Selasa, 28 Mei 2019

TEBUSAN



OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe

          ๐Ÿ’˜M a T e R i๐Ÿ’˜

Assalamu'alaykum wr.wb.

Segala puji bagi Allah atas karuniaNya kepada semua makhluk. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah atas junjungan alam, Rasulullah Muhammad SAW.

InsyaAllah tema kajian kita sore ini adalah "TEBUSAN".

Dalam peperangan, istilah tebusan dialamatkan pada tawanan yang dibiarkan hidup, kemudian ditebus musuh dengan uang atau harta yang banyak untuk dibebaskan. Hal semacam ini pernah terjadi di masa perang Badar. Bisa saja saat itu tawanan perang dibunuh dan 'dibantai', tapi hasil syuro Rasulullah dan Sahabat memutuskan untuk menjadikan tawanan tersebut sebagai tebusan. Keputusan ini sebagai wujud 'kasih sayang' pada sesama manusia, karena tawanan itupun masih ingin hidup.

Dalam muamalah, istilah tebusan dilamatkan pada barang yang digadaikan. Pada saat yang ditentukan, seseorang membayar dengan uang atas barang yang tergadai. Setelahnya barang tersebut kembali padanya.

Di dunia kriminal, tebusan (misalnya) diminta penculik kepada orang tua anak yang ia culik. Jika tebusan dibayarkan maka si anak dibebaskan dan dikembalikan pada orang tuanya.

Dalam pernikahan, istilah tebusan juga berlaku. Seorang istri mengajukan khulu' kepada suaminya untuk pembatalan pernikahan yaitu dengan cara menyiapkan tebusan (dengan harta) agar dirinya bisa lepas dari ikatan pernikahan dengan suaminya.

ูَุฅِู†ْ ุฎِูْุชُู…ْ ุฃَู„ุงَّ ูŠُู‚ِูŠู…َุง ุญُู€ุฏُูˆุฏَ ุงู„ู„ู‡ِ ูَู„ุงَ ุฌُู†َุงุญَ ุนَู„َูŠْู‡ِู…َุง ูِูŠْู…َุง ุงูْุชَู€ุฏَุชْ ุจِู‡ِ ۗ …

“… Jika kamu (wali) merasa khawatir bahwa keduanya tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah, maka keduanya tidak berdosa atas bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri) untuk menebus dirinya…” (QS. 2 :  229)

Di agama Nasrani, kita kenal dengan tebusan dosa. Bahwa Nabi Isa  yang dianggap sebagai Tuhan, 'menjelma' jadi manusia dan rela disalib untuk menebus semua dosa manusia. Karenanya ia digelari juru selamat. Tentu dalam Islam, argumen ini salah total karena masing-masing orang akan memikul dosanya sendiri. Dan Nabi Isa sendiri bukanlah Tuhan tapi manusia biasa.

Dari pemisalan semua di atas, maka sesungguhnya di akhirat nanti ada satu momen dimana manusia ingin menebus dirinya dari siksaan Allah. Padahal tebusan itu tidak akan diterima.

ูˆَุงุชَّู‚ُูˆุง ูŠَูˆْู…ًุง ู„َุง ุชَุฌْุฒِูŠ ู†َูْุณٌ ุนَู†ْ ู†َูْุณٍ ุดَูŠْุฆًุง ูˆَู„َุง ูŠُู‚ْุจَู„ُ ู…ِู†ْู‡َุง ุนَุฏْู„ٌ ูˆَู„َุง ุชَู†ْูَุนُู‡َุง ุดَูَุงุนَุฉٌ ูˆَู„َุง ู‡ُู…ْ ูŠُู†ْุตَุฑُูˆู†َ

"Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong." (QS. 2 : 123)

Orang kafir di akhirat, karena memang sudah ditakdirkan akan masuk neraka, berharap sekiranya punya isi dunia dan isinya, bisa menebus dirinya dari azab Allah.

ุฅِู†َّ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูƒَูَุฑُูˆุง ู„َูˆْ ุฃَู†َّ ู„َู‡ُู…ْ ู…َุง ูِูŠ ุงู„ْุฃَุฑْุถِ ุฌَู…ِูŠุนًุง ูˆَู…ِุซْู„َู‡ُ ู…َุนَู‡ُ ู„ِูŠَูْุชَุฏُูˆุง ุจِู‡ِ ู…ِู†ْ ุนَุฐَุงุจِ ูŠَูˆْู…ِ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ู…َุง ุชُู‚ُุจِّู„َ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ ۖ ูˆَู„َู‡ُู…ْ ุนَุฐَุงุจٌ ุฃَู„ِูŠู…ٌ

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang dibumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih."

Di ayat lainnya, Allah mengisahkan kondisi orang kafir lebih tragis lagi. Bahwa saat itu tidak ada teman akrab menanyakannya, kemudian ia berharap ia dapat menebus dirinya (dari siksaaan Allah) dengan anak dan istrinya, keluarganya yg dulu melindunginya (di dunia) lihat QS. 70 : 10-14.  Bahkan orang-orang di atas bumi seluruhnya berharap tebusan itu dapat menyelamatkannya.

ูˆَู…َู†ْ ูِูŠ ุงู„ْุฃَุฑْุถِ ุฌَู…ِูŠุนًุง ุซُู…َّ ูŠُู†ْุฌِูŠู‡ِ

"Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya."
(QS. 70 : 14)

Tapi tebusan itu tak akan diterima, karena masa dunia sudah lewat sedang di akhirat hanyalah masa hisab dan pembalasan.

Begitulah saking dahsyatnya siksaan Allah itu, yang membuat anak, istri, keluarga, terlupakan semuanya. Biarkan ia hilang semuanya, terlepas darinya, asalkan ia selamat. Berbanding terbalik dengan saat di dunia, ia perjuangkan semuanya untuk anak, istri dan keluarganya.

Semoga kita semua terhindar dari azab akhirat.
Aamiin.


๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท
       ๐Ÿ’˜TaNYa JaWaB๐Ÿ’˜

0⃣1⃣ Lisa ~ Malang
Ustadz, mengenai balasan yang diterima di dunia dan diakhirat, jika dosa zina Allah balas langsung didunia dan akhirat, apakah seorang hamba yang beriman dan selalu mengikuti petunjuk dari Rabb nya ada yang menerima pembalasan amal langsung didunia?
Afwan atas pertanyaan yang fakir ini.

๐Ÿ”ทJawab :
Seorang yang shalih, yang beramal di dunia, tentunya akan mendapat keberkahan dari Allah, dapat keberkahan dalam banyak bentuknya, walaupun kadang tidak disadari.

Memang tidak langsung seperti nanti balasan yang diterima di surga nanti, tetapi dalam bentuk lain. Misal urusan dimudahkan, rezekinya semakin ditambah, usia dipanjangkan, banyak saudara, hidupnya enak dan keluarga bahagia. Mungkin demikian saja untuk ukuran dunia, sedang ukuran akhirat, tak bisa dibandingkan. Kenikmatan disana tentunya tiada tara.

Wallahu'alam

0⃣2⃣ Safitri ~ Banten
Assalamuaikum ustadz,

Ketika kita bete, kesal, bahkan sampai nangis dihadapan orang tu, nah orang tuanya jadi marah sama kita padahal dia kesal nangis  bukan karena orang tua tapi karena hal lain. Itu berarti kita udah berdosa yah karena membuat orang tua marah terus berarti di akhirat kelak kita dihisab dan tidak dikasih ampun sama Allah?
Itu nanti bagaimana ustadz. 
Makasih.

๐Ÿ”ทJawab :
Wa'alaykumussalam wr.wb.

Ya harusnya jangan buat orang tua kesal lah. Harus baik-baik dan memahami kondisi orang tua. Jika merasa bersalah, segera minta maaf saja. Jika sudah dimaafkan orang tua, dan sudah ridho, insyaAllah tidak akan ada hisab di akhirat lagi.

Wallahu'alam

0⃣3⃣ Lisa ~ Malang
Ustadz, apa Kita boleh ibadah puasa berniat menebus dosa ya?

๐Ÿ”ทJawab:
Ya kan hadistnya demikian bu,
 "Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan berharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu." (Hadist shahih)

Jadi, sah-sah saja jika seseorang berpuasa dengan harapan agar Allah mengampuni dosanya.

Wallahu'alam


๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท
๐Ÿ’˜CLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’˜

Semoga kita semua dalam lindungan Allah, agar terjaga dalam amal shalih. Hanya orang yang merugilah yang akan menyesal di akhirat nanti, yang beramal sia-sia, hingga di akhirat nanti akan  berusaha menebus dirinya dengan apapun agar terhindar dari siksa Allah.

Tapi itu tak mungki, tebusan itu tak lagi berguna. Sedang orang shalih dan beriman, tidak perlu tebusan karena jerih payahnya  di dunia, akan jadi bekal yang cukup saat di hisab. Hingga ia masuk surgaNya Allah. Semoga kita termasuk di dalamnya.
Aamiin

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

TAZKIYATUN NAFS, Part 8 (Tazkiyatun Nafs & Ramadhan)



OLeH: Ustadz Endang Mulyana

           ๐Ÿ’ŽM a T e R i๐Ÿ’Ž

Bunda fillah semuanya, hubungan antara Ramadhan dengan Tazkiyyatunnafs amat sangat erat.

Berhasil atau tidaknya seorang hamba dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan amat sangat ditentukan oleh keadaan hati atau jiwanya.

Betapa banyak orang-orang yang gagal dengan Ramadhannya di sebabkan ketidak siapan hatinya saat memasuki Ramadhan.

Bunda fillah...
Lihatlah bagaimana Tazkiyyatunnafs memiliki peran utama dalam hidup kita.

"Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah dan mentazkiyah (mensucikan) mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Hikmah.” (QS.2.151))

ูƒَู…َุง ุฃَุฑْุณَู„ْู†َุง ูِูŠูƒُู…ْ ุฑَุณُูˆู„ًุง ู…ِู†ْูƒُู…ْ ูŠَุชْู„ُูˆ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ุขูŠَุงุชِู†َุง ูˆَูŠُุฒَูƒِّูŠูƒُู…ْ ูˆَูŠُุนَู„ِّู…ُูƒُู…ُ ุงู„ْูƒِุชَุงุจَ ูˆَุงู„ْุญِูƒْู…َุฉَ ูˆَูŠُุนَู„ِّู…ُูƒُู…ْ ู…َุง ู„َู…ْ ุชَูƒُูˆู†ُูˆุง ุชَุนْู„َู…ُูˆู†َ

Tazkiyatun nufus adalah proses pembersihan jiwa dari segala bentuk kotoran hati dan jiwa, sehingga menjadi pribadi yang mempunyai akhlak yang mulia.

Abul Qasim Husain bin Muhammad, beliau lebih populer dikenal dengan Ragib Al-isfahani (wafat 502 H), mengatakan bahwa Tazkiyatun Nafs adalah upaya manusia untuk mensucikan jiwa dan dirinya, sehingga ia mempunyai sifat terpuji pada dirinya di dunia tentunya dan kelak di akhirat mendapatkan pahala dan balasan yang besar.
Bunda fillah semuanya mari kita lihat pentingnya  Tazkiyatun nafs atau dalam kehidupan manusia.

1. Perilaku dan perbuatan manusia sangat tergantung pada kondisi hati yang ada di dalam dirinya.

Apabila hatinya bersih dan baik, prilakunya baik dan sebaliknya apabila hatinya kotor dan buruk prilakunya juga akan buruk.

Rasulullah bersabda.

ุฃَู„ุงَ ูˆَุฅِู†َّ ูِู‰ ุงู„ْุฌَุณَุฏِ ู…ُุถْุบَุฉً ุฅِุฐَุง ุตَู„َุญَุชْ ุตَู„َุญَ ุงู„ْุฌَุณَุฏُ ูƒُู„ُّู‡ُ ، ูˆَุฅِุฐَุง ูَุณَุฏَุชْ ูَุณَุฏَ ุงู„ْุฌَุณَุฏُ ูƒُู„ُّู‡ُ . ุฃَู„ุงَ ูˆَู‡ِู‰َ ุงู„ْู‚َู„ْุจُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).” (HR. Bukhari)

Jadi perbaikan diri dan perilaku kita harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, dari hati kita.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu Nasib suatu kaum sehngga mereka apa yang ada dalam diri. Dan organ itu adalah hati.”(QS.13:11)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berkatalah dengan kata yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki perbuatan-perbuatanmu dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS.33:70)

Perhatikanlah ayat tersebut diatas, dimulai dengan iman, kedua dengan perintah bertakwa baru kemudian perintah yang ketiga berkata benar, keempat perbuatan-perbuatan akan membaik dan kelima dosa-dosa akan diampuni Allah. Iman dan takwa yang tempatnya di dalam hati merupakan faktor utama yang menentukan perilaku manusia sehingga mendorongnya untuk berkata benar dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Manakala semua ini dilakukan, Allah akan mentazkiah orang tersebut dengan mengampuni dosa-dosanya.

