Senin, 28 November 2022

ORANG-ORANG JAHIL (BODOH)

 


OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe, S.Mn.,S.ST.,M.Ak

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 ORANG-ORANG JAHIL (BODOH)

Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Alloh ﷻ atas segala karunia yang telah dikaruniakan kepada seluruh hamba-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah pada baginda Nabi Rasulullah ﷺ, yang telah menyampaikan risalah kebenaran, sebagai cahaya penerang bagi umat manusia sehingga terbebas dari kejahiliyahan. 

InsyaAllah tema kajian kita sore hari ini tentang orang-orang yang jahil. Silahkan dibaca materi berikut : 
ORANG-ORANG JAHIL (BODOH).

Islam datang sebagai cahaya yang menerangi kegelapan iman, mengajarkan hakikat kehidupan dan menuntun setiap jiwa untuk mengikuti pedoman dari Alloh ﷻ dan Rasul-Nya. 

Islam juga mencerahkan akal manusia agar terhindar dari kejahilan atau kebodohan. Sebab, kebodohan membuat akal tak mau berpikir hakikat ketuhanan yang hakiki. Sebagaimana umat terdahulu (umat Nabi Musa) ingin menyembah sapi dan menjadikannya sebagai Tuhan. Nabi Musa mengatakan kepada kaumnya, "Kamu adalah orang-orang yang bodoh."

 وَجَٰوَزۡنَا بِبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱلۡبَحۡرَ فَأَتَوۡاْ عَلَىٰ قَوۡمٖ يَعۡكُفُونَ عَلَىٰٓ أَصۡنَامٖ لَّهُمۡۚ قَالُواْ يَٰمُوسَى ٱجۡعَل لَّنَآ إِلَٰهٗا كَمَا لَهُمۡ ءَالِهَةٞۚ قَالَ إِنَّكُمۡ قَوۡمٞ تَجۡهَلُونَ

"Dan Kami selamatkan Bani Israil menyeberangi laut itu (bagian utara dari Laut Merah). Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala, mereka (Bani Israil) berkata, “Wahai Musa! Buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala).” (Musa) menjawab, “Sungguh, kamu orang-orang yang bodoh.” (QS. Al A'raf: 138) 

Kejahilan sesungguhnya adalah musuh utama dari Iman. Kejahilan terjadi karena tertutupnya hati dari hidayah Alloh ﷻ, sehingga tidak bisa melihat titik cahaya kebenaran. Hati yang tertutup sebab adanya penentangan dan kesombongan pada Alloh ﷻ. 

Ketika Nabi Nuh meminta pertolongan kepada Alloh ﷻ agar keluarganya diselamatkan dari air bah, Alloh ﷻ menegurnya bahwa anak dan istrinya bukanlah keluarganya dan mengingatkan Nabi Nuh agar tidak termasuk bagian dari orang-orang yang bodoh. Firman Alloh ﷻ; 

{ قَالَ يَٰنُوحُ إِنَّهُۥ لَيۡسَ مِنۡ أَهۡلِكَۖ إِنَّهُۥ عَمَلٌ غَيۡرُ صَٰلِحٖۖ فَلَا تَسۡـَٔلۡنِ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌۖ إِنِّيٓ أَعِظُكَ أَن تَكُونَ مِنَ ٱلۡجَٰهِلِينَ }

Dia (Alloh ﷻ) berfirman, “Wahai Nuh! Sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu, karena perbuatannya sungguh tidak baik, sebab itu jangan engkau memohon kepada-Ku sesuatu yang tidak engkau ketahui (hakikatnya). Aku menasihatimu agar (engkau) tidak termasuk orang yang bodoh.” (QS. Surah Huud: 46) 

Kejahilan memang tendensinya pada penentangan,  pembangkangan dan ketidakpercayaan pada Alloh ﷻ sekalipun yang menyampaikan itu sekelas Nabi. 

Syaikul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab "Tazkiyatun Nafs' menjelaskan, asal mula yang menjerumuskan manusia kepada keburukan adalah kebodohan. Karena dengan ketiadaan ilmu maka hal itu akan membawanya kepada bahaya yang lebih besar, atau menyangka bahwa sesuatu itu dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar.

Hakikat kebodohan dalam Islam adalah tidak mengenal kebenaran, dan menentangnya hingga membuatnya tersesat. Itulah kemudian Alloh ﷻ menurunkan wahyu pertamanya yakni surat Al-Alaq ayat 1-5. Dalam ayat pertamanya bermakna “Bacalah”, artinya bahwa manusia harus selalu belajar agar tidak terjerumus dalam kebodohan.

Di akhir zaman, sepertinya manusia akan kembali pada kejahilan. Apalagi yang 'tampil' di publik dan dipercaya banyak orang, padahal ia adalah orang-orang bodoh. Sebagaimana sabda Nabi : 
"Sesungguhnya di depan Dajjal ada tahun-tahun banyak tipuan –dimana saat itu– orang jujur didustakan, pembohong dibenarkan, orang yang amanah dianggap khianat, orang yang khianat dianggap amanah, dan di sana berbicaralah Ruwaibidhoh. Nabi ﷺ ditanya, apa itu Ruwaibidhoh? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Orang yang bodoh (tetapi) berbicara mengenai urusan orang banyak atau umum." (HR. Ahmad, dan Ibnu Majah) 

Hari-hari ke depan fenomena ini bisa jadi akan semakin terlihat. Bahwa kejahilan akan semakin merajalela, sebagai akibat semakin jauhnya manusia dari agama. Semoga Alloh ﷻ hindarkan kita dari kejahilan sebab orang-orang yang bodoh termasuk orang yang paling buruk. 

{ إِنَّ شَرَّ ٱلدَّوَآبِّ عِندَ ٱللَّهِ ٱلصُّمُّ ٱلۡبُكۡمُ ٱلَّذِينَ لَا يَعۡقِلُونَ }

"Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Alloh ﷻ ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti." (QS. Al Anfal: 22).  

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh Ustadz, 

Bodoh yang dimaksud dalam materi tersebut adalah menolak kebenaran. Ini berarti orang yang sudah tahu mana yang benar tetapi tidak mau menjalankan. 
Bagaimana sikap kita menghadapi orang yang seperti itu Tadz? 

Bagaimana juga agar kita tidak terhasut oleh orang-orang jahil yang gencar untuk mengikuti pola pikir mereka?

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Hakikatnya orang-orang modern sekarang yang tidak mau belajar Islam termasuk golongan jahil, karena mereka tidak mengenal kebenaran. Adapun orang yang sudah mengenal kebenaran, tapi tidak mau menjalankan, ini termasuk orang-orang fasik, bisa jadi hatinya tertutup karena banyak dosa-dosa, sehingga tidak ada sensitivitas pada iman. Sikap kita, selalu mengingatkan dengan dakwah agar bisa kembali ke jalan ysng benar dan menjalankan Islam seutuhnya. 

Cara kita agar tidak terhasut, bisa dengan ikut pengajian-pengajian, bertanya kepada ustadz, ulama, tentang isu-isu yang digunakan dalam hasutan mereka. Perlu minta penjelasan dari orang-orang yang punya ilmu agar tidak terpancing oleh isu-isu tersebut.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Selalulah belajar tentang banyak hal dalam kehidupan ini, yang utama tentang iman, agar semakin kuat cintamu kepada Sang Pencipta. Engkau tidak akan pernah mengenalnya, pun tidak akan berjumpa dengan-Nya jika iman tidak ada di relung jiwa.

Wallahu a’lam bishawab

IKHLAS TENTUKAN HIDUPMU

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌀 IKHLAS TENTUKAN HIDUPMU

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pada hakikatnya, manusia hidup di dunia adalah untuk beramal, baik itu amal individual atau ibadah ritual kepada Alloh ﷻ maupun ibadah sosial di antara sesama. Amal ibadah dapat mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ sehingga mendapatkan cinta dan ridha-Nya. Sementara itu, amal sosial dapat mengeratkan dan mengakrabkan hubungan sosial sehingga pada gilirannya dapat membawa perubahan yang positif atau kemaslahatan bagi semua orang dan lingkungan. Namun, amal shaleh belum cukup tanpa diiringi keikhlasan.

