Kamis, 30 Desember 2021

QADHA SHOLAT

 


OLeH: Ustadz H. Farid Nu'man Hasan, S.S

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸QADHA SHOLAT

◾Qadha Shalat Karena Tertidur atau Lupa

Dari Abu Qatadah Radhiallahu ‘Anhu, katanya:

ذَكَرُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَوْمَهُمْ عَنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ إِنَّهُ لَيْسَ فِي النَّوْمِ تَفْرِيطٌ إِنَّمَا التَّفْرِيطُ فِي الْيَقَظَةِ فَإِذَا نَسِيَ أَحَدُكُمْ صَلَاةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا

Mereka menceritakan kepada Nabi ﷺ  bahwa tertidurnya mereka membuat lalai dari shalat. Maka Beliau ﷺ bersabda: “Sesungguhnya bukan termasuk lalai  karena tertidur, lalai itu adalah ketika terjaga. Maka, jika kalian lupa atau tertidur maka shalatlah ketika kalian ingat (sadar).”
(HR. At Tirmidzi No. 177, katanya: hasan shahih.  juga diriwayatkan oleh Imam Muslim No. 680, namun dengan lafaz agak berbeda).

Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

مَنْ نَسِيَ صَلَاةً فَلْيُصَلِّ إِذَا ذَكَرَهَا لَا كَفَّارَةَ لَهَا إِلَّا ذَلِكَ{وَأَقِمْ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي}

“Barang siapa yang lupa dari shalatnya maka hendaknya dia shalat ketika ingat, tidak ada tebusannya kecuali dengan itu (Alloh ﷻ berfirman: “dirikanlah shalat untuk mengingatKu”).” (HR. Bukhari no. 597)  

Untuk kasus mengqadha shalat karena tertidur, dari Qatadah  Radhiallahu ‘Anhu , katanya:

سِرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ لَوْ عَرَّسْتَ بِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَخَافُ أَنْ تَنَامُوا عَنْ الصَّلَاةِ قَالَ بِلَالٌ أَنَا أُوقِظُكُمْ فَاضْطَجَعُوا وَأَسْنَدَ بِلَالٌ ظَهْرَهُ إِلَى رَاحِلَتِهِ فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ فَنَامَ فَاسْتَيْقَظَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ طَلَعَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَقَالَ يَا بِلَالُ أَيْنَ مَا قُلْتَ قَالَ مَا أُلْقِيَتْ عَلَيَّ نَوْمَةٌ مِثْلُهَا قَطُّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ قَبَضَ أَرْوَاحَكُمْ حِينَ شَاءَ وَرَدَّهَا عَلَيْكُمْ حِينَ شَاءَ يَا بِلَالُ قُمْ فَأَذِّنْ بِالنَّاسِ بِالصَّلَاةِ فَتَوَضَّأَ فَلَمَّا ارْتَفَعَتْ الشَّمْسُ وَابْيَاضَّتْ قَامَ فَصَلَّى

“Kami pernah berjalan bersama Nabi ﷺ  pada suatu malam. Sebagian kaum lalu berkata, “Wahai Rasulullah,  barangkali anda mau istirahat sebentar bersama kami?” Beliau menjawab: “Aku khawatir kalian tertidur sehingga terlewatkan shalat.” Bilal berkata, “Aku akan membangunkan kalian.” Maka merekapun berbaring, sedangkan Bilal bersandar pada hewan tunggannganya, tapi rasa kantuknya mengalahkannya dan akhirnya iapun tertidur. Ketika Nabi ﷺ  terbangun ternyata matahari sudah terbit, maka beliau pun bersabda: “Wahai Bilal, mana bukti yang kau ucapkan!” Bilal menjawab: “Aku belum pernah sekalipun merasakan kantuk seperti ini sebelumnya.” Beliau lalu bersabda: “Sesungguhnya Allah ﷻ  memegang ruh-ruh kalian sesuai kehendak-Nya dan mengembalikannya kepada kalian sekehendak-Nya pula. Wahai Bilal, berdiri dan adzanlah (umumkan) kepada orang-orang untuk shalat!” kemudian beliau berwudhu, ketika matahari meninggi dan tampak sinar putihnya, beliau pun berdiri melaksanakan shalat.”  (HR. Bukhari no. 595)

Untuk kasus mengqadha shalat karena lupa akibat kesibukan, dari Jabir bin Abdullah Radhiallahu ‘Anhu katanya:

أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ جَاءَ يَوْمَ الْخَنْدَقِ بَعْدَ مَا غَرَبَتْ الشَّمْسُ فَجَعَلَ يَسُبُّ كُفَّارَ قُرَيْشٍ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا كِدْتُ أُصَلِّي الْعَصْرَ حَتَّى كَادَتْ الشَّمْسُ تَغْرُبُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاللَّهِ مَا صَلَّيْتُهَا فَقُمْنَا إِلَى بُطْحَانَ فَتَوَضَّأَ لِلصَّلَاةِ وَتَوَضَّأْنَا لَهَا فَصَلَّى الْعَصْرَ بَعْدَ مَا غَرَبَتْ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى بَعْدَهَا الْمَغْرِبَ

“Bahwa Umar bin Al Khaththab datang pada hari peperangan Khandaq setelah matahari terbenam hingga ia mengumpat orang-orang kafir Quraisy, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku belum melaksanakan shaat ‘Ashar hingga matahari hampir terbenam!” Maka Nabi shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun bersabda: “Demi Allah, aku juga belum melaksanakannya.” Kemudian kami berdiri menuju Bath-han, beliau berwudlu dan kami pun ikut berwudlu, kemudian beliau melaksanakan shalat ‘Ashar setelah matahari terbenam, dan setelah itu dilanjutkan dengan shalat Maghrib.” 
(HR. Bukhari no. 596) 

Karena hadits ini, Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah menerangkan:

اتفق العلماء على أن قضاء الصلاة واجب على الناسي والنائم

“Para ulama sepakat tentang wajibnya mengqadha shalat bagi orang lupa dan  tertidur.” 
(Fiqhus Sunnah, 1/274, Lihat juga Bidayatul Mujtahid, 1/182)

Demikian dasar yang begitu kuat dalam mengqadha shalat bagi yang lupa atau tertidur, bisa disimpulkan dari hadits-hadits di atas:

1. Qadha itu terjadi jika luputnya shalat karena lupa dan tertidur.

2. Qadha dilakukan segera ketika sadar atau ingat.

3. Mengqadha shalat wajib adalah wajib, karena Nabi ﷺ   mengatakan: “tidak ada tebusan yang lain kecuali dengan itu.”

4. Nabi dan para sahabat pun pernah mengalaminya.

◾Shalat-shalat Masa Lalu Yang Ditinggalkan

Ini diperselisihkan ulama pula. Sebagian mengatakan cukup baginya bertobat, berbuat baik, dan memperbanyak shalat sunnah.

Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah berkata:

شرع التطوع ليكون جبرا لما عسى أن يكون قد وقع في الفرائض من نقص، ولما في الصلاة من فضيلة ليست لسائر العبادات.

"Disyariatkannya shalat sunah adalah untuk jabran (menambal) kekurangan yang mungkin terdapat pada shalat-shalat fardhu, lantaran pada shalat terdapat berbagai keutamaan yang tidak dimiliki oleh ibadah-ibadah lainnya.”  (Fiqhus Sunnah, 1/181)

Dari Huraits bin Al Qabishah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ  bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

“Sesungguhnya pada hari kiamat nanti  yang pertama kali dihitung dari amal seorang hamba adalah shalatnya, jika bagus shalatnya maka dia telah beruntung dan selamat. Jika buruk maka dia telah merugi dan menyesal. Jika shalat wajibnya ada kekurangan maka Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Lihatlah apakah hambaKu memiliki shalat sunah? Hendaknya disempurnakan kekurangan shalat wajibnya itu dengannya.” Kemudian diperhitungkan semua amalnya dengan cara demikian.”  (HR. At Tirmidzi, shahih)

Imam Ibnu Taimiyah Rahimahullah  mengatakan demikian:

تارك الصلاة عمدا لا يشرع له قضاؤها ولا تصح منه، بل يكثر من التطوع

“Orang yang meninggalkan shalat secara sengaja, tidak disyatriatkan untuk mengqadhanya dan tidak sah jika dia melaksanakannya, tetapi hendaknya dengan memperbanyak shalat sunah.”   (Fiqhus Sunnah, 1/274)

Syaikh Az Zurqani Rahimahullah mengutip dari Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah mengatakan, bahwa shalat sunah tidak bisa menggantikan shalat wajib yang ditinggalkan sebab itu dosa besar, tetapi dengan bertobat sebenar-benarnya, berikut ini perkataan Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah ketika menerangkan hadits Huraits bin Al Qabishah:

 ومعنى ذلك عندي فيمن سها عن فريضة أو نسيها أما تركها عمدا فلا يكمل له من تطوع لأنه من الكبائر لا يكفرها إلا الإتيان بها وهي توبته 

“Makna hadits itu,  menurutku bagi siapa saja yang lalai dari shalat wajib atau lupa, adapun jika sengaja meninggalkannya maka tidak bisa disempurnakan dengan shalat sunah, karena itu adalah dosa besar yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan bertobat darinya.”  (Syarh Az Zurqani ‘Alal Muwaththa’,  1/502)

Imam Ibnu Abdil Bar berbeda dengan Imam Ibnu Taimiyah, menurutnya jika meninggalkan shalat dengan sengaja tidak bisa dihilangkan dengan shalat sunah, tetapi dengan bertobat. Namun, keduanya sepakat bukan dengan cara mengqadha shalat wajib itu. Adapun Imam Ibnu Hazm, Beliau berpendapat: hendaknya orang tersebut memperbanyak shalat sunah dan amal kebaikan, serta bertobat dan memohon ampun kepada Allah Ta’ala.

Berikut ini perkataan Imam Ibnu Hazm Rahimahullah:

وَأَمَّا مَنْ تَعَمَّدَ تَرْكَ الصَّلَاةِ حَتَّى خَرَجَ وَقْتُهَا فَهَذَا لَا يَقْدِرُ عَلَى قَضَائِهَا أَبَدًا، فَلْيُكْثِرْ مِنْ فِعْلِ الْخَيْرِ وَصَلَاةِ التَّطَوُّعِ؛ لِيُثْقِلَ مِيزَانَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؛ وَلْيَتُبْ وَلْيَسْتَغْفِرْ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ.

“Adapun orang yang sengaja meninggalkan shalat sampai habis  waktunya, maka hal itu selamanya tidak bisa disetarakan dengan mengqadhanya, tetapi hendaknya dia memperbanyak melakukan perbuatan baik dan shalat sunah, agar dapat memperberat timbangannya pada hari kiamat, dan hendaknya dia bertobat dan memohon ampunan kepada Allah ﷻ.” (Al Muhalla, 2/20)

Sebagian imam –dan ini masyhur dikalangan Syafi’iyah- mengatakan wajibnya qadha terhadap shalat yang pernah ditinggalkan pada masa-masa silam. Mereka mengatakan dilakukan dengan cara: 

1) Memperkirakan berapa jumalah shalat yang ditinggalkan hingga jumlah yang menenangkan hati mereka.

2) Di qadha pada waktu-waktu yang bebas kapanpun walaupun di waktu-waktu terlarang. Tentu pendapat ini  diberikan ruang dan tidak ada pengingkaran dalam masalah yang masih debatable para ulama.  
Adapun seseorang  meninggalkan shalat karena lupa dan tertidur, lalu dia teringat wajib baginya mengqadha  menurut ijma’. Sebagaimana yang Nabi dan para sahabat contohkan pada hadits-hadits di awal. 
Demikianlah masalah ini. Semoga bermanfaat.

Wallahul Muwafiq Ila Aqwamuth Thariq

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Yama ~ Bengkulu
Assalamu'alaikum,

Ustadz, dalam hal ibadah wajib seperti sholat, jika lupa atau keadaan tertidur dan ingat belum sholat maka harus segera melaksanakan sholat, melaksanakan bukan berarti mengganti (qadha). Kalau memang sholat bisa di qadha, berarti wanita haid wajib mengqadha sholatnya, itu bagaimana Ustadz? 

