Kamis, 30 Juni 2022

PENGABDIAN



OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe, S.Mn.,S.ST.,M.Ak

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 PENGABDIAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Alloh ﷻ atas segala karunia dan kasih sayang-Nya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah pada baginda Rasulullah ﷺ.  

InsyaAllah tema materi kajian kita sore ini adalah tentang kepada siapa kita mengabdi. Berikut materinya "PENGABDIAN".

Jika ditanya, kepada siapa seharusnya mengabdi? 
Jawabannya mestinya kepada ALLOH ﷻ. 

Hal ini sejalan dengan ayat fenomenal yang sering disampaikan oleh para ulama, bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk mengabdi atau beribadah kepada Alloh ﷻ. 

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ 

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56) 

Namun realitanya tidaklah semua manusia menjadi pengabdi Alloh ﷻ. Banyak juga pengabdi sesama manusia, bahkan menyimpang dari ajaran agama, yaitu menjadi pengabdi setan. 

Seorang muslim dalam ikrarnya telah berjanji bahwa sholatnya, ibadahnya, hidupnya dan matinya adalah wujud pengabdian kepada Alloh ﷻ. 

قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya sholat ku, ibadah ku, hidup ku dan mati ku hanyalah untuk Alloh ﷻ, Tuhan seluruh alam." (QS. Al-An'am: 162)

Ikrar ini hakikatnya menyampaikan informasi tersirat bahwa pengabdian kepada Alloh ﷻ  perlu pengorbanan.  Berkorban untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Alloh ﷻ. 

تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُجَٰهِدُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمۡوَٰلِكُمۡ وَأَنفُسِكُمۡۚ ذَٰلِكُمۡ خَيۡرٞ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ 

"(Yaitu) kamu beriman kepada Alloh ﷻ dan rasul-Nya dan berjihad di jalan Alloh ﷻ dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui." (QS. Ash-Shaf: 11)

Maka, pengabdian kepada Alloh ﷻ sesungguhnya adalah pengorbanan dan perjuangan dengan harta dan jiwa. Dengan harta, seorang mukmin pastinya menggunakan hartanya di jalan Alloh ﷻ dalam bentuk zakat, infaq shadaqah untuk bekalnya di akhirat. Dengan jiwanya, seorang mukmin mempersembahkan lelah dan keringatnya untuk kebaikan, pun jika suatu saat panggilan jihad berkumandang, ia akan menyambutnya. Kematian yang terbaik adalah saat berjuang di jalan Alloh ﷻ untuk meraih syahid. 

Karenanya, pengabdian kepada Alloh ﷻ adalah pengabdian hakiki, yang teraktualisasi dalam Iman, Islam dan Ihsan. Islam datang untuk membebaskan manusia dari mengabdi atau menghamba kepada sesama, juga untuk meluruskan manusia dari pengabdi dunia menjadi pengabdi Alloh ﷻ. 

Yaa... 
Dunia ini ternyata sebentar saja. Hiruk pikuk berita setiap saat mengabarkan kematian orang-orang, termasuk mungkin keluarga dan sahabat terdekat. Tidak abadi. 

Pengabdian kepada Alloh ﷻ adalah untuk menuju keabadian, yang telah dijanjikan kepada mukmin, dan sungguh janji Alloh ﷻ pastilah benar. 

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamu'alaikum Ustadz. 

1. Dalam sebuah forum rapat, adzan terdengar. Dengan alasan tanggung, rapat tetap berlangsung sampai pukul 13.00. Setelah itu dilanjut diskusi kelompok kecil tanpa salat terlebih dahulu dengan alasan urgen untuk segera diselesaikan. Sebenarnya ada diantara mereka yang gelisah karena belum salat tetapi tidak berani bicara ijin sholat. 

Apakah termasuk mengabdi kepada manusia? Karena yang memimpin rapat adalah kepala dinas. 

2. Masalah infaq. 
Apakah dianggap 'pelit' jika berinfak setelah menghitung-hitung kebutuhan. Karena tidak yakin bahwa Alloh ﷻ akan ganti yang sudah dikeluarkan. Apakah jihad harta artinya ketika diminta berinfak harus segera memberi padahal sedang banyak kebutuhan?

🌸Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

1. Kegiatan rapat hampir setiap hari ada di kantor, karena kegiatan rutin. Seharusnya bisa dibuat manajemen rapat, dengan menyiasati waktu-waktu sholat, misal mempercepat waktu rapat, yang biasanya mulai jam 10, bisa dipercepat jam 8 atau jam 9, sehingga pas dzuhur bisa sholat. Atau jika rapat mulai dzuhur, lalu disepakati bahwa saat adzan ashar break sebentar untuk sholat. Bagaimana jika ada pejabatnya? Baiknya izin saja dengan sopan, misal, "mohon izin pak atau bu direktur, kepala dinas, mau sholat dulu, nanti segera gabung lagi." Jika disampaikan secara sopan, semoga beliau-beliau berkenan dan tetap merasa dihormati. 
Wallahu a’lam bishawab

2. Pelit itu artinya tidak mau bersedekah, tidak mau berbagi dengan orang lain. Jika dirasa uangnya tidak cukup karena banyak kebutuhan hidup, rasanya bukanlah dianggap pelit. Yang pelit itu adalah yang punya kelapangan harta, tapi tidak mau berinfaq atau sedekah. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Cucu Cudliah ~ Tasikmalaya
Ustadz, pengabdian yang hakiki hanya kepada Allah Subhanahu Wata'ala.
Keteladan kita adalah Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam.

1. Masalahnya untuk meluruskan hati dan langkah kadangkala mengalami goncangan yang begitu hebat. Diantaranya suka ada perasaan bergantung pada manusia. Padahal kita sadar bahwa manusia sangat lemah.
Bagaimana cara mengatasinya? 

2. Masalahnya suami atau istri atau anak atau siapapun bukan milik kita tetapi hanya sekedar titipan, yang suatu waktu akan diambil oleh pemilik-Nya yakni Allah Subhanahu Wata'ala. Tapi sering menemukan suami suka memaksakan kehendaknya supaya istri taat padanya, padahal dia tidak menyadari bahwa dirinya sudah lalai menafkahi lahir maupun batin.

Langkah apa yang terbaik yang harus dilakukan istri?

Masalahnya dalam berinfak atau bersedekah  ingin yang terbaik yang diberikan. Khususnya  untuk diri sendiri, orang tua dan orang-orang yang kita cintai.

3. Bagaimana akad bersedekah untuk orang tua kita yang sudah meninggal?

Syukron

🌸Jawab:
1. Perasaan itu lumrah saja, rasa untuk 'bergantung' pada manusia. Karena mungkin ada faktor ekonomi, sosial, jabatan dan sebagainya. Yang tidak boleh adalah ketika hal tersebut membuat dia lupa pada Alloh ﷻ, dan mengkultuskan manusia. Ini yang tidak boleh. Jika terus bergantung pada manusia, biasanya ketika ada masalah, dia akan kecewa, sakit hati, dengki, bahkan bisa dendam. Karena itulah, bergantung itu hanya pada Alloh ﷻ semata, sebab tempat mengadu dan meminta hanya pada-Nya.

2. Bagaimana sikap istri? Bisa menyampaikan kepada suami secara halus, misal disela-sela dialog berdua tentang hak atau kewajiban masing-masing. Sekadar untuk mengingatkan kembali untuk pribadi masing-masing sebab ada kalanya manusia lupa dan lalai. Dan benar bahwa istri harus taat pada suami, karena itu mutlak. Beda halnya jika suami menyuruh berbuat maksiat, maka istri boleh mengabaikan perintah suami. 

3. Sedekah untuk orang tua yang susah wafat, cukup diniatkan saja atas nama almarhum atau almarhumah. Tidak perlu pakai akad. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Ridha ~ Bekasi
Subhanallah... 
Selalu tarik nafas panjang bila mengingat kematian.

Ustadz, bagaimana  seorang istri, ibu rumahtangga bisa meraih syahid?

