Kamis, 28 Februari 2019
SAKINAH, MAWADDAH, WAROHMAH Part-4
OLeH: Ustadz Endang Mulyana
💎M a T e R i💎
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Alhamdulillah bunda fillah semuanya, kita bersyukur kepada Allah atas segala kenikmatan yang telah dan senantiasa melimpah di atas kehidupan kita.
Dan juga kenikmatan, kesempatan yang Allah berikan kepada kita pada sore ini untuk melanjutkan kajian kita.
In syaa Allah akan kita lanjutkan materi terkait dengan tema sakinah, mawaddah, warahmah yang sore ini akan kita bahasa bab Rahmah.
Rahmat berasal dari kata
رحم - يرحم - رحمة و مرحمة
Bermakna : sayang, kasihan, menyayangi,
Pada dasarnya rahmat (kasih sayang) itu berasal dari Tuhan Maha Pengasih Penyayang (al-Rahmân al-Rahim). Allah swt adalah sumber rahmat (kasih sayang) yang tersebar di alam semesta ini. Allah swt mewajibkan bagi diri-Nya sendiri sifat rahmat (kasih sayang) QS. al-Anʻam [6]: 12.
Dalam Shahîh al-Bukhârî melalui jalur Abu Hurairah ra, Nabi Besar Muhammad saw pernah menyatakan, Pada hari penciptaannya, Allah swt menciptakan 100 (seratus) rahmat (kasih sayang). 99 rahmat (kasih sayang) masih dipegang oleh Allah swt untuk disimpan. Hanya satu rahmat saja yang disebarkan oleh Allah swt bagi seluruh makhluknya. Sementara menurut Shahîh Muslim dari Salman al-Farisi, satu rahmat itu disebar di muka bumi sehingga cukup bagi seorang ibu menyayangi anaknya dan semua makhluk baik manusia, burung, semua jenis hewan dan jin dapat mengasihi satu sama lain. Lalu 99 rahmat sengaja ditahan oleh Allah swt untuk memberi rahmat bagi seluruh hamba-Nya pada hari kiamat.
Rahmat memiliki makna - makna yang sangat luas sekali..
Dalam quran terdapat banyak makna dari rahmat.
1. BERMAKNA AGAMA ISLAM.
Makna ini bisa kita dapati dalam QS. al-Insan [76]: 31, QS. al-Syura [42]: 8, Q. al-Fath [48]: 25, QS.al-Baqarah [2]: 105, dan QS. Ali Imran [3]: 74. Arti pertama ini secara langsung menyiratkan sebuah pesan bahwa agama Islam itu ada untuk rahmat ‘kasih sayang’ terhadap alam semesta. Sehingga tidaklah heran jika kita sering mendengarkan jargon Islâm Rahmatan lil ʻÂlamîn. Menariknya kata rahmat yang berarti Islam ini pasti bersandar pada kata ganti orang ketiga yang kembali kepada Allah swt, sehingga pasti berarti rahmat-Nya. Jadi agama Islam adalah salah satu bentuk kasih sayang-Nya swt.
2. RAHMAT BERMAKNA SURGA.
Salah satu kasih sayang (rahmat) Allah swt adalah surga. Bahkan secara jelas dalam riwayat Ahmad dari Jabir dan Abu Hurairah, Nabi Muhammad saw menegaskan bahwa penduduk surga dapat masuk surga semata-mata hanya karena rahmat-Nya. Kata rahmat dalam al-Quran yang berarti surga bisa kita jumpai dalam QS. Ali Imran [3]: 107, QS. al-Nisa’ [4]: 175, QS. al-Jatsiyah [45]: 30, QS. al-Baqarah [2]: 218 dan QS. al-ʻAnkabut [29]: 23.
3. RAHMAT BERMAKNA NIKMAT.
Senada dengan keterangan al-Ashfihani, jika rahmat disandarkan pada Allah swt maka berarti nikmat dan karunia-Nya. Sedangkan jika disandarkan pada manusia dan makhluk berarti kelembutan dan kasih sayang. QS. Maryam [19]: 2, QS. al-Kahf [18]: 65.
4. RAHMAT BERARTI AL-QURAN.
Sebagaimana keberadaan nabi membawa rahmat, al-Quran turun membawa rahmat bagi semua terkhusus bagi umat Mukmin yang takwa. Seperti dalam QS. al-Isra’ [17]: 82, Kami turunkan dari al-Quran sesuatu yang dapat menyembuhkan dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sama halnya dalam QS. Yunus [10]: 58, dan QS. Yusuf [12]: 111.
5. RAHMAT BERMAKNA REZEKI.
Seperti dalam QS. al-Isra’ [17]: 100, Katakanlah jikalau kalian memiliki simpanan rezeki Tuhanku. Begitu halnya dalam QS. Fathir [35]: 2, QS. al-Isra’ [17]: 28, QS. al-Kahf [18]: 16 dan QS. al-Kahf [18]: 10.
6. RAHMAT BERARTI PERTOLONGAN DAN KEMENANGAN.
Seperti dalam QS. al-Ahzab [33]: 17, Katakanlah apakah ada yang mampu menjaga kalian dari ketentuan Allah, jika Dia menghendaki keburukan (kekalahan) bagi kalian atau menghendaki rahmat (pertolongan dan kemenangan).
7. RAHMAT BERMAKNA SEHAT & AFIYAT.
Seperti dalam QS. al-Zumar [39]: 38, Jika Allah menghendaki bagiku kesehatan (rahmat) apakah ada yang dapat menghalangi kesehatan (rahmat) dari-Nya.
8. RAHMAT BERARTI CINTA.
Seperti dalam QS. al-Hadid [57]: 27, Kami telah menjadikan belas kasih dan cinta (rahmat) dalam hati-hati orang-orang yang mengikutinya. Begitu juga dalam QS. al-Fath [48]: 29.
Dari makna-makna Rahmat yang banyak tersebut, dan masih banyak makna rahmat yang lain dalam Al-Quran, semuanya menunjukan kebaikan.
🌸🌷🌸
Maka...
Ketika Rumah tangga yang baik di sisi Allah itu disifati dengan Rahmat, sungguh rumah tangga adalah sebuah ikatan suci yang terkumpul kepadanya kebaikan-kebaikan yang banyak.
1. Islam.
Hanya dalam Islam lah rumah tangga rahmat atau rahmah di dapatkan.
2. Surga.
Hanya dalam Islam lah suatu rumah tangga akan sampai kepada surga.
3. Nikmat.
Hanya dalam rumah tangga Islamlah kenikmatan hakiki itu didapatkan.
4. Qur'an.
Hanya rumah tangga islamlah yang mendapat cahaya Qur'an.
5. Rizki.
Rumah tangga Islamlah yang mendapat janji Rizki hakiki dunia akhirat.
6. Pertolongan.
Ya jaminan pertolongan dari Allah hanya bagi hamba-hambaNya yang mukmin.
7. Sehat.
Rumah tangga Rahmah adalah rumah tangga yang sehat zhahir dan bathin.
8. Cinta.
Inilah intinya Rahmah adalah cintanya cinta.
Bunda fillah semuanya..
Akan datang masa dalam rumah tangga kita, dimana kecantikan dan ketampanan akan digantikan masa tua.
Sebelum itu kegairahan mewarnai rumah tangga kita. Gairah syahwat mengiringi indahnya masa-masa muda dalam rumah tangga kita.
Tapi masa itu akan terlewati, saat fisik sudah tidak punya daya tarik. Saat keperkasaan sirna. Saat kegairahan mereda.
Apakah yang membuat rumah tangga kita tetap hangat?.
Jawabanya adalah Rahmah, ya rahmah lah yang akan tetap mengikat rumah tangga, saat mawaddah sudah kehilangan dayanya.
Rahmah lah yang akan membuat hati berpeluk-peluk saat fisik sudah saling menjauh.
Rahmah lah yang akan tetap cinta membara saat tidur sudah saling membelakangi.
Semoga Allah senantiasa limpahkan RahmatNya dalam rumah tangga kita.
Aaamiiin
Inilah bunda fillah, yang bisa saya sampaikan dari kajian kita semoga bermanfaat.
Silahkan jika ada bahan diskusi kita buka ruang tanya jawab.
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Yuli ~ Jombang
Betul sekali ustadz, ini yang terjadi pada kedua orang tua saya.
Saat bapak sudah renta, Mak tidak mau pergi dari sisinya dan sering menangis saat bapak kambuh sakitnya.
Ustadz, untuk mencapai Rahmah ini tentunya masing- masing pasangan harus mengikat diri dalam ketaatan kepada Allah.
Saat keimanan masih naik turun, bagaimana supaya sama-sama bisa saling menjaga agar saat renta nanti "Rahmah" bisa tercipta ustadz?
Sedihnya, saat ini bahkan saat kondisi masih bugar, banyak orang yang meninggalkan pasangan demi orang lain yang lebih secara fisik!
🌸Jawab :
Bismillah...
Sakinah, Mawaddah, Rahmah hakikatnya ketiganya adalah anugerah Allah kepada Hamba-hamba yang di kehendakinya.
Saat suatu pasangan rumah tangga dalam pandangan Allah di ridhoiNya maka ia telah berada dalam kebaikan yang banyak.
Maka berusahalah menjadi hamba-hamba yang dikehendaki oleh Allah untuk di anugerahi kebaikan dengan jalan sekuat tenaga istiqomah di dalam mengibadahiNya.
Ada tiga jalan untuk istqomah:
1. Lillah.
Semua Ibadah semata-mata hanya mencari ridho Allah.
2. Billah.
Sadarilah bahwa semua bentuk ibadah yang kita kerjakan hakikatnya bisa dilakukan karena pertolongan Allah.
3. Ala umuurillah.
Istiqomah hanya untuk perkara-perkara yang Allah perintahkan kepada kita untuk melaksanakannya.
Yaitu urusan ibadah kepada Allah.
Wallahu a'lam
0⃣2⃣ Phity ~ Jogja
Ustadz, kalau seorang istri tidak mau melayani suami, tapi justru minta dilayani, bahkan istri tidak melaksanakan tugasnya sebagai ibu, padahal tau teorinya, hanya saja tidak berubah dan tidak mempraktekkan ilmunya. Apakah menunjukkan keluarga tersebut jauh dari rahmah?
Dan apakah boleh suami menuntut cerai?
Syukron
🌸Jawab :
Bismillah..
Salah satu ciri keluarga rahmah adalah mengambil cahaya Qur'an.
Tentu saja keluarga rahmah adalah keluarga yang mengimplementasikan nilai-nilai Qur'an.
Mengetahui peran masing-masing posisi adalah perintah Qur'an.
Suami mengetahi perannya
Istri juga mengetahui perannya.
Masing-masing ada keutamaan disisi Allah sesuai perannya.
Maka janganlah bertukar peran, karena pasti akan membuahkan kekacauan.
Namun setiap masalah pasti ada sebabnya.
Saya tidak menemukan apa masalahnya dari hal tersebut.
Mungkin saja percerain jadi solusi dari masalah itu jika memang mengharuskan.
Walaupun tidak setiap masalah dalam rumah tangga harus berakhir perceraian.
Semoga Allah memperbaiki keadaan pasangan tersebut.
Wallahu a'lam...
0⃣3⃣ Evi ~ Jakarta
Assalamualaikum
Bagaimana cara suami menciptakan keluarga sakinah mawadah warahmah apabila seorang istri jauh dari kata taat,dan sering melawan kata-kata suami dan sering cekcok dengan ibu mertua. Ini kisah nyata dari masalah yang dihadapi adik ipar saya!
Mohon penjelasannya ustadz (kata suaminya istrinya punya cara meluluhkan hati suaminya).
🌸Jawab :
Wa'alaikumsalam,
Bismillah...
Bicara sakinah mawaddah warahmah idealnya tentu adalah bab sebelum nikah.
Islam mendidik Calon suami dan calon isteri untuk memahami konsep keluarga sakinah.
Jikapun dalam rumah tangga terdapat masalah umumnya pada yang sifatnya teknis, bukan pada masalah prinsip.
Adapun masalah yang disampaikan ini bukan masalah teknis tapi sudah masuk ke masalah prinsip berumah tangga.
Nampaknya baik suami maupun istri belum sampai pada pemahaman berumah tangga dalam islam.
Kita tidak tahu bagaimana sejarah keduanya menikah.
Masalah ini pertanyaannya lebih bagaimana memperbaiki pola hubungan komunikasi, saling menempatkan diri dalam rumah tangga.
Solusinya:
1. Apakah ada kesepakatan untuk berumah tangga secara islami?
Kalau ada langkahnya adalah taubatan nashuha dari keadaan Rumah tangga saat ini.
Suami istri segera sadar bahwa rumah tangga Islam membawa misi sakinah mawaddah warahmah, yang tidak akan terwujud tanpa komitmen semuanya.
Ini dulu yang penting.
2. Hubungan dengan pihak ketiga dalam rumah tangga dibatasi untuk tidak terlalu jauh masuk.
Apakah orang tua, saudara, apalagi teman.
Tempatkan pihak ketiga dalam batasan semestinya.
3. Istri harus segera menyadari perannya sebagai "pembantu" nahkoda dalam rumah tangga.
Jangan mengambil alih kemudi, jangan merasa menguasai suami.
Ini keadaan bahaya buat rumah tangga jika istri merasa mampu mengungguli suami, menundukan suami, selama itu terjadi maka keharmonisan Rumah tangga mimpi belaka.
Wallahu a'lam
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
Demikianlah bunda fillah semuanya.
Kita sudah membahas cukup panjang tema sakinah mawaddah warahmah ini.
Kita sungguh berharap semua kita dan rumah tangga kita senantiasa mendapatkan perlindungan Allah, bimbingan Allah dalam melewati hari-harinya..
Dan tentu saja saya memohon maaf jika dalam penyajian materi ini ada khilaf dan salah.
Baarakallahu aqulu qouli hadzaa
Fastghfiruhuu innahu huwal ghofuururrohiim...
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuhu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar