OLeH: Ustadz Tono Esfandiar, S.E.,SHT
•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻬْﺪِﻳْﻪِ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ . ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ . ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﻣَﻦِ ﺍﻫْﺘَﺪَﻯ ﺑِﻬُﺪَﺍﻩُ ﺇِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ .
Segala puji bagi Alloh ﷻ, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Alloh ﷻ dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Alloh ﷻ maka tidak akan ada yang menyesatkan nya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Alloh ﷻ dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Alloh ﷻ. Karena atas limpahan rahmat-Nya-lah pada malam hari ini kita dapat berkumpul di grup yang mulia ini untuk menimba Ilmu dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Shalawat beriring salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabiullah Muhammad Shalallahu alaihi Wasallam. Rosul yang membawa risalah Al-Islam yang akan selalu kita nanti syafaatnya di yaumul akhir kelak.
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Alloh ﷻ Sang Penguasa alam semesta. Semoga salawat serta keselamatan tercurahkan selalu kepada Nabi dan Rasul Termulia. Berserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, semuanya.
💎MEMAHAMI PENYAKIT AIN DAN MENCEGAH JUGA PENGOBATANNYA
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ وَإِذَا اسْتُغْسِلْتُمْ فَاغْسِلُوا
Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu anhu, Nabi shollallohu alaihi wa sallam bersabda: “Ain (mata jahat) itu benar-benar adanya, jika seandainya ada sesuatu yang mendahului qodar, maka akan didahului oleh ain. Apabila kamu diminta untuk mandi maka mandilah." (HR. Muslim)
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
Dari Aisyah rodhiyallohu anha, Rasululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda: "Mintalah kalian perlindungan kepada Alloh ﷻ dari ain (mata jahat) karena sesungguhnya ain itu haq (benar)." (HR. ibnu Majah)
◼️Apakah penyakit ain itu?
Penyakit ‘Ain adalah penyakit yang disebabkan oleh pengaruh buruk pandangan mata, yaitu pandangan mata yang disertai rasa takjub atau bahkan iri dan dengki terhadap apa yang dilihatnya.
Dari Amir bin Robi’ah rodhiyallohu anhu:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
Rasullulloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar)." (HR. Ahmad).
‘Ain dapat terjadi meskipun tanpa kesengajaan pelakunya.
"Ibnu Qoyyim rohimahulloh mengatakan bahwa terkadang seseorang bisa mengarahkan ‘ain kepada dirinya sendiri. Pelakunya termasuk jenis manusia yang paling jahat. Sahabat-sahabat kami dari kalangan ahli fiqh menyatakan: Sesungguhnya bila diketahui ada orang yang melakukan hal itu, maka penguasa kaum muslimin harus memenjarakannya, lalu dipenuhi seluruh kebutuhannya hingga akhir hayat.”
Namun terkadang pengaruh buruk ain terjadi tanpa kesengajaan dari orang yang memandang takjub terhadap sesuatu yang dilihatnya. Lebih dari itu pengaruh buruk ini juga bisa terjadi dari orang yang hatinya bersih atau orang-orang yang sholih sekalipun mereka tidak bermaksud menimpakan ain kepada apa yang dilihatnya. Hal ini pernah terjadi di antara para sahabat Nabi shollallohu alaihi wa sallam, padahal hati mereka terkenal bersih, tidak ada rasa iri atau dengki terhadap sesamanya. Akan tetapi dengan izin Alloh ﷻ dan takdirnya, pengaruh buruk ain ini dapat terjadi di antara mereka.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ أَنَّهُ قَالَرَأَى عَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ سَهْلَ بْنَ حُنَيْفٍ يَغْتَسِلُ فَقَالَ مَا رَأَيْتُ كَالْيَوْمِ وَلَا جِلْدَ مُخْبَأَةٍ فَلُبِطَ سَهْلٌ فَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامِرًا فَتَغَيَّظَ عَلَيْهِ وَقَالَ عَلَامَ يَقْتُلُ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ أَلَّا بَرَّكْتَ اغْتَسِلْ لَهُ فَغَسَلَ عَامِرٌ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ وَمِرْفَقَيْهِ وَرُكْبَتَيْهِ وَأَطْرَافَ رِجْلَيْهِ وَدَاخِلَةَ إِزَارِهِ فِي قَدَحٍ ثُمَّ صُبَّ عَلَيْهِ فَرَاحَ مَعَ النَّاسِ
"Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif, dia berkata bahwa Amir bin Robi’ah melihat Sahl bin Hunaif sedang mandi, lalu berkata lah Amir: ‘Aku tidak pernah melihat (pemandangan) seperti hari ini, dan tidak pernah kulihat kulit yang tersimpan sebagus ini.” Maka terpelanting lah Sahl. Kemudian Rasululloh shollallohu alaihi wa sallam mendatangi Amir. Dengan marah beliau berkata: ”Atas dasar apa kalian mau membunuh saudaranya? Mengapa engkau tidak memohonkan keberkahan (kepada yang kau lihat)? Mandilah untuknya! Maka Amir mandi dengan menggunakan suatu wadah air, dia mencuci wajahnya, dua tangan, kedua siku, kedua lutut, ujung-ujung kakinya, dan bagian dalam sarungnya. Kemudian air bekas mandinya itu dituangkan kepada Sahl, lantas dia sadar dan berlalu lah bersama manusia." (HR Malik dalam Al-Muwaththo 2/938, Ibnu Majah 3509, dishahihkan oleh Ibnu Hibban 1424. Sanadnya shohih, para perawinya terpercaya, lihad Zadul Ma’ad tahqiq Syu’aib al-Arnauth dan Abdul Qodir al-Arnauth 4/150 cetakan tahun 1424 H)
◼️Jenis-jenis ‘Ain
Ibnu Qoyyim rohimahulloh mengatakan bahwa penyakit ‘ain ada dua jenis: ’ain insi (‘ain berunsur manusia) dan ‘ain jinni (‘ain berunsur jin).