🌸Jawab:
Jihadnya istri hakikatnya di rumah. Berbakti pada suaminya, menjadi madrasah buat anak-anaknya. Bila, dalam salah satu momen, misal saat melahirkan istri meninggal, insyaAllah termasuk syahid.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Selamat liburan dan berkah usianya. Aamiin

Wallahu a’lam bishawab

KETIKA MERASA ALLOH ﷻ TIDAK ADIL

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 KETIKA MERASA ALLOH ﷻ TIDAK ADIL KEPADA KITA

Assalamu'alaikum teman-teman, apa kabarnya? Semoga sehat dan selalu dalam lindungan Alloh ﷻ. Aamiin

Puji beserta syukur marilah kita panjatkan kepada Alloh ﷻ yang telah memberikan beribu-ribu nikmat.

Tidak lupa solawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarganya, beserta sahabat. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya dan mendapat petunjuk hingga hari kiamat nanti.

Sahabat-Sahabatku.....

Kadang terbersit di hati...

Kenapa saya? Mengapa Alloh ﷻ begitu tidak adil?

Sebagian besar manusia di dunia ini saya pikir pernah mengeluh seperti itu, mempertanyakan keadilan Alloh ﷻ atas ujian yang ia terima. Untuk remaja mungkin akan mempertanyakan letak keadilan Alloh ﷻ saat merasa sudah belajar semaksimal mungkin untuk melanjutkan pendidikan di Universitas yang sudah sejak lama diimpikan tetapi ternyata gagal sedangkan teman seangkatannya yang terlihat santai justru lolos test, atau para sarjana yang merasa IPK nya tinggi tetapi masih menganggur atau gajinya lebih kecil di banding temannya yang IPK nya lebih rendah, hobinya main tapi bisa lebih sukses. Tapi apa pernah kita mempertanyakan letak keadilan Alloh ﷻ saat kita melihat orang yang harus makan dari tumpukan sampah setiap harinya? Saya yakin bahwa pertanyaan tentang keadilan Alloh ﷻ akan muncul hanya saat ketidaknyamanan itu benar-benar diri kita sendiri yang merasakan. Karena pada dasarnya sebagian besar manusia itu egois.

Pada dasarnya setiap orang yang sedang diuji akan merasa dirinyalah yang paling menderita, atau dirinyalah yang paling tahu tentang perasaan dirinya sendiri, sakitnya, pahitnya dan lain sebagainya. Dan dalam kondisi seperti ini kemudian membandingkan dengan orang lain yang dilihatnya sedang bahagia ia akan merasa Alloh ﷻ begitu tidak adil. 

Tapi pernahkah kita berpikir bahwa segala kesakitan, kesia-siaan yang terjadi, hancurnya mimpi itu bukan selalu menjadi yang terburuk? Pernahkah kita berpikir bahwa cinta Alloh ﷻ kepada kita lebih dari apa yang sekedar kita pikirkan?

Rencana Alloh ﷻ itu selalu menjadi misteri, Alloh ﷻ bisa menjadikan sesuatu yang kita anggap buruk itu jauh lebih indah dari apa yang kita bayangkan, Alloh ﷻ akan memberikan kasih sayangnya kepada umat-Nya yang mencintai dan senantiasa selalu mengingat-Nya. Lalu apa sudah cukupkah cinta kita untuk Alloh ﷻ sehingga kita terus mengharap kebahagiaan tanpa sedikitpun ujian sebagai kerikil-kerikilnya? 

Sungguh hanya akan menjadi sia-sia saat kita terus mempertanyakan dimana letak keadilan Alloh ﷻ yang saya terjemahkan dalam kalimat lain ‘Mengapa saya menderita?’ Alloh ﷻ selalu punya rencana dalam setiap skenario kehidupan, apa yang kita lihat buruk belum tentu benar-benar buruk, saat kita merasa mimpi kita hancur bisa jadi ada mimpi yang lebih tinggi yang siap-siap akan Alloh ﷻ wujudkan dengan ridhonya. Ujian datang bisa karena 2 hal, dosa kita yang terlalu banyak sehingga Alloh ﷻ menghapusnya perlahan dengan ujian di dunia, atau akan ada kejutan besar yang akan Alloh ﷻ berikan dari sabarnya kita menghadapi ujian. Akan selalu ada pelangi setelah badai.

Sahabat-sahabatku...

Alloh ﷻ berfirman dalam Al Quran,

"Barangsiapa mengerjakan amal perbuatan kebaikan sebesar dzarrah pun, niscaya ia akan mendapatkan balasannya. Dan, barangsiapa mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 7-8).

Jika kita sudah berbuat baik namun ternyata yang kita dapat adalah keburukan, apakah itu pertanda bahwa Alloh ﷻ tidak adil? Bukankah janji Alloh ﷻ itu benar? Sebelum menyimpulkan sesuatu, izinkan saya menceritakan sebuah kisah yang semoga dengan ini dapat membuka hati kita tentang memahami keadilan Alloh ﷻ.

Suatu hari, Nabi Musa AS sangat penasaran mengenai bentuk-bentuk keadilan yang Alloh ﷻ berikan kepada para hamba-Nya tatkala mereka masih ada di dunia. Ia pun kemudian pergi ke sebuah gunung untuk bermunajat, mencari jawaban atas rasa penasarannya itu yang mendalam.

Sesampainya di tempat tujuan, Nabi Musa segera memohon pada Pencipta-Nya, “Ya Rabb, perlihatkanlah padaku keadilan dan kejujuran dari sisi-Mu?”

“Engkau sesungguhnya adalah seorang yang terburu-buru, dan tidak mampu bersabar,” tegas Sang Khalik pada Nabi Musa.

“Hamba dapat bersabar dengan pertolongan-Mu ya Rabb,” jawab Nabi Musa membujuk.

Tidak lama kemudian, Alloh ﷻ menyuruh Nabi Musa untuk pergi ke sebuah sumber air dan bersembunyi di baliknya, “Di sana, engkau akan melihat kekuasaan dan ilmu-Ku tentang hal-hal ghaib.”

Menyadari akan jawaban Sang Maha Kasih, Nabi Musa pun bergegas menuju sebuah bukit di hadapan sumber air yang ditujukan oleh Tuhan-Nya. Di sana ia duduk bersembunyi, memperhatikan apapun yang kelak akan terjadi di depan matanya.

Tidak perlu menunggu lama, Nabi Musa melihat seorang penunggang kuda datang ke sumber air tersebut. Ia turun dari kudanya, berwudlu dan mengambil sedikit air untuk ia minum. Nabi Musa juga melihat sang penunggang kuda itu meletakkan sebuah tas berisi uang seribu dinar di sampingnya. Selepas shalat, pria itu lalu kembali menaiki kudanya. Ia lupa soal tas miliknya yang tadi diletakkan di sampingnya, malah terus memacu kudanya.

Kemudian, datanglah seorang anak kecil. Mengambil air minum di sumber air yang sama. Anak kecil itu melihat tas yang tertinggal itu, kemudian membawanya pergi. Tidak lama berselang, datanglah seorang kakek tua yang buta. Ia minum air di sumber itu, lalu mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat.

Di tengah perjalanan, sang penunggang kuda teringat tasnya yang terlupa. Ia segera kembali ke tempat semula. Ketika sampai, penunggang kuda itu menjumpai seorang kakek tua tunanetra. Si penunggang kuda langsung berkata, “Hai orang buta, tasku yang berisi seribu dinar baru saja tertinggal di tempat ini. Karena tidak ada orang lain di sini selain engkau, pastilah kau yang mengambilnya!”

Kakek tua itu menjawab, “Engkau kan tahu, aku ini buta. Bagaimana aku mampu melihat tas itu?”

Mendengar ucapan kakek tersebut, si penunggang kuda marah. Ia naik pitam, lalu mencabut pedangnya. Ditebasnya leher kakek yang malang itu dan tewas seketika. Penunggang kuda itu menggeladah dan mencari tasnya, namun tidak menemukannya. Ia pun pergi, meninggalkan tempat tersebut.

Pada saat itu, Nabi Musa berkata, “Wahai Tuhanku, hamba telah sabar dan Engkau sungguh sang maha adil. Tapi mohon jelaskanlah maksud peristiwa yang baru saja terjadi itu, agar aku tidak dalam kebingungan."

Lalu datanglah malaikat Jibril, ia berkata, “Musa, Alloh ﷻ berfirman, ‘Aku mengetahui segala rahasia, dan apapun yang tidak kamu ketahui."