Sebelum dan sesudahnya terimakasih.

🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh.

Jika karena tertidur dan lupa, lalu baru ingat setelah waktunya habis itu namanya qadha. Seperti yang dijelaskan ulama. Qadha itu apa sih? Yaitu menjalankan kewajiban tidak pada waktunya karena uzur.  

Hal itu dilakukan karena ada contohnya dan perintahnya dalam sunnah. Bahkan itu kesepakatan 4 mazhab. Yang para ulama berbeda pendapat adalah qadha shalat di masa lalu, bukan karena lupa atau tertidur, tapi sengaja karena malas, zaman masih ABG misalnya. Ini sudah dibahas di bagian akhir. 

Adapun wanita haid TIDAK ADA QADHA SHALAT, karena memang ada dalilnya yang menegaskan. 

Aisyah Radhiallahu 'Anha berkata:

كُنَّا نَحِيضُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَأْمُرُنَا بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلَا يَأْمُرُنَا بِقَضَاءِ الصَّلَاةِ

Kami haid di zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kami diperintahkan qadha puasa, Tapi tidak diperintahkan qadha shalat. (HR. Muslim, Abu Daud, At Tirmidzi, dan lain-lain)

Jadi, qadha shalat karena tertidur atau lupa berdasarkan dalil (bahkan banyak dalil). 

Tidak qadha shalat karena haid, juga berdasarkan dalil. Bahkan ini ijma', sepakat para ulama. Kecuali jika dia haid jam 2 siang tapi belum shalat dzuhur padahal itu sudah masuk dzuhur dari tadi, maka wajib bagi dia qadha zuhurnya segera saat sudah suci. 

Wallahu A’lam

0️⃣2️⃣ Afni ~ Garut
Assalamualaikum ustadz, 

Berdosakah kita menunda atau mengakhirkan shalat? Apakah masih diperbolehkan tetap shalat meski sudah habis waktu shalat? Dikarenakan sedang di pusat perbelanjaan atau di jalan menuju pulang.

🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

★ Menunda itu ada 2 model:

✓ 1. Menunda tapi masih di waktu shalat. Misal zuhur jam 13:30 WIB. Jelas ini tidak awal waktu, tapi juga masih waktunya.

Ini tidak apa-apa, tapi dia kehilangan keutamaan awal waktu.

Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

"Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa’: 103)

Sehingga selama shalat dilakukan di interval waktu shalat tersebut, belum masuk waktu shalat berikutnya, maka sah dan boleh.

Dalam hadits:

إن للصلاة أولا وآخرا، وإن أول وقت الظهر حين تزول الشمس، وإن آخر وقتها حين يدخل وقت العصر..

"Shalat itu ada awal waktunya dan akhirnya, awal waktu zhuhur adalah saat tergelincir matahari, waktu akhirnya adalah saat masuk waktu ashar." (HR. Ahmad no. 7172, dishahihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth. Ta’liq Musnad Ahmad, no. 7172)

Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:

يجوز تأخير الصلاة إلى آخر وقتها بلا خلاف، فقد دل الكتاب، والسنة، وأقوال أهل العلم على جواز تأخير الصلاة إلى آخر وقتها، ولا أعلم أحداً قال بتحريم ذلك

"Dibolehkan menunda shalat sampai akhir waktunya tanpa adanya perselisihan, hal itu berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah. Perkataan para ulama juga membolehkan menunda sampai akhir waktunya, tidak ada seorang ulama yang mengatakan haram hal itu." (Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 3/58)

✓ 2. Menunda SAMPAI HABIS waktu shalat dan masuk waktu shalat berikutnya. Ini haram, kecuali ada uzur syar'i seperti safar, pekerjaan yang bahaya jika ditinggal, dan semisalnya. Adapun sekedar belanja di pasar, tidak termasuk uzur.

Itulah yang dikecam dalam firman-Nya:

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

"Maka celakalah orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang saahuun (lalai) terhadap shalatnya." (QS. Al-Ma’un, Ayat 4-5)

Imam Ibnu Jarir Rahimahullah mengatakan:

عني بذلك أنهم يؤخرونها عن وقتها، فلا يصلونها إلا بعد خروج وقتها

"Maknanya, bahwa mereka mengakhirkan shalat dari waktunya, mereka tidaklah shalat kecuali setelah keluar dari waktunya." (Tafsir Ath Thabariy, 10/8786)

Dalam Al Mausu’ah:

اتفق الفقهاء على تحريم تأخير الصلاة حتى يخرج وقتها بلا عذر شرعي

"Para fuqaha sepakat haramnya menunda shalat sampai habis waktunya tanpa uzur syar’iy." (Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 10/8)

Wallahu A’lam

0️⃣3️⃣ Fatimah ~ Bandung
Assalamualaikum ustadz,

Bila kita sholat di kendaraan kan serba terbatas, apakah harus di qodho lagi ya ustadz?

🌷Jawab:
Wa'alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

Bismillahirrahmanirrahim ..
Shalat fardhu (wajib) di kendaraan tanpa alasan, tanpa 'udzur, memang tidak boleh, tapi jika ada alasan yang syar'iy tentu boleh, baik bagi shalat wajib dan sunnah. Hal ini jika memang tidak mungkin untuk turun atau singgah.

'Amr bin Rabi'ah Radhiallahu Anhu berkata:

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الرَّاحِلَةِ يُسَبِّحُ يُومِئُ بِرَأْسِهِ قِبَلَ أَيِّ وَجْهٍ تَوَجَّهَ وَلَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِي الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ

"Aku melihat Rasulullah ﷺ  di atas hewan tunggangannya bertasbih dengan memberi isyarat dengan kepala beliau kearah mana saja hewan tunggangannya menghadap. Rasulullah ﷺ tidak pernah melakukan seperti ini untuk shalat-shalat wajib." (HR. Bukhari no. 1097)

Imam An Nawawi Rahimahullah menerangkan:

وَفِيهِ دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ الْمَكْتُوبَةَ لَا تَجُوزُ إِلَى غَيْرِ الْقِبْلَةِ وَلَا عَلَى الدَّابَّةِ وَهَذَا مُجْمَعٌ عَلَيْهِ إِلَّا فِي شِدَّةِ الْخَوْفِ

Di dalamnya terdapat dalil, tidak bolehnya shalat wajib tanpa menghadap kiblat dan tidak boleh pula shalat wajib di atas kendaraan, dan ini perkara yang telah disepakati, kecuali keadaan yang begitu mengkhawatirkan.
(Syarh Shahih Muslim, 5/211)

Imam An Nawawi Rahimahullah berkata:

قال أَصْحَابُنَا وَلَوْ حَضَرَتْ الصَّلَاةُ الْمَكْتُوبَةُ وَهُمْ سَائِرُونَ وَخَافَ لَوْ نَزَلَ لِيُصَلِّيَهَا عَلَى الْأَرْضِ إلَى الْقِبْلَةِ انْقِطَاعًا عَنْ رُفْقَتِهِ أَوْ خَافَ عَلَى نَفْسِهِ أَوْ مَالِهِ لَمْ يَجُزْ تَرْكُ الصَّلَاةِ وَإِخْرَاجُهَا عَنْ وَقْتِهَا بَلْ يُصَلِّيهَا عَلَى الدَّابَّةِ لِحُرْمَةِ الْوَقْتِ وَتَجِبُ الْإِعَادَةُ لِأَنَّهُ عُذْرٌ نَادِرٌ هَكَذَا ذَكَر الْمَسْأَلَةَ جَمَاعَةٌ مِنْهُمْ صَاحِبُ التَّهْذِيبِ وَالرَّافِعِيُّ وَقَالَ الْقَاضِي حُسَيْنٌ يُصَلِّي عَلَى الدَّابَّةِ كَمَا ذَكَرْنَا قَالَ وَوُجُوبُ الْإِعَادَةِ يَحْتَمِلُ وَجْهَيْنِ أَحَدَهُمَا لَا تَجِبُ كَشِدَّةِ الْخَوْفِ وَالثَّانِي تَجِبُ لِأَنَّ هَذَا نَادِرٌ 

Para sahabat kami (Syafi'iyah) mengatakan: Jika masuk waktu shalat WAJIB, dan mereka dalam posisi perjalanan, dan khawatir jika shalatnya mereka menghadap kiblat membuat mereka terputus dari rombongan, atau khawatir atas keselamatan diri sendiri, atau hartanya, di sisi lain shalat tidak boleh ditinggalkan atau keluar dari waktunya, maka hendaknya dia shalat di atas kendaraannya untuk menghormati waktunya, dan wajib baginya nanti untuk mengulanginya karena itu adalah 'udzur yang langka.

Demikianlah bahasan masalah ini, seperti yang dikatakan segolongan ulama di antara mereka  pengarang At Tahdzib dan Ar Rafi'iy.

Al Qadhi Husein mengatakan tentang shalat di atas kendaraan seperti yang kami sebutkan, menurutnya kewajiban mengulangi itu ada dua makna: ✓Pertama. TIDAK WAJIB mengulangi karena sama dengan shalat dalam keadaan sangat khawatir atau khauf. ✓Kedua. WAJIB ulangi, sebab ini udzur yang langka.
(Al Majmu' Syarh Al Muhadzdzab, 3/242)

Syaikh Abdullah Al Faqih Hafizhahullah mengatakan:

ونقل عن بعضهم أنه لا تجب الإعادة، لأن فعل الفرض يطلب مرة واحدة، وهو الراجح، وإن كانت الإعادة أحوط. 

Dinukil dari sebagian ulama TIDAK WAJIBnya mengulangi shalatnya, karena melakukan shalat wajib itu hanya sekali di waktu yang sama, inilah pendapat yang lebih kuat, walau mengulangi itu adalah lebih hati-hati.

(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah no.  14833)

Berkata Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah:

تصح الصلاة في السفينة والقاطرة والطائرة بدون كراهية حسبما تيسر للمصلي. فعن ابن عمر قال: سئل النبي صلى الله عليه وسلم عن الصلاة في السفينة؟ قال: (صل فيها قائما إلا أن تخاف الغرق) رواه الدار قطني والحاكم على شرط الشيخين، وعن عبد الله بن أبي عتبة قال: صحبت جابر بن عبد الله وأبا سعيد الخدري وأبا هريرة في سفينة فصلوا قياما في جماعة، أمهم بعضهم وهم يقدرون على الجد، رواه سعيد بن منصور.

“Shalat di kapal laut, kereta, dan pesawat, adalah sah tanpa dimakruhkan sama sekali, jika memang itu yang mungkin dilakukan. Diriwayatkan dari Ibnu Umar, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya tentang shalat di kapal laut. Dia menjawab: “Shalatlah di dalamnya dengan berdiri, kecuali jika engkau takut tenggelam.” Diriwayatkan oleh Ad Daruquthni dan Al Hakim sesuai syarat Bukhari-Muslim. Dan dari Abdullah bin Abi Utbah, dia berkata: “Aku pernah menemani Jabir bin Abdullah, Abu Said al Khudri, dan Abu Hurairah di dalam apal laut. Mereka shalat sambil berdiri secara berjamaah dengan diimami salah seorang dari mereka, padahal mereka masih ada peluang shalat dipantai.” (HR. Said bin Manshur).”   (Fiqhus Sunnah, 1/292)

Kebolehan shalat di kendaraan ini dipertegas lagi oleh perbuatan para salaf, baik kalangan sahabat dan murid-murid mereka, baik duduk atau berdiri, seperti yang dibuktikan dalam berbagai riwayat-nya Imam Ibnu Abi Syaibah sebagai berikut:

عن مجاهد قال كنا نغزو مع جنادة بن أبي أميه البحر فكنا نصلي في السفينة قعودا.

Dari Mujahid, dia berkata: “Kami perang bersama Junadah bin Abu Umayyah di lautan, maka kami shalat di kapal laut sambil duduk.”