Diriwayatkan dengan shahih dari Ummu Salamah bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam pernah melihat seorang budak wanita di rumahnya yang wajahnya terlihat kusam. Beliau berkata, ”Ruqyah wanita ini, ia terkena ‘ain." (Dikeluarkan oleh Al-Bukhori dan Muslim, Al-Hakim,Abu Nu’aim dan Al-Isma’ili dalam Mustakhroj-nya serta Ath-Thobroni)
Al-Husain bin Mas’ud Al-Farro berkata: Adapun sabda beliau “sa’fatun (kusam) bermakna “Nadzrotun” (terkena ‘ain dari unsur jin).
🔹Tanda-tanda Anak atau bayi terkena ‘ain.
Bayi yang baru lahir dan anak-anak sangat rentan terkena penyakit ‘ain. Apalagi kalau bayi atau anak itu mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki bayi atau anak yang lain, seperti kelucuannya, rupanya yang manis, kesehatannya, dan lain-lain yang mengundang perhatian siapa saja yang melihatnya.
🔹Adapun diantara tanda-tanda anak yang terkena pengaruh buruk ‘ain adalah:
1.Tangisan yang tidak wajar yang tidak kunjung henti, kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْدَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ صَوْتَ صَبِيٍّ يَبْكِي فَقَالَ مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي فَهَلَّا اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنْ الْعَيْنِ
Aisyah rodhiyallohu anha berkata : “Suatu ketika Nabi masuk (rumahnya) kemudian mendengar bayi sedang menangis.Beliau berkata, ”Mengapa bayi kalian menangis? Mengapa tidak kalian bacakan ruqyah-ruqyah (supaya sembuh) dari penyakit ‘ain?" (Shahihul jami’ 988 n0.5662)
2. Kondisi tubuh yang sangat kurus kering.
عَنْ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِرَخَّصَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِآلِ حَزْمٍ فِي رُقْيَةِ الْحَيَّةِ وَقَالَ لِأَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ مَا لِي أَرَى أَجْسَامَ بَنِي أَخِي ضَارِعَةً تُصِيبُهُمْ الْحَاجَةُ قَالَتْ لَا وَلَكِنْ الْعَيْنُ تُسْرِعُ إِلَيْهِمْ قَالَ ارْقِيهِمْ
"Dari Jabir rodhiyallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam memberi rukhshoh (keringanan) bagi anak-anak Ja’far memakai bacaan ruqyah dari sengatan ular. Beliau berkata kepada Asma’ binti Umais, ”Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma’ menjawab: “Tidak, akan tetapi mereka tertimpa ‘Ain.” Kata beliau, ”Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka!" (HR. Muslim, Ahmad dan Baihaqi)
🔹Sunnah bagi orang yang memandang takjub terhadap sesuatu:
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa penyakit ‘ain tidak hanya disebabkan oleh orang yang iri dan dengki terhadap sesuatu yang dipandangnya. Bahkan setiap mata yang memandang takjub terhadap sesuatu dengan izin Alloh ﷻ juga bisa menyebabkan pengaruh buruk ‘ain walaupun orang tersebut tidak bermaksud menimpakan ‘ain. Bahkan ini terjadi pada para sahabat Nabi yang sudah terkenal akan kebersihan hati mereka.
🔹Adapun diantara sunnah ketika seseorang memandang takjub terhadap sesuatu adalah:
1. Mendoakan keberkahan pada apa yang dilihatnya.
Dari Amir bin Robi’ah rodhiyallohu anhu:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
Rasullulloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar)." (HR. Ahmad).
Di antara cara mendoakan keberkahan terhadap apa yang dilihatnya adalah:
بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ
"Ya Alloh Semoga Alloh ﷻ memberikan berkah padanya.”
اللَّهُمَّ بَارِكْعَلَيْهِ
“Ya Alloh berkahilah atasnya.”
اللَّهُمَّ بَارِكْلَهُ
“Ya Alloh berkahilah baginya.”
2. Hendaklah mengucapkan:
مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
“Sungguh atas kehendak Alloh ﷻ lah semua ini terwujud.”
Hal ini didasari firman Alloh ﷻ dalam surat Al-Kahfi ayat 39. Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan: ”Ketika engkau masuk suatu kebun dan kau merasa takjub akan keindahannya, mengapa engkau tidak memuji Alloh ﷻ atas nikmat yang telah diberikan kepadamu seperti nikmat harta dan anak keturunan yang tidak diberikan kepada selain engkau dan mengapa kamu tidak mengucapkan masya’Alloh la quwwata illa billah."
🔹Upaya-upaya orang tua untuk mengantisipasi anak dari ‘Ain:
1. Hendaklah orang tua membiasakan diri mereka membentengi anak-anaknya dari bahaya ‘ain dengan ruqyah-ruqyah (bacaan-bacaan) yang diajarkan dalam Islam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabishollallohu alaihi wa sallam memohon perlindungan Alloh ﷻ untuk Hasan dan Husain dengan doa :
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
"Aku berlindung kepada Alloh ﷻ untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Alloh ﷻ yang sempurna dari segala syaitan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat." (HR. Abu Daud)
2. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Ibnul Qoyyim dalam zadul ma’ad 4/159, hendaknya para orang tua tidak menampakkan suatu kelebihan yang menakjubkan yang dimiliki anak-anaknya yang dikhawatirkan akan mengundang rasa iri atau kedengkian orang yang melihatnya. Lalu Ibnu qoyyim menukil atsar dari Imam Baghowi bahwasanya pernah suatu ketika Utsman bin Affan rodhiyallohu anhu melihat seorang anak kecil yang sangat elok rupanya lagi menawan, kemudian Ustman berkata, “Tutupi lah (jangan ditampakkan) lubang dagu (yang membuat orang takjub) pada anak itu.” Maka keadaan seperti itu sangat dikhawatirkan akan terjadinya pengaruh buruk ‘ain. Lebih-lebih kalau ada orang yang terkenal mempunyai sifat iri dan dengki.
3. Hendaklah para orang tua tidak berlebihan menceritakan kelebihan-kelebihan atau kebaikan-kebaikan anaknya yang tidak dimiliki anak-anak lain, sehingga mengundang rasa iri dan dengki siapa saja yang mendengarnya, kemudian berusaha melihatnya, hingga Alloh ﷻ mentakdirkan terjadinya pengaruh buruk ‘Ain tersebut.
🔹Upaya-upaya orang tua bila anak sudah terkena pengaruh buruk ‘Ain :
1. Jika pelakunya diketahui, maka hendaklah orang itu diperintahkan untuk mandi, kemudian orang yang terkena pengaruh mata itu mandi dengan bekas air mandi orang itu. Hal ini sebagaimana kisah sahabat Nabi shollallohu alaihi wa sallam Sahl bin Hunaifrodhiyallohu anhu dalam hadits yang telah lalu, bahwa Nabi shollallohu alaihi wa sallam memerintahkan Amir bin robi’ah rodhiyallohu anhu untuk mandi dan sisa air mandinya diguyurkan pada Sahl bin Hunaifrodhiyallohu anhu.
At-Tirmidzi menjelaskan: ”Pelaku ‘ain diperintahkan untuk mandi dengan menggunakan air dalam baskom. Lalu meletakkan telapak tangannya di mulut dan berkumur-kumur, lalu disemburkan ke dalam baskom tersebut. Baru setelah itu membasuh wajahnya dengan air dalam baskom tersebut, lalu memasukkan tangan kirinya dan mengguyurkan air ke lutut kanannya dengan air baskom tersebut. Kemudian memasukkan tangan kanannya dan menyiramkan air baskom itu ke lutut kirinya. Baru kemudian membasuh tubuh di balik kain, namun baskom itu tidak usah diletakkan di atas tanah atau lantai. Setelah itu sisa air diguyurkan ke kepala orang yang terkena ‘ain dari arah belakang satu kali guyuran."
2. Memperbanyak membaca “Qul Huwallohu Ahad” (surat Al-Ikhlas), Al-Muawwidzatain (surat Al-Falaq dan aAn-Naas), Al-Fatihah, ayat kursi, bagian penutup surat al-Baqoroh (dua ayat terakhir), dan mendoakan dengan doa-doa yang disyariatkan dalam ruqyah.
3. Membaca doa :
بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ
“Dengan menyebut Nama Alloh ﷻ, aku meruqyah mu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan dari kejahatan setiap jiwa atau mata orang yang dengki. Mudah-mudahan Alloh subhanahu wa ta’ala menyembuhkan mu. Dengan menyebut Nama Alloh ﷻ, aku mengobati mu dengan meruqyah mu.” (HR. Muslim no.2186 (40),dari Abu Said rodhiyallohu anhu)
Atau
بِاسْمِ اللَّهِ يُبْرِيكَ وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيكَ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَيْنٍ
“Dengan menyebut nama Alloh ﷻ, mudah-mudahan Dia membebaskan dirimu dari segala penyakit, mudah-mudahan Dia akan menyembuhkan mu, melindungi mu dari kejahatan orang dengki jika dia mendengki dan dari kejahatan setiap orang yang mempunyai mata jahat.” (HR. Muslim no. 2185 (39), dari Aisyahrhodiyallohu anha)
Ini adalah doa yang dibacakan malaikat Jibril kepada Nabi shollallohu alaihi wa sallam ketika mendapat gangguan setan.