Anak kecil yang mengambil tas itu sesungguhnya telah mengambil hak miliknya sendiri. Hal ini lantaran ayah anak tersebut menjadi buruh penunggang kuda selama bertahun-tahun, namun ia tidak pernah mendapatkan hasil kerja kerasnya, yang bila dihitung jumlah penghasilanya sama dengan jumlah uang yang ada di dalam tas itu.

Sedangkan si buta pernah melakukan pembunuhan terhadap pemilik tas sesungguhnya yang merupakan ayah si bocah kecil tadi. Ia mendapat hukum qisash darinya. Dan sampailah setiap orang yang punya hak akan mendapat haknya. Baik yang terlihat mata manusia, atau yang sengaja Alloh ﷻ sembunyikan. Keadilan dan kejujuran Kami sangat rahasia.

Usai mendengar penjelasan itu, Nabi Musa segera mengucap Istighfar.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Alloh ﷻ adalah Tuhan Yang Maha Adil dan di antara nama-nama-Nya yang paling indah adalah Al Hakam, Hakim, dan Al Adl, Yang Secara Inheren dan Benar-Benar Adil.

Jika kita meragukan manusia dalam kemampuannya untuk bersikap adil, itu wajar. Karena sebaik atau sepandai apapun manusia, terkadang penilaiannya tidak tepat atau tidak konsisten. Tapi, jangan pernah meragukan keadilan-Nya, karena Alloh ﷻ benar-benar Maha Adil. Jikapun dengan kasat mata kita saksikan ketimpangan-ketimpangan, jangan pernah ragukan Keadilan-Nya dalam menetapkan sesuatu. Sungguh, ilmu kita sangat sedikit untuk dapat memahami-Nya. Jangan pernah sekalipun meragukan segala sifat dan nama baik yang disandang-Nya.

Wallahu a’lam bishawab

Mohon maaf lahir dan natin jika ada salah-salah kata. 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh.

RAJINLAH ENGKAU MERAIH ILMU

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸RAJINLAH ENGKAU MENCARI ILMU

Alhamdulillah...
Yuk bersemangat...
Ku kutip dari ulama yang luar biasa, yaitu: 

Syaikh Az Zarnuji pun menjelaskan, bahwa diwajibkan pula atas seorang Muslim, mempelajari ilmu yang dibutuhkan dirinya sekarang ini, dan juga ilmu yang dapat diamalkan kapan saja dan dimana saja.

Mengapa wajib bagi setiap Muslim untuk menuntut ilmu? Karena ada banyak keutamaan ilmu. Beberapa keutamaan ilmu diantaranya adalah:

Ilmu adalah kekhususan, ilmu adalah keistimewaan yang Allah subhanahu wa ta’ala khususkan hanya untuk manusia semata. Selain ilmu, manusia dan hewan memiliki kesamaan.
Ilmu dapat mengantarkan seseorang menuju kepada kebajikan dan ketakwaan. Dan sebab ketakwaan itu, seseorang dapat memperoleh kemuliaan di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, dan kebahagiaan abadi.
Keutamaan akan ilmu ini seyogyanya dapat menjadikan setiap Muslim senantiasa bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.

Syaikh Az Zarnuji mengatakan, bahwa diantara hal yang penting dalam menuntut ilmu yang harus diperhatikan adalah fil jiddi (kesungguhan). Jika sesuatu dilakukan dengan kesungguhan, maka Allah subhanhu wa ta’ala akan memberikan keberhasilan di dalamnya. Selain kesungguhan (al jiddu), juga perlu diiringi dengan sikap kesungguhan yang terus menerus (al muwazobah) dan komitmen (al muzallimah) dalam menuntut ilmu. Tiga sikap ini harus ada dalam diri pelajar (orang yang belajar) dan berjalan beriringan, tidak dapat hanya salah satu saja.

Rujukan dari kitab  Ta'limul Muta'allim Tariq Al-Ta'allum ( تعليم المتعلم طريق التعلم).

★ Pengarang kitab : 

Syaikh al-Zarnuji lengkap nya Syaikh Burhan al-Din Ibrahim al-Zarnuji al-Hanafi.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Widia ~ Bekasi
Assalamualaikum ustadz.

Bagaimana cara menerapkan ilmu yang dapat dalam kehidupan sehari hari, kadang sudah tahu itu ilmunya tapi tetap saja sulit.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh.

Dalam mempelajari ilmu berawal dari niat yang lurus dan pikiran yang jernih, ketika sampai ke dalam hati ilmu mudah diamalkan.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamu'alaikum Tadz.

1. Kalimat: Selain ilmu, manusia dan hewan memiliki kesamaan. 

Maksudnya bagaimana ini Tadz. Dimana letak kesamaannya? 

2. Tiga sikap dalam menimba ilmu adalah kesungguhan, terus menerus, dan komitmen. 
Komitmen maksudnya bagaimana Tadz?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh.

1. Sama-sama diberikan otak tetapi hewan tidak diberikan akal.

2. Mencari ilmu dengan : 
~ Sungguh-sungguh artinya giat dalam mencari ilmu dan aktif dalam berbagai kegiatan dalam mencari ilmu diantaranya dengan hadir dalam majlis ilmu. Hal yang tidak dipahami dapat di tanyakan kepada Ahlinya.

~ Terus menerus artinya rutin tidak mudah goyah dan putus asa dalam mencari ilmu.

~ Komitmen artinya selalu teguh dalam mencari kebenaran yang hakiki dan menyampaikan kebenaran kepada umat manusia.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Cucu Cudliah ~ Tasikmalaya
Assalamu'alaikum.

Ustadz, setelah menyimak dari ustadz, dikatakan bahwa dalam mencari ilmu harus memiliki kesungguhan.
Kesungguhan yang terus menerus komitmen. 
Ilmu itu hanya satu yaitu Ilmu dari Alloh Subhanahu Wata'ala.

Pertanyaannya, ada orang yang sudah memiliki sikap yang tiga tadi tapi dalam pengamalannya tidak sesuai dengan kehendak ilmu itu. Faktor penyebab terjadinya penyelewengan atau penyalahgunaan ilmu?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh.

Faktor terjadinya penyelewengan terdapat pada: 

~ Lemahnya iman dan takwa.
~ Takabur.
~ Berpatokan pada akal mengabaikan Wahyu ilahi, hadist maupun kitab para ulama.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣4️⃣ Ridha ~ Bekasi
Menuntut ilmu wajib bagi individu.

1. Ilmu apa saja yang wajib itu ustadz? 

2. Tolong arahannya, untuk anak-anak umur berapa? Pelajaran apa?

3. Pelajaran apa dulu untuk anak?

🌸Jawab:
Secara individu diwajibkan mencari ilmu, baik ilmu agama dan ilmu pengetahuan.

1. Ilmu agama diantaranya: 

✓ Ilmu Tauhid
Ilmu Al-Qur'an: tafsir, Nuzulul Qur'an, bahasa Arab, qira'at, tajwid dan sebagainya.

✓ Ilmu Hadist.
✓ Ilmu Fiqih.
✓ Ilmu Akhlak (adab) dan sebagainya.

Ilmu pengetahuan diantaranya: 

Sains, matematika, sosial dan sebagainya.

2. Sesuai umur dan tingkatannya. Sesuai kemampuan bahasa umurnya.

Mulai Anak-anak umur 4-6 (lewat bermain) sesuai materi yang dipelajari olehnya.

3. Pelajaran untuk anak-anak sebelum 6 tahun latihan membaca dan menulis di awali dengan ilmu tauhid dan mengenal benda-benda yang ada di sekitarnya serta orang tua, guru, saudara dan teman-temannya.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣5️⃣ Apni ~ Garut
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bagaimana cara kita menghilangkan kebosanan atau kemalasan ketika menuntut ilmu? Misalnya kajian atau membaca buku agama.

Wassalam mua'laikum warahmatullahi.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh.

Caranya dengan menyukai dengan keikhlasan. Halnya ketika membaca surah Al Fatihah tidak ada rasa bosan ataupun malas, karena semakin di isi kehidupannya dengan ilmu, maka hidup pun menjadi mulia.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣6️⃣ Tia ~ Bandung
Assalamualaikum tadz,

Bagaimana dengan anak zaman sekarang tadz  berilmu tapi tidak beradab?
Banyak yang bilang dahulukan adab sebelum berilmu.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh.

Ilmu yang terbaik ada pada adab, sebab adab akan menjaga kehormatan ilmu yang dimilikinya.

🔷Jadi tadz kita belajar adab dulu kah lalu belajar ilmu atau belajar bersamaan?

🌸Dalam mencari ilmu sudah satu paket dengan ilmu secara bersamaan. Seperti halnya : 

✓ Dalam Makanan 

Adabnya tentu dengan duduk dan keadaan tangan yang bersih disertai dengan membaca do'a.

Ilmunya tentu dengan makanan yang halal dan baik.

🔷Masyaallah...
Note garis besar ustadz.
Dalam konteks baik dan berfaedah.

Bukan dalam hal tidak baik dan dosa seperti ghibah.

Jazakallahu khair. 

🌸Alhamdulillah... Meskipun ada yang anak-anak bersemangat mencari ilmunya maka semangat.

✓ Contohnya : Banjir 

Yang banyak bicara agar mengingatkan yang sedikit bicara. Maka saling menguatkan dan membantu supaya tidak terjadi kebanjiran. Nikmatnya mencari ilmu yang mulia.

Sama halnya ketika mendidik anak tentu mesti banyak bicara itu tandanya agar anak-anak dapat memahami yang disampaikan olehnya.

Dalam mencari ilmu tentu giat, bila ada sesuatu yang belum dipahami dapat disampaikan.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣7️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Dalam kitab tersebut ada satu bait syair Seperti ini :
"Jika sempurna akal seseorang maka ia akan sedikit berbicara, dan yakinlah akan kebodohan seseorang jika ia banyak berbicara,"

Maksud penjelasan dari syair tersebut bagaimana ya tadz soalnya saya merasa tersinggung.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh.

Ini perlu dipahami secara mendalam.

Maksud dengan sempurnanya akal terdapat pada keduanya baik yang banyak bicara ataupun sedikit berbicara. Karena keduanya saling menguatkan.

Yang banyak bicara tentu didasari oleh ilmu.

Yang sedikit berbicara tentu di dasari oleh ilmu.
 
Disinilah saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lainnya.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Ilmu dicari dengan adab. Maka carilah ilmu dengan sabar dan ikhlas. Kehidupan pun akan menjadi bahagia di dunia dan di akhirat.

Wallahu a’lam bishawab

CARA MENGENDALIKAN EMOSI

 


OLeH: Ustadzah Nimas

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 CARA MENGENDALIKAN EMOSI

EMOSI adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.

Disinilah banyak orang sering  salah persepsi tentang pengertian emosi. Umumnya emosi dianggap luapan perasaan marah belaka, padahal emosi merupakan suatu aspek psikis yang berkaitan dengan semua perasaan yang ada pada seseorang.

Emosi pada diri seseorang berhubungan erat dengan keadaan psikis tertentu yang mendapat rangsangan baik itu oleh faktor dari dalam (internal Faktor penyebab timbulnya emosi seseorang terdapat dari perasaan diri sendiri) maupun faktor dari luar (eksternal yakni Faktor penyebab timbulnya emosi seseorang terdapat dari luar).

Dalam perkembangan teknologi, saat ini muncul emoticon atau emoji untuk menggambarkan luapan emotion (emosi) dengan membuat simbol atau gambar. Dengan kata lain, emoticon merupakan bahasa emosi yang diwujudkan dengan bentuk ikon atau lambang.

PADA DASARNYA EMOSI DIBAGI TIGA, YAITU:

🔸Emosi positif, misalkan: gembira (happiness), bangga (pride), lega (relief), harapan (hope), cinta atau kasih sayang (love),

🔸Emosi negatif, misalkan: marah (anger), cemas (anxiety), takut (fright), jijik (disgust), benci (hate),
sedih atau duka (sorrow), malu (shame).

🔸Emosi campuran positif dan negatif, misalkan: cemburu atau perasan bersalah (jealously), heran atau ingin tahu (wonder), hasrat (desire), iba atau kasihan (compassion).

Salah satu senjata setan untuk membinasakan manusia adalah emosi (marah). Dengan cara ini, setan bisa dengan sangat mudah mengendalikan manusia. Karena marah, orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat kekafiran, menggugat takdir, ngomong jorok, mencaci habis, bahkan sampai kalimat carai yang membubarkan rumah tangganya.

Karena marah pula, manusia bisa merusak semua yang ada di sekitarnya. Dia bisa banting piring, lempar gelas, pukul kanan pukul kiri, bahkan sampai tindak pembunuhan. Di saat itulah, misi setan untuk merusak menusia tercapai.

Tentu saja, permsalahannya tidak selesai sampai di sini. Masih ada yang namanya balas dendam dari pihak yang dimarahi. Kita  bisa bayangkan, betapa banyak kerusakan yang ditimbulkan karena marah.

Menyadari hal ini, Islam sangat menekankan kepada kita  untuk berhati-hati ketika emosi. Banyak motivasi yang diberikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar kita tidak mudah terpancing emosi. Diantaranya, beliau menjanjikan sabdanya yang sangat ringkas,

لا تغضب ولك الجنة

“Jangan marah, bagimu surga.” (HR. Thabrani dan dinyatakan shahih dalam kitab shahih At-Targhib no. 2749)

Agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa yang lebih besar, ada beberapa cara mengendalikan emosi yang diajarkan dalam Al-Quran dan Sunah. Semoga bisa menjadi obat mujarab bagi kita ketika sedang marah.

◾Pertama, Segera Memohon Perlindungan Kepada Alloh ﷻ Dari Godaan Setan, Dengan Membaca TA’AWUDZ:

أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ

A-‘UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIIM

Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa diredam dengan memohon perlindungan kepada Alloh ﷻ.

Dari sahabat Sulaiman bin Surd radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

Suatu hari saya duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ

"Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sahabat pernah lihat orang marah yang mestinya memaki orang yang dimarahi tapi malah memaki diri sendiri?

Ya itu karena pada saat marah syaitan duduk di ujung hidung kita sehingga menutup pandangan kedua mata kita sehingga ucapan kita kebalik balik untuk itu lakukan taawud saat kita marah.

◾Kedua, Diam

Jagalah lisan ketika kita marah, bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Alloh ﷻ. Karena itulah, diam merupakan cara yang mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ

“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).

Ucapan kekafiran, celaan berlebihan, mengumpat takdir, dan seterusnya, bisa saja dicatat oleh Alloh ﷻ sebagai tabungan dosa bagi kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا، يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ المَشْرِقِ

"Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Di saat kesadaran kita berkurang, di saat nurani kita tertutup nafsu, jaga lisan baik-baik, jangan sampai menjerumuskan kita ke dasar neraka.

◾Ketiga, Mengambil Posisi Lebih Rendah

Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya.
Karena itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan saran sebaliknya. Agar marah ini diredam dengan mengambil posisi yang lebih rendah dan lebih rendah. 

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasihatkan,

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ

"Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur." (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).

✓ Mengapa Duduk Dan Tidur?

Al-Khithabi menjelaskan,

القائم متهيئ للحركة والبطش، والقاعد دونه في هذا المعنى، والمضطجع ممنوع منهما، فيشبه أن يكون النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنما أمره بالقعود لئلا تبدر منه في حال قيامه وقعوده بادرة يندم عليها فيما بعدُ

"Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perintah beliau untuk duduk, agar orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan pelampiasan marahnya, yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu." (Ma’alim As-Sunan, 4/108)

◾Keempat, Ingatlah Hadis Ini Ketika Marah

Dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللَّهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتَّى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ

“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Alloh ﷻ panggil dihadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Alloh ﷻ menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki." (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)

◾Kelima, Berpikir Ulang

Saat kita marah cobalah berpikir beberapa detik saja apa resiko yang kita dapatkan dengan marah diantaranya: apa perlu kita marah, untuk apa marah dan apa akibat marah kita tersebut  jangan sampai menyesal kemudian.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Setyaningsih ~ Solo
Assalamu'alaykum Ustadzah.

Kriteria marah karena Alloh ﷻ itu apa saja Ustadzah?

Mohon pencerahannya, Syukron.

🔷Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh sahabat.

Marah karena Alloh ﷻ itu jika marahnya bukan karena dendam, jika agama atau Rasulullah ﷺ dihina, orang tua kita direndahkan dan sejenisnya.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum...

Bund, bagaimana dengan kebanyakan ibu-ibu sering meluap emosinya ketika sedang kecapekan dengan aktifitas rumah tangga kemudian berimbas kepada anak-anak yang kena marah saat mengajari pelajaran dan tugas-tugas sekolahnya. Apalagi ketika anak tidak bisa mengerjakan dan lambat dalam mencerna. Bagaimana menyikapinya bund?

🔷Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Iya. Jika seorang ibu kelelahan, istirahatlah sejenak, ucapkan syukur atas nikmat Alloh ﷻ, pisahkan emosi, jangan campur aduk, biasakan dan berlatihlah karena dalam hal apapun kita harus profesional.
Jika marah pada anak karena hal tersebut, menyingkirlah sejenak.
Jangan menimbulkan trauma pada anak, seperti gelas retak yang tidak mungkin bisa utuh kembali, pada akhirnya, kita juga yang rugi kelak.

🌸 Iya bund.
Bagaimana bund jika sudah terlanjur anak sering kena marah orang tuanya, apakah ada cara buat menghilangkan traumanya?

🔷 Mulai dengan sesuatu untuk menghiburnya. Dengan makan-makan atau main di taman dan sebagainya. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Tia ~ Bandung
Assalamualaikum bund.

Bunda kalau kita susah sekali menahan marah padahal sudah coba sebisanya bagaimana?

🔷Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh sahabat.

Sudah di coba 5 cara tersebut kah!

Baca ta'awuf dan minimal no 5.

Berhenti sejenak adalah cara efektif untuk meredakan emosi terutama ketika berpikir tentang poin ke 5.

🌸Kalau sudah dicoba semua cara diatas bunda? Cara apalagi yang harus dilakukan?

🔷Mandi dan berendam, setidaknya rendam kakimu di bak, sambil renungkan kembali kenapa harus marah.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣4⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum...

1. Bund, apa yang harus kita lakukan ketika pasangan emosi dan marah ke kita tanpa kita ada salahnya? 

2. Dan bagaimana tipsnya bund biar tetap romantis dan sayang kepada pasangan walau pasangan temperamen orangnya?

🔷Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

1. Dengarkan, berikan minuman dingin (air putih ya) tetap tersenyum dan ajak duduk, jangan lupa minta maaf, jika memungkinkan minta petunjuk bagaimana benarnya.

Kadang kala mereka sebenarnya mencari tempat curhat dan melampiaskan, jadi bersabarlah, jangan saingan untuk marah, hanya karena kita merasa tidak bersalah.

2. Sering puji dan ajak bercanda.
Jangan malu untuk memuji suami walaupun sekedar basa basi. Jangan malu untuk menggoda suami, walaupun hanya mengatakan "senyum ini yang membuatku jatuh cinta."

Atau tiba-tiba bilang, ternyata suamiku ini tampan atau manis ya, pantas aku jatuh cinta. Dan sejenisnya.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Kawan... 
Marah itu wajar, namun sebelum marah, pikirkan dulu akibatnya.
Berhentilah sejenak untuk berpikir sebelum marah, karena jika gelas retak, bagaimana pun caranya, tidak mungkin utuh lagi, akan ada serpihan yang hilang dan tidak mungkin di tempel lagi.

Wallahu a’lam bishawab

JAUH DARI SEBERANG SANA

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌀 JAUH DARI SEBERANG SANA

Salah satu kewajiban bagi orang tua yang telah diamanahkan oleh Alloh ﷻ berupa keturunan adalah mendidik keturunan mereka sesuai dengan tuntunan-Nya. Layaknya suatu tabungan, hasil didikan orang tua akan di panen di kemudian hari, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Di dunia, saat anak-anak dahulunya dididik dengan semangat keIslaman, maka kelak insyaallah anak juga akan menjadi pribadi yang sholih dan sholihah, tunduk kepada penciptanya, taat kepada kedua orang tuanya, berakhlakul karimah dalam setiap perbuatannya, serta berbagai tindakan baik dalam kesehariannya. Sebaliknya, jika orang tua “mengisi” anak-anaknya dengan hal-hal yang kurang baik, maka akan jadi seperi itulah anak-anak di masa depannya. Secara umum, terdapat 2 jenis bekal yang harus dipersiapkan orang tua dalam mendidik anak-anaknya, yaitu bekal dunia dan bekal akhirat.

Dalam Islam dalil menuntut ilmu sudah tertera dalam Al Quran dan hadist. Alloh ﷻ menyeru menuntut ilmu bukan semata-mata untuk kebaikan di dunia, tetapi bekal hingga akhirat supaya mendapat keutamaan menuntut ilmu itu sendiri. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Alloh ﷻ mudahkan jalannya menuju surga.” (HR. Muslim).

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0⃣1⃣ Ofie ~ Bukittinggi
Ustadz,  bagaimana menyadarkan orang tua yang tidak peduli untuk mendidik anaknya? 

🌸Jawab:
Dengan mengingatkan, karena anak merupakan amanah dari ilahi, maka sebagai orang tua memberikan pendidikan yang terbaik kepada anaknya.

Agar orang tua dapat di angkat oleh anak shalih dihadapan Allah Subhanahu Wata'ala akan di masukan ke dalam Jannah-Nya.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Hidup akan mulia di iringin dengan ilmu yang berkah menyiapkan diri bekal akhirat.

Wallahu a’lam bishawab

MENCINTAI KEHILANGAN

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuirr Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 MENCINTAI KEHILANGAN

Segala puji hanya milik Allahu Rabbi. Segala zat yang Maha Ghafur, zat yang Maha Syukur yang telah memberikan beribu-ribu nikmat yang tidak terukur. Nikmat iman, nikmat islam, sampai nikmat sehat wal afiat sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang insyaallah diberkahi Alloh ﷻ.

Seandainya lautan yang ada di muka bumi ini, Alloh ﷻ jadikan sebagai tinta. Lalu, pepohonan-pepohonan Alloh ﷻ jadikan pena, dan dedaunan Alloh ﷻ jadikan kertas. Niscaya ia tidak akan cukup untuk menuliskan nikmat-nikmat yang Alloh ﷻ berikan kepada kita.

Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi akhirul zaman, seorang Nabi yang lahirnya saja membuat goncang alam semesta, membuat heboh para malaikat Alloh ﷻ, yang kalau bukan karenanya tidak akan Alloh ﷻ ciptakan alam semesta ini. Siapakah dia, tidak lain dan tidak bukan yaitu Nabi Muhammad ﷺ.

Sahabat-sahabatku....

Kita sering merasa bersedih ketika kehilangan dan menganggap kesedihan itu adalah hal yang wajar. Memang hal ini sangat manusiawi, namun jika memaknai lebih dalam, kita akan menyadari bahwa sebenarnya kita tidak pernah benar-benar kehilangan apapun. Pasalnya, segala yang kita miliki merupakan titipan Alloh ﷻ, atau ujian dari-Nya, bukan benar-benar kepunyaan kita. Baik itu berupa orang-orang tercinta, kedudukan dan jabatan, maupun harta benda. Logikanya, jika telah menyadari bahwa kita sebenarnya tidak memiliki apa-apa, mana mungkin kita bisa menyatakan telah kehilangan sesuatu?

Itulah sebabnya orang-orang yang mendapat keberkahan sempurna serta petunjuk dari Alloh ﷻ sangat mengetahui hal ini, dan alih-alih merasa sedih telah kehilangan. Mereka akan menghibur diri dengan mengucapkan “Innalillaahi wa inna ilaihi rojiun” yang bermakna “Sesungguhnya segala sesuatu berasal dari Alloh ﷻ dan akan kembali pada-Nya.” Mereka tahu bukan sedang kehilangan sesuatu, melainkan ada ‘titipan’ yang sudah harus dikembalikan.

Kesehatan, kekayaan, dan orang-orang yang kita cintai adalah berkah yang dipinjamkan Alloh ﷻ, namun tidak jarang manusia lupa berkah tersebut hanyalah titipan yang dapat diambil kapan pun. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Sesungguhnya semua urusannya baik dan ini bukan untuk siapapun kecuali orang beriman. Jika sesuatu kebaikan atau kebahagiaan menimpanya, dan dia bersyukur maka itu baik untuknya. Jika sesuatu yang merugikan menimpanya, dan dia sabar maka itu baik untuknya,” (HR. Muslim).

Dalam Al Quran, dijelaskan nikmat dan keberkahan hanyalah titipan, dan dunia adalah ladang untuk berbuat kebaikan. Terdapat empat kunci untuk meyakinkan diri atas segala titipan Alloh ﷻ dan belajar mengikhlaskan segala kehilangan.

√ 1. Selalu Yakin Kepada Alloh ﷻ, Nabi-Nya Dan Kitab-Nya

Keyakinan kita kepada Alloh ﷻ dan Nabi-Nya (ﷺ) dan dalam kitab-Nya (Al Quran) memungkinkan kita memahami kita diberi hidup ini sebagai kesempatan, cara untuk mencapai kebahagiaan sekarang dan nanti, di kehidupan setelahnya.

√ 2. Senantiasa Berbuat Baik

“Barangsiapa melakukan kebaikan, perbuatan benar, baik laki-laki atau perempuan, dan beriman, pasti Kami akan membuat dia (atau dia) menjalani kehidupan yang baik, dan pasti Kami akan membayar seperti ini pahala mereka sesuai dengan yang terbaik dari apa yang biasa mereka lakukan.” (QS. An-Nahl: 97)

√ 3. Berpegang Teguh Pada Kebenaran (keimanan)

“Dan apabila manusia ditimpa bencana, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali (taat) kepada-Nya; tetapi apabila Dia memberikan nikmat kepadanya dia lupa (akan bencana) yang pernah dia berdoa kepada Alloh ﷻ sebelum itu, dan diadakannya sekutu-sekutu bagi Alloh ﷻ untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah, “Bersenang-senanglah kamu dengan kekafiranmu itu untuk sementara waktu. Sungguh, kamu termasuk penghuni neraka.” (QS  Az-Zumar: 8)

Dalam Al Quran, Alloh ﷻ mengisahkan makhluk-Nya yang terus berpegang teguh pada kebenaran, dengan terus meningkatkan keimanan mereka di kala sedih maupun senang. Kisah ini jelas menyinggung kebiasaan manusia yang cenderung datang kepada Tuhan mereka dikala sulit dan berpaling dikala senang.

√ 4. Senantiasa Bersabar

Akhirnya kunci keempat adalah kesabaran. Kesabaran disebutkan berulang kali dalam Al Quran dan mungkin ada banyak hal yang ditulis tentang keutamaan dan pentingnya kesabaran.

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Alloh ﷻ) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Alloh ﷻ beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)

Teman-teman Sholehahku....

Kehilangan adalah sebuah kenikmatan
kenikmatan bagi hati yang menikmati dan mengikhlaskan. Kehilangan bukanlah momen mencari kambing hitam atas suatu kesalahan, tapi saat yang sangat berharga untuk memperkuat pikiran baik kepada Alloh ﷻ.

Begitulah memang adanya...
Kenikmatan hati dan ruh yang terlingkupi dalam energi iman. Sama sekali tidak ada waktu tersisa untuk sebuah prasangka, selain senyum untuk Alloh ﷻ sang Maha Kuasa dan yang Maha Perkasa, bila semua titipan telah kembali diambilnya.

Tersebutlah seorang wanita bernama Ummu Sulaim. Suatu hari, anaknya sakit panas. Tepat pada saat itu, suaminya Abu Tholhah tengah pergi mencari nafkah.

Menjelang malam, anak kesayangannya itupun meninggal.

Ummu Sulaim meminta kepada kerabatnya, untuk tidak memberitahukan kepada Abu Thalhah, tentang kematian anaknya. “Biar aku saja yang memberi tahu,” katanya. Ketika Abu Thalhah pulang, dia pun bertanya tentang kondisi anaknya. Ummu sulain menjawab dengan senyum “Dia sudah lebih tenang.”

Selanjutnya, sebagai istri yang baik, maka dia pun melayani suaminya. Dan setelah semua selesai, bertanyalah Ummu Sulaim. “Suamiku sayang. Bagaimana pendapatmu, jika ada orang menitipkan barang ke kita, ketika sudah tiba waktunya dia meminta barangnya untuk dikembalikan?”
“Tentu harus dikembalikan,” kata suaminya.
“Tidak boleh marah?” desak istrinya.
“Ya” jawab suaminya tegas.
“Anak kita sudah diambil pemiliknya….”

Abu Tholhah tampak sangat marah karena tidak diberi tahu sejak awal. Abu Thahlah mengadukan masalah ini kepada Nabi Muhammad Shollalahu Allaihi Wassalam.

Yang telah dilakukan oleh Ummu sulaim atas prasangka baiknya pada Alloh ﷻ telah terbukti. Keikhlasannya pun terjawab. Nabi Muhammad Sollalahu Allaihi Wassalam membenarkan tindakan istri Tholah. Beliaupun lantas mendoakan agar apa yang telah dilakukan suami istri di malam itu menjadi berkah, dan akan menghasilkan seorang anak sebagai pengobat hati keduanya. Sembilan bulan berikutnya, anak mereka lahir dan diberi nama Abdullah.

Sungguh... Kehilangan adalah sebuah kenikmatan.
Kenikmatan bagi hati yang menikmati dan mengikhlaskan.
Kehilangan bukanlah momen mencari kambing hitam atas suatu kesalahan, tapi saat yang sangat berharga untuk memperkuat pikiran baik pada Alloh ﷻ.

Dan kehilangan pun pernah menimpa Nabi Ayyub A.S. Beliau kehilangan kekayaan, dan orang orang yang disayanginya. Tidak hanya sampai di sana, Beliau pun menderita penyakit yang menggerogoti seluruh tubuhnya. Sampai-sampai ia berdo’a, “Ya Alloh ﷻ, penyakit ini boleh jadi menggerogoti seluruh tubuhku. Tapi ya Rabb, jangan sampai penyakit ini juga menggeroti hati dan lisanku, sehingga aku masih mampu berdzikir kepada-Mu.”

Subhanallah...

Begitulah ketabahan Nabi Ayyub AS. Beliau ikhlas atas kehilangan kesehatan dan penyakit yang dititipkan yang bahkan semua orang jijik melihatnya.

Dan buah kesabaran dan keikhlasan selalu akan membahagiakan. Pada akhirnya Alloh ﷻ mengembalikan kembali semua kehilangan yang dialami Nabi Ayyub AS.

Maka bersabarlah ketika ujian cinta kepada Alloh ﷻ atas nama kehilangan itu datang. Bahwa semakin besar cinta, semakin berat pulalah ujian cinta itu. Dan, setelah ujian itu berakhir, maka akan terbukti sudah iman dan cinta kita. Ketika semua telah dikembalikan atau digantikan dengan yang lebih baik, insyaallah semua akan terasa lebih nikmat.

Sungguh, kehilangan adalah sebuah kenikmatan. Kenikmatan bagi hati yang menikmati dan mengikhlaskan.
Kehilangan bukanlah momen mencari kambing hitam atas suatu kesalahan, tapi saat yang sangat berharga untuk memperkuat pikiran baik pada Alloh ﷻ.

Seiring dengan kehilangan yang diwakilkan oleh kata ‘musibah’, maka dengan prasangka baik pada Alloh ﷻ, sebuah kata itu berganti manis dengan sebutan ‘rahmat’.

Atau, ketika teguran Alloh ﷻ yang unik untuk mengingatkan hamba-Nya atas kesalahan atau maksiat, dengan sebuah kehilangan, maka teriring dengan prasangka baik pada Alloh ﷻ, kesemua itu akan berubah dengan sangat menyejukkan, menjadi ‘ampunan’.

Kehilangan adalah sebuah proses mendapatkan dan begitu pula sebaliknya, mendapatkan adalah bagian dari kehilangan. Proses ini mengajarkan kita agar tidak tamak pada realitas dan menyadari hakikat diri sebagai manusia yang memiliki titik nadir pada suatu masanya.

Kehilangan adalah sebuah proses yang harus dilalui dalam perguliran kehidupan. Memang, sesungguhnya apapun yang ada dalam kehidupan kita di dunia ini, tiada yang abadi. 

Kehilangan adalah sebuah kenikmatan. Kenikmatan bagi hati yang menikmati dan mengikhlaskan.

Kehilangan bukanlah momen mencari kambing hitam atas suatu kesalahan, tapi saat yang sangat berharga untuk memperkuat pikiran baik pada Alloh ﷻ.

Innalillahi wa innailaihi rojiun.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Cucu Cudliah ~ Tasikmalaya 
Dari penjelasan di atas dikutip Kehilangan adalah sebuah kenikmatan bagi hati yang menikmati dan mengikhlaskan. 

Hal itu benar adanya karena Bunda sudah mengalami baik itu kehilangan orang yang dicintai pergi untuk selamanya ke alam baqa. Ataupun mengikhlaskan orang yang dicintai untuk orang lain. Bahkan kehilangan jabatan karena ulah orang yang lupa akan amanah. Juga kehilangan harta karena mereka berkhianat.

Pertanyaan adalah kebalikannya, yaitu bagaimana cara menghilangkan rasa cinta dan asa yang begitu melekat pada seseorang yang bukan mahram kita?

Bunda mewakili pertanyaan dari anak-anak didik yang sering heboh dengan masalah kemelekatan.

Syukron Ustadzah juga moderator.

🌸Jawab:
MasyaaAllah Bunda Cucu... Perjalanan hidupnya sudah luar biasa ini. 

Perasaan cinta tidak bisa untuk dihilangkan begitu saja. Manusia membutuhkan proses dan tahapan untuk bisa menghilangkannya, tidak bisa langsung atau sekejap saja. Untuk itu, dalam masalah cinta manusia harus mampu menempatkannya secara benar, memulai dari membangun paradigma cinta yang benar sesuai Islam dan juga sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.

Untuk bisa proporsional dan tidak terus-terus mengingat cinta manusia yang tidak seharusnya, maka hendaklah kita melakukan aktifitas produktif yang bisa membuat kita lebih fokus pada kegiatan tersebut ketimbang harus selalu mengingat, apalagi cinta yang dilarang atau tidak halal bukan karena ikatan pernikahan.

Batasi komunikasi, perbanyak aktifitas produktif adalah hal yang bisa mengalihkan kita agar tidak selalu mengingat dan memikirkan cinta tersebut. Memperbanyak ibadah dan kegiatan positif, berhenti untuk stalking, berhenti berharap, berdoa dan memperbanyak istighfar, memperbaiki hubungan dengan keluarga dan ciptakan me time untuk membahagiakan diri sendiri. 

Mungkin seperti itu Bunda.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Ofie ~ Bukittinggi
Bun, semua bagaikan film di kepala mengingat bunda yang telah tiada. 

Bukannya fi tidak ikhlas, tapi berat.
Bagaimana cara menghilangkan rasa berat ini, Bun? 

Bund peluk...

🌸 Jawab:
Milik Alloh ﷻ akan kembali kepada Alloh ﷻ Fi, tidak ada satupun yang abadi di dunia ini, cepat atau lambat, mau atau tidak, ingin atau tidak, semua akan terjadi, dan itu terjadi kapanpun Alloh ﷻ kehendaki sebagai pemilik dari makhluknya, Bunda hanya titipan dari Alloh ﷻ untuk Fi, dan sebaliknya Fi juga hanya titipan dari Alloh ﷻ ke Bunda, Alloh ﷻ berhak mengambil kapanpun semua titipan itu. Jangan pernah merasa memiliki. Itu intinya. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Evi ~ Jakarta 
Assalamualaikum bunda...

Bagaimana cara menguatkan hati di saat kita kehilangan orang-orang tercinta, ayah ibu di saat bersamaan tapi kita jauh di perantauan?

Adakah amalan untuk kita sebagai wanita di saat kehilangan suami dan harus berjuang sendiri membesarkan anak-anak supaya lebih tegar dan menjaga kehormatan diri karena statusnya berubah?

Terima kasih. 

🌸 Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan dzikir kepada Alloh ﷻ dan berserah diri kepada-Nya, Alloh ﷻ berkehendak terhadap siapapun, dan Alloh ﷻ yang menentukan dimana, kapan dan saat bersama siapa seseorang itu meninggal. Perbanyak dzikir Innalillahi wainna ilaihi raji'un.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣4️⃣ Apni ~ Garut
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bunda...

Bagaimanakah cara kita memaknai diri kita dalam hidup bahwa tubuh ini hanya titipan Alloh ﷻ, yang suatu saat Alloh ﷻ bisa mengambil salah satu fungsi anggota tubuh kita?

Wassalammua'laikum warahmatullahi.

🌸Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Tidak perlu kita memaknai, tapi perlu dipahami, bahwa Alloh ﷻ yang memiliki tubuh kita dengan semua anggota tubuh, apapun bisa diambil dikala Alloh ﷻ menghendakinya, jangankan salah satu dari anggota tubuh, baik fungsi maupun wujudnya, roh saja akan kembali kepada Alloh ﷻ kapan saja Alloh ﷻ berkehendak. Maka kita harus sering-sering membaca Innalillahi Wainna ilaihi raji'un dan la haula wala quwwata illa billah. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣5️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

1. Bunda, sedih karena kehilangan seseorang yang disayang, terutama ibu adalah normal ya nda.
Tapi bagaimana kalau sedihnya itu tidak hilang-hilang, malahan seseorang itu tidak suka kalau ada orang lain posting materi tentang ibu. Kasih sayang dan segala tentang Ibu?

2. Satu lagi, Bund. 
Adakah cara terampuh untuk mengobati rasa kehilangan supaya hati kita bisa ikhlas atas sesuatu yang hilang dari kita?
Kan kita hanya manusia biasa pasti. Tidak serta merta bisa langsung ikhlas.

3. Bolehkah menyalakan diri sendiri atau menyalahkan orang lain efek dari kehilangan tersebut, Nda?

4. Adakah batasan atau berapa lama dalam Islam diperbolehkan untuk bersedih atas kehilangan?

5. Apakah berdosa, Nda jika kita selalu mengingat-ingat dan menangisi orang-orang terkasih yang sudah meninggal apalagi orang tua kita, karena kita ingat dosa-dosa kita yang telah kita lakukan kepada beliau, walaupun kita sudah meminta maaf, namun dalam keadaan beliau koma.

6. Pada level mana atau titik mana manusia bisa menerima kehilangan menjadi suatu kenikmatan?

🌸Jawab:
Wa‘alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

1. Segala sesuatu yang berlebihan itu dilarang didalam Islam, jadi hati-hati jika kesedihan itu sudah mengganggu kepada psikologi, kesedihan yang berlarut-larut itu juga tidak dibenarkan, karena didalamnya akan ada hasutan setan yang sangat berbahaya, bisa jadi akan menyalahkan Alloh ﷻ dalam kondisi ini, tidak menerima apa yang Alloh ﷻ timpakan padanya. 

2. Doa saat ditinggal orang tersayang ini diriwayatkan oleh salah satu istri Rasulullah ﷺ yaitu Ummu Salamah atau Hindun binti Abu Umayyah. Ummu Salamah pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

“Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan “Innaa lillahi wa innaa ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa” (Artinya: Segala sesuatu adalah milik Alloh ﷻ dan akan kembali pada-Nya. Ya Alloh ﷻ, berilah ganjaran terhadap musibah yang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik)’, maka Alloh ﷻ akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” (HR. Muslim, No: 918)

3. Semua adalah takdir dari Alloh ﷻ, jangan sekali kali meyalahkan sesuatu untuk sebuah takdir yang telah terjadi.

4. Sebuah hadist dari Imam Muslim menyebutkan masa berkabung itu 3 hari, kecuali bagi perempuan yang ditinggal suami, maka masa berkabungnya 40 hari.

5. Selalu mengingat-ingat akan membuat kita selalu dalam bersedih, tidak boleh, dan itu tidak ada manfaatnya bagi orang yang sudah meninggal, lebih baik doakan beliau, dan bersedekah atas nama beliau akan lebih bermanfaat. 

6. Pada titik dimana seseorang paham bahwa nilai keikhlasan itu amat sangat tinggi di sisi Alloh ﷻ. 

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat-Sahabat yang dicintai Alloh ﷻ...

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Alloh ﷻ mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS  Al-Baqarah: 216)

Ada juga sebuah pepatah yang mengatakan bahwa batas antara benci dan cinta itu bagai sehelai rambut. Begitu tipis dan susah untuk diukur. Oleh karena itu, kita harus proporsional untuk menyikapi hal tersebut. Dalam surat Al-Baqarah ayat 155-156 Alloh ﷻ juga berfirman,

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik allah dan kepada-Nya lah kami kembali.”

Dari ayat tersebut dapat kita simpulkan bahwa untuk memanajemen ketika kehilangan yaitu dengan cara sabar, ikhlas dan mengucapkan innalillahi wa inna ilaihiroji’un. Sabar merupakan salah satu cabang dari iman dan cabang iman yang paling rendah adalah malu.

Wallahu a’lam bishawab

Demikian dari Saya malam ini, mohon maaf jika ada salah-salah dalam penyampaian. 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sabtu, 30 April 2022

PENYESUAIAN POLA MAKAN SETELAH PUASA RAMADHAN

 


OLeH: Rifa'tul Amini, S.Gz

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 PENYESUAIAN POLA MAKAN SETELAH PUASA RAMADHAN

Pola makan saat di bulan Ramadhan tentu berbeda dengan hari kita biasa  terlebih kita sudah melewati fase adaptasi dan tubuh sudah terbiasa dengan pola makan 2 kali sehari saat sahur dan berbuka.

Sebentar lagi kita akan kembali ke kebiasaan makan seperti semula, yakni 3 kali sehari beserta dengan kudapan atau camilan. Artinya selain waktu makan akan terdapat perbedaan lagi pada jenis, jumlah makanan yang akan berpengaruh pada metabolisme tubuh saat kita berpuasa.

Sebelumnya saya mau tanya, siapa di sini yang sejauh ini Berat Badannya mengalami penurunan? Atau malah semakin naik? Nah, jika BB kita cenderung naik indikasinya salah satu manfaat berpuasa yakni menurunkan BB kita belum berhasil. Padahal biasanya jika berpuasa dan pola makan yang kita terapkan sehat dan bergizi seimbang, maka idealnya kita akan mengalami penurunan sekitar 0.5-1 kg per minggunya. Lumayan sekali ya kalau bisa turun 4 kg sebulan.  

Tentunya, untuk kita yang sudah berhasil menurunkan BB selama berpuasa ramadhan tidak mau BB nya kembali naik lagi atau untuk yang masih belum berhasil menurunkan juga penting agar BB tidak semakin bertambah drastis, karena itulah penting untuk menyesuaikan dan mengatur pola makannya kembali.

Kira-kira apa saja yang perlu kita sesuaikan ya? Cekidottt...

1) Agar perut tidak bermasalah dan masalah kesehatan lainnya tidak muncul, saat sarapan kita bisa mengonsumsi nasi dan sumber karbohidrat lainnya dengan cukup satu lauk. Kemudian, saat makan siang perbanyak asupan daripada sarapan dan makan malam.

Makan siang di porsi lebih banyak dari makan malam, makan malam di porsi lebih sedikit, (agar) saat langsung tidur lambung tidak terlalu penuh lagi.

Idealnya, kita membutuhkan waktu sekitar dua jam jeda setelah makan malam sebelum tidur. Namun, jika makanan yang disantap saat malam mengandung lemak tinggi sebaiknya persiapkan waktu jeda lebih lama agar tidak terjadi refluks asam lambung.

Untuk para penderita gastritis, GERD, sebaiknya kontrol asupan makanan berlemak, terlalu asam, pedas, cokelat dan keju karena berisiko membuat penyakit kambuh akibat lebih melambatnya pengosongan lambung.

2) Saat berbuka kita cenderung setiap hari mengonsumsi makanan manis dan berminyak, sehingga jika kebiasaan ini tidak tepat jika tetap dilakukan pada hari biasa. Kita perlu membatasi konsumsi makanan dan minuman yang manis, asin, dan berminyak.  

Konsumsi gula yang berlebihan yang tidak diatur dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Konsumsi gula berlebih meningkatkan risiko penyakit di antaranya obesitas dan penyakit jantung. Asupan gula berlebih juga memicu pertumbuhan sel kanker dan menurunkan daya tahan tubuh. 

Karenanya disarankan cukupi kebutuhan gula dengan memilih alternatif makanan atau minuman yang mengandung gula alami seperti buah-buahan. Tips menghentikan keinginan makan makanan manis yaitu mencukupi kebutuhan serat. Serat dari buah, sayur, kacang-kacangan serta biji-bijian akan membuat kenyang lebih lama. Dengan demikian, nafsu makan kita dapat ditekan. Serat pangan juga membantu agar dapat mempertahankan berat badan yang normal dan tetap sehat setelah berpuasa. 

3) Menghindari makan makanan berat 2 jam sebelum tidur.
Kebiasaan yang bisa muncul saat puasa ini karena biasa kita tetap mencari camilan setelah tarawih sebelum tidur. Hal ini perlu dihindari karena karena dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti penyakit asam lambung dan sakit perut yang bisa menyebabkan seseorang merasa mulas, dada atau perut bagian atas nyeri, mual, sampai sakit tenggorokan.

4) Kebiasaan baik selama puasa dapat dipertahankan salah satunya dengan melaksanakan anjuran puasa syawal atau puasa berselang atau intermittent fasting. Hal ini dapat menunjang penyesuaian atau transisi pola makan secara perlahan dari puasa Ramadhan ke pola makan rutin pasca puasa Ramadhan.

5) Tidak lupa juga penting untuk memperhatikan konsumsi air putih minimal 8 gelas atau 2 liter dalam sehari dan istirahat yang cukup yaitu minimal 8 jam sehari. Menjadwalkan tidur secara teratur penting dilakukan pasca puasa Ramadhan karena biasanya jadwal tidur selama puasa berubah drastis.

Intinya, pola makan yang baik dalam keadaan normal sesudah tidak berpuasa sebaiknya tetap menjaga pola makan yang sehat dan sesuai pedoman gizi seimbang yaitu memperhatikan jumlah dan jenis bahan makanan, serta jadwal makan teratur yang tidak melewatkan waktu makan utama. Jenis bahan makanan juga perlu diperhatikan keanekaragamannya dan kelengkapan kandungan zat gizinya termasuk asupan zat gizi mikro sehari-hari seperti vitamin A, C, D, E, mineral besi, dan zink berperan dalam meningkatkan fungsi imun.
Antioksidan dapat diperoleh dari apel, jeruk, ubi jalar, asparagus, bawang merah, bawang putih, brokoli, pepaya, dan wortel.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Sasi ~ Balam
Bismillah...

Mba Rifa, kalau kacang-kacangan yang kita konsumsi itu di goreng, berkurangkah efektifitas seratnya? 

Terima kasih

🍓 Jawab:
Serat di kacang-kacangan itu banyak di bagian kulit sebenarnya. penggorengan tidak mengurangi kandungan serat. Akan tetapi memang kacang-kacangan adalah sumber protein bukan sumber utama dari serat.

🔹Mba, seperti kacang koro, kan ada yang dijual sudah digoreng tapi tidak dikupas, itu kulitnya dimakan saja ya? 

Saya suka makan sama kulitnya, ribet ngupasnya.

🍓 Ya selagi bisa saja dimakan tidak apa-apa, Bund.

Wallahu a’lam bishawab

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Kebiasaan baik selama puasa diharapkan tetap dapat dipertahankan setelah lebaran. Salah satunya yaitu dalam pengendalian jumlah, jenis, dan waktu makan. Intermittent fasting seperti puasa senin kamis atau puasa daud dapat diterapkan untuk mensupport pengelolaan pola makan yang terjaga setelah fase puasa ramadhan terutama bagi yang mau mempertahankan atau menurunkan BB nya.

Wallahu a’lam bishawab