik dan emosional mungkin tidak akan membantu mengatasi masalah gaslighting secara langsung, tetapi perawatan diri yang baik bisa membuat pikiran kita tertuju pada hal-hal yang positif. Kita perlu mengembalikan energi yang terkuras saat menghadapi pasangan kita. Hal yang bisa kita lakukan misalnya menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga, melakukan hobi, melakukan refleksi diri, atau menumpahkan perasaan dengan menulis.
★3. Cari Bantuan
Jika jarak dan konfrontasi dengan pasangan kita tidak membuat mereka berubah, mungkin kita perlu melibatkan orang lain untuk membantu mengambil langkah selanjutnya. Bantuan pihak ketiga dapat melihat situasi yang kita alami secara keseluruhan, sehingga mungkin bisa membantu kita melihat apa yang sebenarnya terjadi. Ajaklah seseorang yang netral dan dapat dipercaya.
★4. Bicara Dengan Pasangan
Jika kita mengalami gaslighting, kita tidak bisa hanya diam saja dan selalu menerima. Melakukan perlawanan kepada pasangan mungkin tidak mudah, tetapi jika sudah membuat kita tidak nyaman dan mengganggu kehidupan kita maka kita harus angkat bicara. Tunjukkan bukti yang kita punya. Jika mereka menyadari kesalahan, meminta maaf, dan berubah, mungkin hubungan kita pantas untuk dipertahankan. Tetapi jika mereka tetap memanipulasi kita dan mengatakan kita berlebihan, hmmm... Mungkin sudah saatnya kita mengakhiri hubungan.
★5. Kumpulkan Bukti
Langkah lain yang penting adalah mengumpulkan berbagai bukti termasuk percakapan kita dengan pasangan. Bukti-bukti ini dapat membantu memahami apa yang sebenarnya terjadi. Kita bisa menyimpan screenshot chat dengan pasangan, merekam percakapan di telepon, mencatat waktu dan kronologis kejadian, serta meringkas percakapan (dengan kutipan langsung jika memungkinkan). Ketika pasangan kita menyangkal sebuah fakta, dengan adanya bukti kita bisa memeriksa kebenarannya dan tidak akan mempertanyakan atau meragukan diri sendiri. Kepercayaan kita pada diri sendiri akan meningkat dan kita menjadi siap jika pacarmu melakukan aksinya di masa mendatang.
In syaa Allah ini yang bisa saya sampaikan malam ini. Silakan dibaca dulu selanjutnya saya kembalikan pada momod acara.
Wallahu a'lam
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Phity ~ Yogja
Bunda, apakah fenomena gaslighting ini muncul begitu saja? Dan pelaku itu secara sadar melakukannya?
🔷Jawab :
Benar.
Muncul begitu saja seiring munculnya gangguan kepribadian (narsistik). Dan pelaku sadar ketika melakukannya. Jadi dia mengintimidasi orang lain. Ada kepuasan tersendiri ketika dia berhasil mengintimidasi.
🌷Tapi ini kalau dalam pasangan pun bisa saja istri yang jadi pelaku dan suami jadi korban ya bun?
🔷Bisa.
Macam KDRT tapi secara verbal ya.
Ada bapak-bapak yang tidak melakukan perannya dengan baik, terutama sebagai pencari nafkah, kemudian si istri menghujatnya setiap hari, maka lama-lama si lelaki hilang percaya dirinya, hilang pula harga dirinya, jadi ibarat seonggok sampah yang tidak bisa melakukan apapun.
Nah itu benar sekali, ditambah lagi suaminya orangnya kalem, diam tapi tahu-tahu hancur mentalnya.
🌷Nah, berarti sebenarnya pelaku gaslighting pun tidak bisa berhasil, kalau sasarannya orang yang kuat ya bun, bahkan bisa membalikkan keadaan juga ya?
🔷Benar.
Namun dia bisa mencari korban lain. Apalagi jika didukung dia memiliki jabatan yang cukup penting atau menjadi orang terpandang, akan lebih mudah untuk melakukan gaslighting.
Bagi korban, bisa tidaknya dia menahan serangan dari gaslighter tergantung pada seberapa kokoh kepribadiannya. Ketika dia memiliki kepercayaan diri yang baik, maka itu tidak berarti apa-apa. Namun sebaliknya, jika dia memiliki kepercayaan diri yang rendah, nilai diri yang rendah pula, maka akan mudah dihancurkan.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten
Bun, kalau dalam hubungan, gaslasthing ini mengurus pada kekerasan fisik semata atau dalam hal-hal lain bisa.
Misal si cowok tidak pernah melakukan kekerasan fisik sama si cewek tapi secara tidak langsung si cowok selalu menyakiti si cewek entah dengan kelakuan, sifat, dan lainnya?
🔷Jawab:
Kekerasan fisik tidak termasuk gaslighting. Bisa jadi itu karena luapan emosi.
Kekerasan verbalpun tidak termasuk, tergantung bagaimana cara dia menyakiti. Misal dia menyakiti dengan meninggalkannya atau di php in.
Yang termasuk gaslighting adalah ketika dia merendahkan pasangannya. Misal : kamu tu cewek yang tidak bisa apa-apa, tidak bisa membahagiakan, kucel, kumel, tidak menarik.
Atau, istri macam apa kamu ini, ngurus anak tidak becus, beberes rumah tidak bisa, nyuci tidak bersih, benar-benar istri tidak berguna. Dan kata-kata itu disampaikan berulang-ulang.
🌷Ehemmmm iya jadi seperti begitu, oiya bun kenapa tiba-tiba sepasang suami atau istri bisa melakukan gaslighting dengan sadar atau tanpa disadari padahal mereka sudah menjalin rumah tangga sudah lama?
🔷 Karena sifat dasar yang dia bawa sejak zaman masih jomblo. Memang dia punya kepribadian yang buruk. Kemudian karena keadaan, sifat itu muncul kembali.
Misal, dia kecewa pada pasangan, pasangan tidak se ideal gambarannya dan lain-lain. Maka muncullah gaslighting.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ Phity ~ Yogja
Bunda, apakah fenomena ini dapat terjadi pada anak usia remaja? Entah mereka yang berpacaran, ataupun terhadap temannya. Kalau iya, apakah artinya gaslighting itu bisa semakin lama semakin parah?
Terima kasih atas penjelasannya.
🔷Jawab :
Sebenarnya secara sederhana, hal itu sudah dilakukan sejak anak-anak. Usia TK sekalipun. Karena saya guru TK, kadang menyaksikan hal itu. Ada anak bertubuh besar yang membully temannya. Entah dengan kata-kata atau dengan mimik muka. Namun hal itu belum bisa dikategorikan sebagai gangguan psikologis. Seiring dengan berjalannya waktu, hal-hal tersebut dapat muncul mulai dari usia remaja hingga dewasa.
Bebasnya orang berekspresi di media sosial, memberikan ruang tersendiri bagi para pelaku gaslighting. Banyak kan kita saksikan orang berseteru di media massa. Berkata-kata buruk dan menjatuhkan. Kalau itu dibiarkan, maka siapapun korbannya akan mengalami rasa percaya diri yang rapuh, runtuh, dan hancur.
Wallahu a'lam
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
Manusia adalah makhluk sosial yang setiap hari berhadapan dengan manusia lain.
Banyak jenis perilaku yang ada dan kita terima.
Maka kita perlu menjadi pribadi yang kuat, agar perilaku buruk orang lain tidak membawa akibat buruk pada diri kita.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar