Selasa, 31 Maret 2020

HIKMAH DI BALIK MUSIBAH



OLeH  : Ustadz Farid Nu'man Hasan

           💎M a T e R i💎

💎HIKMAH DAN PELAJARAN DIBALIK MUSIBAH


Semua ketetapan Alloh ﷻ atas hamba-hamba-Nya sudah pasti memiliki hikmah, pelajaran, dan manfaat bagi hamba itu sendiri, termasuk dibalik sebuah ujian, baik berupa musibah kematian, bencana, bahkan peperangan. Tidak ada yang sia-sia dari apa yang diperbuat dan diciptakan-Nya.

Alloh ﷻ berfirman:

 ... وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

"...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah: 216)

Ayat lainnya:

 .... رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran: 190-191)

💎DIANTARA HIKMAH-HIKMAH TERSEBUT ADALAH:

🔹1. Pembuktian Iman

Banyak manusia mengaku dimulutnya beriman kepada Alloh ﷻ, mencintainya, dan mentaatinya. Sementara hakikat hatinya belum teruji, sampai dia mendapatkan ujian dengan berbagai musibah. Tidak sedikit manusia setelah mendapatkan ujian -baik ujian harta, kesehatan, persoalan rumah tangga, bencana, dan lainnya- justru menjadi kufur; menanyakan keadilan Alloh ﷻ, mencela takdir dan memaki-Nya, dan kemudian murtad dari Islam. Adapula yang semakin kuat imannya, semakin dekat, pasrah, dan tambah rajin beribadah.

Dalam hal ini Alloh ﷻ berfirman:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (2) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكاذِبِينَ (3)

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al ‘Ankabut: 2-3)

Para mufassir menceritakan sampai hampir sepuluh versi sebab turunnya ayat ini. Kita ambil dari beberapa saja.

Imam Al Qurthubi Rahimahullah menceritakan dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma:  “Maksud dari “manusia” pada ayat ini adalah segolongan orang beriman di kota Mekkah, saat itu orang-orang kafir Quraisy menganggu mereka dan menyiksa mereka karena keislamannya, seperti Salamah bin Hisyam, ‘Ayyasy bin Abi Rabi’ah, Al Walid bin Al Walid, ‘Ammar bin Yasir, ayahnya, dan ibunya, Sumayyah, serta sejumlah orang dari Bani Makhzum dan lainnya.   (Tafsir al Qurthubi, 8/184)

Muqatil Rahimahullah berkata: Ayat ini turun tentang Mihja’, pelayan Umar bin al Khathab, dia adalah orang pertama yang terbunuh dalam perang Badar, dia dipanah oleh ‘Amir bin al Hadhrami. Saat itu Rasulullah Saw. bersabda: “Pemimpin para syuhada adalah Mihja’, dia orang pertama yang akan dipanggil di pintu surga dari umat ini.” Kedua orangtuanya dan istrinya pun terkejut, lalu turunlah ayat: “Alif lam mim, Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan.” (Ibid, 8/184-185)

🔹2. Alloh ﷻ Mencintainya

Hal ini diterangkan dalam hadits berikut:

إِنَّ عِظَمَ الجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ البَلاَءِ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ.

Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Alloh ﷻ cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha maka baginya keridhaan Allah, namun barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan Allah. (HR. At Tirmidzi no. 2396, dari Anas bin Malik. Imam at Tirmidzi berkata: hasan)

Imam al Munawi Rahimahullah mengatakan:

“Sesungguhnya Alloh ﷻ jika mencintai sebuah kaum akan menguji mereka yaitu Allah menguji mereka dengan bencana dan musibah."  (At Taysir, 1/323)

🔹3. Dinaikkan Derajat

Ujian hidup dengan berbagai jenisnya adalah sarana menaikkan derajat manusia di sisi Alloh ﷻ.  Jika dia menghadapinya dengan bersabar, tetap taat, maka Alloh ﷻ menyebutnya sebagai hamba yang terbaik. Bukankah ini sebuah level yang menggiurkan?

Alloh ﷻ berfirman tentang Nabi Ayyub ‘Alaihissalam:

إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ

"Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)."
(QS. Shaad: 44)

Nabi Ayyub ‘Alaihissalam diuji dengan penyakit dan kemiskinan, sedangkan Nabi Sulaiman ‘Alaihissalam diuji dengan kekayaan dan kerajaan.  Tapi keduanya disanjung dalam Al Quran sebagai manusia terbaik karena tetap taat kepada Alloh ﷻ.

Syaikh Ibnu ‘Asyur Rahimahullah berkata:

“Nabi Sulaiman ‘Alahissalam tetap taat kepada Alloh ﷻ dalam fitnah kekayaan dan kenikmatan.  Sedangkan Nabi Ayyub ‘Alaihissalam tetap taat kepada Allah dalam ujian keburukan dan kemiskinan. Keduanya dipuji dengan pujian yang mirip karena keduanya sama dalam ketaatan walau berbeda ujiannya. Sufyan berkata: “Allah memuji dua hamba-Nya yang mendapat ujian, dengan pujian yang sama, yang satu bersabar, yang satu bersyukur.”
(at Tahrir wat Tanwir min at Tafsir, 12/316)

🔹4. Bisa Jadi Sebagai Balasan Atas Kezaliman Atau Kejahatan Yang Pernah Dilakukan

Kezaliman yang dilakukan oleh manusia bisa jadi ada yang dibalas di dunia, baik cepat atau lambat. Alloh ﷻ punya cara sesuai kehendak-Nya untuk membalasnya, bisa melalui tangan manusia atau bencana alam. Maka, ini menjadi bahan muhasabah (evaluasi), bahwa bisa jadi musibah yang manusia alami merupakan balasan atas kejahatannya sebelumnya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

الظُّلْمُ ثَلاَثَةٌ : فَظُلْمٌ لاَ يَتْرُكُهُ اللَّهُ ، وَظُلْمٌ يُغْفَرُ ، وَظُلْمٌ لاَ يُغْفَرُ ، فَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لاَ يُغْفَرُ فَالشِّرْكُ لاَ يَغْفِرُهُ اللَّهُ ، وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي يُغْفَرُ فَظُلْمُ الْعَبْدِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ رَبِّهِ ، وَأَمَّا الَّذِي لاَ يُتْرَكُ فَقَصُّ اللهِ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ

Kezaliman ada tiga; 1. Kezaliman yang tidak akan Allah biarkan (maksudnya akan ada pembalasan). 2. Kezaliman yang akan diampuni. 3. Kezaliman yang tidak akan diampuni. Adapun kezaliman yang tidak akan diampuni adalah kesyirikan, Allah tidak akan mengampuninya. Lalu kezaliman yang diampuni adalah kezaliman seorang hamba jika dia berbuat kesalahan antara dirinya dengan Rabbnya (baca: maksiat). Sedangkan kezaliman yang tidak akan Allah biarkan adalah kezaliman sesama manusia.  (HR. Ath Thayalisi No. 2109, 2223, dari Anas. Hadits ini hasan. Lihat Shahih Kunuz As Sunnah An Nabawiyah, 1/101. Lihat juga Shahihul Jami’ No. 3961)

🔹5. Dihapuskan Kesalahan Dan Dosa

Ujian yang dialami manusia bisa jadi sebagai penghapus atas kesalahan, maksiat, kezaliman, dan dosa yang pernah dilakukannya di dunia. Hal ini sangat banyak disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah ﷺ.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah seorang muslim tertimpa kelelahan, gelisah, sedih, gangguan, murung, sampai-sampai duri yang menusuknya melainkan Allah akan jadikan itu sebagai penghapus kesalahannya. (HR. Bukhari no. 5641, dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu)'

Dalam hadits lainnya:

مَا يَزَالُ البَلاَءُ بِالمُؤْمِنِ وَالمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

Musibah yang senantiasa menimpa seorang mu’min dan mu’minah baik ujian pada dirinya, anaknya, hartanya, sampai dia bertemu dengan Allah, maka dia tidak membawa kesalahan apa pun  atas dirinya. 

(HR. At Tirmidzi no. 2399, dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu. Imam At Tirmidzi berkata: hasan shahih)

🔹6. Diberikan Surga Jika Sabar Dan Ridha

Di antara manusia, bisa jadi ada yang mulia dan meninggi posisinya di sisi Alloh ﷻ dan menjadi penghuni surga-Nya bukan karena ibadahnya semata, tapi bersabarnya dia dalam menghadapi ujian.

Hal ini sebagaimana tertera dalam hadits qudsi berikut:

يَقُولُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ: «ابْنَ آدَمَ إِنْ صَبَرْتَ وَاحْتَسَبْتَ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الْأُولَى، لَمْ أَرْضَ لَكَ ثَوَابًا دُونَ الْجَنَّةِ»

Alloh ﷻ berfirman: “Wahai anak Adam, jika engkau bersabar dan berharap ridha Allah disaat mendapatkan hantaman pertama musibah maka tidaklah ada pahala yang paling diridhai untukmu selain surga.” 

(HR. Ibnu Majah no. 1597, dari Abu Umamah. Imam al Bushiri berkata: “Sanadnya shahih, para perawinya terpercaya, dan memiliki syawahid (jalur-jalur pendukung) dari Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi, An Nasa’i dan Ibnu Majah.” (Mishbah az Zujajah, 2/49))

Jabir Radhiallahu ‘Anhu bercerita tentang ujian yang dialami keluarga Ammar bin Yasir Radhiallahu ‘Anhu:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِعَمَّارٍ وَأَهْلِهِ وَهُمْ يُعَذَّبُونَ، فَقَالَ: «أَبْشِرُوا آلَ عَمَّارٍ، وَآلَ يَاسِرٍ، فَإِنَّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّة

Bahwa Rasulullah Saw. melewati ‘Ammar dan keluarganya, mereka disiksa, lalu Beliau bersabda: “Berikan kabar gembira kepada keluarga ‘Ammar, keluarga Yasir, sesungguhnya tempat kalian adalah surga.”

(HR. Al Hakim, al Mustadrak ‘alash Shahihain, no. 5666. Al Hakim berkata: shahih sesuai syarat Imam Muslim. Disepakati Imam adz Dzahabi)

Inilah di antara hikmah yang bisa kita ambil dari musibah dan bencana yang kita alami.

Wallahu A’lam

Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala Aalihi wa Shahbihi wa Salla.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Nurbaiti ~ Turki
Ustadz, bagaimana bisa mengatasi was-was cemas akan masa depan atas musibah yang terjadi?

Jazakumullah khayr

🌸Jawab: Bismillahirrahmanirrahim..

Ingat  bahwa musibah hakikatnya di tangan Allah.

Lalu, bacalah inni audzubika minal hammi wal hazan.. dan seterusnya, sudah hafal kan?

Yakin pula rezeki, mati  susah senang hidup kita ditangan Allah. Tapi tetap kita mesti ada upaya rasional.

Wallahu A’lam

0⃣2⃣ Phity ~ Jogja
Assalamu'alaykum wr.wb.

Ustadz, kan ada 6 poin hikmah dari musibah yang kita alami.

Apakah ke-6 nya bisa berlaku secara bersamaan? Atau itu tergantung persepsi kita menilai yang manakah hikmah dari musibah yang menimpa kita?

Syukron

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

Bisa bersamaan, bisa tidak. Tergantung kitanya sendiri bagaimana kondisinya.

Tentu musibah yang menimpa ahli maksiat dan ahli taat tidak sama kita memandangnya.  Yang ahli maksiat adalah peringatan, yang ahli taat adalah ujian.

Wallahu A’lam

0⃣3⃣ Safitri ~ Banten
1. Pak ustadz kalau Allah masih menyayangi hamba-Nya berarti Allah ngasih ujian dan cobaan terhadap hamba-Nya.  Berarti kalau si hamba ini tidak dikasih ujian dia selalu dikasih kesenangan, kebahagian berarti Allah sudah tidak sayang sama si hamba ya?

2. Pak ustadz tanda sayang Allah sama hamba-Nya selain dikasih ujian apa ada lagi?

Terimakasih.

🌸Jawab:
1. Belum tentu, bisa ya bisa tidak. Ada sebab Allah cinta dengan Nabi Sulaiman dan Nabi Ayyub. Masing-masing ada ujiannya. Dengan jenis yang berbeda.

2. Beragam, Allah punya cara sesuai kehendak-Nya untuk menunjukkan cinta-Nya.

Wallahu A’lam

0⃣4⃣ Ummi ~ Klaten
Ustadz bagaimana caranya agar kita bisa membedakan ujian yang datang dengan tujuan menghapus dosa seseorang, dengan ujian yang datang sebagai balasan atas kedzaliman yang pernah dilakukan?

🌸Jawab:
Ujian atas dosa dan kedzaliman seseorang, memang bisa jadi sebagai penghapus atas dosa kedzaliman itu.

Wallahu A’lam

0⃣5⃣ Asih ~ Tanjungpinang
Ustadz Bagaimana memanajemen kan diri ini agar lebih kuat dalam menghadapi ujian kehidupan bagi saya yang seorang janda ditinggal meninggal suami?

🌸Jawab:
Fokus dengan perbaikan diri. Tidak terlalu pusing memikirkan komentar orang kepada kita. Jika kita ada anak, maka fokus juga pada pendidikan mereka serta pembinaannya.

Sepertiga waktu untuk Allah, sepertiga waktu lagi masyarakat, sepertiga untuk keluarga. Ini idealnya.

Wallahu A’lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎


Emas itu berharga dan mulia setelah dibakar dan ditempa. Bagaimana dengan manusia? Manusia akan mulia setelah melewati berbagai ujian, bukan pujian.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

MENJADI PRIBADI YANG KUAT DALAM MENGEMBAN AMANAH



OLeH  : Ibu Irnawati Syamsuir Koto

         💘M a T e R i💘

🌷MENJADI PRIBADI YANG KUAT DALAM MENGEMBAN AMANAH


Sahabat-sahabatku yang dicintai Alloh ﷻ... 

Segala puji hanya tertuju pada-Nya, tiada tempat pujian selain hanyalah Allah Azza Wajalla.  Sholawat dan salam kita hadiahkan kepada Rasulullah ﷺ , keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Kita renungkan sebuah ayat Al Quran sebagai pembuka pertemuan kita malam ini.

“Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)

Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip riwayat Ibnu Abbas r.a bahwa sebelum Alloh ﷻ menawarkan amanah kepada manusia lalu manusia menerima amanah tersebut. Amanah itu telah ditawarkan kepada tiga makhluk terbesar (langit, bumi dan gunung) akan tetapi mereka menolak amanah bukan karena tidak mengharap keutamaan atau kemuliaan yang Alloh ﷻ janjikan bagi yang mampu mengemban amanah dan bukan pula bentuk perlawanan kepada Alloh ﷻ karena tidak bersedia mengembannya. Lebih karena tawaran itu adalah “Pilihan” dan bukan perintah. Dan Alloh ﷻ telah menetapkan, siapa yang mengambil amanah lalu melaksanakan dengan sebaik-baiknya maka Alloh ﷻ akan meninggikan derajat dan memuliakannya, sebaliknya mengambilnya lalu mengabaikannya maka azab dan kehinaan Alloh ﷻ akan ditimpakan kepadanya. Karena itulah ketiga mahluk tersebut memilih menolak mengambil amanah karena takut kalau-kalau amanah itu tidak mampu diembannya.

Allah Azza Wa Jalla menegaskan kepada Adam a.s, “Hal anta aakhidzun bimaa fiiha?” Maksudnya apakah engkau memilih mengambil amanah dan siap atas konsekuensi yang terdapat pada amanah tersebut? Adam a.s, sebelum benar-benar memilih mengambil amanah, bertanya kepada Allah, “Ya Rabb, wa maa fiiha ?” wahai Rabb-ku dan apa konsekuensinya? Kemudian dijawab oleh-Nya, “In Ahsanta juziita, wa in asa’ta ‘uqibta” yaitu Allah Azza Wa Jalla menjelaskan bila engkau menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya maka engkau akan dibalas dengan kemuliaan, dan sebaliknya bila mengabaikannya engkau akan diazab.

As-Sa’di dalam tafsirnya menjelaskan bahwa amanah yang dimaksud dalam ayat ini adalah “امتثال الأوامر، واجتناب المحارم، في حال السر والخفية، كحال العلانية” artinya melaksanakan segala perintah, dan menjauhi atau meninggalkan segala perkara yang diharamkan, baik dalam kondisi sepi, diam-diam ataupun dalam kondisi terang-terangan.

Bila merenungi ayat ini, akan memelekkan mata bahwa hidup di dunia ternyata bukan untuk bermain-main. Ada amanah yang harus dijalankan, berupa ketakwaan kepada Allah Azza Wa Jalla yang menjadi penentu layak tidaknya seseorang mendapat kemuliaan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, sebagaimana firman-Nya,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لا تُرْجَعُونَ

“Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?” (QS. al-Mu’minun: 115)

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-dzariat : 56)

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. al-Hujurat : 13)

🔷🌷🔷
Sahabat-sahabatku...

Amanah bukan hanya dalam kaitannya manusia kepada Alloh ﷻ tapi juga antara manusia dengan manusia. Karena amanah adalah ibadah dan ibadah itu sebagaimana definisi para ulama, mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Alloh ﷻ baik ucapan ataupun perbuatan, yang tampak ataukah yang tidak tampak.

Bila seseorang memilih menjadi pedagang, tenaga pengajar (guru atau dosen), sebagai direktur di sebuah perusahan atau instansi, mencalonkan diri sebagai pegawai pemerintah, hingga menjadi pejabat pemerintah dan lain sebagainya, berarti memilih mengambil amanah di tengah-tengah manusia.

Menjadi jamaah grup ini juga adalah amanah.

Bila amanah ini dijalankan dengan sebaik-baiknya maka pujian Alloh ﷻ, kemuliaan dan keagungan-Nya akan diberikan padanya, namun bila amanah ini tidak dijalankan sebagaimana seharusnya, yang terjadi adalah pasti ia melakukan kezaliman dan kebodohan, dan Alloh ﷻ akan menghukum serta menghinakannya di dunia dan di akhirat.

Di dalam Al-Qur’an, disebutkan 4 sifat utama seseorang yang mampu menjalankan amanah dengan baik, yang dengan sifat ini tidak akan terjadi kezaliman dan kebodohan, bahkan As-Sa’di dalam menafsirkan ayat 26 surat al-Qashash menyebutkan bahwa sifat-sifat tersebut harus diperhatikan oleh seseorang yang ingin memberikan amanah kepada orang lain. Adapun sifat-sifat tersebut adalah Hafidzhun, ‘aliimun, qawiyyun dan amiinun.

Dua sifat yang pertama Hafidzhun dan ‘aliimun terdapat di surat Yusuf ayat 55 terkandung di dalamnya nilai moral, kejujuran, etika, sungguh-sungguh dan istiqamah dalam menjalankan tugas. Dan ‘aliimun artinya berilmu atau memiliki keahlian dalam mengemban amanah yang dipundak kan kepadanya.

Adapun dua sifat yang terakhir qawiyyun dan amiinun terdapat di surat al-Qashash ayat 26. Al-qawiyy artinya kuat, maksudnya mampu mengemban amanah, memiliki prinsip yang kuat sehingga tidak terjatuh pada kelalaian, kecurangan, korupsi, nepotisme, sogokan dan berbagai hal buruk lainnya yang diharamkan. Al-Amiin artinya terpercaya, maksudnya tidak akan berkhianat atau melakukan penipuan atas apa yang diamanahkan kepadanya.

Semoga Alloh ﷻ menanamkan empat sifat mulia ini ke dalam hati dan menyuburkannya dengan siraman cinta dan kasih sayang dari-Nya, hingga tumbuh bersemi amal-amal shaleh dengan akar akidah yang menancap kuat dan kokoh. Sehingga pemilik hati ini berada dalam barisan yang disebutkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dalam hadits riwayat Imam Ahmad,

أربع إذا كن فيك فلا عليك ما فاتك من الدنيا حفظ أمانة وصدق حديث وحسن خليقة وعفة طعمة

“Empat perkara jika keempatnya ada padamu maka tidak ada kerugian atas dirimu dari apa yang hilang dari kenikmatan dunia: menjaga amanah, jujur dalam ucapan, bagusnya akhlak, dan menjaga harga diri.”

Amanah merupakan unsur penting dan menentukan akan berhasil dan tidaknya seseorang dalam berusaha dan beramal, serta berhasil dan tidaknya seseorang mempertahankan dan melestarikan di kehidupannya.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita saksikan adanya perbedaan yang nyata antara orang yang bersifat amanah dengan orang yang suka berkhianat.

Orang yang bersikap amanat atau jujur selalu menjadi tempat kepercayaan, dihormati dan disegani.

🔷🌷🔷
Sedangkan orang yang bersikap khianat atau curang selalu dibenci dan dikucilkan dalam pergaulan. Sebagai akibat dari dua sikap yang saling bertentangan itu, terlihat bahwa orang yang bersifat amanah selalu berhasil dalam berusaha.

Sedangkan, orang yang bersifat khianat selalu mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan yang dicita-citakan.

Bagaimana menjadi pribadi yang amanah?

Jawabannya tergantung pada masing-masing orang.

💎Mungkin Hal-hal Sederhana Berikut Bisa Dijadikan Motivasi Dasar, Diantaranya:

◼Selalu menjaga keimanan.
Iman adalah kunci akhlak.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa mustahil seorang mukmin itu mencuri atau berbohong. Artinya, ketika keimanan itu ada dalam diri seseorang maka mustahil juga orang tersebut tidak amanah ketika imannya kuat.

◼Selalu mengingatkan diri bahwa di hari akhir nanti Alloh ﷻ akan meminta pertanggung-jawaban kepada setiap amanah yang ada pada kita.

◼Mengevaluasi kelemahan diri dan keterbatasan yang dimiliki.

Konsekuensinya, jangan sampai menerima amanah, dimana kita pahami bahwa kita lemah dalam hal tersebut atau bisa juga meminta bantuan dari yang lain, ketika kita sadar bahwa kita mungkin tidak bisa menunaikannya dengan sempurna.

◼Memohon pertolongan Alloh ﷻ, agar dikuatkan dalam menanggung amanah.

Islam mengajarkan kita untuk mengucapkan insya Allah, ini satu hal yang sederhana karena dengan mengucapkan kata insya Allah sesungguhnya bersumber dari perintah Al-Qur’an. Secara literal ia berarti “jika Alloh ﷻ menghendaki”.

Ayat ini mengandung pendidikan bagi pengucapnya tentang pentingnya rendah hati. Tidak terlalu mengandalkan kemampuan pribadi karena ada kekuatan yang lebih besar dibanding dirinya.

◼Melatih diri untuk menunaikan amanah, mulai dari hal yang sederhana dan dari sistem pembinaan yang kondusif untuk selalu mengingatkan dan mengkoreksi diri, ketika kita lupa atau lalai dengan amanah kita.

Sebagai seorang manusia kita sering dan bahkan sekarangpun mendapat amanah, baik dari ibu dan ayah, dari ustadz, teman dan lain-lainnya. Semua amanah itu wajib kita tunaikan.

Serta apapun pekerjaan dan jabatan, Alloh ﷻ menginginkan seorang muslim untuk menjadi umat terbaik yang dapat dipercaya jika diberikan tanggung jawab, bukan mengkhianati dan malah menghancurkan kepercayaan. Salah satu amanah Alloh ﷻ kepada kita adalah agar kita selalu mengajak berbuat baik.

Demikian dulu dari saya,  semoga bermanfaat. 

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Safitri ~ Banten
Bun kalau kadang kita ngerasa capek sama semuanya kadang ngerasa iri kenapa sih teman-teman yang lain pada punya kerjaan enak gaji besar kelihatanya senang sekali kenapa fitri tidak seperti mereka kenapa dari dulu fitri dapat kerja gini-gini saja kadang punya pemikiran begitu bun kadang bahkan hampir terlintas pemikiran Allah itu tidak adil tapi fitri masih sadar dan ucap astagfirullah itu kenapa bun, apa iman fitri belum istiqomah apa rasa syukur fitri belum banyak?

🔷Jawab:

Iman memang kadarnya naik turun. Itu manusiawi. Merasa capek, lelah dan akhirnya curiga sama Alloh ﷻ, curiga ini datangnya dari setan yang ingin melemahkan kepercayaan kita sama Alloh ﷻ. 

Tingkatkan rasa syukur kepada Alloh ﷻ, apapun,  sekecil apapun nikmat yang beliau beri, bukankah Alloh ﷻ telah janjikan akan menambah nikmat-Nya untuk hamba-hamba-Nya yang bersyukur?

Lihatlah betapa banyaknya orang-orang yang sulit mendapatkan pekerjaan. Betapa banyak yang sulit mencari uang meski hanya untuk makan hari ini. Kita sudah ada gaji meski kadang tetap ada nombok-nomboknya,  tapi minimal sudah tidak susah mikir hari ini makan apa.

Tingkatkan rasa syukur dengan melihat kebawah untuk urusan duniawi.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Erni ~ Jogja
Assalamualaikum ustadzah,

Dalam perjalanan mengemban amanah untuk senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Alloh ﷻ, agar semua bernilai ibadah. Tahu ketika muhasabah dan istighfar ada ilmu musryik yang di sematkan dalam diri, yang menghalangi diri sebagai pemaaf kepada sesama, menyimpan rasa jengkel pada orang tua kandung, orang tua angkat, sehingga menyebabkan keluhan fisik berupa nyeri ulu hati dan perut membesar.

Kemudian, karena memiliki inner child yang belum terselesaikan dengan baik menyebabkan mengeras perut bagian kanan, keras kepala kepada suami yang mengakibatkan tumit punggung, tengkuk sampai ubun-ubun sakit, telinga seperti ada yang berjalan-jalan dan pandangan kabur, apalagi jika sedang baca Al Quran, bisa tidak nampak itu tulisan, yang mungkin karena tuli dan buta dari mensyukuri nikmat Alloh ﷻ yang datang lewat suami dan anak-anak .

Apa yang mesti saya lakukan untuk menetralkan ini semua, utamanya menghilangkan rasa jengkel kepada orang tua angkat, dan penyesalan kepada orang tua kandung, yang selama ini saya sakiti terus. Karena hasutan orang tua angkat, agar hati ini lega. Agar bisa setiap aktivitas bernilai ibadah, untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh ﷻ untuk menambah pundi-pundi amal sholih.

Mohon pencerahannya.

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Taubat kepada Allah azza wajalla. Itu hal utama yang harus dilakukan. 

Bisa dibantu dengan ruqyah syar'iyah.

Semua dilakukan harus dengan tulus, ikhlas karena mengharapkan Ridho Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Erni ~ Jogja
Dengan kondisi lockdown begini, bagaimana caranya taubat mandiri Ustadzah?

🔷 Jawab:
Taubat mandiri?
Memang ada taubat yang tidak mandiri? 

Taubat itu langsung kita dengan Allah azza wajalla. Tidak ada hubungan sama orang lain. 

Silakan lakukan taubatan nasuha dan ikhlas serta Ridho atas takdir yang telah terjadi. Pikiran jangan hanya berputar putar di kesalahan orang lain dimasa lalu, baik masa lalu jangka panjang maupun masa lalu jangka pendek, termasuk beberapa menit yang telah berlalu.

Taubatlah dengan taubat nasuha.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Sahabat-sahabatku...

Alloh ﷻ telah menjadikan amanah sebagai salah satu sikap hamba-Nya yang shaleh dan menjadi kekasih-Nya. Sedangkan, orang-orang yang mengkhianati amanat di hari pembalasan nanti diperlihatkan kepada seluruh makhluk dengan diberi tanda khusus yang menegaskan bahwa mereka adalah pengkhianat.

Maka jadilah muslim yang dicintai Alloh ﷻ dengan menjadi hamba yang amanah.

Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan malam ini. 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

PENCEGAHAN SUNGSANG



OLeH  : Devi Inggerianie, S.ST., M.Kes

           💎M a T e R i💎

Asalamualikum wr.wb.

Masa Allah...
Terimakasih atas kesempatannya. Mohon maaf baru bisa bergabung. Alhamdulillah sekarang sudah Fit paska hamil yang benar-benar Luar biasa Nikmatnya.

Bismillahirohmanirohim... 

Saya hanya berbagi, semoga setiap usaha kita saat Hamil kan Allah berikan kemudahan dan kelancaran untuk Kita semua.
Aamiin...

Ijin saya memberikan 16 cara agar mencegah sungsang, atau usaha jika kita sungsang.

🔹Jenis Sungsang:
Extended (Frank) Breech atau Letak pantat di mana kedua kaki ada di samping pantat (letak pantat kaki sempurna atau lipat kejang). Seakan posisi bayi “jongkok” dengan pantat di atas mulut rahim, lutut terangkat ke perut.

🔹Berikut 16 Cara Untuk Mengubah Bayi Sungsang!

Jika bayi Anda sungsang dan Anda ingin menghindari bedah caesar, ada banyak cara untuk membantu mengubah bayi sungsang dengan kepala di bawah (vertex).

1. Lakukan relaksasi hypnobirthing, ajak bicara bayi Anda, minta tolong padanya lalu Visualisasikan bayi bergerak turun dengan kepala yang sangat dalam masuk ke dalam panggul Anda minimal 2 kali sehari.

2. Berenang.
Hal ini membuat tubuh dan panggul Anda longgar dan santai.

3. Yoga Headstand, tentu saja dengan bantuan dan tidak boleh jika dilakukan pada ibu yang menderita anemia ataupun hipertensi. Dan posisi ini harus dilakukan oleh ibu yang sudah terbiasa dengan posisi yoga dan menguasai tehnik ini.

4. Lakukan Posisi knee chest (bersujud dengan kaki sejajar pinggul dan dada sejajar lutut) dimulai pada kehamilan 32-35 minggu. Lakukan 3 kali sehari selama 10-15 menit setiap kali, lakukan saat perut Anda kosong, dan bayi aktif, atau dapat menggunakan papan miring). Menekuk lutut tetapi menjaga kaki datar di papan.

Tenang, bernapas dalam-dalam, hindari ketegangan otot. Juga bisa dengan menggunakan bantal pada permukaan yang datar untuk menaikkan pinggul 12-18 inci di atas bahu. Gravitasi mendorong kepala bayi ke fundus, melipat, dan bayi kemudian dapat melakukan jungkir balik ke posisi vertex.

5. Menyetel music (CD  atau iPod headphone). Letakkan headphone di perut bagian bawah dekat tulang kemaluan dan memainkan musik klasik selama 10 menit 6-8 kali sehari.

6. Sinari perut Anda dengan lampu senter, coba bergerak perlahan turun dari puncak rahim ke arah tulang kemaluan Anda. Ini dilakukan saat Anda berada dalam posisi miring.

7. Berikan pijatan atau massage pada perut anda (pijatan ringan saja) dimulai dengan tangan kiri Anda di bagian bawah perut dan tangan kanan Anda hanya di atasnya. Pindahkan memindahkan tangan anda searah jarum jam di sekitar sisi kanan perut Anda.

Ketika tangan kanan Anda mencapai bagian atas perut Anda, geser yang kiri atas kanan dan memindahkannya ke sisi kiri perut Anda. Tangan kiri Anda memutar lingkaran penuh, terus searah jarum jam. Pijat dengan lembut menggunakan lotion. Pijat selama sepuluh menit atau lebih sampai beberapa kali setiap hari.

8. Accupresure (letaknya ada di sisi luar kuku jari kelingking kaki Anda) dirangsang selama 30 menit per hari, ini adalah titik akupresur yang merangsang kepala janin “bergerak turun”.

Bisa juga dengan menggunakan Moxa.

9. Tekan titik Motion Sickness band, tepatnya di empat jari di atas tulang pergelangan kaki dalam ini adalah titik akupresur lain yang digunakan untuk stimulasi uterus. Jangan gunakan titik ini jika Anda mengalami persalinan prematur.

10. Minumlah segelas jus jeruk dengan posisi berbaring-sisi dengan posisi pinggul Anda lebih tinggi dari kaki Anda. Bayi bergerak lebih setelah ibunya mengkonsumsi gula tinggi!

11. Lakukan Pelvic Tilt atau breech Tilt dengan kantong es pada bagian atas perut Anda, dan lakukan pada waktu perut kosong, 10 menit dua kali sehari. Lakukan ini sambil berbaring telentang di lantai dengan lutut tertekuk dan kaki di lantai dengan tiga bantal besar ditempatkan di bawah pantat Anda. Coba ini dengan menggabungkan tehnik memainkan music menggunakan headphone dan visualisasi.

12. Posisi Merangkak  seperti kucing sedang marah. Dimulai dengan merangkak, dilekskan dahulu dadanya lalu perlahan sambil tarik nafas lengkungkan punggung seperti kucing sedang marah.

13. Belly Relaxing dengan menggunakan tehnik Rebozo.

Ini harus dilakukan bersama dengan patner, dengan meletakkan selendang yang cukup panjang dibawah pinggul ibu saat ia berbaring di lantai. Angkat di sudut-sudut kain dan gerakkan bergetar dari sisi ke sisi menggerakkan tangan Anda ke atas dan ke bawah untuk menggoyangkan perutnya dari sisi ke sisi.

Hal ini harus dengan gerakan yang sangat kecil dan ibu harus sangat santai. Lakukan ini selama sekitar 5 menit. Kemudian ibu berlutut di tangga. Jadi ibu tangannya di tangga bawah dan dengan posisi merangkak lutut dan kakinya berada di 2 atau 3 tangga diatasnya.

Pasangan membantu untuk menopang bahu, Tetap dalam posisi ini selama 5-10 menit atau selama nyaman. Lakukan posisi ini pada waktu perut kosong.

14. Lakukan Pelvic Rocking atau metode Cat and Chow (minimal 2 kali sehari).

15. Posisi yoga downward - facing dog (adho mukha  Svanasana) position juga sangat membantu membuat posisi janin sungsang menjadi letak kepala kembali.

16. Berikan Homeopaty (obat ini memang masih jarang di Indonesia) saya menemukan obat ini hanya di BALI di tempatnya Bumi Bali Sehat, Nyuh Kuning, Ubud, BALI.

Nama obatnya:
Homeopathic Pulsatilla in 200C ini untuk merangsang janin turun kepalanya.

Natrum Muriaticum- a water balancing.

Ignatia Amara- 30c ini untuk mengurangi stres dan menjaga posisi bayi lebih sempurna.

Cukup ya bunda... 
Semoga bermanfaat...

Terimakasih...

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Winda ~ Pati
Bubid, pada kehamilan ketiga, saat usia berapa minggu janin harus sudah berposisi masuk panggul?

🍓Jawab:
Walaikumsalam,

Amannya 28-32 minggu. Tapi ada pasien saya masuk panggul mendekati 38 minggu.

🔹Baik bubid jazakillah khairan.
Saya sekarang usia kehamilan 32 minggu, pas bulan lalu masih posisi kepala di atas.

Bulan ini mau USG di tunda dulu, dan sepertinya posisi kepala masih di atas
berarti harus segera praktek cara-cara di atas ya bubid?

🍓Iya bunda semangat, Kemarin ada pasien saya posisi sungsang. Anaknya ke 3 juga.

Alhamdulillah atas ijin Alloh ﷻ diusianya yang 38 minggu dua hari berubah posisi kepalanya.

0⃣2⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum,

Apakah masa tidak haid setelah melahirkan bisa di pastikan 1 tahun tidak haid lagi atau kita pantau dari tespek?

Terimakasih

🍓Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Berbeda-beda bunda setiap orang. Ada yang paska nifas mens. Ada juga yang seperti bunda. Tapi jika memang menunda kehamilan baiknya KB.

Jika bunda ingin punya baby lagi boleh diawasi dengan test pack.

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Bismillahirohmanirohim...

Semoga Ibu dan Debay  Alloh ﷻ kasih Keselamatan dan Kesempurnaan saat Melahirkan...

Jangan Lupa Berusaha dan Berdoa.

Berusaha memberikan yang terbaik untuk diri sendiri dan janin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

MANFAATKAN SISA UMUR KITA



OLeH  : Ummi Yulianti

           💘M a T e R i💘

🌸MANFAATKAN SISA UMUR KITA


Kita tidak pernah tahu berapa saat umur yang masih tersisa pada detik ini. Dan tidak sedikit umur yang banyak, tetapi tidak semuanya menghasilkan manfaat yang besar bagi usaha memperoleh bekal dalam perjalanan menuju kampung abadi di akhirat kelak.

Padahal Alloh ﷻ telah mengingatkan dalam sejumlah ayat dalam Al Quran agar kita benar-benar mempersiapkan diri menuju akhirat. Antara lain disebutkan dalam Al Quran: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).

Peringatan yang berulang kali itu menandakan bahwa umur seseorang hamba berada pada tingkat yang sangat penting untuk diperhatikan, yang sangat menentukan keadaan dunia dan akhiratnya kelak. Sebagaimana dikatakan oleh Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, apabila suatu ayat dimulai dengan “Ya ayyuhal ladziina amanu”, maka itu artinya ayat tersebut mengandung perihal yang sangat penting atau berupa suatu larangan yang teramat berat.

“Hari esok” umumnya ditafsirkan sebagai hari akhirat, walaupun ada juga yang menafsirkan sebagai hari esok di dunia. Untuk dunia, misalnya, hari esok, termasuk waktu pada hari tua, seseorang sangat tergantung pada bagaimana umurnya dimanfaatkan hari ini.  Misalnya, seseorang yang rajin belajar di masa kecilnya akan pandai di waktu besarnya.

Demikian juga, seseorang yang makan makanan sehat dan sering berolahraga sewaktu mudanya akan sehat sewaktu tuanya. Sedangkan hari esok akhirat adalah kehidupan seseorang di akhirat kelak, yang sangat tergantung pada cara hidupnya hari ini sewaktu masih di dunia.

Kita harus mau menuntun diri untuk memahami bahwa umur itu adalah sumber daya besar.  Apalagi umur berkaitan dengan kesehatan dan kemampuan. Di saat masih berumur muda, kita masih sangat kuat dan mampu melakukan berbagai hal besar untuk diri sendiri dan orang lain. 

Namun di saat umur sudah tua, penyakit pun banyak datang, sehingga kemampuan untuk melakukan sesuatu menjadi menurun.  Bahkan jangankan untuk membantu orang lain, kita sendiri malah harus dibantu oleh orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya dibantu dengan makanan dan keuangan, bahkan bantuan-bantuan yang bersifat sangat pribadi, seperti mengantar ke toilet untuk buang hajat.

🔷🌷🔷
Sehingga sangat masuk akal bila Rasulullah ﷺ dalam suatu haditsnya mengajak kita untuk menjaga umur tatkala muda sebelum tua.  Ajakan itu tentunya berkaitan dengan sumberdaya besar yang dimiliki sewaktu muda, yang akan segera hilang perlahan seiring dengan menuanya usia.

Kekuatan di kala muda juga terlihat dari kemampuan untuk menggiring diri ke dalam ketaatan. Mendidik diri taat kepada Alloh ﷻ dan dekat dengan masjid membutuhkan kekuatan yang besar dan menghabiskan waktu bertahun-tahun.  Sehingga tidak mengherankan bahwa umumnya orang-orang yang di waktu tuanya rutin ke masjid, fasih dalam membaca ayat-ayat Al Quran dan bahkan menjadi tokoh agama dalam masyarakatnya adalah orang-orang yang telah menghabiskan masa mudanya dalam aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan hal-hal seperti itu.

Namun sebagian orang sengaja membuang atau mengabaikan sumber daya besarnya dalam bentuk umur. Misalnya, walaupun umurnya panjang, terlihat lupa diri.  Disebut demikian karena dalam sisa umur yang ada, yang bersangkutan terus bergelut dengan hal-hal yang merugikan diri sendiri walaupun seolah-olah menguntungkan. 

Misalnya, sebagian penguasa terus menipu rakyat dengan mengutak-atik aturan, seakan-akan aturan itu untuk kepentingan rakyat.  Padahal aturan itu murni untuk memuaskan hawa nafsu diri sendiri.

Saking pentingnya memanfaatkan sisa umur, Rasulullah ﷺ pernah mengatakan bahwa walaupun sudah sangat sedikit tersisa, umur tetap harus dimanfaatkan dan insya Allah akan bermanfaat.  Katanya, bila di antara kita sudah mengetahui esok akan kiamat, sedangkan di tangan ada bibit pohon, maka sangat dianjurkan untuk ditanam segera, karena Alloh ﷻ akan tetap memperhitungkan pahalanya.

🔷🌷🔷
Bila dihubungkan konteksnya dengan orang-orang yang sedang menghadapi kematian karena mengalami suatu penyakit, misalnya, melakukan kebaikan di penghujung usia juga penting dilakukan walaupun tidak sempat dinikmati hasilnya lagi. 

Dalam hadits lain disebutkan:  “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman kecuali yang dimakan darinya merupakan sedekah, apa yang dicuri darinya merupakan sedekah, apa yang dimakan oleh binatang buas merupakan sedekah, apa yang dimakan oleh burung merupakan sedekah, dan apa yang diambil oleh orang lain juga merupakan sedekah.” (HR. Muslim).

Karena itu, sebaiknya kita tidak marah bila apa yang telah ditanam dimakan binatang atau dicuri oleh orang lain. Mungkin rezeki orang lain atau binatang diberikan melalui tangan kita. Apalagi pahala adalah dari Alloh ﷻ, bukan dari manusia atau dari binatang yang memakan hasil tanam kita.

Bagi orang-orang yang bukan petani, seperti guru, dosen, atau profesi lainnya, bisa menanam dalam bentuk kebaikan lainnya. Seperti seorang kepala daerah atau kepala kantor yang mengubah pola kerja para pegawainya, dari yang sebelumnya suka menghabiskan waktu di warung kopi, menjadi lebih kreatif dalam bekerja dan melayani masyarakat. Misalnya, dari budaya minta dilayani dengan uang pelicin menjadi budaya bekerja ikhlas melayani tanpa pilih kasih.

Jika waktu yang tersisa tidak dimanfaatkan, pasti akan datang penyesalan dahsyat, terutama di kubur dan di akhirat kelak. Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, ada orang yang sudah mati dan dikubur minta dikembalikan ke dunia walau sesaat saja, agar bisa beribadah dan berbuat kebaikan lainnya yang dulu dia tinggalkan.

Wallahu’alam.

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Setya ~ Karanganyar
Assalamu'alaykum ustadzh, 

Ketika seorang ayah semasa hidupnya tidak pernah puasa sunnah sama sekali, dan tiba-tiba meninggal dunia dalam usia yang masih muda. 

Apakah ketika sekarang anaknya menjadi anak yang sholeh dan rajin puasa sunnah bisa mentransfer pahala kepada sang ayah yang telah lalai dalam melaksanakan ibadah sunnah semasa hidupnya Ustadzah?

Mohon pencerahannya, 

Syukron...

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bismilah...
Masing-masing orang bertanggungjawab terhadap yang diperbuatnya.

Sungguh beruntung mempunyai anak yang sholeh. Meski ayahnya tidak melakukan puasa sunah. Tapi sedikit banyak sang ayah sudah berhasil mendidik anaknya menjadi anak sholeh. Pahala mendidik ini yang ayahnya akan dapatkan. Ketika anaknya berbuat kebaikan, ayah pun mendapatkan pahala pula.

Wallohu a'lam

0⃣2⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum ustadzah,

1. Bagaimana menggunakan sisa umur sebagai muhasabah diri, untuk menghilangkan semua penyakit hati dan meminta maaf pada semua orang, utamanya kepada orang tua kandung, suami, anak-anak dan mertua, karena hasutan orang tua angkat?

2. Bagaimana caranya agar bisa tetap menikmati hidup dihari ini untuk mempersiapkan kematian masuk surga setelah mati?

Mohon pencerahannya.

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Pertama memaafkan diri sendiri, maafkan orang yang menghasut, kemudian minta maaflah pada semua orang. Fokus pada kebaikan-kebaikan orang tua angkat.

2. Jangan jadikan perintah Alloh ﷻ sebagai beban, tapi jadikanlah  kebutuhan, sehingga ketika tidak melakukannya merasa kehilangan.

0⃣3⃣ iRna ~ Gresik
Ustadzah, bagaimana caranya untuk menguatkan tekad meninggalkan urusan urusan duniawi yang melalaikan, sementara usia terus berjalan.

Keinginan untuk keluar dari kesibukan itu ada, tapi belum mampu sepenuhnya. 

Syukran ustadzah.

🔷Jawab:
Dalam islam kita tidak diperintahkan untuk meninggalkan Dunia. Tapi diperintahkan menjadikan urusan dunia dalam kerangka akhirat.

Bagaimana caranya.
Misalnya kita sebagai pedagang, berdaganglah sesuai syariah, jujur ketika menimbang, tidak ada unsur penipuan.
Dan kita juga diperintahkan untuk tawazun atau seimbang antara urusan dunia dan akhirat.

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Usia adalah sebuah misteri. Tidak ada seorang pun yang tahu berapa jatah usia yang dimilikinya. Ada yang usianya mencapai hingga ratusan ratusan tahun, tapi tidak sedikit juga yang bahkan menjemput ajal di usia muda.

Namun yang terpenting adalah bagaimana seseorang mampu memanfaatkan nikmat umur yang diberikan oleh Alloh ﷻ dengan memperbanyak amal saleh dan beribadah kepada-Nya.

Begitulah sikap yang seharusnya ditampilkan oleh seorang muslim sebagai bentuk syukur kepada Alloh ﷻ atas nikmat umur yang masih ia miliki.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

MAKANAN TEPAT DI MUSIM CORONA



OLeH  : Rif'atul Amini, S.Gz

         💎M a T e R i💎

Assalamu'alaikum warrahmatulloh wabarrakatuh

Akhwatifillah semua...

Hari ini temanya masih corona yang semakin meningkat prevalensinya di dunia dan Indonesia.

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih untuk mbak moderator yang sudah membuka sharing kita pada malam ini.

Malam ini saya lebih ke sharing gambar dan info dari berbagai sumber ilmiah, karena mungkin banyak dari teman-teman semua sudah mendapatkan lebih banyak info terkait konsumsi makanan yang baik saat wabah virus melanda.

🔷CORONAVIRUS
Keluarga virus yang menyebabkan:

~ Flu biasa
~ Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV)
~ Severe Acute Respiratory Syndrome(SARS-CoV
~ Coronavirus Disease (COVID-19) disebabkan novel coronavirus (2019-nCoV)

◼Transmisi :
√ Hewan - manusia
√ Manusia - manusia (dari manusia bergejala maupun yang tidak bergejala).

🔷Proses Penyakit Akibat Coronavirus pada Manusia

√ Proses pada COVID-19 secara rinci belum diketahui.

√ Pada SARS-CoV:
Menginfeksi paru- virus berkembangbiak- respons pertahanan tubuh- peradangan- cidera paru- gejala penyakit (sesak napas).

🔷Mekanisme Penyebaran

1. Droplet

2. Fekal- Oral.
~ Virus ditemukan di mulut dan lubang dubur pasien COVID-19.

3. Kontaminasi Lingkungan
~ Data kemampuan hidup 2019-nCoV saat ini belum dipublikasikan.

~ Virus (SARS-CoV) dapat hidup di lingkungan:

√ Air limbah : 14 hari pada suhu 4° C, 2 hari pada suhu 20°C

√ Tempat kering : 5 hari pada suhu 22-25° C dan kelembaban relatif 40-50% , 24 jam pada suhu 38°C dan kelembaban relatif 80-90%

Sebelumnya kita review kembali terkait virus COVID 19 yang tengah melanda saat ini. Bahwa virus Corona Virus 2019 adalah keluarga virus sama seperti SARS dan MERS yang menginfeksi bagian saluran pernafasan. Penyebarannya bisa melalui hewan-manusia, serta manusia-manusia.

◼Faktor yang Mempengaruhi Kerentanan terhadap Infeksi Virus:

1) Genetik (faktor keturunan).
2) Daya tahan tubuh.
3) Usia.
4) Kesehatan secara umum (kondisi hygiene sanitasi secara umum).

🔷Makanan Bergizi untuk Menjaga Kesehatan Tubuh

Konsumsi makanan bergizi yang baik sangat penting dalam membentuk sistem kekebalan yang kuat. Dengan gizi baik dapat dibangun perlindungan tubuh dari penyakit seperti flu dan masalah kesehatan lain termasuk radang sendi, alergi, dan lainnya. Bantu lindungi diri anda dari infeksi dan tingkatkan kekebalan anda dengan mengkonsumsi makanan bergizi dalam makanan anda sehari-hari.

Meskipun makanan bukan sepenuhnya sebagai penangkal virus, tetapi dengan gizi yang baik, sistem kekebalan akan lebih kuat sehingga akan memberikan perlindungan ekstra bagi tubuh anda. Fokuslah pada konsumsi makanan bergizi seimbang dan perilaku hidup sehat dapat membantu anda dan keluarga terlindungi dari penyakit.

Jaga kesehatan diri dengan melakukan cuci tangan setiap saat, misalnya setelah memegang benda, bersentuhan dengan fasilitas umum, saat hendak makan mempersiapkan dan mengolah makanan setelah memegang hewan peliharaan, menerapkan etika batuk dengam benar dan menggunakan masker jika sakit akan meminimalkan kontaminasi virus dan bakteri.

🌸🌷🌸
Mengapa Makanan Perlu Bergizi?

Hal ini dikarenakan makanan adalah mengandung zat-zat gizi yang diperlukan untuk tubuh dan organ berkegiatan sehari-hari. Makanan yang bergizi baik, maka akan memengaruhi kondisi gizi dan kesehatan seseorang, termasuk imunitas tubuhnya.

Seseorang yang mengonsumsi makanan beragam, berarti setiap harinya kebutuhan akan zat gizi baik KH, protein, lemak, vit dan mineralnya terpenuhi.

Makanan apa saja yang sangat dianjurkan dikonsumsi untuk dapat meningkatkan kekebalan tubuh?

Diantaranya makanan tinggi protein, seperti daging sapi, ayam, ikan. Makanan tinggi antioksidan seperti vit A (minyak ikan, hati sapi, dan hati ayam), vitamin C (jambu biji, brokoli, pepaya, jeruk), Sumber seng seperti hati sapi, hati ayam, kerang.

🔷Contoh Bahan Makanan Yang Meningkatkan Kekebalan Tubuh

√ Kandungan protein per 100gr (g)
Telur bebek : 13
Susu full cream : 14,3
Kerang : 14,4
Ikan Mas : 16
Udang : 16,7
Daging Kambing :16,9
Ikan Kembung : 21,3
Daging Sapi : 24,9
Daging Ayam : 26,9

√ Kandungan Vitamin A per 100gr (ug)
Minyak Ikan : 24.242
Hati Sapi : 20.357
Hati Ayam : 11.325
Wortel : 1.942
Kuning Telur : 810
Mentega : 749
Bayam : 519
Labu Kuning : 401
Kangkung : 303
Ubi Jalar : 191

√ Kandungan Vitamin C per 100gr (mg)
Jambu Biji : 184
Brokoli : 75
Pepaya : 62
Jeruk : 61,5
Lemon : 53
Strawberry : 53

√ Kandungan Vitamin E per 100 gr (ug)
Minyak Zaitun : 14
Margarine : 15
Minyak Jagung : 21
Almond : 25,3
Kuaci Bunga Matahari : 26,1
Minyak Bunga Matahari : 51

√ Kandungan Seng per 100gr (mg)
Hati Sapi : 6,1
Hati Ayam : 4,3
Susu Full cream : 3,5
Kacang Merah : 2,9
Kuning Telur : 2,1
Tempe : 1,8
Daging Ayam : 1,8
Kacang Hijau : 1,3
Udang : 1,3
Tahu : 0,9

Makanan tinggi seng menurut penelitian terbaru sangat baik dikonsumsi dalam mempertahankan tubuh dari virus corona.

√ Vitamin A dapat membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dan sebagai pelindung terhadap berbagai infeksi dengan cara menjaga permukaan kulit dan jaringan di mulut, lambung, usus, dan sistem pernapasan agar tetap sehat.

Dapatkan vitamin A sebagai penambah kekebalan tubuh ini dari berbagai makanan seperti ubi jalar, wortel, brokoli, bayam, paprika merah, aprikot, telur, atau makanan yang diberi label "vitamin A yang diperkaya" seperti susu atau sereal.

√ Vitamin C membantu melindungi anda dari infeksi dengan cara merangsang pembentukan antibodi dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Konsumsilah makanan sumber vitamin C ini dengan mengkonsumsi jeruk medan, jeruk bali, dan jeruk keprok, atau paprika merah, pepaya, stroberi, jambu biji, jus tomat, atau buah-buahan lainnya.

√ Vitamin E berfungsi sebagai anti oksidan, tugasnya menetralkan radikal bebas dan dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Sertakan vitamin E makanan anda dengan mengkonsumsi sereal yang diperkaya, biji bunga matahari, almond, minyak sayur, sayuran hijau, kacang hijau, dan kacang-kacangan lainnya.

√ Seng (Zinc) tugasnya  membantu sistem kekebalan tubuh agar bekerja dengan baik dan dapat membantu menyembuhkan luka.

Seng dapat ditemukan dalam bahan makanan antara lain daging tanpa lemak, ayam, makanan laut, susu, produk gandum, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Kandungan gizi lain dalam bahan makanan memiliki manfaat, misalnya B6, folat, selenium, zat besi, serta prebiotik dan probiotik, juga dapat mempengaruhi respons imun dan terdapat dalam makanan yang sehat.

Konsumsi lima hingga tujuh porsi sayuran dan buah buahan setiap hari untuk mendapatkan vitamin, mineral, dan antioksidan yang meningkatkan kekebalan tubuh.

🔷Meningkatkan Kekebalan Tubuh dengan Gizi Seimbang

Konsumsi zat gizi yang cukup sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh yang akan melindungi kita dari penyakit yang disebabkan oleh virus dan mencegah penyakit lainnya. Bantu lindungi diri anda dari infeksi dan tingkatkan kekebalan atau imunitas anda dengan mengkonsumsi Gizi Seimbang.

◼Contoh:
Menu :
150 gr nasi putih
100 gr ikan
50 gr tahu
150 gr sayur bayam
150 gr pepaya

◼Kandungan Gizi pada makan siang:
Energi : 700 kkal
Protein : 44,2 gr
Vit A : 1572 ug
Vit C : 101 mg
Vit E : 4,1 mg
Zn : 2,2 mg
B6 : 0,4 mg
As. Folat : 184,5 ug
Iron : 6,6 mg

◼Contoh menu sehari yang sehat dan bergizi seperti di atas: Dua pertiga piring adalah nasi atau sumber Karbohidrat (KH), sepertiga piring lauk hewani dan nabati, setengah piring adalah sayur dan buah.

◼Contoh menu sehari:
√ 06.00 Sarapan Pagi
Nasi putih, telur mata sapi, stup wortel.

√ 09.00 Snack Pagi
buah 1 porsi misalnya pisang atau jeruk atau jambu biji.

√ 12.00 Makan Siang
Nasi putih, Ikan Goreng, Tahu Goreng Sayur bening bay, jeruk manis.

√ 15.00 Snack Sore
Buah 1 porsi misal pepaya 1 potong.

√ 18.00 Makan Malam
Nasi putih, opor ayam, tempe bacem, tumis daun singkong, duku.

√ Minum air putih 8 gelas per hari.

🌸🌷🌸
Saat ini sedang dalam pengmbangan penelitian bahwa jambu biji direkomendasikan berpotensi menangkal virus karena kandungan vitamin dan senyawa aktif lain di dalamnya yang tinggi.

FKUI bekerja sama dengan IPB mengembangkan penelitian terkait jambu biji (guajava). Buah tersebut di dapuk sebagai kandidat potensial untuk pencegahan Covid-19. Penelitian menggunakan metode penelitian bioinformatika. Memanfaatkan basis data milik Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI. Ditemukan bahwa jambu biji memiliki kandungan senyawa yang cukup lengkap untuk menangkal penyebaran Covid-19.

Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan beberapa golongan senyawa pada jambu biji yang berpotensi untuk menghambat dan mencegah Covid-19. Golongan senyawa tersebut diantaranya hesperidia, rhamnetin, kaempferol, kuersetin, dan myricetin.

🔷Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh untuk Perlindungan terhadap Virus dengan Himbauan sebagai berikut :

√ Cuci Tangan dengan benar menggunakan sabun dan air yang mengalir atau jika tidak ada air mengalir dapat menggunakan hand sanitizer.

√ Tidur Cukup menjaga sistem kekebalan tubuh, tidur membantu sel T untuk melakukan fungsinya. Sel T adalah kelompok sel darah putih yang berperan pada kekebalan tubuh, sebagai antibodi dan sel T bekerja menyerang virus. Kurang tidur menyebabkan sel T berkurang dan tidak kuat melawan virus. Tidur yang cukup 7 sampai 9 jam per hari.

√ Dianjurkan untuk tidak panik karena jika merasa cemas atau panik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Stress membuat tubuh mengeluarkan ekstra hormon kortisol yang mempengaruhi kualitas tidur dan sistem kekebalan tubuh.

√ Tetaplah aktif melakukan aktifitas fisik.

√ Selain mengkonsumsi makanan yang bergizi, banyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh yakni: Rajin mencuci tangan, tidur yang cukup, konsumsi suplemen vit C dan E jika diperlukan, serta menghindari stres.

Demikian materi pada malam ini, jika masih ada yang ingin didiskusikan dipersilakan.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Sinda ~ Depok
Mb Rifa, tadi disebutkan kalau makanan tinggi seng bagus buat menangkal corona. Kemudian juga ada gambar tentang manfaat mengonsumsi jambu biji.

Nah, jadi lebih baik yang mana? Hati sapi atau jambu biji buat menangkal corona?

Jazakillah

🌸Jawab:
Menangkal ini dalam artian meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh ya bun. Keduanya baik di kategori sumber zat gizi masing-masing.

Jadi, lebih bagus jika keduanya dikonsumsi lebih sering. Karena hati sapi dan jambu biji tidak saling menggantikan tapi saling melengkapi bun.

0⃣2⃣ Rafika ~ Bangil
Bagaimana dengan mpon-mpon dan rempah-rempah yang bisa dipercaya bisa menangkal Covid-19?

🌸Jawab:
Rempah-rempah seperti kunyit, temu putih sudah dipercaya sebagai anti peradangan atau inflamasi.

Balai penelitian obat dan rempah pun telah merilis khasiat-khasiat dari banyak rempah-rempah yang berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan.

Selama konsumsi tidak berlebihan dan diolah dengan tepat saya rasa tidak mengapa. Tapi fungsinya dalam menangkal virus corona belum ada bukti ilmiahnya.

0⃣3⃣Mala Hasan ~ Lampung
Bunda, mana yang lebih baik suplemen Vit C dan E atau vitamin murni yang kita dapatkan dari buah dan sayur yang banyak mengandung Vitamin tersebut?

Dan berapa banyak sebaiknya kita komsumsi vitamin tersebut?

🌸Jawab:
Keduanya adalah sumber antioksidan, dan keduanya baik dikonsumsi jika dalam kondisi diperlukan seperti saat sakit, saat tubuh drop, atau saat musim wabah seperti sekarang.

Kebutuhan Vit C per hari 60 mg, jadi bisa disesuaikan dengan dosis suplemennya.

Lebih baik pangan asli, namun terkadang kita belum bisa menakar dengan tepat konsumsi hariannya sehingga perlu suplemen untuk memenuhinya.

0⃣4⃣ Nurbaiti ~Turki
Di Turki ajaib sekali kalau bisa beli jambu biji.  Adakah pengganti makanan yang setara nutrisinya dengan jambu biji?

Jazakillah khayron

🌸Jawab:
Pepaya, jeruk, berries, sesekali bisa di mix.

0⃣5⃣ Rafika ~ Bangil
Bagaimana jika konsumsi air jeniper hangat atau air lemon hangat?

🌸Jawab:
Konsumsi jeruk nipis setiap pagi selama 6 hari berturut-turut berdasarkan hasil penelitian dapat menurunkan kadar kolesterol total. Apalagi jika dibarengi dengan olahraga.

0⃣6⃣ Wita ~ Bandung
Bagaimana cara yang tepat pemberian makanan untuk asupan gizi yang baik untuk anak usia 8 bulan?

🌸Jawab:
Makanan yang tepat bagi anak harus memiliki beberapa syarat:
(1) Pemilihan bahan tepat.
(2) Waktu pemberian benar.
(3) Pengolahannya juga benar.

Bagi anak 8 bulan pilihlah makanan yang segar, hindari makanan olahan atau pabrikan, pemberian makan disesuaikan kondisi bayi. Karena lambungnya masih berkembang maka pemberian makan sering namun dalam porsi kecil (2 jam sekali).
Tidak harus menunggu anak menangis terlebih dahulu.

Makanan diolah sesuai usia, untuk usia 8 bulan jenis makanan adalah makanan dengan tekstur lembik dan sudah beragam dalam 1 porsi makan.

0⃣7⃣ Evi ~ Jaksel
Assalamualaikum,

Bagaimana mensiasati makanan-makanan yang kurang anak-anak sukai? Seperti hati ayam, anak-anak saya tidak suka, katanya pahit?

Terimakasih

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bisa dicoba-coba terus sampai anak terbiasa, dalam jarak waktu yang panjang ke pendek. Sambil di sela-sela makanan tersebut bisa digantikan dengan sumber lain yang kandungan gizinya tidak jauh berbeda.

0⃣8⃣ Fatimah ~ Bandung
Apa boleh minum air kelapa muda untuk anak umur 9 bulan, madu juga boleh tidak?

Terimakasih

🌸Jawab:
Untuk anak bayi lebih disarankan dipilihkan dari gula sederhana, madu termasuk sumber fruktosa (gula kompleks) jadi tidak disarankan bagi bayi. Untuk kelapa muda saya kurang tahu bun afwan.

Tapi sebaiknya untuk bayi sebelum 1 tahun minuman-minuman seperti ini dihindari dulu saja.

0⃣9⃣ Evi ~ Jaksel
Apa makanan frozen food yang dikonsumsi anak-anak seperti kentang, nugget, sosis boleh dikonsumsi terus-menerus dikarenakan anak-anak suka dengan rasanya? Adakah makanan alternatif makanan pengganti? Anak saya hanya suka ikan dan ayam?

🌸Jawab:
Makanan olahan pabrikan yang tahan lama biasa mengandung pengawet bun, sehingga sebaiknya tidak terlalu sering dikonsumi anak. Kalau mau bunda bisa membuat nugget, kentang goreng sendiri di rumah dengan bahan yang lebih alami tanpa pengawet buatan.

1⃣0⃣ Fatimah ~ Bandung
Untuk imunisasi campak, apakah harus tepat 9 bulan, atau boleh lebih? Karena kan situasi sekarang lagi rentan ke tempat umum?

Terimakasih

🌸Jawab:
Bun, maaf untuk ini bukan kompetensi saya untuk menjawab.

1⃣1⃣ iRna ~ Bukittinggi
Bagaimana mensiasati kurang tidur disaat kondisi seperti sekarang ini mba?  Kan seharusnya waktu tidurnya 6-8jam sehari, sementara kadang kita tidur dibawah itu!

Terimakasih

🌸Jawab:
Kurangi aktivitas di luar, lebih banyak aktivitas di dalam. Lalu untuk relaksasi bisa perbanyak konsumsi susu hangat dan buah pisang yang memberi efek menenangkan.

Kalau aktivitas di luar cukup berat, harus seimbang sama istirahatnya.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Saya mengutip tulisan dari Prof. Hardinsyah, Guru Besar FEMA IPB.

Tips Meningkatkan Imunitas Di Musim Wabah...

1. Makanlah aneka ragam pangan seperti anjuran isi piringku.

2. Tingkatkan konsumsi ikan, telur, buah segar, madu, air kelapa, dan minuman hangat.

3. Gunakan rempah seperti jahe, temu lawak, kunyit, sereh, bawang putih, kayu manis dan cengkeh.

4. Konsumsilah makanan dan minuman yang aman dan berhenti sebelum kenyang.

5. Biasakan berolahraga dan tidur cukup, serta minum suplemen bila perlu.

Semoga Alloh ﷻ jagakan kita semua dan seluruh masyarakat Indonesia.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

AZAB ATAU MUSIBAH



OLeH   : Ibu Irnawati Syamsuir Koto

         💎M a T e R i💎

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Belakangan ini negara kita silih berganti ditimpa oleh musibah, mulai dari yang ringan sampai yang berat.

Musibah tidak lekang dalam cerita hidup setiap insan. Dari luka ringan hingga kesedihan mendalam menjadi warna-warni kehidupan. Namun tidak semua musibah diberikan sebagai ujian keimanan yang dapat meningkatkan derajat serang hamba di sisi-Nya. Ada kalanya, musibah datang berupa azab akibat dosa yang dilakukan hamba.

Nah Apakah musibah itu sebagai ujian untuk meninggikan derajat hamba? Ataukah musibah sebagai siksa (azab)? Atau hukuman yang disegerakan di dunia? Ketiga kemungkinan itu bisa ada. Sehingga dengan mengetahui hikmah musibah tersebut seharusnya membuat kita giat dan berusaha keras untuk bersabar serta meraih pahala lewat ujian.

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Kata musibah (dalam bahasa Arab) berasal dari kata yang bermakna lemparan dengan anak panah. Kemudian kata itu digunakan untuk setiap bencana, musibah, dan malapetaka.”

Ar-Raghib berkata, “Kata أَصَابَ digunakan pada perihal kebaikan dan keburukan yang menimpa.”

Alloh ﷻ berfirman:
“Jika kamu ditimpa oleh suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh suatu bencana ….” (QS. at-Taubah: 50)

Ada yang berpendapat, kata musibah (dalam bahasa Arab) jika digunakan pada perihal kebaikan, berasal dari kata الصَّوْبُ yang artinya hujan. Maksudnya, hujan yang turun sebatas keperluan, tidak membahayakan dan merugikan. Jika digunakan pada perihal keburukan, ia berasal dari kata إِصَابَةُ السَّهْمِ artinya bidikan atau sasaran anak panah.

Al-Kirmani berkata, “Kata musibah jika ditinjau dari segi bahasa, bermakna apa saja yang menimpa manusia secara mutlak (umum). Jika ditinjau dari segi istilah, bermakna peristiwa-peristiwa tertentu yang tidak disukai yang terjadi. Makna inilah yang dimaksud dalam pembahasan ini.” (Fathul Bari, dalam Kitabul Mardha)

Ahli bahasa berkata, “Pada kata musibah dikatakan: مَصُوبَةٌ – مُصَابَةٌ – مُصِيبَةٌ Hakikatnya adalah perkara yang tidak disukai yang menimpa manusia.”

Al-Qurthubi  menerangkan, ”Musibah adalah segala sesuatu yang menyakitkan, merugikan, menyusahkan orang mukmin, dan menimpa dirinya.”

🔹APAKAH PERBEDAAN MUSIBAH DAN COBAAN

Musibah adalah suatu hal yang menyebabkan manusia kehilangan nikmat-nikmat Alloh ﷻ  yang telah Dia  anugerahkan kepadanya, berupa anak, orang tua, saudara, harta. Sakit yang menimpanya atau hal yang serupa dengan itu disebut musibah.
Adapun cobaan, lebih umum daripada musibah. Cobaan terkadang berbentuk kenikmatan. Hal seperti ini, bisa jadi lebih sulit dibandingkan dengan cobaan dalam bentuk musibah karena seringnya menyebabkan seseorang lupa akan akhirat, lupa kepada Rabbnya. Kebanyakan manusia hatinya tetap baik jika diuji dengan kefakiran, sakit, musibah, tetapi justru rusak jika diuji dengan kenikmatan. Hal ini sebagaimana firman Alloh ﷻ :

“Ketahuilah, sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” (QS. al-‘Alaq: 6—7) (Syarh Kitab at-Tauhid, oleh asy-Syaikh al-Ghunaiman)

Adapun pengertian azab adalah siksaan dan hukuman. Dikatakan dengan kalimat عَذَّبْتُهُ تَعْذِيبًا وَعَذَابًا, yakni “Aku menyiksanya.”

Sekilas, banyak orang mengira bahwa azab merupakan istilah yang digunakan hanya untuk azab yang besar, berat, dan mengerikan. Hal ini karena penyebutan azab dalam Al-Qur’an seringnya berupa azab yang keras, pedih, hina, besar, berat, kekal, dan sebagainya. Semua itu sebagai bentuk ancaman bagi mereka yang terjerumus dalam syahwat, syubhat, kesesatan, dan pelanggaran.

Namun, Al-Qur’an juga menyebutkan bahwa Alloh ﷻ mengancam orang-orang yang menentang dan membuat kerusakan dengan suatu azab selain azab yang besar. Dengan harapan, mereka mau kembali dari kesesatan kepada ketaatan dan tersadarkan dari perbuatannya. Alloh ﷻ  menjelaskan bahwa bencana dan malapetaka yang menimpa orang-orang yang menentang di dunia ini itu hanya azab yang dekat (kecil).

Alloh ﷻ berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (kepada ketaatan).” (QS. as-Sajdah: 21)

🌸🌷🌸
Para ulama ahli tafsir berbeda pendapat dalam memaknai “azab yang dekat.”

1. Maknanya adalah musibah dunia, penyakit, bencana yang menimpa jiwa dan harta, yang Alloh ﷻ  menjadikannya sebagai ujian bagi hamba-Nya agar mereka bertaubat.

Ulama yang berpendapat seperti ini adalah Ibnu Abbas, Abdullah bin Mas’ud, Ubay bin Ka’b, Abul Aliyah, adh-Dhahhak, al-Hasan, Ibrahim an-Nakha’i, Alqamah, Athiyah, Mujahid, dan Qatadah, semoga Alloh ﷻ  merahmati mereka semua. Mereka memandang bahwa apa yang telah berlalu, baik berupa bathsyah (hantaman), sebagaimana dalam
firman Alloh ﷻ :
“(Ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras, sesungguhnya Kami benar-benar menimpakan hukuman.” (QS. ad-Dukhan: 16)

Atau lizam (kebinasaan), sebagaimana dalam firman Alloh ﷻ:

“Sesungguhnya kalian telah mendustakan-Nya, kelak akan menjadi kebinasaan bagi kalian.” (QS. al-Furqan: 77)

Atau dukhan (kabut), sebagaimana dalam ayat:

“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata.” (QS. ad-Dukhan: 10)

Demikian pula yang menimpa orang-orang kafir Quraisy, berupa pembunuhan dan penawanan pada Perang Badar, termasuk azab yang diisyaratkan di sini. Itu semua merupakan musibah-musibah dunia.

Dalam Tafsir-nya, as-Suyuthi  menyebutkan riwayat yang dikeluarkan oleh Ibnu Mardawaih dari Ibnu Idris al-Khaulani, ia berkata, “Aku bertanya kepada Ubadah bin ash-Shamit  tentang ayat ini. Beliau menjawab, ‘Aku pernah menanyakan ayat ini kepada Rasulullah . Beliau  bersabda, ‘Itu adalah musibah, sakit, dan kesusahan, sebagai azab di dunia bagi orang yang melampaui batas sebelum datang azab akhirat.’ Aku bertanya kembali kepada Rasulullah , ‘Wahai Rasulullah, apa yang kita peroleh jika semua itu menimpa kita?’ Beliau menjawab, ‘Suci dan bersih’.”

2. Maknanya adalah azab kubur.

Pendapat ini diriwayatkan dari al-Bara’ bin ‘Azib, Abu ‘Ubaidah, dan Mujahid.

3. Maknanya adalah hukum-hukum had.

Di antara yang berpendapat seperti ini adalah Ibnu ‘Abbas .

4. Maknanya adalah pedang, sebagaimana diriwayatkan dari ‘Abdullah bin al-Harits bin Naufal.

Beliau berkata, “Maksudnya adalah dibunuh dengan pedang. Segala sesuatu yang Alloh ﷻ mengancam umat ini dengan ancaman azab yang dekat, maksudnya adalah pedang.”

Ibnu Jarir memandang bahwa pendapat yang paling utama dalam masalah ini adalah bahwa Alloh ﷻ mengancam orang-orang fasik dan pendusta dengan ancaman-Nya di dunia berupa azab yang dekat, agar Dia merasakan azab tersebut kepada mereka sebelum azab yang besar. Azab ini adalah apa yang terjadi di dunia, yaitu bencana, kelaparan yang mematikan, pembunuhan, atau musibah lain yang menimpa. Terkadang, Alloh ﷻ mengancam hamba-Nya dengan salah satu jenis azab, terkadang dengan semuanya.

Adapun hakikat azab yang dekat adalah setiap azab yang dengannya Alloh ﷻ mengazab suatu umat atau individu, di dunia atau di alam kubur, baik bersifat merata seperti yang menimpa kaum Nuh maupun secara khusus, seperti yang menimpa Qarun.

Azab kadang bersifat hissi (fisik, tampak) seperti ditenggelamkan ke air, dibenamkan ke dalam bumi, diubah bentuk atau rupa (menjadi kera atau babi), gempa, suara keras yang mengguntur. Namun, terkadang azab juga bersifat maknawi (abstrak), seperti dilenyapkan penglihatannya (buta mata), ditutup, dan dikunci mata hatinya (buta hati), ditolak doanya, dan dikuasai oleh setan. Sama saja, dosa yang dilakukan berupa sikap congkak, melampaui batas terhadap sang Pencipta, seperti syirik dan mendustakan para rasul; atau melampaui batas terhadap hak manusia, seperti membunuh orang-orang yang lemah atau curang dalam menimbang.

Alloh ﷻ terkadang menyegerakan azab dan menimpakannya secara tiba-tiba karena suatu dosa. Adakalanya Ia menunda azab duniawi dalam keadaan orang yang tertipu menyangka bahwa ia berada di atas kebaikan. Apalagi jika ia melihat nikmat dan karunia-Nya datang terus-menerus dan silih berganti. Ia tidak tahu bahwa jarak antara dirinya dengan azab Alloh ﷻ hanya sekejap mata, sebagaimana azab yang menimpa kaum Nabi Luth.

Semua yang terjadi itu menjadi tanda kekuasaan Alloh ﷻ bagi semesta alam, nasihat bagi orang-orang yang bertakwa, dan peringatan serta contoh bagi siapa saja yang meniru amalan atau perbuatan orang-orang yang berbuat dosa.

Alloh ﷻ terkadang mengakhirkan azab hingga di negeri akhirat supaya siksaan itu bertambah. Orang kafir menyangka, penangguhan azab Alloh ﷻ  terhadapnya lebih baik baginya.

“Dan janganlah sekali-kali orang-orang yang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” (QS. Ali ‘Imran: 178)

Orang yang tidak berilmu menyangka bahwa orang kafir berada di atas kebenaran dengan kenikmatan hidup yang mereka dapati dan keselamatan mereka dari azab di dunia. Ia tidak mengira bahwa kenikmatan hidup yang mereka dapati itu hanya bagian dari disegerakannya balasan atas perbuatan mereka.

Ibnu Katsir menafsirkan surat al-Ahqaf ayat 20, “Mereka dibalas sesuai dengan amalannya. Sebagaimana mereka lebih suka memuaskan hawa nafsu, menyombongkan diri dari mengikuti kebenaran, senang melakukan kefasikan dan kemaksiatan, Alloh ﷻ pun membalas mereka dengan azab kehinaan, yaitu kehinaan, kerendahan, rasa sakit yang menyakitkan, penyesalan yang terus-menerus, dan tempat tinggal di lapisan neraka yang mengerikan.”

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz pernah ditanya, “Kapan seorang hamba mengetahui bahwa musibah yang menimpa itu merupakan cobaan atau azab (siksaan)? Jika seseorang diuji dengan sakit atau musibah jelek yang menimpa jiwa atau hartanya, bagaimana ia tahu bahwa musibah itu adalah cobaan atau kemurkaan dari sisi Allah?”

Beliau menjawab, “Allah  menguji para hamba-Nya dengan kesenangan dan penderitaan, kesempitan dan kelapangan. Alloh ﷻ terkadang mengujinya untuk mengangkat derajat, meninggikan nama, dan melipatgandakan pahala mereka, seperti yang Ia lakukan terhadap para nabi, rasul, dan hamba-Nya yang saleh. Hal ini sebagaimana termuat dalam riwayat dari jalan Mush’ab bin Sa’d bin Abi Waqqash, dari ayahnya Sa’d bin Abi Waqqash. Ia bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa manusia yang berat cobaannya?” Beliau bersabda:

أَشَدُّ النَّاسِ بَلَاءً الْأَنْبِيَاءُ، ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ

“Manusia yang paling berat cobaannya adalah para nabi, kemudian yang semisal mereka, kemudian yang semisal.” (HR. al-Imam al-Hakim, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan yang lain)

Terkadang, Alloh ﷻ  menimpakan hal itu karena kemaksiatan dan dosa sehingga musibah itu menjadi hukuman yang disegerakan. Hal ini sebagaimana firman Alloh ﷻ:

“(Dan) apa saja musibah yang menimpamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahanmu).” (QS. asy-Syura: 30)

Keumuman manusia menyepelekan dan tidak menunaikan kewajiban. Jadi, musibah apa pun yang menimpa adalah karena dosa dan sikap mereka menyepelekan perintah Alloh ﷻ.

Sebab itu, apabila seorang hamba yang shaleh diuji dengan sakit atau semisalnya, hal ini sejenis dengan ujian yang diberikan kepada para nabi dan rasul. Tujuannya adalah meninggikan derajat, membesarkan pahala, dan agar menjadi teladan bagi yang lain dalam kesabaran dan keikhlasan.

◼Jadi Kesimpulan Kajian Kita Malam Ini:

1. Terkadang cobaan itu untuk meninggikan derajat dan memperbesar pahala.
Hal ini sebagaimana yang telah Alloh ﷻ perbuat terhadap para nabi dan sebagian orang pilihan (musibah sebagai cobaan).

2. Cobaan tersebut kadang bermaksud untuk menghapuskan dosa-dosa (musibah sebagai kaffarah), sebagaimana firman Alloh ﷻ :

“Barang siapa yang mengerjakan keburukan niscaya akan diberi balasan akibat keburukan itu.” (QS. an-Nisa’: 123)

Demikian juga sabda Nabi:

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Tiadalah seorang muslim yang ditimpa musibah dalam bentuk kelelahan, sakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, dan kecemasan, melainkan Allah menghapuskan segala kesalahan dan dosanya dengan musibah itu, hingga duri yang menusuknya juga sebagai penghapus dosa.” (HR. al-Bukhari, no. 5318)

Demikian pula sabda beliau:

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرا يُصِبْ مِنْهُ

“Barang siapa yang Alloh ﷻ inginkan kebaikan, Alloh ﷻ menimpakan musibah kepadanya.” (HR. al-Bukhari, no. 5321)

3. Terkadang, azab itu disegerakan karena kemaksiatan dan tidak segeranya bertaubat (musibah sebagai hukuman atau kemurkaan).

Hal ini sebagaimana dalam hadits Rasulullah ﷺ:

إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Apabila Alloh ﷻ  menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, disegerakanlah hukuman baginya di dunia. Jika Alloh ﷻ menghendaki kejelekan pada hamba-Nya, Alloh ﷻ akan menahan dia lantaran dosa-dosanya hingga (dibalas) secara sempurna kelak pada hari kiamat.” (HR. at-Tirmidzi, no. 2396) (al-‘Adzabul Adna, karya Muhammad bin ‘Abdillah as-Suhaim).

Wallahu a’lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Uni,

1. Seseorang ditimpa sakit parah, sampai hitungan tahun belum sembuh. Tapi dia tidak mau mengatakan ini azab dari Alloh ﷻ. Dia berprinsip Allah Maha Sayang, ini ujian bukan azab untuk mengukur keimanan seseorang.
Bagaimana menurut Uni?

2. Apakah fenomena corona bisa dikatakan azab dari Alloh ﷻ?

3. Mohon dijelaskan kalimat: "Cobaan lebih umum dari musibah."

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Mudah-mudahan prasangkanya kepada Alloh ﷻ diridhoi. Tapi tetap tidak ada salahnya perbanyak istighfar.

2. Wallahu a'lam mba ku,  ini azab atau ujian, hanya Alloh ﷻ yang tahu, dan kita harus bermuhasabah agar kita mampu mengembalikan segala sesuatunya kepada Alloh ﷻ. 

3. Cobaan itu bisa dari hal-hal kecil, seperti tertusuk duri atau hal kecil lainnya, maka disebut lebih umum, sementara musibah itu lebih kepada yang besar-besar.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Phity ~ Yogja
Bagaimana kita mengedukasi masyarakat yang sering mencemooh orang atau wilayah yang kena musibah.

Misalnya daerah A sedang terkena gempa hingga luluh lantah, terus berbondong-bondong mencemooh menyebutkan daerahnya banyak maksiat lah, padahal mungkin tidak semuanya begitu?

🌸Jawab:
Inilah manfaat dari dakwah, memang ada benarnya apa yang mereka katakan, tapi caranya mungkin tidak tepat dengan mencemooh, karena mencemooh adalah kesombongan dan Alloh ﷻ tidak suka kesombongan. Jadi sama saja dengan kita lebih mungkar dari mereka yang diberi Alloh ﷻ peringatan. 

Jelaskan ke mereka hal ini. 

Jelaskan juga bahwa jangan kesombongan dan ke sok sucian kita menjadi sebab undangan kemurkaan Alloh ﷻ juga terhadap negeri dan kita sendiri. 

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Safitri ~ Banten
Bun, katanya Alloh ﷻ itu bakal kasih musibah atau azab kepada seseorang atau suatu wilayah atau di suatu tempat itu karena kebanyakan maksiat bahkan dalam keluarga pun bisa Alloh ﷻ selalu kasih kesusahan karena mereka berbuat maksiat apa memang benar bun, dan bagaimana supaya mereka sadar atau nyadar dirilah kalau itu teguran bagi Alloh ﷻ peringatan supaya pada bertobat tapi malah mereka menyalahkan Alloh ﷻ atau mengeluh "kenapa seperti gini kenapa Alloh ﷻ kasih musibah seperti ini"  itu bagaimana bun kadang manusia itu tidak tahu diri kan, bukannya berfikir atau minta ampunan jika dia melakukan dosa yang disengaja atau tidak tapi malah meratapi nasib!
Minta penjelasannya bun.

Terimakasih

🌸Jawab:
Benar, adakalanya Alloh ﷻ akan memberi musibah karena kedzaliman kita. 

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). ” (QS. Syura: 30).

Jadi iringilah perbuatan salah dengan taubat, maka In syaa Allah Alloh ﷻ akan lindungi kita. 

Bagaimana membuat orang bertaubat? 

Langkah pertama adalah berdoa, kita mohon kepada Alloh ﷻ agar Alloh ﷻ yang mampu  membolak-balikkan hati ini memberikan hidayah kepada mereka. 

Selanjutnya adalah dengan berdakwah, dan kita sudahi lagi dengan doa. Selanjutnya kita bertawakal kepada Alloh ﷻ. 

Karena hidayah itu hak milik Alloh ﷻ sepenuhnya. 

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Saudari-saudariku...

Berulangkali musibah datang silih berganti menerpa negeri yang tercinta ini.

Konotasinya musibah selalu diartikan buruk. Padahal sebenarnya yang kita anggap buruk boleh jadi merupakan kebaikan.

Tidaklah Alloh ﷻ  menciptakan peristiwa, atau kejadian sesuatu yang sia-sia.

Manusia dianjurkan untuk merenung dan mengambil pelajaran dari berbagai macam peristiwa yang terjadi.

Islam sangat mendorong umatnya untuk menggunakan potensi yang Alloh ﷻ berikan kepadanya, penglihatan, pendengaran, hati, panca indra yang lain agar difungsikan untuk merenung hikmah dibalik peristiwa.

Ambil hikmah dibalik bala yang Allah turunkan untuk kita.

Mohon maaf lahir batin untuk semua kata yang tidak pada tempatnya. 

Billahitaufik walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

TERNYATA SEBENTAR SAJA



OLeH  : Ustadz Syahrawi Munthe

         💘M a T e R i💘

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah atas semua karunia-Nya. Semoga kita tetap bersyukur atas rizki yang Allah berikan dan bersabar atas ujian dari-Nya. 

Sholawat dan salam semoga tetap tercurah pada bagian Rasulullah Muhammad shalallahu wa'alaihissalam.

InsyaAllah kajian kita sore ini, terkait dengan kehidupan kita yang sebentar saja. 

🌸(TERNYATA) SEBENTAR SAJA


Saat ajal tiba, maka itulah akhir dari segalanya (di dunia). Tidak lagi bisa berbuat apa-apa,  waktunya sudah habis. Sampai disitu saja. Jika meninggalkan kesedihan bagi kerabat yang ditinggal, mungkin hanya sebentar, sebab mereka harus melanjutkan kehidupannya. Setelah itu, seolah mereka (yang telah tiada) 'terlupakan'.

Hidup ini memang sebentar saja. Sudah menjadi sunnatullah bahwa usia manusia sekarang hanya dalam sekitaran rentang 70-an tahun, dan 'sepertiganya' buat tidur, yang artinya melek di dunia hanya sekitar 45 tahun. Tidak seorangpun yang bisa memajukan atau memundurkan usia. Jika tiba saatnya, maka semuanya berakhir.  Pastinya umur manusia akan disempurnakan hingga masanya tiba. 

Firman Alloh ﷻ:

وَهُوَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ بِاللَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَىٰ أَجَلٌ مُسَمًّى ۖ ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

"Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan." (QS. 6: 60)

Sebentar saja ternyata.  Tetiba rambut sudah beruban, gigi mulai rontok, tulang tidak lagi sekuat dulu. Makanan pun sudah pilah-pilih.  Tanpa terduga, teman di sebelah rumah meninggal. Besoknya berita duka dari teman kantor si fulan meninggal. Tidak berapa lama, kerabat atau keluarga juga berpulang kepada pemilik ruh. Dan.... akan tiba saatnya. Ah..., ternyata sebentar saja. 

قَالَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا ۖ لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Alloh ﷻ berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui." (QS. 23: 114)

Sekalipun dunia ini sebentar saja, tetapi ada saja yang ingin hidup beribu tahun. Hal yang tidak mungkin terwujud. Firman Alloh ﷻ :

وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَىٰ حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا ۚ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ

"Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan."
(QS. 2 : 96)

Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa kehidupan hanya di dunia ini, tidak mungkin akan dibangkitkan lagi. 

وَقَالُوا إِنْ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ

"Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan"."
(QS. 6: 29)

Bagi mereka yang ingin hidup seribu tahun di dunia dan tidak percaya dengan kebangkitan setelah kematian adalah mereka yang aqidahnya bermasalah. Mereka tak beriman kepada Alloh ﷻ dan hari akhir (kiamat).  Tujuan akhir hidupnya hanyalah dunia. Itulah sebabnya mereka selalu bangga dengan 'capaian' dunianya. Padahal, tanpa disadari kesenangan dunia juga hanyalah sebentar. 

ٍ ۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَىٰ وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا

"Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun."" ( QS. 4: 77)

Demikianlah hakikatnya,  ternyata hanya sebentar saja. Hanya sekitar 45 tahun saja melek di dunia. Jika dibandingkan dengan 1 hari akhirat (1000 tahun di dunia),   maka usia melek hanya 1/22 hari di akhirat. Luar biasa. Padahal entah berapa lama kita akan melalui perjalanan di akhirat. 

Ternyata hanya sebentar saja. Sebentar lagi kita akan berlalu, dan digantikan manusia yang lainnya, demikian seterusnya hingga kiamat. Maka cukuplah nasihat Hasan Basri sebagai pengingat.

“Seorang mukmin di dunia seperti orang asing. Tidak pernah gelisah terhadap orang yang mendapatkan dunia, tidak pernah saling berlomba dengan penggila dunia. Penggila dunia memiliki urusan sendiri, orang asing yang ingin kembali ke kampung akhirat punya urusan sendiri.” (Al Hikam).

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Adhry ~ Makassa
1. Apakah jodoh termasuk takdir yang tidak bisa dirubah lagi seperti kematian? Seperti membentuk jodoh kita seperti apa? Apa istri satu-satunya atau dipoligami? Dengan berdoa dan menjadi orang yang lebih baik agar bisa mendapatkan yang baik juga?

2. Mengapa beberapa orang yang tidak shalat, ngaji dan meninggalkan perintah Allah umurnya panjang tetapi anyg mematuhi perintah Allah malah umurnya pendek?

🔷 Jawab:
1.  Semua takdir yang telah terjadi tidak bisa lagi diubah. Kalau pasangan masalahnya bukan pada perilaku ya. Artinya saat ditakdirkan menikah dengan si fulan,  ya itulah takdir. Merubah takdir,  bukan lantas menggantinya, tapi ikhtiar untUk menerima pasangan, mengajak ia kearah kebaikan. Demikian juga, apa ia istri satu-satynya? Tidak ada yang tahu, kecuali setelah suaminya meninggal dengan satu istri. Terkait dengan doa supaya jadi orang baik, bisa justru sangat baik. Tapi usaha ke arah kebaikan harus ada, sesuai dengan doanya.

2. Mungkin Allah memberi kesempatan baginya untuk taubat. Usia panjang tidak berarti selalu berkah, justru bisa jadi penambah dosanya. Tapi mungkin Allah menunggu keinginan orang tersebut taubat.

Wallahu'alam.

🌴1. Jadi kalau ada yang dtakdirkan tidak menikah sampai meninggal di usia yang tidak muda lagi, itu bukan karena misal doa orang tuanya yang selalu menyumpahi anaknya agar jadi perawan tua?

2. Apakah orang yang sudah taubat terus tidak istiqomah atas taubatnya, apakah bisa disebut lalai dan akan mendapatkan dosa yang lebih besar dari dosa ssebelum dia bertaubat?

🔷1.  Doa bisa jadi berubah jadi takdir. Sumpah ibunya jadi doa, menjadi takdir dikemudian hari bahwa si anak tidak akan menikah sampai mati. Na'udzubillah.

Maka orang tua, sebenci apapun sama anaknya, tidak boleh mengutuk anaknya sebab jika hal tersebut jadi doa, maka kutukan itu jadi kenyataan.

Wallahu'alam.

2. Harusnya taubat nashuha tidak boleh mengulangi lagi dosa-dosanya supaya Allah ampuni ia.

Jika ternyata masih terus melakukan dosa, maka ia belumah taubat nashuha, ia kembali berdosa. Allah sebenarnya tidak pernah bosan menerima taubat hamba-Nya, tapi masalahnya Allah tidak butuh taubatnya karena taubat itu kebutuhan hamba. Jika ia tidak mau taubat, maka itu resiko dia, kelak akan disiksa Allah.

Wallahu'alam.

0⃣2⃣ Mala Hasan ~ Lampung
Ustadz, jika seseorang merasakan kematian akan datang padanya lalu dia seprti memberi tanda pada orang di sekitarnya merupakan tanda seorang yang husnul khotimah?

Jazaakallahu khoiran.

🔷Jawab:
Semoga saja. Tanda-tanda seseorang husnul khatimah sebenarnya ada beberapa, misalnya di hari Jumat, mengucapkan kalimat syahadat dan lain-lain. 

√ Berikut beberapa tanda-tandanya:

(1) Seseorang yang mengucap kalimat ‘Laa ilaaha illallah‘, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلامِهِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallooh’ maka dia akan masuk Surga.” (HR. Abu Dawud)

(2) Meninggal dengan keringat di dahi, berdasar hadits Ibnu Buraidah bin Hashib sebagai berikut;

عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّه

كَانَ بِخُرَاسَانَ فَعَادَ أَخًا لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ

“Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mu`min meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat di dahinya.” (HR. Ahmad)

(3) Mati pada malam Jum’at atau di siang hari Jum’at, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau pada malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

(4) Orang yang meninggal karena tho’un (penyakit wabah atau sampar).

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;

الطَّاعُوْن ُشهَاَدَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ

“Mati karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap muslim.” (HR. Bukhari)

(5) Orang yang meninggal karena sakit perut, atau penyakit yang berhubungan dengan perut seperti; maag, kanker, usus buntu, kolera, disentri, batu ginjal dan lain sebagainya.

وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ

“Barangsiapa yang mati karena sakit perut maka dia adalah syahid.” (HR. Muslim)

(6) Orang yang meninggal karena tenggelam, karena kejatuhan bangunan atau tebing.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam  bersabda;

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

“Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari)

(7) Orang yang meninggal dalam suatu urusan di jalan Allah (Sabilillah).

Seperti seseorang yang meninggal dalam perjalanan dakwah atau meninggal sewaktu mengajar ilmu agama atau ketika melakukan amal kebajikan kepada sesama yang diniatkan ikhlas karena Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari diatas. Fisabilillah adalah berjuang di jalan Allah juga dalam pengertian luas sesuai dengan yang ditetapkan oleh para ulama.

(8) Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan anaknya.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;

قَتْلُ الْمُسْلِمِ شَهَادَةٌ وَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ وَالْبَطْنُ وَالْغَرَقُ وَالْمَرْأَةُ يَقْتُلُهَا وَلَدُهَا جَمْعَاءَ

“Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, kematian karena wabah thaun terhitung syahid, kematian karena sakit perut terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid dan seorang wanita yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid.” (HR. Ahmad)

(9) Seseorang yang terbunuh karena mempertahankan hartanya atau kehormatannya.

Demikian.

🌴Terkadang urusan dunia sungguh membuat lalai dengan segala rutinitasnya, terkadang baru sadar saat melihat dan mendengar kabar kematian orang dengan tiba-tiba misalnya tetangga, teman dekat.
Bagaimana agar selalu ingat akan tiba waktu giliran kita dipanggil dan berharap husnul khotimah?

Jazaakallahu khoiran

🔷Banyak-banyak baca Al Qur'an dan tadabbur. Banyak sekali tentang kematian dan hari kiamat yang dikisahkan. Cukup kiranya Al Qur'an jadi pengingat. Baca terjemahannya, jika sempat tafsirnya.

0⃣3⃣ Erni ~ Jogja
Assalamualaikum ustadz,

Apa bedanya takdir dengan qodho dan qodar dan dengan sunnatullah?

Mohon pencerahannya.

🔷Jawab:
Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh 

Yang qodho ketentuan Allah yang belum terjadi, sedang qodar adalah ketentuan Allah yang sudah terjadi.

Wallahu'alam.

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Semoga kita semua bisa mempersiapkan diri sebaiknya untuk menghadapi kematian.

Semua di dunia ini hanya sebentar saja, hanya sebentar. Bersiaplah untuk kehidupan abadi di surga kelak.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.