2. "Hati yang bersih dan sehat akan menampilkan perilaku dan akhlak yang bersih terpuji.”

Allah SWTberfirman:

 ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠُุญِุจُّ ุงู„ุชَّูˆَّุงุจِูŠู†َ ูˆَูŠُุญِุจُّ ุงู„ْู…ُุชَุทَู‡ِّุฑِูŠู†َ

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. 2:222)

Ayat ini mendahulukan hati dengan bertaubat ketimbang kebersihan badan dari najis atau hadast. Ini sekaligus berarti kebersihan hati lebih urgen bila dibandingkan kebersihan badan.

3. Dengan hati yang bersih, hidup manusia akan tenang, damai dan bahagia.

Allah berfirman :

ู‚َุฏْ ุฃَูْู„َุญَ ู…َู†ْ ุฒَูƒَّุงู‡َุง (9)
ูˆَู‚َุฏْ ุฎَุงุจَ ู…َู†ْ ุฏَุณَّุงู‡َุง (10)

"Sungguh beruntunglah orang yang mensucikan diri, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.”

Kebahagian dan ketentraman ini bukan saja terletak pada kehidupan duniawi yang fana, tetapi hati yang bersih juga jaminan kebahagian ukrowi yang kekal dan abadi.

Pada hari kiamat nanti, anak-anak dan harta tidak bermanfaat lagi, kecuali yang datang menhadap ke Allah dengan hati yang bersih.

Allah berfirman :

ูŠَุง ุฃَูŠَّุชُู‡َุง ุงู„ู†َّูْุณُ ุงู„ْู…ُุทْู…َุฆِู†َّุฉُ﴿ูขูง﴾ุงุฑْุฌِุนِูŠ ุฅِู„َู‰ٰ ุฑَุจِّูƒِ ุฑَุงุถِูŠَุฉً ู…َุฑْุถِูŠَّุฉً﴿ูขูจ﴾ูَุงุฏْุฎُู„ِูŠ ูِูŠ ุนِุจَุงุฏِูŠ

"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi di-ridhai-Nya! Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke dalam surga-Ku."

4. Ketika Allah SWT mengutus Rasulullah SAW, di jelaskan bahwa salah satu risalah utama beliau adalah tazkiyah

”Dialah yang mengutus kepadakamu yang buta hruf seorang Rasul, diantara mereka yang membacakan ayat-ayat kepada mereka, mentazkiyah (mensucikan) mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.” (QS. 62:2)

Dalam do’a yang sering beliau panjatkan ke hadirat Allah SWT juga berisi permintaan agar Allah membersihkan hatinya. “Ya Allah, berikanlah ketakwaan ke dalam hatiku dan bersihkanlah hati ini. Engkaulah sebaik-baik yang membersihkannya, Engkaulah pemeliharanya.” (HR. Muslim)

Empat kedudukan tazkiyyatunnafs diatas tadi, jika kita tarik dalam konteks Ramadhan, maka semuanya itu akan menentukan dan mempengaruhi perilaku kita selama membersami bulan Ramadhan. Apakah kita akan memaksimalkan atau kita akan menyia-nyiakan Ramadhan.

Dibawah ini ada beberapa akibat dari keadaan tidaksiapnya hati atau jiwa saat memasuki Ramadhan.

◼1. Menganggap Biasa Bulan Ramadhan

Orang yang imannya tidak siap akan menganggap biasa bulan Ramadhan.
Tidak ada yang berbeda seperti bulan-bulan lainnya, hingga Ramadhan berlalu, tentu sebuah kerugian yang besar. Ia sama sekali tidak menganggap istimewa puasa dan merasakan manfaat bulan suci Ramadhan.

Juga tidak bersegera melakukan kebaikan, padahal di bulan suci inilah segala pahala dilipat gandakan. Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan, ibarat orang melewatkan ghanimah (harta rampasan perang) yang tidak ternilai harganya.

◼2. Nampak Sholih, Namun Hanya Pada Bulan Ramadhan Saja

Imam Ahmad mengatakan, “Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di bulan Ramadhan saja.”

Tentu sangat terpuji, dari semua berperilaku tidak baik menjadi baik, dari tidak berjilbab kemudian berhijab, dari yang tidak pernah shalat kemudian rajin shalat, baik yang wajib maupun sunnah. Namun, sangat disayangkan, ketika Ramadhan usai, golongan manusia seperti itu kembali berbuat maksiat kepada Allah, melepas hijabnya, tidak lagi ke masjid, bahkan meninggalkan shalat. Karena itu, berusahalah untuk tetap istiqamah dalam beramal dan kebaikan.

◼3. Puasanya Sebatas Menahan Lapar Dan Dahaga

Tidak merasa bersalah dan berdosa ketika melakukan kemunkaran, menggunjing, menyebar fitnah, menghina, sebuah perilaku yang biasa dilakukan di luar Ramadhan.
Akhirnya, saat Ramadhan tiba, kebiasaan buruk itu tidak juga berubah, sehingga Ramadhan tidak membawa pengaruh bagi kehidupannya sehari-hari.

Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta, maka Allah tidak butuh dengan makanan dan minuman yang ditinggalkannya (puasa).” (HR. Bukhari).

Juga Rasulullah Saw bersabda:

“Puasa itu bukan hanya meninggalkan makanan dan minuman. Akan tetapi, puasa itu ialah meninggalkan perkataan sia-sia dan kotor.” (HR. Ibnu Hiban).

◼4. Tidak Punya Motivasi Memanfaatkan Waktu Di Bulan Ramadhan

Umumnya aktivitas mereka tidur pada siang hari di bulan Ramadhan serta begadang dan melakukan hal yang sia-sia pada malam harinya.

Seharusnya, Ramadhah disibukkan dengan amal ibadah, seperti shalat berjamaah, tadarus dan tadabur Al Qur’an, berdzikir, berinfaq dan sedekah, dan kebaikan lainnya.

◼5. Tetap Maksiat Di Bulan Ramadhan

Ini adalah akibat terburuk yang dilakukan oleh seseorang yang masuk di bulan Ramadhan tanpa persiapan iman, tanpa tazkiyyatunnafs.

Mereka tidak mengenal Allah, baik di bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya. Golongan ini tetap tidak menjalankan shalat dan puasa tanpa uzur syar’i.


๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
        ๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž

0⃣1⃣ Atin ~ Pekalongan
Kalimat yang menyentuh.

1. Jika selama ramadhan dimudahkan untuk ibadah maksimal tetapi pasca ramadhan menjadi biasa-biasa saja apakah termasuk golongan no 2 ini?

2. Tadi disampaikan kebersihan hati tampak pada sikap. Bagaimana dengan orang yang tampak baik tapi menelikung di belakang?

Maturnuwun

๐ŸŒทJawab:
Bismillah...

1. Ramadhan adalah kesempatan besar untuk menambah dan memperbanyak amal kebaikan. Baik dari sisi kwantitas maupun dari kwalitasnya.
Maka yang terbaik saat Ramadhan adalah tidak menyia-nyiakan kesempatannya yang terbatas.
Saat Ramadhan usai, ciri Ramadhannya berhasil ialah mempertahankan kebiasaan Ramadhan diluar Ramadhan.
Baik ibadah vertikalnya maupun ibadah horisontalnya.

Tentu tidak juga dikatakan gagal bagi siapapun yang turun intensitas ibadahnya diluar Ramadhan, kecuali mereka yang berubah saat tidak di Ramadhan lagi,  umpamanya melepas hijabnya lagi, meninggalkan sholat lagi, bermaksiyat seperti biasa lagi.

2. Islam sangat membenci sikap Pura-pura. Karena salah satu dari ciri kemunafikan.

Secara khusus orang-orang Syiah menjadikan pura-pura atau Taqiyah sebagai bagian dari ketaqwaan golongan mereka.

Taqiyah adalah sikap menyembunyikan kebenaran dihadapan manusia dengan menampilkan hal lain.
Dihadapan manusia mereka nampak baik namun dibelakang, mereka punya niat jahat.

Semoga Allah melindungi kita dari sifat buruk pura-pura.

Wallahu a'lam


๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
 ๐Ÿ’ŽCLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž

Alhamdulillah Bunda fillah semuanya...
Kita sudah berada di penghujung acara.

Kita semua berdoa, semoga Allah Azzawajalla mempertemukan kita kembali dengan bulan kemuliaan. 

Memberi kita taufik dan hidayah bisa mengambil kebaikan-kebaikan yang banyak yang Allah siapkan di bulan Ramadhan.

Allahumma balighnaa Ramadhan...

Aamiiin

Demikian kajian kita petang ini saya akhiri.

Semoga membawa manfaat.

Mohon maaf atas segala kekurangannya.

Baarakallahu aqulu qouli hadzaa

Fastaghfiruhu innahu huwal ghofuururrohiim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuhu

Selasa, 30 April 2019

KEDUDUKAN WANITA DALAM ISLAM



OLeH: Bunda Laksmini Pratiwi

           ๐Ÿ’ŽM a T e R i๐Ÿ’Ž

๐Ÿ”ธA.  KEDUDUKAN WANITA DALAM ISLAM

Sebelum saya uraikan hak-hak wanita dalam Islam, saya akan menjelaskan bagaimana sikap sebagian Bangsa memandang wanita.

1. Bangsa Yunani

Memandang wanita adalah barang yang diperjual-belikan yang tidak memiliki hak apapun, tidak memperoleh harta warisan, dan tidak boleh mengelola harta. Socrates, seorang filosof mengatakan “Keberadaan wanita merupakan sumber utama bagi kehancuran dunia. Wanita ibarat pohon beracun, luarnya tampak indah, namun ketika burung-burung pipit memakanya, mereka akan mati seketika.”

2. Bangsa Romawi

Memandang wanita tidak memiliki ruh, tidak berharga, dan tidak memiliki hak. Slogan mereka “wanita tidak memiliki ruh”. Oleh sebab itu, wanita pada waktu itu disiksa dengan disiram minyak mendidih ke sekujur tubuhnya, dan diikat di tiang. Bahkan wanita yang tak berdosa diikat pada ekor kuda, lalu kuda dilarikan dengan cepat sampai mereka mati.

3. Bangsa India

Mereka membakarnya ketika suaminya meninggal.

4. Bangsa Cina

Menyerupakan wanita dengan air yang menyakitkan yang bisa menghilangkan harta dan kebahagiaan. Orang-orang cina berhak menjual istrinya, bahkan menimbunya di dalam tanah dalam keadaan hidup-hidup.

5. Bangsa Yahudi

Memandang wanita sebagai orang terlaknat, karena telah menggoda Adam hingga memakan buah pohon kuldi, mereka juga memandang wanita haid sebagai najis yang bisa mengotori rumah dan apa saja yang disentuh. Dan wanita juga tidak memperoleh harta warisan dari ayahnya jika ia memiliki saudara laki-laki.

6. Bangsa Nasrani

Memandang wanita sebagai setan.
Mereka berkata, “Sesungguhnya wanita tidak memiliki hubungan dengan  bangsa manusia.” Pastur Bona Ventur berkata, “jika kalian melihat wanita, jangan kalian mengira sedang melihat manusia atau binatang, tapi yang kalian lihat adalah setan, dan apa yang kalian dengar sesungguhnya adalah suara setan.”

Sampai pada pertengahan abad lalu, wanita sesuai dengan undang-undang umum Inggris, tidak dipandang sebagai warga negara. Wanita juga tidak memiliki hak pribadi dan hak memiliki sesuatu, bahkan terhadap pakaian yang dipakainya. Pada tahun 1576 M, parlemen Scotlandia mengeluarkan peraturan yang melarang memberi wanita penguasaan terhadap sesuatu. Demikian juga parlemen Inggris pada massa Henry VIII melarang wanita membaca kitab Injil karena dia dianggap najis. Pada tahun 1586 M, perancis menyelenggarakan konferensi membahas tentang wanita, apakah ia manusia atau bukan.

Akhirnya diputuskan bahwa wanita manusia, tetapi diciptakan untuk melayani laki-laki. Undang-undang nggris sampai tahun 1809 M membolehkan suami menjual istrinya dengan harga yang telah ditetapkan.

Begitu pula wanita dalam masyarakat Arab sangat hina dan tidak berarti, serta tidak memiliki hak, bahkan mereka mengubur anak-anak perempuan mereka dalam keadaan hidup-hidup.
Setelah Islam datang, semua bentuk penganiayaan terhadap wanita dihilangkan. Dan Islam juga menjelaskan bahwa wanita dan laki-laki adalah sama, keduanya memiliki hak yang sama.

Allah swt berfirman:

"Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun." (QS. An Nisa: 124)

Rasulullah saw bersabda:

“Orang beriman yang paling sempurna keimananya adalah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik sikapnya terhadap istrinya.” (HR. Tirmidzi).

๐Ÿ”ธB. KEWAJIBAN SETIAP WANITA ATAU ISTRI

◼1. Kewajiban Secara Umum

a. Berhijab

Mayoritas ulama telah menyepakati dalam masalah hijab untuk wanita adalah fardhu.

Adapun dalil yang mereka kemukakan antara lain:

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang Mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al Ahzab : 59)

Adapun dalil dari As-Sunnah yaitu:

“Aku pernah duduk di sisi Nabi SAW, Aku dan Maimunah. Lalu Ibn Ummi Maktum meminta izin. Maka Nabi saw. bersabda, “berhijablah kalian darinya.” Aku berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya dia buta, tidak bisa melihat.” Beliau bersabda, “Apakah kalian berdua juga buta dan tidak melihatnya?” (HR. Abรป Dรขwud)

Itulah dalil-dalil yang menunjukkan wajibnya berhijab bagi wanita. Adapun perdebatan ulama’ sejak dahulu hingga sekarang, hanya terjadi dalam masalah wajibnya menutup muka (cadar) dan telapak tangan. Orang-orang yang mengatakan wajibnya hijab (cadar) berpendapat bahwa aurat wanita yang meliputi seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan itu adalah di dalam shalat saja. Adapun di luar shalat mereka berpendapat bahwa seluruh tubuh wanita termasuk wajah dan kedua telapak tangan, merupakan aurat.

Adapun kriteria jilbab menurut Syeikh Nashiruddin Al Albani dalam bukunya yang berjudul Jilbab Wanita Muslimah yaitu:

1) Menutup seluruh tubuh, selain yang dikecualikan.
2) Tidak untuk berhias.
3) Kainya harus tebal, tidak tipis.
4) Kainya harus longgar, tidak ketat.
5) Tidak diberi wewangian atau parfum.
6) Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
7) Tidak menyerupai pakaian orang kafir.
8) Bulan libas syuhrah (mencari popularitas).

b. Mentaati Allah dan Menjauhi Hal-Hal yang dilarang-Nya.

Dalam perkara mentaati Allah, tidak ada dalil yang mengkhususkan antara pria dan wanita, perintah untuk mentaati-Nya, berlaku bagi setiap Mukmin baik pria maupun wanita.

Seperti yang difirmankan Allah Subhanahu wa ta’ala sebagai berikut:
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”  (QS. Al-Ahzab : 35)

Juga di dalam sabdanya, Nabi Sholallahu’alaihi wa sallam bersabda:
Dari Aisyah ra berkata, Rasulullah saw bersabda,  "Apabila seorang istri menafkahkan sebagian makanan yang baik di rumahnya maka baginya pahala atas apa yang telah dinafkahkannya juga suaminya mendapatkan pahala dari apa yang telah diusahannya (makanan di rumah), dan yang menjaga juga mendapatkan seperti yang lainnya dan tidak dikurangi pahalanya sedikitpun satu sama lain." (HR. Bukhari)

◼2. Kewajiban Sebagai Istri kepada Suami

Kewajiban istri atas suami antara lain:

a) Menaati suami selama dalam kebenaran.

Istri taat kepada suaminya selama tidak bertentangan dengan ketaatan kepada Allah swt.

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)." (QS. An-Nisa’ 34).

Lantaran besarnya hak suami atas istri maka Rasululah saw menyejajarkan menaati suami dengan kewajiban menunaikan rukun Islam.

Jika seorang wanita menunaikan shalat wajib, berpuasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatan dirinya dan menaati suaminya, maka dikatakan kepadanya, “Silahkan masuk syurga dari pintu manapun yang dia suka." (HR. Ibnu Hibban, disahihkan oleh Al-Bani).

b) Tidak mengizinkan orang lain masuk rumahnya kecuali seizin suami.

Istri tidak boleh mempersilakan laki-laki yang bukan mahram masuk kerumahnya, sementara suaminya sedang tidak dirumah. Rumah tangga bisa hancur karena perbuatan ini.

"Tidak diperbolehkan bagi istri mempersilakan orang lain masuk kerumahnya kecuali seizin suaminya." (HR. Bukhari dan Muslim).

c) Tidak keluar rumah kecuali seizin suami.

Untuk pergi keluar rumah termasuk ke mesjid istri minta izin kepada suaminya.

"Jika istri salah seorang diantara kalian meminta izin untuk pergi ke mesjid maka janganlah menghalanginya." (HR. Bukhari dan Muslim).

d) Memelihara kehormatan suaminya.

Memelihara kehormatan suami dengan menjauhi larangan Allah swt dalam hal; membuka aurat, berhias (tabarruj), berduaan dengan laki-laki yang bukan mahram (khalwat) dan menceritakan rahasia rumah tangganya.

e) Melayani suami dan mengatur rumah tangga.

Kewajiban ini disesuaikan dengan kemampuan istri, tidak membebani istri diluar batas kemampuannya karena kemampuan wanita berbeda-beda. Suami harus bersikap bijaksana dan jika memungkinkan membantu tugas-tugas istri seperti yang dilakukan Rasulullah saw.

f) Mengasuh dan mendidik anak.

Mengasuh dan mendidik anak merupakan tugas paling penting seorang Ibu, karena rumah adalah tempat awal pendidikan anak. Seorang Ibu harus mendidik anaknya dengan Islam, menanamkan sifat mulia, pemberani, rendah diri, sabar, ramah, memelihara kesucian dan kehormatan dirinya, serta senantiasa taat kepada Allah swt.

Suatu kesalahan jika tugas seorang Ibu hanya melahirkan dan membesarkan anaknya, sementara pengasuhan dan pendidikan anak diserahkan kepada pembantu yang setiap waktu bersama anaknya.

◼3. Kewajiban Sebagai Ibu kepada Anaknya.

Anak, sebagai darah daging kedua orang tua, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ibunya. Anak mempunyai hak-hak yang merupakan kewajiban orang tuanya, terutama ibunya, untuk menunaikan hak-hak tersebut. Jadi bukan hanya anak yang mempunyai kewajiban atas orang tua, tetapi orang tua pun mempunyai kewajiban atas anak.

Secara ringkas kewajiban orang tua atas anaknya adalah sebagai berikut:

a. MENYUSUI

Wajib atas seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala yang artinya
"Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan." (QS. AI Baqarah: 233)

b. MENDIDIKNYA

Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah (sekedar) kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.

Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, seperti (misalnya) mencucikan pakaiannya atau memberslhkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan.

Berikut beberapa perkara yang wajib diperhatikan oleh ibu dalam mendidik anak-anaknya.
1) Menanamkan aqidah yang bersih.

2) Mengajarinya sholat.

3) Menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasulnya.

4) Mengajarkanya Al-Qur’an dan menyuruhnya untuk menghafalkanya.

5) Membuat anak-anak cinta kepada sunnah serta menyuruhnya untuk selalu menjaganya.

6) Menanamkan kepada anak agar benci kepada bid’ah.

7) Membuat anak-anak cinta kepada ilmu syar’I dan bersabar dalam meraihnya.

8) Mengajarkan anak untuk meminta izin.

9) Menanamkan kejujuran.

10) Menanamkan sifat sabar.

11) Menyadarkan kepada anak tentang berharganya wahyu.

12) Menanamkan sifat pemberani.

13) Bersikap adil kepada anak-anaknya.

๐Ÿ”ธC. HAK-HAK WANITA ATAU ISTRI

1. Hak Wanita sebagai Individu.

Sebagai individu seorang perempuan mempunyai hyang sama dengan laki-laki walaupun kadarnya tidak sama. Ini sudah merupakan ketentuan Allah  yang harus diterima, karena itu merupakan kebijaksanaan Allah dalam  menentukan apa yang diberikan kepada hambanya. Di antara hak seorang  perempuan sebagai individu adalah :

a) Hak untuk Mendapatkan Harta Warisan.

Sebelum Islam datang (zaman jahiliyah) seorang perempuan tidak  mendapatkan warisan, bahkan malah menjadi salah satu harta yang bisa  diwariskan. Setelah Islam datang harkat martabat perempuan diangkat  serta memberikan kepada mereka hak untuk mendapatkan harta warisan.

Allah berfirman :
“Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu, bapak, dan kerabatnya; dan bagi wanita ada hak bagian dari harta peninggalan ibu, bapak, dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan.” (QS. An-Nisa’ : 7).

Ibnu Katsir berkata : Sa’id bin Jabir dan Qatadah berkata, dahulu  orang-orang musrik hanya memberikan harta warisan untuk anak laki- laki yang sudah dewasa dan tidak memberikan harta tersebut sedikitpun kepada anak perempuan dan anak yang masih kecil. Oleh karena itu Allah  menurunkan ayat tersebut di atas. Yang dimaksudkan oleh ayat di atas  adalah seluruh anak, baik anak laki-laki maupun anak pmpuan, semusejajar di hadapan ketentuaokum Allah. Artinya mereka sama-sama berhak mendapatkan bagian harta warisan, walaupun bagian mereka  tidak sama tergantung jauh dekatnya hubungan mereka dengan orang  yang meninggal, baik karena hubungan kekerabatan, pernikahan,  ataupun wala’ (bekas hamba sahaya yang dimerdekakan).

b) Hak Untuk Menuntut Ilmu
Kewajiban menuntut ilmu adalah dibebankan kepada setiap  muslim baik laki-laki maupun perempuan tidak ada perkecualian.

Allah berfirman :
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya hanya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar : 9).

Rasulullah bersabda : “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

Ayat dan hadits tersebut bersifat umum tidak ada dalil yang mengkhususkan bahwa mencari ilmu itu hanya khusus untuk laki-laki. Oleh karena itu seorang perempuan berhak untuk menuntut ilmu asal tidak menimbulkan fitnah dan membahayakan dirinya.

c) Hak Untuk Melakukan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.

Hak perempuan ini dijelaskan dalam firman Allah :
“Kamu adalah umat yang terbaik yang diutus kepada manusia, memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah hal yang mungkar.” (QS. Ali Imron : 10).

Juga dijelaskan dalam sabda Nabi :
“Barang siapa melihat kemungkaran maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya; dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, demikian itu adalah iman yang paling lemah.” (HR. Muslim).

Ayat dan hadits tersebut bersifat umum tidak ada batasan terhadap perintah amar ma’ruf dan nahi mungkar itu bagi laki-laki saja. Oleh karena itu perempuan juga mempunyai hak untuk melakukan amar makruf nahi mungkar sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya.

2. Hak Istri Atas Suaminya
Diantara hak-hak istri pada suaminya yang saya kutip dari terjemahan kitab Suluk Al-Ukhtil Muslimah Fi Baitiha Al-Huquuq Wallahu A'lam Waajibaat oleh Ummu Mahmud al-Asymuni, pustaka elba adalah sebagai berikut:

a) Ridho istri terhadap suaminya.

Seorang gadis berhak untuk melihat orang yang datang melamarnya. Diantara haknya juga adalah menerima atau menolak. Jika ia janda, ia tetap mendapatkan hak ini juga. Sebagaimana sabda Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam

“Tidak boleh menikahkan seorang janda hingga ia diminta persetujuannya dan tidak boleh dinikahkan seorang gadis hingga diminta izinnya. Mereka bertanya : “ Ya Rasulullah, bagaimana izinnya? Rasulullah menjawab : “ Dia diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

b) Menerima mahar dari suami.

Sebagaimana firman Alah Subhanahu Wata'ala :

“Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.” (QS. An Nisa : 4)

Rasulullah juga bersabda:

“Sesungguhnya persyaratan yang paling harus dipenuhi adalah apa yang kamu halalkan kemaluan (mahar).” (HR. Bukhari dan Muslim)

c) Dipergauli dengan baik dan bersabar dengannya.

Termasuk hak istri adalah suaminya memperlakukannya dengan baik.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata'ala :
“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS: An Nisa: 19)

Rasulullah juga bersabda:
“Seorang mukmin tidak boleh membenci wanita mukminah (istrinya), jika ia tidak menyukai darinya salah satu perilakunya, maka dia menyukai darinya perilakunya yang lain.” (HR. Muslim)

Diriwayatkan oleh al-Imam Bukhari dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda :
“Berwasiatlah kepada istri dengan kebaikan, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, dan sesuatu yang paling bengkok dalam tulang rusuk adalah yang paling atas. Jika kamu meluruskannya maka akan memecahkannya dan bila kamu biarkan maka ia akan terus-menerus bengkok. Berwasiatlah kepada istri dengan kebaikan.” (HR. Bukhari).

d) Hak untuk dicumbu dan dimanjakan.

Istri berhak untuk mendapatkan hak ini dengan syarat tidak menjatuhkan kewibawaan suami di sisinya. Dia juga berhak mendapatkan hak bersenang-senang dengan hal yang mubah yang bisa menyenangkan hatinya seperti tamasya atau menyaksikan pertunjukkan yang terbebas dari hal yang dibenci oleh Allah Subhanahu Wata'ala, sebagaimana sabda Nabi Sallallahu 'Alahi Wasallam:

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya dan sebaik-baik mereka adalah yang paling baik terhadap keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

e) Cemburu yang proporsional.

Di dalam Shahihain dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bersabda :

“Sesungguhnya Alah Ta’ala cemburu dan orang mukmin juga cemburu. Kecemburuan Allah bila seorang mukmin melakukan apa yang diharamkan oleh Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Cemburu yang disyariatkan syaratnya hendaknya jangan berasal dari prasangka yang mendorong untuk melakukan hal yang berlebih-lebihan dalam keraguan, mencari-cari kesalahan dan berburuk sangka, atau berusaha untuk memaksa diri mencari rahasia yang paling tersembunyi. Yang demikian itu bisa merusak hubungan dan mengotori kehidupan dan bisa mengakibatkan terputusnya hubungan.

f) Mendapatkan nafkah dengan adil.

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman (kepada para suami) :

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. At- Thalaq: 7)

Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam juga bersabda:

“Satu dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada orang miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluarga, yang paling besar pahalanya adalah yang kamu nafkahkan untuk keluarga.” (HR. Muslim)

g) Menerima pembagian yang adil diantara istri-istrinya.

Hendaknya dia adil dalam memberikan nafkah dan bermalam, bila ia memliki lebih dari satu istri. Rasulullah Sallallahu 'Alahi Wasallam bila ingin bepergian untuk berperang atau yang lainnya beliau mengundi antara para istrinya. Barangsiapa yang keluar pilihannya beliau membawanya.

h) Mendapatkan kepuasan batin.

Istri berhak mendapatkan kepuasan itu. Di dalam hadits yang shahih disebutkan:
“Pada budh’ (hubungan dengan istri) salah seorang diantara kalian adalah shadaqah.” (HR. Muslim)

i) Penjagaan dan bimbingan agama dengan baik.

Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wata'ala:

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha : 132)

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim : 6)

Suami wajib mengajari istrinya tentang agama atau mengizinkannya untuk menghadiri majlis ilmu.

3. Hak Ibu atas Anaknya
Kemuliaan seorang wanita atau ibu dalam Islam, tidak hanya didapatkan dari hak wanita sebagai Istri atas Suaminya saja. Akan tetapi, Islam juga telah mewajibkan seorang anak untuk menghormati Ibunya, bahkan tiga kali lipat dari menghormati ayahnya. Sesuai dengan hadis berikut ini,

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Datang seseorang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Ia berta lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’, Orang tersebut berta kembali, ‘Kemudian siapa lagi, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Bapakmu’“ (HR. Bukhari (AL-Ftah 10/401) No. 5971, Muslim 2548).

Di dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 Allah Subhanahu wa Ta’alaa berfirman :
"Kami perintahkan kepada manusia supaya beruntuk baik kepada kedua orang tuanya, ibu mengandung dengan susah payah, dan melahirkan dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapih ialah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umur sampai empat puluh tahun ia berdo’a, “Ya Rabb-ku, tunjukkilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan supaya aku dapat beruntuk amal yang shalih yang Engkau ridlai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguh aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguh aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaf: 15)

Ukuran terendah mengandung sampai melahirkan ialah 6 bulan (pada umum ialah 9 bulan 10 hari) di tambah 2 tahun menyusui anak jadi 30 bulan, sehingga tidak bertentangan dengan surat Lukman ayat 14. [Lihat Tafsir Ibnu Katsir]

Dalam ayat ini disebutkan bahwa ibu mengalami tiga macam kepayahan, yang pertama ialah hamil kemudian melahirkan dan selanjut menyusui. Karena itu kebaikan kepad ibu tiga kali lebih besar dari pada kepad bapak.


๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
       ๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž

0⃣1⃣ iNdika ~ Kartasura
Disebutkan salah satu kewajiban Istri adalah dilarang menceritakan rahasia rumah tangga. Bagaimana dengan seorang istri yang terbiasa sejak belum menikah selalu bercerita kepada ibunya, hingga refleks apabila ada masalah (menurut dia bukan aib suami) diceritakan ke ibunya? Apakah ini termasuk menceritakan rahasia rumah tangga?

๐ŸŒธJawab :
Mba indika sholihah...
KalaU itu memang bukan aib ya tidak apa-apa diceritakan.

Yang ditekankan disini adalah aib atau kejelekan suami yang tidak boleh diceritakan walaupun kepada ibu kita sendiri.

๐Ÿ”นKadang antara suami & istri beda memandang apakah itu aib atau bukan. Menurut istri itu bukan aib, sedangkan suami termasuk aib. Bagaimanakah sebaiknya menyikapinya?

๐ŸŒธNah itulah perlunya komunikasi antar pasangan sehingga masing-masing paham karakter pasangannya.

0⃣2⃣ Atin ~ Pekalongan
1. Saya sepenuhnya yakin berhijab bagi muslimah adalah kewajiban.
Tapi kenapa ya ramainya jilbab baru th 90 an.
Bagaimana dengan orang yang berpendapat jilbab adalah budaya?

2. Bagaimana menyikapi wanita bersuami yang bersedia menjadi tempat curhat suami temannya?

๐ŸŒธ Jawab:
1. Kita kan pernah dijajah sehingga mereka berusaha menutupi kebenaran islam. 

2. Sebaiknya curhat kepada sesama wanita saja yaa, karena banyak kasus perselingkuhan awalnya dari curhat kepada lawan jenis.

0⃣3⃣ Fari ~ Jakarta Timur
Assalaamualaikum, Ustadzah,

Mohon perkenan bimbingan terkait pengelolaan pendapatan yang diterima oleh pihak istri. Apakah diperbolehkan bila istri memberikan uang gajinya sendiri kepada orang lain selain suami (misal: orang tua, saudara, kerabat, faqir miskin) namun tanpa sepengetahuan suami? Hehehe...
Demikian Ustadzah.

๐ŸŒธJawab:
Wa'alaikumsalam,

Pendapatan istri adalah menjadi haknya untuk dipergunakan sendiri tanpa sepengetahuan suami dan suami juga tidak boleh melarang. Tapi kalau memang lebih baik kalau dibicarakan dulu silahkan saja.

0⃣4⃣ Wiwin ~ Karawang
Assalamu'alaikum Ustadzah,

Bagi seorang suami, mana yang harus di prioritaskan kewajibannya antara ibu dan istri?
Dan untuk seorang istri mana yang lebih di prioritaskan mertua atau orang tua?

Mohon pencerahannya...

๐ŸŒธJawab :
Waalaikumussalam,

Suami memang milik ibunya, sehingga ridho ibu sangat menentukan bagi suami. Bantu suami untuk berbakti kepada ibunya yaa. Kalau soal prioritas tetap pada keluarga apabila sudah berkeluarga.
Kedudukan ibu dan mertua sama yaa, jadi jangan ada sekat untuk mana yang lebih dulu diprioritaskan, sesuaikan dengan kondisi saja yaa.

๐Ÿ”นMana yang lebih utama antara taat pada suami atau taat pada ibu, bagi seorang istri?
Misal si istri kerja untuk membantu ekonomi suami, tapi si suami merasa mampu menafkahi, lalu menyuruh istri resign kerja. Namun sang ibu dari si istri melarang untuk berhenti mana yang harus lebih di taati?

๐ŸŒธWaduh ini mah dilema yaa...
Tapi istri tentu saja harus taat pada suami.  Komunikasikan saja kondisinya kalaU ibu sangat mengharap demikian. Bicarakan baik-baik kepada ibu, kenapa harus resign.  Misal anak-anak tidak ada yang urus dan lain-lain.
Suami pun harus terbuka mengenai masalah ini, misal memberi sebagian uang untuk mertuanya juga karena istri sudah tidak bisa memberi lagi.


๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
 ๐Ÿ’ŽCLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž

Baiklah bunda-bunda shalihaaat...

Wanita memang makhluk unik yang Allah ciptakan sehingga memiliki perannya masing-masing berusahalah dengan banyak menuntut ilmu agar wanita dalam setiap perannya tetap dalam koridor yang diridhoi Allah

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

CURHAT MEMBAWA PETAKA



OLeH: Ayah Undang S.

          ๐Ÿ’˜M a T e R i๐Ÿ’˜

Malam  ini ana  akan coba memaparkan materi tentang

CURHAT MEMBAWA PETAKA

Kita saling sharing ilmu saja karena ana yakin di room ini juga sebenarnya banyak yang keilmuannya lebih dari ana ...

Apalah ana yang dhoif  ini
Seperti  bubuk rengginang dalam kaleng kong guan...

Hanya menjalankan amanah untuk menyampaikan saja.
Setiap insan tentu memiliki masalah. Tetapi, masalah itu bakal terasa ringan apabila kita mampu membaginya dengan sahabat. Amat utama kepada orang-orang terdekat kita. nah, alangkah lebih baik apabila curhat itu diutarakan kepada orang tua. Namun, apabila sudah menikah, bagaimana?
Nyatanya, curat buat orang yang sudah menikah ialah pada pasangannya. Amat utama sang istri, jangan pernah sungkan membicarakan segala keluh kesahnya pada suami.

Hanya saja, acapkali kita temukan suami yang benar tidak mampu diajak curhat. ia lebih suka menyibukkan pribadinya dengan pekerjaannya. Walhasil, tidak sedikit istri yang malah curhat pada suami orang. Kemudian, bagaimana islam memandang hal-hal ini?
Suatu ayat melarang kita buat tidak mendekati zina karena sesungguhnya zina menggambarkan sutu perbuatan keji dan juga pula jalan yang kurang baik.
Di dalam riwayat lain pula dipaparkan bahwa hukum perantara sama dengan hukum tujuannya hingga-hingga hukumilah dengan hukum itu buat tambahan yang lain. Bersumber pada kedua riwayat tersebut didapatkan kesimpulan bahwa perantara menuju zina pula pula dilarang oleh agama, seragam berdua-duaan.

Ibnu rabi’ah pula meriwayatkan bahwa rasulullah ๏ทบ pernah bersabda bahwa dilarang buat laki-laki berduaan dengan wanita yang tidak halal untuknya. Karena sesungguhnya, setan menggambarkan orang ketiga di antara lain kecuali apabila bertepatan mahramnya. Dapat jadi sebagian besar orang mengira bahwa berduaan hanyalah disaat berjumpa dan juga pula berangkat bertepatan. Sedangkan itu, berduaan sanggup berupa chating dengan lawan jenis, tercantum dengan curhat pada suami orang. Namun, hal-hal ini masih banyak terjalin di masa yang modern ini. Oleh karena itu, kita harus tahu apa saja bahaya yang diakibatkan dari kerutinan ini.

Terdapat berbagai bahaya disaat kita curhat pada suami sahabat, baik berjumpa langsung ataupun melalui media sosial, seragam bbm, line, sms, dan juga pula masih banyak lagi. Disaat kita sering curhat maupun mencurahkan isi hati pada sahabat sampai secara otomatis kita bakal terus jadi dekat dengan pribadinya karena kita jadi terus jadi tahu satu sama lain. Apabila hal-hal ini terjalin pada mahram maupun sesama jenis kelamin sampai bakal berdampak positif karena hati kita jadi lega dan juga pula jalinan satu sama lain.

๐Ÿ”ท๐ŸŒท๐Ÿ”ท
Beda permasalahan apabila orang yang kalian ajak menggambarkan lawan jenis sampai sanggup menimbulkan berbagai fitnah.
Sampai, bakal lebih baik apabila kita tidak membiarkan diri kita curhat pada suami orang.

Karena, meski bagaimana pula ia memiliki istri, yang pula nyatanya tidak bakal suka apabila suaminya dekat dengan wanita lain. Hal-hal ini mampu saja menimbulkan kasus yang besar. Bukan menyelesaikan kasus yang kita hadapi.

Kalau pula suami berlagak dingin, artinya tidak mampu diajak curhat, sampai kita mampu terus mendekati dan juga pula mengertinya. Coba cari tahu mengapa ia berlagak demikian. Barulah cari pemecahan tersadu, yang untuk kita mampu meluluhkan suami, hingga-hingga mampu jadi partner tersadu dalam hidup. biar keharmonisan dalam rumah tangga pula terpelihara.

Banyak orang yang status upated-nya adalah kegalauan hidup, seakan-akan tiada hari tanpa kebahagiaan. Semua yang ditulisnya adalah situasi mengerikan dalam hidupnya. Masalah-masalah kepada teman, guru, orang tua, atau bahkan masalah rumah tangga pun diceritakannya di sana. Tak peduli apakah itu aib atau bukan.

Yang paling menyedihkan adalah tidak sedikit di antara kaum muslimin yang masih saja percaya kepada dukun dan peramal. Sehingga tatkala ia memiliki masalah, yang pertama kali terbetik dalam hatinya adalah segera mendatangi dukun untuk mencari solusi. Sungguh ini adalah kelemahan dan kebodohan. Tidakkah mereka tahu bahwa orang yang mendatangi dukun itu bisa menyebabkan kekafiran?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

ู…َู†ْ ุฃَุชَู‰ ุนَุฑَّุงูุงً ุฃูˆْูƒَุงู‡ِู†ุงูَุตَุฏَّู‚َู‡ُ ุจِู…َุง ูŠَู‚ُูˆْู„ُ ูَู‚َุฏْ ูƒَูَุฑَ ุจِู…َุง ุฃُู†ْุฒِู„َ ุนَู„َู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ

“Siapa yang mendatangi peramal atau dukun lalu membenarkan apa yang diucapkannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” [Riwayat Imam Ahmad dalam Al Musnad, Al Hakim dalam Al Mustadrak dan menilainya shahih, dan Al Baihaqi].

Sesungguhnya semua masalah itu tidak sepantasnya disebar dan diceritakan kepada setiap orang yang diadukannya. Cukup semua perkara yang dihadapi seorang muslim hanya dicurhatkan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Seorang muslim hanya akan menampakkan kelemahannya di hadapan Allah, tidak kepada makhluk yang sama-sama lemah. Oleh karena itu kita memiliki dzikir ู„َุง ุญَูˆْู„َ ูˆَ ู„َุง ู‚ูˆَّุฉّ ุฅِู„َّุง ุจِุง ุงู„ู„ู‡ yang maknanya adalah tidak ada daya untuk menghindari kemaksiatan dan upaya untuk melakukan ketaatan kecuali kekuatan dari Allah.

Lihatlah Nabi Ya’qub ‘alaihissalam ketika menghadapi kesedihan berupa kehilangan putranya, Yusuf, sehingga anak-anaknya yang lain mengiranya akan bertambah sakit dan sedih. Maka dengarlah jawaban Nabi Ya’qub yang perlu diteladani setiap muslim,

ู‚َุงู„َ ุฅِู†َّู…َุง ุฃَุดْูƒُูˆْ ุจุซّูŠْ ูˆَ ุญُุฒْู†ِูŠْ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„ู‡ِ

“Dia (Ya’qub) menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.” (QS. Yusuf: 86)

Jika seseorang menampakkan dan mengadukan kesedihan serta kesulitan kepada manusia, maka hal itu tidak meringankan kesedihan terdebut. Namun apabila seseorang mengadukan kesedihan itu kepada Allah, itu lah yang akan bermanfaat baginya. Bagaimana tidak? Sedangkan Allah Ta’ala telah menjanjikan hal itu dalam sejumlah firman-Nya.

Jika Anda berkehendak, bacalah dan renungkanlah beberapa firman Allah ini,

ูˆَ ุฅِุฐَุง ุณَุฃَู„َูƒَ ุนِุจَุงุฏِู‰ ุนَู†ِّู‰ ูَุฅِู†ِّู‰ ู‚َุฑِูŠْุจٌ ุฃُุฌِูŠْุจُ ุฏَุนْูˆَุฉَ ุงู„ุฏَّุงุนِ ุฅِุฐَุง ุฏَุนَุงู†ِ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” [QS. Al Baqarah: 186]

๐Ÿ”ท๐ŸŒท๐Ÿ”ท
Perhatikanlah ayat ini. Di dalam Al Quran yang biasa memakai uslub soal-jawab, biasanya setelah disebutkan pertanyaan akan diikuti dengan kata-kata ู‚ُู„ْ (katakanlah), seperti dalam Al Baqarah: 189, 215, 217, dan banyak lagi. Namun dalam ayat ini, Allah tidak menggunakan kata-kata ู‚ُู„ (katakanlah), namun langusung menjawabnya, “ูَุฅِู†ِّู‰ ู‚َุฑِูŠْุจٌ ุฃُุฌِูŠْุจُ …ุฅู„ุฎ.” Ini menunjukkan bahwa kedekatan dan janji Allah itu benar-benar haq. Allah berfirman :

ูˆَู†َุญْู†ُ ุฃَู‚ْุฑَุจُ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ู…ِู†ْ ุญَุจْู„ِ ุงู„ูˆَุฑِูŠْุฏِ

“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” [QS.  Qaf: 16]

Tentu saja kedekatan di sini adalah kedekatan ilmu, bukan Dzat Allah. Sebagaimana kesepakan Ahlussunnah wal Jama’ah.

Sedangkan kedekatan Allah itu ada dua, yaitu

√ Kedekatan ilmu-Nya, dan

√ Kedekatan-Nya dengan orang yang beribadah dan berdoa kepada-Nya dengan pengkabulan, pertolongan, dan taufik. (lihat Taisirul Karimir Rahman).

Maka, sesungguhnya ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang samar baginya.

Jika Allah saja dekatnya sedemikian, maka tidak perlu lagi mencari tempat-tempat curhat dan mengeluhkan problem kepada selain-Nya. Karena, “Bukankah Allah itu cukup untuk hamba-Nya.” [QS. Az Zumar: 36]

Diriwayatkan bahwa dahulu di zaman salaf, segala perkara yang mereka hadapi, kecil atau besar, selalu diadukan kepada Allah. Sampai garam dapur pun, mereka meminta kepada Allah. Atau sebagian riwayat, sampai tali sandal yang terpuus pun, diadukan kepada Allah.

Rasulullah sendiri mengajarkan kepada keponakannya yang masih kecil agar hanya meminta dan memohon kepada Allah, “Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah” [Riwayat At Tirmidzi. Beliau berkomentar, “(Hadits ini) hasan shahih.”] Jika anak kecil saja diajarkan seperti itu, bagaimana yang lainnya? Tentu lebih lagi.

Inilah potret pendidikan Rasulullah, yaitu menanamkan akidah yang benar kepada umatnya sejak kecil agar terpatri kuat di sanubari orang tersebut. Dan pendidikan macam inilah yang seharusnya ditiru oleh para orang tua mana pun.

Demikian juga dengan orang yang dirundung bingung antara dua pilihan, jika ia harus memilih. Seluruh ajaran Islam adalah penyerahan diri kepada Allah. Segala masalah harus diserahkan kepada Allah, tidak kepada selain-Nya.

Ketika Anda tertimpa sakit, hendaknya yang pertama kali terbetik dalam hati Anda adalah segera kembali kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

ุฃَู…ِู†ْ ูŠُุฌِูŠْุจُ ุงู„ู…ُุถْุทَุฑَّ ุฅِุฐَุง ุฏَุนَุงู‡ُ ูˆَ ูŠَูƒْุดِูُ ุงู„ุณُّูˆْุกَ

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan.” [QS. An Naml: 62]

Ini semua bukan berarti tidak boleh sama sekali meminta pendapat kepada orang lain. Karena Allah sendiri juga berfirman yang artinya, “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam perkara itu.” [QS Ali ‘Imran: 159]

Akan tetapi, mana yang ia dahulukan. Datang mengadu kepada Allah dahulu, atau mendatangi manusia untuk berkeluh kesah.

Wallahu a’lam.


๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท
      ๐Ÿ’˜TaNYa JaWaB๐Ÿ’˜

0⃣1⃣ Setya ~ Karanganyar
Assalamualaikum  ustadz,

Bagaimana dengan kebiasaan masyarakat  Indonesia yang nitip doa (sebagian ada juga yang cari solusi), kepada orang atau keluarga atau tetangga yang sedang melaksanakan  umroh atau haji, mau tidak mau yang bersangkutan harus menjelaskan permasalahan kepada yang dititipi doa tersebut?
Syukron atas jawabannya.

๐ŸŒดJawab:
Wa'alaikumsalam,

Boleh saja selama doanya untuk kebaikan. Yang tercela adalah jika kita meminta saudara kita mendoakan kita namun kita ingin agar doa tersebut hanya bermanfaat pada diri kita. Jika maksud kita dengan permintaan tersebut adalah agar saudara kita juga mendapatkan manfaat sebagaimana yang kita peroleh, maka ini tidak mengapa. Perhatikanlah salah satu keutamaan orang yang mendoakan saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ุฏَุนْูˆَุฉُ ุงู„ْู…َุฑْุกِ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِ ู„ุฃَุฎِูŠู‡ِ ุจِุธَู‡ْุฑِ ุงู„ْุบَูŠْุจِ ู…ُุณْุชَุฌَุงุจَุฉٌ ุนِู†ْุฏَ ุฑَุฃْุณِู‡ِ ู…َู„َูƒٌ ู…ُูˆَูƒَّู„ٌ ูƒُู„َّู…َุง ุฏَุนَุง ู„ุฃَุฎِูŠู‡ِ ุจِุฎَูŠْุฑٍ ู‚َุงู„َ ุงู„ْู…َู„َูƒُ ุงู„ْู…ُูˆَูƒَّู„ُ ุจِู‡ِ ุขู…ِูŠู†َ ูˆَู„َูƒَ ุจِู…ِุซْู„ٍ

“Do’a seorang muslim kepada saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat (yang memiliki tugas mengaminkan do’anya kepada saudaranya). Ketika dia berdo’a kebaikan kepada saudaranya, malaikat tersebut berkata : Amin, engkau akan mendapatkan yang sama dengannya.” (HR. Muslim no. 2733).

Jika manfaat seperti dalam hadits ini yang diinginkan pada saudara kita, yaitu saudara kita akan mendapatkan timbal balik dari doanya pada kita, maka seperti ini tidaklah mengapa.

Jika saudara kita mendoakan kita, maka dia juga akan mendapatkan yang semisalnya. Kita meminta padanya agar mendoakan kita tetap istiqomah dalam agama ini, maka dia juga akan diberi taufik oleh Allah untuk istiqomah. Jika memang kemanfaatan seperti ini yang kita ingin agar saudara kita juga mendapatkannya, maka bentuk permintaan doa seperti ini tidaklah mengapa.

Oleh karena itu, sebaiknya jika kita ingin meminta doa pada saudara kita maka kita juga menginginkan dia mendapatkan kemanfaatan sebagaimana yang nanti kita peroleh. Kita minta padanya agar mendoakan kita lulus ujian. Maka seharusnya kita juga berharap dia mendapatkan manfaat ini yaitu lulus ujian. Kita minta padanya agar mendoakan tetap isiqomah ngaji. Maka seharusnya kita juga berharap dia mendapatkan manfaat ini yaitu tetap istiqomah ngaji. Jadi, sebaiknya yang kita katakan padanya adalah : Wahai akhi, doakan ya agar aku dan kamu bisa tetap istiqomah ngaji. Itulah yang lebih baik. Atau juga bisa kita niatkan bahwa semoga do’a dia pada kita juga bermanfaat bagi dirinya.

Dan yang terpenting jangan kita minta di doakan tetapi kita sendiri tidak pernah berdoa.

Wallahu 'alam

0⃣2⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum,

1. Kalau misalkan kita sharing begitu sama ustadzah atau penasehat kita cerita-cerita curhat tentang yang dialami kita butuh masukan saran itu bagaimana apa boleh dan apa itu termasuk aib kah ketika kita menceritakan apa yang dialami?

2. Saya punya tememan cowok dan dia selalu curhat apapaun itu ke saya. Pokonya dia itu percaya sama saya,  makanya dia berani curhatnya sama saya.  Bahkan masalah hati itu bagaimana dosa tidak dan apa diperbolehkan selama itu masih batas wajarlah?

Makasih ayah. Mohon penjelasannya.

๐ŸŒดJawab:
Boleh saja, tapi tetap harus tahu batasan ihtilat dan khalwat.

0⃣3⃣ Fitri ~ Gresik
Assalamualaikum ustadz,

Disaat kita punya masalah kita minta ke Allah jalan keluar, sakitpun kita minta kesembuhan ke Allah. Selain berdoa kita harus ikhtiar kan ustadz.

Pertanyaan saya, sakit yang dialami itu terkait sihir kemudian si Fulan ikhtiar rukyah untuk kesembuhan. Karena saking inginnya sembuh dari pengaruh sihir si Fulan juga ikhtiar ke kyai (biasanya dikasi air doa) dan pernah ke anak indigo.

Berbagai ikhtiar yang dilakukan apakah itu salah, karena terkait sihir yang dikhawatirkan syirik!

๐ŸŒดJawab:
Wa'alaikumsalam,

Kita di wajibkan ikhtiar dalam mengobati penyakit kita tapi sebaiknya ikhtiar kita tidak melanggar syariat yang telah di tentukan dalam agama. InsyaAlloh ruqyah masih sesuai syariat adapun berobat dengan hal lain hati hati masuk katagori syirik.

0⃣4⃣ iNdika ~ Kartasura
Bagaimana dengan seorang wanita (istri) curhat ke suami orang, sedangkan istri dari suami orang itu tidak menyukainya. Apabila yang dicurhati (suami orang tersebut) sudah bilang lebih baik curhat dengan istrinya. Sang wanita itu malah tidak suka, bilang malah ingin menyambung tali silaturahim?

๐ŸŒดJawab:
Lebih baik curhat pada suami sendiri.
Jika ada orang yang tidak berkenan dalam kasus ini,  istri dari orang tersebut lebih baik tidak di lakukan silaturahin bisa di jalin dengan cara lain bukan hanya dengan curhat.


๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท
๐Ÿ’˜CLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’˜

ู…ู† ุงุฑุงุฏ ุงู„ุฏู†ูŠุง ูุนู„ูŠู‡ ุจุงู„ุนู„ู…، ูˆู…ู† ุงุฑุงุฏุงู„ุงุฎุฑุฉ ูุนู„ูŠู‡ ุจุงู„ุนู„ู… ูˆู…ู† ุงุฑุงุฏู‡ู…ุง ูุนู„ูŠู‡ ุจุงู„ุนู„ู…

Barang siapa yang menginginkan dunia maka hal itu dapat dicapai dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan akhirat hal itu bisa didapat dengan ilmu, maka yang menginginkan keduanya dapat didapat dengan ilmu.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

PERSIAPAN FISIK & MAKANAN SEHAT SELAMA RAMADHAN



OLeH: Rif'atul Amini,S.Gz

           ๐Ÿ’ŽM a T e R i๐Ÿ’Ž

Sesuai tema yang diminta hari ini saya akan sharing tentang persiapan kita menghadapi Bulan Ramadhan, terutama pola makan yang sehat dan yang dianjurkan sehingga tetap FIT dan SEHAT selama dan setelan berpuasa.

Puasa selain sebagai ibadah juga merupakan salah satu cara pengendalian makanan dan minuman serta mental,  yang memberikan kesempatan kepada tubuh terutama organ internal  (lambung, usus, hati, ginjal, pankreas, dan jantung)  untuk melakukan detoksifikasi dan peremajaan sel. Hebatnya, detoksifikasi (pembersihan racun atau toksin dalam tubuh) bisa terjadi maksimal saat beribadah puasa.

Puasa menurut cara pelaksanaannya dibedakan menjadi  puasa total ( puasa dengan tidak mengonsumsi semua jenis pangan selama jangka waktu tertentu) dan puasa parsial (puasa dengan tidak mengonsumsi jenis makanan tertentu).

Saat berpuasa di bulan Ramadhan, tubuh absen dari makanan dan minuman selama 13-14 jam, dan pada kondisi ini menjelang siang dan sore organ pencernaan beristirahat dan sebagian sel dan jaringan tubuh melakukan aktivitas lebih ringan sehingga memiliki kesempatan membuang zat toksin atau tidak berguna.

Saat berpuasa umumnya jumlah kalori yang masuk dalam tubuh juga terbatas, sehingga wajar bila setelah puasa tubuh akan mengalami penurunan BB 5-10%. Namun bila yang terjadi sebaliknya maka tubuh gagal atau tidak mengalami detoks atau peremajaan sel. Justru yang terjadi adalah penimbunan lemak.

Selanjutnya kita akan membahas pola makan dan minum sehat selama Bulan Ramadhan. Prinsipnya pola makan selama berpuasa dibagi menjadi 4 waktu: Berbuka,  makan malam setengah jam setelah berbuka, snack malam-(2-4 jam setelah makan malam) dan sahur.

Dua waktu makan adalah makan kecil (berbuka dan snack malam), dua lainnya waktu makan besar (malam dan sahur).

Asupan makanan pokok dan lauk perlu dikurangi sebaliknya asupan sayur,  buah, air minum harus ditingkatkan. Berbuka terdiri dari air putih, buah segar (termasuk kurma), dan jus tanpa gula. Makan malam dan sahur mengikuti Prinsip Gizi Seimbang.

Air, buah, dan sayur adalah komponen utama pelancar detoksifikasi jadi sangat penting untuk meningkatkan konsumsinya.

๐Ÿ”นTIPS AGAR PUASA DAN DETOKS LANCAR

1-2 minggu menjelang puasa :

1. Banyak minum air putih diselingi jus buah dan sayur segar tanpa gula.

2. Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak.

3. Hindari kafein, alkohol,  soft drink.

4. Batasi garam dan makanan manis.

5. Hindari daging olahan, makanan kaleng, instan dan berpengawet.

Jadi penting sebelum memulai puasa Ramadhan tubuh kita sudah di warming up duluan dengan pola makan yang dianjurkan, supaya meminimalisir gejala akibat detoksifikasi yang akan berlangsung.

๐Ÿ”นKONSUMSI SELAMA PUASA:
1. Segera berbuka dengan air putih dan buah segar (kurma) dan tidak berlebihan.

2. Beri jeda setengah jam antara berbuka dan makan malam.

3. Makan malam dan sahur tidak berlebihan, kurangi seperempat porsi dari makanan pokok dan lauk pauk dari porsi biasa.

4. Konsumsi menu untuk makan malam dan sahur yakni nasi, lauk, tahu tempe,  sayur dan susu.

5. Hindari daging olahan dan sebagainya.

6. Banyak makan buah dan sayur (awali dengan makan buah sebelum sahur).

7. Banyak minum air putih dan juz buah segar tanpa gula.

8. Setengah jam sebelum makan besar minumlah air putih atau jus.

9. Batasi garam, makanan manis.

10. Hindari kafein.

11. Makanan harus baru. Bukan berulang kali dipanaskan.

Selain itu, kebiasaan berolahraga sebaiknya tetap dilakukan. Pertama kurangi alokasi waktu olahraga, dari 4-6 kali menjadi 2-6 kali perminggu. Pilih jenis olahraga yang tidak menguras tenaga seperti jalan santai, senam santai, renang, sepeda, joging.

Lakukan pada pagi hari atau sore hari menjelang berbuka.  Atau malam saat lambung tidak terlalu penuh. Hindari olahraga di bawah terik matahari. Jika satu waktu terlupa sahur sebaiknya tunda kegiatan berolahraga atau ganti dengan kegiatan yang sangat ringan seperti jalan sore.

Mungkin demikian Mba moderator untuk sharing menjelang berpuasa pada malam hari ini.


๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
        ๐Ÿ’ŽTaNYa JaWaB๐Ÿ’Ž

0⃣1⃣ Sofi ~ Jaksel
1. Selain kurma, buah segar apa yang direkomendasikan untuk berbuka?

2. Batasan makanan manis yang dianjurkan itu seperti apa? Maksimalnya? Misalnya untuk kolak berapa gelas?

Jazakillah khayran

๐ŸŒทJawab:
1. Buah-buahan yang tergolong berkalori, tidak menimbulkan gas dan meningkatkan asam lambung seperti pepaya, semangka, alpukat, mangga,  apel, pir, strawberry, buah naga. Bisa juga jus sayuran seperti wortel, tomat, mentimun.

2. Idealnya penggunaan gula sehari adalah: 4 sdm atau setara dengan 200 kalori.

๐Ÿ”นNo 2 berarti 1 gelas pun sudah melebihi maksimal yang dianjurkan ya?

๐ŸŒท Bunda 1 gelas pakai 4 sendok makan gula? Sepertinya terlalu berlebihan. 4 sendok makan sehari bunda,  jadi terbagi untuk keseluruhan menu sehari.

๐Ÿ”นYang di kolak atau es buah itu mbak?

๐ŸŒท Nah ini bund masalahnya,  kalaU di kolak atau es buah biasanya gulanya memang berlebihan dari anjuran.  Apalagi ada tambahan susu dan santan yang makin menambah asupan kalori. Boleh saja sesekali asal tidak keseringan.

๐Ÿ”น Yudith :
Kalau tidak suka gula sama sekali bagaimana mbak rifa? Gula putih dirumah 1/4 bisa 1 bulan habis.

๐ŸŒท Jawab:
Bagus aja bunda, karena dari makanan lain pun mengandung gula yang bisa mencukupi kebutuhan energi. Karena sumber energi tidak hanya dari gula murni, tapi bisa dari gula buah, sayuran yang manis, atau makanan fermentasi seperti tape dan lain-lain.

0⃣2⃣ Winda ~ Pati
Mbak rifa, jus kurma di campur susu itu sebenarnya boleh apa tidak? Karena pernah dengar katanya bagus!

๐ŸŒทJawab :
Info ini masih kontroversial bund, ada yang sepakat ada juga yang tidak.

Tapi kalau kita lihat dari total kalorinya kurma susu termasuk tinggi kalori, karena 3 buah kurma sudah menyumbang 50 kalori ditambah misal 1 gelas susu sapi bernilai 150 kalori. Apalagi jika takarannya lebih dari ini maka bisa-bisa kelebihan asupan kalori seharinya.

0⃣3⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustdzah, 

Kalau yang tidak suka sama ikan-ikan sama susu itu bagaimana yah? Apa tubuh dia tetap sehat kalau tidak mengkonsumsi itu,  padahalkan ikan bagus, itu bagaimana mengatasinya? Apalagi pada saat puasa soalnya saya sendiri yang tidak suka makanan itu?

Mohon penjelasanya ustadzah.
Terimakasih.

๐ŸŒทJawab:
Wa'alaikumsalam,

Maaf slow respon...
Selain ikan bisa makan jenis lauk hewani lain tidak bund? 

Kalau masih bisa sebenarnya tidak masalah, cuma memang salah satu zat gizi di ikan yang penting adalah omega 3 dan 6 (lemak baik) yang bisa digantikan dengan suplemen (kalau memang tidak bisa dipaksa makan ikan). 

Tidak sukanya kenapa? 
Mungkin dengan modifikasi menu semisal dijadikan abon ikan atau isian ikan dalam makanan lain bisa dicoba.

๐Ÿ”น Iya ustdzah, maaf sebelumnya saya belum jadi bunda. Tidak tahu yah,  pokonya saya tidak suka saja. Solanya bau amis bikin enek begitu, tapi milih-milih juga sih, nah susupun saya tidak suka yah karena itu amis begitu ustdzah?

๐ŸŒท Semua susu ya mba yang tidak bisa? 
Yogurth seperti yakult bisa? Itu juga bagus.

๐Ÿ”น Bisa sih, cuma emang tifak terlalu mungkin minum yogurth atau yakult terkahir pas kecil itu juga cuma satu.

๐ŸŒท Dicoba lagi aja mba, sebagai pengganti susu biasa. Atau bisa juga susu kedelai. Yang penting zat gizi yang ada pada susu kambing atau sapi bisa digantikan, tidak jadi masalah kok.

๐Ÿ”น Hemmm... iya ustdzah  makasih atas masukanya.


๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ
 ๐Ÿ’ŽCLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’Ž

Pola makan selama berpuasa upayakan mengikuti anjuran 4 waktu makan, perbanyak minum air putih, sayur dan buah agar detoks tubuh maksimal,  serta upayakan tetap berolahraga.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

TANAMKAN KEJUJURAN SEJAK USIA DINI



OLeH: Bunda Heradini F.,S.Psi

           ๐Ÿ’˜M a T e R i๐Ÿ’˜

Assalamu'alaikum Warrohmatullahi wa barrokatuh

Akhwati sholihah....
Hari ini kita akan membicarakan tentang bagaimana menanamkan kejujuran sejak dini.

Akhir akhir ini kita banyak disuguhi event-event yang sangat mengutamakan kejujuran.

Mulai dari UN sejak anak SD hingga SMA.
Sampai ujian masuk perguruan tinggi yang banyak praktek-prektek jokinya.
Hingga yang terakhir adalah praktek demokrasi di Indonesia.

Yang terakhir ini yang paling bikin gemes.
Temen saya yang KPU saja bilang sendiri kalau sistemnya sudah diatur untuk tidak jujur.

Sudahlah...
Mari kita berdoa bersama
Agar negeri ini diberi yang terbaik oleh Allah :
1. Baik untuk dien ini.
2. Baik pula untuk kehidupan selanjutnya.


Akhwati fillah rohimakumulloh

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan teladan sempurna untuk kita. Beliau memiliki akhlak atau sifat yang begitu mulia. Beberapa sifat mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam antara lain amanah dan jujur. Nabi Muhammad dikenal sebagai pribadi yang jujur, bahkan sejak beliau belum diangkat menjadi nabi.

Seseorang yang memiliki sifat jujur akan memperoleh kemuliaan dan derajat yang tinggi dari Allah. Hal ini tercermin dalam firman Allah di surat al Ahzab ayat 35 yang artinya,  “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang sidiqin (benar), laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

๐Ÿ”ท๐ŸŒท๐Ÿ”ท
Akhwati fillah penghuni room Perindu Surga.
Kejujuran perlu ditanamkan sedari kecil.
Sangat pentingnya pembiasaan yang perlu dilakukan untuk para orang tua pada anak usia dini, karena hal ini menyangkut pada karakter anak yang akan terbentuk pada awal mereka menemukan sesuatu yang baru didunia ini, pembiasaan seperti apakah yang perlu dilakukan?

Yang  pertama tidak kalah pentingnya ialah pembiasaan dari calon madrasah untuk anak usia dini itu sendiri, siapa dia? Ya ibu. 
Sebagai calon ibu yang akan melahirkan sosok anak yang berkarakter islami bagaimana kesungguhan  ia mendidik dirinya untuk generasi-generasi yang  akan mereka lahirkan dari rahimnya serta untuk generasi-generasi yang akan mereka didik.

Setiap generasi yang lahir maka akan memiliki yang namanya  sebuah karakter karena  karakter merupakan sifat alami bagi anak usia dini untuk merespon situasi secara bermoral, dapat dilakukan seperti Pembiasaan untuk berperilakuan baik, jujur, bertanggung jawab, disiplin dan hormat terhadap orang lain.

Kejujuran merupakan salah satu nilai kehidupan yang penting untuk diajarkan kepada anak sedini mungkin. Menanamkan kejujuran pada anak dengan cara mengajarkannya agar berkata, berperilaku, serta bersikap jujur dapat menjadi pelajaran yang sangat berguna untuk kehidupannya kelak.

Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana pun. Karenanya, sudah menjadi kewajiban bagi para orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai kejujuran sedari kecil. Sebab, anak-anak lebih mudah menyerap ilmu yang disampaikan daripada orang dewasa.

๐Ÿ”ท๐ŸŒท๐Ÿ”ท
Apakah jujur itu?
Jujur disini dapat dimaknai sebagai perilaku  yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan. Menanamkan sikap jujur pada anak bukanlah yang mudah, kita perlu berhati-hati dalam memberikan contoh pada mereka, karena saat anak-anak menerima satu nilai pengajaran dari seorang guru maupun orang tua maka saat itulah mulai tertanam pada pikiran sang anak.

Akhwati fillah calon penghuni jannah....
Hal yang dapat dilakukan dalam upaya menanamkan nilai-nilai kejujuran pada anak, antara lain:

✔Pertama, latihlah sikap kejujuran anak dengan tanya jawab sederhana apa yang sudah dilakukan. Setelah pulang sekolah ajak anak berdialog apa saja peristiwa yang terjadi di sekolah, baik dengan teman atau dengan guru.

Demikian juga dengan guru, adakan percakapan sederhana sebelum kegiatan bermain dilakukan. Siapa hari ini yang sudah mandi, siapa yang tadi malam belajar dan pertanyaan-pertanyaan sederhana lain yang memancing anak menjawab secara jujur.

✔Kedua, ceritakan tokoh-tokoh penting yang menjunjung sikap jujur dalam hidupnya. Hal ini akan memicu anak memiliki tokoh idola yang menjadi panutan dalam bersikap dan berbicara.

✔Ketiga, perdengarkan dongeng-dongeng sarat makna kejujuran. Dongeng walaupun imajinatif namun dapat memberi pengaruh positif pada anak tentang nilai-nilai kebaikan. Apalagi jika tokoh dalam dongeng merupakan idola anak.

๐Ÿ”ท๐ŸŒท๐Ÿ”ท
Akhwati fillah...
Bagaimana cara yang tepat menanamkan kejujuran pada anak?

Seringkali orang tua mengeluhkan perilaku anak yang suka bohong, suka ngibulin dan tak berani berkata jujur.
Seorang penipu ulung berangkat dari kebiasaan berbohong kecil yang selalu ditolerir oleh lingkungan.

๐Ÿ”ธ1) TERAPKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Penjelasan teori atau cerita mengenai kejujuran saja tidak cukup untuk menumbuhkan sikap kejujuran pada anak, hal ini perlu juga dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab anak-anak akan membutuhkan sesuatu yang nyata dalam pandangan mereka, sehingga teori mengenai kejujuran tidak akan lagi nampak abstrak untuk mereka. Untuk itu, mulailah menerapkan sikap dan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari, seperti menerapkannya dalam ucapan atau kalimat dalam kehidupan sehari-hari.

Tentu, apa yang diucapkan harus konsekuen dengan apa yang diperbuat. Sebab, kadang-kadang justru kalimat inilah yang sulit untuk dipegang. Nah, disinilah sebagai orang tua kita perlu belajar banyak dalam hal ini.

๐Ÿ”ธ2) AJAKLAH ANAK BERMAIN PERAN, MISAL PASAR-PASARAN

Orang tua ataupun guru di kelas dapat menjelaskan dalam permainan ini bahwa antara penjual dan pembeli hendaknya bersikap jujur. Penjual jujur dengan kondisi dagangannya, pembeli jujur dengan keinginan terhadap barang yang dibelinya.

Dengan bermain peran anak-anak akan lebih mendalami mana perbuatan baik dan mana perbuatan buruk.

๐Ÿ”ธ3) BERI CONTOH MODEL

Yang lebih utama berilah contoh model yang baik dari lingkungan terdekat anak,  apalagi orang tua harus menjadi teladan utama bagi anak-anaknya. Ingatlah, anak adalah peniru ulung apa yang dilihat dan didengar langsung di sekitar lingkungannya. Sekali orang tua berbohong, seorang anak akan menganggap benar suatu kebohongan yang dilakukan orang tua sehingga suatu saat anak akan meniru.

๐Ÿ”ธ4) TANAMKAN PADA ANAK BAHWA JUJUR ADALAH SUATU SIKAP YANG MAHAL HARGANYA. 

Jika dirusak oleh kebohongan akan berimbas pada kehilangan harga diri dan di masyarakat akan menjadi noda yang sulit dihilangkan dari pandangan manusia. Generasi jujur lebih mempunyai nilai yang berharga dari apapun.

๐Ÿ”ธ5) YANG UTAMA ADALAH TANAMKAN PENDIDIKAN AGAMA

Menanamkan pendidikan agama sedini mungkin merupakan cara yang paling baik untuk mengajarkan nilai-nilai kejujuran pada anak. Berikan pemahaman kepada mereka bahwa kapan pun dan di mana pun mereka berbohong, ada Allah yang Maha Melihat dan akan selalu mencatat semua perbuatan mereka, baik itu perbuatan baik ataupun perbuatan buruk. Pemahaman seperti itu terbukti sangat efektif untuk mengajarkan kepada anak agar selalu berkata jujur.

Masih banyak tips dan metode yang lain. Namun itu dulu yang bisa saya sampaikan.
Kita kupas lebih tuntas di forum diskusi.


๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท
         ๐Ÿ’˜TaNYa JaWaB๐Ÿ’˜

0⃣1⃣ Atin ~ Pekalongan
Anak usia TK senang bercerita yang tidak masuk akal. Contoh dia cerita sama teman-teman dibeliin mobil yang remotenya 5 sambil diceritakan rinci mobil mobil tersebut. Padahal dia tidak punya.

Apakah ini berarti anak itu pandai berbohong?
Atau imajinasinya yang tinggi?

๐Ÿ”ทJawab:
Mbak Atin sholihah,
Pada masa anak-anak memang daya imajinasinya besar sekali.
Mereka juga sedang belajar untuk "berbohong", bukan dengan maksud menipu namun sedang ingin berperan sebagai "profesor cilik" yang dapat bereksperimen "menipu orang tua". Ketika tipuannya berhasil maka anak-anak akan senang sekali
Apakah kita biarkan? Tidak.

Namun juga tidak menyikapinya secara berlebihan. Melalui permainan "BERMAIN PERAN" itulah kita ajarkan kejujuran. Kejujuran bersikap dan kejujuran bercerita
Kita tidak boleh marah ketika anak berbohong dan mengarang cerita.

Kita juga tidak boleh tertawa dan bertepuk tangan ketika mereka mengetengahkan cerita bohong.
Dengarkan ceritanya dengan muka serius.
Setelah selesai baru nanya, itu tadi beneran apa imajinasi ?
Baru kemudian kita arahkan ke kejujuran.

0⃣2⃣ Helmy ~ Tangerang
Bagaimana menanamkan kejujuran anak usia remaja, apakah sama dengan usia dini?
Kira-kira metode apa yang pas?
Syukron katsir atas jawabannya.

๐Ÿ”ทJawab:
Menanamkan kejujuran ketika remaja? Memang lebih rumit ya...
Apalagi kalau dari kecilnya tidak ada pembiasaan untuk itu.

Kalau pengalaman saya pribadi, begitu anak akil baligh (haid pertama atau mimpi basah pertama), saya bilang sama mereka: Nak, mulai detik ini, tinta ditulis atas namamu sendiri. Kebaikan dan keburukanmu sudah dicatat malaikat. Tak ada lagi yang terlewat  untuk ditulis. Semua itu akan dipertanggung jawabkan diakhirat kelak. Maka lakukan semua kebaikan agar semakin banyak timbangan amal baikmu. Hindari keburukan agar tidak memberatkanmu nanti.

Mama tidak bisa mengawasimu setiap saat. Namun ada Allah yang  melihatmu dimanapun juga.
Terus diulang setiap kali bertemu (anak-anak dipesantren jadi ketemu cuma sebulan sekali).
Celetukan celetukan ringan juga sering, mama? tidak ada lho. Tapi Allah ada.

Dan seterusnya...
Dan seterusnya...

0⃣3⃣ Kiki - Tanjungpinang
Untuk poin ke-4 pada materi itu seperti apa contohnya kita jelasin ke anak ya bund?

๐Ÿ”ทJawab:
Saya pakai cerita upin ipin yang biri-biri itu lho.
Sekali sampai 3 kali berbohong, orang masih percaya.
Namun kelanjutnya ketika kita melakukan hal yang sama, orang tidak percaya lagi. Meski yang ke 4 itu kita jujur.
Karena apa? Karena orang orang sudah terlanjur terstigma bahwa kita bohong.


๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท
๐Ÿ’˜CLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’˜

Kejujuran merupakan anugerah dari Allah yang bersemayam di hati nurani manusia. Barang siapa dapat mengikatnya maka kebahagiaan yang akan didapat.

Ajarkan kepada anak bahwa “jujur itu nikmat”. Dengan berperilaku jujur dalam semua hal yang kita kerjakan, maka hal itu akan mengantarkan kita pada kehidupan yang tenang, damai, dan tanpa ada rasa bersalah.

Dan itu semua harus berawal dari kita, Orang tuanya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

BERHATI-HATI DENGAN BISIKAN



OLeH: Coach Freddy Setya BS.

           ๐Ÿ’˜M a T e R i๐Ÿ’˜

Malam ini saya akan sharing materi terkait BISIKAN dan bagaimana sih ternyata bisikan mampu mempengaruhi kita kepada hal baik dan buruk.

Seberapa sering kita terjerumus kepada pilihan-pilihan yang salah karena godaan bisikan?

Bisikan dari teman, atau orang sekitar yang mungkin membawa dampak negatif kepada pilihan-pikihan yang kita ambil.

Pertama-tama kita akan membahas malam ini terkait bisikan-bisikan yang menjerumuskan dan bisikan yang memberdayakan.

Bisikan bisa dari hati dan juga hati orang lain yang membisikan kepada kita.

Contoh dalam keseharian kita sering terganggu dengan bisikan:

“Habis pasang badan di kasur, niatnya sih mau tidur.. tapi dipaksain merem kok nggak ngantuk-ngantuk yaa? Hmm…di saat-saat seperti itu, pikiran pasti sibuk berkelana melayang kemana-mana. Uups…! Perasaan tadi mikir tugas kampus yang belum kelar, eh kok tiba-tiba jadi mikirin mantan ya? Astaghfirullahal ‘adzhiim…”

Ada yang pernah mengalami demikian?

 Ibnul Qayyim dalam kitabnya Fawaa’idul Fawaa’id menjelaskan, “Buah pikiran, bisikan hati, kehendak, dan cita-cita adalah hal-hal yang harus diprioritaskan untuk anda perbaiki. Sebab semua itu adalah inti dan hakikat diri anda. Inti ini adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah atau justru menjauhkan anda dari-Nya.”

Pikiran manusia layaknya mesin penggiling yang memproses segala apa yang masuk ke dalamnya. Jika kita tak cukup jeli untuk bisa memilah-milah mana yang boleh masuk dan mana yang harus dicekal, tentu hasil yang nampak dari dalam diri kita bukanlah hasil baik yang kita cita-citakan. Pikiran, terutama pikiran bawah sadar, akan membentuk diri kita dan membentuk sikap dan perilaku kita. Maka dari itu kita perlu bisa mengklasifikasi mana yang perlu kita cerna dan kita simpan dalam pikiran kita dan mana yang selayaknya dibuang saja.

Untuk bisa mengenali mana bisikan yang bersumber dari cahaya Allah dan mana yang berasal dari godaan dan tipu daya setan, kita perlu tahu perbedaannya. Nah... Bagaimana kita bisa tahu mana yang dari Allah dan mana yang dari setan?

Allah berfirman dalam QS. Al-Anfaal : 29,

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ุฅِู†ْ ุชَุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูŠَุฌْุนَู„ْ ู„َูƒُู…ْ ูُุฑْู‚َุงู†ًุง ูˆَูŠُูƒَูِّุฑْ ุนَู†ْูƒُู…ْ ุณَูŠِّุฆَุงุชِูƒُู…ْ ูˆَูŠَุบْูِุฑْ ู„َูƒُู…ْ ۗ ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ุฐُูˆ ุงู„ْูَุถْู„ِ ุงู„ْุนَุธِูŠู…ِ

“ Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqon (pengetahuan yang bisa membedakan antara petunjuk dan kesesatan), dan kami akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, serta menutupi (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.”

Jadi modal terbesar seorang hamba dalam memahami kebenaran dan kebathilan adalah ketaqwaannya kepada Allah. Dimana ketika taqwa telah menjadi jati dirinya, maka Allah akan mengaruniakan kepadanya “furqon” atau pembeda, dimana dia akan mampu mengenali kebenaran dan para pembawanya, dan mampu mengenali kebathilan dan para pengusungnya.

Ia bisa mengenali mana tauhid mana syirik, mana sunnah mana bid’ah, mana yang bermanfaat mana yang membahayakan.

Ibnul Qayyim rahimahullah telah sangat membantu kita dalam hal ini. Beliau menuliskan ada 6 hal yang merupakan bisikan yang berasal dari setan, dimana kita harus sesegera mungkin membuangnya jauh-jauh ketika terlintas di benak kita, yaitu:

◼1. SIBUK MEMIKIRKAN YANG SUDAH TERJADI

Setan membuat manusia sibuk memikirkan yang sudah terjadi dan membuatnya berandai-andai. Andaikan kejadiannya begini, maka pasti tidak akan terjadi begini…dan seterusnya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam jauh-jauh hari telah mengingatkan kita, dengan sabdanya yang artinya:

ูˆَุฅِู†ْ ุฃَุตَุงุจَูƒَ ุดَูŠْุกٌ ูَู„َุง ุชَู‚ُู„ْ: ู„َูˆْ ุฃَู†ِّูŠ ูَุนَู„ْุชُ ูƒَุงู†َ ูƒَุฐَุง ูˆَูƒَุฐَุง؛ ูˆَู„َูƒِู†ْ ู‚ُู„ْ: ู‚َุฏَุฑُ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَู…َุง ุดَุงุกَ ูَุนَู„َ؛ ูَุฅِู†َّ ู„َูˆْ ุชَูْุชَุญُ ุนَู…َู„َ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ِ

“…Jika sesuatu (yang tidak engkau inginkan) menimpamu, maka janganlah engkau katakan ‘andaikan aku melakukan begini dan begitu tentu akan begini dan begitu’ namun katakanlah “Qodarullah wa ma syaa’a fa’ala” karena kalimat seandainya itu akan membuka (pintu) perbuatan syaithon.” (HR. Muslim)

◼2. MEMIKIRKAN KEJADIAN DENGAN BERANGAN YANG SALAH

Membuat manusia memikirkan kejadian yang belum terjadi, lalu dia mengandai-andai seandainya nanti terjadi lalu bagaimana, dan syaithon akan membuatnya mencemaskan berbagai hal yang terkait dengan ini.

Sehingga, biasa kekhawatiran yang tidak beralasan muncul merisaukan pikiran dan hati.

◼3. BISIKAN TERKAIT KEINGINAN (Nafsu)

Membuat manusia memikirkan hal-hal keji dan haram, baik ia menginginkannya karena hawa nafsunya menyeretnya ataupun ketika ia hanya sekedar terfikir kejadian-kejadian keji yang tidak ia inginkan, yang ia merasa jijik kepadanya. Maka ini harus sesegera mungkin ia tepis.

◼4. MENGHAYAL KEJADIAN YANG TIDAK MUNGKIN (Tidak Terukur)

Menghayal dan berangan-angan yang tidak mungkin terjadi, misalnya mengangankan andaikan dirinya seorang Nabi, atau hal-hal mustahil yang akan membuatnya tersita dan hanya membuang-buang waktu. Berbeda jika yang dia angan-angankan adalah sesuatu yang bisa ia raih, misalkan ia berangan-angan menjadi seorang penerjemah lalu ia memikirkan bagaimana jalan menuju cita-citanya. Maka hal ini adalah angan-angan yang positif.

◼5. MEMBUAT MANUSIA MEMIKIRKAN UNTUK MELAKUKAN HAL YANG MELANGGAR

Membuat manusia memikirkan berbagai perkara bathil. Misalnya, ia memikirkan bagaimana rasanya minum khamr, dan lain-lain.

◼6. MEMIKIRKAN YANG DILUAR NALAR

Membuat manusia memikirkan perkara-perkara yang tidak terjangkau akal. Yaitu semisal ide-ide yang tak berguna, hal-hal yang tidak pernah selesai diperdebatkan semacam keberadaan makhluk lain di luar angkasa, atau seperti permasalahan sifat-sifat Allah dimana ia mempertanyakan kaifiyah atau bentuk dan tata caranya, sehingga pikiran-pikiran itu menyibukkannya dari hal yang memang benar-benar bermanfaat bagi hatinya dan akalnya.

Contoh: Memikirkan bagaimana hal yang tidak sanggup ditangkap Akal, tetapi kita perlu beriman dulu maka akal itu akan membantu.
Sehingga, kurang memikirkan yang sudah terjadi kecuali muhasabah, lakukan apa yang sudah direncanakan, dan biarkan hasil Allah yang menentukan.

Karena siapa kamu ditentukan oleh bagaimana bisikannya dan teman-teman yang membisikmu dalam mengambil keputusan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.


๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท
         ๐Ÿ’˜TaNYa JaWaB๐Ÿ’˜

0⃣1⃣ Safitri - Banten
Assalamualaikum ustadz,

Kalau misalkan kita yakin dengan bisikan hati kita harus melakukan itu, tapi orang tua tidak mengijinkan nah itu bagaimana ustadz?
Apa kita harus mengikuti kata orang tua?
Terimakasih

๐Ÿ”ทJawab:
Kita perlu konsultasi karena kadang hal-hal yang tidak bisa dipublik tetapi perlu penanganan yang serius.

Perlu istiqoroh pertama dan juga belajar kepada yang pengalaman.

0⃣2⃣ Setya ~ Karanganyar
Assalamualaikum  ustadz, 

Pada umumnya, kalau kita sudah berusaha dari A sampai Z,  qodarulloh  hasinya nihil, biasanya kita langsung mengucapkan kata SEANDAINYA , padahal hal itu dilarang.
Lalu kata yang tepat untuk kasus seperti  di atas apa ustadz? 
Syukron.

๐Ÿ”ทJawab:
Wa'alaikumsalam,

Perlu merancang dulu dengan usaha apa yang kita lakukan. Karena kadang usaha tanpa ilmu akan tidak fokus, kalau ilmu tanpa praktik pun akan nihil.

0⃣3⃣ Lisa ~ Malang
Coach, Saat saya jatuh kemarin, saya kenal seorang hafidz. Melalui beliau saya diarahkan langkah-langkah bangkit saya hingga sekarang saya benar-benar move on. Alhamdulillah

Bagaimana dengan seseorang yang hatinya bersih, coach?
Apakah benar orang yang bersih hati punya firasat tajam?

Afwan atas pertanyaannya dari saya yang fakir ilmu ini.

๐Ÿ”ทJawab:
Orang yang mata hatinya tajam, dia tanpa berbicara maka akan tahu.

Sebab dia sudah bukan lagi orientasi dunia.

๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐ŸŒŸ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท
 ๐Ÿ’˜CLoSSiNG STaTeMeNT๐Ÿ’˜

Berhati-hatilah dengan siapa kamu dibisiki karena dia akan menjadi penentu keputusan kita, maka pastikan bisikan itu adalah membawa kepada hal baik dan positif.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.