أن ابن سيرين قال خرجت مع أنس إلى بني سيرين في سفينة عظيمة قال فأمنا فصلى بنا فيها جلوسا ركعتين ثم صلى بنا ركعتين أخراوين.

Bahwa Ibnu Sirin berkata: “Aku keluar bersama Anas menuju Bani Sirin dengan kapal besar, dia mengimami kami dan shalat dengan kami di dalamnya dengan cara duduk dua rakaat, kemudian shalat lagi dua raka’at lainnya.”

عن أبي قلابة أنه كان لا يرى بأسا بالصلاة في اسفينة جابسا. حدثنا وكيع عن أبي خزيمة وطاوس قال صل قاعدا.

Dari Abu Qilabah bahwa dia memandang tidak masalah shalat di kapal sambil duduk. Telah bercerita kepada kami Waki’, dari Abu Khuzaimah dan Thawus, dia berkata: Shalatlah dengan cara duduk!

عن ابن سيرين أنه قال في الصلاة في السفينة إن شئت قائما وأن شئت قاعدا والقيام أفضل.

Dari Ibnu Sirin, bahwa dia berkata tentang shalat di kapal laut: “Jika kau mau duduklah, namun berdiri lebih utama.” (Lihat semua dalam Al Mushannaf Ibni Abi Syaibah, 2/266-267)

Shalatnya para sahabat dan tabi'in secara berjamaah di kendaraan, dan berulang-ulang,  menunjukkan mereka shalat wajib.

Demikian. Wallahu a'lam

Farid Nu'man Hasan
Join Channel: bit.ly/1Tu7OaC
️Fanpage:https://facebook.com/ustadzfaridnuman 
Kunjungi website resmi: alfahmu.id

ILMU BAROKAH



OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌀ILMU BAROKAH

Apa yang menjadikan ilmu berkah?
Kita sering mendengar doa seperti “Semoga ilmu kita berkah,” “semoga hidup kita berkah,” “semoga rezeki kita menjadi rezeki yang barokah.”

Jadi apa sih berkah itu? Saya pun teringat catatan saya saat mendengar masukan dari sebuah kajian.

Barokah bermakna Lizidatil Khair, Lizadatil Ilm (bertambah kebaikan dan bertambahnya ilmu) sehingga kehidupan dilalui dengan penuh syukur dan selalu dalam kebaikan. Jadi jika ilmu kita berkah, hal itu berarti akan membuat diri kita semakin bijaksana, semakin membuat diri kita selalu berusaha dalam kebaikan.

Barokah juga diartikan lebih lengkap Albarakatu tuziidukum fi tha’ah (barokah ialah yang menambah taatmu kepada Alloh ﷻ). Jadi setiap ilmu yang mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ, ilmu tersebut barokah

Selain melihat dari diri ini yakni semakin tenang dalam menghadapi hidup karena bertambah kebijaksanaan, keberkahan ilmu bisa dilihat dari kebermanfaatannya.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0⃣1⃣ Kiki ~ Dumai
Ustadz Aziz, bagaimana tips nya agar kita bisa mendapatkan keberkahan ilmu?

🌀Jawab:
Pandai bersyukur dan mengamalkan ilmu yang telah di dapatnya serta bersikap qana'ah kepada siapa pun maupun yang telah membimbing nya ke jalan yang Alloh ﷻ Ridhoi.

🌸Ustadz, apakah ini juga berlaku dalam usaha tuk mendapatkan keberkahan hidup ya tadz?

🌀Tentu sangat berlaku dalam meraih keberkahan hidup.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Keberkahan hanya dapat di raih bila ilmu yang di dapat nya bermanfaat kepada umat yang terbaik agar di amalkan.

Wallahu a'lam

TAK SEINDAH YANG KUBAYANGKAN

 


OLeH: Bunda Nurhamida

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸TAK SEINDAH YANG KU BAYANGKAN

Bayangan pernikahan yang sering terjadi.

Nikah itu semestinya:
~ Menyenangkan dan asyik.
~ Melaksanakan sunnah.
~ Menikah itu menyatukan.

Tapi ternyata:
~ Dia tak seperti yang kuduga.
~ Kenapa aku membenci kebiasaannya? Sekarang aku tau semua kebiasaan kebiasaan buruknya.
~ Keluarganya terlalu ikut campur, apa saja di urusi, sampai milih tempat tinggal pun di urus.
~ Kayaknya si fulan atau fulannah lebih menyenangkan untuk di jadikan pasangan.

◾Coba cek kembali definisi pernikahan yang harus di pahami

Pernikahan dalam Islam adalah penyatuan dua lawan jenis anak adam dalam sebuah ritual agama, yang menghalalkan hubungan biologis di antar keduanya. Serta menyatukan antara dua keluarga, suku, dan negara pasangan.

◾Apa landasan pernikahanmu?

1. Niat yang lurus karena menikah adalah ibadah.
2. Pernikahan adalah proses sepanjang masa.
3. Pahami karakter pasangan.
4. Memiliki visi yang sama.

◾Pahami posisi masing-masing dalam rumah tangga

Pijakan dalam menentukan posisi suami istri harus merujuk pada Al- Qur'an dan As-Sunnah, agar ketika ada pertikaian mudah dalam mengambil posisi.

★ SUAMI
Qowwam, yakni pemimpin yang bertugas meluruskan istri, mendidik dan mengajarkan istri untuk menjadi hamba Alloh ﷻ yang taat dan bersama mewujudkan tujuan pernikahan.

★ ISTRI
~ Dari `Abdullah bin `Amr bis `Ash ra. Bahwa Rasulullah ﷺ bersabda : "Dunia adalah perhiasan, dan perhiasan terbaik dunia adalah wanita sholiha." (HR. MUSLIM )

~ Kewajiban patuh dan taat pada suami dalam kebenaran, menjaga nama baik dan martabat suami serta melayani suami di tempat tidur.

◾Suami dan istri harusnya memiliki ilmu sebelum beramal

QS. Ar-Rum Ayat 21

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Alloh ﷻ) bagi kaum yang berpikir."

QS. Al-Hujurat Ayat 13

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Alloh ﷻ ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Alloh ﷻ Maha Mengetahui, Mahateliti."

QS. Az-Zariyat Ayat 49

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Alloh ﷻ)".

Dengan memahami tuntunan Rasulullah ﷺ dalam membina mahlighai rumah tangga, ketentraman dan kebahagiaan akan mudah dicapai.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru
Ijin sharing. 
Alhamdulillah ana sudah menikah 21 tahun, sudah banyak hal-hal sulit yang dialami dalam berumah tangga, Alhamdulillah memang niat itu yang utama. Merubah niat menikah karena Alloh ﷻ, karena sudah mencakup semuanya dalam mengarungi rumah tangga, jika niat semua karena Alloh ﷻ, inshaAllah semua terasa mudah dijalani, karena ada pahala yang besar untuk kita sebagai istri. Jihad kita hanya berbuat baik kepada Suami. InshaAllah. Afwan.

🔷Jawab:
Masyaallah, sudah ada testimoni.

Syukron sudah berbagi Bunda Bestiar.

0️⃣2️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

Bunda, bagaimana tips atau cara menguatkan memantapkan hati agar para jomblo, baik ikhwan atau akhwat bisa segera menikah, sesuai dengan tuntunan agama, tanpa harus takut nanti bagaimana kalau sudah menikah atau menunggu siap dan mapan dulu.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Belajar tauhid ya. Ini kuncinya. Duh, berat. Sebenarnya tidak. Paksakan diri mendatangi kajian, ikuti kajian sunnah dengan istiqomah. Materi yang didapat dan lingkungan yang baik, yang menyertainya, insyaallah akan mendorong mereka berbuat baik dan semakin yakin dengan pertolongan Alloh ﷻ.

Syaratnya ngga susah kok, asal mau saja menuntut ilmu. Membekali diri dengan ilmu agama yang memang itu syarat utama agar kita dapat hidup selamat di dunia dan akhirat. 

Hal ini seperti hal yang tidak terjangkau di kalangan jomblower sebab lingkungannya memang jauh dari nilai-nilai tersebut. Nilai agama sudah tergerus zaman sehingga sulit untuk bisa menempuh jalan ini.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Han ~ Gresik
Assalamualaikum,

Bunda, bagaimana dengan banyaknya baik laki-laki atau perempuan yang menunda pernikahan, sampai usia lanjut tidak terasa dengan alasan nanti dulu biar lebih mapan, nanti biar bisa mencukupi keluarga, atau nanti dulu masih fokus kuliah atau kerja dulu.

Bagaimana bund dengan hal tersebut dan sampai kapan akhirnya nanti bisa benar berkeinginan menikah tanpa nunggu ini dan itu?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Sikap menunda menikah yang terjadi saat ini, menunjukkan lemahnya tauhid. Mereka tidak yakin bahwa Alloh ﷻ yang akan mencukupi seluruh kebutuhan mereka yang sudah berumah tangga. Mereka tidak yakin dengan ayat Alloh ﷻ dalam Surat Hud:6 "(Dan tiada  satu pun makhluk bergerak di bumi  melainkan di jamin Alloh ﷻ rezekinya)."

Lemahnya tauhid disebabkan pendidikan keimanan yang minim pada saat balita hingga mereka beranjak dewasa. Sehingga pada saat seharusnya mereka mengambil keputusan untuk menikah, mereka tidak memiliki keberanian. Mereka memandang segala hal dari sisi materi.

Tentu saja jika hanya bergantung pada hitungan materi, tidak akan pernah ada yang sanggup memikul beban berumah tangga. Tetapi, ketika seseorang tumbuh dengan tauhid yang benar, maka tidak ada yang membuatnya takut selain murka Alloh ﷻ karena menunda kebaikan atau melakukan kemaksiatan.

Jika mereka selalu berpikir menunggu mapan, maka Alloh ﷻ akan kabulkan pemikiran mereka. Mereka tidak akan pernah merasa mapan meski usia sudah menjelang akhir dan penghasilan sudah lebih besar.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi,

Bunda bagaimana menyikapi empty love setelah mengarungi perjalanan panjang pernikahan?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Empty love bisa terjadi karena ada sebab. Misal karena dipaksa menikah, atau semula saling mencintai, tetapi karena perjalanan panjang pernikahan, yang dipenuhi oleh konflik disertai krisis kepercayaan. 

Menghadapi situasi ini, perlu melakukan introspeksi dahulu, seberapa kuat keinginan kita untuk tetap berada dalam ikatan pernikahan. Kembalikan ke hakikat pernikahan, lalu tujuan hidup. Jika hanya karena mengalami empty love, tanpa diiringi upaya menyelesaikannya, maka akan sangat disayangkan. Karena  kita tidak pernah tahu Alloh ﷻ ingin memberikan kita apa dengan ujian yang diberikan.

Pada saat mengalami EL ini, setelah mengetahui mengapa terjadi, lalu mintalah kepada Alloh ﷻ agar dimudahkan untuk mencari jalan keluar. Mohon pada Alloh ﷻ agar pasangan diberi hidayah, agar bisa kembali merajut jalinan kasih sayang dengan istri. Kita harus yakin, yang bisa mengubah seseorang hanyalah Alloh ﷻ. Lalu, saran saya, alihkan rasa cinta yang semula cinta menggebu sebagai manusia, kepada cinta karena Alloh ﷻ. Mencintai karena Alloh ﷻ merupakan cinta tertinggi yang bisa dimiliki oleh manusia.

Justru ini yang seharusnya digapai. Dengan mencintai karena Alloh ﷻ semata, Alloh ﷻ akan bantu kita menerima pasangan dengan ridha. Dengan segala kelemahan dan keburukan menurut pandangan kita. Manakala berbakti dan taat pada suami, tidak lagi karena rasa cinta dan sayang semata, melainkan karena kita mengharap Ridha-Nya.

Insyaallah, jika Bunda bisa melakukan ini, Alloh ﷻ akan bukakan banyak hal yang tidak terduga yang dapat menambah keimanan pada Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Mari kita tingkatkan pemahaman pada agama, agar setiap langkah yang dilakukan, semuanya berdasarkan tuntunan.

Dengan demikian, kita akan masuk dalam golongan yang selamat. Pernikahan selamat, keluarga selamat, dan kita dapat menyelesaikan amanah dalam rumah tangga dengan ridha Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

LEGALISASI ZINA DIBALIK PERMEN KEMENDIKBUD RISTEK NO. 30 TAHUN 2021


OLeH: Ustadzah Tely Herliyani

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸LEGALISASI ZINA DI BALIK PERMEN KEMENDIKBUD RISTEK NO. 30 TAHUN 2021

Kasus kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi (PT) menjadi potret buram dunia pendidikan. Hasil survei Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2020 mencatat, 77% dosen mengakui tindak kekerasan seksual terjadi di lingkup PT.

Sementara menurut Nadiem Makarim, kasus-kasus kekerasan seksual yang terdeteksi selama ini hanyalah segelintir dari banyaknya kasus kekerasan seksual di PT yang masih belum terungkap. (cnnindonesia, 11/11/2021).

Kekerasan seksual di lingkungan akademik seakan “tersembunyi di bawah karpet” karena adanya relasi korban dan pelaku yang tidak seimbang yang menunjukkan kuatnya relasi kuasa para pelaku.

Tidak ada yang namanya pembelajaran kalau tidak ada perasaan keamanan dan kenyamanan di dalam kampus. Tidak terwujudnya kondisi inilah yang melatarbelakangi penerbitan Permendikbudristek 30/2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi (Permen PPKS).

◾"Tsunami” Penolakan

Pemberlakuan Permendikbud 30/2021 memicu kontroversi. Gelombang “tsunami” penolakan muncul dari berbagai kalangan, mulai dari MUI, tokoh masyarakat, mahasiswa, hingga para intelektual. Guru Besar Universitas Indonesia (UPI) Bandung Prof. Cecep Darmawan menilai Permen ini kontroversial dan bermuatan liberal, yakni yang jika sejumlah pasalnya tidak mengalami revisi atau pencabutan bisa membahayakan masa depan generasi muda. (islamtoday.id, 6/11/2021)

Rektor UNU Yogyakarta Prof. Purwo juga berpendapat Permen PPKS membangun logika berpikir liberal, yakni sebagaimana terlihat pada pendefinisian “kekerasan seksual” di pasal 5. Prof. Purwo menegaskan, kata “consent, kesepakatan, dan persetujuan” yang ada dalam pasal-pasalnya menunjukkan bahwa pasal, nalar, dan framework-nya adalah liberal. (republika.co.id, 5/11/2021)

Petisi menolak legalisasi kebebasan seksual di lingkungan PT pun menjadi kesepakatan para Muslimah Intelektual Indonesia pada focus group discussion (FGD), Sabtu (20/11/2021) akibat terbitnya Permendikbud 30/2021 yang mengajak pada kemungkaran.

Framework liberal dan sekuler yang termuat dalam pasal-pasalnya telah menjadikan ilmu tidak sejalan dengan amal, serta kosong dari keimanan. Mekanisme penyelesaian masalah pelecehan seksual berdasar sekularisme liberalisme justru berpotensi menumbuhsuburkan perilaku seksual bebas. Walhasil, tidak akan kita temukan solusi holistik terhadap persoalan ini.

Kemendikbudristek sudah membuka ruang yang menempatkan masalah ini sebagai persoalan kekerasan seksual semata tanpa melibatkan landasan dan norma agama. Penyelesaian masalah tampak parsial karena tidak membicarakan konsep persoalan yang lebih besar, yaitu dari sudut pandang atau world view tentang kehidupan yang membangun relasi manusia yang satu dengan lainnya.

Oleh karena itu, sesungguhnya gagasan utama dalam aturan ini adalah gender mainstreaming, yaitu pendekatan gender terkait relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan. Posisi laki-laki merasa berkuasa karena ada paksaan terhadap seksualitas, dan karena kuasa inilah kemudian muncul istilah “kekerasan seksual”. Setelah itu, lahir frasa “dengan dan tanpa persetujuan”. “Tanpa persetujuan” inilah yang kemudian menjadi permasalahannya.

◾Sistem Islam Adalah Solusi

Selama bertahun-tahun, Indonesia terlingkupi masalah kekerasan seksual dan perilaku seksual bebas. Hal ini tidak sepatutnya terjadi di Indonesia, baik perilaku seksual bebas maupun pemaksaan, terutama di lingkungan perguruan tinggi. 

Sungguh fatamorgana ketika aktivitas legalisasi seksual bebas menjadi celah yang tidak terkena sanksi hukum dan tidak mampu terberantas. Pada akhirnya, kita patut mempertanyakan tentang muruah dan kredibilitas PT yang seharusnya memanusiakan manusia menjadi manusia beradab.

Muruah PT sebagai tempat yang mampu menghasilkan insan beriman, bertakwa, berakhlak mulia, serta mampu mengintegrasikan antara ilmu dan amal, tidak akan bisa tercapai tanpa seperangkat aturan lengkap dan terperinci, serta terbukti dapat menyelesaikan persoalan yang muncul. Selain itu, aturan itu juga harus mampu mewujudkan kehidupan yang mulia, baik laki-laki maupun perempuan.

Sistem kehidupan tersebut tidak lain adalah Islam yang akan menyelesaikan permasalahan relasi antara manusia berdasarkan perspektif Al-Hakim yang memahami manusia, laki-laki dan perempuan. Islam merupakan role model yang mampu menciptakan kenyamanan dan keamanan dalam proses menimba ilmu. 

Problem pelecehan dan kebebasan seksual jelas bukan fenomena yang wajar terjadi dalam lembaga keilmuan Islam. Sistem pendidikan Islam yang terbangun atas dasar keimanan akan melahirkan ilmu dan amal saleh, tidak hanya bagi personal pemiliknya, tetapi juga masyarakatnya. 

Output-nya adalah lahirnya para intelektual dan generasi unggul yang memadukan prestasi keilmuan, ketinggian akhlak, juga keberanian dalam membela dan menyampaikan kebenaran. Mereka menjadi pelayan dan penjaga umat dari berbagai hal yang membahayakan.

Oleh sebab itu, sudah saatnya mereposisi pendidikan tinggi sebagai tempat terbaik mendapatkan ilmu dan tempat para intelektual memberikan sumbangan terbaiknya untuk menyelamatkan dan menyelesaikan problematik umat. Harapan tersebut hanya akan terwujud dengan melakukan format ulang sistem pendidikan tinggi dengan Islam—yang sesuai fitrah dan akal sehat manusia—yaitu sistem pendidikan Islam.

Sistem pendidikan Islam memiliki tujuan luhur mencetak output peserta didik yang ber-syakhshiyah Islam (pola pikir dan pola sikapnya adalah Islam), menguasai sains dan teknologi, serta menjadi calon para pemimpin dan pengisi peradaban. Sistem pendidikan Islam dapat terwujud ketika bersanding dengan format kenegaraan yang kompatibel (Khilafah Islam) yang akan menerapkan Islam kafah. 

Wallahualam.

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Widia ~ Bekasi
Assalamualaikum ustadzah.

Apakah langkah konkrit kita sebagai ibu dan umat muslimah agar RUU ini tidak di sahkan? Jazakiillah.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Islam adalah agama yang sempurna. Ia mengatur seluruh aspek kehidupan. Ketika Alloh ﷻ memberikan seperangkat aturan kepada kita manusia, tentu sesuai dengan kapasitas kita sebagai manusia. Dan Alloh ﷻ Maha Tahu siapa dan bagaimana manusia. Ketika Alloh ﷻ memberikan aturan kepada manusia, insyaaAllah aturan itu bisa kita jalankan karena Alloh ﷻ Maha Tahu siapa manusia.

Alloh ﷻ berfirman, yaa yukallifullahu nafsan illa wus'ahaa, artinya Alloh ﷻ tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Begitu juga dengan ketika Alloh ﷻ menetapkan sebuah aturan bahwa kita manusia harus melakukan amar makruf nahi mungkar. 
Dalam surat Ali Imran 104,

waltakum mingkum ummatuy yad'uuna ilal-khoiri wa ya-muruuna bil-ma'ruufi wa yan-hauna 'anil-mungkar, wa ulaaa-ika humul-muflihuun

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Di dalam ayat tersebut, kata pertama, Alloh ﷻ menggunakan huruf Lam yang dalam konteks bahasa Arab, kalimat yang diawali dengan huruf Lam menunjukkan adanya satu keharusan. Harus ada sekelompok umat yang menyeru kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar.

Sehingga aktivitas dakwah sebuah kewajiban. Dan di ayat itu juga tidak menunjukkan bahwa yang harus melakukan itu laki-laki ataukah perempuan atau misalnya ustadz, kyai. Tidak seperti itu. Sifatnya umum. Yang harus melakukan aktivitas menyeru kepada Islam dan menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang mungkar kewajiban semua manusia, laki-laki maupun perempuan. 

Kemudian ada hadist Rasulullah ﷺ, 
"Barang siapa yang melihat kemungkaran ubahlah dengan tangan, kalau tidak bisa ubahlah dengan lisan, kalau tidak bisa ubahlah dengan hati. Dan itu selemah-lemahnya iman."

Di awal dikatakan siapa saja yang melihat kemungkaran ubahlah dengan tangannya kalau dia punya kekuasaan. Kalau tiidak punya kekuasaan, ubahlah dengan lisan, berikan nasihat. 

Nah terkait dengan pertanyaan, ya sebisa mungkin kita melakukan amar makruf nahi mungkar. 

Seperti yang dilakukan komunitas muslimah. Mereka menyerukan amar makruf kepada penguasa. Mendatangi DPR, menyampaikan pendapat tentang undang undang tersebut yang didasari sekularis. Tidak bisa dipakai karena melegalkan perzinahan.

Ada juga di FB, komunitas ibu-ibu yang menyampaikan tolakan terhadap RUU ini di depan gedung DPR. 

Ini langkah riil yang bisa dilakukan sebagai seorang ibu dalam menyikapi RUU ini. 
Ini sebuah upaya agar UU itu tidak diberlakukan.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Afni ~ Garut
Assalamualaikum dzah, 

Bagaimana cara kita berinteraksi dengan orang yang di segani semua orang? Sedangkan orang tersebut sangat akrab dengan kita, becanda dengan kita dan kadang kita tidak bisa menghindarinya.

Cara berinteraksi misalnya dengan seorang guru. Yang guru itu sangat akrab dengan kita.

Jadi bagaimana cara kita berinteraksi dengan orang yang kita segani sesuai adab yang baik?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Bagaimana adab yang baik ketika kita berinteraksi dengan orang yang kita segani. Misalnya guru atau dosen. Kita melihat dosen atau guru kita melakukan sesuatu yang tidak baik, kita sampaikan bagaimana sih yang baik dalam islam itu dengan tetap memperhatikan sopan santun. Satu hal yang paling penting, kemukakan dalil, bukan nafsu.

Bermujadallah dengan cara yang baik. Pahamkan, sekalipun dia guru. Bisa jadi dia tidak paham aturan itu. Interaksi antara perempuan dan laki-laki dalam islam harus ada batas. Hanya muamalah. Misal guru dan murid, berinteraksi sebatas pelajaran, bukan tentang kehidupan keluarganya, misal. Karena dia lawan jenis. Harus perhatikan dengan ahsan, adab dan mengutamakan dalil.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru 
Apa solusi dari semua itu ustazah, karena kita bukan negara Islam, banyak juga yang orang Islam yang masih sedikit paham tentang hukum-hukum Islam. Contohnya masih banyak wanita-wanita yang enggan menutup aurat, sehingga pelecehan seksual itu banyak terjadi. Afwan.

🌸Jawab:
Solusi apa yang harus dilakukan hari ini? 

Kita lihat, kata mas Mentri, Permen ini dibuat sebagai satu bentuk perhatian dari pemerintah untuk mengentaskan kekerasan seksual. 

Kalau saja kita melihat, kenapa kok menuai pro dan kontra karena permen ini justru melegalkan perzinahan. Jadi kalau kita melihat dasar pemikiran yang melandasi terbitnya permen ini adalah sekuler kapitalis karena dasar berpikirnya memisahkan agama dengan kehidupan.

Satu hal yang wajar jika pendapat yang dia keluarkan jauh sekali dari nilai-nilai Islam. Karena memang cara berpikirnya sekuler kapitalis. 

Apa yang harus kita lakukan?

Solusi itu haruslah Islam. Kalau tidak maka tidak akan menyelesaikan masalah, malah memunculkan masalah baru. Mungkinkah? Karena banyak sekali yang kurang memahami hukum Islam. 

Yang harus kita lakukan adalah memahamkan kaum muslimin dengan Islam itu sendiri. Pahamkan Islam secara kaffah itu yang seperti apa sehingga solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah adalah secara Islam.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamu'alaikum,

Umm, menurut penelitian apa yang menyebabkan adanya atau terjadinya kekerasan seksual? 
Baik dari kalangan remaja hingga dewasa.

Kemudian apa yang harus dilakukan terutama untuk anak-anak dibawah umur (khususnya wanita) agar terhindar dari kekerasan seksual khususnya (maaf) pemerkosaan anak dibawah umur.

Lalu bagaimana cara terbaik untuk mencari dosen pembimbing ya?

Jadi kalau umi.
Setuju atas pemberlakuan ini kah?

Ada di sana satu kalimat yang membuat 'banyak nya penolakan' pemberlakuan ini.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Apa yang menyebabkan terjadinya kekerasan seksual ini dari kalangan remaja. sampai dewasa. 

Sistem yang ada adalah sekuler kapitalis. Hal ini menyebabkan generasi yang serba bebas. 

Liberalisme berdasarkan pada empat azaz kebebasan:
1) Kebebasan beragama.
2) Kebebasan bertingkah laku.
3) Kebebasan berpendapat.
4) Kebebasan kepemilikan. 

Sehingga yang terjadi, segala sesuatu serba bebas termasuk pergaulan. Atas nama HAM kita tidak boleh turut campur atas apa yang dikehendaki seseorang. Misal, seorang ibu ingin mendidik anak dengan pakaian ketat. Kita dilarang menegur karena hak dia. 

Bahkan sekarang, di lembaga pendidikan kita tidak boleh mengharuskan anak putri memakai jilbab. Ini terjadi karena landasannya kebebasan hingga menimbulkan perilaku yang serba bebas. Karena kebebasan inilah mereka semaunya sendiri.

Dan ini sebenarnya yang menyebabkan terjadinya kekerasan seksual. 
Karena sekuler mereka memilih kata kekerasan. Ini tidak pas. Yang tepat adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan norma. 

Jika yang dimaksud kekerasan adalah tanpa persetujuan si korban maka bisa diartikan kalau dengan persetujuan berarti bukan termasuk kekerasan. Inilah yang kemudian menjadi viral.

Karena frasa itu bisa melegalkan perzinahan. Dan ternyata berdasarkan penelitian Prof DR. Fahmi Lukman, Purek Universitas Padjadjaran Bandung mengatakan, selama 30 tahun seks bebas sudah banyak terjadi. Kekerasan seksual jauh lebih sedikit daripada yang melakukan seks bebas. Bahkan katanya di daerah sana, kalau banjir, setelah surut banyak ditemukan alat kontrasepsi bekas.

Ini menunjukkan yang suka sama suka lebih banyak daripada yang paksakan. Ini terjadi karena adanya perilaku bebas, hidup tanpa aturan. 

Apa yang harus dilakukan?
✓ Pertama menolak UU itu untuk diberlakukan.
✓ Kedua mendidik anak sejak dini, bagaimana menutup aurat, adab-adab yang baik dalam pergaulan. 

Apabila kita memberikan HP ke anak, harus dalam pantauan. Karena akses untuk melihat pornografi sangat mudah bahkan ada yang viral. Ada seorang ayah yang kaget, marah, karena anaknya, Desy yang berumur 7 tahun disuruh teman-temannya yang berusia 9-11 tahun untuk membuka pakaiannya. Dan ketika ditelusuri, ternyata anak yang menyuruh itu suka nonton film porno di youtube. 

Oleh karena itu betapa pentingnya melakukan penjagaan kepada anak-anak kita. Juga amar makruf kepada penguasa. Menolak RUU tersebut berdasarkan aturan Islam. Karena itu bukan solusi tetapi malah memperburuk keadaan yang ada.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ iNdah ~ Tirtomoyo
Assalamu'alaikum ustadzah.

Begini ustadzah, kalau ditempat kerja majikan memperlakukan hal yang tidak baik atau berbuat hal yang melecehkan, bagaimana cara menyikapinya supaya bisa bekerja dengan amanah tanpa harus ada yang merasa dipermalukan?

Terimakasih.

🌸Jawab:
Waalaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh.

Kalau di tempat kerja majikan memperlakukan tidak baik, yang harus kita lakukan adalah amar makruf nahi mungkar. 

Walaupun resikonya adalah dipecat. Kita harus yakin jika kita menolong agama Alloh ﷻ, insyaaAllah kita akan ditolong. Jangan takut dipecat. Apapun resikonya, pasti yang terbaik. 

Yakin bahwa rezeki di tangan Alloh ﷻ. Dia pasti akan menyiapkan yang lebih baik. Alloh ﷻ Maha Tahu apa yang kita butuhkan. Ini yang harus kita tanamkan dalam diri.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Kita sebagai seorang muslim yang mengaku beriman kepada Alloh ﷻ, yang harus kita lakukan adalah:

(1) Terikat oleh hukum Alloh ﷻ dan Rasul-Nya.

(2) Kita harus tetap teliti, cermat, cerdas menyikapi segala sesuatu yang terjadi hari ini dan mengembalikan semuanya pada aturan Islam.

Harus menjadikan Islam sebagai solusi semua masalah yang ada. 

Kalau kita memahami sesuatu maka sampaikanlah kepada yang lain. Karena amar makruf nahi mungkar kewajiban kita semua sebagai seorang muslim.

Wallahu a'lam

TIGA WASIAT RASUL KEPADA ABU HURAIRAH



OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎TIGA WASIAT RASULULLAH ﷺ KEPADA ABU HURAIRAH

Sahabat sholehah...

Siapa yang tidak kenal Abu Hurairah, bagi para pengkaji hadis, nama ini sangatlah tidak asing lagi. Sangat sering disebut-sebut saat membaca hadis. Bahkan saat mengingat kata hadis, pikiran kita akan tergambar kata, “an Abi Hurairata Radhiyallahu anhu.”

Nama lengkapnya, Abdurrahman bin Shakhr Ad-Dausi Al Yamani. Ia lahir dari kabilah bani Daus, 21 tahun sebelum hijrah tepatnya pada tahun 598 M di daerah Yaman. Beliau kerap disapa dengan nama Abu Hurairah (bapak kucing kecil).

Abu Hurairah memiliki kedekatan yang sangat luar biasa dengan Rasulullah ﷺ. Walaupun ia baru masuk Islam empat tahun sebelum Rasulullah ﷺ wafat, yaitu pada tahun 7 H., namun Abu Hurairah tidak pernah lepas dengan majelis bersama Rasulullah ﷺ. Tak ayal ia mampu menghafal dan meriwayatkan hadis sekitar 5.374 hadis.

Jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ini paling banyak dibandingkan dengan sahabat-sahabat lain yang juga meriwayatkan hadis paling banyak. Aisyah misalnya, walaupun ia menjadi istri Rasulullah ﷺ, namun hadis yang diriwayatkan Aisyah tidak lebih banyak daripada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.

Begitu dekatnya Abu Hurairah dengan Rasulullah ﷺ, suatu hari Nabi berwasiat tiga hal kepada Abu Hurairah. Saat bercerita terkait wasiat yang diberikan oleh Rasulullah ﷺ kepadanya tersebut, Abu Hurairah mengaku tidak akan pernah meninggalkan wasiat tersebut hingga meninggal.

Wasiat Nabi kepada Abu Hurairah ini, terabadikan dalam sebuah hadis riwayat Imam al-Bukhari dalam salah satu ba di kitab Sahih Bukhari-nya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لَا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Dari Abu Hurairah RA. berkata, “Telah berwasiat kepadaku, kekasihku (Rasulullah ﷺ) untuk melakukan tiga hal yang tak akan aku tinggalkan hingga meninggal dunia, yaitu: puasa tiga hari setiap bulan (Ayyamul Bidh), shalat dhuha dan tidur dalam keadaan telah melakukan shalat witir.” (HR. Al-Bukhari)

Dari hadis tersebut, bisa kita lihat secara jelas apa saja tiga hal yang diwasiatkan Rasulullah ﷺ tersebut.

◾Pertama, puasa tiga hari setiap bulan, yaitu puasa setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan qamariyah. Puasa ini juga bisa disebut dengan puasa Ayyamul Bidh. Disebut dengan Ayyamul Bidh karena pada malam-malam tersebut tersinari dengan sinar putih cahaya rembulan yang sedang purnama.

◾Kedua, shalat dhuha. Shalat dhuha ini merupakan pengganti bagi orang-orang yang ingin bersedekah namun ia tidak memiliki kemampuan atau harta untuk disedekahkan. 

◾Ketiga, shalat witir. Shalat witir adalah shalat yang dilakukan dengan bilangan rakaat yang ganjil. Shalat witir tidak hanya dilakukan pada malam bulan Ramadhan saja, loh, tapi juga bisa dilaksanakan di setiap malam.

Masing-masing dari yang telah diwasiatkan tersebut, pasti mempunyai fadhillah, karena tidak ada sesuatu yang kita suruh mengerjakannya yang tidak menguntungkan ummat Islam.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Anti ~ Yogja
Dari kegemaran Abu Hurairah kucing, apakah ini yang menyebabkan kucing jadi tokoh kartun yang kalah tokoh antagonis di kartun-kartun barat.

Seolah itu buat olok-olok ke Islam.

🔷Jawab:
Wallahu a'lam Bunda.  Saya kurang memahami hal itu.  

0️⃣2️⃣ Rustia ~ Bekasi 
Bolehkah shaum ayyamul bidh digabung dengan shaum lain?

🔷Jawab: 
Dalam hal menggabungkan niat puasa mengqadha puasa  wajib dengan puasa sunnah, ada 2 pendapat.  Ada yang membolehkan, ada juga ulama yang mengatakan tidak boleh.  

Tapi kebanyakan ulama membolehkan.  

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Riyanti ~ Klaten
Menurut Dzah Irna sendiri, yang paling mengesankan dari profil Abu Hurairah ini di bagian apa Dzah. Nuwun

🔷Jawab:
Daya ingat beliau RA yang luar biasa.

🌸Apa sahabat yang lain daya ingatnya lebih rendah dari beliau dzah?

🔷Tidak juga mba, banyak yang kuat ingatannya.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Ustadzah perihal solat witir, ketika kita niat mau solat witir sebelum tidur, ternyata ketiduran dan terbangun 10 menit sebelum adzan subuh.
Apakah lebih baik mengerjakan witir, atau tahajud, mungkin waktunya mepet.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Kalau waktunya mepet, maka sebaiknya sholat sunnah witir saja. 

 Dari ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Shalat witir tidaklah seperti shalat wajib. Namun demikian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyunnahkannya. Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya Alloh ﷻ itu witir dan mencintai yang witir, maka lakukanlah witir, wahai Ahli Al Quran.’” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad).

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Semoga kita mampu mengamalkan tiga wasiat Rasulullah ﷺ kepada Abu Hurairah ini, semoga kita mampu  untuk konsisten atau istiqamah. 

Mohon maaf lahir batin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

10 CARA MENGGAPAI CINTA ALLOH ﷻ

 


OLeH: Ustadzah Azizah, S.Pd

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸10 CARA MENGGAPAI CINTA ALLOH ﷻ

بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله سيدنا محمد

"Cinta adalah suatu kecenderungan terhadap sesuatu yang memberikan manfaat. Apabila kecenderungan itu mendalam dan menguat, maka ia dinamakan rindu. Sedangkan sebaliknya, benci adalah kecenderungan untuk menghindari. Apabila kecenderungan itu mendalam dan menguat, maka itu dinamakan dendam." (Imam Ghazali)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ. (رواه البخاري)

“Sesungguhnya apabila Allah azza wa jalla mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Alloh ﷻ mencintai orang ini, maka cintailah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langitpun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Alloh ﷻ di muka bumi.” (HR. Bukhari)

Tentu kita semua berharap agar dicintai Alloh ﷻ. Akan tetapi bagaimanakah caranya agar kita bisa meraih cinta Alloh ﷻ?

◾Di dalam Madaarij As-Saalikin, Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah menyebutkan 10 sebab yang dapat mendatangkan kecintaan Alloh ﷻ.

✓ Pertama

قراءةُ القرآن بالتدبر والتفهّم لمعانيه وما أُريدَ به

Membaca Al-Qur’an dengan penuh tadabbur serta berusaha memahami makna-maknanya dan maksud yang terkandung di dalamnya.

✓ Kedua

التقرب إلى الله بالنوافل بعد الفرائض

Mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ dengan melakukan amalan-amalan sunnah sesudah amalan-amalan wajib.

✓ Ketiga

دوام ذكره على كل حال باللسان والقلب والعمل والحال فنصيبه من المحبة على قدر نصيبه من هذاالذكر.

Senantiasa berdzikir mengingat Alloh ﷻ dalam setiap kondisi, baik dengan lisan, hati, perbuatan maupun keadaan. Karena kadar kecintaan tergantung pada seberapa besar kadar dzikir tersebut.

✓ Keempat

إيثارُ محابّه على محابّك عند غلَبَات الهوى، والتسَنُّمُ إلى محابّه وإن صَعُبَ المرتقى.

Mengutamakan segala yang dicintai Alloh ﷻ daripada apa yang engkau cintai ketika hawa nafsu berkuasa. Selalu berusaha mencintai segala yang dicintai-Nya meski harus melewati berbagai rintangan.

✓ Kelima

مطالعة القلب لأسمائه وصفاته

Hati senantiasa menelaah dan merenungi nama-nama Alloh ﷻ dan sifat-sifat-Nya.

✓ Keenam

مشاهدة برِّه وإحسانه وآلائه ونعمه الباطنة

Mengakui berbagai kebaikan dan nikmat-Nya, baik yang bersifat lahir maupun batin.

✓ Ketujuh

انكسار القلب بكليته بين يدي الله تعالى

Tunduknya hati dengan segenap jiwa di hadapan Allah ta’ala.

✓ Kedelapan

الخلوة به وقت النزول الإلهي لمناجاته وتلاوة كلامه، والوقوف بالقلب والتأدب بأدب العبودية بين يديه، ثم ختم ذلك بالاستغفار والتوبة.

Menyendiri bersama-Nya saat Dia turun (pada sepertiga malam terakhir) dengan bermunajat kepada-Nya, membaca kitab-Nya, menghadirkan hati dan bersikap dengan adab penghambaan dihadapan-Nya. Kemudian menutup bacaannya tersebut dengan istighfar dan taubat.

✓ Kesembilan

مجالسة المحبين الصادقين، والتقاط أطايب ثمرات كلامهم كما ينتقى أطايب الثمر، ولا تتكلَّم إلا إذا ترجَّحتْ مصلحة الكلام، وعلمتَ أنَّ فيه مزيدًا لحالك ومنفعةً لغيرك.

Senanantiasa duduk bersama orang-orang yang mencintai Alloh ﷻ dengan jujur. Memetik buah yang baik dari ucapan mereka dan tidak berbicara kecuali tampak jelas adanya maslahat dalam pembicaraan tersebut, serta mengetahui bahwa dalam pembicaraan tersebut ada manfaat bagi dirimu dan orang lain.

✓ Kesepuluh

مباعدةُ كلِّ سببٍ يحولُ بينَ القلب وبينَ اللهِ عزَّ وجلَّ.

Menjauhi semua sebab yang menjadi penghalang antara hati dengan Alloh ﷻ.

(Selengkapnya lihat Madarij As-Salikin: 3/17-18).

Disamping itu, berdo’alah kepada Alloh ﷻ dengan do’a nabiyullah Daud alaihissalam yang berbunyi:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِيْ يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أََحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِيْ وَأَهْلِيْ وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ

"Ya Alloh ﷻ, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu. Dan aku memohon kepada-Mu perbuatan yang dapat mengantarku kepada cinta-Mu. Ya Alloh ﷻ, jadikan lah cinta-Mu lebih kucintai dari pada diriku, keluargaku, dan air yang dingin (di padang yang tandus).”

"Bila Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengingat Nabi Daud ’alihis-salaam beliau menggelari nya sebaik-baik manusia dalam beribadah kepada Alloh ﷻ." (HR. At-Tirmidzi)

Yuk kita renungkan apa yang dikatakan oleh sahabat Umar.

Berkata Umar bin Khaththab رضي الله عنه :
"Aku tidak perduli keadaan apa pun yang bersamaku, apakah yang aku senangi atau tidak, karena aku tidak tahu kebaikan itu ada pada yang aku sukai atau yang aku tidak sukai." (Mausuu'ah Ibnu Abi Dunya I/414)

Artinya, kondisi apapun ada cinta Alloh ﷻ disana.

Al Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata:

"Berapa banyak nikmat dan karunia besar Alloh ﷻ yang dipetik dari buah ujian dan cobaan."
(Miftah Dar Sa'adah 2/ 848)

Jika saja iman kita kokoh, maka kita akan mencintai atau membenci karena Alloh ﷻ.

عن أبي عبدالله (عليه السلام) 
قَالَ: "مِنْ أَوْثَقِ عُرَى الْإِيمَانِ أَنْ تُحِبَّ فِي اللَّهِ، وَ تُبْغِضَ فِي اللَّهِ، وَ تُعْطِيَ فِي اللَّهِ، وَ تَمْنَعَ فِي اللَّهِ" .

Dari Abu Abdilla, ia (Rasulullah shalallahu alaihi wa salam) bersabda:
Tali iman yang paling kecil kuat,
“Barangsiapa yang mencintai karena Alloh ﷻ, membenci karena Alloh ﷻ, memberi karena Alloh ﷻ dan tidak memberi karena Alloh ﷻ.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan) 

◾Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

1. Hadits di atas kita bisa mengetahui bahwa kita harus memberikan kecintaan dan kesetiaan kita hanya kepada Alloh ﷻ semata.

2. Kita harus mencintai terhadap sesuatu yang dicintai Alloh ﷻ, membenci terhadap segala yang dibenci Alloh ﷻ, ridha kepada apa yang diridhai Alloh ﷻ, tidak ridha kepada yang tidak diridhai Alloh ﷻ, memerintahkan kepada apa yang diperintahkan Alloh ﷻ, mencegah segala yang dicegah Alloh ﷻ, memberi kepada orang yang Alloh ﷻ cintai untuk memberikan dan tidak memberikan kepada orang yang Alloh ﷻ tidak suka jika ia diberi. 

3. Dalam pengertian menurut syariat, dimaksud dengan al-hubbu fillah (mencintai karena Alloh ﷻ) adalah mencurahkan kasih sayang dan kecintaan kepada orang–orang yang beriman dan taat kepada Allah Ta’ala, karena keimanan dan ketaatan yang mereka lakukan. 

4. Sedangkan yang dimaksud dengan al-bughdu fillah (benci karena Alloh ﷻ) adalah mencurahkan ketidaksukaan dan kebencian kepada orang-orang yang mempersekutukan-Nya dan kepada orang-orang yang keluar dari ketaatan kepada-Nya, dikarenakan mereka telah melakukan perbuatan yang mendatangkan kemarahan dan kebencian Alloh ﷻ.

5. Ikatan iman yang paling kokoh adalah cinta dan benci karena Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Hadist di atas senada dengan yang dibawah ini.

Dari Abu Umamah al Bahili radhiallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

"Siapa yang mencintai karena Alloh ﷻ, membenci karena Alloh ﷻ, memberi harta karena Alloh ﷻ, menahan harta karena Alloh ﷻ, maka telah sempurna imannya."
(HR. Abu Daud no.4681)

Imam Syafi’i rohimahulloh mengatakan:

“Siapa yang ingin Alloh ﷻ bukakan hatinya, dan Alloh ﷻ berikan hikmah kepadanya; maka hendak lah dia berkholwat (menyendiri dengan ibadah), mengurangi makan, dan tidak bergaul dengan orang-orang yang bodoh dan sebagian ulama yang tidak memiliki sikap obyektif dan tidak memiliki adab.”
[Manaqib Imam Syafi’i lil Baihaqi 2/172]

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب
وَبِا اللهِ اتَّوْ فِقْ وَ الْهِدَيَةْ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
جزاكم الله خيرا 
بارك الله فیکم و أهلیکم و في أموالکم 

Sindang barang senin, 6/12/21

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Afni ~ Garut
Assalamualaikum dzah,

Bagaimana dengan orang yang selalu berbuat kesalahan lalu taubat, melakukan kesalahan lagi lalu taubat lagi, dan itu terus berulang-ulang, apakah itu sama dengan mempermainkan Alloh ﷻ?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Apakah orang yang bertobat, lalu berbuat dosa lagi. Bertobat dan berbuat dosa lagi, terus begitu, termasuk orang yang mempermainkan Alloh ﷻ? 
Yang namanya taubatan nasuha itu, dia berjanji untuk tidak melakukan perbuatan itu lagi. Tidak menentang lagi aturan Alloh ﷻ.

Dalam satu dalil dikatakan bahwa, apabila seseorang sudah bertobat dari dosa besarnya, maka dia akan diampuni oleh Alloh ﷻ, bersih dari dosa-dosa. 

Alloh ﷻ paling membenci orang yang mujahir yaitu orang yang ketika Alloh ﷻ sudah menutup dosa-dosanya, kemudian justru ia ceritakan dosanya kepada orang lain. 

Ketika banyak orang yang tidak tahu kalau ia pelaku maksiat tetapi kemudian dia bercerita kepada orang lain tentang dirinya, Alloh ﷻ sangat tidak suka. 

Aib yang sudah ditutup jangan dibuka kecuali untuk mencari jalan keluar. Itupun harus pada orang yang dipercaya. 

Apakah ini mempermainkan Alloh ﷻ? 
Dikisahkan saat perang sudah reda, ada seorang ibu yang berlari mencari anak bayinya. Begitu ketemu, dia peluk bayi itu dengan penuh bahagia. 

Rasulullah ﷺ bertanya, "Apakah kalian lihat ibu itu sangat menyayangi anaknya?" Para sahabat menjawab, "iya, ibu itu sayang kepada anaknya"
Tanya Rasulullah ﷺ, "Apakah kau pernah berpikir bahwa ibu itu akan melemparkan anaknya ke api yang membakar, yang membara?"
Para sahabat menjawab, "Itu tidak mungkin. Kan itu anaknya. Tidak mungkin seorang ibu melempar anaknya ke api yang membara."

"Begitu juga Alloh ﷻ. Dia sangat mencintai hamba-hamba-Nya asal kalian menjadi orang yang beriman."

Jadi Alloh ﷻ akan selalu membuka pintu tobat, selama kita merasakan telah melakukan dosa. 

Ingat, di surat Al Insan dikatakan bahwa manusia itu dhoif, lemah. Jadi begitu dia ketemu dengan sesuatu yang begitu kuat dan imannya sedang turun maka dia akan tergoda. 

Dalam dalil yang lain dikatakan, tidaklah seorang mukmin akan berzina jika di dalam hatinya ada iman. Tidaklah akan mencuri jika di hatinya masih ada iman. 

Jadi ketika seseorang melakukan maksiat, artinya imannya tidak sedang membersamai. Muroqobatullah, maiyatullah itu tidak sedang ada di dalam hatinya. Yang menguasai hatinya adalah setan sehingga terjadilah perbuatan yang menyalahi aturan. 

Apakah itu mempermainkan Alloh ﷻ? 
Secara logika, jika punya janji, misalnya hutang, janji besok membayar ternyata tidak. Besok janji lagi ternyata tidak juga. Apakah ini tidak mempermainkan? 
Pasti kita akan marah karena merasa dipermainkan. Begitu juga dengan Alloh ﷻ. Tetapi ketika kita benar-benar bertaubat untuk benar-benar kembali maka pasti Alloh ﷻ akan memberikan ampunan.

Dalil yang lain mengatakan, Ketika engkau datang kepada Alloh ﷻ dengan seribu atau banyaknya buih atau di lautan banyaknya dosamu, kau bertobat kepada Alloh ﷻ, maka Alloh ﷻ memberikan ampunan-Nya.

Dalil lain mengatakan, Meski Alloh ﷻ sudah mengampuni bukan berarti Alloh ﷻ menghapus catatan dosa itu. Suatu saat di padang masyarakat, akan ditunjukkan dosa-dosa kita.

Syarat diterimanya taubat, kita beristighfar kepada Alloh ﷻ kemudian berjanji menjauhi perbuatan yang dilarang. Ikuti perbuatan yang buruk dengan perbuatan baik, sehingga maksiat yang kemarin dilakukan tertutup amalan sholih. 

Saat sadar ketika sudah berbuat maksiat, maka bertobatlah dengan kesungguhan, iringi dengan perbuatan baik dan berusaha tidak mengulangi lagi agar tidak termasuk yang mempermainkan Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

1. Bunda, mengapa sebagian kita ini kadang sama anak, suami, orang tua atau keluarga lainnya itu begitu sayang dan cinta bahkan sampai takut kehilangan. 

Bagaimana bund agar kita bisa seimbang atau bisa lebih cinta dan sayang hanya kepada-Nya, walau kita hidup di dunia pasti nantinya juga akan kehilangan orang-orang yang kita sayangi dan cintai?

2. Bagaimana bund mengajarkan anak supaya menghargai, menyayangi orang tua dan juga cinta pada Alloh ta'ala?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Mengapa kita begitu takut kehilangan orang-orang yang kita cintai? 

Kita berkaca pada Rasulullah ﷺ yang sangat bersedih ketika Khadijah berpulang. Juga saat Ibrahim menangis karena kehilangan putranya. 

Tentu ini hal yang manusiawi. Hanya saja bagaimana kita bisa menempatkan rasa keimanan di antara keyakinan pada akidah yang kokoh. 

Kita sadar bahwa hidup itu hanya sementara, seperti orang yang sedang sadar. Hidup adalah perjalanan menuju tempat abadi. 

Ada dalil yang mengatakan, Janganlah engkau menjadi musafir yang memanggul bekal berisi pasir yang berat.

Buat apa? 
Kita harus cerdas ketika perjalanan ke tempat abadi. Bekal apa yang harus dibawa. Perjalanan di dunia menuju ke satu tempat saja kita ribet mempersiapkan berbagai bekal. Kenapa perjalanan ke akhirat tidak kita persiapkan. 

Kaitannya apa dengan pertanyaan kenapa takut kehilangan? 

Kalau ayah, suami, anak kita adalah orang yang beriman yang mengerti kewajibannya, kenapa kita harus takut kehilangan? 

Coba kita berkaca pada Asma. Suaminya gugur di medan jihad. Diberangkatkan anak pertama ke medan perang. Ketika diketahui anaknya gugur syahid dia berucap Alhamdulillah, aku punya tabungan di sana. Seorang yang syahid di medan perang, dia berhak memanggil 70 orang anggota keluarganya masuk ke dalam surga bersama dia. 

Lalu diberangkatkan anak kedua sampai tinggal anak terakhir. Asma adalah seorang perempuan tua yang butuh pertolongan anaknya untuk urusan keseharian. Ketika terdengar panggilan jihad, dia justru mendorong anaknya untuk berangkat. Si anak sendiri bingung bagaimana dengan ibu, jika dia berangkat. 

Sang ibu membekali dengan kalimat yang menguatkan : kambing yang disembelih, tidak merasakan sakit ketika dikuliti. 
Kalimat itu membakar anaknya. Ketika anak berangkat ke medan jihad hanya ada 2 pilihan, pulang selamat atau gugur ditebas senjata. Saat sudah gugur, dicincang musuh, tidak akan merasakan sakit. 

Berangkatlah anak itu dan menjadi syahid. 
Kisah Asma juga yang menguatkan bunda, untuk mendidik ketiga anak sendiri setelah kehilangan suami. 

Ini sekaligus menjawab pertanyaan kedua. 

Baca juga kisah tentang Khonsa yang satu per satu mempersembahkan suaminya untuk berjihad di jalan Alloh ﷻ. Sampai ada yang berkata, jika ingin syahid, menikahlah dengan dia. 

Ini adalah satu tempaan buat kita. Punya anak, tidak bisa 24 jam di depan kita dalam pengawasan kita. 

Satu-satunya jalan, titipkan pada Alloh ﷻ. Ketika kita titipkan kepada Alloh ﷻ dan anak tahu itu. Sehingga ketika dia melakukan perbuatan yang melanggar, maka Alloh ﷻ yang membalas. Beri terus pengertian ini kepada anak. Sebaik-baik penjagaan adalah Alloh ﷻ. Biarlah Alloh ﷻ yang menentukan, karena doa ibu tembus ke hadapan Alloh ﷻ.

Intinya, penanaman akidah kepada anak.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Setiap kita punya kesempatan yang sama untuk meraih surga. Meski dengan jalan yang ditempuh tidak pernah sama.

Kita harus sungguh-sungguh ikhtiar untuk meraihnya. Tidak mudah memang, tapi bukan berarti tidak mungkin. 

Alloh ﷻ tidak melihat hasil akhir, tapi Alloh ﷻ melihat proses.

Kita bisa lihat kisah seorang hamba Alloh ﷻ yang telah membunuh 99 orang dan genap menjadi 100. Tapi Alloh ﷻ menerima taubatnya, meski perjalanan menuju taubat itu hanya sejengkal adanya.

Artinya, jangan pernah patah semangat untuk terus menjadi orang yang baik, memiliki amalan-amalan tersembunyi yang kontinue, sehingga penduduk langit hafal dengan rutinitas amalan kita sampai ajal menjemput. Keep hamasah. 

Wallahu a'lam

RUQYAH PENGUSIR JIN DAN SETAN

 


OLeH: Ustadz Tono Esfandiar, S.E., SHT

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎RUQYAH PENGUSIR JIN DAN SETAN

“…..Katakanlah, bagi segenap orang-orang yang beriman Al Quran menjadi petunjuk dan juga obat.” (QS. Fushilat: 44)

“Kami turunkan dari Al Quran ini, yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang mukmin.” (QS. Al Israa: 82)

“Hai manusia, sesungguhnya telah dating kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Yunus :57)

Rasululloh ﷺ bersabda : “Alloh ﷻ tidak menurunkan penyakit melainkan menurunkan obatnya.” (Shahih Bukhari :5246)

“Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah Qalbu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Aisyah, bahwa Nabi ﷺ memerintahkan kepadanya untuk meruqyah dari penyakit ‘ain." (HR. Sunan Ibnu Majah 3503)

Dari Abu bakar bin Muhammad bahwa Khalidah binti Anas Ummu bani Hazm As Sa’idi datang menemui Nabi ﷺ, "dia meminta pertimbangan kepada beliau untuk di ruqyah, maka beliau memerintahkan terapi dengan ruqyah." (HR. Sunan Ibnu Majah 3505)

Dari Amru bin Hazm dia berkata, “Aku memperlihatkan gigitan ular kepada Rasululloh ﷺ, maka beliau memerintahkan meruqyah.” (HR. Sunan Ibnu Majah 3510)

“... peragakanlah ruqyah itu di hadapanku, Ruqyah itu tidak ada salahnya selama tidak mengandung syirik.” (Shahih Muslim)

Dari Anas ia berkata, "Sungguhnyaa Rasululloh ﷺ membolehkan ruqyah karena terkena racun, ain (sejenis gangguan hasad dari jin dan manusia) dan luka.” (Sunan Tirmidzi : 1981)

Nabi ﷺ bersabda Ruqyah lah pria tadi dan ajarkan lah ruqyah tersebut kepada Hafsah sebagaimana engkau mengajarinya menulis. (HR. Al Hakim dlm Al Mustradak dan di sahihkan oleh Al Bani dalam As Shahiihah)

Ruqyah tidak menolak takdir: Sufyan bin Uyainah berkata dalam riwayatnya, saya telah bertanya kepada Rasululloh ﷺ, bagaimana menurut anda tentang obat yang kami gunakan untuk mengobati penyakit, ruqyah yang kami praktikkan, dan penjagaan yang kami buat, apakah bisa menolak takdir Alloh ﷻ? Kemudian Rasululloh ﷺ bersabda, “Itu semua termasuk takdir Allah Tabaaroka wa ta’ala”. (musnad Ahmad 1429. Juga dalam Sunan Tirmidzi 2074 & 1991, Sunan Ibnu Majah 3428)

Rasululloh ﷺ meruqyah cucunya : dari Ibnu Abbas ia berkata, dahulu Rasululloh ﷺ sering mendoakan Hasan Husein dengan mengucapkan : “Aku melindungi kalian dengan kalimat Alloh ﷻ, Al Quran atau Asma’ dan sifat-Nya, yang sempurna dari setiap syaitan dan binatang berbisa serta Ain yang dengki). Beliau bersadba “ demikianlah dahulu Ibrahim melindungi Ishaq dan Ismail ‘Alaihimus salaam. (kutipan Sunan Tirmidzi 1986).

Rasululloh ﷺ meruqyah anak-anak : Dari Imam Ahmad, dari Yalla bin Murah dari ayahnya, tentang seorang perempuan yang dating kehadapan Rasululloh ﷺ membawa bayinya yang kesurupan dan Nabi Muhammad bersabda, “Keluarlah wahai musuh Alloh ﷻ! Aku adalah utusan Alloh ﷻ” maka bayi itu sembuh seketika. Dan ibu tadi memberikan 2 ekor domba, keju dan minyak samin dan Rasululloh ﷺ hanya mengambil keju dan minyak samin serta 1 ekor domba. (Imam Ahmad dan Thabrani)

Upah Ruqyah : Dari Kharijah bin Ash Shalt At Tamimi dari pamannya bahwa ia dating kepada Rasululloh ﷺ lalu masuk Islam, kemudian kembali dari sisinya dan melewati sebuah kaum yang pada mereka terdapat orang gila yang diikat dengan sebuah besi. Keluarganya lalu berkata, “Telah sampai kabar kepada kebaikan, apakah kalian memiliki sesuatu yang dapat engkau gunakan untuk mengobati? Lalu aku meruqyahnya menggunakan surat Al Fatihah sehingga orang itu pun sembuh. Kemudian mereka memberiku seratus ekor kambing. Setelah itu aku datang kepada Rasululloh ﷺ dan mengabarkan hal tersebut, beliau lantas bertanya “Apakah engkau hanya mengucapkan ini?” Beliau bersabda : “demi Dzat yang memanjangkan umurku, ambillah! Sungguh, orang makan dengan ruqyah atau jampi batil sedangkan engkau makan dengan ruqyah yang benar.” (sunan Abu Daud 3398, juga terdapat dlm Musnad Ahmad 20833).

Ruqyah Ain : Urwah bin Zubair menceritakan, bahwa Rasululloh ﷺ memasuki rumah Ummu Salamah, istri Nabi ﷺ, sementara di dalam ada seorang bayi sedang menangis. Mereka lalu menceritakan bahwa anak itu terkena ‘ain Urwah berkata “Rasululloh ﷺ bersabda Apakah kalian tidak meruqyahnya untuk menangkal ‘ain?" (Muwatha’ Malik 1474)

Jabir bin Abdullah radliallahu ‘anhu berkata “Nabi ﷺ menjengukku ketika saya sakit, lalu beliau berwudhu dan memercikkan air wudlu nya kepadaku, atau bersabda percikkanlah air wudhu padanya” lantas saya pun tersadar. (dikutif dari Shahih Bukhari 5244).

Ruqyah Malaikat Jibril : Dari Abu Sa’id bahwa jibril mendatangi Nabi ﷺ kemudian berkata, “Hai Muhammad, apakah kamu sakit? Rasulullah ﷺ menjawab: ya aku sakit, lalu jibril meruqyah beliau dengan mengucapkan : Dengan nama Alloh ﷻ aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari kejahatan makhluk atau kejahatan mata yang dengki. Alloh ﷻ lah yang menyembuhkanmu. Dengan nama Alloh ﷻ aku meruqyahmu.

Kontroversi Ruqyah : Dari Mujahid dari ‘Aqqar bin Al Mughirah bin Syu’bah dari bapaknya ia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda : “Barangsiapa yang berobat dengan Kay atau meminta untuk di ruqyah, maka sungguhnya ia telah berlepas diri dari sifat tawakal.” (sunan Tirmidzi 1980).

Hasan Shahih juga dalam Sunan Ibnu Majah 3480.

Hadis yang berbunyi tidak termasuk tujuh puluh ribu yang masuk surga tanpa hisab orang-orang yang tidak pernah minta untuk diruqyah, tidak pernah bertathayur (menganggap sial pada binatang) dan tidak pula melakukan terapi kay (terapi dengan menempelkan besi panas) sedangkan kepada Rabb mereka bertawakal. (Shahih Bukhari 5270) juga dalam musnad Ahmad 3615.

Beberapa ulama berpendapat ruqyah yang dimaksud dalam hadits ini adalah ruqyah yang syirikiyyah (meminta bantuan jin), dalam urgensi dakwah Tauhid masyarakat saat ini banyak terjebak dalam kesyirikan Ruqyah Syari’iyyah adalah solusi Umat Islam menuju Tawakal kepada Rabb nya. Allahu ‘alam.

🔹Mengenal Jin Berdasarkan Al Qur'an Dan As Sunnah

Mengenal makhluk ghaib yang tidak tampak di hadapan kita, kita tidak bisa menerima informasi yang akurat dan terpercaya kecuali dari sumber asasi yaitu Al Quran dan AS Sunnah, kemudian Ijma’ para ulama Salaf. Karena informasi mengenai makhluk ghaib yang beredar di masyarakat dan diyakini banyak bersumber kepada omongan dukun atau warisan khurafat yang sudah turun temurun, seperti adanya sebutan sebutan yang bermacam-macam bagi jin : arwah gentayangan, sukma seorang yang sudah meninggal, genderuwo, kuntilanak, pocongngan, thuyul dan sebagainya. Maka kita hanya mengimani berita berita ghaib yang bersumber kepada syariat Islam, agar kita tidak tersesat.

Jin adalah makhluk yang diciptakan oleh Alloh ﷻ dari nyala api. Alloh ﷻ berfirman : “Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.“ (QS. Ar Rahman : 15)

Jin diciptakan sebelum manusia, sebagaimana Alloh ﷻ berfirman : “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (QS. Al Hijr: 27)

Bangsa Jin ada jenis laki-laki dan perempuan serta berkembang biak seperti umat manusia. Alloh ﷻ berfirman : “Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin." (QS. Ar Rahman: 56).

Sebagaimana Abdullah bin Umar RA berkata : “Sesungguhnya Alloh ﷻ membagi manusia dan jin itu ke dalam sepuluh bagian : Sembilan bagian adalah jin dan satu bagian adalah manusia. Tidak seorang pun manusia yang melahirkan seorang anak kecuali jin melahirkan 9 anak.” (HR. Ibnu Abdil Barr, Ibnu Jarir, Hakim dan Ibn Abi Hatim).

Jin dan Manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Alloh ﷻ semata, sebagaimana Alloh ﷻ berfirman : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.. Adz Dzariyat: 56).

Bangsa Jin ada yang kafir ada yang muslim, musyrik, mukmin, fasiq, zhalim. Alloh ﷻ berfirman dalam pernyataan jin :

“Dan sesungguhnya di antara Kami ada orang-orang yang sholeh dan diantara Kami ada pula yang tidak demikian halnya adalah Kami menempuh jalan yang berbeda-beda." (QS. Al Jinn : 11)

“Dan sesungguhnya di antara Kami ada orang-orang yang taat dan ada pula orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar memilih jalan yang lurus.” (QS: Al Jinn: 14).

Dalam kondisi normal, jin bisa melihat kita, tetapi kita tidak bisa melihat mereka. Alloh ﷻ berfirman : “Hai anak Adam, janganlah sekali kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS. Al A’raf:27).

Materi Kajian Online

Ruqyah Syar'iyyah
Tono Esfandiar
Founder QQH

085693380181

Materi Ruqyah syar'iyyah Online

★https://youtu.be/1S0ka7ZtyJo

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru
Ustadz, apakah sama orang yang kena gangguan jin dengan orang yang depresi? Karena kakak ana pernah mengalami depresi dan gangguan juga. Afwan.

💎Jawab:
Pertanyaan yang bagus.
Penyakit depresi bisa saja adanya ulah setan mengganggu, maka kita disunnahkan ikhtiar dengan ruqyah dan medis pengobatan herbal ataupun modern.

Pendekatan tazkiyatun nafs insyaaAllah banyak membantu penyembuhan dari depresi. Semoga kakak nya sehat. Aamiin

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

Tadz, bagaimana dengan anak yang masih balita tapi bisa melihat hantu begitu kalau bilangnya. "Ma itu di sana ada hantu."

Apakah itu gangguan jin, atau memang anak kecil itu masih bisa melihat atau ada keturunan begitu tadz?

Apakah itu nanti bisa melihat terus sampai dewasa? Dan bagaimana biar tidak bisa melihat makhluk halus lagi.

💎Jawab:
Waalaikumussalam Warrohmatulloohi Wabarokatuh.

Apabila sering dan terus menerus maka sebaiknya dilakukan ruqyah mandiri dan mengamalkan dzikir pagi petang sesuai sunnah. 

Akan saya post tata cara ruqyah anak rewel dan ruqyah anak.

Terapi meruqyah anak

★https://youtu.be/sWeXwL9fLq4

Terapi Ruqyah bayi atau anak tiba-tiba rewel terus.

★https://youtu.be/Lgy7RkyGEU8

Silahkan subscribe dan share insyaaAllah banyak video bermanfaat yang bisa dipelajari dan dipraktikkan.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Rustia ~ Bekasi 
Kenapa saya kalau membaca al ma'tsurat kadang mengantuk sekali, ustadz? Apa ada indikasi tertentu?

💎Jawab:
Biasanya ada ciri gangguan jin atau penyakit ain. Disarankan lakukan ruqyah mandiri. 

Perkuat cirinya sebagai berikut ya:

✓ Definisi Penyakit 'Ain
Penyakit ain adalah penyakit yang apabila seseorang memiliki rasa kagum atau dengki terhadap seseorang atau sesuatu lupa mengingat Alloh ﷻ.

✓ Ciri-Ciri Penyakit 'Ain
1. Penyakit yang terjadi secara tiba-tiba.
2. Kepalanya pusing berpindah dan akan tambah sakit bila di ruqyah.
3. Wajah menguning.
4. Sering berkeringat.
5. Sering kencing.
6. Sering ingin muntah dan menguap.
7. Sedikit tidur atau banyak tidur.
8. Tidak mempunyai nafsu makan.
9. Basah di kedua kaki serta tangan juga sering kesemutan.
10. Dada berdebar, merasa sempit dada, takut tidak normal.
11. Nyeri di bawah punggung atau pundak.
12. Merasa panas.
13. Bermimpi bertemu seseorang yang sama lebih dari 2x.
14. Saat di Ruqyah tergambar atau terbayang seseorang.
15. Ada saf'ah (Seperti mata panda, lingkaran kehitaman bawah mata, atau berbeda warna dari kulit wajahnya.

✓ Terapi Penyakit 'Ain
1. Mandi dan minum dari bekas wudhu pelempar ain.
2. Mandi dan minum dari benda yang ada bekas pelempar ain.
3. Air di ruqyah dengan Al-Qur'an doa ain kemudian digunakan untuk mandi dan minum.

✓ Ciri Gangguan Jin
1. Mimpi buruk.
2. Sulit tidur.
3. Gelisah.
4. Ketindihan.
5. Mimpi melihat binatang.
6. Gigi beradu ketika tidur.
7. Menagis, teriak ketika tidur.
8. Berdiri dan berjalan tanpa sadar ketika tidur.
9. Bermimpi berada di kuburan.
10. Bermimpi melihat orang aneh, setan dan lain-lain.
11. Sakit kepala berkelanjutan sering terus-menerus.
12. Adanya halangan dalam beribadah, malas, batal terus dala. Berwudhu, bisikan-bisikan, bayangan buruk selalu hadir saat beribadah.
13. Linglung.
14. Lemas.
15. Penyakit ayan atau kejang otot.

✓ Membuat Air Ruqyah
1. AL-Fatihah 7x
2. Ayat kursi 3x
3. Al-zalzalah 1x
4. Al-kafirun 1x
5. 3 qul 3x
6. Sapu sagad 3x
7. Istirja 1x

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikmpek 
Assalamualikum...

Ustadz, apakah setiap jiwa itu bisa diganggu jin atau syaitan dengan cara dirasuki (kesurupan)?

Yang ke 2, kan di atas dikatakan, "Mereka bisa melihat kalian dari suatu tempat sedangkan kalian tidak bisa melihat mereka."

Nah, pertanyaan nya, apakah manusia yang bisa melehat mereka (jin) ini memang memiliki karomah, ataukan manusia nya ini keluar dari fitrah kemanusiaannya?

Mohon penjelasannya ustadz.

💎Jawab:
Waalaikumussalam Warrohmatulloohi Wabarokatuh 

Setiap manusia bisa diganggu jin kafir atau setan dengan berbagai cara, melalui bisikan jahat, pikiran jahat, prasangka buruk ke orang lain, memancing kemarahan, kesedihan, waswas, ketakutan, dan lain-lain. 

Mengenai kesurupan hanya beberapa kasus akan terjadi. Sebaiknya proses ruqyah tidak dikerjakan dengan proses kesurupan karena biasanya akan melemahkan jiwa pasien.

Dalam ayat tersebut jelas bahwa hanya jin yang bisa melihat kita sedangkan kita tidak bisa. Adapun keluarbiasaan yang terjadi pada diri manusia dalam syariat dipahami ada 3, yaitu: 

1. Mukjizat hal khusus diberikan kepada para Nabi dan Rasul, seperti bisa melihat jin dan lainnya insyaaAllah antum di sini sudah paham mukjizat para Nabi, namun perlu dipahami bahwa mereka para Nabi tidak menggunakannya dengan keinginannya tapi itu semua terjadi atas kehendak Alloh ﷻ semata dan disaat dibutuhkan, tidak bisa dibuat permainan. 

2. Karomah, diberikan kepada para wali dan insyaaAllah sampai saat ini masih bisa terjadi, karomah ini bukan pangkat jabatan yang bisa diraih oleh manusia melainkan atas kehendak Alloh ﷻ saja bisa terjadi dan tidak dikuasai oleh si wali tersebut.

3. Istidraj. Adanya kerjasama manusia dengan bangsa jin disadari ataupun tidak disadari. Nah hal inilah yang banyak terjadi sehingga mereka mengaku punya kekuatan spiritual, terbang, menerawang, melihat Jin, menangkap jin, dan lain-lain ini semua haram hukumnya.

Tetaplah pada fitrah kita sebagai manusia,  taat pada syariah Alloh ﷻ. Para sahabat, ulama terdahulu yang iman masyaaAllah luar biasa tidak pernah terdengar mereka mempelajari melihat jin, ilmu kebatinan, spiritual tapi mereka dikenal karomah dari ilmu-ilmu syariat yang saat ini menjadi kitab-kitab yang dipelajari umat Islam di seluruh penjuru.

Allahul musta'an

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Kerjakan dzikir pagi petang sesuai sunnah secara rutin, tentunya sholat wajib tepat waktu ya.

Wallahu a'lam