Ikhlas adalah memurnikan hati dari selain Alloh ﷻ dalam amal. Maksudnya, segala amal dilakukan semata-mata karena-Nya, bukan karena yang lainnya, misalnya untuk pencitraan atau pamer (riya'). Dalam hadis, Nabi bersabda, "Sesungguhnya Alloh ﷻ tidak memandang postur tubuhmu dan tidak pula pada kedudukan maupun harta kekayaanmu, tetapi Dia memandang pada hatimu. Barang siapa memiliki hati yang baik, maka Alloh ﷻ menyukainya. Manusia yang paling dicintai Alloh ﷻ ialah yang paling bertakwa." (HR. Muslim dan ath-Thabrani).

Orang yang beramal karena selain Allah, maka amal itu tak ada nilainya di sisi-Nya karena amal itu tidak ditujukan kepada-Nya, tetapi kepada selain-Nya. Bagaimana mungkin Alloh ﷻ memberikan nilai kepada orang yang amalnya bukan ditujukan kepada-Nya?

Nabi mengatakan dalam hadis qudsi, "Alloh ﷻ berfirman, 'Aku adalah Tuhan yang paling tidak membutuhkan selain diri-Ku, maka barang siapa yang beramal diiringi dengan tujuan untuk selain-Ku maka Aku berlepas diri darinya, dan silakan ia minta balasannya kepada selain-Ku itu yang menjadi tujuan dari amalnya.'" (HR. Ibnu Majah).

Orang yang ikhlas beramal berarti ia mengorientasikan segala amal, kerja, dan aktivitasnya baik itu yang bersifat ukhrawi maupun duniawi, hanya karena Alloh ﷻ. Sehingga, mindset atau pola pikirnya untuk amal itu adalah untuk kebaikan dan kemaslahatan, bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk orang lain. Orang yang ikhlas akan dapat mengontrol amalnya. Ia akan berpikir lebih dulu sebelum berbuat, bukan berbuat dulu baru kemudian berpikir. Atau, berpikir dulu sebelum berbicara, bukan berbicara dulu baru berpikir. Orang yang ikhlas dapat menentukan amal apa yang baik untuk dilakukan atau amal yang buruk untuk ditinggalkan.

Orang yang ikhlas tidak akan memikirkan apa yang akan didapatkan dari manusia karena baginya apa yang didapat dari Alloh ﷻ sudah cukup bahkan lebih utama. Orang yang ikhlas berarti lebih menginginkan keridhaan Alloh ﷻ dibandingkan keridhaan manusia. Lebih baik tidak disukai manusia karena benar, daripada tidak disukai Alloh ﷻ karena salah. Nabi mengatakan, "Barang siapa membuat murka Alloh ﷻ demi mendapat keridhaan manusia maka Alloh ﷻ murka kepadanya dan membuat orang yang semula ridha kepadanya menjadi murka. Namun, barang siapa membuat Alloh ﷻ ridha meskipun manusia murka kepadanya, maka Alloh ﷻ akan meridhainya dan membuat orang yang tadinya murka menjadi rida." (HR. ath-Thabrani).

Orang yang ikhlas tidak perlu takut dengan tekanan manusia, selama ia benar berada di jalan Alloh ﷻ. Justru, orang yang tunduk pada tekanan manusia yang mengarahkannya kepada keburukan dan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, itulah yang akan membuat Alloh ﷻ murka. Bahkan, orang yang tadinya setia kepadanya oleh Alloh ﷻ dibuat murka. Alloh ﷻ Maha Kuasa membolak-balikkan hati manusia karena Dia Maha Tahu apa yang tidak kita tahu.

Sepanjang seseorang beramal, bekerja, beraktivitas, atau bahkan membuat suatu kebijakan bagi publik didasarkan pada kebenaran dan keikhlasan karena Alloh ﷻ, orang-orang yang tadinya marah pun akan berubah menyukainya. Semua itu mudah bagi Alloh ﷻ. Ikhlas adalah penentu diterimanya amal. Tanpa keikhlasan, selain amal itu menjadi sia-sia tidak bernilai, alih-alih malah menimbulkan hal-hal buruk yang imbasnya membahayakan diri sendiri dan banyak orang.

Ikhlas adalah kewajiban terpenting. Meninggalkan keikhlasan merupakan bahaya yang besar, karena Alloh ﷻ tidak akan menerima amalan kecuali kebaikan yang diselimuti oleh keikhlasan. Jika suatu amalan telah dibalut oleh kesyirikan niscaya akan tertolak disisi Alloh ﷻ walaupun jumlahnya sangat banyak dan beragam, sebaliknya amalan yang dikerjakan dengan penuh keikhlasan akan diterima oleh Alloh ﷻ walaupun jumlahnya sedikit.

Dikisahkan oleh Imam Tirmidzi dalam kitab Sunan-nya bahwa Syufayya Al-Ashbahi suatu ketika memasuki kota Madinah, ternyata ada seseorang yang dikerumuni orang-orang. Syufaiya bertanya: “Siapa dia?” Mereka menjawab: “Abu Hurairah.” Aku mendekatinya lalu aku duduk dihadapannya sementara ia tengah asyik menyampaikan wejangan dan nasihatnya. Saat diam dan selesai, aku berkata padanya: “Aku bersumpah atas nama Al-Haqq, sampaikanlah suatu hadits padaku yang kau dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang kau pahami dan yang kau ketahui.”

Abu Hurairah pun menjawab: “Baik, aku akan menyampaikan kepadamu suatu hadits yang disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepadaku yang aku pahami dan aku ketahui.” Abu Hurairah menangis terisak-isak sampai pingsan, setelah terdiam sejenak, kemudian beliau sadar dan bertutur: “Aku akan menyampaikan kepadamu suatu hadits yang disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepadaku di rumah ini, tidak ada orang lain bersama kami.”

Setelah itu Abu Hurairah menangis terisak-isak sampai pingsan lagi, kemudian beliau sadar dan mengusap wajahnya lalu berkata, “aku akan menyampaikan kepadamu suatu hadits yang disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepadaku di rumah ini, tidak ada orang lain bersama kami.”

"Kemudian beliau sadar dan mengusap wajahnya lalu berkata, aku akan menyampaikan kepadamu suatu hadits yang disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepadaku di rumah ini, tidak ada orang lain bersama kami.”

Setelah itu Abu Hurairah menangis terisak-isak sangat keras sampai jatuh tersungkur pingsan lagi di atas wajahnya lalu aku menyandarkannya di badanku selang berapa lama. Setelah sadar beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah menceritakan kepadaku, bahwa Allah Tabaaraka wa Ta’ala pada hari kiamat akan turun kepada para hamba untuk memutuskan di antara mereka dan masing-masing umat berlutut.

Orang pertama yang dipanggil adalah orang hafal Al-Qur`an, orang yang berperang di jalan Alloh ﷻ dan orang yang banyak hartanya. Alloh ﷻ berfirman kepada penghafal Al-Qur`an: “Bukankah Aku telah mengajarimu sesuatu yang Aku turunkan pada rasul-Ku?” Ia menjawab: “Benar, wahai Rabb.” Alloh ﷻ bertanya: “Apa yang kau amalkan dari ilmu yang diajarkan padamu?” Ia menjawab: Dengannya, dulu aku shalat di malam dan siang hari.” Alloh ﷻ berfirman padanya: “Kau dusta.” Para malaikat pun berkata padanya: “Kau dusta.” Alloh ﷻ berfirman, “Tapi kau ingin memperoleh pujian bahwa si fulan ahli membaca Al-Qur`an dan memang telah kau peroleh ujian itu.”

Setelah itu pemilik harta didatangkan, lalu Alloh ﷻ bertanya kepadanya: “Bukankah Aku dulu melapangkan rezekimu hingga Aku tidak membiarkanmu memerlukan kepada siapapun?” Orang itu menjawab: “Benar, wahai Rabb.” Alloh ﷻ bertanya: “Lalu apa yang kau lakukan dengan apa yang Aku berikan padamu?” Ia menjawab: “Aku menyambung silaturrahim dan bersedekah.” Alloh ﷻ berfirman padanya: “Kau dusta.” Para malaikatpun berkata padanya: “Kau dusta.” Alloh ﷻ berfirman, “Tapi kau ingin peroleh gelar bahwa si fulan dermawan dan memang telah kau peroleh gelar itu.”

Kemudian orang yang terbunuh di jalan Alloh ﷻ didatangkan, Alloh ﷻ bertanya kepadanya: “Karena apa kau terbunuh?” Ia menjawab: “Aku diperintahkan berjihad di jalan-Mu lalu aku berperang hingga aku terbunuh.” Alloh ﷻ berfirman padanya: “Kau dusta.” Para malaikatpun berkata padanya: “Kau dusta.” Alloh ﷻ berfirman, “Tapi kau ingin dijuluki si fulan pemberani dan memang telah kau peroleh gelar itu.” Setelah itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memukul lututku dan bersabda, “Hai Abu Hurairah, ketiga orang itulah makhluk Alloh ﷻ pertama-tama yang neraka dinyalakan karena mereka pada hari kiamat.”

Sahabat-sahabatku...

Mari kita renungkan sejenak kisah tadi. Bagaimana seorang qari Al-Qur’an tidak mendapatkan syafa’at dari Al-Qur’an pada hari kiamat. Ini karena tidak ada keikhlasan saat membacanya. Bagaimana orang yang punya harta banyak, perbuatan baiknya kepada orang lain dan silaturahim yang telah dilakukan tidak bisa memberikan syafa’at padanya. Juga karena tidak ikhlas Demikian pula dengan seseorang yang berjuang di medan perang, terbunuh di medan perang ternyata tidak bisa menjadi pemberi syafa’at baginya pada hari kiamat. Sekali lagi, semua itu karena tidak ada keikhlasan.

Bagaimana dengan kita semua?

Betapa ruginya kita semua jika kita lalai dengan satu rukun yang mulia ini, yaitu ikhlas.

Demikian kajian kita malam ini. Semoga bermanfaat. 

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat Sholehah...

Ada banyak hal yang merusak keikhlasan, antara lain syirik akbar dan ashghar.

Syirik akbar, artinya meyakini keberadaan sekutu bagi Alloh ﷻ yang menjadi tujuan ibadah. Perbuatan ini mengeluarkan seseorang dari agama dan menyebabkan kekal di neraka. Hal ini bukan hanya bertolak belakang dengan keikhlasan tapi juga membatalkan semua amal.

Sedangkan syirik ashghar adalah semua perkataan dan perbuatan yang ditetapkan dalam syariat sebagai perbuatan syirik tapi tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam. 
Seperti riya’ (menginginkan amalnya dilihat oleh orang lain) atau sum’ah (memperdengarkan amalnya kepada orang lain) Ini semua merusak kesempurnaan tauhid dan menafikan keikhlasan. Membatalkan amal yang dikerjakan disertai dengan riya’ dan sum’ah tersebut.

Wallahu a’lam bishawab

Mohon maaf lahir dan batin.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

BATUK YANG TAK KUNJUNG SEMBUH

 


OLeH: dr. Barry Army Bakry, Sp.A

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 BATUK YANG TAK KUNJUNG SEMBUH

Assalamualaikum warahmatullohi wanarakatuh

Apa kabar semua?
Senang sekali bisa silaturahim dan sharing disini.

Kali ini kita bahas tentang batuk-batuk yang tidak kunjung sembuh pada anak. Batuk yang tidak kunjung sembuh pada anak.

🔸Definisi Batuk
Batuk, siapa yang tidak mengenal atau tidak pernah mengalaminya? Banyak orang yang merasa dan mengira batuk adalah hal yang sepenuhnya negatif. Batuk itu mengganggu, meresahkan, membuat khawatir, bahkan batuk dianggap sebagai penyakit. Benarkah itu? Banyak iklan obat batuk bebas yang mengesankan bahwa batuk itu sepenuhnya masalah, batuk itu musuh yang harus dilawan habis-habisan dengan segala daya dan upaya. Apa iya? Batuk itu lawan, atau kawan?

Batuk adalah ledakan udara keluar dari dalam saluran nafas yang berada di rongga dada yang menimbulkan bunyi yang khas. Ledakan udara ini menimbulkan efek mendorong keluar semua benda yang ada di sepanjang saluran nafas. Proses pendorongan inilah merupakan fungsi utama batuk yaitu mendorong keluar lendir yang berlebihan di produksi pada saat saluran nafas kita sedang mengalami radang akibat berbagai hal.

🔸Peran Batuk Sehari-hari
Normalnya saluran nafas kita memproduksi lendir dalam jumlah secukupnya. Lendir ini berperan untuk memerangkap berbagai benda asing renik yang melayang masuk hingga ke saluran nafas ujung. Benda asing renik ini kemudian akan di dorong ke arah pangkal saluran nafas oleh mekanisme mirip ban berjalan yang disebut bersihan mukosilier. Bila volumenye sudah cukup besar, kombinasi benda asing renik dan lendir yang memerangkapnya akan merangsang reseptor yang kemudian membangkitkan mekanisme batuk, dan mendorongnya keluar. Benda asing padat cukup besar atau cairan minuman atau makanan yang seharusnya masuk ke saluran makanan namun keliru masuk ke saluran nafas juga akan membangkitkan mekanisme batuk. Batuk berperan sebagai pelindung dan penjaga saluran nafas kita.
Begitulah peranan batuk sebagai bagian dari mekanisme pertahanan saluran napas untuk menjaganya dari berbagai benda asing. Dapat kita lihat bahwa batuk merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kita. Jika kita tidak mempunyai mekanisme batuk maka kita akan tenggelam oleh lendir saluran napas kita. Benda asing dari luar dan kuman akan leluasa masuk dan menyebabkan kerusakan dan penyakit di saluran napas kita. Mencermati peran batuk tersebut, batuk ternyata sangat bermanfaat. Batuk adalah kawan.

🔸Apakah Batuk Membahayakan?
Dari uraian di depan, terlihat bahwa batuk merupakan kawan yang banyak sekali peran dan manfaatnya untuk kesehatan kita. Namun dalam beberapa keadaan, batuk dapat merugikan yaitu bila kekerapan atau keparahannya meningkat. Batuk yang terlalu kerap timbul tentu akan mengganggu si pasien dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal pasien anak, akan mengganggu si anak dan juga orang tuanya. Apalagi jika batuk lebih menonjol timbulnya pada malam hari, sehingga mengganggu tidur anak dan orang tua. Anak batuk, orang tua menjadi khawatir. Terlebih jika batuknya berat dan mengganggu tidur. Tapi, berbahayakah batuk pada anak? Ya, jika berlangsung dalam jangka waktu lama, berkepanjangan dan berulang. Selain mengganggu tidur, kondisi ini dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.  Pada pasien anak, gejala batuk yang tidak kunjung sembuh dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, mengurangi nafsu makan, dan pada akhirnya dapat mengganggu proses tumbuh kembang. 

🔸Fungsi Batuk
Dua fungsi utama batuk: 
✓Pertama sebagai mekanisme pertahanan saluran nafas. 
✓Kedua sebagai gejala yang mengindikasikan adanya gangguan atau kelainan atau penyakit di sistem saluran nafas umumnya, dan sebagian di luar sistem pernafasan respiratorik. Pada anak, berbagai hal, keadaan, atau penyakit dapat
bermanifestasi sebagai batuk. Sebagian besar penyebab berasal dari sistem saluran nafas dan sebagian kecil karena kelainan di sistem non-respiratorik. Penyebab terbanyak pada anak adalah, infeksi saluran nafas, asma sera refluks saluran cerna.

🔸Tatalaksana
Pada anak dengan masalah batuk berkepanjangan ini, sering membuat frustasi orang tua dan anak bila anak sudah besar. Keberhasilan pengobatan sangat tergantung dari deteksi dari penyebab batuk itu sendiri dengan keberhasilan kita segera mendeteksi penyebab, maka makin cepat solusi mengatasi batuknya.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Rita ~ Bondowoso
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh semua,

1. Pak dokter, pengobatan tradisional seperti air kukusan bunga belimbing wuluh dan gula batu, atau kecap dan jeruk nipis, atau wedang jahe, itu apa boleh untuk penanganan awal batuk pada anak dan dewasa dok? 

Lalu kapan kondisi yang mengharuskan berobat ke dokter?

2. Kebiasaan di desa saya, anak-anak yang batuk dibelikan sirup di apotik dok. Apakah itu juga dibolehkan sekalipun anaknya tidak panas?

Jazaakallaahu khoiron pak dokter.

🍓Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

1. Silahkan saja untuk pertolongan pertama. Bahkan upaya pertama yang bisa kita lakukan dengan mudah adalah sering-sering minum.

2. Jenis obat batuk sangat beraneka ragam, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan obat yang tepat.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

1. Dok, kebiasaan orang tua kalau anak dah bapil terus di sertai demam pasti khawatir dan di bawa ke dokter. Lalu dari dokter itu biasanya ada obat yang antibiotiknya. 
Apakah baik dok jika anak dikasih antibiotik dan apakah ada efek jangka panjangnya nanti dok?

2. Pantangan apa dok, baik makanan dan minuman jika batuk tak kunjung sembuh itu? 

🍓Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

1. Antibiotik bisa diberikan kalau ada indikasinya, bahkan dibutuhkan jika memang diperlukan.

2. Menghindari makanan dan minuman yang bisa merangsang batuk, seperti minuman dingin, coklat, makanan yang beremah-remah seperti wafer, dan lain-lainnya.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ iNdika ~ Semarang
Dok, saya punya anak umur 3,5 tahun. Kalau siang dia jarang batuk.Tapi kalau malam lumayan sering batuk. Kadang sampai muntah walaupun tidak sering. Dia susah makan, sukanya susu.
Apa yang harus saya lakukan dok?

🍓Jawab:
Kalau batuknya seperti itu bisa jadi ada pemicu baruknya seperti alergi. 
Misal: udara dingin, barang-barang berdebu, berbulu yang ada dalam kamar.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣4️⃣ Han ~ Gresik 
Dok, jika serumah pada batuk semua, anak sudah sembuh tapi yang lain masih batuk, akhirnya anak batuk lagi. Apa yang seharusnya dilakukan dok? Apa benar jika masih ada yang batuk makan akan berputar terus itu virusnya?

🍓Jawab:
Karena penularannya via udara maka rentan menular, jadi obati seluruh orang yang sakit serempak, serta ajarkan untuk menutup mulut kalau anak sedang batuk.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣5️⃣ Jenni ~ Depok 
Dok, bagaimana kalau yang batuk pakai masker saja walau di dalam rumah?

🍓Jawab:
Bisa saja, masalahnya apa anaknya mau pakai masker?

🔹Kalau mau aman njih dok.

Kalau tidak mau pakai bagaimana dok?

🍓Karena penularan via udara, artinya kita harus menghindari orang yang sedang sakit batuk, atau pakai masker. Demikian.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣6️⃣ Tia ~ Bandung
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

Dok, kalau batuk berdahak sudak 2x berobat ke puskesmas tapi belum sembuh juga bagaimana?
Kalau malam tiap batuk pasti muntah.

Dan cara mengeluarkan dahak pada anak 6 bulan dan 20 bulan bagaimana dok?

🍓 Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Seperti bahasan diatas, penyebab batuk tidak sembuh adalah karena penyebab dan penyulitnya masih belum dihindari.

Sering minum sebaiknya.

Wallahu a’lam bishawab

🔹Iya dok, cuma kasihan jadi tidak mau makan dan tiap minum susu muntah.

0️⃣7️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu 

Dok apakah perubahan cuaca juga bisa menyebabkan batuk dok?

Dan jika iya, apa sebaiknya kita konsumsi kalau sudah merasa ada gejala mau batuk?

🍓Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Ya bisa, apalagi kalau kita memang punya kecenderunhan sensitif dengan perubahan cuaca.

Cara menghindarinya adalah dengan menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan batuk, seperti lingkungan suhu dingin, makanan dan minuman yang bisa merangsang batuk.

Wallahu a’lam bishawab

🔹Note dok.
Jazakallahu khair atas ilmunya.

0️⃣8️⃣ Key ~ Pasuruhan
Dok, Apa penyebab batuk alergi pada anak? Karena setiap kali ada angin anak saya pasti langsung batuk atau pilek kadang demam juga. Bulan kemarin 2x batuk awal dan akhir bulan yang awal bulan sampai opname.

Apa ada alergi angin dokter?

🍓Jawab:
Batuk alergi adalah batuk yang muncul karenan reaksi dari badan terhadap paparan benda atau kondisi yang menyebabkan alergi. Intinya adalah setiap ada yang menyebabkan sensitisasi pada saluran nafas, maka saluran nafas akan  bereaksi mengeluarkan lendir untuk memproteksi saluran nafas, dan bila banyak, tubuh melakukan reaksi dengan cara batuk agar lendir yang ada segera bisa dikeluarkan. Jadi bukan alergi angin secara langsung tapi efek yang ditimbulkannya yang bikin sensitif.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Batuk yang berkepanjangan, bila tidak diatasi dengan baik, dapat menganggu tumbuh kembang anak. 
Tidak selalu batuk yang muncul karena akibat penyakit. Yang terpenting upayakan menghindari faktor resiko yang bisa merangsang timbulnya batuk.

Wallahu a’lam bishawab

Demikian, semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum warahmatulohi wabarakatuh

YUK KITA DAKWAH

 


OLeH: Ustadzah Nimas

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 YUK KITA BERDAKWAH

Dalam firman Alloh ﷻ tentang dakwah, “Ajaklah mereka memeluk Islam dan beritahu mereka apa-apa yang diwajibkan atas mereka yang berupa hak Alloh ﷻ di dalamnya. Demi Alloh ﷻ, Alloh ﷻ memberi petunjuk kepada seseorang lantaran engkau, adalah lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta merah.”

Yang patut kita ketahui bahwa dajjal itu sebagai sistem, dajjal sebagai kekuatan gaib, dajjal sebagai kekuatan personal. Dikatakan sistem itu sudah masuk dalam sistim  pemerintahan, ekonomi, kekuatan gaib diantaranya ikut campur dalam pemilu, kekuatan personal contoh kongkritnya santet, sihir dan lain-lain.

Sistem setan menghancurkan umat ;

1) Umat Islam Akidah atau keyakinan kita saat ini lemah maka ketika kita disodori tontonan berbagai kesyirikan kita diam tidak ada yang protes kalaupun ada tidak mewakili umat islam, perdukunan di mana-mana ada bahkan masuk TV, tidak ada pergerakan kaum muslimin secara nyata untuk memberantas perdukunan bahkan di pertontonankan contohnya karma, liga paranormal dan lain-lain.

2) Dia komunitas dibidang bisnis misalnya dunia seni, sex dan hiburan,  ketika kita memasuki  sistem bisnis ini maka dia akan melebihi batas kemampuan manusia contoh, Michael Jackson yang memiliki kekayaan luar biasa bahkan akan membeli pulau bali dan dia dulu masuk dalam komunitas satanic, siapapun yang ikut komunitas itu pasti melejit siapapun itu dan apapun itu tapi ketika dia keluar dari sistem tersebut maka dia tidak akan lagi naik apalagi melejit yang ada berujung dengan kematian. Komunitas ini sudah masuk kemana saja termasuk, sosial politik, pemerintahan, bisnis dan lain-lainnya.

3) Kita tidak punya sistem sehingga mudah ditumbangkan.

Sahabat, dimana ada pusat kehancuran disana ada peluang uintuk jadi pahlawan, di sana ada pusat kerusakan di sana ada peluang berdakwah.

Bagaimana cara kita berdakwah apa iya kita harus berdakwah?

Rasulullah ﷺ pernah bersabda: “Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman.”  Berdasar surah tersebut kita sampaikan kebaikan, kita berikan contoh yang baik semampu kita jangan malu di kritik tetap ucapkan terimakasih bila mendapt kritiikan karena itu juga untuk menyempurnkan taubat dan ilmu kita.

Begitu maraknya dan sukses itu karena mereka bergabung dalam kelompak atau komunitas.

4) Bersabarlah dalam berdakwa karena sesunggunya hidayah itu hak prerogatif Alloh ﷻ kita hanya menyampaikan doank.

“Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya ujian, dan sesungguhnya apabila Alloh ﷻ mencintai suatu kaum, Alloh ﷻ akan mengujinya."

“Tidaklah seorang nabi yang diutus Alloh ﷻ dari umat sebelumku, kecuali dari umatnya terdapat orang-orang hawariyun (para pembela dan pengikut) yang melaksanakan sunnahnya serta melaksanakan perintah-perintahnya. Kemudian, datang generasi setelah mereka; mereka mengatakan sesuatu yang tidak mereka kerjakan dan mereka mengerjakan sesuatu yang tidak diperintahkan. Oleh karena itu, siapa yang berjihad terhadap mereka dengan tangannya, maka ia adalah orang mukmin, siapa yang berjihad melawan mereka dengan lisannya, maka ia adalah orang mukmin. Dan siapa yang berjihad melawan mereka dengan hatinya, maka ia adalah orang mukmin. sedangkan di bawah itu semua tidak ada keimanan meskipun hanya sebesar biji sawi." (HR. Muslim)”

Yuk kita dakwah tidak sulitkan cukup dengna contohkan tanpa kata pun tidak mengapa gabung dengan komunitas atau majlis ta’lim ajak yang lain jangan sampai kita lepas dari kumpulan orang mukmin seperti kisah sahabat Nabi musa yang sholih hafal ayat dan memiliki keutaman karena lepas dari kumpulan orang sholih maka dia meninggal dalam keadaan di murkai Alloh ﷻ.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

1. Bund, mana yang lebih utama, berdakwah kepada non Islam agar masuk Islam atau berdakwah kepada orang Islam yang belum konsisten agar konsisten?

2. Sebatas mana bund kita bisa mengajak dalam berdakwah? 

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

1. Dua-duanya utama tidak bisa dipisah-pisahin. 

2. Ajak saja, berikan contoh sesuai al Qur'an dan hadits selebihnya doakan agar dapat hidayah selanjutnya serahkan semua pada Alloh ﷻ karena hidayah adalah urusan Alloh ﷻ.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Evi ~ Jakarta 
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

Terkait dakwah itu tidak sulit cukup dengan contoh tanpa kata dan mengajak teman-teman gabung di majelis ilmu atau kajian-kajian dakwah seperti kajian kita ini tapi ada yang menolak dengan berbagai alasan. Bagaimana seharusnya kita menyikapi perlakuan dari teman yang kita ajak dan bagaimana caranya agar semangat menimba ilmu untuk diri pribadi agar tidak luntur justru semakin semangat dari hari ke hari?
Terima kasih

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

Kalau di tolak jangan kecewa ya apalagi sakit hati. Tugas utama kita hanyan mengajak bukan membuat mereka berubah, karena urusan hidayah adalah urusan Alloh ﷻ. Karena Rasulullah ﷺ pun tugasnya untuk menyampaikan saja untuk hidayah Alloh ﷻ yang tentukan.

Dalam menggapai ilmu yang utama adalah keinginan tahuan kemudian tujuan selanjutnya mengaplikasikan ilmu tersebut lalu ingat tujuan akhir hingga itu bisa selalu membakar semangat jika lagi futur ingat tujuan awal apa?

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

1. Bund, Apakah Dibolehkan Mengantar Teman Yang Beragama Nashrani Ke Gereja Untuk Menarik Hatinya? Dan juga misal tolong menolong kepada non Muslim atau beda agama?

2. Bund, Kini bermunculan istilah ustadz medsos, kyai dumay, dan ajengan digital. Bagaimana dengan Dakwah Ustadz Populer di Media Sosial.
Apakah dakwah para ustadz di Youtube ini melakukan komersialisasi dakwah atau komodifikasi agama? Apakah wajah agama dan dimensi keberagamaan yang ditampilkan para ustadz ini bersifat substantif atau malah bersandar pada logika budaya massa [popular] yang hanya menampilkan kemudahan akses, raihan eksistensi, dan berorientasi pasar?

3. Bund, apa hukumnya berdakwah dengan sosial media yang seperti banyak dilakukan oleh ustadz-ustadz atau masyarakat kita sekarang misalkan by youtube, wa, ig dan lain-lain, sedangkan pada zaman Rasulullah ﷺ itu kan tidak ada medsos dan tidak pernah juga dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ menggunakan medsos. Kembali lagi ke hadist, misalkan kalau segala sesuatu yang tidak ada dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ maka amalan itu kan akan tertolak?

Nah itu bagaimana bund?

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

1. Tolong menolong dengan beda agama dibolehkan karena Rasulullah ﷺ juga pernah mencontohkan dan kita memang di perintahkan untuk itu "hablum minanas." 

Untuk menyenangkan Alloh ﷻ, senangkan yang d bumi.

Untuk mengantar ke rumah ibadah selama kita tidak masuk dan ikut dalam ibadahnya tidak apa dalam konteks itu benar benar diperlukan.

2. Dakwah itu dengan berbagai cara, termasuk dengan medsos, dan sebaiknya memang begitu supaya syiar bisa sampai ke tempat yang tidak bisa kita tuju.
Dan ingat setiap manusia itu dimintai pertanggungjawaban, sehingga kelak tidak ada umat ketika ditanya tentang perintah Alloh ﷻ dan larangan-Nya jawab tidak tahu. 

Selanjutnya kita tidak usah ikut-ikutan pola pikir mereka itu akan memacah belah umat yang kedua kita akan tertular yang namanya penyakit hati.

3. Iya benar, tapi itu jika masalah ketauhidan tapi jika masalah muamalah itu boleh dan itu dicontohkan Rasulullah ﷺ dengan tetap berinteraksi dengan yahudi pada waktu itu. Ini yang harus paling kita pahami masalah akidah atau muamalah.

Wallahu a’lam bishawab

🔹Sekarang memang sepertinya dakwah secara online ini lebih praktis dan bisa mengena semua kalangan njih bund.
Jazakillah Khairan.

0️⃣4️⃣ Evi ~ Jakarta
Bagaimana filter kita sebagai orang tua melihat fenomena dakwah di sosmed yang berkedok agama tapi justru membawa dampak buruk untuk anak-anak muda yang masih labil? Lalu bagaimana sikap kita sebagai orang tua disaat anak-anak giroh nya ikutan majelis atau pengajian tapi di jam-jam malam? 
Terima kasih

🌸Jawab:
Ajak diskusi anak anak tentang apa yang dia tonton arahkan yang benar dan salah. Untuk hp berlakukan jam malam atau jam tayang. Sering-sering ajak ke kajian online.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat dakwah tidak harus dengan ceramah atau ajakan tapi dengan prilaku kita yang sesuatu dengan al Qur'an itu lebih menarik bagi mereka.

Dalam dakwah jangan paksain dapat hidayah ya, karena itu hak prerogatif Alloh ﷻ semata.

Berdakwah biarkan seperti air mengalir saja, do'akan yang lain serahkan semua kepada Alloh ﷻ.

Wallahu a’lam bishawab

JALAN HARMONIS

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 JALAN HARMONIS

Nilai asah, asih, asuh akan muncul dengan sendirinya karena pola hidup rukun akan membuat seseorang atau kelompok orang untuk saling membantu dari kesulitan yang sangat sukar diselesaikan sendiri.

Hal ini sebagaimana riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه – ، قَالَ : قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : (( رَحِمَ اللهُ رَجُلاً قَامَ مِنَ اللَّيْلِ ، فَصَلَّى وَأيْقَظَ امْرَأَتَهُ ، فَإنْ أبَتْ نَضَحَ في وَجْهِهَا المَاءَ ، رَحِمَ اللهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ ، فَصَلَّتْ وَأيْقَظَتْ زَوْجَهَا ، فَإن أبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ المَاءَ )) رواه أَبُو داود بإسناد صحيح

"Alloh ﷻ merahmati seorang lelaki yang bangun pada malam hari, lalu ia sholat dan membangunkan istrinya. Jika istrinya menolak, ia memercikkan air pada wajahnya. Alloh ﷻ merahmati seorang perempuan yang bangun pada malam hari, lalu ia sholat dan membangunkan suaminya. Jika suaminya menolak, ia memercikkan air pada wajahnya." (HR. Abu Daud, sanadnya sahih; Abu Daud nomor 1308, 1450; An-Nasai 3: 205; Ibnu Majah nomor 1339; Ahmad 2:250, 436).

Di dalam hadis riwayat Muslim, "Nabi melaksanakan sholat hingga kedua mata kakinya bengkak padahal beliau telah diampuni dosa yang lalu dan yang akan datang oleh Alloh ﷻ. Ia beribadah seperti itu sebab ia ingin menjadi hamba yang bersyukur. Yang artinya jika kita melakukannya dengan ikhlas karena Alloh ﷻ pasti semua yang kita jalani tidak akan menjadi beban. Karena cinta itu nikmatnya melayani.”

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Aisya ~ Cikmpek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu, 

Dalam hal ini ustadz, afwan di usia berapakah kalau anak mau dibiasakan untuk ibadah suunah malam?

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Sejak masuk baligh telah dapat mulai berlatih dalam melaksanakan ibadah sunah sejak usia 9 tahun.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ iiN ~ Boyolali
Ustadz, afwan, di bagian ini maksudnya "cinta itu nikmatnya melayani-melayani apakah berlaku untuk sama-sama di hubungan harmonis manusia?

🌸Jawab:
Tentu bagian dari keharmonisan.

🔹Kalau dihubungan manusia, suami atau istri, kenapa saya sering mendengar istri saja yang melayani ya, bukan suami. Tolong dibenarkan kalau saya keliru ustadz.

🌸Melayani tidak hanya pada istri akan tetapi suami, maka istri dan suami saling melayani agar harmonis dapat saling bersamaan dalam menjalani kehidupannya.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Evi ~ Jakarta
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Bagaimana jika seorang istri  mendiamkan suami karena lelah dengan rutinitas dirumah dan anak-anak ditambah tekanan batin hidup 1 atap dengan mertua dan ipar? Bagaimana caranya menjalin keharmonisan seperti dulu? Jika menemukan solusi tepat tapi si suami masih mau tetap tinggal dirumah dengan si ibu?

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Keharmonisan dapat terjalin bila berada tinggal secara mandiri, tetapi bila senantiasa kumpul satu atap banyak keluarga akan keharmonisan di dapat hanya semu.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Harmonis akan terjalin menempuh jalan menuju surga dengan ibadah dan beramal shalih.

Wallahu a’lam bishawab

MEMANCING KEBAIKAN DENGAN KEBAIKAN

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 MEMANCING KEBAIKAN DENGAN KEBAIKAN

Sholehah, bicara soal pancing memancing, pastinya, jika ingin mendapatkan ikan, harus ada umpan bukan? 

Jika seseorang memberikan kebaikan kepada orang lain, maka kebaikan itu akan kembali kepadanya. 

Siapa saja yang memberi, maka suatu saat juga akan mendapatkan. 

Begitu pula sebaliknya, orang yang tidak pernah memberi sesuatu miliknya maka juga tidak akan mendapatkan dari orang lain. 

Kebaikan yang diterima seseorang pada hakikatnya adalah miliknya sendiri.

Memberi dan sekaligus menerima sebagaimana yang dimaksudkan itu tidak selalu terjadi antar dua orang yang sama. 

Pengembalian itu bisa terjadi dari orang lain atau bukan berasal dari orang yang semula diberi. Dalam konteks ini yang terjadi bukan tukar menukar atau saling memberi dan menerima. 

Tetapi, perolehan kembali bisa berasal dari orang yang berbeda.

Sebaliknya, orang yang suka menahan harta dan kebaikannya, maka ruang hidupnya juga akan terbatas. 

Keterbatasan itu akan mengakibatkan peluang untuk mendapatkan sesuatu juga terbatas. 

Itulah sebabnya, Islam menganjurkan kepada umatnya agar berinfaq, bersedekah, berzakat, dan lain-lain. Orang yang suka memberikan hartanya kepada orang lain ternyata tidak akan menjadi miskin. Tidak pernah ditemui orang menjadi miskin yang disebabkan oleh karena mengeluarkan hartanya untuk disedekahkan.

Demikian pula, kebaikan hati yang diberikan kepada orang lain tidak pernah sia-sia terhadap dirinya. Kebaikan serupa dan bahkan lebih, pada saatnya akan diterima kembali. Maka muncul nasihat moral yang sudah dikenal luas, berbunyi sebagai berikut : ' berbuat baiklah kepada orang lain, agar orang lain juga berbuat baik kepadamu'. Selain itu juga terdapat ajaran yang sedemikian indah, yaitu bahwa, siapa saja yang mau menolong penduduk bumi, maka yang bersangkutan akan ditolong oleh Dzat Yang ada di langit.

Dengan menggunakan logika tersebut, maka oleh banyak orang kehidupan ini diumpamakan seperti bercermin. Jika kita tampil di depan cermin dengan sempurna, maka diri kita yang tampak di cermin adalah juga kesempurnaan. Sebaliknya, jika kita sedang marah, cemberut, dan berwajah masam kemudian bercermin, maka wajah yang kelihatan juga persis yang kita tampakkan itu. Itulah sebabnya, jika kita ingin mendapatkan sesuatu maka harus memberikan sesuatu kepada orang lain. Dalam kehidupan ini apa yang kita berikan sebenarnya juga yang akan kita peroleh. Oleh karena itu, jika kita tidak memberi, maka juga tidak akan menerima.

Sholehah...
Berbuat Baiklah Karena Kebaikan Itu Akan Kembali Padamu.

Dikisahkan bahwa Fudhail bin ‘Iyadh pernah berkisah tentang seorang laki-laki shalih yang pencaharian sehari-harinya menenun benang yang kemudian ia jual ke pasar dengan harga satu dirham. Suatu hari, selepas ia menjual hasil tenunannya, pulanglah ia dengan penuh rasa syukur. Ia membayangkan hari ini bisa membeli makanan untuk keluarganya. Namun di tengah jalan ia bertemu dengan seorang pengemis yang kelihatan sangat menderita. Tanpa pikir panjang ia pun merogoh sakunya dan memberikan uang 1 dirham (satu-satunya uang yang ia miliki) kepada pengemis tadi. Sesampainya di rumah, ia pun bercerita kepada istrinya tentang uang 1 dirham hasil jerih payah tenunan mereka. Dan, subhaanallaah…, sang istri menyambutnya dengan senyum, tanda ia ridha dengan apa yang dilakukan oleh suaminya. Namun karena di rumah tidak ada makanan (juga uang), maka sang istri mengumpulkan beberapa alat dapur bekas, yang kemudian ia serahkan kepada suaminya untuk dijual. Saat itu juga sang suami berangkat kembali ke pasar, namun sampai pasar sepi, tidak ada satu orang pun yang membeli barang (bekas) dagangannya. Hampir ia memutuskan pulang, namun ia melihat seorang pedagang ikan yang sepertinya bernasib sama dengan dirinya, tidak laku. Akhirnya terbetiklah pikiran untuk menukar alat-alat dapur dagangannya dengan ikan yang dijual temannya. Gayung bersambut, pedagang ikan setuju. Jadilah ia pulang dengan membawa ikan yang cukup. Sesampainya di rumah ia serahkan ikan-ikan tadi kepada istrinya. Beberapa saat kemudian, ia mendengar jeritan istrinya. Saat ia mendatangi istrinya, ia menemukan istrinya sedang menimang sebuah batu mulia yang ia dapatkan dari salah satu perut ikan yang ia belah. Ketika batu tadi ditawarkan kepada beberapa pedagang batu mulia yang dikenal, ternyata ada yang berani membelinya dengan harga 120 ribu dirham. Ia pun segera pulang dengan membawa 12 karung uang, yang masing-masing berisi 10 ribu dirham. Sesampainya dirumah, ternyata ia sudah ditunggu oleh seorang pengemis. Dengan mantap, laki-laki shalih tadi mempersilakan pengemis untuk mengambil uang tersebut. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan baik ini, si pengemis pun mengambil 6 karung kemudian membawanya pergi. Namun tidak lama kemudian ia kembali ke rumah laki-laki shalih. “Ada apa saudaraku?” Sapa sang laki-laki shalih. “Saya datang untuk mengembalikan kembali uang-uang ini.” Jawab pengemis. “Kenapa ?” “Karena saya datang hanya sekedar diutus untuk mengujimu dan memberi-tahukan kepadamu kalau Alloh ﷻ sangat senang dengan sadaqah 1 dirhammu, Dia telah menyiapkan 20 qirath balasan untukmu. Dan uang yang kau terima adalah balasan 1 qirath dari 20 qirath yang ada. Masih ada 19 qirath lagi yang disimpan Alloh ﷻ. Subhanallah… “Tiadalah seorang manusia berbuat baik, kecuali kebaikan tersebut akan kembali kepada pelakunya.” (Kalam Hikmah)

Kita sering mendengar ungkapan “sedikit-sedikit, nanti jadi bukit”. Hal-hal besar tidak selalu lahir dari pekerjaan besar. Hal besar juga bisa lahir dari hal-hal kecil atau terlihat sepele, tapi lambat-laun menjadi besar. Yah begitulah., memang, kita sering hanya melihat segala sesuatu dari “hasil”, tapi kita melupakan bahwa yang besar bisa saja lahir dari “proses” penumpukan yang kecil-kecil atau dianggap sepele atau dianggap tetik bengik. Tumpukan pasir yang dulunya hanya butir-butir kecil bisa menjadi gunung pasir, atau bahkan padang pasir luas.

Hal itu juga berlaku dalam kehidupan kita. Kita sering menyepelekan hal-hal kecil, padahal hal yang kecil itu bernilai, bahkan jika berakumulasi, hal-hal itu menjadi besar. Sadarkah kita bahwa segelas air putih akan tampak tidak berarti jika disandingkan dengan minuman mewah lain, tapi air putih bisa jadi sangat berarti bagi seseorang yang sangat kehausan di tengah terik matahari.

Perbuatan baik yang kecil sering kita anggap tidak bernilai. Membuang duri dari tengah jalan menjadi tampak sepele, tapi jika tidak disingkirkan, akan ada orang yang terluka. Jika perbuatan baik yang tampak sepele sering dilakukan, ia akan menjadi tumpukan kebaikan yang besar. Sebaliknya, misalnya, mengunjing orang mungkin bagi kebanyakan kita dianggap sepele, tapi perbuatan kecil itu akan berdampak negatif secara luas. Bayangkan saja, betapa banyak kepanikan sosial, isu-isu, desas-desus, stigma, pembentukan opini, bahkan yang meski faktual, tapi termasuk penggunjingan, akan berdampak besar, dan sistemik di masyarakat. Tidak hanya perbuatan baik yang kecil, melainkan perbuatan jahat yang juga jika rutin dilakukan, akan berdampak besar. Tidak ada dosa besar, melainkan dosa-dosa kecil yang selalu dilakukan, demikian dikatakan dalam ajaran Islam.

Dalam al-Qur`an, disebutkan, “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. al-Zalzalah: 7-8). 

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh Uni, 

Terkadang, kalau sudah melakukan kebaikan selalu teringat dalam pikiran. Saat yang diberi kebaikan berbuat kesalahan kepada kita, diungkitlah kebaikan yang dulu-dulu. 

Atau saat kita butuh pertolongan, dia tidak bisa atau tidak mau menolong. Emosi hati ingat kebaikan yang pernah diberikan. 

Bagaimana mengelola hati supaya terhindar dari penyakit seperti itu?

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh Eyang Mami

Iyaa tuh, sifat yang sangat manusiawi eyang. Bagaimana caranya agar kita terhindar dari hal itu? 

Caranya adalah apapun kebaikan yang kita lakuin, maka lupakanlah saat itu juga, dan jangan pernah berharap orang tersebut akan membalas kebaikan yang kita lakukan, karena sebaik baik balasan itu bukan dari manusia, tapi dari Alloh ﷻ. 

Sulit, iyaa, tapi bukan berarti kita tidak bisa untuk belajar melakukan hal itu. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

Bunda irna dalam hal ini (pertanyaan dan jawaban di nomor 1), kalau kita memberi atau membantu tapi tidak berharap kembali.
Hanya berharap pahala dari Alloh ﷻ apakah bisa disebut ikhlas nda?

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Ya hal seperti itu yang disebut Ikhlas karena Alloh ﷻ. Berbuat untuk berharap pahala dari Alloh ﷻ saja, meski derajat tertingginya adalah berbuat hanya karena ingin meraih Ridho-Nya Alloh ﷻ, tapi tidak salah jika berbuat karena inginkan pahala dari Alloh ﷻ. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh,

1. Bu, terpikir sering ingin berbuat baik. Tapi entah mengapa kadang tidak pernah kesampaian. Dapat pahala tidak ya bu?

2. Terus bagaimana Bu jika sebaliknya, ada niat berbuat jahat tapi dak kesampaian juga. Kalaupun kesampaian apakah perbuatan jahat yang kita lakukan akan berbalik lagi ke kita Bu?

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

1. InsyaaAllah, saat berniat melakukan kebaikan, maka Malaikat sudah mencatat 1 kebaikan, dan saat kebaikan itu dilakukan, maka akan ditambah 1 lagi catatan amalan, jadi untuk hal ini akan ada 2 nilai. Begitulah baiknya Alloh ﷻ, begitu Maha Pemurahnya Alloh ﷻ terhadap hamba-Nya.

2. Namun disaat berniat melakukan kejahatan, maka malaikat belum akan mencatatnya, sampai niat itu benar-benar dilaksanakan. Betapa Maha Penyayangnya Alloh ﷻ terhadap Hamba-Nya.

Dari Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hadits yang beliau riwayatkan dari Rabb-nya Azza wa Jalla. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Alloh ﷻ menulis kebaikan-kebaikan dan kesalahan-kesalahan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berniat melakukan kebaikan namun dia tidak (jadi) melakukannya, Alloh ﷻ tetap menuliskanya sebagai satu kebaikan sempurna di sisi-Nya. Jika ia berniat berbuat kebaikan kemudian mengerjakannya, maka Alloh ﷻ menulisnya di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat sampai kelipatan yang banyak. Barangsiapa berniat berbuat buruk namun dia tidak jadi melakukannya, maka Alloh ﷻ menulisnya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Dan  barangsiapa berniat berbuat kesalahan kemudian mengerjakannya, maka Alloh ﷻ menuliskannya sebagai satu kesalahan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣4️⃣ Evi ~ Jakarta 
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

1. Bagaimana cara mengajarkan anak supaya terbiasa membantu orang lain saat kita tidak bersama mereka walaupun sudah kita contohkan dengan perilaku kita?

2. Orang tua saya mengajarkan untuk berbuat baik terhadap siapapun meskipun orang itu dzalim kepada kita. Nah bagaimana tips kita supaya bisa konsisten terus berbuat baik pada siapapun meskipun orang itu dzalim?
Terimakasih

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

1.  Untuk mendidik anak terbiasa membantu meski saat jauh dari kita, bisa dengan menumbuhkan rasa empati didalam dirinya, bercerita tentang kehidupan orang-orang yang kesulitan, ajak menemui orang-orang yang hidupnya susah, bisa ajak ke panti asuhan juga. Setiap akan membantu atau akan bersedekah, minta dia yang memberikannya, dan selalu beri gambaran bagaimana susahnya hidup orang-orang tersebut, dan karena itu kita perlu mebantu.

2. Berbuat hanya karena ingin mengharap Ridho Allah Ta'ala, bukan karna makhluk-Nya. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣5️⃣ iDa ~ Yogja
Saat saya akan atau sedang berbuat suatu kebaikan, kadang-kadang merasa seperti ada bisikan atau pemikiran yang mengarahkan untuk riya'. 
Kemudian saya langsung mengucap istighfar berulang-ulang. Apakah itu godaan dalam berbuat baik, atau sudah terhitung sebagai perbuatan riya'?

🌸Jawab:
Satu hal yang perlu diwaspadai saat kita berniat akan melakukan perbuatan baik adalah hadirnya godaan setan. 

Setan dapat berpenampilan dalam berbagai bentuk dan wujud, bisa berbentuk bisikan buruk, namun dapat juga dalam setan berwujud manusia. 

Tidak ada satu kegiatan positif yang setan tidak datang kepada seseorang. 

Disaat ada bisikan seperti itu dan langsung di istighfari itulah salah satu jalan menghentikan langkah setan tersebut. Semoga Alloh ﷻ melindungi kita dari godaan setan saat beramal. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣6️⃣ Fatimah ~ Bandung 
Ustadzah, mungkin agak keluar tema tapi masih tentang kebaikan. Ketika kita tengok saudara sakit yang berkali-kali keluar masuk RS, ada kalanya kepikiran sudah ahh nengoknya sekali saja toh dia bolak balik RS ternyata. Apakah itu termasuk hal yang Alloh ﷻ kehendaki? Atau akibat kebakhilan kita?

Maaf terimakasih ustadzah.

🌸Jawab:
Menengok saudara, tetangga, teman yang lagi sakit itu tidak dihitung hitung berapa kali, rutin atau tidaknya dia keluar masuk rumah sakit, tapi sebesar apa perhatian kita terhadap mereka.  Orang yang sedang di uji itu malah sebenarnya butuh perhatian, baik dari saudara, dari tetangga, dari teman. Dan pahalanya besar melihat orang sakit. 

Alloh ﷻ tidak membatasi hamba-Nya utk berbuat baik, sekecil apapun itu, apalagi melihat orang sakit. Jadi jika terlintas hal seperti itu, maka berta'awudz dan beristighfarlah, sebenarnya hal itu datang dari setan yang memang tidak menginginkan kita berbuat baik. 

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat-sahabatku...

Alloh ﷻ berfirman dalam surah al-Isra: 7,  artinya: 

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.”

Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa hakikat perbuatan baik akan kembali kepada pelakunya, sebagaimana adanya, baik di dunia dan di akhirat.  

Jika sudah ada terniat, maka segeralah lakukan, perbuatan baik janganlah ditunda tunda.

Wallahu a’lam bishawab

Mohon maaf lahir batin.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

DI BALIK KEBENARAN

 


OLeh: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I 

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 DI BALIK KEBENARAN

الحمد لله

Bertemu kembali.
Kita mulai kembali saat ini masuk ke dalam di balik kebenaran akan ada mutiara hikmah.

Kebenaran dapat diartikan adalah semua yang “ada”, apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan segala atributnya. Semua apa yang “ada” itulah yang datang dari Tuhanmu (Alloh ﷻ). Karena semuanya itu adalah datang (ciptaan) dari Alloh ﷻ.

Apa yang ada terwujud atau didukung oleh tiga faktor utama yakni dzat, bentuk dan sifat. Apa yang ada bisa saja berupa benda, berupa proses atau perbuatan, berupa kondisi atau situasi. Di samping itu, termasuk juga wahyu atau Firman Alloh ﷻ yang berupa kitab suci. Dengan kata lain kebenaran itu adalah semua isi alam ini atau alam semesta dengan segala dzat yang ada, segala bentuk dan segala sifat yang melekat padanya. Keberadaannya atau eksisitensinya tidak dapat dibantah atau dinafikan oleh siapapun.  Makanya kita wajib mengakuinya sampai pada tingkat tidak ada keraguan padanya.

"Dan Kami tidak menciptakan langit dan Bumi serta apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan kebenaran. Dan sungguh, kiamat pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik." [QS. Al-Hijr: 85]

Alloh ﷻ adalah pencipta segala sesuatu. Dia menciptakan segala sesuatu menurut ukuran-Nya dan ciptaan-Nya tersebut pasti membawa kebenaran, kebaikan dan bermanfaat bagi semua makhluk hidup yang hidup dan tinggal di muka bumi ini.

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ dengan membawa kebenaran. Dan kita pun meyakini dan bersaksi bahwa Al-Qur’an itu memang datangnya dari Alloh ﷻ dengan jelas, yaitu menjelaskan tentang yang benar (haq) dan salah (batil).

Rasulullah ﷺ selalu bermunajat kepada Alloh ﷻ, "Ya Alloh ﷻ terangilah hati-hati kami dengan cahaya petunjuk-Mu, seperti Engkau menyinari alam semesta ini selamanya dengan sang surya dan rahmat-Mu."

Begitu pentingnya hati dalam diri seorang insan. Sebab, itulah parameter sehat atau rusaknya keseluruhan orang itu. Nabi ﷺ bersabda, "Sesungguhnya dalam jasad manusia terdapat segumpal darah. Jika rusak, maka rusaklah semua jasad manusia. Dan jika beres, beres pulalah semua jasad manusia. Ingatlah bahwa ia adalah hati." (HR. Bukhari-Muslim).

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Aisya ~ Cikampek
"Kita mulai kembali saat ini masuk ke dalam di balik kebenaran akan ada mutiara hikmah."

Contohnya seperti hari-hari baik memberimu kebahagiaan dan hari-hari buruk memberimu pengalaman. Begitukah tadz?

🔷Jawab:
Ya tentu akan selalu hadir dalam kebaikan.

🌷Jadi selalu keep husnudzon kepada apapun yang telah Alloh ﷻ takdirkan ke kita ya tadz. Termasuk hal buruk yang menimpa yang kadang bikin down.
MasyaaAllah kajian malam ini.

0️⃣2️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh,

Ustadz, bagaimana dengan fenomena sekarang ini yang banyak yang oplas, tanam benang bahkan sampai berganti kelamin, merubah ciptaan-Nya. Tapi tetap juga menjalankan semua perintah-Nya.

🔷Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Adanya oplas disebabkan lemahnya iman dan tertutup pada yang Haq. Maka ibadahnya akan dapat sulit diterima oleh sang khaliq.

🌷Oplas saja ibadahnya sulit diterima njih tadz. 
Bagaimana dengan yang sampai ganti kelamin operasi kelamin?

🔷Kembali ke dalam asli jenisnya. Seperti pria menganti menjadi wanita tetapi meninggalkan sholat Jum'at, maka menjadi dosa. Sebab aslinya pria.

🌷Termasuk ke sholat nya, shodaqohnya, dan perbuatan baik lainya kah tadz?

🔷Termasuk berbagai ibadahnya, karena oplas telah menyalahi dari qadrat dan iradatnya ilahi.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ iiN ~ Boyolali
Ustadz, tapi mereka yang oplas itu juga masih mungkin masih melakukan kewajiban, apakah serta merta amal ibadahnya tidak ternilai?

🔷Jawab:
Tidak dapat bernilai, karena secara qadrat dan iradat tidak bersyukur atas penciptaan dari Rabb nya yang telah di ciptakan secara sempurna jenis aslinya. Sejak dari Nabi Adam as sampai ke Nabi Muhammad ﷺ dilarang adanya oplas sampai menganti jenis kelaminnya.

🌷Na'udzubillah.
Ngeri sekali ya memang oplas itu, tapi semakin kesini semkin banyak yang mengikutinya, sulam-sulam, tanam bulu mata.

🔷Hukum operasi ganti kelamin adalah haram, berdasarkan dalil Al-Qur`an dan As-Sunnah. (M. Mukhtar Syinqithi, Ahkam Al-Jirahah Al-Thibbiyah, hal. 199; Fahad Abdullah Hazmi, Al-Wajiz fi Ahkam Al-Jirahah Al-Thibbiyyah, hal. 12; Walid bin Rasyid Sa’idan, Al-Ifadah al-Syar’iyah fi Ba’dh Al-Masail al-Thibbiyyah, hal. 128).

Dalil Al-Qur`an firman Alloh ﷻ, “Dan aku (syaithan) akan menyuruh mereka (mengubah ciptaan Alloh ﷻ), lalu mereka benar-benar mengubahnya.” (QS. An-Nisaa` : 119). 

Ayat ini menunjukkan upaya syaitan mengajak manusia untuk melakukan berbagai perbuatan maksiat.

Wallahu a’lam bishawab

🌷Na'am ustadz, jazakallah khairan.

0️⃣4️⃣ Sulami ~ Sidoarjo
Mohon solusi ustadz...

Dalam hal kejahatan, musibah yang menimpa kita, itu rasanya sulit untuk di cerna jika itu juga membawa kebaikan atau manfaat bagi kita ustadz.

Bagaimana caranya memahamkan hati untuk ini ustadz?

🔷Jawab:
Sabar serta ikhlas dan berdzikir kepada Alloh ﷻ dalam ibadah fardhu dan Sunnah maupun berkumpul hamba yang beriman dan Mukhlis. Dapat saling menguatkan maupun mengetahui hikmah atau rahasia di balik musibah akan menjadi ketangguhan mental yang sempurna bagi orang yang terkena musibah. Hikmah musibah di antaranya ialah diampuninya dosa-dosa. Sabda Rasulullah ﷺ, “Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali dengannya Alloh ﷻ akan menghapus sebagian dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣5️⃣ iiN ~ Boyolali
Ustadz, terkadang kan hati ini terbatas untuk mengerti hikmah dibalik semua musibah, tidak kuat dalam menghadapinya. Apakah sikap ini juga bisa diartikan bahwa tidak mengakui kebenaran Alloh ﷻ?

🔷Jawab:
Hati porosnya iman yang berada paling dalam akal porosnya takwa dan perbuatan porosnya Ihsan. Untuk dapat mengakui kebenaran senantiasa mengasah hati dan akal dengan mendalami ilmu keislaman agar dapat membedakan mana yang Haq dan yang batil.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Kebenaran selalu hadir ke dalam hati yang paling dalam dan akal mencerna untuk memahaminya serta bersemangat dalam mencari ilmu menyiapkan bekal akhirat.

Wallahu a’lam bishawab