4. Membacakan pada air (dengan bacaan-bacaan ruqyah yang syar’i) disertai tiupan, dan kemudian meminumkan pada penderita, dan sisanya disiramkan ke tubuhnya. Hal itu pernah dilakukan Rasulullah ﷺ kepada Tsabit bin Qois. (HR. Abu Daud no. 3885)
5. Dibacakan (bacaan) pada minyak dan kemudian minyak itu dibalurkan. (HR. Ahmad III/497,lihat silsilah al-Ahaadits as-Shohihah :397).
Jika bacaan itu dibacakan pada air zam-zam, maka yang demikian itu lebih sempurna jika air zam-zam itu mudah diperoleh atau kalau tidak, boleh juga dengan air hujan.
*Maroji:
- Metode Pengobatan Nabi shollallohu alaihi wa sallam, Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah
- Doa dan Wirid Mengobati Guna-guna dan Sihir Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah, Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas.
- Majalah al-Furqon edisi 4 tahun V Dzulqo’dah 1426 Desember 2005, Artikel oleh Ustadz Abu Ibrohim Muhammad Ali.
Ruqyah itu mudah dan menyenangkan.
Wallahu a'lam
🔹Definisi Penyakit Ain
Penyakit Ain adalah suatu penyakit yang apabila seseorang memiliki rasa kagum atau dengki terhadap seseorang atau sesuatu lupa mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
🔹Ciri-ciri Penyakit Ain
1. Penyakit yang terjadi secara tiba-tiba.
2. Kepalanya pusing berpindah dan akan bertambah sakit bila di ruqyah.
3. Wajah menguning.
4. Banyak berkeringat.
5. Sering kencing.
6. Sering ingin muntah dan menguap.
7. Sedikit tidur atau banyak tidur.
8. Tidak mempunyai nafsu makan.
9. Basah pada kedua tangan dan kaki disertai kesemutan.
10. Dada berdebar, merasa sempit dada, nyesek, takut tidak normal.
11. Nyeri di bawah punggung atau dua pundak.
12. Merasa panas.
13. Bermimpi bertemu dengan seseorang yang sama lebih dari 2 kali.
14. Saat di ruqyah tergambar atau terbayang seseorang.
15. Ada Saf'ah (seperti mata panda lingkaran kehitaman di sekitar mata, atau berbeda warna dari warna kulit wajahnya).
🔹Terapi Penyakit Ain
1. Mandi dan minum dari bekas wudhu pelempar ain.
2. Mandi dan minum dari benda yang ada bekas si pelempar lain.
3. Air di ruqyah dengan Al-Quran dan doa Ain lalu untuk minum dan mandi.
Wallahu a'lam
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
0️⃣1️⃣ Phity ~ Yogja
Ustadz, apakah semua orang yang melihat sesuatu dengan kagum maupun iri bisa mengirimkan ain?
Apakah orang yang melontarkan ain itu menyadari kalau dia yang melontarkan? Maksudnya ketika takjub atau iri dengan sesuatu yang dilihat, apakah orang tersebut dapat merasakan kalau dia mengirimkan ain?
🌸Jawab:
Pahami definisi ain. Hanya terjadi jika lupa menyebut nama Alloh ﷻ. Dan si pelempar terkadang tidak sengaja, atau tidak paham.
Ini definisi ain coba yuk pahami.
◼️Definisi Penyakit Ain
Penyakit Ain adalah suatu penyakit yang apabila seseorang memiliki rasa kagum atau dengki terhadap seseorang atau sesuatu lupa mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
🔹Nah...
Kadang kita itu terpesona, baru beberapa saat menyebut masyaAllah, begitu tadz.
Bisakah ain terlempar secara cepat disaat-saat sebelum kita mengingat Alloh ﷻ atau dapat terbatalkan setelah pelempar nya mengingat Alloh ﷻ?
🌸Ain bisa sangat cepat melesat, namun bisa juga cepat sembuh kalau pelempar nya segera sadar maka doakan keberkahan.
🔹Berarti kesimpulannya... Kita harus selalu sadar ketika takjub atau melihat sesuatu harus ingat Alloh ﷻ. Karena kan bisa jadi kita jadi pelempar ain. Begitu ya tadz.
MasyaAllah tadz...
Terima kasih sekali.
🌸Tidak hanya takjub, hasad, dengki juga.
Wallahu a'lam
0️⃣2️⃣ Anjar ~ Sidoarjo
Ustadz, jika pelaku pelempar 'ain nya tidak diketahui, bagaimana cara pengobatannya?
🌸Jawab:
Dengan Ruqyah ain.
Wallahu a'lam
0️⃣3️⃣ iNdika ~ Semarang
Apakah kagum termasuk penyakit ain? Kalau bukan, bagaimana membedakan antara kagum dengan penyakit ain?
🌸Jawab:
Baca lagi definisi ain, ada di materi atas.
Ini definisi ain coba yuk pahami.
◼️Definisi Penyakit Ain
Penyakit Ain adalah suatu penyakit yang apabila seseorang memiliki rasa kagum atau dengki terhadap seseorang atau sesuatu lupa mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Wallahu a'lam
0️⃣4️⃣ Ridha ~ Bekasi
Agak serem subhanallah...
Kita harus bagaimana agar terhindar dari penyakit ain dan agar tidak mengenai orang lain juga?
🌸Jawab:
★Sebenarnya apa sih yang dirasakan si korban 'Ain ini?
Ini kan belum ada ditanyakan, atau karena bingung di definisi sehingga lupa, "penyakitnya itu seperti apa sih?" Sudah terbayang belum penyakitnya itu seperti apa?
Saya akan jelaskan, penyakit 'ain ini dibeberapa hadist dan keterangan dari beberapa Ulama, berapa kitab. Penyakit 'ain ini bisa menyerang ke fisik, artinya orang yang terkena penyakit Ain bisa saja terkena Kanker, Tumor, tapi bisa juga bisa terkena ke jiwa. Jadi, bisa juga terkena gangguan kejiwaan, Psikologis, Bipolar jadi bisa saja penyakit-penyakit medis ataupun psikologis bahkan gangguan jin itu disertai adanya penyakit 'Ain disitu. Tapi, bisa digaris bawahi tidak semuanya.
★Berarti menarik kan, cara memahaminya bagaimana?
Harus ada ciri-cirinya, kan di sebelumnya saya sudah posting ciri-ciri penyakit Ain, untuk memahami orang ini terkena penyakit Ain atau tidak padahal dia penyakitnya medis kanker, dia penyakitnya tumor, ada tidak ciri-ciri yang saya sebutkan di situ, karena itu bukan dari saya, karena itu dari Syekh Abdullah Muhammad Asadhan, beliau adalah peruqyah di Saudi Arabia dan beliau juga seorang dokter. Beliau seorang dokter medis kedokteran.
Beliau menulis di kitabnya ciri-ciri tersebut. Beberapa saya tambahi dengan sedikit yang saya tambahi dari pengalaman pribadi.
Dan dari ciri-ciri itu minimal ada tiga, kalau minimal ada tiga dari ciri-ciri yang disebutkan berarti orang tersebut yang sekarang sedang sakit, entah apa penyakitnya, entah apa penyakitnya gangguan jin maka ada penyakit ain dalam dirinya.
Semakin paham atau semakin bingung ibu-ibu yang dirahmati Alloh ﷻ.
★Apa yang menjadi benteng dari penyakit ain, misalnya kita tidak bisa juga, kita pasti tampil ke orang, kita bersosialisasi kadang juga kita posting di Facebook atau di status WhatsApp tentang lebaran kemarin, foto-foto. Nah itu bagaimana caranya supaya kita terbentengi dari lemparan penyakit 'ain, yaitu;
★Biasakan berdzikir pagi dan petang, insya Allah dzikir pagi dan petang ini bisa membentengi diri kita dari pelempar penyakit 'Ain. Jadi ketika dia memuji kita atau dengki, hasad terhadap kita. Mereka tidak menyebut nama Alloh ﷻ, tidak ingat Alloh ﷻ ya saking hasad nya atau kagumnya, nah itu kalau kita sudah dzikir pagi dan petang sudah terbiasa maka Insya Allah itu seperti benteng sehingga panah-panah 'Ain yang melesat tidak akan terkena kita. Begitu caranya benteng dzikir pagi dan petang penting bapak-ibu yang dirahmati Alloh ﷻ wajib dibaca ya dzikir pagi dan petang.
★★★
Nah dari pemahaman Tadi saya jelaskan lewat audio sudah paham apa belum ini ibu-ibu? Tentang penyakit 'ain.
Bila belum paham, sepertinya harus Kopi Darat ya, ketemu langsung, atau lewat zoom bila belum paham. Lewat tulisan sudah, lewat audio sudah. Sama sebenarnya. Bahasa nya, melalui tulisan juga sama. Definisinya seseorang yang ada kekaguman atau kedengkian terhadap seseorang atau sesuatu, yang tidak menyebut nama Alloh ﷻ.
Disambung lagi, tadi saya menyebutkan ada sesuatu tidak hanya seseorang berarti 'ain ini bisa terkena ke benda, seperti mobil, handphone yang tiba-tiba rusak karena ada orang dengki, mobil tiba-tiba rusak karena ada orang dengki.
Hewan bisa, tiba-tiba sakit hewannya, karena ada kekaguman atau kedengkian. Definisi sederhananya seperti itu.
Ada orang kagum sama orang lain dan yang perlu dipahami, penyakit 'ain ini buka sihir. Jadinya si pelempar 'ain nya tidak punya niat jahat sebenarnya.
Hanya kagum saja, atau dia dengki dengan yang orang lain miliki. Seperti orang Hasad.
Misalnya, ada si miskin melihat si kaya, kan muncul hasad sama rezekinya. Timbul hasad kepada si kaya. "Oh, dia enak sekali ya kaya, bisa begini-begini." Nah, itu juga bagiannya bisa terlempar penyakit 'ain. Seperti yang tadi saya bilang, bila sudah paham tentang 'ain baru kita akan bahas perbedaan nanti yang mendetail antara 'ain dengan hasad. Itulah tadi, Hasad, dengki atau kagum.
Wallahu a'lam
0️⃣5️⃣ Annisa ~ Tangerang
Ustadz, apa benar jika anak kecil laki-laki terkena sihir atau ain yang di ruqyah ibunya atau sebaliknya jika perempuan yang di ruqyah bapaknya?
🌸Jawab:
Ain berbeda dengan sihir. Dan tidak benar cara yang antum sampaikan.
🔹Berarti yang di ruqyah anak kecil tersebut ya ustadz?
🌸Untuk permasalahan anak maka berkaitan dengan kedua orang tuanya maka yang pertama didiagnosa kedua orang tuanya lalu anaknya, terapi ruqyah orang tuanya dulu baru anaknya.
★ https://youtu.be/OvAYSDHU4Xs
Afwan ini pasien saya, beliau sendiri yang mau dibuatkan video testimoninya. Anaknya sakit, dengan ijin Alloh ﷻ sembuh. Bisa diperhatikan kisahnya.
🔹Berarti kedua orang tuanya di ruqyah bukan seperti anaknya laki-laki yang kena maka ibunya yang di ruqyah baru anaknya?
🌸Kedua orang tua sangat berperan pada diri anak. Sangat berkaitan.
Bila si anak masih belum dewasa, jika sudah maka perlu adanya mencari sumber gangguan lainnya, semisal dari temannya.
Seru khan meruqyah gaya saya hehehehe.....
Wallahu a'lam
0️⃣6️⃣ Phity ~ Yogja
Coba nih tadz. Saya salah apa tidak.
Agar terhindar dari ain, kita harus membentengi diri minimal dengan dzikir pagi petang.
Agar kita tidak menjadi pelempar ain, maka kita biasakan menyebut atau mengingat Alloh ﷻ saat kagum, takjum, hasad, dengki.
Sudah benarkah pemahaman saya tadz?
🌸Jawab:
Sudah benar 💯
Sekarang saya akan ceritakan kasus-kasus yang pernah saya tangani tapi tidak detail ya karena butuh waktu panjang nanti.
(1) Kasusnya ada seorang Hafizah usianya 17 tahun hafal 24 Juz, 20 juz hilang hafalannya, ini akibat Ain dari kedua orang tuanya. Di ruqyah di 4 tempat, 4 Klinik ini tidak ada reaksi, kalau begitu datang ke tempat saya. Saya tidak ruqyah karena ini obatnya dari kedua orang tuanya. Saya minta mereka berwudhu lalu si putrinya ini mandi dari bekas wudhu orang tua selama dua minggu. Alhamdulillah, putrinya ini, Hafizah ini kembali hafalannya dan bahkan sekarang sudah menyelesaikan 30 juz.
(2) Kasus berikutnya, kanker otak stadium 3, itu di rumah sakit Siloam di TB. Simatupang. Malam-malam saya diundang, dikhawatirkan ada sihir atau apapun, tetapi begitu saya diagnosa, mengobrol panjang, dan ini Ain. Lalu saya terapi Ain, alhamdulillah dengan ijin Alloh ﷻ sembuh. Beberapa hari setelahnya, dan terapi Ain ini selalu berlanjut dan saya bimbing melalui WhatsApp, telfon.
Memang kalau terapi dengan saya itu harus ada bimbingan, tidak bisa instan, terus langsung sembuh, ada juga yang langsung sembuh, itu dengan ijin Alloh ﷻ, ada yang sekali ketemu sembuh, itu semua atas ijin Alloh ﷻ. Karena yang menyembuhkan adalah Alloh ﷻ.
Kalau saya hanya bisa membimbing, mendiagnosa penyakit, lalu kita bimbing, bagaimana cara terapinya, nanti Alloh ﷻ yang akan menurunkan ridho-Nya kepada kita semua, sehingga penyakit Ain ini bisa sembuh. Kita maksimalkan ikhtiar dengan pemahaman-pemahaman sesuai dengan syariat Islam.
(3) Ada lagi penyakit Ain seorang mahasiswi yang sudah tidak ketemu temennya lama tiba-tiba ketemu di sebuah seminar. Setelah ketemu tidak lama dia pulang ke kostan nya, dia tidak bisa sholat merinding seluruh badannya. Melalui telepon, dia telepon saya, saya tidak meruqyah tapi saya bimbing untuk terapi Ain lewat telepon. Alhamdulillah seketika langsung sembuh, langsung merinding nya hilang, sakit ciri-cirinya Ain dada berdebar, terus berkeringat itu hilang semua dengan ijin Alloh ﷻ. Jadi Ibu-ibu yang dirahmati Alloh ﷻ, pahami definisi dan ciri-cirinya ya, ini penting sekali. Karena patokannya itu di ciri-ciri.
★★★
Memahami penyakit Ain ini memang butuh waktu ya Ibu-ibu. Kami saja para Peruqyah dan saya sendiri itu banyak menyelesaikan kitab dulu, ada beberapa kitab yang saya baca untuk memahami dengan benar tentang penyakit Ain ini.
Oleh karenanya kalau kita mau mendetailkan pun sepertinya untuk malam ini belum kelar juga. Bahkan saya pernah ikut Dauroh 3 hari itu untuk membahasnya, penyakit Ain.
Penyakit Ain saya pernah bikin pelatihan khusus sebelum pandemic itu satu harian full hanya untuk membahas penyakit Ain dari jam 8 pagi sampai Maghrib. Itu hanya membahas penyakit Ain, pesertanya bersemangat sekali waktu itu pelatihan Ruqyah Syar'iah diagnosa penyakit Ain.
★Jadi penyakit Ain, bagaimana terapinya?
Tadi kita sudah pelajari preventif. Preventifnya itu kan dzikir pagi dan petang, menjaga atau prevent, lalu kuratif nya bagaimana? Kuratif itu mengobati. Kalau sudah kena bagaimana, maka diobati. Diobatinya, nanti kalau hadist-hadist nya dibaca saja ya di materi, saya tidak sebutkan hadist-hadist nya secara detail.
◾Cara Mengobati Ain:
1) Yang pertama cara mengobatinya tentunya dengan mandi dari bekas wudhu si pelempar Ain. Itu hadist nya sudah banyak, saya jabarkan di atas. Mandi dari bekas wudhu si pelempar Ain. Kalau tidak bisa, misalnya pelempar Ain nya jauh atau tetangga, kan "malu kalau minta bekas wudhu nya untuk saya mandi nih saya terkena Ain." Maksudnya nanti jadi "omongan", kalau nanti kita jelasin dulu jadi kuliah dong.
Tidak bisa kan, nanti jadinya fitnah. Malah jadi serba tidak enak. Maka kalau di kehidupan Modern begini kita butuh fatwa-fatwa ulama.
Hukum pertama kan Al-Quran, Hadist, kemudian Fatwa dan Ijma' ulama. Maka dalam hal ini kita butuh Ijma'.
2) Ijma' Ulamanya cara ke-2 dalam terapi yaitu mencari bekasnya.
Misalnya, kita terkena Ain atau anak kita bayi dipuji sama tetangga terus panas malamnya habis dipuji, kan ada kemungkinan Ain. Kan tidak bisa tuh minta wudhu nya. Mungkin tetangganya waktu datang itu pernah pegang apa, benda-benda di tempat kita, nah benda itu bisa dicuci airnya bisa untuk mandi. Itulah caranya, jadi
yang kedua yaitu dengan mencari bekas si pelempar Ain. Cari bekas si pelempar Ain, dari bekasnya, direndam lalu.mandi dari bekasnya tersebut.
3) Apabila tidak bisa ditemukan pelempar Ain nya, atau ditemukan pelempar Ain nya tapi dia adanya di Ternate, sudah terlanjur. Atau, bingung saking banyaknya, pelempar Ain. Kenapa? Karena setelah posting foto di Facebook, tidak lama, anaknya sakit misalnya atau dirinya, setelah posting foto selfie-selfie tidak lama sakit.
Nah sakitnya lihat ciri-cirinya, oh ciri-cirinya ada nih penyakit Ain berarti terkena Ain, tapi dari siapa? Kan begitu banyak yang melihat Facebook, temannya ada 5000 lagi kan tidak mungkin kan, kita tidak tahu.
Maka cara ketiga adalah dengan meruqyah air, air itu dibacakan dzikir pagi dan petang. Kalau terapinya pagi baca dzikir pagi, kalau petang maka baca dzikir petang ditambah dengan surat Al-Mulk lalu do'a Ain. Doa untuk menerapi Ain, bagaimana doanya? Kalau untuk diri sendiri doanya;
'Audzubikalimatillahi bikalimaatillaahit-taammah, min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli 'ainin laammah
Nah, kalau kita ingin menerapi orang lain dia laki-laki maka diganti dhomir depannya menjadi 'Uidzuka
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
U'iidzuka bikalimaatillaahit-taammah, min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli 'ainin laammah
Kalau ternyata yang mau kita terapi perempuan maka dhomirnya dalam bahasa Arab dirubah menjadi 'Uidzuki
أُعِيْذُكِ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
U'iidzuki bikalimaatillaahit-taammah, min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli 'ainin laammah
Tapi kalau ada orang lebih dari satu atau dua sebagaimana haditsnya Rasulullah ﷺ ketika Hasan dan Husein cucunya lahir makan Sunnah nya Ibu-ibu yang dirahmati Alloh ﷻ yang hadir dalam kajian malam ini. Apabila ada bayi lahir entah anak atau cucu kita maka kita sunah mendoakannya, mendoakan dengan doa Ain.
Sebagaimana Rasulullah ﷺ mendoakan cucunya Hasan dan Husein dengan kalimat,
U'iidzukuma bikalimaatillaahit-taammah, min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli 'ainin laammah
Ya demikian semoga semakin paham. Bagaimana kalau semakin bingung, tidak apa-apa kalau antum ada yang bingung berarti antum mau belajar, cara orang belajar itu bingung dulu, setelah bingung ulangi lagi audionya, baca lagi materinya nanti makin lama makin paham Insya Allah. Banyak-banyak Istighfar semoga paham.
Wallahu a'lam
0️⃣7️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum ustadz,
1. Bagaimana tadz dengan banyaknya orang yang sering eksis nampang foto selfie sana sini di medsos. Apakah bisa hal tersebut terkena ain walau hanya dari foto?
2. Mengapa tadz yang terkena ain itu kebanyakan dari kaum perempuan? Sedangkan yang laki-laki sedikit yang kena?
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
1. Bisa saja berpotensi terkena ain.
2. Tidak juga.
Wallahu a'lam
0️⃣8️⃣ Shinta ~ Karawang
Assalamu'alaikum ustadz,
Keponakan saya katanya ada yang kirim sesuatu, saat ini sedang sakit, kemarin-kemarin bahkan sempat mengigau yang aneh-aneh saat diperdengarkan tilawah ayat-ayat ruqyah. Jerit-jerit sambil nangis. Kebetulan kemaren keluarganya membawa ke 'kyai' dan dibilang ada yang kirim sesuatu lewat makanan. Dan keluarganya disarankan mengamalkan do'a untuk perlindungan rumah setiap pagi dan petang yang kita tidak tahu artinya apa. Itu bagaimana ya pak ustadz, saya pun mau ngasih tahu ragu karena tidak paham arti dari bacaan itu, entah dari ayat al-qur'an atau bagaimana?
🌸Jawab:
Waalaikumussalam Warrohmatulloohi Wabarokatuh sebaiknya disarankan ke peruqyah
Karena saya tidak bisa menilai tanpa ada informasi detail.
🔹Ponakan saya sebentar lagi itu menikah, katanya ada yang sakit hati begitu apa ustadz, sudah di ruqyah mandiri tapi masih lemah dan muntah-muntah.
🌸Kalau ini mesti diagnosa dulu penyebabnya.
Wallahu a'lam
0️⃣9️⃣ Phity ~ Yogja
Terjawab sudah...
Ternyata minimal memenuhi 3 ciri itu ya tadz, baru dikatakan ain.
Apakah ain memiliki tingkat keparahan? Maksudnya... Kalau semakin banyak ciri yang dimiliki apakah semakin parah penyakit itu?
🌸Jawab:
Iya benar ada intensitasnya, kalau kecil maka sakitnya tidak seberapa in syaa Allah. Kalau banyak dzikir akan sembuh, tapi bila intensitas besar kuat maka sakitnya bisa parah bahkan meninggal, dalam materi dijelaskan betapa bahaya penyakit ini di akhir zaman karena banyak orang meninggal karena penyakit ain. Bahkan saya berpendapat lebih berbahaya ain daripada sihir.
🔹Ya Allah...
Sampai sebegitu nya...
Berarti memang kita wajib membentengi diri kita ya tadz.
Wajib dzikir pagi dan petang.
🌸Na'am.
1️⃣0️⃣ Yulia ~ Bekasi
Assalamualaikum ustadz,
1. Apakah jika hanya di dalam batin saja "aduh anak itu gemuk dan sehat" lalu anak tersebut sehari kemudian panas tinggi, apakah tersebut termasuk penyakit ain? Sampai di rawat, apakah harus di ruqyah juga?
2. Kalau dipasang di status sedang sakit apakah juga bisa menimbulkan penyakit ain?
🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh
1. Iya, lintasan batin juga bisa mengakibatkan penyakit ain.
Jika ada ciri-ciri ain maka terapi ain.
2. Intinya adalah pahami definisi ain.
Wallahu a'lam
1️⃣1️⃣ Ibu Fadhlan ~ Tangerang
Apakah posting foto di sosmed bisa kah menimbulkan 'ain?
Baik bagi diri sendiri atau buat orang lain?
🌸Jawab:
Na'am berpotensi terkena penyakit ain tapi tidak mesti ya.
Wallahu a'lam
1️⃣1️⃣ Phity ~ Yogja
Ustadz, dzikir pagi dan petang ini, melindungi diri kita sendiri atau bisa juga melindungi orang-orang sekitar kita, kalau hanya kita yang baca?
🌸Jawab:
Hanya kita sendiri yang baca dan anak balita yang belum bisa baca itu ada dalam jangkauan kedua orang tuanya.
Kalau benda terkait. Benda yang kita miliki terkait terlindungi dengan dzikir pagi petang sesuai sunnah.
Wallahu a'lam
1️⃣3️⃣ Phity ~ Yogja
Tadi sempat mikir, bagaimana kalau yang dimintai air bekas wudhu nya sewot, malah bikin masalah. Tapi ternyata sudah ada solusinya.
🌸Jawab:
Tenang saja, Ulama sudah bikin solusinya. Kita tinggal belajar dan ikuti saja.
🔹Iyaaaa... Benar sekali.
Ohya tadz... bekas air wudhu nya itu, maksudnya sisa air yang di baskom yang tidak habis dipakai wudhu, atau air yang dipakai wudhu sengaja di jatuhkan dan ditampung di baskom atau ember?
🌸Keduanya bisa, karena dulu wudhu nya khan tidak pakai keran seperti sekarang. Yang penting ada bekas wudhu nya.
Wallahu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar