OLeh : Ustadzah Halimah
💎M a T e R i💎
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Memahami arti kata ‘galau’. Banyak orang sering menggunakannya, namun terkadang mereka kesulitan menyebutkan batasannya. Saya mencoba googling, ketemu beberapa keterangan unik tentang galau.
Ada yang bilang, “Galau itu adalah perasaan kacau dalam hati, bingung harus memilih, bisa juga ragu-ragu.”
Ada juga yang bilang, “Galau itu ketika orang itu tengah kosong, dan itu berasal dari hati.”
Ada yang mengatakan, “Perasaan kacau gara-gara cinta.”
Jika kita merujuk pada KBBI, GALAU diartikan dengan kacau, tidak karuan.
Menyimak banyak definisi malah bikin kita galau untuk memahami kata galau. Tapi pada intinya kita bisa menyimpulkan, GALAU adalah perasaan kacau, karena memikirkan masa depan atau bingung menentukan pilihan.
Bagian dari karakter manusia, mereka memiliki obsesi dan harapan. Dan karena karakternya yang tamak, obsesi itu selalu berkembang. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا ، وَلاَ يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ
"Jika manusia memiliki dua lembah penuh dengan harta, pasti dia akan mencari lembah harta ketiga. Tidak ada yang bisa memenuhi perut anak Adam, selain tanah." (HR. Bukhari 6436 & Muslim 2462)
Tidak ada yang bisa menghentikan manusia untuk selalu mengejar obsesinya, selain kematian.
Galau, sebuah suasana hati yang meresahkan, membuat sang hati tIDak tenang dan tIDak jarang sangat berpengaruh pada perilaku seseorang. Yang biasa riang jadi garang, yang biasanya semangat jadi terasa penat, yang biasanya aktif jadi pasif, yang biasanya suka jadi duka, yang biasanya gembira jadi bencana, yang biasanya syukur jadi kufur, yang biasanya cinta jadi menderita.
Ah… GALAU. Ada apa denganmu?
Saat ku butuhkan bara api semangat, malah kau padamkan dengan mengajak hatiku pada suasanamu…
Bilakah kau tahu, seandainya aku tanpa dirimu…
Bagaimanapun, seorang manusia dewasa. Manusia yang semakin spesifik akan setiap permohonan dalam untaian doanya, bukan hanya memandang hanya apa yang diinginkan hatinya, kadang juga berfikir apakah itu semua pantas untuk ia sandang, apakah pantas untuk ia dapatkan, dan apakah benar-benar sejatinya pantas untuk dirinya. Manusia dewasa yang telah diberikan kemampuan untuk mengelola suasana hatinya, mengendalikan sebuah warna yang akan menyinari warna hatinya. Apakah hanya akan berlama-lama untuk mempertahankan warna hijau?
Mempercepat datangnya warna merah? Menghilangkan warna kuning? Atau konsisten untuk seberkas warna merah jambu?
Ataukah putih?
Ya, seseorang yang dewasa dialah sang ahli dalam memanajemen hati. Menjadikan proporsinya pas untuk dikonsumsi oleh suasana ruhiyahnya, bahkan untuk kondisi fisiknya.
Ketika problematika datang bertubi-tubi, kesedihan menghampiri, gelisah yang menggelayuti, iri melihat sana-sini. Bilakah galau melanda, menyusup perlahan ataupun dengan cepatnya membalikkan hati yang tenang, menjadikannya resah gelisah dan tidak tahu harus bagaimana lagi.
Sahabat Ibnu Mas’ud pernah menceritakan penjelasan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang karakter manusia,
خَطَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا مُرَبَّعًا، وَخَطَّ خَطًّا فِي الْوَسَطِ خَارِجًا مِنْهُ، وَخَطَّ خُطَطًا صِغَارًا إِلَى هَذَا الَّذِي فِي الْوَسَطِ مِنْ جَانِبِهِ الَّذِي فِي الْوَسَطِ، وَقَالَ: هَذَا الْإِنْسَانُ، وَهَذَا أَجَلُهُ مُحِيطٌ بِهِ، أَوْ قَدْ أَحَاطَ بِهِ، وَهَذَا الَّذِي هُوَ خَارِجٌ أَمَلُهُ، وَهَذِهِ الْخُطَطُ الصِّغَارُ الْأَعْرَاضُ، فَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا، وَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membuat bangun segi empat, lalu beliau membuat garis lurus di tengahnya yang menembus bangun segi empat itu. Kemudian beliau membuat garis kecil-kecil menyamping diantara garis tengah itu. Lalu beliau bersabda,
“Ini manusia. Dan ini ajalnya, mengelilinginya. Dan garis yang menembus bangun ini adalah obsesinya. Sementara garis kecil-kecil ini adalah rintangan hidup. Jika dia berhasil mengatasi rintangan pertama, dia akan tersangkut rintangan kedua. Jika dia berhasil lolos rintangan kedua, dia tersangkut rintangan berikutnya.” (HR. Bukhari 6417).
Bahwa sejatinya semua manusia mengalami GALAU, karena tidak ada satupun manusia yang tahu masa depannya. Sementara mereka semua berharap bisa mendapatkan cita-citanya. Allah berfirman,
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا
“Tidak ada satupun jiwa yang mengetahui apa yang akan dia kerjakan besok.” (QS. Luqman: 34)
kita selalu memikirkan obsesi yang belum pasti, namun kita sering melupakan sesuatu yang pasti, yaitu kematian.
Karena itu, semata mengalami galau, pikiran kacau, bingung dalam menentukan arah hidup, bukanlah kesalahan. Hampir semua manusia mengalaminya. Yang lebih penting adalah mengatasi kondisi galau, sehingga tidak sampai menyeret kita kepada jurang maksiat.
🌸🌷🌸
Ada beberapa saran yang bisa kita lakukan, untuk mengurangi rasa galau:
◾Pertama, Sibukkan Diri dengan Semua yang Bermanfaat
Secara garis besar, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan panduan, agar manusia selalu maju menuju lebih baik dalam menghadapi hidup.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ, وَاسْتَعِنْ بِاَللَّهِ, وَلَا تَعْجَزْ, وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا, وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرَ اَللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ; فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ اَلشَّيْطَانِ
"Bersemangatlah untuk mendapatkan apa yang manfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan lemah. Jika kalian mengalami kegagalan, jangan ucapkan, ‘Andai tadi saya melakukan cara ini, harusnya akan terjadi ini…dan seterusnya.’ Namun ucapkanlah, ‘Ini taqdir Allah, dan apa saja yang dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena berandai-andai membuka peluang setan." (HR. Ahmad 9026, Muslim 6945, Ibn Hibban 5721, dan yang lainnya).
🔖Maksud hadits diatas yaitu:
1. Sibukkan diri untuk selalu mengerjakan yang manfaat. Beliau memberikan batasan, artinya, ini berlaku baik untuk manfaat dunia maupun akhirat. Karena ketika kita sibuk dengan segala yang bermanfaat, kita tidak memiliki waktu luang untuk melakukan perbuatan yang tidak manfaat, apalagi berbahaya.
Ibnul Qoyim mengatakan,
من أعظم الأشياء ضرراً على العبد بطالته وفراغه، فإن النفس لا تقعد فارغة، بل إن لم يشغلها بما ينفعها شغلته بما يضره ولا بد
"Bahaya terbesar yang dialami seorang hamba, adalah adanya waktu nganggur dan waktu luang. Karena jiwa tidak akan pernah diam. Ketika dia tidak disibukkan dengan yang manfaat, pasti dia akan sibuk dengan hal yang membahayakannya." (Thariq al-Hijratain, hlm. 413)
Seorang mukmin tidak perlu merasa kesulitan untuk mencari apa yang manfaat baginya. Karena semua yang ada di sekitarnya, bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat baginya. Jika dia belum bisa melakukan kegiatan yang manfaatnya luas, dia bisa awali dengan kegiatan yang manfaatnya terbatas. Setidaknya dia gerakkan lisannya untuk berdzikir atau membaca al-Quran. Atau berusaha menghafal al-Quran atau membaca buku yang bermanfaat.
Tidak ada istilah nganggur bagi seorang mukmin. Karena setiap mukmin selalu sibuk dengan semua kegiatan yang manfaat.
Ibnu Mas’ud mengatakan,
إني لأمقت أن أرى الرجل فارغا لا في عمل دنيا ولا آخرة
"Sungguh aku marah kepada orang yang nganggur. Tidak melakukan amal dunia maupu amal akhirat." (HR. Thabrani dalam Mu’jam al-Kabir, 8539).
2. Jangan lupa diiringi dengan doa
Inilah kelebihan orang mukmin yang tidak dimiliki selain mukmin. Setiap mukmin memiliki kedekatan hati dengan Rabbnya. Karena mereka memiliki harapan di sisi Rabbnya, yang ini tidak dimiliki oleh orang kafir.
“Mintalah pertolongan kepada Allah”
Mengingatkan agar kita tidak hanya bersandar dengan kerja yang kita lakukan, tetapi harus diiringi dengan tawakkal kepada Allah. Karena keberhasilan tidak mungkin bisa kita raih, tanpa pertolongan dari Allah.
3. Jangan merasa lemah
Dalam melakukan hal yang terbaik dalam hidup, bisa dipastikan, kita akan mengalami rintangan. Seorang mukmin, rintangan bukan sebab untuk putus asa. Karena dia paham, rintangan pasti di sepanjang perjalanan hidupnya.
◾Sarana kedua untuk mengurangi rasa galau yaitu:
Hindari Panjang Angan-angan
Terlalu ambisius menjadi orang sukses, memperparah kondisi galau yang dialami manusia. Dia berangan-angan panjang, hingga terbuai dalam bayangan kosong tanpa makna. Karena itulah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat mencela panjang angan-angan.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَزَالُ قَلْبُ الْكَبِيرِ شَابًّا فِى اثْنَتَيْنِ فِى حُبِّ الدُّنْيَا ، وَطُولِ الأَمَلِ
"Hati orang tua akan seperti anak muda dalam dua hal: dalam cinta dunia dan panjang angan-angan." (HR. Bukhari 6420)
Ali bin Abi Thalib mengatakan,
إنّ أخوف ما أخاف عليكم اتّباع الهوى وطول الأمل، فأمّا اتّباع الهوى فيصدّ عن الحقّ، وأمّا طول الأمل فينسي الآخرة. ألا وإنّ الدّنيا ارتحلت مدبرة
“Yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah menikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Mengikuti hawa nafsu bisa menjadi penghalang untuk memihak kebenaran. Panjang angan-angan bisa melupakan akhirat. Ketahuilah bahwa dunia akan berlalu."
◾Sarana Ketiga, Jangan Merasa Didzalimi Taqdir
Ketika anda merasa lebih gagal dibandingkan teman anda,
Ketika anda merasa lebih miskin dibandingkan rekan anda,
Ketika anda terkatung-katung di dunia kuliah, sementara teman anda telah sukses di dunia kerja dan keluarga,
Anda tidak perlu berduka, karena duka anda tidak akan mengubah nasib anda. Yang lebih penting kendalikan hati agar tidak hasad dan dengki. Anda perlu mengingat hadis ini,
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
"Perhatikanlah orang yang lebih rendah keadaannya dari pada kalian, dan jangan perhatikan orang yang lebih sukses dibandingkan kalian. Karena ini cara paling efektif, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah bagi kalian." (HR. Ahmad 7657, Turmudzi 2703, dan Ibn Majah 4142)
Ketika anda melihat ada orang kafir yang bergelimang nikmat, anda perlu ingat bahwa nikmat iman yang anda miliki.
Ketika anda melihat orang muslim ahli maksiat lebih sukses, anda perlu ingat, Allah lebih mengunggulkan anda dengan taat.
◾Sarana Keempat, Jangan Lupakan Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat
Diantara doa yang bisa anda rutinkan,
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
"Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan." (HR. Muslim)
Semoga Allah selalu membimbing kita untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin
والله أعلم بالصواب
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎TaNYa JaWaB💎
0⃣1⃣ Tini
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ustadzah.
Bagaimana cara menghadapi galau karena gagal ta'aruf?
🌷Jawab:
1. Dzikrullah (mengingat kepada Allah)
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
2. Membaca Al-Qur’an
Sebuah kapal selam akan tetap bertahan di dalam air dengan tanpa masalah sedikit pun, walau di permukaan bumi terjadi berbagai guncangan keadaan dia tetap bertahan, berjalan dengan pasti tidak ada pengaruh bisikan sana-sini, yang ada dia hanya bersikukuh untuk meneruskan perjalanannya sembari menikmati indahnya aneka makhluk di dasar laut.
Rasakanlah tenteramnya saat membaca ayat suci yang memang original buatan Yang Maha Pemilik Hati, sekalipun kita tidak mengerti terjemahan dalam bahasa Indonesianya, tapi adalah perasaan yang berbeda dibandingkan dengan membaca buku-buku biasa, terlebih jika kita telah mengetahui arti dari ayat-ayat yang telah kita baca, subhanallah. Ya, karena Al Qur’an memang istimewa.
3. Menjauhi maksiat
Bagaimana caranya hati kita menjadi tenteram, sementara hati kecil kita terus menolak akan kebenaran palsu (maksiat) yang kita lakukan?
Segera tinggalkan, seburuk-buruknya hati pasti akan merasa tidak nyaman jika kita melakukan kesalahan. Karena, sejatinya fitrah hati adalah suci. Dan ini tentang bagaimana orang yang diamanahi hati untuk tetap menjaga kesuciannya. Apakah akan tetap terjaga dalam kesuciannya, ataukah merelakannya untuk ditutupi oleh kebenaran palsu dan keindahan yang semu.
4. Menjauhi ketergantungan pada makhluk
Apa yang membuatmu ragu untuk melakukannya dengan tegaknya pijakanmu sendiri?
Kita sama, kita bisa. Coba dulu deh & rasakan sensasinya. Optimis.
5. Perbanyak ibadah
Sibukkan diri dengan ibadah, karena segala sesuatu yang kita lakukan, memang surga adalah obsesinya.
Bagaimana caranya untuk meraih surga?
6. Yakin dengan pertolongan Allah.
Bukankah Allah itu dekat?
Allah akan sesuai prasangka hambaNya.
7. Memperhatikan bukti kekuasaan Allah
Lihat sekeliling kita, betapa mentari dengan cerahnya menyambut kita, betapa malam yang selalu setia menina bobokan kita dalam ketenangannya.
والله أعلم بالصواب
0⃣2⃣ Serra
Assalamualaikum ustadzah.
Saya lagi galau, galaunya karena kucing kesayangan saya mati karena sakit, yang buat galau kasian lihat kucing satunya main sendiri dan terbiasa lihat mereka berdua main dan merasa bersalah tidak bisa langsung bawa ke dokter.
Baiknya bagaimana membuat tidak merasa bersalah?
🌷Jawab:
Agar rasa bersalah tidak menghantui mba sebaiknya kucing yang satu mba rawat sebaik mungkin atau carikan kucing lain sebagai pengganti kucing yang mati...
🔹 Kucing jenis ini Rentan sakit yang sama ustadzah dan saya tidak di rumah lagi ustadzah. Jadi itu yang buat masih merasa bersalah.
🌷Suruhlah orang dirumah untuk memperhatikan dan merawatnya ... Dan tanyakan kabar si kucing setelah mba menanyakan kabar orang-orang dirumah.
0⃣3⃣ Evi
Bagaimana sikap kita sebagai muslim disaat kita yang berusaha taat mendekati Allah SWT tapi apa yang kita inginkan belum terkabul seperti rezeki yang kita minta tiap hari tapi Allah SWT berkehendak lain.
Sedangkan orang lain yang lengah, cuek akan ibadahnya malah diberikan nikmat luar biasa, kadang kegalauan hati selalu menyelimuti?
Mohon jawabannya.
Terimakasih
🌷Jawab:
Kalau Allah swt sayang makhluk ya jika ingin memberikan sesuatu apa yang dia inginkan harus di uji dulu... Apakah kita bersabar apa tidak dalam menanti apa yang kita inginkan dari Allah dan kita juga berprasangka baik kepada orang lain mungkin Allah memberi ujiannya lain lagi dari mba...
Dan Rizki yang Allah berikan kepada kita mungkin bukan berbentuk uang, mungkin kesehatan, kebahagiaan...
0⃣4⃣ Neng Ella
Ustadzah, kenapa neng jadi cewek suka tidak tega.
Awalnya kita Khan sudah pisah dan dia juga sudah pamit lewat lagunya Tulus yang Pamit.
Eh....selang 2 Minggu dia minta maaf.
Terus Khan neng jadi galau.
Padahal rencananya sudah MoveOne.
Bagaimana caranya agar neng tidak galau, terus cowonya diapain ya. Khan neng orangnya tidak tega, apa masih bogoh?
🌷Jawab:
Neng dalam islam tidak ada istilah pacaran...
Agar neng tidak galau karena cowok coba:
1. Menjauh darinya.
2. Banyaklah berdo'a kepada Allah kalau dia jodoh saya pasti Allah akan menyatukan.
3. Banyak Tilawah qur'an.
4. Carilah kesibukan agar pikiran tidak di hantui cowok tersebut.
0⃣5⃣ Eyang Jenni
Galau bukan ya...
Kalau begini, mencari yang mau apalagi yang ada bakat untuk belajar membuat kue-kue dan masakan di rumah saya, karena belum dapat juga, jadi kepikiran terus karena kalau tiba-tiba besok pagi saya tidak bangun lagi dari tidur maka saya belum bisa memberikan ilmu yang saya bisa berikan pada siapapun yang mau?
🌷Jawab:
Insyaa allah itu bukan galau eyang...
Hanya kita belum ketemu menu yang akan kita berikan kepada orang lain...
Sebenarnya bisa saja sambil eyang mencari eyang memberikan yang lain. Hanya terbawa pikiran saja klau itu...
🔹Alhamdulillah sejak lama sudah jualan di rumah sini di rumah di bali jualan di tepi jalan jualan online saja sudah sejak 2010 sebelum ada online tapi yang dibuat makanan dan cake & cookies, oven dari yang kecilnya 80 cm sampai yang 160 x 200 juga ada beserta macam-macam loyangnya. Jadi menunya juga ada semua, sekarang saya jadi menyusun resep-resep yang saya punya untuk di buat buku saja. Saya tidak bisa nyimpan di computer mesti di bantu, maklum gaptek. Siapa saja yang mau akan saya ajarkan, keponakan-keponakam ada yang mau tapi jauh-jauh. Saya stroke di 2015 lalu operasi otak 3x dan saya rutin konsumsi obat setiap hari, jadi kepikiran terus sementara anak-anak saya yang sudah bisa pada jauh kerjanya. Satu di malaysia yang bantu saya waktu buka di bali, satu lagi di bandung. Jadi saya ingin mentransfer ke siapa saja yang minat dan ada bakat walau belum bisa tidak apa-apa, begitu bunda Halimah sayang.
🌷Boleh mba Henny eyang untuk menyampaikan ilmunya di grup ini agar menjadi ladang pahala bagi eyang....
0⃣6⃣ Serra
Assalamualaikum ustadzah.
Baiknya bagaimana jika kita sudah Move On tapi yang orang lain yang tidak bisa move on sama Kita?
Terima kasih cukup dari Saya.
🌷Jawab:
Mungkin orang lain belum ikhlas menerimanya dan mba sudah ikhlas sehingga dia masih belum move on dengan kita dan selalu menjadi pikiran sehingga mengacaukan pikiran dan perasaannya. Yang terpenting kita mau minta maaf atau memaafkannya...
والله أعلم بالصواب
🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎
GaALAU adalah perasaan yang kacau atau bingung.
Setiap galau itu bisa kita halau agar hati tidak selalu galau dengan cara:
1. Sibukkan Diri dengan Semua yang Bermanfaat.
2. Hindari Panjang Angan-angan.
3. Jangan Merasa Didzalimi Taqdir.
4. Jangan Lupakan Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat.
والله أعلم بالصواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar